Anda di halaman 1dari 29

PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

A. LOGAM KHUSUS

a. Jenis-Jenis Logam Paduan Non Ferro


1 . Paduan non-ferro berat, misalnya paduan tembaga, timah dan timbel'
2. Paduan non-ferro ringan seperti aluminium dan magnesium'
Contoh-contoh paduan non-ferro berat:

1. Loyang
' Ini adalah paduan antara unsur utama tembaga ditambah seng, dan kadang-
kadang dengan timbel, dalam perbandingan yang berbeda-beda Disini seng akan
membuat tembaga lebih mudah dituang, lebih keras dan karenanya cocok
untuk.digunakan dalam berbagai industri sedangkan timbel memperbaiki sifat
sudipnya (mudah dibubut)' tetapi mengurangi kekerasan bahan' Paduan dengan
seng sampai dengan 39% akan membuat bahan menjadi kenyal dan mudah
dibentuk serta tahan korosi' Namun jika seng lebih dari 39% hingga 46% maka
bahan ini menjadi kurang kenyal dan kurang tahan korosi, narnun diperlukan untuk
berbagai kebutuhan industri lain.
loyang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. kelompok paduan-tuangan tembaga seng
b. kelompok paduan remas tembaga seng'
Paduan tuangan terdiri dari jenis GcuZn15, GcuZn35 dan GcuZn 40 (GMs 60) yang
masing-masing mengandung seng 15%, 35% dan 40 %, paduan ini digunakan
untuk flensa pateri dan keperluan umum paduan remas sendiri terdiri dari dua
kelompok, dimana kelompok pertama dari jenis CuZn15(KMs85), CuZn30 'CuZn30
'CuZn33' cuzn37 dan cuzn|} (dikenal sebagai logam 'muntz")' Paduan ini
kebanyakan dibentuk menjadi pelat dan cocok untuk pekerjaan yang dipaksakan.
Kelompok kedua terdiri dari paduan otomatis CuZn4 QPb3 dan cuZn3oPb2 dengan
kadar seng msing-masing 40% dan 39% dan timbel masing-masing 3% dan 2o/o.
Paduan ini diperdagangakn dalam bentuk batang dan profil dan cocok untuk dibiat
masal pada mesin- mesin otomat.

SALEH,S.T 1
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

1. Perunggu
Perunggu adalahpaduan tembaga dan timah dalam berbagai perbandingan
dan dapat ditambahkan seng dan/atau timbel. Timah membuat tembaga menjadi
lebih keras hingga lebih mudah dikerjakan (bubut dll), sedangkan seng akan
membuat bersifat mudah dituang, dan timbel memperbaiki sifat luncurnya. Dalam,
paduan ini sering ditambahkan seperseribu prosen fosfor untuk mencegah
oksidasi, Perunggu dibagi dua kelompok, yaitu paduan-tuangan tembaga timah
dan paduan-remas tembaga timah.
Paduan tuangan dibagi 4 jenis, yaitu kelompok pertama terdiri dari Gcusn14 (GBr
14), Gcusn 12 dan Gcusn 10 (GBr 10) (angka menunjukkan prosentase timah).
Semakin kecil timahnya, kekerasan paduan semakin kurang. Kelmpok kedua terdiri
dari Gcusn 10Zn2 (GBr10-2) dengan timah 10% dan seng 2%. Kelompok ketiga
terdiri ari jenis Gcusn5 pb5Zn5, yang mengandung timah 5%, timbel 5%, seng 5%.
sedangkan kelompok keempat adalah jenis Gcusn10Pb10 (GBr 10-10), GcusnSpbl5
(GBr8-15) dan GcuSn5Pb20. Kekerasan paduan ini rendah, tetapi bersifat luncur
yang sangat baik dan kecepatannya dapat ditingkatkan dengan kadar timbel lebih
besar.

2. Logam putih
Logam putih adalah paduan dari timah, antimon, tembaga dan timbel. Timah
merupakan massa dasar yang runak, antimon (s/d 6,8%) dapat larut dalam timah
hingga paduan akan menjadi keras. Tembaga dengan sebagian timah akan
membentuk persenyawaan keras Cu4Sn. Timbel, jika diberikan sedikit, akan
memperbaiki sifat luncur, mempertinggi titik lumer tetapi mengurangi kekerasan
bahan, Paduan ini sangat baik untuk bantalan luncur karena terdapat Kristal yang
keras tetapi dengan massa dasar yang lunak. Kekuatannya remdah akibat tingginya
kadar timah alau timbel, karena itu logam putih dituangkan sebagai bahan pelapis
pada bantalan.

b. Bahan Pateri
Mematri adalah menyambung logam dengan menggunakan bahan lumer,
sedang bahan yang akan disambung tidak dilumerkan. Karena itu paduan bahan

SALEH,S.T 2
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

pateri titik lumernya harus lebih rendah dari titik lumer bahan yang akan
disambung

Untuk memateri, diperlukan permukaan logam yang bersih dan bebas dari
oksid (asam). Untuk itu, permukaan setelah dibersihkan secara mekanis,
selanjutnya diberi cairan tertentu untuk mencegah pembentukan oksida elanjutnya.
Pada waktu dilakukan pekerjaan pateri, paduan pateri akan menyisihkan bahan
cairan dan dapat berpadu {engan logam yang akan disambung. Dengan demikian
akan terjadi sambungan yang sering lebih kuat dari pada paduan pateri itu sendiri.

Sistem pateri:
a. Dengan Baut Pateri, yang dapat dipanaskan secara tidak terus menerus
dalam dapur atau dalam nyala api dan secara terus menerus oleh
bensin, gas atau listrik.
b. Dengan Nyala Api, yang dapat diperoleh dengan lampu pateri atau
lampu ubub dan dengan pembakar gas.

SALEH,S.T 3
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

c. Sistem Celup, dimana benda kerja yang telah diberi pateri dan bahan
pelumer dipasang dalam sebuah mal, dimasukkan dalam oven yang
mempunyai suhu lebih tinggi daripada titik lumer paduan pateri. Untuk
mencegah oksidasi, pematrian dilakukan dengan gas yang bersifat
reduksi.

