Anda di halaman 1dari 22

STUDI KASUS

SISTEM INFORMASI SHUTTLE EXPRESS

OLEH :

MUHAMAD DEVI RISWANDI / P056120763.43E


RATIH NOKOWATI / P056120813.43E
SOFYAN MUHARAM / P056120843.43E
TEDDY ISKANDAR / P056120853.43E
TRIA HESTI SAPTARI / P056120883.43E

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS


PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 2
1.2. Perumusan Masalah. .............................................................................................. 2
1.3. Tujuan penulisan .................................................................................................... 2
1.4. Landasan Teori ...................................................................................................... 2
1.4.1 Sistem Informasi ........................................................................................... 2
1.4.2 Komponen Sistem Informasi ....................................................................... 2
1.4.3 Sumber Daya Sistem Informasi .................................................................... 3
1.4.4 Aktivitas Sistem Informasi ........................................................................... 5
1.4.5 Jenis Sistem Informasi ................................................................................. 6
Klasifikasi Sistem Informasi Lainnya ....................................................... 7

2. PEMBAHASAN ........................................................................................................ 8
2.1. Studi Kasus: Shuttle Express ................................................................................. 8
2.2. SI dan Matrik SI Shuttle Express Tahun 1994 ...................................................... 9
2.3. SI dan Matrik SI Shuttle Express Tahun 2012 .................................................... 10
2.3.1. E-commerce dan Internet Reservation ...................................................... 11
2.3.2. ALERT system .......................................................................................... 12
2.3.2.1. Sistem Reservasi ......................................................................... 12
2.3.2.2. Sistem Dispatching ..................................................................... 13
2.3.3. Data Back Up System ................................................................................ 14
2.3.4. HWeb Mobile Data Terminal .................................................................... 14
2.3.5. GPS Fleet Tracking ................................................................................... 15

3. KESIMPULAN ......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 19


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model Sistem Informasi .............................................................................................. 3
Gambar 2. Jenis Sistem Informasi................................................................................................. 7
Gambar 3. Armada Fleet Shuttle Express ..................................................................................... 8
Gambar 4. Inovasi Sistem Informasi dilakukan dalam Kerangka Safety,
Service dan Reliability............................................................................................ 10
Gambar 5. Tampilan Web-site Shuttle Express .......................................................................... 12
Gambar 6. Tampilan Sistem Reservasi di ALERT ..................................................................... 13
Gambar 7. Tampilan Sistem Dispatching di ALERT.................................................................. 13
Gambar 8. Tampilan Pembagian Rute dan Jadwal Hasil Perhitungan
Sistem Dispacther ................................................................................................... 14
Gambar 9. Mobile Data Terminal ............................................................................................... 15
Gambar 10. Tampilan Dari MDT ................................................................................................ 15
Gambar 11. Mekanisme Kerja Sistem GPS ................................................................................ 16

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Matrik Sistem Informasi Shuttle Express di Tahun 1995 ............................................... 9
Tabel 2. Matrik Sistem Informasi Shuttle Express di Tahun 2012 ............................................. 11
[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

BAGIAN I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.


Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan
efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Peran
strategis sistem informasi melibatkan penggunaan tehnologi informasi adalah untuk
mengembangkan berbagai produk, layanan dan kemampuan yang dapat memberikan
keunggulan yang besar bagi perusahaan atas tekanan kompetitif dalam pasar global. Hal ini
menciptakan sistem informasi strategis yang mendukung atau membentuk posisi
kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Dengan kata lain, perpaduan sistem
informasi dengan tehnologi informasi dapat membantu organisasi dalam hal:

- Memperoleh keunggulan kompetitif


- Mengurang kelemahan kompetitif
- Memenuhi tujuan srategis perusahaan

Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang hanya jika
perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi tekanan
kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam dunia usaha.

Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, Bisnis apapun yang
ingin bertahan hidup dan berhasil harus mengembangkan dan mengimplementasikan
berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi:

1. Persaingan dari para pesaing dalam industrinya


2. Ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya
3. Ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil
pangsa pasar
4. Daya tawar pelanggan
5. Daya tawar pemasok.

Dalam menerapkan strategi bisnis yang kompetitif, perlunya penerapan system informasi
bagi perusahaan. Karena system informasi memiliki peran strategis antara lain:

Hasil potensial dari penggunaan strategi sistem informasi


Meningkatkan efisiensi operasional
Memperkenalkan inovasi bisnis
Membangun sumber informasi strategis
Meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya operasi produksi atau jasa baru
Meningkatkan kualitas dan fitur produk serta jasa.
Meningkatkan proses operasional dan lingkungan kerja. Yang efektif dan efisien.

