Anda di halaman 1dari 10

1.

PENGERTIAN PENYEDIAN SARANA DAN PRASARANA UMUM

Pengertian sarana dan prasarana secara etimologi memiliki perbedaan, namun


keduanya memiliki keterkaitan yang sangat penting sebagai alat penunjang
keberhasilan suatu proses yang dilakukan. Dengan demikian, suatu proses kegiatan
yang akan dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan
rencana, jika sarana dan prasarana tidak tersedia.
Pengertian sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk
mencapai makna dan tujuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008). Sebagai
contoh: sarana pendidikan diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, misalkan buku, tas, pulpen, komputer, dll.

Sedangkan pengertian prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan


penunjang utama terselenggaranya suatu proses (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2008) Sebagai contoh, prasarana pendidikan berarti alat tidak
langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya lokasi,
bangunan sekolah, lapangan olahraga, kantin, dll.

Contoh lain dari pengertian sarana dan prasarana yaitu mobil, bus, motor,
sepeda adalah sarana transportasi darat. Sedangkan jalan raya, rambu lalu
lintas, jembatan, terminal adalah prasarana transportasi darat.

Dengan kata lain, secara umum dari pengertian sarana lebih ditujukan untuk
alat atau benda- benda yang bergerak sedangkan prasarana lebih
ditujukan untuk alat atau benda- benda yang tidak bergerak.

Fungsi Sarana dan Prasarana

Fungsi sarana dan prasarana dapat berbeda sesuai lingkup dan


penggunaannya, misalkan sarana dan prasarana pendidikan berbeda dengan
transportasi, wisata dan sebagainya, namun memiliki tujuan yang sama
yaitu untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.

Fungsi utama sarana dan prasarana pada dasarnya memiliki tujuan :

Menciptakan kenyamanan.
Menciptakan kepuasan.
Mempercepat proses kerja.
Memudahkan proses kerja.
Meningkatkan produktivitas.
Hasil lebih berkualitas.

2.PENGERTIAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP

Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi definisi pengendalian adalah proses, cara,
perbuatan mengendalikan; pengekangan . Sedangkan Pasal 1 UU Nomor 32/ 2009
memberi definisi Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain .

Pengendalian

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, pengendalian memiliki definisi pengawasan atas
kemajuan (tugas) dengan membandingkan hasil dan sasaran secara teratur serta
menyesuaikan usaha (kegiatan) dengan hasil pengawasan. Oleh karnanya, perlu
dibedakan pengendalian yang tersirat didalam definisi Lingkungan Hidup dan
Pengendalian yang menjadi obyek dari tulisan ini.

Pengendalian yang tersirat didalam pasal 1 UU tentang perlindungan dan pengelolaan


lingkungan hidup itu bersifat kausal. Maksudnya, pengendalian atas alam tersebut
masih sangat luas dan sangat abstrak. Manusia, benda, dan makhluk hidup yang
mendiami alam secara luas tanpa diakomodir mengendalikan alam, contoh paling
sederhana adalah manusia primitive yang masih bergantung dengan alam. Mereka
percaya bahwa mereka tidak hanya satu-satunya makhluk hidup yang menjaga alam,
ada hewan, bahkan roh-roh yang dipercayai ada turut mengendalikan alam. Oleh
karna itu, pengendalian tersebut tidak ada yang mengakomodir, tidak ada rencana
jangka pendek atau rencana jangka panjang, hal ini juga disebut pengendalian pasif.

Berbeda halnya dengan pengendalian yang menjadi obyek tulisan ini, Pengendalian
yang dimaksud disini lebih sempit dari yang diatas. Pengendalian disini mematokkan
manusia sebagai pemegang kendali pertama, dan perlu dikerucutkan lagi, menjadi
pemerintah yang memegan kendali atas bumi, air, tanah dan udara indonesia.
Manusia menjadi komando dalam menyelenggarakan pengendalian lingkungan hidup.

Hal ini sangat memungkinkan karna manusia adalah kalifah di dunia ini. Oleh karna
itu, manusia berperan aktif, menentukan dan melaksanakan program pengendalian
atas bumi, menemukan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dan memprediksikan
hal-hal yang terkait dengan pengendalian lingkungan hidup.