Jenis pateri:
1. pateri keras, termasuk tembaga pateri dan perak pateri dengan titik
lumer diatas 300oC dan yang dapat dipateri dengan nyala api yang
dicelupkan dalam sebuah oven. Cara ini menghasikan sambungan
yang kuat.
2. Pateri tunak, termasuk timah pateri, yang mempunyai titik lumer
sampai 300oC dan dapat dipateri dengan baut pateri, dengan nyala api,
dengan dicelupkan dan dalam sebuah oven. Cara ini menghasilkan
sambungan yang tidak begitu kuat, tetapi dapat digunakan untuk
penyematan mekanis; merapatkan dan untuk menghaluskan bagian
yang kurang rata, untuk penghantar listrik dan untuk menyepuh timah.

Bahan pelumer
1. Bahan Pelumer dengan dasar asam, yang melarutkan oksid 'dan
mencagah oksidasi baru. Setelah pematrian selesai, sambungan dengan
keadaan sekitarnya harus dibersihkan agar tidak termakan oleh asam.
Bahan pelumer ini mempunyai dasar asam termasuk boraks, klorida-
seng dan asam-garam Boraks dipakai untuk pematrian keras seperti
baja, besi tuang, tembaga dan paduan tembaga; sedangkan klorida-
seng dipakai untuk pematrianlunak terhadap baja, besi tuang, tembaga
dan paduan tembaga dan asam garam untuk pematrian lunak seng dan
benda yang disepuh seng.
2. Bahan Pelumer dengan dasar damar, yang tidak melarutkan oksid,
tetapi dapat mencegah oksidasi baru. Setelah selesai pematrian,
sambungan dan sekitarnya tidak perlu dibersihkan. Ini digunakan
dalam tehnik listrik dan elektronika, yaitu untuk mematri lunak logam

SALEH,S.T 4
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

yang sulit mengoksid, seperti tembaga dan paduan tembaga, timah


dan barang yang disepuh timah dan timbel.
3. Bahan Pelumer dengan dasar gemuk, yang bersifat hampir sama
dengan pada pelumer dasar damar, dan dipakai untuk pematrian lunak
logam yang sulit mengoksid seperi timah dan barang yang disepuh
timah dan timbel.

1. Tembaga-Pateri Dan Perak-Pateri

Tembaga pateri adalah tembaga murni atau paduan dengan seng atau fosfor,
dan dapat ditambah beberapa unsur lain. Sedangkan perak pateri umumnya
paduan antara tembaga dan perak dengan seng, dan dapat ditambah beberapa
unsur lain.
Seng bersifat menurunkan titik lumer pateri. Sedangkan fosfor membuat
pateri sangat encer, tetapi membuat sambungan hampir tidak dapat berobah
bentuknya. Perak membuat pateri menjadi sangat encer dan membuat sambungan
dapat dirubah bentuknya dengan sempurna.
Adapun kadmium menurunkan titik lumer pateri, dan mangan meningkatkan
kekuatan sambungan pada suhu tinggi.

Tembaga dan perak pateri dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu:


1. Kelompok pertama terdiri dari jenis S-Cu dengan hampir 100%
tembaga. Karena pateri ini logam murni, titik lumernya tinggi (1083oC)
dan pada suhu tersebut sangat encer. Pateri ini digunakan dengan
memakai oven pada sambungan besi, nikel dan paduannya.
2. Kelompok kedua antara lain terdiri dari S-Cu60Zn dengan tembaga 60%
3. Kelompok ketiga terdiri dari S-Cu93P dengan tembaga 93%. Pateri ini
sangat encer karena ada fosfor tetapi sambungannya hampir tidak
dapat dibentuk. Digunakan untuk memateri tembaga dan paduannya.
Sering juga ditambah perak untuk memudahkan pembentukan
sambungan.
4. Kelompok keempat terdiri dari S-Ag25 dengan 25% perak,

SALEH,S.T 5
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

5. Kelompok kelima terdiri dari S-Ag30Cd, dimana perkanya 30%. Karena


ada kadmium pateri mempunyai trayek lumer yang rendah (600-690oC),
digunakan untuk keperluan umum.
6. Kelompok keenam terdiri dari S-A949 Cu Mn Ni, dimana peraknya 49%.
Karena peraknya tinggi, bentuk sambungan mudah dibentuk, digunakan
untuk memateri logam keras dan cocok untuk baja tahan karat yang
stabil.
2. Timah Pateri
Ini adalah paduan timah dan timbel dalam berbagai jenis perbandingan, dan
sering mengandung antimon, perak dan kadmium.
Timah menurunkan titik lumer pateri dan mengencerkan pateri, sedangkan
timbel mengentalkan pateri.
Antimon dapat larut kedalam timah hingga maksimum 6,8%, dengan demikian
akan terbentuk krsital campuran yang menguatkan sambungan pateri. Perak
mempertinggi titik lumer pateri, dimana kadmimum menurunkan titik lumernya.
Jenis pateri ini banyak digunakan untuk barang-barang halus, dan sangat baik
untuk memateri baja, tembaga, timbel, seng, nikel dan paduan-paduannya. Besi
tuang juga dapat dipateri setelah disepuh timah dulu. Alumunium sangat sulit
dipateri.
Timah pateri terdiri dari 9 jenis, tujuh diantaranya dengan kadar timah dan
timbel berbeda, dan dua jenis lainnya ditambahkan perak atau kadmium. Ketujuh
jenis timah pateri ini adalah S20, S30, S35, S 40, S50, 560 dan S90, sedang dua jenis
lain diberi tambahan perak dan kadmium yaitu SlAg dan S50Cd.
S20 digunakan untuk bahan isi yang murah pada pekerjaan penghalusan yang
tidak rata dari bodi kendaraan bermotor.
S30, S35 dan S40 digunakan untuk memateri pipa timbel dan kabel, pesawat
penukar panas, pesawat pendingin dan radiator mobil, alat bagian elektronik, pipa
elektron dll. Pada jenis ini pematrian dilakukan dengan baut pateri dan menurut
sistem pateri celup .
S50 digunakan untuk keperluan umum, dan pada jenis-jenis S20 hingga s50
sering dapat diperoleh dengan campuran antimon sebesar 1 - 3%.

