Anda di halaman 1dari 19

PRO DAN KONTRA TRANSPORTASI ONLINE

DI INDONESIA

KELAS L
KELOMPOK HG-1

AINNA SALSABILA 1606889370


DELAVANI 1606902435
KARAMINA RASYIQAH 1606837650
LULU TASYA ISMAYAH 1606875081
RADIFA HILYA PARADISA 1606830934
RAISHA NANDA 1606875245
REZKI HADIANSAH 1606888544

MAKALAH UNTUK MATA KULIAH


MPKT-A

FAKULTAS ILMU MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS INDONESIA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah MPKT A ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang banyak
kepada orang yang telah membacanya. Dan untuk kedepannya mungkin bisa
dikembangkan lebih baik lagi.
Terlepas dari semuanya kami sadar bahwa makalah ini tidak sempurna,
masih terdapat banyak kekurangan dari mulai segi materi maupun dari segi
penulisan kebahasaannya. Oleh karena itu kami menerima segala kritik dan saran
yang membangun demi menjadikan hal ini kedepannya lebih baik lagi.
Akhir kata dari kami HG 1, berharap semoga makalah MPKT A ini dapat
memberikan manfaat yang banyak kepada para pembaca.

Depok, April 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1
1.4 Metode Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Latar Belakang Terbentuknya Transportasi Online di Indonesia .................. 3
2.2 Perkembangan Transportasi Online di Indonesia .......................................... 4
2.3 Dampak Adanya Transportasi Online di Indonesia....................................... 6
2.4 Kasus-kasus yang Muncul Akibat Adanya Transportasi Online ................... 9
2.5 Tindakan Pemerintah Terhadap Transportasi Online .................................. 10
2.6 Solusi Permasalahan Transportasi Online ................................................... 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh
manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan
kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk di sana jarang yang mempunyai
kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum
sebagai transportasi mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami transformasi dalam
hal transportasi. Perkembangan teknologi yang semakin modern telah merambah
dunia transportasi di Indonesia. Hal ini terlihat dari bermunculannya model
transportasi berbasis online pada kota-kota besar di Indonesia. Namun,
perkembangan teknologi ini menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan
masyarakat. Bahkan, sering mengakibatkan terjadinya kerusuhan antara pengemudi
transportasi online dengan pengemudi transportasi konvensional

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana latar belakang terbentuknya transportasi online di Indonesia?
- Bagaimana perkembangan transportasi online di Indonesia?
- Apa saja dampak positif dan negatif dari adanya transportasi online?
- Bagaimana kasus yang timbul dari pro kontra transportasi online di Indonesia?
- Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap transportasi online di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah MPKT-A
2. Menganalisis permasalahan transportasi online di Indonesia
3. Menambah wawasan mengenai masyarakat berdasarkan mata
pencahariannya

1
1.4 Metode Penulisan
Makalah ini ditulis menggunakan metode kualitatif, dimana tim penulis
menggunakan sumber-sumber yang terpercaya yang kemudian dianalisis dan
mengaitkannya dengan permasalahan. Sehingga menghasilkan suatu kesimpulan
yang konkret.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Terbentuknya Transportasi Online di Indonesia


