Anda di halaman 1dari 26

Disusun Oleh

Hendrita Kusuma
Swabbing Job

Pekerjaan Swabbing (Swabbing Job)


Informasi Umum
Pekerjaan swabbing ialah suatu pekerjaan untuk menimba/mengeluarkan fluida dari dalam
sumur melalui suatu rangkaian (string) khusus, seperti tubing, drill pipe, dll. Kemudian fluida
yang keluar ditampung dalam bak/tangki penampung untuk dilakukan proses berikutnya. Alat-
alat yang dipergunakan untuk pekerjaan swabbing ini disebut dengan Swab Tools.

A. Tujuan Melakukan Pekerjaan Swabbing


Pekerjaan Swabbing Dilakukan Dilapangan Umumnya Bertujuan Untuk:
1. Melakukan Uji Produksi (Production Test)
Didalam pekerjaan uji produksi ini diharapkan akan diperoleh data-data yang menyangkut
dengan produksi sumur tersebut seperti Productivity Index (PI), Water Cut (WC), dll.
Semua data yang diperoleh akan digunakan untuk menentukan ukuran dari pompa yang
akan dimasukkan kedalam sumur.
2. Melakukan Swab Dry Test
Pekerjaan ini untuk menguji apakah adanya kemungkinan terjadinya kebocoran pada pipa
selubung atau casing, packer, dll.
3. Mengambil Kembali Spent Acid
Pekerjaan ini bertujuan untuk mengeluarkan kembali asam (acid) dari dalam sumur setelah
pekerjaan pengasaman (acidizing) dilakukan agar supaya tidak terjadi kerusakan pada pipa
selubung/casing dan peralatan lainnya dikarenakan oleh asam tadi.
4. Mengurangi Hydrostatic Pressure Sumur
Pekerjaan ini bertujuan untuk mengeluarkan sejumlah fluida dari dalam sumur agar
tekanan diam cairan (hydrostatic pressure) yang ada dalam sumur ikut berkurang.
Biasanya pekerjaan ini dilakukan sebelum pekerjaan perforating dilaksanakan untuk
menghindari agar tidak terjadi penekanan pada lapisan/formasi tertentu sehingga fluida
formasi tersebut tetap bisa mengalir kedalam sumur. Adakalanya juga untuk memancing
agar sumur tersebut bisa mengelaurkan fluida sendiri (flowing).
5. Mengambil Contoh/Sample Dari Fluida
Pekerjaan ini hanya bertujuan untuk mengeluarkan beberapa liter saja dari fluida sumur
yang akan digunakan sebagai contoh/sample dari sumur tersebut.

1 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

B. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


1. Sebelum Melakukan Pekerjaan Swabbing
Pastikan melalui program kerja tujuan dari pekerjaan swabbing yang akan dilakukan
agar bisa mempersiapkan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan.
Pastikan casing sudah di scrap jika pekerjaan swabbing ini menggunakan packer.
Pengukuran tubing saat memasukkan packer dilakukan secara benar dan penguncian
sambungannya sesuai dengan torsi yang diminta.
Dudukkan packer sesuai compression dan tension yang dianjurkan.
Periksa swab tools yang akan dipakai dan pastikan kondisinya masih bagus dan
sambungannya terkunci baik, bola-bolanya ada dan swab cup nya bagus.
Pastikan dimana titik nol untuk memulai pengukuran kedalaman swabbing.
Pasang/sisipkan bendera (flag) yang terbuat dari nilon pada sand line yang terletak
pada 2 tempat. Tanda pertama dipasang diatas sand drum sewaktu swab tool berada
didalam lubricator, sedangkan tanda kedua juga dipasang diatas sand drum saat tanda
(flag) pertama tadi berada diatas lubricator.

