Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini di seluruh dunia terjadi perubahan iklim yang sangat ekstrim. Perubahan iklim yang sangat ekstrim ini, dikatakan ilmuwan merupakan efek rumah kaca yang sedang terjadi. Efek rumah kaca sendiri menyebabkan pemanasan global. Akhir-akhir ini di media massa diberitakan bahwa di Inggris, terjadi banjir terburuk yang pernah terjadi dalam 60 tahun terakhir. Sementara itu di belahan bumi selatan seperti Argentina terjadi hujan salju untuk kali pertama sejak 89 tahun terakhir. Semua itu disinyalir sebagai akibat dari menghangatnya suhu bumi sebagai akibat dari pemanasan global. Pemanasan global semakin memburuk dari hari ke hari. Hal ini dikarenakan ulah manusia sendiri yang tidak mau menjaga kelestarian lingkungan. Contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari adalah membuat polusi udara dengan cara mengendarai kendaraan bermotor yang mengeluarkan gas-gas berbahaya yang dapat mendukung terjadinya efek rumah kaca. Dengan semakin banyaknya polusi udara yang berada di atmosfer, akhirnya ia merusak lapisan ozon. Lapisan ozon mempunyai peranan yang penting karena dialah yang memantulkan kembali radiasi matahari yang berbahaya dan menyerap cahaya matahari agar suhu di bumi tetap stabil, tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin. Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan.

Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat dengan merk-merk yang semakin banyak akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak dan pencemaran udara di Indonesia. Sampai dengan saat ini jumlah kendaraan bermotor di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 20 juta yang 60% adalah sepeda motor sedangkan pertumbuhan populasi untuk mobil sekitar 3-4% dan sepeda motor lebih dari 4% per tahun (data dari Departemen Perhubungan). Menurut data terakhir dari Gaikindo pertumbuhan pasar penjualan kendaraan baru untuk roda 4 naik hampir 25 % pada tahun 2003. Sedangkan pertumbuhan pasar penjualan sepeda motor naik hampir 35 % pada tahun 2003 (http://mandatory.menlh.go.id 24/06/04). Dengan demikian dapat dibayangkan banyaknya gas emisi yang dihasilkan kendaraan bermotor sehingga menyebabkan pemanasan global kian cepat meningkat. Mengingat besarnya dampak dari pemanasan global yang berasal dari banyaknya gas emisi kendaraan bermotor, sudah seharusnya masyarakat mencari alternatif kendaraan yang bersifat ramah lingkungan, misalnya dengan

menggunakan kendaraan listrik. Oleh karena itu pada pada karya tulis ini akan diungkap tentang efektivitas kendaraan listrik untuk mengurangi pencemaran udara sehingga dapat memperlambat efek pemanasan global. 1.2 Rumusan Masalah Apakah pemanfaatan kendaraan listrik dapat mengurangi polusi udara dan pemanasan global?

1.3 Tujuan Penelitian Mengetahui kemampuan kendaraan listrik dalam mengurangi polusi udara dan pemanasan global.

1.4 Manfaat Penelitian Diharapkan dari tulisan ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat kendaraan listrik sebagai kendaraan alternatif bebas polusi udara.