Masyarakat modern adalah masyarakat yang telah menerima perubahan
zaman disertai kebudayaan-kebudayaan baru yang lebih fleksibel. Masyarakat
modern biasanya memang merupakan masyarakat perkotaan. Konsep dari
masyarakat modern inilah yang dapat memicu terbentuknya transportasi online.
Terlebih, pada saat ini masyarakat Indonesia sangatlah kecewa pada
masalah transportasi yang sangat padat dan tidak karuan. Tingginya tingkat
kemacetan dan polusi udara menjadi alasan utama masyarakat enggan keluar rumah
atau kantor. Padahal di sisi lain, mereka harus gesit untuk memenuhi kebutuhan,
misalnya untuk makan, mengirim barang, atau membeli barang tertentu. Akibatnya,
mereka mencari cara praktis untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan tanpa
harus keluar rumah atau kantor. Hal tersebut menjadi faktor tergeraknya inisiatif
beberapa orang dengan membuat aplikasi transportasi online yang dapat di-install
di smartphone sehingga masyarakat dapat dengan mudah berpergian kemanapun
tanpa harus berjalan jauh terlebih dahulu. Dengan bermodalkan smartphone dan
paket data, masyarakat sudah bisa menggunakan jasa transportasi online.
Banyak hal yang mendorong perkembangan transportasi berbasis online
cenderung sangat cepat berkembang di Indonesia. Salah satunya dengan rutinitas
kesibukan masyarakat Indonesia yang cenderung melakukan aktivitasnya seperti
bekerja, sekolah ataupun dalam berpergian menggunakan jasa transportasi masal
dan biasanya jarak yang ditempuh adalah dari kota ke kota. Sehingga, masyarakat
cenderung memilih transportasi online terutama masyarakat yang tinggal di kota.
Selain bisa menghemat waktu, transportasi online juga bisa menghemat uang
karena banyaknya promo yang ditawarkan. Tidak hanya itu, transportasi online juga
bisa mengurai tingkat kemacetan, terutama di kota-kota besar dan biaya
penggunaan jasa ini lebih transparan dibanding transportasi konvensional.

3
Perubahan gaya hidup inilah yang dimanfaatkan pelaku usaha untuk memulai
persaingan dalam bisnis transportasi online.
Media online menjadi sarana masyarakat dalam urusan transportasi masa
kini. Tak heran pebisnis Indonesia banyak yang membuka jasa transportasi
menggunakan media online.

2.2 Perkembangan Transportasi Online di Indonesia


Trasnsportasi online merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
warga Indonesia saat ini. Kata transportasi memiliki arti pengangkutan barang oleh
berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Transportasi memiliki tiga jenis yaitu, transportasi darat yang
melalui jalan raya atau jalan tol, transportasi laut yang melalui sungai, laut, dan
danau, transportasi udara. Contoh dari kendaraan yang dapat digunakan adalah
mobil, motor, kapal, perahu, kereta, pesawat, helikopter. Jika transportasi yang ada
digabungkan dengan kemajuan teknologi maka akan tercipta inovasi transportasi
online.
Perkembangan teknologi terjadi dengan sangat melesat di Indonesia dalam
beberapa dekade terakhir. Perkembangan teknologi ini juga di dukung dengan
adanya kemajuan dalam bentuk perangkat komunikasi, contohnya adalah
smartphone. pada awalnya perangkat yang hanya dapat mempermudah komunikasi
saja namun, sekarang smartphone sudah dapat menunjang sebagian besar
kepentingan atau aktivitas manusia. Pada saat ini perangkat yang memiliki
mobilitas tinggi iut sudah menjadi kebutuhan utama dari setiap individu yang ada,
karena kemampuannya yang sudah seperti asisten pribadi.
Transportasi online di Indonesia mulai ada pada tahun 2015, dimana saat itu
perusahaan transportasi online Go-Jek yang di miliki oleh salah satu anak bangsa
Indonesia bernama Nadiem Makarim terdengar oleh masyarakat. Dalam waktu dua
belas bulan Go-Jek yang berasal dari sebuah aplikasi online menjadi layanan yang
besar. Kemacetan di Jakarta memang merupakan masalah yang tidak ada habisnya.
Penggunaan motor atau ojek merupakan salah satu yang sering di gunakan oleh
masyarakat Jakarta, namun penggunaan ojek yang berada di pangkalan kadang

