Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN EDUKASI KOLABORATIF

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karen
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
buku panduan yang berjudul Panduan Edukasi Kolaboratif tepat pada waktunya.
Penyusun buku panduan ini bertujuan sebagai bahan acuan dan standart memberikan
pelayanan edukasi atau pendidikan kepada pasien dan keluarga Rumah Sakit Umum
Al-Rohmah. Dalam penyusunan buku panduan ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang ikut membantu untuk penulis
mengucapakan banyak terima kasih.
Dalam penyusunan buku panduan ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis membuka dari segala kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata, semoga buku Panduan Edukasi Kolaboratif ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Banyuwangi, 12 November 2016

Tim akreditasi RSU Al-Rohmah


BAB 1
DEFINISI

Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberi


pelayanan kepada pasien/ klien, adalah melakukan diskusi tentang diagnosa
melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau komunikasi
serta masing masing bertanggung jawab pada pekerjaan tiap profesi kolaborasi
profesi kesehatan ini mempunyai tujuan umum yang sama, aturan yang jelas, dan
yang perlu diingat adalah berbeda keahlian artinya masing masing profesi tidak boleh
mengambil lahan profesi lain serta tidak boleh mengangap rendah profesi lain.
Dasar dari sebuah kolaborasi adalah kerja sama tim yang kuat. Dalam hal ini
bagaimana memanejemen diri sendiri dan kelompok sangat diutamakan. Tidak lupa
untuk mengenai profesi kesehatan lainnya dengan mengenal perorangan secara lebih
dini.
Inti dari sebuah hubungan kolaborasi adalah adanya perasaan saling
ketergantugan (interdefensasi) untuk kerja sama dan bekerja sama. Bekerja sama
dalam suatu kegiatan dapat memfasilitasi kolaborasi yang baik. Kerja sama
mencerminkan proses koordinasi pekerjaan agar tujuan atau target yang telah
ditentukan dapat tercapai, selain itu menggunakan catatan klien terintegrasi
merupakan suatu alat untuk berkomunikasi antara profesi secara formal tentang
asuhan klien.
Kolaborasi dapat berjalan dengan baik jika :
1. Semua profsi memiliki visi dan misi yang sama
2. Masing masing profesi mengetahui batas batas darp pekerjaannya
3. Anggota profesi dapat bertukar informasi dengan baik
4. Masing masing profesi mengakui keahlian dari profesi lain yang bergabung
dalam tim.
Kolaborasi kesehatan meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide yang
memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator. Tim pelayanan kesehatan
interdisiplin merupakan sekelompok profesional yang mempunyai aturan yang jelas,
tujuan umum dan berbeda keahlian.
Tim akan berfungsi dengan baik, jika terjadi adanya kontribusi dari anggota tim
dalam memberikan pelayanan kesehatan efektif, bertanggung jawab dan saling
menghargai selama anggota tim perawat sebagai anggota membawa perspektif yang
unik dalam tim interdisiplin. Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dan praktek profesi kesehatan lain. Memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian unik
profesional.
BAB II
RUANG LINGKUP

Sasaran pemberian edukasi kolaboratif pada pasien dan keluarga adalah sebagai
berikut :
1. Pasien yang sedang mendapatkan perawatan di rawat inap RSU Al-Rohmah
2. Pasien yang dirawat oleh lebih dari dua Dokter Spesialis, dirawat selama
lebih dari satu minggu dan pasien yang belum ditemukan secara pasti
diagnosa yang tepat saat dirawat di Rumah Sakit.
3. Keluarga pasien yang sedang mendampingi pasien, terutama keluarga pasien
anak-anak atau keluarga pasien usia lanjut maupun pasien dengan penurunan
kesadaran serta pasien dengan keterbatasan fisik maupun mental.
BAB III
TATA LAKSANA EDUKASI KOLABORATIF