BAB II TELAAH PUSTAKA

2.1 Pemanasan Global Pemanasan global pertama kali disadari sekitar akhir tahun 1980-an. Saat itu ditemukan sebuah lubang di atmosfer tepat di atas Antartika. Setelah itu para ilmuwan meneliti lubang tersebut, mereka menggunakan peralatan yang dipasangkan ke balon udara untuk memonitor jumlah ozon di atmosfer. Ozon adalah sebuah gas, ditemukan di seluruh atmosfer bumi, tetapi terutama terkonsentrasi di sebuah lapisan di stratosfer. Lapisan ini sangat penting karena molekul-molekul gas menghentikan radiasi sinar matahari berenergi tinggi yang berbahaya untuk mencapai bermukaan bumi. Para ilmuwan menemukan bahwa lapisan ozon itu semakin menipis (Fiona Watt dan Francis Wilson, 2004: 40). Akibatnya, iklim di dunia berubah. Menurut para ilmuwan hal ini dikarenakan cuaca yang dipengaruhi kenaikan suhu karena gas-gas tertentu di atmosfer. Para ilmuwan menghubungkan pemanasan global dengan bertambahnya gas di rumah kaca. Dan jika gas di rumah kaca semakin bertambah dengan kecepatan seperti sekarang ini, suhu akan meningkat 1,5 0C sampai 4 0C pada 50 tahun ke depan. Dari pernyataan inilah banyak orang yang berusaha untuk mengurangi jumlah gas rumah kaca. Rumah kaca (green house) adalah istilah yang menjelaskan cara bumi yang tetap hangat oleh panas yang terperangkap oleh gas-gas di atmosfer bagian paling bawah. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Joseph Fourier pada 1824. Sebenarnya hal ini telah terjadi berjuta-juta tahun. Tanpa adanya efek rumah kaca maka suhu rata-rata pada permukaan bumi akan mencapai -15 0C (5 0F ).

Gas seperti karbon dioksida dan uap air dikenal sebagai gas rumah kaca karena gas itu seperti kaca di rumah kaca. Gas itu membiarkan radiasi sinar matahari menembus gas itu untuk memanaskan permukaan bumi. Tetapi gas itu menyerap radiasi sinar matahari yang dikirim kembali oleh bumi. Lalu gas itu mengeluarkan energi yang lebih rendah ke segala arah. Sebagian dari energi ini mencapai bumi sehingga bumi menjadi semakin panas. Karbondioksida dan uap air merupakan gas-gas rumah kaca yang utama. Tapi gas-gas lain seperti klorofluorokarbon (CFC), oksida nitrogen, dan metan juga menyerap radiasi yang dipantulkan keluar. Jumlah gas-gas ini juga bertambah dari hari ke hari. Gas CFC berasal dari semprotan aerosol dan lemari es. Oksida nitrogen berasal dari asap knalpot dan pupuk yang digunakan dalam pertanian. Metan dilepaskan oleh tumbuhan-tumbuhan dan rawa yang membusuk. Sampah yang dihasilkan manusia yang membusuk juga dapat menghasilkan metan. Bahkan gas buangan hewan juga mengandung metan. Selain karbondioksida, CFC, oksida nitrogen, dan metan masih ada gas-gas rumah kaca yang lain. Dan di Indonesia, 70% dari polusi udara disumbang oleh emisi kendaraan yang mengandung timbal, SPM, hidrokarbon, karbon monoksida, dan fotokimia. Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13%-44% SPM, 71%-89% hidrokarbon, 34%-73% oksida nitrogen, dan hampir seluruh karbon monoksida ke udara Jakarta (www.walhi.or.id 02 /04/2004). Jika pemanasan global terus dibiarkan, maka akan mempengaruhi iklim dunia dan makhluk hidup. Di daerah tropis akan terjadi banyak hujan karena pemanasan akan menambah jumlah uap air di udara. Sementara daerah yang bercurah hujan rendah, akan menerima hujan lebih sedikit dan lama-kelamaan akan menjadi gurun.

Banyak hewan yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan ini. Banyak tumbuhan akan mati karena kekurangan air. Jika banyak tumbuhan yang mati, maka banyak pula hewan yang mati karena tidak mendapatkan makanan. Suhu tinggi dapat mencairkan es yang berada di kutub serta puncak-puncak pegunungan. Air es itu akan mengalir ke lautan dan menyebabkan permukaan air laut naik. Jika suhu dunia naik, maka permukaan laut juga dapat naik, dengan dua alasan pokok. Pertama, ketika air dipanaskan air itu menjadi kurang padat dan mengembang. Jika suhu di laut naik, maka permukaannya juga akan naik karena air mengembang, (Fiona Watt dan Francis Wilson, 2004:39). Diperkirakan dampak dari pemanasan global beberapa tahun ke depan adalah sebagai berikut: Air tidak cukup untuk manusia 25 tahun lagi. Es abadi di kutub akan meleleh sepenuhnya kurang lebih 40 tahun lagi. Pada tahun 2050, 130 juta penduduk bumi akan mengalami