SALEH,S.T 6
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

S60 digunakan untuk memateri pekerjaan halus, dimana dipentingkan sifat


encer pateri, suhu lumer endah dan pembekuan cepat serta untuk memateri
sambungan yang kuat dan dapat dibentuk.
S90 dipakai untuk penyepuhan timah permukaan logam dalam industry bahan
makanan dan untuk penyepuhan timah piringan bantalan.
Pada S50, Ss60 dan S90, pematrian dilakukan dengan baut pateri.
S1 Ag dengan 1,5 % perak, karena titik lumernya yang tinggi (309 0C), dipakai
untuk sambungan yang pemakaiannya harus tahan suhu tinggi, dan pematrian
dengan nyala api'
S50Cd dengan kadmium 17% karena titik lumernya rendah (1450C ) digunakan
untuk mematri kaleng yang dilak dan untuk pematrian kembali barang yang sudah
dipateri sebelumnya.
Timah pateri disebut patri lunak, karena titik lumernya rendah dan
diperdagangkan denganbentuk berupa bolk, batang, jalur, fuli, kawat , kawat
berlubang yang berisi bahan pelumer, tepung yang bercampur dalam bahan
Pelumer dan butiran.

c. Bahan Bantalan

Syarat-syarat bahan untuk bantalan luncur:


1. Lebih lunak dari bahan untuk poros, dan harganya harus lebih murah
dibandingkan bahan Porosnya.
2. Mempunyai kekerasan yang cukup, agar dapat menerima beban besar
Kenyal, untuk menerima beban bengkok poros
3. Mempunyai sifat luncur yang sempurna
4. Dayahantarpanasyangbaikagardapatmembuangpanasyang terjadi.

Untuk mengatasi syarat yang agak bertentangan antara syarat kekerasan dan
kekenyalan, dapat dipenuhi dengan paduan yang membentuk Kristal keras dalam
massa dasar yang lebih kenyal dan lunak. Keuntungan lain dari paduan ini, setelah
bergesekan dalam waktu singkat, akan terjadi sedikit keausan sehingga terbentuk
rongga yang berfungsi sebagai penyimpan minyak lumas.

SALEH,S.T 7
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

Syarat sifat luncur dapat dipenuhi dengan memirih dua jenis bahan yang tidak
dapat dipadukan satu dengan lainnya, hingga "saling memakan" dapat dicegah.
yang dimaksud dengan saling memakan adalah pengrusakkan salah satu bahan
yang saling bergeser. Seperti diketahui, tiap permukaan, sebaik apapun diharuskan,
seraru mempunyai bagian yang kasar. Jika kedua permukaan ini saling bergeser
dibawah beban tinggi, puncak dari dari bagian-bagian yang tidak rata akan
berpadu satu sama lain, akibat suhu tinggi dari gesekan. Jika gerakan dilanjuktan,
pada paduan yang kuat, sambungan bahan yang berada disamping paduan akan
patah, atau sebagian kecil salah satu bahan menjadi patah, atau rusak.
Itulah sebabnya harus dipilih dua jenis bahan yang saling tidak terpadu

Bahan untuk bantalan yang penting antara lain paduan non-ferro berat,
perunggu dan logam putih. Perunggu disamping keras, juga kenyal, bersifat luncur
sempurna dan mempunyai daya hantar panas baik. Logam putih terdiri dari massa
dasar kenyal dan lunak, dimana didalamnya terdapat kristal yang keras. Sifat
luncurnya baik, tetapi daya hantar panas kurang sempurna, namun masih cukup
baik untuk beban dan kecepatan tinggi, dan yang menguntungkan, logam putih

SALEH,S.T 8
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

mudah diganti. Bahan-bahan lain untuk bantalan luncur adalah besi tuang dan
paduan- sinter (press) dari besi dan tembaga. Sedangkan bahan bantalan non-ferro
dapat digunakan kayu pok dan arang serta bahan plastik.

d. Bahan Las

Mengelas adalah menyambung logam dengan atau tanpa logam lumer


tambahan, dimana bagian-bagian logam yang akan disambung itu dilumerkan pada
tempat penyambungan.

Bahan Las oksiogen


Bahan yang penting untuk las otogen adalah gas asetelin, zat asam dan kawat
las. Gas asetelin dan asam menimbulkan panas, sedangkan kawat las memberikan
bahan lumer pada bagian yang disambung. Gas asetelin adalah zal air-karbon yang
tidak jenuh dengan rumus H-C = C- H, diperoleh dari karbid dan air menurut
persamaan kimia:

CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2

Gas ini diolah dalam ketel pembangkit, apakah dengan sistem pelemparan
dimana karbid dilemparkan kedalam air, atau dengan sistem tetesan, dimana air
diteteskan diatas karbid. Gas ini diperdagangkan dengan dalam botol, dengan
tekanan lk. 15 bar. Untuk mencegah ledakan, gas ini dilarutkan dalam aseton, yang
berada dalam suatu massa isi yang berpori. Gas yang diperoleh dengan cara ini
disebut gas Disus asetelin (acetyleendissus gas).
Zat asam pada suhu biasa berupa gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak mempunyai rasa. Zat ini diperoleh dengan cara penyulingan bertingkat dari
udara yang dicairkan atau dengan cara elektrol isis terhadap air.
Diperdagangkan dalam botol dengan tekanan lk. 150 bar, dan ada juga
didalam botol baja khrom-molibden dalam bentuk baru, bisa mencapai 200 bar.
Kawat las terbuat dari baja dengan kadar arang (C) 0,1% (dan Mn 0,4% -
0,5%).
Bahan untuk busur las yang terpenting adalah elektroda. Elektroda adalah
batang logam yang diberi lapisan yang berfungsi sebagai pelumer sambungan las.