Indonesia sudah memiliki payung hukum tentang pengendalian lingkungan hidup,


yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, adapula Undang-undang yang relevan terhadapnya, seperti
Undang-Undang Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, Undang-undang
Pertambangan, Undang-undang perairan, dan lain sebagainya. Relevansi dari
undang-undang tersebut mampu meringankan pemerintah dalam menyusun program
jangka pendek atau jangka panjang untuk mengendalikan lingkungan.

Disamping itu, yang menjadi perhatian pemerintah dalam mengendalikan lingkungan


adalah dinamisasi dari lingkungan hidup itu sendiri. Apabila pemerintah hanya berdiri
diatas undang-undang, maka pengendalian atas lingkungan akan dirasa kurang efisien,
karna sifatnya statis .
Maka untuk menyeimbangi dinamisasi dan undang-undang yang bersifat statis
pemerintah dalam hal ini harus membuat sebuah gebrakan; mengampanyekan atau
menyuarakan pengendalian secara masal dan berkelanjutan kepada masyarakat umum,
membentuk program jangka panjang dan jangka pendek pengendalian lingkungan dari
pemerintah pusat sampai kabupaten/kota (dekonsentrasi), dan pengawasan secara
berkala oleh pemerintah pusat.

Setelah mengampanyekan, membentuk program, dan melakukan pengawasan.


Lingkungan hidup yang terus berubah (dinamis) masih berada dalam pemantauan.
Dengan kata lain, manusia masih dapat mengedalikan lingkungan. Disamping itu,
lingkungan hidup tentu tidak dapat dilestarikan, manusia tidak mampu menghindari
bencana alam dan lain sebagainya. Namun manusia dapat melestarikan fungsi dari
lingkungan hidup tersebut. Hal ini pula yang kemudian menjadikan pemerintah
berpikir seribu kali untuk melakukan suatu tindakan.
Seyogyanya pemerintah dalam melakukan tindakan harus berlandaskan kepada tiga
prinsip; (1) Kemaslahatan makhluk hidup, (2) Keanekaragaman Hayati, (3) Efektifitas
dan Efisiensi perbuatan. Yang dimaksudkan dari kemaslahatan makhluk hidup adalah
berapa besar pengaruh dari perbuatan tersebut untuk kemaslahatan makhluk hidup,
jika itu menyakngkut dengan kelangsungan hidup, kepentingan umum, dan profitable.
Maka perbuatan tersebut harus dilakukan. Yang dimaksud dengan keanekaragaman
hayati adalah mempertanyakan, apakah perbuatan atau tindakan tersebut mengurangi
atau mengancam keanekaragaman hayati, jika tidak, maka tindakan tersebut dapat
dilakukan. Sedangkan efektifitas dan efisiensi dari perbuatan adalah mempertanyakan,
apakah perbuatan tersebut sangat efektif untuk memecahkan suatu masalah, apakah
cukup efisien.
Ketiga prinsip dasar tersebut bersifat semi-komulatif-wisdom, yaitu, ketiga-tiga
prinsip itu sekurang-kurangnya harus memenuhi dua prinsip. Setelah
memilah-memilah tindakan yang akan diambil, hal ini dapat mengurangi dampak
buruk dari pengendalian lingkungan. Dan hal itu menjadi sangat penting karna
pengendalian lingkungan menjadi permasalahan abadi manusia.[]

3.PENGERTIAN PELAYANAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Pengertian
Pencatatan sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang
dalam register instansi pelaksana pencatatan sipil.