Shuttle Express merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi darat yang
Pada awal bisnisnya, Shuttle Express hanya menggunakan sistem informasi secara manual
yang kemudian berkembang menggunakan komputer namun dengan tehnologi yang masih
terbatas. Pada tahun 1995 Shuttle Express hanya menggunakan PC yang didukung oleh
aplikasi pengolahan data base. Namun seiring tuntutan pelanggan yang telah memiliki
1

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

kepercayaan dan kepuasan terhadap layanan Shuttle Express, dan dalam upaya untuk
meningkatkan kualitas layanan serta strategi kompetitif dalam dunia usaha, Shuttle Express
mengubah sistem informasi yang semula bersifat internal menjadi bersifat in and out.
Yaitu menerapkan system informasi pada semua kegiatan bisnis termasuk kegiatan
pemesanan baik oleh 1 konsumen maupun banyak konsumen secara on line dalam waktu
yang bersamaan. Hal ini membawa dampak keunggulan yang sangat besar bagi Shuttle
Express. Seluruh kegiatan operasional perusahaan berjalan secara efektif dan efisien serta
memberikan kepuasan yang tinggi bagi para pengguna jasa.

1.2. Perumusan Masalah.


Tantangan yang dihadapi Shuttle Express untuk memberikan layanan jasa secara cepat dan
tepat dalam setiap kegiatan bisnis baik yang bersifat operasional maupun internal
(penjadwalan dan pengelolaan data base),dalam memberikan kepuasan bagi para
pelanggan/pengguna jasa, mendorong shuttle Express untuk menerapkan strategi sistem
informasi dalam upaya mengakomodasikan kebutuhan perusahaan untuk dapat beroperasi
secara efektif dan efisien.

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan ini adalah untuk lebih memahami Pengertian Sistem Informasi dan
manfaatnya bagi perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif dalam dunia usaha.

1.4. Landasan Teori


1.4.1 Sistem Informasi

Menurut OBrien (2010) pengertian sistem secara sederhana adalah kumpulan komponen
yang saling berhubungan dengan batas definisi yang jelas, bekerja bersama untuk
mencapai tujuan umum. Sistem Informasi adalah kombinasi teroganisir dari manusia,
hardware, software, jaringan komunikasi, sumber data, dan prosedur yang menyimpan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

1.4.2 Komponen Sistem Informasi


Model sistem informasi (Gambar 1) menggambarkan kerangka konseptual tentang
komponen utama dan aktivitas sistem informasi. Sebuah sistem informasi bergantung pada
sumber daya manusia (pengguna akhir dan spesialis), hardware (mesin dan media),
software (program dan prosedur), data (data dan basis pengetahuan), dan jaringan (media
komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan aktivitas input, processing, output,
storage, dan control yang mentransformasi sumber daya data kedalam produk informasi.
Model sistem informasi membantu mengikat antara komponen utama dan aktivitas dari
semua jenis sistem informasi. Hal ini menjadi sebuah kerangka kerja yang menekankan
pada empat konsep utama, yaitu :
a. Manusia, hardware, software, data, network yang merupakan 5 sumber daya utama
dari sistem informasi
b. Sumber daya manusia termasuk pengguna dan spesialis, sumber daya hardware
terdiri dari mesin dan media, sumber daya software terdiri dari program dan
prosedur, sumber daya data terdiri dari data dan basis pengetahuan, dan sumber
daya network terdiri dari media komunikasi dan jaringan.
2

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJ
AJEMEN E43]

c. Sumber daya data ta ditransformasi melalui aktivitas prosess informasi


i kedalam
berbagai produk info
nformasi bagi pengguna akhir.
d. Proses informasi yang
ya terdiri dari kegiatan sistem dasar yaitu
itu input, processing,
output, storage, dan
an control.

Model sistem informasi diggambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Model Sistem Informasi

1.4.3 Sumber Daya Sistem


em Informasi

Sebuah sistem informasi ter


terdiri dari 5 jenis sumber daya utama, yaitu :
a. Sumber Daya Manu nusia
Pengguna akhirr (pengguna
(p atau klien)
Pengguna adalah
lah orang yang menggunakan produk siste stem informasi atau
informasi. Mere
ereka dapat menjadi pelanggan, sales, insin sinyur, pramuniaga,
akuntan, atau manajer
m dan ditemukan pada semua level vel organisasi. Pada
kenyataannya, sebagian
se besar dari kita adalah pengguna akhihir sistem informasi.
Banyak dari pengguna
pe akhir di bisnis adalah knowled ledge workers yang
merupakan orang
or yang menghabiskan banyak waktu mereka
mengkomunikasi
asikan dan mengkolaborasikan di tim atau kelo elompok kerja untuk
menciptakan, men
enggunakan, dan mendistribusikan informasi. si.

Spesialis Sistem
m Informasi
I
Spesialis adalah
ah orang yang mengembangkan dan meng ngoperasikan sistem
informasi. Merek
reka adalah sistem analis, pengembang softwar are, operator sistem,
teknikal, dan manajerial
m lainnya. Singkatnya sistem inforformasi berdasarkan
permintaan peng ngguna akhir lalu pengembang software men enciptakan program
komputer berdasaasarkan spesifikasi sistem analis, dan operator
tor sistem membantu
memonitor dan m mengoperasikan sistem komputer dan jaringan an yang besar.

