GANGGUAN MEMORI
DOKTER PEMBIMBING :
DI SUSUN OLEH:
2017
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Memori
Memori merupakan penyimpanan dari pengetahuan yang telah didapat untuk dapat di
panggil kembali (recall). Perubahan pada neuron yang berkaitan dengan retensi atau
penyimpanan pengetahuan disebut jejak memori atau memory trace. Penyimpanan informasi
yang didapat dilakukan melalui 2 tahap yaitu memori jangka pendek dan memori jangka
panjang. Proses transfer dan penguatan memori jangka pendek menjadi memori jangka
panjang disebut konsolidasi memori.6
Memori masuk ke dalam otak melalui sinaps ( alur informasi), karena otak belajar
melalui kekuatan sinapsisnya. Dimana hippocampus (sistem limbik), amygdala (pusat
ingatan emosi), striatum (untuk mengendalikan kemampuan motorik), mammillary
bodies berperan aktif didalam otak. Tiga proses dasar dari memori ,
yaitu Encoding (memasukkan informasi), Storage (penyimpanan)
dan Retrieval (menimbulkan kembali). Yang pertama adalah proses mengingat dengan
tahapan Encoding yaitu proses pengkodean terhadap apa yang dipersepsikan dengan cara
mengubah simbol-simbol tertentu pada organismenya. Jadi encoding merupakan suatu proses
mengubah sebuah informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat memori organisme itu
sendiri. Informasi-informasi yang dapat disimpan olehnya dapat diperoleh dengan cara
sengaja maupun tidak sengaja. Kedua adalah proses mengingat Storage atau proses
penyimpanan informasi. Bagaimana penyimpanan terhadap apa yang telah diproses pada
tahap pengkodean. Ketiga adalah proses mengingat yang berkaitan dengan menimbulkan
kembali sebuah informasi-informasi yang telah tersimpan atau biasa disebut Retrieval. Proses
ini merupakan sebuah proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam
memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan.6
Penyimpanan jangka pendek berkaitan dengan habituasi dan sensitisasi. Habituasi
merupakan pengurangan respon terhadap adanya stimulus yang sama secara
berulang.Sedangkan sensitisasi merupakan peningkatan respon terhadap stimulus yang
ringan menyertai stimulus yang kuat.Kedua bentuk pembelajaran ini mempengaruhi tempat
yang sama dengan cara yang berbeda. Habituasi menekan aktivitas sinaps pada bagian aferen
dan eferen sedangkan sensitisasi meningkatkan aktivitas sinaps pada bagian aferen dan
eferen.6
Ketika sudah berada di fase ini,yaitu pada penyimpanan jangka pendek, maka ada
kemungkinan besar lupa. Sehingga untuk mengubah penyimpanan memori jangka pendek
menjadi penyimpanan memori jangka panjang sehingga kemungkinan untuk lupa adalah
kecil bahkan menjadi memori permanen.
Dengan potensiasi memori jangka panjang,terjadi modifikasi sebagai akibat
peningkatan penggunaan pada sinaps yang akan meningkatkan kemampuan neuron presinaps
untuk mengeksitesi neuron postsinaps pada masa depan. Dengan begitu,semakin sering
digunakan koneksinya akan semakin kuat.Penguatan ini berkaitan dengan pembentukan lebih
banyak EPSPs (excitatory postsinaptic potential) pada neuron postsinaps sebagai respon
signal kimia dari input excitatory presinaps tertentu. Peningkatan respon eksitatori akan
ditranslasikan menjadi lebih banyak potensial aksi yang dikirimkan sepanjang sel postsinaps
tersebut ke neuron lainnya. LTP (long term potentiation) ini memerlukan waktu berhari-hari
bahkan berminggu-minggu untuk menkonsolidasi memori jangka pendek menjadi jangka
panjang. LTP terjadi di hipokampus.6
Mekanisme yang mendasari LTP ini sebenarnya masih menjadi bahan riset lebih
lanjut dan perdebatan. Ada beberapa bentuk LTP , ada yang berasal dari perubahan hanya
pada neuron postsinaps maupun pada komponen presinaps atau keduanya.