4
tidak bisa memberikan rasa nyaman dan juga untuk mencari sebuah pangkalan ojek
tidaklah mudah. Oleh karena itu, Nadiem melihat potensi bisnis pada bidang
transportasi, khususnya di Jakarta. Potensi bisnis tersebutlah yang membuat
lahirnya Go-Jek yang berdiri hingga sekarang ini.
Selain Go-Jek, terdapat pula transportasi online asal Malaysia diciptakan
oleh Anthony Tan yang masuk ke Indonesia bernama Grab. Pada awalnya Grab
bernama GrabTaxi karena, memang difokuskan untuk mempermudah pelanggan
untuk mendapatkan taksi. Dengan semakin berkembangnya GrabTaxi maka,
terdapat perubahan nama dari GrabTaxi menjadi Grab. Perubahan ini juga disusul
dengan adanya inovasi layanan dari Grab seperti, GrabTaxi, GrabCar, GrabBike,
GrabShare, GrabHitch untuk nebeng atau ikut dengan orang yang searah,
GrabFood, dan GrabExpress untuk mengantarkan barang.
Transportasi online lain yang ada di Indonesia adalah Uber. Uber
merupakan perusahaan transportasi asal Amerika ynag didirikan oleh Travis
Kalanick dan Garrett Camp. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2009 ini baru
masuk ke Indonesia pada tahun 2014. Layanan yang disediakan oleh Uber adalah
UberMotor, UberX, UberXL untuk mengangkut orang dalam jumlah banyak, dan
UberBlack untuk merasakan perjalanan yang lebih mewah.
Ketiga transportasi online tersebut bersaing dengan sangat sengit. Awalnya
Go-Jek hanya mempunyai fitur perjalanan dengan motor, Grab mempunyai fitur
yang bekerja sama dengan taksi, dan Uber mempunyai layanan taxi dengan mobil
pribadi. Dengan seiringnya waktu ketiga perusahaan transportasi online tersebut
juga menunjukkan perkembangan pada layanannya. Memasuki 2016 Grab mulai
menyaingi Go-Jek dalam layanan pengiriman makanan dengan membuat
GrabFood. Ketika Go-Jek mengeluarkan Go-pay pihak Grab pun juga
mengeluarkan GrabPay Credits. Uber juga memanaskan persaingan dengan
membuat UberMotor, demi bersaing dengan Go-Jek dan Grab. Seperti tidak mau
kalah Go-Jek pun juga meluncurkan layanan Go-Car sebagai persaingan dalam
transportasi dengan mobil.
Persaingan ketiga transportasi online tersebut sebenarnya membawa
dampak positif bagi pengguna. Pengguna transportasi online jadi memiliki banyak

5
pilihan untuk menentukan transportasi online manakah yang menurut mereka
paling baik. Layanan yang berkualitas, serta tarif yang sesuai bagi para pengguna
juga menjadi salah satu penilaian bagi pengguna. Penyedia juga bisa saling
bersaing, dengan menggunakan cara yang sehat.

2.3 Dampak Adanya Transportasi Online di Indonesia


Transportasi online hadir pada abad ke-21, dimana masyarakat modern
semakin menunjukkan kemajuan dan peningkatan. Kemajuan teknologi di bidang
informatika menandai masa post-industri, sehingga masyarakat post-industri ini
disebut juga masyarakat informatika. Keberadaan media massa menjadi ciri utama
masyarakat post-modernisme. Menurut Kroker dan Cook (1988), postmodernisme
adalah kultur panik. Panik terhadap kenyataan bahwa dunia begitu kecil dan
manusia dari berbagai belahan dunia dengan mudah dapat saling berinteraksi dan
saling melakukan kontak. Media telah membawa budaya-budaya asing ke dalam
rumah-rumah masyarakat lokal, menyuguhkan berbagai informasi, baik informasi
penting maupun tidak penting, baik informasi lokal maupun internasional, dan
akhirnya manusia seolah hidup dalam suatu kampung besar bernama dunia yang
dikelilingi oleh jaringan komunikasi.
Hal yang nampak mencolok dari masyarakat informatika ini adalah
penggunaan telepon selular (hand phone), pada semua lapisan masyarakat.
Kebutuhan berkomunikasi ini menjadi kebutuhan primer bagi setiap individu,
selain kebutuhan pangan dan sandang. Bahkan dengan perkembangan internet,
aktivitas interaksi antarmanusia semakin mudah dan murah.