Tugas Kelompok | Studi Kasus


K Shuttle Express
[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

b. Sumber Daya Hardware


Konsep sumber daya hardware termasuk semua peralatan fisik dan material yang
digunakan dalam proses informasi. Secara khusus, tidak hanya mesin dan komputer
serta peralatan lainnya, tetapi juga semua media data berupa objek berwujud yang
dicatat dari lembar kertas ke disket optik atau magnetik. Contoh hardware
komputer berdasarkan sistem informasi adalah :
Sistem komputer
Perangkat komputer

c. Sumber Daya Software


Sumber daya software termasuk semua kelompok intruksi pengolahan informasi.
Konsep umum perangkat lunak tidak hanya mencakup intruksi pengoperasian yang
disebut program, yang secara langsung mengontrol hardware computer, tetapi juga
intruksi pengolahan informasi yang disebut prosedur. Berikut contoh sumber daya
software :
Software sistem, seperti program sistem operasi yang mengontrol dan
mendukung operasi sistem komputer. Microsoft Windows dan Unix adalah dua
contoh dari sistem operasi komputer yang terkenal.
Software aplikasi, merupakan program yang langsung memproses penggunaan
komputer oleh pengguna akhir. Contohnya, analisis sales, upah, dan program
pengolahan kata.
Prosedur, merupakan intruksi operasi bagi orang yang akan menggunakan
sebuah sistem informasi.

d. Sumber Daya Data


Pengertian data lebih daripada raw material pada sistem informasi. Konsep sumber
daya data diperluas oleh manajer dan para professional sistem informasi. Mereka
menyadari bahwa data merupakan sumber daya organisasi yang berharga. Konsep
data sebagai sumber daya organisasi dihasilkan dalam berbagai perubahan di
organisasi modern. Sebelumnya data diambil hasil dari hasil transaksi umum,
namun saat ini data disimpan, diproses, dan dianalisis menggunakan aplikasi
software canggih yang mengaitkan hubungan kompleks antara penjualan,
pelanggan, kompetitor, dan pasar.
Data bisa berbagai bentuk, termasuk data alfa numerik yang terdiri dari angka, kata,
dan karakter lainnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan peristiwa lainnya; data
teks yang terdiri dari kalimat dan paragraph dan ditulis dalam komunikasi tertulis;
data gambar seperti grafik, fotografi, dan gambar video, data audio, termasuk suara
manusia dan suara lainnya.
Sumber daya data pada sistem informasi biasanya diorganisir, disimpan, dan
diakses oleh berbagai teknologi manajemen sumber daya data kedalam :
Database yang menyimpan pengolahan dan pengorganisasian data
Basis pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk
seperti fakta, aturan, dan contoh kasus mengenai praktik bisnis yang sukses.
e. Sumber Daya Jaringan
Teknologi komunikasi dan jaringan seperti internet, intranet, dan extranet
merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan bisnis dan perdagangan
komersial dari seluruh jenis organisasi dan komputer organisasi berdasarkan sistem
informasi. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, prosesor komunikasi, dan
alat lainnya yang dihubungkan oleh media komunikasi dan dikontrol oleh software
4

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

komunikasi. Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi


komunikasi dan jaringan merupakan komponen sumber daya yang mendasar dari
semua sistem informasi. Sumber daya jaringan termasuk :
Media Komunikasi. Contohnya kabel fiber optik, microwave, selular,
teknologi wireless satelite.
Infrastruktur Jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak
hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan mendukung operasi dan
penggunaan jaringan komunikasi. Contoh prosesor komunikasi adalah
modem dan prosesor internetwork, dan software kontrol komunikasi, seperti
sistem operasi jaringan, dan paket browsing internet.

1.4.4 Aktivitas Sistem Informasi

Terdapat 5 aktivitas dasar pengolahan informasi dalam sistem informasi, yaitu :


a. Sumber Daya Input Data (Input)
Data mengenai transaksi bisnis dan transaksi lainnya harus diambil dan disiapkan
untuk diproses dengan kegiatan dasar entri data merekam dan mengedit. Pengguna
akhir biasanya merekam data tentang transaksi pada beberapa jenis medium fisik,
seperti paper, atau memasukkan secara langsung kedalam sistem komputer. Hal ini
biasanya termasuk berbagai kegiatan mengedit untuk memastikan bahwa data yang
telah dicatat benar. Saat data dimasukkan harus ditransfer kedalam machine
readable media, seperti disket atau tape hingga saat pemrosesan.

b. Pemrosesan Data kedalam Informasi (Processing)


Data biasanya dimanipulasi dengan kegiatan kalkulasi, perbandingan, pengurutan,
klasifikasi, dan penjumlahan. Kegiatan mengorganisasi, menganalisis, dan
memanipulasi data lalu mengkonversi data kedalam informasi oleh pengguna akhir.
Kualitas data disimpan dalam sistem informasi dan harus dijaga dengan proses
koreksi dan pembaharuan (updating) secara terus-menerus.