2. Sewaktu Melakukan Pekerjaan Swabbing


Pastikan dimana kira-kira kedalaman Static Fluid Level (SFL) berada, ini bisa diketahu
dari sumur sekitarnya.
Turunkan alat swab dengan kecepatan sedang (moderate speed) antara 300 ~ 400 feet
per menit terutama menjelang fluid level.
Hindari mengangkat fluida berlebihan agar sand line tidak putus dan dianjurkan sekitar
10% dari breaking strength sand line (sand line baru 22600 lbs, load yang diizinkan =
10% x 22600 lbs = 2200 lbs atau setara dengan 7 bbls fluida (water).
Cabut/angkat swab assembly dengan kecepatan sedang dan tetap antara 200 ~ 300 feet
per menit sambil memperhatikan aliran yang keluar.
Perhatikan susunan sand line pada sand drum selama melakukan pekerjaan swabbing,
susunannya harus selalu rapi tanpa menumpuk pada salah satu sisi dari sand drum.
Hindari menghentikan swab tool didalam tubing/rangkaian, tetapi harus didalam
lubricator dan usahakan agar swab cup nya melewati tee dari swab head agar jika ada
kotoran/pasir yang terbawa kepermukaan akan bebas/lepas dari swab cup nya.
2 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

3. Aspek-Aspek Keselamatan Dalam Melakukan Pekerjaan Swabbing


Gunakan swab head yang sesuai dengan kondisi sumur.
Pastikan kembali sambungan swab tools setiap beberapa kali run alat swab (4x) agar
menghindari terlepasnya swab tool saat digunakan.
Pastikan bendera (flag) selalu ada/terpasang sebagai pedoman bagi operator untuk
mengetahui alat swab sudah sampai dipermukaan dan juga agar tidak terjadi putusnya
sand line karena kelewat angkat.
Gunakan alat yang cocok (9/16 wire clip with handle) untuk memasang plastic/nylon
flag pada sand line agar sand line tidak rusak yang akan membahayakan juga pada
crew rig itu sendiri.
Turunkan sand line dengan kecepatan sedang (300 ~ 400 ft/menit) dan/atau lebih
lambat lagi saat crew sedang mengukur kedalaman swab tool dengan menggunakan
alat ukur dephtometer.
Gunakan selalu oil saver dan pastikan kondisinya dalam keadaan bagus untuk
menghindari bahaya kebakaran.
Pastikan anggota crew tidak berada disekitar well head selama sand line dalam
keadaan bergerak.
Pastikan sumur yang sedang dikerjakan direkomendasikan oleh RMT/PE untuk
melakukan pekerjaan swabbing dimalam hari jika ini harus dilakukan.
Pastikan penerangan mencukupi jika pekerjaan swabbing ini dilakukan pada malam
hari, jika perlu mintakan tambahan lampu sorot sesuai kebutuhan termasuk kipas angin
besar/blower.
Tempatkan semua peralatan pendukung, seperti storage tank, sludge pump, dan
lainnya minimum 90 feet dari kepala sumur dan mengacu pada layout peralatan
pekrerjaan swabbing yang ada dalam SOP.
Mintakan bantuan salah seorang anggota crew untuk ikut memperhatikan
tanda/bendera saat swab tool sedang dicabut oleh Operator agar swab tool tidak
melewati lubricator sehingga putusnya sand line bisa dihindari.
Gunakan alat pelindung diri (APD) yang dianjurkan, seperti goggles, masker, sarung
tangan, mantel, dll jika melakukan swabbing untuk asam (acid) atau bahan kimia
lainnya yang telah dimasukkan kedalam sumur.

3 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

C. Peralatan Untuk Pekerjaan Swabbing

7 6

4
2
1

Alat-Alat Swab (Swab Tools) Terdiri Dari:

1. Guide shoe 6. Tubular Jar + Sinker Bar


2. Thimble 7. Rope Socket + Swivel
3. Swab Cup dan Ring 8. Swab Head atau X-Mas Tree
4. Manorate & Sleeve 9. Oil Saver/Lubricator
5. Mandrel 10. Alat-Alat Lain (centrifuge, can, dll)

Cara Kerja Swab Tools Assembly:


Sewaktu swab tools assembly diturunkan dan memasuki fluida, maka fluida tersebut akan
masuk melalui guide shoe dan mendorong bola-bola (ball valve) yang ada dalam mandrel
kemudian keluar melalui ports/lobang-lobang yang ada pada tubular jar dan mengisi tubing.
Ketika swab assembly diangkat/dicabut, ball valve akan duduk pada ball seat nya sehingga
fluida yang ada dalam tubing tadi terbawa kepermukaan karena ditahan oleh swab cup (karet
swab) yang dipasang pada bagian paling ujung/bawah dari swab assembly.