LTP dimulai saat neuron presinaps melepas neurotransmitter eksitatori glutamate
sebagai respon atas potensial aksi.Glutamat mengikat 2 jenis reseptor yaitu reseptor AMPA
dan NMDA. Reseptor AMPA merupakan kanal reseptor yang dimediasi oleh kimia yang
membuka pada pengikatan glutamate dan menyebabkan masuknya ion Na+. Selanjutnya
terjadi pembentukan EPSP pada neuron postsinaps. Reseptor NMDA merupakan kanal
reseptor yang menyebabkan Ca2+ dapat masuk saat kanal ini terbuka. Gerbang ini membuka
pada pengikatan glutamate,namun tidak menyebabkan ca2+ masuk. Hal itu disebabkan
karena adanya penyumbatan dari Mg2+.Depolarisasi tambahan neuron postsinaps yang
dihasilkan oleh EPSP akibat pengikatan glutamate pada reseptor AMPA dibutuhkan untuk
mendepolarisasi neuron postsinaps guna memaksa Mg2+ keluar dari channel.Oleh karena
itu,meskipun glutamate berikatan dengan reseptor NMDA,kanal tersebut tidak akan
membuka sampai sel postsinaps terdepolarisasi sebagai akibat aktivitas eksitatori yang
lainnya. Masuknya kalsium setelah ekspulsi Mg2+ bermanfaat untuk mengaktifkan jalur
second messenger ca2+ pada neuron postsinaps.Jalur tersebut memicu insersi secara fisik
reseptor AMPA tambahan pada membrane postsinaps.peningkatan reseptor AMPA ini
mengakibatkan sel postsinaps memperlihatkan respon EPSP yang lebih besar oleh pengaruh
pelepasan glutamate dari neuron presinaps.Mekanisme ini berperan untuk membantu
penjagaan LTP.6
Selain itu, pada beberapa sinaps,aktivasi second messenger Ca2+ pada neuron
postsinaps menyebabkan sel tersebut melepaskan parakrin retrograde.Parakrin tersebut akan
berdifusi ke neuron presinaps untuk meningkatkan pelepasan glutamate pada neuron
presinaps.
Mekanisme ini berperan untuk menjaga LTP. Modifikasi yang terjadi selama LTP
tetap dijaga sampai waktu yang lama sesudah aktivitas ini berhenti.Dengan begitu,informasi
yang ditransmisikan lebih efektif saat diaktivasi di masa depan.Jalur antara input presinaps
inaktif yang lain dan sel postsinaps yang sama tidak berpengaruh.LTP berkembang sebagai
respon aktivitas sering yang melintasi sinaps sebagai hasil input yang repetitive dan letupan
yang intens atau respon terhadap hubungan antara letupan satu input dengan input yang lain
pada waktu bersamaan. 6
Faktor-Faktor yang mempengaruhi memori
2.1.1 Amnesia
2.1.1. Definisi
Hidup dengan penderita amnesia bukanlah sesuatu hal yang mudah. Tidak
hanya keluarga dan teman yang dibuat frustrasi, tapi juga pada penderita
sendiri. Berbicara dengan seseorang atau mereka yang memahami amnesia
atau kelompok pendukung mungkin akan lebih meringankan beban penderita
Amnesia.
2.2 Demensia
2.2.1 Definisi
Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya fungsi
intelektual dan memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan
disfungsi hidup sehari - hari. Demensia merupakan keadaan ketika seseorang
mengalami penurunan daya ingat dan daya pikir lain yang secara nyata
mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari (Nugroho, 2008). Sementara itu
menurut Lumbantobing (1995) demensia adalah himpunan gejala penurunan
fungsi intelektual, umumnya ditandai terganggunya minimal tiga fungsi yakni
bahasa, memori, visuospasial, dan emosional.
