Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEDOKTERAN KERJA

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PETUGAS


SAMPAH KELILING

Disusun oleh :

Nova Kurnia

2012730068

KEPANITERAAN KLINIK STASE IKAKOM II


UPT. PUSKESMAS PAKU ALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT, Shalawat dan Salam kami panjatkan bagi Nabi Besar kita
Nabi Muhammad SAW. Dalam laporan ini penulis membahas mengenai Kedokteran Kerja, yang
dijelaskan cara melakukan diagnosis penyakit akibat kerja, faktor resiko yang dihadapi pekerja,
bahaya potensial akibat jenis pekerjaan yang dilakukan, serta K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) dengan jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai kriteria pekerjaannya

Penulis berharap semoga hasil dari laporan ini dapat bermanfaat bagi diri penulis sendiri
dan orang lain, sehingga diharapkan lebih banyak masyarakat yang lebih sadar bahwa setiap
pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya. Bahwa penting sekali dalam melakukan pekerjaan
diperhatikan aspek-aspek yang dapat melindungi diri sehingga tidak membawa dampak penyakit
dimasa mendatang sehingga produktivitas dapat terganggu dan biaya untuk berobat atau perawatan
tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh dari tempat bekerja.

Penulis menyadari laporan Kedokteran Kerja ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan selanjutnya. Atas selesainya laporan
kedokteran kerja ini, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada Kepala Puskesmas Paku Alam dan Dokter Pembimbing yang telah memberikan
persetujuan dan pembimbingan. Semoga laporan kedokteran kerja ini dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi penulis dan para pembaca.

Tangerang, 28 Desember 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran yang bermutu dan manusiawi tidak
dapat ditunda lagi. Hal ini mengingat bahwa pelayanan kedokteran meskipun berkembang pesat,
tetapi semakin terkotak-kotak dengan munculnya berbagai spesialisasi dan subspesialisasi.
Ditambah lagi semakin berkembangnya komersialisasi pelayanan-pelayanan kesehatan dan
kedokteran, menurunnya etos profesionalisme serta banyak ditemukan berbagai pelanggaran
norma dan etika kedokteran. Pelayanan kuratif yang dianggap lebih menguntungkan justru
berkembang pesat

Pendekatan yang dianut lebih ke arah pendekatan individu, salah satunya adalah Ilmu
Kedokteran Kerja, sebenarnya Ilmu Kedokteran Kerja hampir sama dengan ilmu kedokteran biasa
hanya saja dalam ilmu kedokteran kerja ini digunakan kemampuan untuk melihat potensi dan
faktor resiko dari pekerjaan yang dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja, serta dibutuhkan
improvisasi dalam melakukan kedokteran kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan
instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari
bahaya kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero
accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya. Melainkan harus dianggap sebagai
bentuk investasi jangka panjang yang memberikan keuntungan yang berlimpah pada masa yang
akan datang

K3 dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja, misalnya


kebisingan, pencahayaan (sinar), getaran, kelembaban udara, dan hal-hal lain yang menyebabkan
kerusakan pada pendengaran, gangguan pernapasan, kerusakan paru-paru, kebutaan, kerusakan
jaringan tubuh akibat sinar UV (ultraviolet), percikan benda panas, dan lain-lain. K3 dalam
konteks kerja berkaitan dengan waktu dan shift dalam bekerja, waktu rekreasi dan libur dan waktu
pergantian dalam shift bekerja.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Status Penderita

I. Identitas Penderita
Nama : Tn. Sorimin
Umur : 55 tahun
Kedudukan dalam Keluarga : Kepala Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Tukang pengambil sampah keliling selama 18
tahun
Perusahaan : - ( usaha mandiri )
Status perkawinan : Menikah
Tanggal Kunjungan : 19 Desember 2017

II. Riwayat Penyakit

KU : Pegal-pegal

RPS : Merasakan pegal-pegal dan nyeri didaerah punggung, pinggang, tangan dan kaki akibat
membawa gerobak sampah yang cukup besar dan berisi sampah yang cukup banyak dan harus
berkeliling 5 km setiap hari. Dan pasien sering merasa gatal-gatal setelah mengambil sampah.