4 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Swab Mandrel Sinker Bar &


Tubular Jar

Rope Socket

Sinker Bar adalah


sebagai alt pemberat
agar swab tool bisa
turun didalam fluida

Alat ini dipasang langsung pada Alat Tubular Jar ini


ujung sand line dan dihubungkan akan digunakan untuk
dengan sinker bar melalui memukul turun swab
alat khusus: Swivel tool jika terjadi stuck
(anti pelintir) (lengket) agar swab
tool bisa lepas

5 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Wire Line Oil Saver & Pump

Oil Saver
Rubber

Swab Cup

Type J Type TUF Type MW Type JS

6 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Hydraulic Oil Saver Parts

7 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Swabbing Head (X-Mas Tree)

Union Hammer
(Male Connection)

Master Valve 3

Wing Master Valve


Pressure Gauge

Flow Line Menuju


Tangki Penampungan

Master Valve 2

Master Valve 1

8 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Swab Tool Assembly Depthometer

Rope Socket

Swivel Oil Saver

Alat ini disisipkan pada sand line untuk


Sinker bar mengukur kedalaman swab tool yang
diinginkan (dibaca dari counter nya).

Lubricator

Mandrel
& Jar

o
o

Swab Cup

Thimble &
Lock Nut

9 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Susunan Peralatan Rig & Tangki Swab Di Lokasi

Skid
House
Vacuum Truck
80 ft from Well

Exhaust Extension
80 ft from Rig

90 ft from Well Discharge


Line

Sludge
Rig Pump
Spot Light
Blower
15 ft
Well
Spot Light
Storage
Tank
Suction
Line
80 ft from Well

Swab Test
Tank

Production Line

10 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

D. Permasalahan/Trouble Shooting

1. Hasil Swab Kecil atau Tidak Ada Sama Sekali (Dry)


Swab depth kurang dalam
Periksa kondisi swab cup (masih bagus atau sudah aus/rusak)
Periksa ball vavle/seat didalam swab mandrel (kemungkinan terganjal)
Waktu yang terpakai untuk satu kali run terlalu cepat dan perlu dinaikkan (misal,
10 menit/run menjadi 15 menit/run, dan begitu seterusnya)
Terdapat masalah dengan packer yang dipakai (misalkan lobang perforated tubing
tersumbat untuk straddle packer, atau RBP dan Packer lainnya masih
tersambung/bersatu)

2. Swab Tool Lengket (Stuck)


Lakukan jarring down terhadap swab tool dengan menaik turunkan tubular jar dari
swab tool tersebut
Unset packer (jika menggunakan packer), pompakan air dari annulus sambil
menaik turunkan rangkaian
Jika tidak berhasil, putuskan sand line dan cabut packer (stripping job)

3. Swab Tool Tinggal Dalam Sumur


Kalau adanya memungkinkan masih bisa menggunakan alat swab yang lain untuk
meneruskan pekerjaan swabbing (pertimbangkan waktu dan hasil swab yang telah
didapat dan kondisi lainnya)
Cabut packer untuk mengambil swab tools yang putus/tertinggal tadi dan ganti
bagian yang rusak

11 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

E. Prosedur Melaksanakan Pekerjaan Swabbing


1. Pastikan bahwa mesin Rig dan mesin pompa diperlengkapi dengan exhaust cooler dan
spark arrestor
Yakinkan exhaust cooler bekerja dengan baik
Yakinkan spark arrestor terisi penuh dengan air
Jika kedua-duanya tidak ada/baik, 80 ft pipa penyambung harus dipasang untuk kedua
mesin tersebut