kelaparan,terutama di kawasan Asia dan Afrika. Pada tahun 2080, 100 juta orang akan mengalami kebanjiran setiap tahun dan 30% garis pantai di bumi akan lenyap. Pada tahun 2090, akan ada air bah raksasa yang melanda Amerika Utara dan bisa terulang lagi antara 3-4 tahun kemudian. 100 tahun lagi 80% spesies tanaman dan hewan di bumi akan punah. 100 juta warga di pesisir Asia pemukimannya akan tergenang, dan 4000 dari sekitar 17.500 pulau di Indonesia akan tenggelam.

2.2 Pencemaran Udara Pencemaran adalah kerusakan yang terjadi di dunia tempat tinggal kita. Pencemaran banyak macamnya, baik itu pencemaran udara, bunyi, air, cahaya, dan tanah. Pencemaran dapat membahayakan kesehatan karena zat-zat yang

tercemar`merupakan zat yang berpengaruh besar terhadap tubuh manusia. Seperti air yang minum dan udara yang dihirup sehari-hari. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu faktor alam dan perilaku manusia. Faktor alam yang dapat menyebabkan pencemaran udara antara lain gunung meletus yang dapat menyemburkan debu dan gas sejauh berkilo-kilo meter serta kebakaran hutan akibat dari kemarau yang berkepanjangan. Faktor yang kedua adalah perbuatan manusia seperti penggunaan kendaraan bermotor yang melepas karbondioksida ke udara, berkembang pesatnya pabrik-pabrik yang menghasilkan limbah yang berbahaya, pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara serta pengilangan minyak. Pencemaran udara akan terus meningkat karena bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya permintaan bahan bakar (Cindy Leany, 2006: 7). Dampak negatif dari pencemaran udara adalah meningkatnya jumlah gas rumah kaca serta timbulnya hujan asam. Hujan asam dapat terjadi karena gas-gas rumah kaca tersebut menumpuk di atmosfer dan bercampur dengan air. Hujan asam sangat berbahaya bagi tumbuhan dan hewan karena dapat menyebabkan kematian serta merusak bangunan. Selain itu pencemaran udara dapat merusak kesehatan manusia. Berdasar studi Bank Dunia tahun 1994, pencemaran udara merupakan pembunuh kedua bagia anak balita di Jakarta, 14% bagi seluruh kematian balita di seluruh Indonesia dan 6% bagi seluruh angka kematian penduduk Indonesia. Jakarta sendiri adalah kota dengan

kualitas terburuk ketiga di dunia. Pemaparan dalam jangka waktu lama akan berakibat berbagai gangguan kesehatan seperti bronchitis, emphysema, dan kanker paru-paru (www.walhi.or.id 02 / 04 / 2004).

2.3 Bahan Bakar yang Tidak Dapat Diperbaharui Alat-alat transporasi membutuhkan bahan bakar agar dapat beroperasi. Bahan bakar tersebut diantaranya adalah bensin dan solar yang keduanya terbuat dari minyak bumi. Minyak adalah salah satu zat yang paling penting. Manusia bergantung pada minyak. Tetapi jika minyak tumpah ke laut, ia akan membunuh margasatwa. Terlalu membakar minyak juga dapat merusak atmosfer. Minyak termasuk bahan bakar fosil. Sama halnya dengan minyak, batu bara dan gas bumi juga salah satu bahan bakar fosil. Sebelum digunakan sebagai bahan bakar, batu bara harus dibakar terlebih dahulu. Sedangkan bahan bakar fosil sendiri yaitu sisa-sisa tanaman dan binatang yang hidup jutaan tahun yang lalu. Bahan bakar fosil juga termasuk bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui atau tidak akan tersedia terus menerus.