2.2.2 Penyebab
Penyebab demensia menurut Nugroho (2008) dapat digolongkan
menjadi 3 golongan besar :
a. Sindroma demensia dengan penyakit yang etiologi dasarnya tidak
dikenal, Sering pada golongan ini tidak ditemukan atrofia serebri,
mungkin kelainan terdapat pada tingkat subseluler atau secara biokimiawi
pada sistem enzim, atau pada metabolisme seperti yang ditemukan pada
penyakit alzheimer dan demensia senilis.
2.2.5 Pengobatan
Sebagian besar kasus demensia tidak dapat disembuhkan.
Obat takrin membantu penderita dengan penyakit Alzheimer, tetapi
menyebabkan efek samping yang serius. Takrin telah digantikan oleh
donepezil, yang menyebabkan lebih sedikit efek samping dan
memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer selama 1 tahun atau
lebih.
Ibuprofen juga bisa memperlambat perjalanan penyakit ini. Obat
ini paling baik jika diberikan pada stadium dini.
Demensia karena stroke yang berturut-turut tidak dapat diobati,
tetapi perkembangannya bisa diperlambat atau bahkan dihentikan
dengan mengobati tekanan darah tinggi atau kencing manis yang
berhubungan dengan stroke. Jika hilangnya ingatan disebabkan oleh
depresi, diberikan obat anti-depresi. Jika didiagnosis secara dini, maka
demensia karena hidrosefalus bertekanan normal kadang dapat diatasi
dengan membuang cairan yang berlebihan di dalam otak melalui selang
drainase (shunting).
Untuk mengendalikan agitasi dan perilaku yang meledak-ledak,
yang bisa menyertai demensia stadium lanjut, sering digunakanobat anti-
psikosa (misalnya tioridazin dan haloperidol). Tetapi obat ini kurang
efektif dan menimbulkan efek samping yang serius. Obat anti-psikotik
efektif diberikan kepada penderita yang mengalami halusinasi atau
paranoia.
2.3.1 Defenisi
Penyakit Alzheimer adalah suatu kondisi di mana sel-sel saraf di
otak mati, sehingga sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan dengan baik.
Seseorang dengan penyakit Alzheimer mempunyai masalah dengan
ingatan, penilaian, dan berpikir, yang membuat sulit bagi penderita
penyakit Alzheimer untuk bekerja atau mengambil bagian dalam
kehidupan sehari-hari. Kematian sel-sel saraf terjadi secara bertahap
selama bertahun-tahun.
Mereka yang rentan terserang kepikunan alzheimer ini adalah para
lansia di atas 60 tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup
kemungkinan bila memiliki faktor risiko keturunan. Bahkan menurut
Samino, penderita demensia alzheimer berusia 40 tahun pernah
ditemukan di Indonesia. Deteksi dini adalah hal penting dalam
mengatasi Alzheimer, tetapi faktanya seringkali sulit dilakukan karena
gelaja kemunduran kerap dianggap sebagai suatu hal yang lumrah.
Penderita biasanya hanya menunjukkan gejala biasa seperti lupa, tetapi
kemudian berkembang progresif menjadi parah dan memperburuk
fungsi kognitif dan fungsi mental lainnya.
Selain itu, ada beberapa tanda-tanda awal penyakit alzheimer umum, adalah :
Kurangnya kebersihan.
Ini adalah tanda paling jelas dari penyakit Alzheimer.Orang-orang yang biasa berpakaian
rapi setiap hari mulai mengenakan pakaian kotor atau berhenti mandi.
Kehilangan memori jangka pendek.
Orang dengan demensia mungkin lupa pengalaman baru. Orang normal bisa lupa detil
aktivitas atau percakapan yang baru. Tapi orang dengan demensia bisa lupa seluruh hal.
Pengulangan.
Orang dengan Demensia bisa mengulang cerita. Terkadang kata demi kata. Mereka
mungkin terus bertanya pertanyaan yang sama, tidak peduli berapa kali mereka
menjawab.
Masalah bahasa.
Orang dengan demensia dapat memiliki masalah besar mengingat, bahkan mengingat
kata-kata dasar. Cara mereka bicara bisa menjadi kening berkerut dan sulit untuk dikuti.
Perubahan kepribadian.