SALEH,S.T 9
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

Sedangkan lapisannya mempunyai banyak fungsi, dimana yang terpenting adalah


membentuk terak guna melindungi logam yang sedang mencair terhadap
pengaruh zat asam dan zat lemas dari udara.
Zat asam akan bereaksi dengan dengan unsur arang, silisium dan mangan
hingga bahan menjadi kental dan mengurangi sifat-sifat mekanisnya.
Zat lemas dengan unsur besi akan bersenyawa menjadi nitrida yang
mengurangi sifat dapat dibentuknya sambungan las. Pelapis batang elektroda
dapat dibuat dengan dua cara, yaitu dengan pencelupan atau dengan pengempaan.
Susunan batang logam tergantung pada bahan yang akan dilas. Sedangkan
jenis pelapis batang tergantung dari bahan yang akan dilas, kecepatan las yang
diinginkan dan dari posisi pengelasan.
Jenis bahan pelapis batang las yang terpenting antara lain:
o Pelapis asam (ferri), diberi kode huruf A, asal kata "Acid', terdiri dari
tepung logam yang beroksidasi dan mereduksi, dan teraknya bereaksi
asam. Elektrodanya encer dan lamban membeku. Sifat mekanismenya
baik sekali.
o Pelapis Basa, diberi kode huruf B (basa) yang bahan utamanya adalah
kalsit (calsite) yang terkanya bereaksi basa. Bahan ini peka terhadap
air, sangat kental dan membeku dengan cepat. Sifat mekanisnya baik
sekali.
o Pelapis Oksid-Besi, diberi kode O (oxidizing), yang bahannya terutama
oksid-besi, sangat encer dan membeku dengan lamban. Las elektroda
ini dapat dilakukan dengan cara "menyeret " (trailing), sifat mekanisnya
sedang
o Pelapis Rutil (rutile), diberi kode R, dengan bahan oksida titan, terkanya
bereaksi netral. Elektrodanya kental dan cepat membeku, setengah
kental dan membeku dengan kecepatan sedang, dan sifat mekanisnya
baik. Cocok untuk berbagaijenis posisi pengelasan.
Catatan:
Elektroda mengambil air dari udara, sehingga harus disimpan ditempat kering
dan waktu . mengelas akan membentuk uap dan mengganggu pembentukan terak.
Permukaan akan menjadi kasar dan tidak teratur.

SALEH,S.T 10
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

B. BAHAN SISTETIS

a. Pendahuluan

Bahan sintetis banyak digunakan pada industri permesinan, dari industri kecil
sampai industri besar. pengolahan bahan-bahan sintetis lebih murah
dibandingkan dengan bahan yang didapatkan dari pertambangan. Sehingga kalau
ditinjau dari segi ekonomi dan proses, bahan sintetis lebih murah dan lebih cepat
daripada bahan tambang.
Pabrik pengolahan bahan-bahan sintetis bisa ditempatkan di mana saja dan
tidak harus berdekaran dengan bahan asal yang akan diperolehnya. Sehingga
dalam perencanaannya pun tidak terlaru sulit dibanding pabrik yang harus
mengolah bahan-bahan yang berasal dari tambang.

b. Plastik

Plastik merupakan bahan yang sangat penting dalam dunia permesinan dan
industri modern. Plastik adalah bahan sintetis berasal dari minyak mineral, gas
alam, atau dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga dari
binatang dan tumbuh-turnbuhan. pengolahannya biasanya dikerjakan pada proses
panas dan tekanan.
Sifat-sifat plastik pada umumnya adalah sebagai berikut.
1. Tahan korosi oleh atmosfer ataupun oleh beberapa zat kimia.
2. Berat jenisnya cukup rendah, sebagian mengapung daram air, tetapi
unrumnya lebih berat.
3. Beberapa cukup ulet dan kuat, tetapi kekuatannya di bawah logam. Akan
tetapi karena beratjenis plastik lebih rendah, didapatkan perbandingan
yang menarik antara kekuatan dan berat.
4. Kebanyakan bahan termoplastik mulai melunak pada suhu yang sangat
rendah, sedikit mempunyai wujud yang menarik dan dapat diberi warna,
ada juga yang transparan (tampa warna).
SALEH,S.T 11
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

Sifat mekanik terpenting dari plastik adalah tidak mudah pecah karena pukulan
(tidak rapuh). Beberapa bahan plastik koefisien geseknya sangat rendah sehingga
sering digunakan sebagai bantalan kering.
Kebumkan-keburukan plastik adalah sebagai berikut.
1. Kecenderungannya memuai yaitu menjadi lebih panjang dengan adanya
beban.
2. Di atas suhu 200"C sifatnya menjadi kurang baik.
3. Terjadi perubahan polimer selama pemakaian yang kemungkinan sekali
karena aksi dari sinar ultra violet.
Bahan plastik dibagi dalam dua golongan yaitu plastik termoseting dan
termoplastik.

1. Termoseting
Bahan ini keras dan mempunyai daya tahan panas yang tinggi. Proses
pengerjaan plastik termoseting adalah sebagai berikut.
Bahan baku (resin) berbentuk biji-biji kering dan bahan tambahan dimasukkan
ke dalam cetakan lalu dipanaskan hingga 150oC. Kemudian ditekan dengan gaya
kira-kira 150 atm. Bahan ini akan mencair dan memenuhi model.
Selanjutnya dipanasi lagi hingga bahan tersebut mengeras, lalu tutup
cetakan dibuka dan benda tersebut diangkat. Proses itu berlangsung pada
temperatur tinggi.
Untuk mendapatkan permukaan benda yang halus cetakan harus dipoles,
terutama digunakan dalam pembuatan alat-alat listrik, tread bushing, dan bearing
bushing.

Bahan-bahan termoseting yaitu sebagai berikut.


a. Fenol Formaldehid
Bahan-bahan termoseting digunakan secara umum adanya polimer dasar
dari fenol dan formaldehid. Penggabungan dua polimerisasi ini dengan sejumlah
reaksi kondensasi. Hasil polimer murni berwama putih susu dan lama kelamaan
menjadi gelap. Butiran fenolik untuk dicetak lalu dicampur dengan bahan

SALEH,S.T 12
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

pewarna untuk mendapatkan warna gelap yang konstan. Salah satu nama dasang
untuk fenolik "Bakelite"
Kadang-kadang butiran fenol diberi pengisi (bahan tambahan) yang berkisar
antara 50 - 80% dari berat seluruhnya untuk meningkatkan kekuatan tumbuk.
Pada prinsipnya penggunaan fenol formaldehid untuk peralatan listrik,
pegangan pintu, dan sebagainya. Pemakaian sebagai laminasi paling banyak
untuk isolasi listrik. Beberapa fenolik resin adalah cokl setting, yaitu lem atau
perekat untuk pembuatan plywood dan hardboard.

b. Urea Formaldehid
Urea resin lebih murah daripada fenolik, warna lebih terang dan macam
wama tak terbatas, di samping itu tidak berbau, tidak ada rasa dan tahan air.
Selain sebagai lem yang tahan basah juga digunakan untuk tutup botol,
peralatan makan, dan sebagainya.

c. Melamin Formaldehi
Bahan ini dihasilkan dengan metode yang sama dan mempunyai sifat
yang serupa dengan fenol formaldehid atau urea fonnaldehid. Sifat-sifat
melamin formaldehid yaitu tidak berbau, tidak ada rasa dan macam wama tak
terbatas, lebih tahan air, tahan alkali, dan tahan panas. Jenis pemakaiannya yaitu
untuk alat-alat makan, peralatan nrmah tangga, untuk bagian larutan, dan
sebagainya.