2. Pastikan bahwa semua sambungan drat swab mandrel, jar, sinker bar, swivel, dan rope
socket dalam kondisi baik
Periksa kondisi keausan swivel and rope socket, titik lemahnya berada pada bagian
yang aus ini

3. Rangkaikan alat-alat swab secara benar


Masukkan tubular jar antara swab mandrel dan sinker bar
Pastikan bola-bola valvenya ada dalam mandrel
Swab tool harus dipasangkan secara kuat pada sand line

4. Masukkan rangkaian alat-alat swab kedalam lubricator


Gunakan lubricator dengan 1 batang tubing yang komplit dengan oil saver hidrolis,
diatas master valve dan wing valve

5. Pasang alat swab diatas rangkaian swab dan kencangkan kuncinya dengan baik
Pastikan master valve dari swab head telah diuji sampai minimum 2000 psi dan wing
valve 1500 psi

6. Tempatkan semua alat pendukung sesuai penempatan Rig & peralatannya


Pakai tubing dan chiksan untuk saluran dari swab head ke tanki
Selang tekanan tinggi bisa digunakan dan harus tertambat dengan baik

12 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

7. Angkat alat swab dan sambungkan dengan baik lubricator ke swab head
Gunakan cat line/winch line untuk menjaga lubricator agar tetap tegak lurus selama
pekerjaan swabbing
Cangkokkan dan ikat secara benar cat line/winch line ke lubricator

8. Pasang bendera penunjuk/plastik ke sand line untuk mengingatkan Rig operator saat swab
Angkat swab tool sampai berada didalam lubricator dan pasang bendera pertama diatas
sand drum.
Ulur swab tool sampai bendera pertama berada diatas lubricator dan kemudian pasang
bendera kedua diatas sand drum (bedakan jumlah bendera pertama dan kedua).

9. Turunkan dan/atau angkat alat swab dengan kecepatan sedang


Jaga kecepatan masuk/cabut, saat swabbing siang hari, dengan kecepatan maksimum
400 ft/menit
Kecepatan agak lambat, saat swab pada malam hari, harus dijaga pada maksimum 300
ft/menit

10. Tentukan levelnya fluida dalam rangkaian saat memasukkan alat swab
Awasi batasan fluida saat alat swab menyentuh fluida tersebut didalam rangkaian kerja
Batasi mengangkat fluida maksimum 6 bbl/run. Jika tidak, sand line bisa putus

11. Dapatkan dan hitung batasan awal dari fluida (IFL) yang sebenarnya setelah mencabut alat
swab yang pertama kali
Batasan awal fluida (IFL) didapatkan dari selisih kedalaman swab pertama dengan
ketinggian kolom fluida dalam rangkaian kerja
Begitu IFL diperoleh, hitung isi rangkian kerja dan casing. Isinya diperoleh dari
jumlah isi fluida dalam rangkiana kerja dan isi casing antara OE Packer dan bahagian
paling bawah dari formasi/interval yang diswab

13 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

12. Pertimbangkan untuk memperdalam swab dengan maksimum angkatan yang


diperbolehkan
Jaga batasan kekuatan sand line untuk mengangkat fluida keluar dengan maksimum 6
bbls sekali run

13. Jaga waktu swab secara konstan antara run pertama dan berikutnya

14. Ukur dan catat fluida yang didapat selama kerja swab termasuk batasan kerja fluida
(WFL) dan waktu untuk setiap kali cabut masuk alat swab
Ambil test pertama untuk WC setelah jumlah load keluar semuanya
Lakukan test secara tetap pada fluida formasi yang diperoleh setelah 4 ~ 5 kali swab
untuk mendapatkan WC yang stabil