Orang dengan demensia mungkin memiliki perubahan suasana hati tiba-tiba. Mereka
mungkin menjadi emosional; kesal atau marah tanpa alasan tertentu. Mereka menarik diri
atau berhenti melakukan kegiatan yang biasanya menikmati.
Disorientasi dan kebingungan.
Orang dengan demensia dapat tersesat di tempat-tempat yang mereka ketahui dengan
baik, seperti lingkungan rumah mereka sendiri. Mereka mengalami kesulitan
menyelesaikan kegiatan pokok dan biasa, seperti makan malam atau mencukur.
Perilaku aneh.
Orang normal sering salah menaruhkan kunci kami dari waktu ke waktu. Orang-orang
dengan penyakit Alzheimer cenderung menempatkan objek di tempat-tempat aneh dan
sepenuhnya tidak pantas. Mereka mungkin meletakkan sikat gigi di dalam lemari es atau
susu di bawah wastafel.
2.3.6. Pengobatan
Meskipun tidak ada obat untuk Alzheimer sampai saat ini, para peneliti tidak
berhenti bekerja keras untuk menemukan cara baru untuk mencegah, mengobati dan
menyembuhkan penyakit ini.
Pengobatan untuk para penderita alzheimer yaitu dengan cara meminum obat
asetikolin nesterase yang berfungsi untuk menambah zat yang memperbesar daya
ingat. Selain itu pengobatan untuk penderita juga dengan melakukan terapi secara
teratur. untuk lebih memudahkan terapi yang teratur, akan lebih baik jika penderita
(yang biasanya sudah lanjut usia) di titipkan di panti agar perkembangannya bisa
terkontrol dengan baik di bandingkan di rumah sendiri.
Banyak sekali orang yang menderita Alzheimer berperilaku dalam cara yang
agresif. Biasanya orang dengan penyakit Alzheimer menunjukkan perilaku agresif jika
ia merasa terhina, takut, atau frustasi karena mereka tidak dapat memahami orang lain
atau membuat sendiri dipahami.
Ketika seorang pasien Alzheimer secara lisan atau fisik agresif, dokter
menggunakan obat-obatan seperti antipsikotik risperidone atau olanzapine. Obat
antipsikotik yang lebih tua seperti Haloperidol tidak digunakan karena efek samping
yang parah.
2.4.Defenisi
1) kebingungan
2) nistagmus (gerakan mata disengaja)
3) ophthalmoplegia (gerakan mata terganggu)
4) anisocoria (ukuran yang tidak sama murid)
5) ataksia (kurangnya koordinasi otot)
6) refleks pupil lesu
7) koma dan kematian jika tidak diobati
Alkoholisme kronis
Kekurangan gizi
Kelaparan - Orang dengan anoreksia nervosa, skizofrenia, atau terminal kanker;
tawanan perang
Tiamin-kekurangan susu formula
Hiperemesis gravidarum - Dalam sebuah penelitian dari 49 kasus ensefalopati
Wernicke pada kehamilan, kehamilan kerugian yang timbul ensefalopati Wernicke
hampir 48%
Lambung keganasan
Obstruksi usus
Bariatrik operasi - ensefalopati Wernicke dapat hadir sedini 2 minggu setelah
operasi; pemulihan biasanya terjadi dalam waktu 3-6 bulan inisiasi terapi tetapi
mungkin tidak lengkap jika sindrom ini tidak diakui segera dan diobati (risiko
tertinggi adalah pada wanita muda dengan muntah )
Penyakit sistemik - Keganasan, TB diseminata, acquired immunodeficiency
syndrome (AIDS), uremia
Iatrogenik - hiperalimentasi intravena, refeeding setelah kelaparan, hemodialisis
kronis
2.4.4. Etiologi
Kekurangan tiamin (vitamin B-1) bertanggung jawab untuk kompleks gejala
diwujudkan dalam sindrom Wernicke-Korsakoff, dan kondisi yang mengakibatkan
keadaan yang buruk tempat pasien gizi beresiko. Berat, penggunaan jangka panjang
alkohol adalah hubungan yang paling umum dengan sindrom Wernicke-
Korsakoff. Alkohol mengganggu dengan transportasi pencernaan aktif, dan
penyakit hati kronis menyebabkan aktivasi tiamin pirofosfat penurunan dari tiamin,
serta penurunan kapasitas hati untuk menyimpan tiamin.