Dampak Positif
Banyak dampak positif yang muncul dengan adanya layanan transportasi
online. Dari awal pemesanan, masyarakat sudah dimudahkan dengan aksesnya.
Masyarakat juga senang menggunakan layanan yang berbasis online ini karena
harga yang sudah pasti diawal pemesanan dengan harga yang sangat terjangkau.
Dalam pemesanan layanan ini juga masyarakat dimudahkan untuk penjemutannya
yang langsung di lokasi pemesanan.

6
Masyarakat juga senang akan datangnya layanan transportasi online karena
ketika pemesanan dilakukan, kita dapat mengetahui identitas pengemudi beserta
plat dan jenis transportasinya. Dengan datangnya layanan ini juga masyarakat
banyak yang tertatik untuk bergabung dalam perusahaan transportasi online karena
dapat dilakukan bersamaan dengan kerjaan yang tetap, tanpa harus menunggu di
pangkalan tertentu. Maka dari itu, adanya transportasi online dapat menambah
lapangan kerja dan juga mengurangi kebanyakan masyarakat yang menggunakan
kendaraan pribadi kemanapun.
Intinya, masyarakat terbantu untuk mendapatkan angkutan atau transportasi
yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pada saat itu dengan harga yang relatif
murah dan mudah untuk didapatkan. Terutama untuk masyarakat yang bertempat
tinggal jauh dari kendaraan umum.

Dampak Negatif
1. Menambah Kemacetan
Hadirnya kendaraan online ternyata berdampak pada kemacetan. Dengan
adanya transportasi online jumlah motor semakin banyak karena orang banyak yang
jadi beralih menjadi ojek online, dengan membeli motor secara kredit yang pada
zaman sekarang ini sangat mudah dilakukan. Ojek online pula kadang suka
menimbulkan kemacetan di daerah-daerah tertentu dimana mereka biasanya
menunggu penumpang. Biasanya ojek online di jam sibuk memilih menunggu
pesanan dari penumpang di depan tempat-tempat umumtersebut contohnya Mall.
Hal tersebut menyebabkan terganggunya lalu lintas karena banyaknya ojek online
yang menaruh motornya di pinggir jalan.
2. Konflik dengan ojek konvensional
Kehadiran ojek online saat ini dinilai merugikan ojek-ojek konvensional. Di
daerah-daerah tertentu banyak terjadi kerusuhan antara ojek online dan ojek
konvensional. Kadang sang ojek konvensional memasang spanduk yang berisikan
larangan ojek online untu ada di daerah itu. Tidak jarang pula ada tindak kekerasan
antar mereka karena permasalahan ini. Dan pada akhirnya banyak pengemudi ojek

7
online yang tidak memakai atributnya sehingga tidak menunjukan identitas ojek
online tersebut.
3. Data privasi penumpang yang disalah gunakan
Terkadang pengemudi ojek online suka menyalahgunakan data privasi
penumpangnya dengan mengirim pesan teks kepada penumpangnya. Pesan teks
yang dikirim pun biasanya mengganggu ketenangan penumpang karena isi pesan
teks tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan perjalanan sebelumnya malah
di salah gunakan oleh pengemudi untuk urusan prbadi. Banyak orang yang sudah
mengalami hal tersebut, bahkan mungkin ada yang melakukan pelecehan misalnya.
Tentu hal tersebut sangat mengganggu privasi para penumpang tersebut.
4. Server Error
Terkadang server ojek online ini mengalami over load di jam tertentu karena
tidak dapat menampung banyaknya user dan driver. Yang dirugikan dari server
yang down ini adalah konsumen dan pengemudinya sendiri karena menghambat
terjadinya proses pemesanan.
5. Pelayanan tidak standart
Di awal masa kejayaan ojek online pelayanan yang diberikan sangat baik.
Contohnya selain memberikan helm untuk keselamatan namun juga menawarkan
masker dan penutup kepala untuk para penumpang. Namun lambat laun mungkin
karena sudah terlalu banyaknya driver atau karena para driver enggan untuk
mengambil fasilitas masker dan penutup kepala di kantor nya yang mungkin
jaraknya lumayan jauh jadi pada saat ini sudah jarang drvier yang menawarkan
pelayanan tersebut.
6. Pengemudi suka salah memilih rute
Ada kalanya pengemudi dan konsumen sama-sama tidak mengetahui jalan
untuk menuju tempat tujuan. Dan pada akhirnya mereka malah sama-sama muter
jalur yang sangat jauh atau bahkan tersasar ditempat yang tak tau dimana. Hal
tersebut bisa merugikan pengemudi dan juga konsumen yang telah menghabiskan
waktu dan tenaga mereka untuk mencari jalan. Terkadang padahal ada aplikasi
penunjuk jalan namun pengemudi lebih memilih menanyakan langsung pada orang
sekitar dibadingikan melihat dari aplikasi penunjuk jalan itu. Atau kadang mungkin

