MSDM
Kelompok 5
1. Marsiati B1023171041
2. Tiary Egy Adetya B1023171054
3. Nur Isnawati Dewi Lestari B1023171058
Referensi Jurnal
6
Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah karyawan di Swastika Bungalows Sanur sebanyak 60 orang. Pada
penelitian ini seluruh karyawan Swastika Bungalows Sanur digunakan sebagai responden yang terdiri dari beberapa
jabatan karyawan di Swastika Bungalows Sanur. Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode sampel jenuh atau sensus, maka sampel yang digunakan adalah seluruh anggota
populasi. Secara rinci sampel dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 2.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan pengujian mediasi
SEM-PLS dengan metode VAF.Perhitungan VAF dilakukan dengan formula sebagai berikut:
VAF = Pengaruh Tidak Langsung ................... (1) 7
Pengaruh Total
Hasil dan
Pembahasan
10
quality of work life, kepuasan kerja, knowledge sharing
Simpulan dan dan kinerja karyawan. Organisasi sebaiknya lebih
memperhatikan faktor aesthetic lingkungan kerja terutama
Saran dengan menghargai kerja keras karyawan seperti
memperhatikan suasana kerja yang nyaman sehingga
Hasil penelitian mendukung semua hipotesis yang dapat membangkitkan semangat kerja karyawan dan
diajukan yaitu quality of work life berpengaruh positif kenyamanan karyawan dalam menjalankan pekerjaan
terhadap knowledge sharing. Kepuasan kerja Pihak manajemen agar dapat memberikan kesempatan
berpengaruh positif terhadap knowledge sharing. promosi jabatan, dukungan para supervisor, supervisor
Quality of work life berpengaruh positif terhadap selalu memberikan motivasi, kepedulian dan keadilan
kinerjaa karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh positif para supervisor terhadap bawahannya, menjaga
terhadap kinerja karyawan. Knowledge sharing kenyamanan bekerja, dan selalu memperhatikan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. kepedulian rekan kerja, kepuasan gaji dimana dalam
Knowledge sharing mampu memediasi pengaruh quality penerimaan gaji yang sesuai dengan beban pekerjaan,
of work life terhadap kinerja karyawan. Knowledge meningkatkan pemberian insentif disesuaikan dengan
sharing mampu memediasi pengaruh kepuasan kerja kinerja dan peraturan yang berlaku, meningkatkan
terhadap kinerja karyawan.Beberapa saran yang dapat pemberian tunjangan disesuaikan dengan beban kerja
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi dan memperbaiki sistem tunjangan yang diberikan sesuai
manajemen Swastika Bungalows Sanur dalam dengan kondisi organisasi.
menentukan kebijakan di masa yang akan datang
11
terutama yang berkaitan dengan
“Pengaruh Stres Kerja Pada Kinerja Karyawan Dengan
Locus Of Control Sebagai Variabel Pemoderisasi”
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh stres kerja pada kinerja karyawan dengan locus of control(LoC)
sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini dilakukan di Hotel Novotel Bali Benoa dengan sampel karyawan sebanyak
73 orang. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah probability sampling, khususnya proportionate stratified
random sampling.Teknik pengumpulan data adalah kuesioner yang berisi 24 indikator stres kerja, LoC, dan kinerja
karyawan. Data dianalisis dengan menggunakan Moderated Regression Analysis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel stres kerja berpengaruh negatif pada kinerja karyawan. Variabel LoC berpengaruh signifikan pada
kinerja karyawan. Namun, bertentangan dengan hipotesis yang diajukan, internal LoC berpengaruh negatif pada
kinerja karyawan. Selain itu, LoC muncul sebagai variabel yang memoderasi pengaruh stres kerja pada kinerja
karyawan.
12
Pendahuluan
Kinerja karyawan adalah salah satu faktor yang Selain stres, Menurut Rotter (1966) dalam Prasetyo, (2002),
menentukan keberhasilan perusahaan. Kinerja faktor kepribadian LoC merupakan salah satu variabel kepribadian
karyawan adalah tingkat terhadap pelaksanaan turut berperan (personality), yang didefinisi sebagai keyakinan
tugas dan tanggung jawab yang berkontribusi pada dalam kinerja individu terhadap mampu tidaknya mengontrol
produksi barang dan jasa atau tugas-tugas seseorang dalam nasib (destiny) sendiri.
administratif (Robbins & Judge, 2015:543). suatu organisasi.
Hal ini terlihat dari Kinerja karyawan, stres kerja, dan LoC memiliki
penelitian yang hubungan yang berkaitan satu dengan yang lain.