2. Termoplastik

Termoplastik tersusun dari molekul-molekul panjang. Jikalau molekul panjang


itu diumpamakan sebagai sebuah garis yang ditarik dan kita letakkan umpamanya
dua buah molekul panjang berdampingan maka memperlihatkan suatu gambaran
dari suatu termoplas dalam keadaan padat.
Jika termoplas itu dipanaskan, untuk menjaga keseimbangan maka
molekul panjang akan bergerak lebih banyak. Suhu pemanasan yang
SALEH,S.T 13
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

menyebabkan proses ini dinamakan "suhu pelunak". Bila termoplastik dipanaskan


lebih lama, molekul panjang akan bergerak keluar dari keseimbangannya dan
berpindah tempat terhadap satu sama lain. Suhu pada saat tersebut dinamakan
"suhu lumer" dan bahan menjadi cair.
Antara fasa padat dan cair terdapat fasa antara tambahan, saat itu bahan
berada dalam keadaan lunak. Dalam keadaan itu bahan dikatakan plastis. Jadi,
termoplastik adalah bahan yang menjadi plastis karena pemanasan dan
bentuknya dapat diubah dalam keadaan plastis itu"

a. Bahan-BahanTermoplnstik
1) Polietilen
Polietilen/politen terjadi dari polimerisasi etiler, polimer dasar dicampur
dengan berrnacam-rnacam tambahan urttuk menghasilkan bahan yang
cocok untuk dituang.
Prinsip penambahan adalah sebagai berikut.
a). lebih dari 2% karbon hitam, memperbaiki stabilitas bahan apabila terkena
sinar matahari secara langsung.
b).lebih dari 10% bahan karet mencegah terjadinya pecah pigmen
menghasilkan wama yang diinginkan.
Polietilen mempunyai ketahanan terhadap larutan kimiawi, selain itu ulet
dan fleksibel dengan adanya pengaruh suhu. Mempunyai suhu pelunakan
yang rendah dan dapat dicetak dalam bermacam-macam bentuk.
Penggunaan pokok untuk isolasi listrik, alat-alat dapur, boneka, dan sebagai
lembaran untuk pembungkus.

2) Polivinil Khlorida (PVC)


Monomer vinil klorida (CH2 = CH.CI) berasal dari etilen dan siap untuk
polimerisasi dengan penambahan proses untuk menjadi suatu polimer linear,
dengan adanya atom klorin menyebabkan hubungan molekul dipolarisasikan
dan mengakibatkan gayatarik yang tak menentu di antara molekul-molekul.
Hai inilah yang menyebabkan material ini betul-betul keras dan kaku pada
suhu biasa. Tambahan-tambahan yang dicampurkan dengan PVC adalah

SALEH,S.T 14
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

pigmen untuk mendapatkan warna, plasticiser untuk mendapatkan sifat


plastik danfiller untuk mendapatkan suatu sifat atau harga yang lebih murah.
PYC mempunyai sifat yang tahan zat kimia dan larutan keras, untuk
mernbuat tangki kimia, pipa-pipa, isolasi kawat listrik, mantel, dan
sebagainya.

3) Polistiren
Polistiren dihasilkan dengan penambahan polimerisasi dari stiren (CH2
= CH. C6H5). Polistiren adalah bahan yang rapuh dan transparan, dengan
meneampurkan bahan-bahan yang lain, suatu polistiren yang ulet dengan
ketahanan tumbuk dapat dihasilkan dan kini sangat lunak digunakan sebagai
bahan cetak.
Untuk menghasilkan bahan cetak dari polistiren yang ulet, polimer
polistiren dasar dicampur dengan 5 25% stiren-butadiene kopolimer.
Polistiren tahan asam dan juga sangat bagus sebagai isolator listrik,
dan dapat juga dengan mudah dimuaikan seperti busa padat. Polistiren
kebanyakan digunakan dalam perlengkapan listrik, bagian dari refrigerator,
tempat makanan, boneka, d;ur busa padat untuk isolasi dan paking.
Stiren kopolimer lain yang cukup penring adarah ABS, yakni polimer
tambahan dari stiren, butadien dan akrilonitril. ABS rahan asam. alkali. dan
beberapa larutan minyak mineral keras, dipakai dalam pembuatan komponen
bodi motor, kotak baterai, dan barang cetakan lainnva.

4) Poliamide dan Poliester


Poliamide dan poliester dihasilkan dengan reaksi kondensasi
polimerisasi, nama yang umum untuk poriamide rinear adalah nilon.
Nilon termasuk grup bahan yang sangat kuat, ulet, dan juga
mempunyai ketahanan gesekan. Biasanya cukup fleksiber dan dengan
ketahanan tumbuk yang tinggi.
Nilon mempunyai sifat tahan terhadap larutan keras dan zat kimiawi,
selain itu cenderung menyerap air yang menyebabkan berkurangnya
kekuatan dan ketahanan terhadap kejutan.

SALEH,S.T 15
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

Prinsip penggunaan nilon untuk dibuat serat dan dicetak untuk


perlengkapan listrik, roda gigi, katup-katup, dan bantalan. Polietilen
terephtalate (terilen) adalah hasil linear poliester dengan kondensasi dari
terephtalic acid dan etilen glikol. pada prinsipnya digunakan untuk membuat
serat dan dibuat secara ekstrusi dari keadaan cair seperti halnya membuat
serat nilon.

b. Metode Pembentukan Termoplastik

1) Proses pembentukan vakum


Pembentukan cara ini dilakukan untuk komponen yang reratif besar,
dalam metode ini tidak dibutuhkan cetakan yang mahal ataupun mesin yang
mahal.