2.4 Sumber Energi Alternatif Selama ini, manusia memakai bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi. Padahal suatu hari nanti bahan-bahan tersebut akan habis. Tidak hanya itu, bahan-bahan tersebut juga dapat menyebabkan pemanasan global. Sebenarnya sudah sejak lama dikembangkan bahan bakar non-migas, dengan memanfaatkan tenaga matahari, panas bumi, angin, air, serta tumbuhan. Sumbersumber energi alternatif ini, selain dapat diperbaharui juga lebih ramah lingkungan.

2.4.1 Tenaga Angin Untuk mendapatkan listrik dari tenaga angin digunakan kincir angin. Kincir tersebut dapat menghasilkan energi kinetik dari angin. Kemudian, masing-masing generator mengubah energi kinetik dari angin ke dalam energi listrik. Melalui penggunaan induksi elektromagnatik, maka energi listrik dapat dihasilkan oleh stasiun energi (Setiawan dan Shrie Laksmi S., 2006:103). ...Kincir angin untuk memompa air dari bawah tanah juga memutar generator turbin untuk menghasilkan listrik tanpa polusi. Sekumpulan kincir angin modern dipasang membentuk area ladang angin. Kincir angin yang paling efisien berbilah dua atau tiga mirip baling-baling pesawat (Ensiklopedi IPTEK Jilid 5, 2004:458). 2.4.2 Tenaga Surya Matahari melepas energi dalam jumlah besar dan bumi menerima sebagian kecil energi ini. Matahari menyalurkan energi dalam wujud panas yang bersih, tanpa bahan pencemar bagi lingkungan (Ensiklopedi IPTEK Jilid 5, 2004:458). Di Cina kini sedang dikembangkan energi alternatif, salah satunya dengan tenaga surya. Di rumah-rumah penduduk, terutama di pedesaan dipasang panelpanel surya sebagai sumber energi. 2.4.3 Tenaga Tumbuhan Tumbuhan sangat berpotensi sebagai bahan bakar, bahan kimia, dan berbagai produk lain. Tumbuh-tumbuhan seperti kedelai, zaitun, dan jarak memiliki minyak yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Pure Plant Oil (PPO) yang berasal dari kelapa sawit dan jarak adalah sumber energi yang kini populer. Begitu pula dengan Refined Palm Oil (RBPO) yang telah diuji coba oleh PLN bekerja sama dengan PT Pindad.

2.4.2 Tenaga Air Air merupakan salah satu hal yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Salah satu manfaat yang diambil oleh manusia dari air adalah sebagai alat pembangkit listrik. Air terjun memberi cukup tenaga untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik. Di dekat stasiun pembangkit listrik tenaga air, dibangun bendungan (reservoir) untuk menampung cadangan air. Pintu air mengendalikan jumlah air yang akan dilewatkan dan jatuh ke turbin. Reservoir biasanya diisi ulang dengan air hujan atau air dari sungai. Pada model pembangkit listrik yang memakai system pompa, dibuat dua reservoir yang mempunyai beda ketinggian. Air dipompa naik dari reservoir bawah untuk mengisi reservoir atas (Ensiklopedi IPTEK Jilid 5, 2004: 459).

2.5 Listrik Listrik adalah hal yang sangat penting di kehidupan kita. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi lain, misalnya menjadi energi cahaya, energi kimia, energi gerak, energi bunyi, dan energi kalor (Setiawan dan Shrie Laksmi S., 2006: 60). Ada dua jenis listrik, yaitu listrik statis (tidak bergerak) dan listrik dinamis (mengalir). Pada konsep listrik statis elektron dapat bergerak dan berpindah dari satu atom ke atom yang lain. Sedangkan pada listrik dinamis aliran elektron berlangsung terus-menerus dan mengalir dalam rangkaian listrik. Listrik terdiri atas atom-atom yang terdapat proton dan elektron. Jika sebuah atom kekurangan elektron maka atom itu bermuatan listrik positif dan sebuah atom yang kelebihan elektron maka bermuatan listrik negatif.

