Swabbing PDF
Swabbing PDF
Hendrita Kusuma
Swabbing Job
1 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
3 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
7 6
4
2
1
4 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Rope Socket
5 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Oil Saver
Rubber
Swab Cup
6 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
7 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Union Hammer
(Male Connection)
Master Valve 3
Master Valve 2
Master Valve 1
8 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Rope Socket
Lubricator
Mandrel
& Jar
o
o
Swab Cup
Thimble &
Lock Nut
9 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Skid
House
Vacuum Truck
80 ft from Well
Exhaust Extension
80 ft from Rig
Sludge
Rig Pump
Spot Light
Blower
15 ft
Well
Spot Light
Storage
Tank
Suction
Line
80 ft from Well
Swab Test
Tank
Production Line
10 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
D. Permasalahan/Trouble Shooting
11 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
2. Pastikan bahwa semua sambungan drat swab mandrel, jar, sinker bar, swivel, dan rope
socket dalam kondisi baik
Periksa kondisi keausan swivel and rope socket, titik lemahnya berada pada bagian
yang aus ini
5. Pasang alat swab diatas rangkaian swab dan kencangkan kuncinya dengan baik
Pastikan master valve dari swab head telah diuji sampai minimum 2000 psi dan wing
valve 1500 psi
12 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
7. Angkat alat swab dan sambungkan dengan baik lubricator ke swab head
Gunakan cat line/winch line untuk menjaga lubricator agar tetap tegak lurus selama
pekerjaan swabbing
Cangkokkan dan ikat secara benar cat line/winch line ke lubricator
8. Pasang bendera penunjuk/plastik ke sand line untuk mengingatkan Rig operator saat swab
Angkat swab tool sampai berada didalam lubricator dan pasang bendera pertama diatas
sand drum.
Ulur swab tool sampai bendera pertama berada diatas lubricator dan kemudian pasang
bendera kedua diatas sand drum (bedakan jumlah bendera pertama dan kedua).
10. Tentukan levelnya fluida dalam rangkaian saat memasukkan alat swab
Awasi batasan fluida saat alat swab menyentuh fluida tersebut didalam rangkaian kerja
Batasi mengangkat fluida maksimum 6 bbl/run. Jika tidak, sand line bisa putus
11. Dapatkan dan hitung batasan awal dari fluida (IFL) yang sebenarnya setelah mencabut alat
swab yang pertama kali
Batasan awal fluida (IFL) didapatkan dari selisih kedalaman swab pertama dengan
ketinggian kolom fluida dalam rangkaian kerja
Begitu IFL diperoleh, hitung isi rangkian kerja dan casing. Isinya diperoleh dari
jumlah isi fluida dalam rangkiana kerja dan isi casing antara OE Packer dan bahagian
paling bawah dari formasi/interval yang diswab
13 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
13. Jaga waktu swab secara konstan antara run pertama dan berikutnya
14. Ukur dan catat fluida yang didapat selama kerja swab termasuk batasan kerja fluida
(WFL) dan waktu untuk setiap kali cabut masuk alat swab
Ambil test pertama untuk WC setelah jumlah load keluar semuanya
Lakukan test secara tetap pada fluida formasi yang diperoleh setelah 4 ~ 5 kali swab
untuk mendapatkan WC yang stabil
15. Perhatikan apakah jumlah fluida dan water cut yang diperoleh telah stabil. Jika tidak,
teruskan pekerjaan swab sampai mendapatkan rate & cut stabil. Jika keduanya stabil,
lakukan hal ini:
Pertimbangkan, secara umum, 100 bbl dari kelebihan load ialah batasan jumlah
minimum yang dibutuhkan untuk pekerjaan swab
Hitung batasan level kerja fluida (WFL) melalui selisih antara kedalaman akhir swab
dengan ketinggian fluida yang stabil dalam rangkaian
Ambil WC dengan menggunakan tangki uji dan centrifuge
16. Persiapkan laporan swab yang meliputi informasi tentang Formasi atau Interval yang telah
diuji, level awal & kerja dari fluida (IFL & WFL), RPH, WC, dan lain-lainnya
14 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Catatan:
@ Pastikan memasang alat stop swab tool/cross bar dibawah/diujung rangkaian jika metoda
OE digunakan.
@ Mintakan crew agar secara benar memasang dan menguatkan kuncian tubing dan alat
bawah permukaan saat memasukkannya.
@ Mintakan operator swab agar hati-hati mengamati level fluida dalam tubing dan selalu siap
akan perobahannya.
@ Hindari mengangkat fluida terlalu berat agar terhindar dari kejadian yang tidak diingini.
@ Lewatkan swab cup dari tee swab head setiap kali cabut swab untuk mencegah tumpukan
pasir yg keluar bersama fluida.
@ Perhatikan terus gulungan sand line selama pekerjaan swab dan gulungannya harus rapi.
Jika ditemukan tidak rapi lagi, hentikan pekerjaan swab, digulung kembali swab line
secara baik. Jika perlu ratakan kembali swab drumnya.
@ Dapatkan daftar sumur yang tidak diizinkan untuk swab pada malam hari. Jika ada, ini
berarti swab malam tidak dibenarkan (diskusikan dengan RMT/PE dari lokasi terkait)
15 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Perhatikan !!!
Saat pekerjaan swab berlangsung, jika sumur mulai mengalirkan fluida lebih besar dari yang
diharapkan, lakukan hal berikut:
@ Tutup wing valve.
@ Cabut rangkaian swab pelan-pelan.
@ Atur bukaan kerangan wing untuk mengontrol aliran sampai alat swab berada dalam
lubricator.