15. Perhatikan apakah jumlah fluida dan water cut yang diperoleh telah stabil. Jika tidak,
teruskan pekerjaan swab sampai mendapatkan rate & cut stabil. Jika keduanya stabil,
lakukan hal ini:
Pertimbangkan, secara umum, 100 bbl dari kelebihan load ialah batasan jumlah
minimum yang dibutuhkan untuk pekerjaan swab
Hitung batasan level kerja fluida (WFL) melalui selisih antara kedalaman akhir swab
dengan ketinggian fluida yang stabil dalam rangkaian
Ambil WC dengan menggunakan tangki uji dan centrifuge

16. Persiapkan laporan swab yang meliputi informasi tentang Formasi atau Interval yang telah
diuji, level awal & kerja dari fluida (IFL & WFL), RPH, WC, dan lain-lainnya

14 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Catatan:

@ Pastikan memasang alat stop swab tool/cross bar dibawah/diujung rangkaian jika metoda
OE digunakan.

@ Mintakan crew agar secara benar memasang dan menguatkan kuncian tubing dan alat
bawah permukaan saat memasukkannya.

@ Mintakan operator swab agar hati-hati mengamati level fluida dalam tubing dan selalu siap
akan perobahannya.

@ Hindari mengangkat fluida terlalu berat agar terhindar dari kejadian yang tidak diingini.

@ Lewatkan swab cup dari tee swab head setiap kali cabut swab untuk mencegah tumpukan
pasir yg keluar bersama fluida.

@ Perhatikan terus gulungan sand line selama pekerjaan swab dan gulungannya harus rapi.
Jika ditemukan tidak rapi lagi, hentikan pekerjaan swab, digulung kembali swab line
secara baik. Jika perlu ratakan kembali swab drumnya.

@ Dapatkan daftar sumur yang tidak diizinkan untuk swab pada malam hari. Jika ada, ini
berarti swab malam tidak dibenarkan (diskusikan dengan RMT/PE dari lokasi terkait)

15 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Perhatian Khusus Untuk Swab Malam Hari


Perhatian khusus harus diberikan jika melakuan pekerjaan swab pada malam hari, jika sumur
yang sedang dikerjakan tersebut mendapatkan izin dari RMT/PE untuk dilakukan swab pada
malam hari.
@ Pastikan semua kabel listrik, fiting, dan system penerangan Rig haruslah tahan ledakan.
Periksa kemungkinan sambungan kabel yang longgar dan sumber-sumber percikan api.
@ Gunakan 2 buah bendera plastik yang lebih besar dan jelas pada sand line.
@ Tempatkan dan arahkan lampu sorot pada oil saver dan pada sand drum dan hindari
cahaya mengganggu pandangan operator.
@ Tempatkan blower diatas tanah dekat operator bekerja dan hadapkan ke arah sumur dan
tangki swab.
@ Mintalah seorang crew membantu melihat swab line dan oil saver dan memperhatikan
bendera untuk mengingatkan operator.
@ Gunakan gas detector untuk menguji lokasi akan gas yang mudah terbakar minimal sekali
dalam satu jam.
@ Pertimbangkan secara seksama apakah pekerjaan swabbing masih bisa dilakukan atau
dihentikan sama sekali untuk menunggu siang hari (tergantung dari kondisi yang terjadi).

Perhatikan !!!
Saat pekerjaan swab berlangsung, jika sumur mulai mengalirkan fluida lebih besar dari yang
diharapkan, lakukan hal berikut:
@ Tutup wing valve.
@ Cabut rangkaian swab pelan-pelan.
@ Atur bukaan kerangan wing untuk mengontrol aliran sampai alat swab berada dalam
lubricator.
@ Tutup master valve yang lebih atas dari swab head dan kontrol tekanan.