c. Output Produk Informasi (Output)


Informasi dalam berbagai bentuk ditransmisi ke pengguna akhir dan membuat
ketersediaan dalam kegiatan output. Tujuan sistem informasi adalah menghasilkan
produk informasi yang tepat bagi pengguna akhir. Produk informasi yang umum
adalah tampilan video, dokumen kertas, dan balasan audio yang menyediakan
pesan, formulir, laporan, daftar, tampilan grafik, dll.

d. Penyimpanan Data, Model, dan Pengetahuan Sumber Daya (Storage)


Penyimpanan adalah sistem komponen utama dari sistem informasi. Penyimpanan
merupakan kegiatan sistem informasi yang mana sumber daya data dan informasi
disimpan dalam sebuah cara pengorganisasian untuk selanjutnya dipergunakan.
Sumber daya data dan informasi yang penting dari sebuah organisasi biasanya
disimpan oleh sistem informasi dalam bentuk berikut :
a. Database, yaitu proses penyimpanan dan organisasi data yang dibutuhkan
oleh perusahaan dan pengguna akhir.
b. Basis Model, yaitu menyimpan model konseptual, matematik, dan logika
yang menyatakan hubungan bisnis, perhitungan rutin, atau teknik analisis.
c. Basis Pengetahuan, yaitu menyimpan pengetahuan berupa subjek dalam
berbagai bentuk seperti fakta atau peraturan.

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

e. Kontrol Kinerja Sistem (Control)


Sebuah sistem informasi seharusnya menghasilkan umpan balik mengenai kegiatan
input, processing, output, dan storage. Umpan balik ini harus diawasi dan
dievaluasi untuk menentukan jika sistem memperlihatkan hasil standar. Lalu
aktivitas sistem harus disesuaikan sehingga produk informasinya tepat diproduksi
bagi pengguna akhir.

1.4.5 Jenis Sistem Informasi

Sistem informasi dikategorikan ke dalam dua peran utama yaitu :


1. Sistem Pendukung Operasional (Operations Support Systems)
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan dan
digunakan dalam operasi bisnis. Contohnya sistem pendukung operasional
menghasilkan berbagai produk informasi untuk pengguna internal dan eksternal
yang tidak menekankan produk informasi spesifik sehingga dapat digunakan oleh
manajer. Pengolahan lebih lanjut oleh sistem informasi manajemen biasanya
dibutuhkan. Peran sistem pendukung operasional adalah memproses transaksi
bisnis, mengontrol proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi
perusahaan, serta mengupdate database perusahaan secara efisien. Sistem
pendukung operasional terdiri dari :
a. Sistem Proses Transaksi (Transaction Processing Systems)
Proses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis, mengupdate database
operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contohnya : proses
inventori dan penjualan, sistem accounting.
b. Proses Sistem Kontrol (Process Control Systems)
Proses monitor dan kontrol industri. Contohnya : penyulingan minyak bumi,
pembangkit listrik, sistem produksi baja.
c. Sistem Kolaborasi Perusahaan (Enterprise Collaboration Systems)
Tim pendukung, kelompok kerja, dan kolaborasi serta komunikasi
perusahaan. Contohnya : sistem e-mail, chat, dan video conference.

2. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support Systems)


Saat aplikasi sistem informasi fokus pada penyediaan informasi dan dukungan
untuk keefektifan pembuat keputusan oleh manajer, disebutnya sistem pendukung
manajemen. Secara konsep, beberapa tipe major dari sistem informasi mendukung
berbagai tanggung jawab pembuat keputusan, yaitu :
a. Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems - MIS)
Menyediakan informasi dalam bentuk laporan spesifik dan display untuk
mendukung pembuat keputusan bisnis. Contohnya : analisis penjualan,
performance produksi, dan sistem laporan tren biaya
b. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS)
Menyediakan dukungan interaktif ad hoc untuk proses pembuat keputusan
manajer dan profesional bisnis lainnya. Contohnya : pelabelan harga
produk, estimasi keuntungan, dan sistem analisis resiko.
c. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems - EIS)
Menyediakan informasi kritis dari MIS, DIS, dan sumber daya lainnya yang
disesuaikan terhadap kebutuhan informasi eksekutif. Contohnya : sistem
untuk mempermudah akses analisis performance bisnis, aksi kompetitor,
dan pengembangan ekonomi untuk mendukung perencanaan strategis.

