Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PERMINTAAN GELANG RESIKO JATUH

DAN STIKER RESIKO PASIEN JATUH


DI RSIA PURI ADHYA PARAMITA
A. LATAR BELAKANG

Setiap rumah sakit harus menerapkan syarat yang ditetapkan untuk


keselamatan pasien yaitu Six Patient Safety Gools atau enam sasaran
keselamatan pasien, meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan
komuniksi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai,kepastian tepat lokasi-tepat prosedur-tepat pasien post operasi,
pengurangan resiko infeksi dan pengurangan resiko pasien jatuh.

Dari keenam sasaran keselamatan pasien melakukan idetifikasi


pasienlah yang sangat penting, identifikasi pasien dilakukan untuk
mencegah terjadinya kesalahan identifiksi pasien, dimana petugas rumah
sakit mengidentifikasi pasien, dengan cara menanyakan nama, tanggal
lahir, dan nomor medical record untuk pasien yang sudah pernah berobat,
baik untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap. Selanjutnya jika pasien
harus dirawat inap akan diberikan gelang identitas sesuai dengan jenis
kelamin.

Point terpenting dari akreditasi rumah sakit adalah rumah sakit yang
dituntut untuk selalu mengutamakan keselamatan pasien. Salah satu
sasaran keselamatan pasien akreditasi rumah sakit adalah identifikasi
pasien yang secara benar. Untuk itu, untuk mengurangi kesalahan
identifikasi pasien adalah dengan cara pemberian gelang identitas yang
sesuai .

Berangkat dari hal tersebut diatas , kami mengajukan permintaan


berbagai warna gelang yang akan digunakan pasien dalam upaya
mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan ( KTD ) pada pasien
dalam lingkup rawat inap.

Selain gelang identitas pasien juga memerlukan stiker sebagai


penanda untuk pasien yang beresiko diruangan rawat inap.

B. TUJUAN

1. GELANG IDENTITAS
Pemakaian gelang identitas pasien didunia medis terutama rumah
sakit biasa dibedakan berdasarkan warna sebagai:

a. Gelang biru : Menandakan untuk dipakai pasien yang berjenis kelamin


laki-laki.
b. Gelang pink ( merah muda) : Menandakan untuk dipakai paseien
yang berjenis kelamin perempuan.
c. Gelang Kuning : Gelang kuning menandakan bahwa pasien
mempunyai risiko jatuh tinggi. Artinya pasien tersebut perlu diawasi
lebih ketat. Misalnya pasien pasca operasi, pasien dengan penurunan
kesadaran, atau pasien dengan alat bantu.

d. Gelang Merah : Gelang merah menandakan pasien mempunyai


riwayat alergi obat.Gunanya agar dokter atau perawat waspada bahwa
si pasien punya riwayat alergi terhadap obat tertentu.

e. Gelang Ungu : Gelang warna ungu menandakan bahwa si pasien


harapan hidupnya rendah atau dikenal dengan istilah Do Not
Resuscitation (DNR).

2. STIKER RESIKO JATUH


Pemberian stiker resiko jatuh pada pasien ada tiga warna
berdasarkan kategori yang sudah ditetapkan:

a. Warna merah: stiker warna merah yang diberikan pada pasien


yang beresiko tinggi.

b. Warna kuning : stiker warna kuning yang diberikan pada pasien


yang beresiko sedang

c. Warna hijau : stiker warna hijau yang diberikan pada pasien


yang beresiko rendah.

C. PROSEDUR PEMAKAIAN

1. GELANG IDENTITAS

a. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum


pemberian obat, darah atau produk darah; pengambilan darah
dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, atau pemberian
pengobatan.
b. Pakaikan Gelang Identitas di pergelangan tangan pasien yang
dominan, jelaskan dan pastikan gelang terpasang dengan baik
dan nyaman untuk pasien.
c. Pada pasien dengan fistula arterio-vena (pasien hemodialisis),
Gelang Identitas tidak boleh dipasang di sisi lengan yang
terdapat fistula.
d. Jika tidak dapat dipakaikan di pergelangan tangan, pakaikan di
pergelangan kaki. Pada situasi di mana tidak dapat dipasang di
pergelangan tangan atau kaki maka dapat menggunakan
identitas yang ditempelkan pada tubuh pasien. Hal ini harus
dicatat di rekam medis pasien dan harus selalu menyertai
pasien sepanjang waktu, dapat juga dilakukan dengan
menggunakan tali dan kalungkan pada leher.
e. Pada kondisi nama identitas tidak dapat dipasang
menggunakan gelang, maka nama dipasang / ditempal pada
badan pasien menggunakan perekat transparan / tembus
pandang. Hal ini harus dicatat di rekam medis pasien
f. Gelang Identitas hanya boleh dilepas saat pasien keluar atau
pulang dari Rumah Sakit.
g. Detail lainnya adalah warna Gelang Identitas sesuai jenis
kelamin pasien.
h. Nama tidak boleh disingkat. Nama harus sesuai dengan yang
tertulis di rekam medis.
i. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di Gelang
Identitas.
j. Ganti Gelang Identitas jika terdapat kesalahan penulisan data.
k. Jika Gelang Identitas terlepas, segera berikan Gelang Identitas
yang baru.
l. Gelang Identitas harus dipakai oleh semua pasien selama
perawatan di Rumah Sakit.
m. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien.
n. Periksa ulang tiga detail data di Gelang Identitas sebelum
dipakaikan ke pasien.
o. Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan
terbuka, misalnya: Siapa nama Anda?/ nama ibu / bapak siapa
? (jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti Apakah
nama anda Ibu Susi?)
p. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya
pada pasien tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa),
verifikasi identitas pasien kepada keluarga / pengantarnya. Jika
mungkin, Gelang Identitas jangan dijadikan satu-satunya
bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi.
q. Tanya ulang nama dan tanggal lahir pasien, kemudian
bandingkan jawaban pasien dengan data yang tertulis di
Gelang Identitasnya.
r. Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur
menggunakan 1 Gelang Identitas.
s. Pengecekan Gelang Identitas dilakukan tiap kali pergantian
jaga perawat.
t. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi
pasien dengan benar dan pastikan Gelang Identitas terpasang
dengan baik.
u. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang
identitas pasien dan membandingkan data yang diperoleh
dengan yang tercantum di Gelang Identitas.

Anda mungkin juga menyukai