Anda di halaman 1dari 2

PERSISTENSI GIGI SULUNG

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
No. Dokumen KEPALA PUSKESMAS SEBERIDA

Tanggal pembuatan
PUSKESMAS SEBERIDA
No. Revisi

Tanggal berlaku dr. ALFAJAR HARAHAP


NIP. 197205202006041010

1. Pengertian Gigi sulung yang belum tanggal sedangkan gigi tetap sudah tumbuh.

Sebagai acuan dalam penanganan diagnosa dan therapi persistensi


2. Tujuan
gigi.
KEP MENKES NO. HK.02.02/Menkes/62/2015
3. Referensi
Tentang panduan praktik klinis dokter gigi.
1. Status pasien
4. Persiapan 2. Register poli gigi
3. Alat tulis
1. Hasil anamnesis
Bentuk gigi berjejal karena gigi tetap sudah tumbuh.
2. Gejala klinis dan pemeriksaan
- Sakit negatif / positif
- Derajat kegoyangan gigi negatif / positif
- Gingivitis negatif / positif
3. Diagnosis banding
Gigi berlebih
4. Prosedur tindakan kedokteran gigi
- Kondisikan pasien agar tidak cemas sehingga kooperatif
- Sterilisasi daerah kerja
- Anestesi topikal atau lokal sesuai indikasi
5. Prosedur - Ekstraksi
- Observasi terhadap susunan gigi tetap (3 bulan)
- Preventif, bila tampak gejala maloklusi menetap, lanjutkan
dengan merujuk perawatan interseptif orthodontik.
5. Pemeriksaan penunjang
Foto x-ray gigi periapikal bila diperlukan.
6. Peralatan dan bahan / obat
- Dental unit lengkap
- Alat pemeriksaan standar
- Bahan anestesi dan antiseptik
- Alat set pencabutan gigi sulung
7. Lama perawatan
1 kali kunjungan
8. Faktor penyulit
Pasien yang tidak kooperatif perlu dilakukan rujukan ke spesialis
KGA.
9. Prognosis
Baik
10. Keberhasilan perawatan
Bila gigi sulung tercabut dengan baik.
11. Persetujuan tindakan kedokteran
Tertulis dari orang tua.
12. Faktor sosial yang perlu diperhatikan
Untuk pasien anak-anak harus mempunyai tingkat kepatuhan
yang baik. Kooperatif dan orang tua yang positif memberikan
dukungan untuk fokus terhadap perbaikan kesehatan gigi dan
mulut anak.

6. Unit terkait Dokter gigi

Anda mungkin juga menyukai