RPD : Hipertensi

RPK :-

Riwayat Psikososial : Suka mengkonsumsi makanan yang asin, makanan di goreng, dan jarang
mengkonsumsi buah dan sayuran. Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman
alkohol.
Riwayat Pengobatan : Tn. Sorimin pernah mengunjungi mantri untuk mengobati keluhan pusing.
Didapatkan hasil Tekanan Darah 160/110 mmHg sekitar sebulan yang lalu. Dan diberikan obat
antihipertensi.

Pemeriksaan Fisik Umum

 Status gizi : BB = 60 kg
TB = 160 cm
IMT = 23,4 ( normal )
 Tekanan darah : 140/100 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Suhu : 370C
 Pernapasan : 20 x/menit
 Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
 Mata : Pupil isokor, reflex cahaya baik, sklera tidak
anemis, konjungtiva tidak ikterik
 Tenggorokan : radang (-)

Pemeriksaan Laboratorium

1. Laboratorium rutin : tidak dilakukan


2. Laboratorium Khusus : tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Radiologis : tidak dilakukan
4. Pemeriksaan Non-Lab : tidak dilakukan

III. Riwayat Pekerjaan

1. Jenis pekerjaan
- Jenis Pekerjaan : Pengambil sampah keliling
- Media : Gerobak sampah
- Tempat kerja : Perumahan Rempoa Kota Tangerang Selatan
- Lama kerja : Mengumpulkan sampah dari kompleks dari pukul 05.00 WIB
hingga pukul 12.00 WIB. Setelah itu mengangkut seluruh tumpakan sampah tersebut
ke mobil Dinas Kebersihan setempat dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB
setiap harinya selama 18 tahun.

2. Uraian tugas / pekerjaan :

Bahan dan
Waktu Jenis Pekerjaan alat yang Tempat Kerja Lama Bekerja
digunakan
04.30 Sholat dan persiapan - Kontrakan 30 Menit
bekerja

05.00 Berangkat bekerja, Gerobaak Kompleks 4 Jam


Menarik Sampah Perumahan
gerobak,Mengambil Rempoa
sampah

Menarik Gerobak,
Mengambil Sampah Gerobak Ruko Rempoa 3 Jam
09.00
Sampah

Istirahat, Shalat dan


12.00 Makan Siang. - Kontrakan
1 Jam

Menaikan sampah
13.00 pada truk Dinas Gerobak Tempat 3 Jam

Kebersihan Setempat Sampah dan Pembuangan


Truk Sampah Sampah
Rempoa
Pulang dan Istirahat
16.00
Menarik Kontrakan
Gerobak

3. Bahaya Potensial
Potensi Risiko
Urutan Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psiko APD gangguan Kecelakaan
Kegiatan sosial Kesehatan Kerja

Dorong Panas Polusi Bakteri Mendorong Stress Topi Gangguan Jatuh


gerobak Debu Gas CO Virus dan menahan Psikis Petani muskuloskeletal
Kecelakaan
Bising Jamur beban berat (tidak Ganguan
lalu lintas
Parasit Berdiri diguna penglihatan
membungkuk kan) Gangguan Iritasi mata
saluran
Inhalasi
pernapasan
debu
Kuli Kusam
Polusi udara

Mengamb Panas Disinfek Bakteri Membungkuk Stress Tdk Iritasi kulit Jatuh
il sampah Debu tan Parasit dan psikis ada Gangguan
Tertusuk
Jamur Memanggul musculoskeletal
benda tajam
sampah
Gangguan
saluran
pernapasan

Meminda Panas Polusi Bakteri Mendorong Stres Sarung Gangguan Jatuh


hkan Debu Gas CO Jamur dan menahan Psikis tangan musculoskeletal
sampah Disinfek Parasit beban berat plastik Gangguan
ke truk tan saluran
pernapasan,
Iritasi kulit

IV. Analisis Hubungan Pekerjaan Dengan Penyakit Yang Diderita

1. Pemeriksaan Ruang / Tempat Kerja :

Pekerjaan dilakukan di ruang terbuka dengan debu dan polusi yang banyak, posisi saat
menarik gerobak tidak ergonomis karena berdiri dan berjalan terlalu lama.