Gambar . pembentukan vakum

2) Pembentukan dengan injeksi


Pembentukan injeksi khususnya dilakukan untuk polistiren, politilen,
poliamide. Resin tersebut pertama-tama dipanaskan pada silinder pemanas
kemudian ditekan melalui lubang laluan menuju ke cetakan yang mana
dengan pendinginan akan menjadi padat'

SALEH,S.T 16
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

Gambar . pembentukan dengan injeksi

3) Pembentukan dengan proses ekstrusi


Mesin extruder dapat juga digunakan untuk pembentukan injeksi
tetapi

Gambar. Mesin extruder

terutama untuk menghasilkan bahan-bahan yang panjang seperti lembaran


plastik, pelapis kabel, pipa plastik, dan film. Ekstrusi adalah proses yang
menggunakan panas dan tekanan untuk melelehkan polietilen dan polivinil

SALEH,S.T 17
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

klorida yang didorong melewati cetakan dengan ukuran yang sangat teliti
pada produksi bersambung.

c. Bahan Isolasi

Bahan isolasi adalah bahan yang menyekat, artinya yang tidak menghantarkan.
Bahan isolasi ini dibedakan atas bahan penyekat listrik, penyekat suara, penyekat
getaran, penyeknt panas, penyekat bangunan, dan bahan penyekat konstruksi
bangunan mesin.

1. Bahan Penyekat Listrik


Bahan penyekat listrik harus tahan terhadap tegangan listrik dan tidak boleh
menghantarkan listrik, walaupun lembapnya udara dan buruknya keadaan suhu.
Bahan-bahan penyekat listrik yaitu sebagai berikut.
a. Produk alam yaitu mika (kolektor) dan asbes (oven listrik).
b. Bahan keramik yaitu porselen dan steatif (isolator) dan kaca (lampu dan
pipa).
c. Zat cair yaitu minyak isolasi (transformator dan kabel) dan lak isolasi
(kawat).
d. Lapisan tekstil dan kertas yang diintegrasikan yaitu prespan (isolasi alur)
kertas isolasi (kondensator), dan tekstil isolasi (kumparan).
e. Produk organik sintetis yaitu polieten, polivinil klorida, polistiren dan
karet (kawat dan kabel), dan fenol formaldehid (bahan penghubung)'

2. Bahan Penyekat Suara


Bahan penyekat suara harus sedikit mungkin dapat ditembus suara dan bahan
ini sangat penting dalarn konstruksi bangunan. Zat penyekat suara yang
paling baik ialah udara dinding. Sifat ini digunakan pada konstruksi dinding
berganda yaitu yang terdiri dari dua dinding terpisah sama sekali. Bahan
penyekat suara yang lain adalah pelat serat kayu, pelat kumparan lunak (sof
brand plate), dan pelat jerami.

3. Bahan Penyekat Getaran


SALEH,S.T 18
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

Bahan penyekat getaran harus dapat meredam getaran dan bahan ini sangat
penting dalam konstruksi bangunan-bangunan mesin dan kendaraan. Bahan
penyekat getaran yang terpenting adalah kulit dan karet. Penggunaan yang
tersebut terkenal bahan ini ialah untuk kopling elastis dengan piringan antara
dari kulit dan karet.

4. Bahan Penyekat Panas


Bahan penyekat panas hampir tidak boleh menghantarkan panas dan bahan
ini sangat penting dalam konstruksi bangunan gedung dan konstruksi
bangunan mesin. Bahan penyekat panas harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut.
a). Koeftsien Panas Haras Rendah
Panas selalu berpindah dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih
rendah dan keadaan ini dinamakan penghantaran panas. Penghantaran
panas terjadi dalam semua zat akan tetapi nilai hantar dari tiap zat itu
berbeda-beda. Nilai hantar itu diucapkan dalam koefisien daya hantar
panas (kalor).
Koefisien daya hantar panas ialah banyaknya joule yang dapat dihantar
dalam satu detik melalui dinding yang tebalnya 1 m, pada tiap-tiap m2 dan
o
tiap C perbedaan suhu, koefisien ini ditunjukkan dengan lamda () dan
diucapkan dalam J/det oC m.
Tentu sudah dapat dipahami, bahwa untuk bahan penyekat panas dipilih
bahan dengan koefisien daya hantar panas yang rendah.

b). Daya Tahan Lembap Yang Baik


Jikalau bahan isolasi mengambil air dari sekitarnya, koefisien daya hantar
panas dari bahan ini akan jauh lebih tinggi. Dalam bangunan mesin
biasanya di sekeliling isolasi diberi lapisan penutup untuk mencegah
pengambilan air itu. Lapisan penutup itu sekaligus melindungi isolasi dari
perusakan oleh tangga dan sebagainya.

c). Daya Tahan Suha yang Tinggi

SALEH,S.T 19
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

Jikalau harus disekat suatu medium dengan suhu yang tinggi maka bahan
isolasinya harus juga mempunyai daya tahan terhadap suhu yang tinggi
itu.

d). Massa Jenis yang Rendah


Karena bahan isolasi itu, massa dari konstruksi bertambah besar terutama
pada bangunan mesin, sangat penting artinya untuk menjaga supaya
penambahan massa tersebut berada serendah mungkin.

5. Bahan Penyekat Bangunan


Udara diam merupakan zat penyekat panas yang sangat baik. Udara diam
mempunyai koefisien daya hantar panas yang paling rendah yaitu 0,02
J/det0 C m. Konstruksi dinding berlapis, di mana uclara cliarn terdapat suara
yang baik, juga bekerja sebagai isolasi panas yang sempurna. Bahan penyekat
panas yang lain ialah: kayu, pelat serat kayu, pelat gabus, pelat damar buatan,
pelat beton batu apung, pelat semen asbes, dan kertas yang dipreparasikan.

6. Bahan Penyekat Konstruksi Bangunan Mesin


Bahan penyekat panas untuk konstruksi bangunan mesin. Di samping ketel
dap, tangki penyimpan uap dan sebagainya dalam bangunan mesin terutama
disekat berbagi macam saluran. pada saluran uap tujuannya untuk menyekat
panas pada saluran air untuk menghindari kondensasi pada saluran yang
sangat mengganggu itu.
Sayang sekali penggunaan udara diam sebagai zat penyekat panas tidak
mungkin dilakukan terhadap saluran. Untuk saluran dapat dipiiih bahan
penyekat panas yang mengandung udara diam, karena struktur serat atau
karena sifat berporinya.

d. Jenis Bahan Penyekat

1. Tembaga dan Aluminium


SALEH,S.T 20
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

Cara kerja penyekatan panas dari tembaga dan aluminium berdasarkan pada
pantulan panas (kalor) yang besar dari kedua bahan tersebut. Hal itu berarti
bahwa bahan tersebut dapat memantulkan panas kembali dengan sempurna.
Tembaga dan aluminium sesuai untuk isolasi pancaran panas oleh motor bensin
dan motor diesel.