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJ
AJEMEN E43]

Klasifikasi Sistem Informamasi Lainnya


a. Sistem Ahli li (Expert
( Systems)
Sistem berda
rdasarkan pengetahuan yang menyediakan alat ala canggih sebagai
konsultan ah ahli pengguna. Contohnya : Penasihat aplik likasi kredit, proses
monitor, dan
an sistem pemeliharaan diagnostik.
b. Sistem Manaanajemen Pengetahuan (Knowledge Managemen ent Systems)
Sistem berda
rdasarkan pengetahuan untuk mendukung penc enciptaan, organisasi,
dan penyebabaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan.. C Contohnya : Akses
internet kee ppraktik bisnis terbaik, proposal penjualan strategi,
st dan sistem
resolusi masa
asalah pelanggan.
c. Sistem Inform
ormasi Strategis (Strategic Information Systems
ms)
Dukungan proses operasional dan manajemen ya yang menyediakan
perusahaann ddengan strategi produk, pelayanan, dan kemam ampuan keunggulan
kompetitif.. Contohnya
C : online stock trading, shipmen
ent tracking, dan e-
commerce Web W systems.
d. Sistem Bisni
snis Fungsional (Functional Business Systems)
Mendukungg berbagai aplikasi operasional dan manajeme men dari fungsi dasar
bisnis di pe perusahaan. Contohnya : sistem informasi si yang mendukung
aplikasi acco
ccounting, keuangan, pemasaran, manajemen en operasional, dan
manajemenn ssumber daya manusia.

Gambar 2. Jenis Sistem Informasi

Tugas Kelompok | Studi Kasus


K Shuttle Express
[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

BAGIAN 2
PEMBAHASAN

2.1. Studi Kasus: Shuttle Express


Shuttle Express didirikan pada tahun 1979, bermula dari keinginan manajemen San Juan
Airlines untuk menyediakan jasa transpotasi darat yang mengedepankan Keselamatan,
Pelayanan dan Kehandalan (Safety, Service and Reliability). San Juan Airlines adalah
perusahaan penerbangan komuter tertua yang dikenal sebagai perusahaan penerbangan
yang paling handal dan aman. Berbekal reputasi dari San Juan Airlines dan hasil studi
mengenai transportasi darat di AS saat itu, maka Shuttle Express didirikan dengan
mengadopsi budaya keselamatan (safety) serta profesional dari San Juan Air. Keselamatan,
Pelayanan dan Kehandalan (safety, service and reliability ) merupakan moto Shuttle
Express yang menjadi dasar dalam pelaksanaan operasi bisnisnya. Moto ini membawa
pengaruh terhadap pilihan strategi bisnis dari Shuttle Express dari tahun ke tahun.

Gambar 3. Armada Fleet Shuttle Express

Di sisi keselamatan Shuttle Express menekankan pada kelengkapan peralatan keselamatan


dari armadanya, dan para pengemudinya selalu diwajibkan untuk mengemudi dengan aman
dan selamat (defensive driving). Shuttle Express sangat memperhatikan pelayanan kepada
pelanggan. Untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan sejenis, Shuttle Express
selalu memperhatikan hal-hal yang mendasar dan sederhana seperti mobil selalu dalam
keadaan bersih, pegawai berseragam lengkap, membuka pintu, membawakan bagasi
penumpang dan detail perhatian-perhatian lainnya dari pengemudi dan staff perusahaan
kepada pelanggannya. Kehandalan dicapai dengan memperhatikan ketepatan waktu, skedul
pengemudi, jadwal perjalanan dan ketepatan dalam memenuhi permintaan pelanggan.
Untuk mendeliver tujuan-tujuan diatas, Shuttle Express terus memperbaiki proses dan
sistem bisnisnya.
Pertumbuhan perusahaan dari sisi jumlah armada, pegawai, dan pelanggan dikombinasikan
dengan perubahan-perubahan lingkungan eksternal mengakibatkan proses dan sistem
bisnis yang tadinya sangat mendukung, sejalan dengan pertumbuhan berubah menjadi
kendala bagi perusahaan untuk berkembang. Manajemen Shuttle Express menyadari hal
ini, Salah satu enabler yang mereka gunakan untuk mengantisipasai perubahan-perubahan
dan tetap mencapai tujuan-tujuan perusahaan adalah melalui penerapan teknologi
informasi. Dengan penerapan teknologi yang tepat kemampuan Shuttle Express untuk
menangkap peluang pasar dengan efektif dan menguntungkan semakin besar.
8

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

2.2. SI dan Matrik SI Shuttle Express Tahun 1994


Tantangan yang dihadapi oleh Shuttle Express di tahun 1994 adalah bagaimana
meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam proses penerimaan order, penjadwalan dan
pengelolaan data base. Penerapan strategi TI pada masa itu disarikan dalam matrik sistem
informasi di tabel 1. Dari tabel tersebut terlihat bahwa pemanfaatan teknologi informasi di
tahun 1995 masih terbatas pada PC yang didukung oleh aplikasi pengolahan data base. Di
tahun tersebut, infrastrktur TI seperti ini sudah mampu mengkomodasi kebutuhan
perusahaan untuk tetap beroperasi secara effisien dan efektif.