8
pengemudi yang sengaja menjauh-jauh kan rute dengan maksud tertentu mungkin
saja ada.
7. Tidak boleh memindahkan tempat tujuan
Saat menggunakan aplikasi ojek online, di awal saat memesan kita sudah
menentukan tempat tujuannya. Kita tidak dapat mengubah lagi tempat tujuan awal
kita karena sudah prosedur dari perusahaan ojek online tersebut. Justru jika anda
minta ganti tempat tujuan anda akan merugikan sang driver karena setiap
pengemudi itu di pantau dari kantor pusat itu sendiri dan jika menyalahgunai aturan
maka pasti ada sanksi dari kantor yang diberikan kepada sang pengemudi ojek
online.

2.4 Kasus-kasus yang Muncul Akibat Adanya Transportasi Online


1. Bentrok Antara Pengemudi Transportasi Konvensional VS Pengemudi
Transportasi Online
Perusahaan seperti Gojek, Grab, dan Uber berkembang begitu pesat dan
melebarkan sayap operasi bisnisnya tidak hanya di Jakarta tapi di kota-kota lain di
Indonesia.
Kemajuan layanan transportasi berbasis aplikasi ternyata memiliki dua sisi.
Satu paras dia tampak indah dengan segala kemudahan yang ditawarkan. Sisi
lainnya dia rawan memicu konflik. Konflik yang mewarnai pertentangan angkutan
konvensional dan online justru mengarah pada aksi kekerasan. Memblokade jalan
dengan makian, razia paksa yang dilakukan sepihak, hingga ujungnya terjadi
kekerasan adalah implikasi dari diskursus soal ekonomi berbagi yang diusung oleh
aplikasi transportasi online.
2. Munculnya 2 Golongan Masyarakat, yaitu yang Pro atau Kontra terhadap
Transportasi Online
Transportasi online ini memunculkan berbagai pendapat dari masyarakat.
Pendapat tersebut dapat bersifat pro maupun kontra terhadap transportasi online ini.
Munculnya pendapat yang berbeda tersebut memunculkan dua golongan
masyarakat yang bertolak belakang sehingga berpotensi pula memunculkan
perpecahan.

9
3. Munculnya Kecemburuan Sosial
Transportasi online adalah transportasi yang memanfaatkan teknologi dan
informasi yang sedang berkembang di masa kini. Salah satu alasan pengemudi
transportasi konvensional tidak berpindah haluan ke transportasi online adalah
karena mereka tidak dapat mengoperasikan teknologi informasi yang telah
berkembang. Ditambah, kurangnya perhatian pemerintah terhadap munculnya
transportasi online membuat nasib transportasi konvensional simpang siur. Mulai
dari situlah, kecemburuan sosial muncul di beberapa kalangan masyarakat,
khususnya masyarakat yang tidak dapat secara terampil memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi.
4. Munculnya Berbagai Demonstrasi dari Berbagai Kalangan
Dukungan pemerintah yang kurang terhadap transformasi ke dunia digital
serta kemampuan mengadopsi teknologi bagi dunia usaha konvensional telah
menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat. Kecemburuan sosial inilah yang
memancing timbulnya berbagai demonstrasi dari kedua belah pihak, baik dari pihak
pengemudi transportasi online maupun pengemudi transportasi konvensional.