Muatan listrik adalah kumpulan energi listrik yang berkumpul di suatu tempat. Segala sesuatu yang berhubungan dengan listrik sepenuhnya disebabkan oleh partikel-partikel bermuatan listrik ini (Chris Woodford, 2006: 4). Muatan listrik yang terdapat pada zat dapat digerakkan dan akhirnya menghasilkan arus listrik, hal ini karena adanya gaya yang menggerakkannya. Gaya listrik itulah yang dinamakan tegangan listrik (Efvy Zamidra Zam, 2002: 15). Satuan tegangan listrik adalah volt. Satuan tegangan listrik yang paling besar adalah kilovolt (1000 volt) dan megavolt (1000 kilovolt). Satuan tegangan yang paling kecil adalah milivolt. Listrik mengalirkan arus dari tegangan yang tinggi menuju tegangan yang lebih rendah. Benda yang dapat menghasilkan arus listrik disebut sumber arus listrik, seperti baterai, aki, dan dinamo. Kuat arus adalah arus listrik yang mengalir melalui penghantar selama satu detik. Di mana satuan kuat arus adalah ampere (A) (Efvy Zamirda Zam, 2002: 16). Ada dua jenis arus listrik, yaitu DC dan AC. DC adalah singkatan dari Direct Current yang berarti arusnya searah. Arus yang mengalir terus-menerus dari kutub positif ke kutub negatif. Sumber listrik searah contohnya aki dan adaptor. AC adalah singkatan dari Alternating Current yang berarti arusnya bolak-balik. Arus yang mengalir tidak tetap, yaitu dari positif ke negatif dan dari negatif ke positif. Sumber arusnya adalah generator dan listrik PLN. Sesuatu yang mengurangi arus listrik disebut hambatan listrik. Arus listrik yang mengalir akan mendapat tahanan dari penghantar atau konduktor. Satuan untuk mengukur besarnya hambatan adalah Ohm. Tegangan listrik, tahanan, dan kuat arus adalah besaran-besaran listrik yang saling berpengaruh satu sama lain. Jika tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir dalam

rangkaian juga ikut naik, bila tegangan tetap etapi tahanan beban naik maka arus listrik menjadi lebih kecil (Efvy Zamidra Zam, 2002: 16). 2.5.1 Baterai Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik (http://id.wikipedia.org 11/01/07). Terdiri dari karbon sebagai kutub positif atau anoda, seng (Zn) sebagai kutub negatif atau katoda, serta pasta sebagai elektrolit atau penghantar. Penemu baterai adalah Alessandro Volta dari Italia. Sekitar tahun 1800, ia menemukan bateri basah pertama yang dinamakan Voltaic Pile (Alat Volta) (www.republika.co.id 27/06/04). Namanya diabadikan sebagai nama satuan untuk tegangan listrik (volt). Pada saat ini baterai digunakan sebagai sumber energi bagi barang-barang elektronik seperti telepon selular, remote control, kamera, dan lainnya.

2.6 Kendaraan Ramah Lingkungan Isu pemanasan global membuat teknologi otomotif berkembang menjadi teknologi ramah lingkungan. Perkembangan teknologi mesin kendaraan ramah lingkungan, kini sudah sangat pesat di kawasan Eropa dan Asia. Pabrik-pabrik otomotif kini mengembangkan teknologi hybrid tidak hanya pada bensin, tapi juga mesin diesel, kendaraan dengan energi alternatif, dan fuel cell. Aplikasinya tidak hanya di sedan atau minivan saja, tapi juga pada mobil-mobil mewah. Kendaraan hybrid adalah kendaraan hasil kombinasi atau perpaduan antara kendaraan elektrik (electric car) dan gasoline car. Perpaduan kedua jenis ini (mesin gas dan elektrik) diakui lebih efisien sekitar 25 persen dibandingkan mesin mobil yang tanpa mengunakan teknologi hybrid (www.republika.co.id 19/01/06).