Tabel 1. Matrik Sistem Informasi Shuttle Express di Tahun 1995

Sejak sistem informasi tersebut dilaksanakan Shuttle Express telah berhasil menangani
lebih dari 695.000 pesanan. 75 armada Shuttle Express membawa lebih dari 7.500
pelanggan setiap harinya dari dan menuju bandara. Rute perjalanan yang biasanya
ditempuh dalam 8 jam kini dapat ditempuh dengan waktu yang jauh lebih singkat yaitu 3
jam. Jumlah karyawan pun lebih effisien, misalnya dispatcher yang semula berjumlah 3
dispatcher per shift, kini cukup 2 dispacther di pagi hari dan 1 dispacther di siang hari.
Keuntungan lainnya dari penerapan sistem informasi tersebut diantaranya ketepatan waktu
dan ketapatan dalam memenuhi permintaan pelanggan jauh meningkat, dibandingkan
dengan masa-masa dimana perusahaan menerapkan papan magnet dan sistem reservasi
manual. Pada tahun 2008, Shuttle Express telah berhasil meningkatkan jumlah pelanggan
yang dapat dilayaninya menjadi 714.000.
Hal lain yang perlu dihighlight adalah kemampuan Shuttle Express untuk tetap
menetapkan harga yang wajar dari pelayanan armada shuttlenya, ditengah beban capex
yang ditanamkan untuk membiayai inovasi sistem informasi di perusahan. Hal ini
menunjukkan bahwa Shuttle Express telah berhasil memilih teknologi yang tepat dan
investasi yang ditanamkan mampu ditutupi dengan bertambahnya revenue karena
kemampuan dari Shuttle Express untuk melayani penumpang yang semakin membesar.
Fakta-fakta diatas tersebut menunjukkan bahwa penerapan teknologi sistem informasi yang
tepat mampu mendukung pertumbuhan bisnis dan kemampuan bersaing dari Shuttle
Express.
9

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

Penerapan teknologi informasi oleh Shuttle Express di tahun 1995 tidak terlepas dari
bagaimana perusahaan mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam di luar
lingkungan bisnisnya. Tujuan bisnis dari perusahaan berusaha dicapai dalam kerangka
moto yang mereka miliki yaitu Safety, Service dan Reliability (Keselamatan, Pelayanan
dan Kehandalan). Setiap upaya yang mereka lakukan guna mengantisipasi pertumbuhan
dan perubahan, serta mencapai tujuan bisnis tidak pernah terlepas dari bagaimana upaya-
upaya tersebut mampu meningkatkan Keselamatan, Pelayanan dan Kehandalan dari sistem
dan operasional perusahaan.

Gambar 4.
Inovasi Sistem Informasi dilakukan dalam Kerangka Safety, Service dan Reliability

2.3. SI dan Matrik SI Shuttle Express Tahun 2012


Di dalam dunia bisnis tidak ada yang kekal kecuali perubahan. Demikian halnya dengan
bisnis dari Shuttle Express. Inovasi teknologi informasi dari Suttle Express terus berlanjut
seiring perkembangan teknologi baru, tantangan dan peluang yang dihadapi dalam operasi
bisnis sehari-hari. Setelah 18 tahun berlalu, kini Shuttle Express beroperasi dengan cara
dan sistem yang jauh berbeda. Banyak teknologi yang sebelumnya tidak pernah diterapkan
kini menjadi hal yang umum. Beberapa teknologi baru yang diadopsi Shuttle Express
diantaranya:
E-commerce dan Internet reservation
ALERT system
Data Back Up System
HWeb Mobile Data Terminal
GPS Fleet Tracking
Matriks sistem informasi dari Shuttle Express di tahun 2012 dapat dilihat pada table 2.
Dari tabel tersebut jelas terlihat bahwa Shuttle Express adalah perusahaan yang dinamis

10

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

dan adaftif dalam mengadopsi teknologi baru untuk memecahkan permasalahan bisnis di
dalam operasinya.

Tabel 2. Matrik Sistem Informasi Shuttle Express di Tahun 2012

2.3.1. E-commerce dan Internet Reservation


Saat ini tingkat kepemilikan komputer dan smartphone semakain merata. Pelanggan
dimanjakan dengan kebebasan dan fleksibilitas untuk melakukan reservasi dan pembelian
dimanapun mereka berada sejauh mereka terhubung dengan internet. Bagi perusahaan
keberadaan internet telah menghilangkan kendala dan keterbatasan geografis dan waktu.
Internet memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan pasarnya dengan biaya
relatif murah.
Shuttle Express telah menerapkan sistem reservasi yang dibundle dengan pembayaran on-
line menggunakan kredit card. Untuk menjamin keamanan jaringan akses pelanggan
diproteksi dengan secure SSL connection. Dengan sistem reservasi ini, pelanggan dapat
melakukan reservasi kapan saja (24/7) dan dari mana saja di seluruh dunia dengan aman
dan nyaman. Melalui akses internet pula, para pelanggan dapat melakukan pemesanan jasa
dan produk berikut:
Share Ride and exclusive van service
Town Car-Limo service
Cruise transfers
Convention transfers
Wine tasting - Special Event: Saint Nicks Open House Dec 1-2
Seattle sightseeing tours and charters

11

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

Gambar 5. Tampilan Web-site Shuttle Express

2.3.2. ALERT system

Sistem ALERT merupakan aplikasi yang digunakan oleh Shutle Express untuk mendukung
proses reservasi, dispatching, penagihan dan pelaporan (reporting). Dengan adanya sistem
ini Shuttle Express dapat beroperasi lebih cepat, akurat, handal dan nyaman bagi pelanggan
dan karyawannya.