2.5 Tindakan Pemerintah Terhadap Transportasi Online


Kementerian Perhubungan memutuskan untuk merevisi 11 poin Peraturan
Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak
dalam Trayek. Berikut 11 poin revisi Permenhub yang akan diberlakukan mulai 1
April 2017.

1. Angkutan Sewa Umum dan Angkutan Sewa Khusus


Kemenhub melakukan perubahan definisi pada Angkutan Sewa. Angkutan
Sewa sebelumnya didefinisikan sebagai pelayanan angkutan dari pintu ke pintu
yang disediakan dengan cara menyewa kendaraan dengan atau tanpa pengemudi.
Pada aturan baru, istilah Angkutan Sewa direvisi menjadi "angkutan dari pintu ke
pintu yang disediakan dengan cara menyewa kendaraan." Setelah itu, Kemenhub
memecahnya lagi menjadi dua, yaitu Angkutan Sewa Umum dan Angkutan Sewa

10
Khusus. Layanan transportasi online masuk ke dalam Angkutan Sewa Khusus dan
mereka akan mendapatkan stiker khusus agar mudah dikenali. Angkutan Sewa
Umum: pelayanan angkutan dari pintu ke pintu yang disediakan dengan cara
menyewa kendaraan dengan atau tanpa pengemudi melalui cara borongan
berdasarkan jangka waktu tertentu. Angkutan Sewa Khusus: pelayanan angkutan
dari pintu ke pintu yang wilayah operasinya dalam kawasan perkotaan, disediakan
dengan cara menyewa kendaraan dengan pengemudi, dan pemesanan menggunakan
aplikasi berbasis teknologi informasi.

2. Tarif
Dalam Angkutan Sewa Khusus, tarif tertera pada aplikasi berbasis teknologi
informasi dan sesuai dengan perjanjian antara pengguna jasa dan perusahaan
angkutan. Namun, Kemenhub berencana untuk memberi batas atas dan batas bawah
pada tarif ini agar menciptakan keseimbangan dengan moda transportasi publik
lain. Penentuan tarif atas dan bawah ini akan diputuskan oleh Pemerintah Daerah
(Pemda) setempat setelah menampung aspirasi dari pengusaha angkutan kota
(angkot) dan para mitra transportasi online.
3. Kuota
Jumlah kendaraan para mitra transportasi oline juga akan dibatasi sesuai
dengan kebutuhan setempat. Kapasitas dari mobil Angkuta Sewa Khusus ini akan
ditentukan oleh Pemda dan bisa dilakukan evaluasi secara berkala setiap tahun.

4. STNK Berbadan Hukum


Jika sebelumnya ketentuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) bagi
para mitra pengemudi transportasi online diwajibkan atas nama perusahaan, kini
direvisi menjadi STNK atas nama badan hukum. Untuk STNK yang masih atas
nama perorangan, tetap diizinkan beroperasi dan berlaku sampai dengan habis masa
berlakunya.

5. Kapasitas Mesin Kendaraan (cc)

11
Saran dari para mitra pengemudi tranpsortasi online agar mereka boleh
memanfaatkan mobil dengan kapasitas silinder 1.000 cc, akhirnya diwujudukan.
Dalam aturan lama, Kemenhub menetapkan spesifikasi minimal kendaraan yang
bisa dipakai untuk angkutan sewa adalah yang bersilinder 1.200 cc. Sementara
untuk Angkutan Sewa Umum, Kemenhub menetapkan kendaraan mobil minimal
dengan silinder 1300 CC.

6. Pengujian Berkala (Kir)


Kir tetap wajib dilakukan oleh pemilik mobil angkutan sewa dan bukti lulus
uji berkala akan dilakukan dengan pemberian plat yang di-embosse nomor uji.