Tiamin diserap dari duodenum. Tubuh memiliki sekitar 18 hari dari toko
tiamin. Tiamin diubah menjadi bentuk aktifnya, tiamin pirofosfat, dalam sel neuron
dan glia. Tiamin pirofosfat berfungsi sebagai kofaktor untuk beberapa enzim,
termasuk transketolase, dehidrogenase piruvat, dan alpha ketoglutarat, yang
berfungsi dalam menggunakan glukosa. Fungsi utama dari enzim dalam otak adalah
lemak (mielin selubung) dan metabolisme karbohidrat, produksi asam amino, dan
produksi glukosa yang diturunkan neurotransmitter.
Tiamin tampaknya memiliki peran dalam aksonal konduksi, khususnya di neuron
acetylcholinergic dan serotoninergic. Penurunan fungsi enzim ini mengarah untuk
meredakan gangguan dalam metabolisme glukosa dalam daerah kunci dari otak,
menghasilkan gangguan metabolisme energi sel.
Dalam 2-3 minggu menurun dan penurunan asupan tiamin, area otak dengan konten
tiamin tertinggi dan omset akan menunjukkan penurunan seluler dan
cedera. Konsekuensi utama dari perubahan-perubahan metabolik adalah hilangnya
gradien osmotik melintasi membran sel. Perubahan biokimia paling awal adalah
penurunan -ketoglutarat dehidrogenase-kegiatan di astrosit.
Temuan tambahan meliputi laktat astrosit meningkat dan edema, peningkatan
konsentrasi glutamat ekstraseluler, oksida nitrat meningkat dari disfungsi sel
endotel, asam deoksiribonukleat (DNA) fragmentasi di neuron, produksi radikal
bebas dan peningkatan sitokin, dan rincian dari penghalang darah-otak. Tiamin
tampaknya memiliki peran dalam transmisi sinaptik acetylcholinergic dan
serotoninergic dan konduksi aksonal.
Gejala sindrom Wernicke-Korsakoff diberikan ke daerah-daerah fokus
kerusakan. Tanda mata motor disebabkan lesi di batang otak mempengaruhi inti
abducens dan pusat-pusat gerakan mata pada pons dan otak tengah.Lesi ini ditandai
oleh kurangnya kerusakan signifikan terhadap sel saraf yang menyumbang untuk
perbaikan yang cepat dan tingkat pemulihan diamati dengan hal penuh tiamin.
Ataksia adalah manifestasi kerusakan otak kecil, khususnya vermis
unggul.Perubahan serebelum terdiri dari degenerasi dari semua lapisan korteks,
khususnya sel Purkinje. Hilangnya neuron menyebabkan ataksia gigih dari kiprah
dan sikap. Selain disfungsi cerebellar, aparatus vestibular juga terpengaruh. Selain
itu, hasil konsumsi kronis alkohol dalam penurunan 35% dalam kegiatan
transketolase dalam otak kecil, yang mungkin karena defisiensi tiamin.
Paresis vestibular, dikonfirmasi oleh hasil abnormal pada tes kalori, yang diamati
pada tahap awal penyakit dan umumnya membaik dengan pengobatan. Komponen
amnestic berhubungan dengan kerusakan di diencephalon, termasuk medial
thalamus, dan koneksi dengan lobus medial temporal dan amygdala. Pemulihan
lambat dan tidak lengkap dari defisit memori menunjukkan bahwa amnesia ini
terkait dengan kerusakan struktural ireversibel.