BAB III PEMBAHASAN


Berikut di bawah ini akan disajikan beberapa data yang membandingkan antara kendaraan berbahan bakar minyak dan kendaaraan listrik, disertai pula dengan analisisnya. 3.1 Gas Buang / Emisi yang Dikeluarkan Kendaraan BBM Timbal (Pb) Suspended (SPM) Oksida Nitrogen (NOx) Oksida Fotokimia (Ox) Hidrokarbon (HC) Karbon monoksida (CO) Karbondioksida (CO2) Particulate Kendaraan Listrik Emisi yang dikeluarkan adalah nol, Matter artinya bersih tidak mengeluarkan gas apapun.

Analisis: Dari data di atas dapat diketahui bahwa kendaraan yang menggunakan BBM banyak mengeluarkan gas-gas berbahaya dari pada kendaraan listrik. Gasgas di atas seperti karbondioksida dan karbon monoksida adalah gas-gas rumah kaca yang dapat menahan panas berlebih dari bumi, tidak dapat memantul sehingga bumi menjadi hangat. Peristiwa tersebut disebut dengan pemanasan global. Selain itu, oksida fotokimia adalah kabut asap yang menggantung di atas kota yang dapat menyebabkan orang menderita iritasi serta sakit tenggorokan. Yang lebih membahayakan lagi adalah timbal, karena ilmuwan percaya jika manusia terkena timbal terlalu banyak, mereka dapat mengalami kerusakan otak.

Jika kendaraan bermotor berbahan bakar minyak itu semakin banyak dipakai, maka dapat mengakibatkan dampak yang buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup. Karena itu dibutuhkan kendaraan listrik yang tidak mengeluarkan emisi yang berbahaya sehingga dapat meminimalisir pencemaran udara yang disebabkan oleh gas-gas rumah kaca tersebut. Kendaraan listrik mempunyai banyak macamnya sama seperti kendaraan BBM. Ada mobil listrik yang diberi nama Marlip (Mobil Marmut LIPI) dan skuter listrik/sepeda motor listrik. 3.2 Data tentang Perbedaan antara Mobil BBM dengan Mobil Listrik Mobil BBM Mobil Listrik Di berbagai tempat , namun saat ini masih digunakan di Penggunaan Di berbagai tempat tempat-tempat tertentu seperti padang golf, resort, rumah sakit, Istana Merdeka Bising dan dapat mencemari Dampak udara Bahan bakar minyak Sumber energi (solar,premium,pertamax) Bobot kosong 110 kg dan Bobot kosong sanggup mengangkat beban 750 dan beban kg Kecepatan 240 km/jam maksimal 40 km/jam beban 400 kg dan sanggup mengangkat ulang Bobot kosong sebesar 520 kg mencemari udara Baterai yang bisa di charge Tidak berisik dan tidak

Jenis DC bertenaga 2,5 3 Motor penggerak Mesin bertenaga 200-300 horse power (kurang lebih),piston horse power, tegangan input 36-48 volt, dan arus nominal 40 ampere Jarak tempuh Sesuai dengan persediaan BBM maksimal Analisis: Dapat diketahui bahwa mobil BBM dapat digunakan di seluruh daratan. Dengan mesin bertenaga kurang lebih 200-300 horse power, mobil BBM dapat melaju dengan kecepatan maksimal 240 km/jam. Sumber energinya didapat dari bahan bakar minyak, tergantung dari jenis mobilnya apakah menggunakan solar, pertamax, atau premium.Sumber energi ini juga berpengaruh terhadap jarak tempuh mobil karena jika persediaan BBM habis mobil tidak dapat melaju. Mobil BBM berbobot kosong 110 kg dan dapat mengangkut beban sebesar 750 kg. Namun dampak dari penggunaan kendaraan BBM adalah dapat menimbulkan pencemaran suara yaitu kebisingan dan pencemaran udara karena melepas gas-gas berbahaya ke atmosfer seperti yang bisa dilihat pada tabel 3.1. Saat ini penggunaan mobil listrik masih terbatas hanya di beberapa tempat saja. Mobil listrik dapat bergerak karena mempunyai baterai yang di charge ulang dengan jenis DC bertenaga 2,5 3 horse power, tegangan input 36-48 volt, dan arus nominal 40 ampere. Mobil listrik dapat mengangkut beban seberat 400 kg dan mempunyai kecepatan maksimal 40 km/jam. Jarak tempuhnya sejauh 160 km dan dapat dipakai selama 5 jam. 160 km selama 5 jam