7. Tempat Menyimpan Kendaraan


Kewajiban memiliki tempat menyimpan kendaraan telah direvisi menjadi
tempat penyimpanan yang mampu menampung sesuai jumlah kendaraan yang
dimiliki.

8. Bengkel
Poin ini dipenuhi dengan melakukan kerja sama ke pihak lain yang memiliki
bengkel, atau pihak bengkel yang telah ditunjuk.

9. Pajak
Ditjen Pajak Kementerian Keuangan memberi tambahan ketentuan terhadap
perusahaan penyedia aplikasi berbasis teknologi informasi, yang wajib berbadan
hukum dengan kriteria minimal:
a. melakukan kontrak, penjualan dan/atau penyerahan jasa, dan penagihan;
b. memiliki rekening bank yang menjadi sarana penampungan hasil penjualan atau
penyerahan jasa pada bank yang ada di Indonesia;
c. mempunyai/menguasai server atau pusat data (data centre) yang berdomisili di
Indonesia;
d. melakukan pemasaran, promosi, dan kegiatan asistensi lainnya; dan
e. menyediakan layanan dan penyelesaian pengaduan konsumen.

12
10. Akses Dashboard
Ini adalah ketentuan baru yang dimasukan dalam revisi setelah mendapat
masukan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ini merupakan akses yang
diberikan perusahaan penyedia aplikasi berbasis TI kepada pemerintah untuk dapat
memantau operasional pelayanan angkutan sehingga bisa melakukan pengawasan
dan pembinaan operasional angkutan.
a. Penyelenggara angkutan tidak dalam trayek yang menggunakan aplikasi berbasis
TI wajib mengikuti ketentuan di bidang pengusahaan angkutan umum (termasuk
kewajiban izin dan berbadan hukum).
b. Penyelenggara angkutan tidak dalam trayek yang menggunakan aplikasi berbasis
TI yang tidak memenuhi kewajiban tersebut wajib menghentikan operasional
kendaraan bermotor dan juga aplikasinya.
c. Perusahaan penyedia aplikasi berbasis TI wajib memberikan akses aplikasi
dashboard kepada penyelenggara angkutan tidak dalam trayek dan Direktur
Jenderal sebagai pengendali kendaraan dan pengemudi termasuk kelengkapan
administrasi.
d. Aplikasi dashboard paling sedikit memuat:
- profil perusahaan penyedia jasa aplikasi berbasis internet;
- memberikan akses monitoring operasional pelayanan;
- data seluruh perusahaan angkutan umum yang bekerjasama;
- data seluruh kendaraan dan pengemudi;
- layanan pelanggan berupa telepon, email, dan alamat kantor penyedia aplikasi
berbasis TI

11. Sanksi
Pudji berkata jika Permenhub No. 32/2016 sebelumnya tak ada sanksi bagi
mereka yang melanggar, maka di aturan yang direvisi ini sanksi tersebut
diberlakukan dan ada prosedur pemberian sanksi ke perusahaan penyedia aplikasi
berbasis TI dari Menteri Komunikasi dan Informatika berdasarkan rekomendasi
Menteri Perhubungan.

13
a. Jika ditemukan pelanggaran, masyarakat dapat melaporkan kepada Menkominfo
dengan tembusan kepada Menhub.
b. Kemkominfo akan memberikan peringatan kepada perusahaan tersebut untuk
melakukan perbaikan dalam waktu 2 x 24 jam.
c. Apabila melewati 2 x 24 jam tidak dilakukan perbaikan, Kemkominfo akan
memblokir aplikasi tersebut hingga dilakukan perbaikan.
Dari 11 poin perubahan dan penambahan dalam revisi Permenhub No.
32/2016, setidaknya ada tiga poin yang ditolak oleh perusahaan-perusahaan
transportasi online. Mereka menolak batasan tarif atas-bawah, kemudian soal kuota,
dan kewajiban balik nama STNK mobil ke atas nama badan usaha atau koperasi.
Perusahaan Grab Indonesia menyebut kewajiban balik nama STNO telah merampas
kesempatan mitra pengemudi untuk memiliki mobil sendiri dan memberikan hak
atas aset pribadi mereka ke pihak koperasi. Ketiga perusahaan berkata ini sangat
tidak adil dan sangat bertentangan dengan prinsip koperasi itu sendiri.