16 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

F. Perhitungan-Perhitungan Dalam Pekerjaan Swabbing

1. Menentukan IFL, WFL & LOADS

Menentukan Initial Fluid Level (IFL)


IFL = SDI HTFC
HTFC = Recovered Volume : Tubing Capacity
(from swab run-1)
Contoh:
Swab String = 3.5, 9.3# tubing, ID 2.992
Initial Swab Depth (SDI) = 1000 ft
Recovered Volume = 3.2 bbl. (f/ swab test tank)
IFL

HTFC = 3.2 bbl : 0.0087 bbl/ft = 368 ft


H Tubing Fluid IFL = 1000 368 = 632 ft
Column (HTFC)

Menentukan Working Fluid Level (WFL)


SDI (Caranya sama dengan menentukan IFL, tapi menggunakan
kedalaman swab maksimum, SDM)

WFL = SDM HTFC yang stabil

Contoh:
Swab Depth Maximum (SDM) = 2000 ft
Packer Set Recovered Volume = 5.4 bbl (f/ swab test tank)
HTFC = Recovered Volume : Tubing Capacity
(f/ swab run, stable)
Upper HTFC = 5.4 bbl : 0.0087 bbl/ft = 621 ft
Interval WFL = 2000 621 = 1379 ft
Lower
Interval
Menentukan LOADS
Hitung Volume Tbg (IFL ~ OE) = . bbl
Hitung Volume Ann (below pkr) = bbl

Casing Hitung Volume Csg (OE ~ L.Intv) = bbl


PBTD Total LOADS = bbl

17 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

2. Contoh: Menentukan IFL, WFL, dan LOAD

Tubing Data Sumur:


3.5, 9.3#
Casing: 7, 23#; Kapasitas casing = 0.0394 bbls/ft.
Tubing: 3.5, 9.3#, Kapasitas tubing = 0.0087 bbls/ft.
Mod G packer pada: 2400 ft dan OE G pada: 2420 ft.
Interval yang akan dites/swab: 2440-60.
Swab depth-1: 1200 ft; Hasil swab-1 = 3.6 bbls.
Swab depth terakhir/max: 2100 ft; Hasil swab = 4.8 bbls (stabil).

IFL 1. IFL = Swab depth-I Tinggi kolom fluida dalam tubing


(hasil dari swab-1)
IFL = 1000 ft (3.6 bbls : 0.0087 bbls/ft) = 586 ft

2. WFL = Swab depth terakhir Tinggi kolom fluida dlm tbg


Mod G: (hasil swab terakhir/stabil)
2300 ft
OE G:
2320 ft WFL = 2100 ft (4.8 bbls : 0.0087 bbls/ft) = 1548 ft

Interval: o o
2440-60 3. LOAD = Fluida dalam tubing + Fluida dalam annulus
o o
Fluida dalam tbg = (OE pkr IFL) x vol tbg/ft
= (2320 ft 586 ft) x 0.0087 bbls/ft
= 1734 ft x 0.0087 bbls/ft = 15.0 bbls

Fluida dalam ann = Panjang Ekor G x vol annulus/ft


= 20 ft x 0.0275 bbls/ft = 0.6 bbls

Casing 7, 23#
Fluida dalam csg = (Intv bawah Ekor G) x vol csg/ft
= (2460 ft 2320 ft) x 0.0394 bbls/ft
= 140 ft x 0.0394 bbls/ft = 5.5 bbls
Jadi LOAD semua = 15.0 + 0.6 + 5.5 = 21.1 bbls

18 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

3. Menentukan Water Cut (WC)


Tubing Lubricator

Test
tank

Swabbing tank

4. Menentukan/Menghitung Water Cut:


a. Menentukan Free Water dari Test Tank
Masukkan fluida yang diswab ke test tank, misalkan levelnya dalam tangki = 16
Buang (drain) air bebas nya, misalkan level fluid setelah di buang airnya = 6
Free Water yang didapat = {(16 6) :16} x 100% = 62.5%
Oil Cut yang didapat = (6 : 16) x 100% = 37.5%