2.3.2.1. Sistem Reservasi


Sistem Reservasi di dalam ALERT memberikan informasi utama yang diperlukan untuk
memproses pesanan pelanggan dengan cepat dan tepat. Data yang diinput selama proses
reservasi akan disimpan di dalam data base. Tampilan dari sistem reservasi dapat dilihat
pada Gambar 6

12

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

Gambar 6. Tampilan Sistem Reservasi di ALERT

2.3.2.2. Sistem Dispatching


Sistem Dispaching merupakan kelanjutan dari proses reservasi. Data reservasi akan
digunakan oleh sistem dispacher untuk mengalokasikan dan mendistribusikan pemesanan
kepada unit armada dan pengemudi. Sistem akan menghitung secara otomatis dengan
algoritma transportasi untuk mendapatkan jadwal dan pembagian rute yang paling effisien.
Dengan adanya sistem ini proses pembagian rute dan penjadwalan menjadi lebih cepat dan
akurat. Kesalahan-kesalahan yang kerapkali timbul karena menggunakan manual proses
dapat diminimalkan. Tampilan dari sistem dispatching dapat dilihat pada Gambar 7

Gambar 7. Tampilan Sistem Dispatching di ALERT


13

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

Hasil kalkulasi yang dilakukan oleh sistem selanjutnya akan dinformasikan secara
elektronik kepada masing-masing pihak yang membutuhkan (misalnya pengemudi dan
staff pool kendaraan), dapat dilihat dimonitor, disimpan atau diprint jika dibutuhkan.

Gambar 8. Tampilan Pembagian Rute dan Jadwal Hasil Perhitungan Sistem Dispacther

2.3.3. Data Back Up System


Data Back Up system bertujuan untuk menyimpan data-data penting yang dibutuhkan oleh
Shuttle Express. Back up data akan digunakan jika data utama yang digunakan disistem
mengalami kerusahan (corupt). Kerusakan data dalam sistem yang sudah terkomputerisasi
dapat melumpuhkan aktifitas bisnis dari perusahaan, dengan adanya back up system
tersebut Shuttle Express memiliki Business Continuity Plan (BCP), sehingga pada situasi
apapun pelayanan kepada pelanggan tidak akan terhenti.

2.3.4. HWeb Mobile Data Terminal


Mobile Data Terminal (MDT) digunakan oleh pengemudi untuk menerima pesan,
memonitor jadwal dan reservasi, melakukan transaksi pembayaran dan rekonsiliasinya
serta berbagai aktifitas lain yang dilakukan oleh pengemudi. Penerapan dari MDT
memerlukan sosialisai yang sangat terstruktur dan efektif, agar para pengemudi dapat
memanfaatkan fungsi-fungsi yang tersedia dengan baik dan berdaya guna.
Beberapa fitur yang terdapat dalam MDT adalah:
GPS Integration
Reservation Detail Display
2-Way Messaging
Quick Respond Capable
Credit Card Capture
Bar Code Scan Capable
Driver Self-Reconciliation
Thermal Printer
MDT pada dasarnya adalah sebuah handheld yang memiliki feature touchscreen. Aplikasi
yang ditanaman di dalamnya disesuaikan dengan kebutuhan operasional dari Shuttle
Express. Tampilan dari MDT dapat dilihat pada Gambar ..

14

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

Gambar 9. Mobile Data Terminal

Gambar 10. Tampilan Dari MDT

2.3.5. GPS Fleet Tracking


Teknologi GPS pada awalnya adalah teknologi yang dimiliki oleh militer di Amerika
Serikat. Kini teknologi ini tersedia dan dapat digunakan untuk kepentingan bisnis dan
umum. Teknologi GPS sangat mendukung operasi banyak perusahaan logistik dan
transportasi. Dengan adanya teknologi ini kantor pusat dapat memonitor posisi, arah dan
keceptan kendaraaan secara real time. Teknologi GPS memanfaatkan kemampuan satelit
untuk mendeteksi arah, kecepatan dan posisi dari kendaraan. Data yang diperoleh oleh
satelit akan ditransmisikan melalui jaringan telpon atau jaringan komunikasi lainnya yang
tersedia. Bagaimana GPS bekerja diilustrasikan di Gambar 11