2.6 Solusi Permasalahan Transportasi Online


Menurut kelompok kami, solusi transportasi online adalah ikut membayar
pajak seperti transportasi konvensional. Kelompok kami setuju dengan Peraturan
Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 32 Tahun 2016 yang akan direvisi oleh
pemerintah. Hal ini untuk menyeimbangi antara transportasi online dan transportasi
konvensional. Jika transportasi online harus membayar pajak ke pemerintah, maka
harga tranportasi online juga akan naik dan statusnya akan sama dengan transportasi
konvensional. Jika antara transportasi online dan tranportasi konvensional
diberlakukan peraturan yang sama, maka tidak ada alasan transportasi konvensional
demo untuk menolak transportasi online. Selain itu, ada baiknya jika transportasi
konvensional menggunakan dua option yaitu sistem online dan sistem non online.
Hal ini dapat memudahkan masyarakat dalam memesan transportasi secara online
dan tidak menyusahkan masyarakat yang masih tidak terbiasa menggunakan
teknologi.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan teknologi pada zaman ini tergolong sangat pesat. Dengan


adanya internet, masyarakat dimudahkan untuk berkomunikasi dengan orang lain
tanpa harus bertatap muka. Hanya dengan bermodalkan smartphone, masyarakat
dapat dengan mudah melakukan segala aktivitas kesehariannya seperti
berkomunikasi dengan orang lain, membaca berita, sampai dengan belanja dan
bertransaksi dengan menggunakan smartphone.
Begitupula dengan perkembangan teknologi transportasi saat ini. Di negara
berkembang khususnya di Indonesia, transportasi berbasis online sangat marak
digunakan oleh masyarakat terutama masyarakat yang tinggal didaerah perkotaan
seperti daerah Ibukota. Dengan bermodalkan aplikasi seperti Go-Jek, Grab, Uber,
atau yang lainnya, masyarakat sudah dapat menggunakan jasa transportasi berbasis
online ini.
Sangat disayangkan, masih terdapat banyak permasalahan dengan
munculnya transportasi jenis baru ini di kalangan masyarakat terutama dampak
negatif terhadap transportasi konvensional yang sudah berjalan dari dulu. Banyak
kasus seperti berkurangnya pendapatan orang-orang yang menjadi supir
transportasi online seperti ojek, angkot, dll. Lalu munculnya permasalahan lain
yang melibatkan pelanggaran lalu-lintas dan semacamnya.
Namun pada dasarnya, semua hal yang baru pasti memiliki kekurangan
dibalik kelebihan-kelebihan yang ada. Maka solusi dari permasalahan ini bukanlah
dengan membubarkan transportasi online, tetapi dengan menyelaraskan peraturan
khususnya para pengemudi transportasi online agar seimbang dengan pengemudi
transportasi konvensional. Dengan memperbaiki sistem yang ada, diharapkan
transportasi online tetap berkembang di Indonesia dan dapat menimalisir dampak-
dampak negatif transportasi online khususnya terhadap para pengemudi
transportasi konvensional.

15
DAFTAR PUSTAKA

2015. MPKT A Buku Ajar 2. Depok: Universitas Indonesia.


http://ayonews.com/2016/03/19/pentingnya-transportasi-online-di-tengah-
pesatnya-perkembangan-teknologi-it/
http://iklanpos.co.id/highlights-new-edition/transportasi-online-jadi-
alternatif-karena-praktis-dan-murah/
http://daily.oktagon.co.id/bagaimana-perkembangan-transportasi-online-
menurut-pakar/
http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170323163419-384-
202303/regulasi-transportasi-online-tak-berpihak-konsumen/2

16

Anda mungkin juga menyukai