Anda di halaman 1dari 3

SISTEM INTEGUMEN

A. Garis Besar Observasi


Integument atau kulit menutupi seluruh permukaan luar tubuh hewan dan
merupakan penghubung antara tubuh hewan dengan lingkungan luar. Sebagai
pelindung tubuh, system integument tersusun atas jaringan-jaringan khusus
yang diperlukan untuk menunjang fungsi tersebut.
Dengan mempelajari struktur histologinya, dapat diketahui fungsi system
integument yang sangat kompleks. Dalam praktikum ini akan diamati struktur
histologi kulit berambut dan kulit tak berambut mamalia.

B. Prinsip
Kulit semua hewan vertebrata tersusun atas dua lapisan utama, yaitu
epidermis disebelah luar dan dermis disebelah dalam.
Epidermis
Epidermis tersusun atas epitel berlapis banyak pipih. Epidermis dapat tumbuh
terus, karena pada lapisan terbawahnya terdapat sel-sel induk yang terus
melakukan mitosis. Dari luar kedalam, epidermis terbagi menjadi empat
lapisan, yaitu : stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, dan
stratum malpighi.
- Stratum korneum : terdiri atas sel-sel pipih, tidak berinti, mengalami
penandukan (keratinasi).
- Stratum lusidum : terdiri atas beberapa lapis sel yang sangat pipih dan
bening. Terdapat pada kulit tebal (kulit tak berabut)
- Stratum granulosum : terdiri atas 3-5 lapisan sel polygonal pipih yang
mengandung granula-granula keratohialin.
- Stratum malpighi : sebelah atas merupakan stratum spinosum yang terdiri
atas sel-sel epitel kubus, polygonal atau gelondong yang saling berlekatan.
Sebelah bawah merupakan stratum germinatikum (stratum basale) yang
terdiri dari sel-sel berbentuk silindris atau kubus, langsung berbatasan
dengan dermis. Diantara sel-sel pada stratum germinatikum terdapat sel-
sel menalosit, yang menghasilkan melanin, yaitu pigmen cokelat tua.
Adanya sel pigmen pada epidermis merupakan ciri hewan homoiterm.

Dermis (korium)
Lapisan dermis tersusun atas jaringan pengikat, beberapa kali lebih tebal
dari epidermis. Dermis dibangun oleh stratum papilare dan stratum
letikulare.
- Stratum papilare : terdiri atas jaringan pengikat longgar, sehingga disebut
juga stratum spongiosum. Lapisan ini membentuk penonjolan-penonjolan
kearah epidermis, yang disebut papiladermis.
- Stratum retikulare : terdiri atas jaringan pengikatn padat, sehingga disebut
juga stratum kompaktum.
Baik stratum papiler maupun retkulare mengandung serabut kolagen dan
elastis yang bertanggung jawab terhadap elastisitas dan kekuatan kulit.
Didalam dermis juga terdapat akar-akar rambut, otot penegak rambut
(muskulus arektor pili), kelenjar keringat (glandula sudorivra), kelenjar
minyak (glandula sebasea), pembuluh darah dan saraf.

Hipodermis (subkutan)
Hipodermis merupakan lapisan dibawah kulit, tersusun atas jaringan
pengikat longgar, berfungsi untuk melekatkan kulit dengan otot.
Komponen lapisan ini adalah serabut kolagen, serabut elastis dan sel-sel
lemak yang membangun jaringan lemak (jaringan antiposa).

Derivat Kulit
Berdasarkan tekstur dan ontogeninya, derivate kulit dapat dibagi menjadi
3 golongan, yaitu :
- Struktur berbahan tanduk (keratin), merupakan derivate epidermis,
misalnya rambut, bulu, buku, paruh, sisik (pada reptile da naves,duri pada
landak, tanduk, cula, taji, dan kerangka luar kura-kura).
- Struktur berbahan tulang (osein), merupakan derivate dermis, misalnya :
sisik ikan, gigi, bagian dalam tanduk ternak.
- Kelenjar-kelenjar kulit, merupakan derivate epidermis, misalnya : kelenjar
keringat, kelenjar minyak, kelnjar bau, dan kelenjar susu.

Anda mungkin juga menyukai