Tata laksana pemberian edukasi kolaboratif pada pasien dan keluarga adalah sebagai
berikut :
A. Assesment/ pengkajian kebutuhan edukasi kolaboratif
1. Kebutuhan edukasi kolaboratif pada pasien dan keluarga diidentifikasi
mulai pada saat pengkajian awal
2. Pemberian edukasi pada pasien dan keluarga direncanakan dengan
melakukan assesment kebutuhan pendidikan secara kolaboratif meliputi
penilaian tentang kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut pada pasien dan
keluarga. Kemampuan membaca dan menulis, tingkat pendidikan, bahasa
yang digunakan, hambatan emosional dan motivasi, keterbatasan fisik dan
kognitif, kesedian pasien untuk menerima edukasi.
3. Proses assesment di RSU Al-Rohmah, dilaksanakan dengan efektif
sehingga dapat menghasilkan keputusan dalam pemberian edukasi
kolaboratif tentang pengobatan pasien yang harus segera dilakukan,
kebutuhan pengobatan lanjtan, emergency, bahkan ketika kondisi pasien
berubah.
4. Proses assesment pada pasien anak dan pasien dengan penurunan
kesadaran dilakukan pada orang tua pasien, keluarga atau penanggung
jawab pasien.
5. Proses assesment pasien dilakukan secara terus menerus dan digunakan
pada rawat inap RSU Al-Rohmah yang dicatat pada form informasi dan
edukasi terintegrasi.
B. Pemberian edukasi kolaboratif pada pasien dan keluarga
1. Edukasi kolaboratif dilaksanakan jika pasien dirawat lebih dari 1 minggu
di rumah sakit, dilaksanakan jika pasien dirawat oleh lebih dari 2 dokter
spesialis yang berbeda, dilakukan jika pasien belum ditemukan secara
pasti diagnosa yang tepat saat dirawat di rumah sakit.
2. Pasien dan keluarga mendapatkan edukasi kolaboratif mengenai
perkembangan penyakit, pemeriksaan lanjutan, tindakan medis,
perubahan terapi, kebutuhan asuhan makanan, dan pelayanan lanjutan
kesehatan lain yang diperlukan oleh pasien.
3. Edukasi kolaboratif pada anak dan pasien dengan penurunan kesadaran
dilakukan pada orang tua pasien, keluarga atau penanggung jawab pasien.
4. Edukasi kolaboratif dilaksanakan dengan koordinasi pertemuan langsung
antara DPJP utama dengan DPJP konsulen maupun DPJP tambahan, serta
tenaga kesehatan lain (perawat, ahli gizi, farmasi, rehabilitasi medik)
untuk memberikan edukasi langsung kepada pasien atau keluarga pasien
tentang kondisi pasien sesuai dengan bidang disiplin ilmu masing masing.
5. Dokumentasi dicatat pada form informasi dan edukasi terintegrasi pada
kolom edukasi kolaboratif.
C. Petugas atau edukator pemberian edukasi kolaboratif
1. Petugas yang memberikan edukasi kolaboratif memiliki pengetahuan
tentang materi sesuai dengan kebutuhan pasien, ketrampilan komunikasi
yang baik dan mampu bekerja sama dengan multidisplin ilmu yang
terlibat pada perawatan pasien.
2. Petugas yang memberikan edukasi kolabiratif memiliki waktu yang cukup
dalam memberikan edukasi.
3. Edukasi kolaboratif diberikan oleh multidisiplin terlibat dalam perawatan
pasien yaitu dokter spesialis, perawat, ahli gizi, apoteker, rehabilitasi
medik.
D. Metode pemberian edukasi kolaboratif
1. Ceramah
2. Observasi
3. Diskusi
4. Simulasi
5. Demontrasi
6. Praktek langsung
E. Media pemberian edukasi kolaboratif
1. Leaflet
2. Alat peraga
BAB IV
DOKUMENTASI

Pemberian edukasi kolaboratif pada pasien dan keluarga dicatat secara terintegrasi
oleh petugas kesehatan (Dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, fisioterapi) yang dicatat
pada form informasi dan edukasi terintegrasi.

Di tetapkan di : banyuwangi
Pada tanggal :................
Direktur RSU Al-Rohmah

dr.Yesi Kurnia, S.T

Anda mungkin juga menyukai