@ Tutup master valve yang lebih atas dari swab head dan kontrol tekanan.
16 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Contoh:
Swab Depth Maximum (SDM) = 2000 ft
Packer Set Recovered Volume = 5.4 bbl (f/ swab test tank)
HTFC = Recovered Volume : Tubing Capacity
(f/ swab run, stable)
Upper HTFC = 5.4 bbl : 0.0087 bbl/ft = 621 ft
Interval WFL = 2000 621 = 1379 ft
Lower
Interval
Menentukan LOADS
Hitung Volume Tbg (IFL ~ OE) = . bbl
Hitung Volume Ann (below pkr) = bbl
17 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Interval: o o
2440-60 3. LOAD = Fluida dalam tubing + Fluida dalam annulus
o o
Fluida dalam tbg = (OE pkr IFL) x vol tbg/ft
= (2320 ft 586 ft) x 0.0087 bbls/ft
= 1734 ft x 0.0087 bbls/ft = 15.0 bbls
Casing 7, 23#
Fluida dalam csg = (Intv bawah Ekor G) x vol csg/ft
= (2460 ft 2320 ft) x 0.0394 bbls/ft
= 140 ft x 0.0394 bbls/ft = 5.5 bbls
Jadi LOAD semua = 15.0 + 0.6 + 5.5 = 21.1 bbls
18 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Test
tank
Swabbing tank
20 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Summary:
Total Recovery : bbls Initial Fluid Level (IFL) : ...ft
Formation Fluid Recovery : bbls Working Fluid Level (WFL) : ...ft
Stabilized Rate/Run : bbls Stabilized Cut (WC) : ...%
Stabilized Rate : bph Swab Depth (SD) : ...ft
Last SITP : .. psi
Tubing 3.5, 9.3# Faktor-faktor yang mempengaruhi force pada packer seperti
contoh berikut ini:
Selisih Tenaga Tekanan yang timbul dari atas packer dan dari
bawah packer.
FL: 2000
FP = HA + SC HC
FP : Force pada packer ...... lbs
HA HA HA : Hydrostatic Force diatas packer lbs
SC : Compression pada packer .. lbs
HC
HC : Hydrostatic Force dibawah packer .lbs
Mod-G pkr
at 2400 Hydrostatic Force = Hydrostatic Pressure x Area
(lbs) = (psi) x (in2)
22 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Contoh #1
Sumur berisi penuh dengan air formasi (formation water) dimana tekanan gradient air ialah
sebesar 0.433 psi/ft. Model-G packer dimasukkan kedalam sumur dan didudukkan pada
kedalaman 2300 ft dengan string compression (SC) 10000 lbs pada weight indicator.
Kemudian dilakukan swab dry test sampai kedalaman 2000 ft, dijumpai hasilnya bagus/dry.
Berapakah Force yang terjadi pada packer setelah dilakukan swab dry test ?.
Down Force = HA + CS
#
Tubing 3.5, 9.3 = (0.433 x 2400) x [0.7854 x {(6.366)2 (3.5)2}] + 10.000
= 23078 + 10000 = 33078 lbs
Up Force = HC
= (0.433 x 300) x [0.7854 x {(6.366)2 (3.0)2}] = 3216 lbs
Disini akan terlihat bahwa tenaga tekanan pada packer yang tadinya
hanya 10000 lbs, sesudah swab dry test menjadi 29862 lbs. Keadaan
ini bisa menyebabkan kerusakan pada karet packer (packing
HA HA element), terutama setelah swab dry, packer langsung dicabut tanpa
Swab dry
to 2000 ft ada usaha untuk mengurangi force pada packer.
HC
23 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Contoh #2
Pekerjaan squeeze akan dilakukan pada sumur lurus dan Model C Full Bore packer diset
pada kedalaman 2000 ft dengan beban tarik (TS) sebesar 15000 lbs. Bubur semen yang
digunakan sebanyak 30 bbls dengan density 15.8 ppg dan annulus diisi penuh dengan air.
Pekerjaan squeeze dilakukan dengan tekanan 200 psi. Berapakah force yang terjadi pada
packer disaat bubur semen penuh didalam tubing ?.
Up Force = HC + TS
TS = {(0.8216 x 2000) + 200} x [0.7854 x {(6.366)2 (3)2}]
= 45639 + 15000 = 60638 lbs .. (up force)
Jadi Up force = 60638 lbs 19232 lbs = 41406 lbs
HA HA Tekanan naik (up force) sis ini terlau besar untuk ditahan oleh packer
yang mana akan bisa merusakkan packing elementnya sehingga
HC semen akan masuk keannulus.
FB packer Untuk mengimbangi force pada packer dengan kondisi seperti ini,
at 2000 ft
sering sekali dalam melakukan pekerjaan squeeze di annulus diberi
tekanan (pressurized).
o o
o o Misalkan dengan tekanan (pressure) sebesar 700 psi di annulus,
maka akan terjadi HA tambahan sbb:
= 700 x [0.7854 x [(6.366)2 (3.5)2}] = 15546 lbs
Up force sisa = 41406 lbs 15546 lbs = 25860 lbs
Casing 7,23# Dengan demikian packer yang digunakan saat melakukan squeeze ini
tidak akan menerima tekanan yang melebihi kemampuannya
sehingga karet pecahnya karet packer selama pekerjaan squeeze bisa
dihindari dan semen tidak akan masuk ke annulus yang bisa
menyebabkan packer terjepit/stuck.
24 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job
Arrow Set I-X Packer Arrow Set I-XS Packer Model G Packer
oooooOOooooo
25 Swabbing job/hka-241204