Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna di antara ciptaan-NYA
dan juga sebagai pemimpin dimuka bumi ini. Dari pengertian ini biasanya
disalah artikan oleh manusia itu sendiri, dengan cara bertindak semaunya
sendiri atau seenaknya sendiri tanpa melihat apa ada yang dirugikan
disekeliling mereka. Artinya hanya peduli dengan kepentingannya sendiri
tanpa peduli pada kepentingan orang lain. Seperti contoh bermasyarakat
khususnya dengan tetangga, jika kita menyalakan radio selayaknya sesuai
aturan jangan sampai mengganggu tetangga kita, yang mana dari itu
ketahuanlah bahwa kita punya rasa tenggang rasa atau tidak. Jadi secara tidak
lain kita sebagai warga Negara yang baik harus taat pada aturan tertulis
maupun yang tidak tertulis seperti aturan dalam masyarakat. Khususnya bagi
umat muslim selain harus taat pada aturan-aturan tertulis maupun yang tidak
tertulis, kita juga mempunyai aturan agama yang memang wajib kita
laksanakan jika ingin benar-benar menjadi seorang muslim yang haqiqi yaitu
fiqh.
Didalamnya mencakup seluruh sisi kehidupan individu dan masyarakat,
baik perekonomian, sosial kemasyarakatan, politik bernegara, serta lainnya.
Para ulama mujtahid dari kalangan para sahabat, tabiin, dan yang setelah
mereka tidak henti-hentinya mempelajari semua yang dihadapi kehidupan
manusia dari fenomena dan permasalahan tersebut di atas dasar ushul syariat
dan kaidah-kaidahnya.
Berangkat dari sini, sudah menjadi kewajiban setiap muslim dalam
kehidupannya untuk mengenal dan mengamalkan hukum-hukum syariat
terkait dengan amalan tersebut. Seperti yang akan ditulis oleh pemakalah
yaitu tentang kaidah-kaidah fiqh bermuamalah yang bertujuan sebagai acuan
atau sandaran kita dalam hubungan kepentingan antar sesama manusia.

Anda mungkin juga menyukai