II. Kegunaan Akta Catatan Sipil

Sebagai alat bukti otentik yang mempunyai kekuatan hukum seseorang


Memberikan kepastian hukum tentang kejadian-kejadian mengenai
kelahiran,perkawinan, perceraian, pengakuan / pengesahan anak, pengangkatan anak,
kematian dan ganti nama.
Dapat dipergunakan sebagai tanda bukti otentik untuk keperluan administrasi seperti :

Pengurusan paspor
Kewarganegaraan
Masuk sekolah
Masuk kepegawaian / TNI ataupun POLRI
Sangat penting dalam menentukan status ahli waris,
dsb

III. Landasan Hukum Penyelenggaraan

UUD 1945
UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
UU No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
PP RI No. 37 tahun 2007 tentang pelaksanaan UU No. 23 tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan
PP RI No. 25 tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk
dan Pencatatan Sipil
Panduan Pencatatan Perkawinan dan Perceraian tahun 2003

IV. Jenis Pelayanan Catatan Sipil

Akta Kelahiran
Akta Perkawinan/Nikah
Akta Perceraian
Akta Kematian
Akta Pengakuan Anak
Pengangkatan dan Pengesahan Anak
Salinan Akta Catatan Sipil dan Penerbitan Kutipan II, III, dst
Penerbitan Surat Keterangan Catatan Sipil
Perubahan Nama
Legalisasi Fotocopy Kutipan Akta Catatan Sipil

V. Persyaratan persyaratan

A. Akta Kelahiran
1. Warga Negara Indonesia

Surat kelahiran dari dokter/bidan/penolong kelahiran;


Fotocopy KTP orang tua;
Fotocopy KK orang tua;
Fotocopy Kutipan Akta Perkawinan/Nikah/Surat Nikah orang tua;
Fotocopy KTP pemohon dan dua orang saksi.

2. Warga Negara Asing

Surat kelahiran dari dokter/bidan/penolong kelahiran;


Fotocopy Surat Nikah orang tua;
Fotocopy KK dan KTP orang tua bagi pemegang Izin Tinggal Tetap;
Surat keterangan tempat tinggal orang tua bagi pemegang Izin Tinggal Terbatas;
Fotocopy Paspor bagi pemegang Izin Kunjungan.

3. Anak yang tidak diketahui asal usulnya atau keberadaan orang tuanya

Berita acara dari kepolisian.

4. Anak warga Negara Indonesia di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Bukti pencatatan kelahiran dari Negara setempat;


Fotocopy paspor Republik Indonesia orang tua;
Fotocopy Surat Nikah orang tua.

5. Lahir mati

Surat Keterangan RT dan RW;


Keterangan lahir mati dari dokter/bidan/penolong kelahiran.

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2006 dan Surat Edaran Mendagri tanggal 28


Desember 2010 No.472,11/5111/54, Perihal Perpanjangan Masa Berlaku Dispensasi
Pelayanan Pencatatan Kelahiran, terhitung sejak 1 Januari 2012 dilampiri Penetapan
Pengadilan Negeri ( kelahiran anak di atas 1 tahun ).

B. Akta Perkawinan/Nikah
4.PENGERTIAN PENANGANAN BIDANG KESEHATAN

PENGERTIAN PELAYANAN KESEHATAN


Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo
Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan
promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat.
Menurut Levey dan Loomba (1973)
Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang
tujuan utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan),
preventif ( pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi
(pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat,
lingkungan.
Yang dimagsud sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan
kesehatan adalah input , proses, output, dampak, umpan balik.

Contoh : Di dalam pelayanan kesehatan Puskesmas,


input adalah : Dokter, perawat, obat-obatan,.
Prosesnya : kegiatan pelayanan puskesmas,
Outputnya : Pasien sembuh/tidak sembuh,
dampaknya : meningkatnya status kesehatan masyarakat,
umpan baliknya,: keluhan-keluhan pasien terhadaf pelayanan,
lingkungannya = masyarakat dan instansi-instansi diluar puskemas
tersebut.
5.PENGERTIAN PELAYANAN ADMINISTRASI UMUM PEMERINTAHAN

6.Tugas :

Bagian Administrasi Pemerintahan Umum mempunyai tugas melaksanakan


penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan, penyelenggaraan administrasi
tata pemerintahan, kerjasama daerah dan pertanahan.