b. Menentukan Water Cut dengan Centrifuge


Gunakan 2 buah tabung centrifuge dengan skala 100 ml, masukkan minyak yang 37.5%
sebanyak 50 ml dan 50 ml lagi diisi dengan toluene
Teteskan RP (pemisah air dalam kandungan minyak) atau JN (pemisah minyak dalam
kandungan air) kedalam tabung centrifuge
Putar centrifuge selama 5 menit, perhatikan adanya pemisahan air dengan minyak akibat
adanya perbedaan densitas air dengan minyak serta gaya sentrifugal
Jika dalam tabung I terbaca air nya = 9% dan dalam tabung II terbaca = 11%, maka: Water Cut
nya = (9 + 11) x 37.5% = 7.5%
Jadi Water Cut (WC) sebenarnya = 62.5% + 7.5% = 70%
Jika menggunakan 1 buah tabung centrifuge, maka hasil yang didapat dikalikan 2
19 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

5. Swab/Flow Test Report

Date: RIG: Field: Well No:

Sand Perforations Pkr Setting Depth Loads


Tbg: bbls
Csg: bbls
Ann: bbls
Total: bbls

Time SD Fluid Rec Total Rec Est. FL/FTP WC


No (from-to, mnt) (ft) (bbls/run) (bbls) (ft/psi) (%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

20 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Time SD Fluid Rec Total Rec Est. FL/FTP WC


No (from-to, mnt) (ft) (bbls/run) (bbls) (ft/psi) (%)
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.

Summary:
Total Recovery : bbls Initial Fluid Level (IFL) : ...ft
Formation Fluid Recovery : bbls Working Fluid Level (WFL) : ...ft
Stabilized Rate/Run : bbls Stabilized Cut (WC) : ...%
Stabilized Rate : bph Swab Depth (SD) : ...ft
Last SITP : .. psi

*Take Sample: Reported by:


After swabbing loads while getting oil
At the end of swab time
21 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

G. Tenaga Tekanan Pada Packer (Force On Packer)


Setelah packer didudukkan pada kedalaman yang telah ditentukan, maka packer tersebut
seharusnya hanya menerima tenaga tekanan sebesar beban tekan (compression) atau beban
tarik (tension) yang diperbolehkan. Pada kenyataannya packer ini akan menerima beban
tambahan dari adanya tenaga tekanan (hidrostatis force) yang terjadi pada packer tersebut.
Agar cara kerja dari packer bisa difahami lebih jauh dan juga agar penanganannya bisa lebih
efektif dilapangan, contoh berikut ini akan memberikan gambaran bagaimana terjadinya Up-
force dan Down-force pada packer.

Tubing 3.5, 9.3# Faktor-faktor yang mempengaruhi force pada packer seperti
contoh berikut ini:

Pada saat Model-G packer didudukkan, tenaga tekanan


(force) yang diterimanya ialah :

Selisih Tenaga Tekanan yang timbul dari atas packer dan dari
bawah packer.
FL: 2000
FP = HA + SC HC
FP : Force pada packer ...... lbs
HA HA HA : Hydrostatic Force diatas packer lbs
SC : Compression pada packer .. lbs
HC
HC : Hydrostatic Force dibawah packer .lbs

Mod-G pkr
at 2400 Hydrostatic Force = Hydrostatic Pressure x Area
(lbs) = (psi) x (in2)

o o Karena fluida dalam tubing dan casing sama density nya


o o (misalkan air), maka HA = HC
Pada saat melakukan pekerjaan kerja ulang (workover job)
lainnya akan terjadi perobahan-perobahan fluida didalam tubing
dan casing dibawah packer yang tentunya akan mempengaruhi
besarnya HC (tekanan dibawah packer).
Casing 7,23#

22 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Contoh #1
Sumur berisi penuh dengan air formasi (formation water) dimana tekanan gradient air ialah
sebesar 0.433 psi/ft. Model-G packer dimasukkan kedalam sumur dan didudukkan pada
kedalaman 2300 ft dengan string compression (SC) 10000 lbs pada weight indicator.
Kemudian dilakukan swab dry test sampai kedalaman 2000 ft, dijumpai hasilnya bagus/dry.
Berapakah Force yang terjadi pada packer setelah dilakukan swab dry test ?.