McEntee dan rekan menunjukkan penurunan kadar metabolit norepinefrin (3-
metoksi-4-hydroxyphenolglycol, atau MHPG) dalam cairan serebrospinal (CSF)
dari beberapa pasien dengan sindroma Wernicke-Korsakoff. Mereka menunjukkan
bahwa lesi terletak dalam diencephalic monoamina mengandung jalur. Clonidine,
agonis alfa-noradrenergik, tampaknya meningkatkan gangguan memori pasien
mereka. Mereka mendalilkan bahwa kerusakan jalur ini dapat menjadi dasar untuk
fitur amnestic dari sindroma Wernicke-Korsakoff. [2] Hasil ini belum pernah
diperbanyak di setiap studi prospektif besar. Pasien dengan psikosis Korsakoff
permanen tidak secara rutin diobati dengan clonidine.
Varian pada gen coding untuk SLC19A2 tinggi afinitas transporter tiamin protein
dalam neuron juga dapat berkontribusi pada kerentanan sindroma Wernicke-
Korsakoff. Pasien dengan gangguan fungsional dalam kemampuan untuk secara
efektif transportasi tiamin mungkin memiliki gangguan kemampuan untuk
mengatasi kekurangan tiamin atau merespon tiamin pengganti.
2.4.5. Patofisiologi
Tiamin diserap di duodenum dan akan disimpan di dalam tubuh sekitar 18 hari.
Tiamin dikonversi ke dalam bentuk aktif yaitu tiamin pirofosfat di saraf dan sel glia.
Tiamin pirofosfat berfungsi sebagai kofaktor beberapa jenis enzim, seperti
tranketolase, piruvat dehidrogenase, dan alfa ketoglutarat, yang berfungsi dalam
metabolisme karbohidrat. Fungsi utama enzim ini di dalam otak adalah dalam
metabolisme lemak dan karbohidrat, produksi asam amino, dan produksi
neurotransmitter devirat glukosa. Penurunan fungsi enzim ini menyebabkan
kerusakan dalam metabolisme glukosa di otak yang mengakibatkan gangguan
metabolisme energi sel.
Bila dalam 2-3 minggu asupan tiamin kurang maka otak merupakan tempat
yang akan menunjukan kerusakan sel paling tinggi. Konsekuensi nya adalah hilangnya
gradien osmotik sel yang melintasi membran. Perubahan biokimia yang paling awal
adalah penurunan -ketoglutarat dehidrogenase di astrocytes. Astrocytes laktat
meningkat dan terjadi edema, peningkatan konsentrasi glutamat ekstraselular,
peningkatan nitrat oksida, fragmentasi DNA di neuron, produksi adikal bebas dan
peningkatan sitokinin, dan kerusakan pembuluh otak.
2.4.6. Diagnosis
Sering, untuk alasan yang tidak diketahui, pasien dengan psikosis Korsakoff akan
menunjukkan degenerasi yang ditandai dalam tubuh mamillary . Penderita juga
mungkin menunjukkan ketidaksukaan bagi sinar matahari dan sehingga mungkin
ingin tinggal di dalam rumah dengan lampu yang dipadamkan. Mekanisme
degenerasi ini tidak diketahui, tetapi saat ini mendukung teori neurologis bahwa
tubuh mamillary berperan dalam berbagai "sirkuit memori" dalam otak. Sebuah
contoh dari sirkuit memori adalah sirkuit Papez .
Pemeriksaan penunjang
CT scan otak (noncontrast)
Computed tomography (CT) scanning dapat membantu dalam penilaian cepat
untuk perdarahan, efek massa, edema, dan besar, stroke subakut.
MRI dapat menjadi prosedur diagnostik yang berguna pada pasien dengan riwayat
sugestif dan stupor atau koma, di antaranya ataksia dan ophthalmoplegia tidak
terdeteksi.
2.4.7. Pengobatan
http://halamanputih.wordpress.com/2009/10/12/manfaat-vitamin-b1-b6-dan-b12/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/
Wernicke%25E2%2580%2593Korsakoff_syndrome
http://nasional.kompas.com/read/2008/09/08/15243484/kenali.gejala.kepikunan.alzheimer.
http://pranaindonesia.wordpress.com/artikel-2/kenali-gejala-alzheimer/.
http://kesehatan.kompas.com/read/2009/09/07/1507375/Gen.Penyebab.Alzheimer.Berhasil.D
itemukan.
http://jagakesehatan.wordpress.com/2008/12/05/pengobatan-alzheimer/.