15

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

Gambar 11. Mekanisme Kerja Sistem GPS

Manfaat teknologi GPS bagi Shuttle Express diantaranya adalah:


Kantor pusat dapat memonitor keberadaan dan posisi dari armada yang dimilikinya,
sehingga reservasi baru dapat dialoksikan dengan cepat dan tepat kepada armada
yang terdekat.
GPS dapat digunakan sebagai alat untuk memonitor dan mengevaluasi disiplin
pengemudi dalam hal kepatuhan terhadap misalnya kecepatan maksimum
berkendara. Hal ini sangat mendukung implementasi dari moto Shuttle Express
terkait Safety (Keselamatan).
GPS juga memungkinkan departemen pelayanan pelanggan untuk memberikan
informasi yang akurat terkait keberadaan dan perkiraan kedatangan kendaraan
kepada para pelanggannya.
Jika kita menggunakan klasifikasi sistem informasi yang dikemukan oleh OBrien (2005),
maka sistem informasi yang diaplikasikan oleh Shuttle Express pada tahun 2012 ini terdiri
atas:
1. Operations Support System
a. Specilaized Processing system:
i. Expert system: memberikan rekomendasi penjadwalan yang effisien
ii. Strategic information system: database perilaku konsumen
iii. Functional business system: database karyawan dan payroll
b. Transaction Processing System: sistem reservasi dan billing
c. Process Control System: GPS Fleet Tracking
d. Enterprise Collaboration System: system reservasi, dispatcher dan MDT
yang terintegrasi

16

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

2. Management Support System


a. Management informations system: Laporan-laporan operasional
b. Decision Support System: Laporan keberadan dan availability dari
kendaraan dan pengemudi secara real time
c. Executive Informations system: Data-data pelanggan dan perilakunya
diolah dan disimpan di dalam server, dan digunakan oleh top manajemen
dalam membuat strategi pemasaran.
d. Specialized Processing system: expert system yang memberikan
rekomendasi rute tercepat berdasarkan teknologi GPS dan data historis yang
diinput ke dalam data base sistem pakar.

17

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

BAGIAN 3
KESIMPULAN

Melalui Matrik Sistem Informasi Shuttle Express tahun 2012, bisa kita lihat bahwa sistem
informasi pada tahun 2012 sangat mengalami kemajuan yang besar bila dibandingkan
dengan Matrik Sistem Informasi Shuttle Express tahun 1995. Dari kolom-kolom yang
terdapat pada matrik tersebut yaitu hardware, software, manusia, data dan informasi
menggambarkan dengan jelas perkembangannya. Pada tahun 1995, pemasukan data hanya
bisa dilakukan oleh agen yang terkoneksi. Sedangkan pada tahun 2012 pelanggan juga bisa
langsung melakukan pemesanan langsung menggunakan PC maupun gadget yang
tersambung melalui jaringan internet tanpa terbatas ruang dan waktu.

Dari sisi operasional Shuttle Express, operator sistem bisa memonitor keberadaan dan
kedisplinan pengemudi secara real time dari informasi yang dikirimkan oleh GPS yang
terdapat pada kendaraan melalui sistem GPS Fleet Tracking. Sehingga operator bisa
memberikan informasi yang akurat kepada pelanggan terkait dengan keberadaan dan
perkiraan kedatangan kendaraan.

Sistem informasi Shuttle Express mengalami perubahan dari tahun ke tahun sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan serta ketersedian teknologi informasi pada saat sistem informasi itu
dikembangkan dan diimplementasikan. Berdasarkan analisa dari data-data yang tersedia
dapat dilihat bahwa perencanaan pengembangan dan pengimplementasian sistem informasi
didasari oleh kebutuhan organisasi serta memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia
dengan tepat.

Dari pembahasan studi kasus Shuttle Express yang terdapat di bagian 2, bisa diambil
kesimpulan bahwa, untuk sebuah organisasi bisnis, pengembangan dan
pengimplementasian Sistem Informasi yang tepat akan menghasilkan manfaat yang sangat
besar dalam meningkatkan keunggulan kompetitif dan berpengaruh kepada menangkap
peluang pasar serta meningkatkan keutungan.

18

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express


[SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E43]

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/12230747/Peran-Sistem-Informasi-Manajemen-Dalam-
Pengambilan-Keputusan-Organisasi

Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc dan Prof. Dr. Ir. Kundang B. Seminar, MSc, Diktat Kuliah
Sistem Informasi Manajemen, PMB 561, MB-IPB

OBrien, JA. 1991. Introduction to Information Systems in Business Management. Sixth


Edition. Irwin Homewood, II. 60430 Boston

OBrien, JA and George Marakas. 2010. Introduction to Information Systems. Fifteenth


Edition. McGraw-Hill International Edition.

http://kundang.blog.esaunggul.ac.id/

http://www.shuttleexpress.com/

19

Tugas Kelompok | Studi Kasus Shuttle Express

Anda mungkin juga menyukai