Down Force = HA + CS
#
Tubing 3.5, 9.3 = (0.433 x 2400) x [0.7854 x {(6.366)2 (3.5)2}] + 10.000
= 23078 + 10000 = 33078 lbs
Up Force = HC
= (0.433 x 300) x [0.7854 x {(6.366)2 (3.0)2}] = 3216 lbs

CS Force = 33078 lbs 3216 lbs = 29862 lbs .(down force)

Disini akan terlihat bahwa tenaga tekanan pada packer yang tadinya
hanya 10000 lbs, sesudah swab dry test menjadi 29862 lbs. Keadaan
ini bisa menyebabkan kerusakan pada karet packer (packing
HA HA element), terutama setelah swab dry, packer langsung dicabut tanpa
Swab dry
to 2000 ft ada usaha untuk mengurangi force pada packer.
HC

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan:


Mod-G pkr
at 2300 ft 1. Sesudah string compression diangkat 10000 lbs, maka masih
ada HA yang tersisa sebesar 20000 lbs. Ini akan tetap
menekan sealing/packing element dari Model G sehingga
o o tidak bisa mengkerut (contract) dengan sendirinya.
o o 2. Apabila diteruskan mencabut packer ini, maka sealing/packing
element akan tergosok terus kedinding casing karena masih
adanya HA tadi sehingga akan rusak.
3. Karena Model G packer tidak mempunyai unloader (bypass),
untuk menyeimbangkan pressure maka disarankan agar tubing
Casing 7,23#
diisi kembali dengan air sehingga HC akan bertambah besar dan
bisa mengimbangi HA yang tersisa tadi.

23 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Contoh #2
Pekerjaan squeeze akan dilakukan pada sumur lurus dan Model C Full Bore packer diset
pada kedalaman 2000 ft dengan beban tarik (TS) sebesar 15000 lbs. Bubur semen yang
digunakan sebanyak 30 bbls dengan density 15.8 ppg dan annulus diisi penuh dengan air.
Pekerjaan squeeze dilakukan dengan tekanan 200 psi. Berapakah force yang terjadi pada
packer disaat bubur semen penuh didalam tubing ?.

Tubing 3.5, 9.3# Down Force = HA


= (0.433 x 2000) x [0.7854 x {(6.366)2 (3.5)2}]
= 19232 lbs

Up Force = HC + TS
TS = {(0.8216 x 2000) + 200} x [0.7854 x {(6.366)2 (3)2}]
= 45639 + 15000 = 60638 lbs .. (up force)
Jadi Up force = 60638 lbs 19232 lbs = 41406 lbs

HA HA Tekanan naik (up force) sis ini terlau besar untuk ditahan oleh packer
yang mana akan bisa merusakkan packing elementnya sehingga
HC semen akan masuk keannulus.

FB packer Untuk mengimbangi force pada packer dengan kondisi seperti ini,
at 2000 ft
sering sekali dalam melakukan pekerjaan squeeze di annulus diberi
tekanan (pressurized).

o o
o o Misalkan dengan tekanan (pressure) sebesar 700 psi di annulus,
maka akan terjadi HA tambahan sbb:
= 700 x [0.7854 x [(6.366)2 (3.5)2}] = 15546 lbs
Up force sisa = 41406 lbs 15546 lbs = 25860 lbs

Casing 7,23# Dengan demikian packer yang digunakan saat melakukan squeeze ini
tidak akan menerima tekanan yang melebihi kemampuannya
sehingga karet pecahnya karet packer selama pekerjaan squeeze bisa
dihindari dan semen tidak akan masuk ke annulus yang bisa
menyebabkan packer terjepit/stuck.
24 Swabbing job/hka-241204
Swabbing Job

Beberapa Packer Yang Sering Digunakan Untuk Swabbing Job

Arrow Set I-X Packer Arrow Set I-XS Packer Model G Packer

oooooOOooooo
25 Swabbing job/hka-241204

Anda mungkin juga menyukai