Stres didefinisi oleh Robbins dan Judge Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan
dilakukan oleh
(2015:582) sebagai suatu kondisi dinammis dimana oleh Chen dan Silverthorne (2008) yang
Hsinkuang et al.
individu berkonfrontasi dengan peluang, tuntutan, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
(2010) yang
atau sumberdaya yang terkait dengan keinginannya LoC, stres kerja, kinerja karyawan dan kepuasan
menyatakan
dan dimana luaran dipersepsikan sebagai suatu hal kerja pada 310 akuntan publik bersertifikat di
bahwa kinerja
yang penting dan tidak pasti. Taiwan.
karyawan
dipengaruhi oleh Stres kerja dengan kinerja karyawan akan lebih
Robbins (2003) membagi tiga kategori potensi karakteristik
penyebab stres (stressor) yaitu lingkungan, besar pada individu yang tergolong memiliki
psikologis yang internal LoC daripada individu yang tergolong
organisasi, dan individu. Ketidakpastian lingkungan salah satunya
mempengaruhi perancangan struktur organisasi. memiliki external LoC. Hal ini mengindikasikan
adalah locus of bahwa LoC berperan sebagai variabel pemoderasi
Ketidakpastian itu juga mempengaruhi tingkat stres control (LoC).
di kalangan para karyawan dalam suatu organisasi. hubungan antara stres kerja dan kinerja.
13
Hipotesis
H1: Stres kerja berpengaruh negatif pada kinerja
karyawan
H2: LoC berpengaruh pada kinerja karyawan. Secara
spesifik, internal LoC berpengaruh positif pada kinerja
karyawan.
H3: Locus of control memoderasi pengaruh stres kerja
pada kinerja karyawan.
14
Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode kuantitatif juga disebut
sebagai metode positivistik karena berlandaskan filsafat positivisme (Sugiyono, 2010:13).
Penelitian ini dilakukan di Hotel Novotel Bali Benoa yang beralamat di Jalan Pratama, Tanjung Benoa-Nusa Dua,
Badung, Bali. Objek dalam penelitian ini adalah stres kerja, kinerja karyawan, dan locus of control (LoC). Terdapat tiga
jenis variabel dalam penelitian ini yaitu stres kerja sebagai variabel bebas (X1), kinerja sebagai variabel terikat (Y) dan
locus of control sebagai variabel pemoderasi (X2).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Hotel Novotel Bali Benoa yakni sebanyak 272 orang. Teknik
penentuan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian
ini ditentukan dengan rumus Slovin, sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 73
orang.Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional (Sugiyono, 2010:217).
15
Hasil dan
Pembahasan
16
Hasil dan
Pembahasan
18
Ketiga, variabel LoC memoderasi pengaruh stres kerja
Simpulan dan pada kinerja karyawan. Hal ini berarti bahwa hubungan
negatif stres kerja pada kinerja karyawan Hotel Novotel
Saran Bali Benoa akan melemah pada individu yang tergolong
memiliki internal LoC daripada individu yang tergolong
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, memiliki external LoC. Berdasarkan simpulan hasil
maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. penelitian, maka diajukan saran sebagai berikut. Pertama,
Pertama, variabel stres kerja berpengaruh secara pimpinan Hotel Novotel Bali Benoa sebaiknya
negatif dan signifikan pada kinerja karyawan Hotel memberikan kesempatan promosi kepada karyawan yang
Novotel Bali Benoa. Hal ini berarti apabila stres kerja memiliki kinerja yang baik. Kedua, pimpinan Hotel Novotel
yang dirasakan semakin meningkat, maka kinerja Bali Benoa sebaiknya memberikan standar penilaian
karyawan Hotel Novotel Bali Benoa akan menurun. pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan karyawan,
Sebaliknya, jika stres kerja yang dirasakan semakin sehingga kinerja karyawan bisa semakin baik. Ketiga,
menurun, maka kinerja karyawan Novotel Bali Benoa pimpinan Hotel Novotel Bali Benoa diharapkan
akan meningkat. Kedua, variabel LoC berpengaruh memberikan pelatihan terkait pengelolaan stres kerja dan
secara negatif dan signifikan pada kinerja karyawan. pengembangan diri guna meningkatkan kinerja karyawan.
Secara spesifik, internal LoC berpengaruh negatif dan Keempat, dalam proses penarikan dan seleksi karyawan,
signifikan pada kinerja karyawan Hotel Novotel Bali. Hal Hotel Novotel Bali Benoa sebaiknya memperhatikan
ini berarti apabila karyawan yang tergolong internal LoC tingkat stres kerja dan internal LoC yang dimiliki calon
akan menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan karyawan.
mereka yang tergolong external LoC. 19
THANK
YOU!
Alexander
Martensson
Phone
678-555-0128
Email
martensson@example.com
Pendahuluan
21