2. Wol Terak dan Wol Kaca


Di samping gas dan besi kasar cair dari dapur tinggi diperoleh terak dalam
keadaan cair. Terak cair itu dapat dikabutkan dengan pancaran uap menjadi massa
berpori seperti wol, dan terak ini dinamakan wol terak. Menurut cara yang
serupa, kaca cair dapat dikabutkan menjadi wol kaca.
wol terak dan wol kaca mempunyai koefisien daya hantar panas sebesar 0,06
0
J/det C m dan tahan suhu sampai 500 0C. wol ini tidak tahan getaran karena
seratnya akan putus dan karena itu koefisien daya hantar panas meningkat.
Jenis wol ini dipasang di atas kasa rogam dan digabung serta dilindungi oleh
sebuah mantel pelat baja, wol itu dapat dikerjakan menjadi tikar, pelat, dan
cetakan.

3. Magnesia
Magnesia diperoleh dengan cara kimia dari magnesit (MgCO3), magnesia
mempunyai koefisien daya hantar panas sebesar 0,07 J/det 0C m. Magnesia tahan
suhu sampai 500oC dan massa jenisnya rendah. Untuk menambah kekuatannya,
magnesia itu biasanya dicampur dengan serat asbes atau diolah menjadi pelat
dan cetakan.

4. Tanah Kersik
Tanah kersik ialah bahan galian fosil yang terdiri dari kulit kersik binatang laut
yang kecil-kecil. Tanah kersik mempunyai koefisien daya hantar panas sebesar
o
0,07 J/det C m dan tahan suhu sampai 500 0C. Tanah kersik itu dicampur
dengan serat asbes atau diolah menjadi pelat dan cetakan.

5. Asbes

SALEH,S.T 21
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

Asbes adalah zat mineral, asbes mempunyai koefisien daya hantar panas sebesar
0,12 J/det 0C m. Asbes sama sekali tak dapat terbakar dan tahan suhu sampai
7000C. Asbes dapat ditenun menjadi tali, pita kaos dan kain, serta dapat juga
dikempa menjadi pelat dan cetakan.

e. Bahan Paking

Bahan paking ialah bahan yang digunakan untuk perapat ruangan yang
berisi zat cair atau gas. Sifat perapatannya dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Perapatan statis
Adalah perapatan bagian yang tidak
2. Perapatan dinamis
bergerak terhadap safu sama lain.
Adalah perapatan bagian-bagian yang bergerak terhadap satu sama lain.
Perapatan dinamis ini dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu perapatan
bagian-bagian yang bergerak bolak-balik terhadap satu sama lain dan
perapatan bagian-bagian yang berputar terhadap satu sama lain.
Bahan paking dibedakan dalam kelompok bukan metalik, setengah metalik,
dan metalik.
1. Bahan Paking Bukan Metalik
a. Alat Perapat Statis

1) Kertas dan karton


Kertas dan karton dibuat dari campuran serat yang ditambah dengan
perekat dan bahan pengisi. Sebagai serat digunakan serat kayu(kikisan
kayu), serat kain tua, atau serat jerami, dan juga serat kertas tua. Karton
jerarni yang diperoleh dari serat jerami kurang sesuai untuk digunakan
sebagai bahan paking" Kertas dan karton digunakan sebagai paking pelat.

2) Fiber
Fiber terdiri dari lapisan-lapisan kertas yang diimpregnasikan (dijenuhkan)
dengan damar buaran. Fiber digunakan sebagai paking pelat.

SALEH,S.T 22
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

3) Gabus
Gabus berasal dari kulit pohon gabus. Gabus ini diikat berupa pelat dan
digunakan sebagai paking pelat.

b. Alat Perapat Statis dan Dinamis


1) Kulit
Kulit diperoleh dari hewan. untuk membuat bahan paking dari kurit. kulit
hewan berfurut-turut harus dibersihkan, disamak, dan digemuki. untuk
menyamak jenis kulit yang berat, kulit tersebut biasanya dipotong lima"
yaitu safu bagian leher, dua bagian perut dan dua krupon (bagian
punggung). Kulit yang berasal dari krupon dinamakan kulit inti.
Untuk penggunaan teknik seperti umpamanya sabuk mesin dan paking
biasanya digunakan kulit inti.
Menyamak ialah suatrr proses pengawetan kulit sehingga kemudian kulit
tidak akan rusak lagi. Fenyamakan dilakukan dengan bahan penyamak
tumbuh-tumbuhan, bahan penyamak sintetis atau bahan penyamak
mineral. Kulit yang disamak dengan asam krom mineral dinamakan kulit
krom. Kulit selain dipakai dalarn bentuk gelang juga seLragai paking
pelat-pelat, terutama digunakan dalam bentuk manset sebagai paking
perapat untuk batang.

2) Karet
Karet alam dan jenis karet sintetis karena kekenyalannya yang besar
masih termasuk bahan paking yang terbaik. Akan tetapi bahan ini
hanya sesuai untuk media tertentu, yaitu pada suhu, tekanan, dan
kecepatan yang tidak terlarnpau tinggi.
Karet dipakai sebagai paking pelat dan sebagai paking untuk perapat
batang. Paking pelat ada yang diberi lapisan dalam dari linen dan ada
yang dibuat tanpa lapisan tersebut.

SALEH,S.T 23
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

3) Asbes
Asbes adalah silikat magnesium yang ditemukan di alam dalam bentuk
serat. Dalam bentuk itu daya tahan suhunya kira-kira 500oC, akan
tetapi, asbes biasanya diberi campuran karet dan grafit. Asbes digunakan
sebagai paking pelat dan paking sumbat tabung. Paking sumbat asbes
disediakan dalam berbaeai bentuk.