3.2 Data tentang Perbedaan antara Sepeda Motor BBM dengan Sepeda Motor Listrik Sepeda Motor Listrik Baterai yang dapat di Sumber energi charge ulang selama 8 jam Dinamo tipe brushes DC Motor penggerak electric,empat unit baterai 48 v 24 Ah Beban Kecepatan maksimal 150 kg 45 km/ jam 150 kg 160 km/jam Sesuai dengan persediaan Jarak tempuh 80 km BBM Dampak Tidak mencemari udara dan tidak bising Mencemari udara dan bising Piston (solar,pertamax,premium) Sepeda Motor BBM Bahan bakar minyak

Analisis: Sumber energi sepeda motor listrik ada pada baterai yang dapat di charge ulang selama 8 jam. Memiliki mesin berupa dinamo tipe brushes DC electric dan empat unit baterai 48 v 24 Ah. Sepeda motor listrik dapat mengangkut beban sebesar 150 kg. Dapat melaju dengan kecepatan maksimal 45 km/jam dengan jarak tempuh 80 km. Sama seperti mobil listrik, sepeda motor listrik pun tidak mencemari udara karena tidak mengeluarkan gas-gas buang yang berbahaya. Sepeda motor BBM mendapat energi untuk bergerak dari bahan bakar minyak, baik itu solar, pertamax, maupun premium. Memiliki mesin piston Sepeda motor

BBM dapat mengangkut beban sebesar 150 kg. Dapat melaju dengan kecepatan maksimal 160 km/jam dan jarak tempuhnya disesuaikan dengan ketersediaan BBM. Namun, sepeda motor BBM membuat udara tercemar karena mengeluarkan gas-gas rumah kaca. Dari 2 tabel di atas dapat diketahui bahwa keunggulan mobil listrik dan sepeda listrik terletak pada keramahannya pada lingkungan. Karena mobil listrik dan sepeda motor listrik tidak mengeluarkan emisi berbahaya apapun ke udara sehingga pencemaran udara dapat diminimalisir. Kelemahan dari kendaraan listrik dapat diatasi dengan melakukan penelitian

lebih lanjut lagi jika benar-benar ingin dikembangkan menjadi kendaraan bebas polusi. Sehingga nantinya kualitas dan kecanggihan kendaraan listrik tidak kalah dengan kendaraan BBM.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan Dari pembahsan yang telah diuraikan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kendaraan listrik dapat mengurangi polusi udara dibandingkan kendaraan BBM. Dan dapat menghemat bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui, karena kendaraan listrik memanfaatkan energi listrik untuk menggerakannya.

4.2 Saran - Pemerintah hendaknya mendukung dan mensosialisasikan program turunnya kendaraan listrik ini di kalangan masyarakat. - Apabila pemerintah mendukung program ini, maka hendaknya pemerintah meyediakan tempat pengisian ulang di jalan raya. - Jika program kendaraan listrik ini hendak diproduksi untuk masyarakat, hendaknya mengadakan penelitian lebih lanjut sehingga kendaraan listtik nantinya tidak kalah dengan kendaraan BBM. - Masyarakat hendaknya mulai menyadari akan adanya efek pemanasan global sehingga mulai berusaha untuk menguranginya, salah satu cara dengan menggunakan kendaraan listrik sebagai alternatif kendaraan bebas polusi udara.

Anda mungkin juga menyukai