Fungsi:

(1) pengumpulan bahan koordinasi dan penyusunan pedoman penyelenggaraan


pemerintahan umum yang meliputi bidang pengawasan, tugas pembantuan,
ketentraman dan ketertiban, kesatuan bangsa dan politik, perlindungan masyarakat,
penanggulangan bencana, pemerintahan desa, kependudukan, pertanahan, dan
kerjasama ;

(2) perumusan bahan kebijakan bidang pemerintahan umum, otonomi daerah,


kerjasama daerah dan pertanahan ;

(3) penginventarisasian dan penyiapan kegiatan penerimaan kunjungan eksekutif


dan legislatif ;

(4) pengumpulan bahan dan penyusunan pedoman tata cara pencalonan, pengusulan,
pengangkatan dan pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati ;

(5) pengumpulan bahan dan penyiapan materi dalam rangka rapat paripurna DPRD ;

(6) pengumpulan bahan dan penyiapan pelaksanaan LKPJ Kepala Daerah, LPPD
dan ILLPD ; dan

(7) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Struktur Organisasi :

Bagian Administrasi Pemerintahan Umum membawahkan :

1. Sub Bagian Tata Pemerintahan ;


2. Sub Bagian Kerjasama Daerah ; dan
3. Sub Bagian Agraria.

6.PENGERTIAN PERENCANAAN,PEMANFAATAN,DAN PENGAWASAN TATA RUANG

1. Perencanaan Tata Ruang

Umum
Perencanaan Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Perencanaan Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP)
Perencanaan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Perencanaan Tata Ruang Wilahah (RTRW) Kota

2. Pemanfaatan Ruang

Umum
Pemanfaatan Ruang Wilayah

3. Pengendalian Pemanfaatan Ruang


4. Penataan Ruang Kawasan Perkotaan
5. Penataan Ruang Kawasan Perdesaan

Tujuan
Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah
nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan:

terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;


terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan
dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan

terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan
akibat pemanfaatan ruang.

Pengawasan

Untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang


sebagaimana dimaksud di atas, dilakukan pengawasan terhadap kinerja
pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang.
Pengawasan sebagaimana dimaksud terdiri atas tindakan pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan.
Pengawasan sebagaimana dimaksud dilaksanakan oleh Pemerintah dan
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
Pengawasan Pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud di atas
dilakukan dengan melibatkan peran masyarakat.

Peran masyarakat sebagaimana dimaksud dapat dilakukan dengan


menyampaikan laporan dan/atau pengaduan kepada Pemerintah dan pemerintah
daerah.

7.PENGERTIAN PENYELENGGARAAN KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT

TUGAS BIDANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN


MASYARAKAT
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan Pembinaan, Penyelenggaraan, Pengawasan dan Pengendalian
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, serta mengembangkan Kerjasama
Teknis dan Operasional penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas-tugas dan fungsi dimaksud, Bidang Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat dibantu 2 (dua) Seksi :

1. Seksi Operasi dan Pengendalian

Mempunyai tugas menyusun pedoman, teknis dan melaksanakan pengawasan,


penertiban, proyustisial dan penindakan terhadap warga masyarakat, aparatur dan
Badan Hukum yang mengganggu Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat.

2. Seksi Kerjasama

Mempunyai tugas menyusun pedoman, petunjuk teknis dan melaksanakan hubungan


kerjasama teknis dan operasional dengan instansi terkait dalam penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Gubernur serta penegakan hukum lainnya guna
terselenggaranya ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

CONTOH:- mematuhi rambu lalu lintas di jalanan


- parkir kendaraan pada tempat nya

8.PENGERTIAN PELAYANAN PERTANAHAN LINTAS KABUPATEN/KOTA

contoh pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota


1) izin lokasi,2) pengadaan tanah untuk kepentingan
umum,3) penyelesaian sengketa tanah garapan,4) penyelesaian
masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk
pembangunan,5) penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah, serta
ganti kerugian tanahkelebihan maksimum dan tanah
absentee,6) penetapan tanah ulayat7) pemanfaatan dan
penyelesaian masalah tanah kosong,8) izin membuka
tanah,9) perencanaan penggunaan tanah wilayah kabupaten / kota.

Anda mungkin juga menyukai