4) Politetrafluoreten
Politetrafluoreten atau politetrafluor etilin itu ialah plastik termoplastis.
Dalam keadaan murni daya tahan kimianya baik dan daya tahan
suhunya kira-kira 2600C akan tetapi, bahan ini sering juga ditambahkan
kepada asbes sebagai bahan impregnasi. Politetrafluoreten digunakan
sebagai paking pelat dan paking sumbat tabung, dan tersedia dalam
berbagai macam bentuk.

c. Alat Perapat Dinamis

Katun dan Rami


Bahan ini berasal dari tumbuh-tumbuhan. Benang kenaf, katun, dan rami
diimpregnasikan dengan bahan pelumas yang dipilih secara khusus dan
dijalin menjadi paking bujur sangkar untuk digunakan sebagai paking
sumbat tabung.

2. Bahan Paking Setengah Metalik

a. ALat Perapat Statis

1) Karet dengan kasa tembaga


Karet diberi lapisan dalam dari kasa tembaga dan tersedia dalam bentuk
palet.

2) Asbes dengan kasa tembaga

SALEH,S.T 24
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

Paking ini terdiri dari kain asbes yang ditenun dengan tembaga.
Keseluruhannya diimpregnasikan dengan suatu massa tahan panas dan
kemudian diberi grafit pada salah satu sisi atau kedua belah sisinya.
3) Asbes dengan kasa baja
Pada kedua belah sisi kasa baja yang ditenun rapat dan kuat ditempelkan
dengan tekanan tinggi suatu lapisan tipis asbes.
4) Asbes dengan salut tembaga yang tipis
Asbes diberi satu lapisan tipis salut tembaga dan dapat diperoleh sebagai
barang jadi (umpamanya gelang dan paking kepala)

3. Bahan Paking Metalik


a. Alat Perapat Statis
Baja, tembaga, loyang, timbel, aluminium, dan nikel merupakan alat
perapat statis. Bahan ini terutama digunakan dalam bentuk gelang. Gelang
ini dapat diperoleh dalam penampang persegi panjang, bulat, bulat telur,
bentuk lensa, atau bentuk lain yang diinginkan.

b. Alat Perapat Dinamis


Logam putih merupakan alat perapat dinamis. Logam putih digunakan
sebagai paking sumbat tabung dalam berbagai macarn bentuk. Pilihan
bahan
Pilihan bahan untuk paking tergantung pada beberapa hal sebagai berikut:
1) lingkungan (medium),
2) suhu.
3) tekanan.
4) kecepatan pada perapatan dinamis, dan
5) jenis konstruksi.
Sebagai lingkungan (medium) dapat dicatat antara lain: air, uap, udara'dan
gas lain, minyak, asam dan alkali, lindi, garam, dan sebagainya. Tentu kita
dapat memahami bahwa medium itu sangat beragam jenisnya.

SALEH,S.T 25
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

LATIHAN :
1. Jelaskan jenis jenis logam ferro dan nonferro !
2. Sebutkan macam-macam sifat logam !
3. Sebutkan bahan-bahan nonlogam !
4. Sebutkan sifat-sifat logam paduan !
5. Jelaskan perbedaan logam ringan dan logam berat !

RANGKUMAN :

Yang dimaksud dengan bahan-bahan teknik ialah bahan (material) yang dapat
digunakankan baik secara langsung maupun melalui proses pengolahan dan berfungsi
sebagai bahan baku suatu produk yang bermanfaat.
Logam ferro adalah adalah logam besi, Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah
jenis logam yang secara kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe).
Bahan nonlogam adalah suatu bahan teknik yang tidak termasuk ke dalam kelompok

logam yang didapat dari bahan galian, tumbuhan arau hasil dari proses pengolahan minyak
bumi. Bahan-bahan nonlogam antara lain asbes. Karet dan plastik.

Logam paduan yaitu logam campuran dari dua macam logam atau lebih yang
dicampur satu sama lain dalam keadaan cair.
Logam berat dengan berat jenis lebih dari 5 kg/dm3. sedangkan logam ringan
dengan berat jenis kurang dari 5 kg/dm3.
Logam berat dengan berat jenis lebih dari 5 kg/dm3. sedangkan logam ringan
dengan berat jenis kurang dari 5 kg/dm3.

TES FORMATIF 1 :

1. Kemampuan logam untuk menahan beban statis, dan dinamis disebut .


a. Sifat teknologis
b. Sifat kemis
c. Sifat fisis
d. Sifat mekanis
2. Kemampuan logam untuk menahan adanya zat kimia disebut ...
a. Sifat Kemis

SALEH,S.T 26
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

b. Sifat fisis
c. Sifat teknologis
d. Sifat mekanis
3. Kemampuan logam dalam proses pengerjaan secara teknis disebut
a. Sifat fisis
b. Sifat mekanis
c. Sifat teknologis
d. Sifat kemis
4. Kemampuan bahan menerima beban kejut atau getaran disebut .
a. Sifat redam
b. Sifat penjalaran
c. Sifat tarik
d. Sifat geser
5. Logam mulia adalah logam seperti
a. Timbal, perak dan perunggu
b. Emas, perak dan platina
c. tembaga, aluminium dan nikel
d. Perak, nikel dan aluminium
6. Bahan penyekat listrik yang sering digunakan adalah ..
a. Kertas
b. Aluminium
c. Tembaga
d. ahan keramik
7. Bahan yang digunakan untuk perapat rongga yang berisi zat cair atau gas adalah ..
a. Bahan paking
b. Bahan tambang
c. Bahan statis
d. Bahan dinamis

8. Bahan perapat pipa-pipa air biasanya menggunakan bahan .


a. Tembaga
b. Aluminium
c. Karet
SALEH,S.T 27
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

d. Timbel
9. Alat perapat statis terbuat dari bahan .
a. perak, tembaga, loyang, timbel, aluminium, dan silisium.
b. Baja, tembaga, loyang, timbel, aluminium, dan nikel.
c. Besi, tembaga, loyang, timbel, karbon, dan nikel
d. Baja, timbel, aluminium, dan mangan
10. Alat perapat dinamis terbuat dari bahan .
a. Logam cor
b. Logam abu-abu
c. Logam coklat
d. Logam putih

Untuk mengetahui tingkat kompetensi siswa dirumuskan :

Jumlah Jawaban Yang Benar


Tingkat Pengusaan = X 100 %
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan : 75 = tuntas KKM ( kompeten )

SALEH,S.T 28
PEMILIHAM BAHAN TEKNIK TEKNIKA KAPAL NIAGA

SALEH,S.T 29

Anda mungkin juga menyukai