2. Pembuktian hubungan penyakit dengan bekerja :


Kedua tangan, kaki, punggung dan pinggang terasa nyeri dan pegal saat menarik gerobak.
Mengambil sampah dengan tangan dan memanggul tempat sampah menyebabkan pasien
merasa pegal, gatal dan nyeri. Pasien sering merasa pusing setelah bekerja. Pembuktian
tidak adanya hubungan penyakit dengan penyebab di luar pekerjaan: Tidak ada.

V. Menegakkan Diagnosa Penyakit Akibat Kerja

1. Diagnosis Kerja :
- Myalgia
- Low Back Pain
- Dermatitis Kontak Iritan
2. Diagnosis Diferensial : -
3. Diagnosis Okupasi :
- M79.1 Myalgia
- M54.5 Low Back Pain

- L24.0 Irritant Contact Dermatitis due to cement

VI. Kategori Kesehatan

Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan.

VII. Prognosa

1. ad Vitam : ad bonam
ad Sanasionam : ad bonam

ad Fungsionam : ad bonam

2. Okupasi : ad bonam
Umumnya baik jika istirahat dilakukan saat keluhan dirasakan

VIII. Permasalahan Pasien & Rencana Penatalaksanaannya

NO. Jenis Permasalahan Rencana Target waktu Keterangan


Tindakan dan evaluasi

1. Myalgia Kuratif: analgetik, 2 hari gejala Penyakit dapat


Vit B Kompleks, sudah hilang, dipulihkan
latihan otot gejala sembuh
pinggang atau berkurang,
penderita
Preventif : kurangi
memahami cara
posisi statis (tidak
mengatasi dan
lebih dari 2 jam),
mencegah
berhati-hatilah saat
Myalgia
mengangkat
barang

Promotif :
penyuluhan dan
edukasi tentang
myalgia.

2. Low Back Pain Kuratif: analgetik, 5 hari gejala Penyakit dapat


Vit B Kompleks, sudah hilang, dipulihkan
latihan otot gejala sembuh apabila posisi
pinggang atau berkurang, pasien saat
penderita bekerja
Preventif : kurangi
memahami cara ergonomis atau
posisi statis (tidak
mengatasi dan dilakukannya
lebih dari 2 jam),
mencegah Low pengurangn jam
berhati-hatilah saat
back pain kerja.
mengangkat
barang, terutama
pasien harus
jongkok terlebih
dahulu untuk
mengambil barang

Promotif :
penyuluhan dan
edukasi tentang
LBP

3. Dermatitis Kuratif: 7 hari gejala Penyakit dapat


Hidrokortison, sudah hilang, pulih secara
Gentamisin dan gejala sembuh perlahan.
Ketokonazol. atau berkurang,
penderita
Preventif : sering
memahami cara
cuci tangan untuk
mengatasi dan
menghilangkan
kototran dan saat
mengambil mencegah
sampah Dermatitis.
menggunakan
sarung tangan

Promotif : Edukasi
tentang dermatitis
dan menjaga
kebersihan.

4. Kurangnya APD dan Bekerja sama Seumur hidup APD dapat


ketidaktahuan pentingnya dengan penyedia selama bekerja mengurangi
penggunaan APD jasa untuk keluhan-keluhan
menyediakan APD pasien
yang sesuai standar
Edukasi tentang
pentingnya
menggunakan
APD
Pelatihan K3
5. Jam kerja yang terlalu lama / Bekerja dengan Setiap bekerja Pembuatan shift
istirahat kurang memakai shift pagi dapat mengurangi
dan sore, agar keluhan dan
pekerja dapat meminimalisir
bekerja maksimal bahaya kerja
dan tidak mudah
lelah dan
menghindari stress
dan bosan
berkepanjangan
2.2 PEMECAHAN MASALAH
Untuk pemecahan masalah terhadap kasus diatas, saya menyimpulkan bahwa,

seharusnya perlu dilakukan pengajuan kepada penyedian jasa untuk melakukan

penggantian shift pagi dan sore. Hal ini bertujuan agar pekerjaan menjadi lebih maksimal

seta menghilangkan atau meminimalisir resiko terjadi kecelakaan atau penyakit akibat

kerja.

Perlu juga pengajuan untuk memfasilitasi alat-alat pelindung diri yang sesuai
dengan kebutuhan pekerja serta berbagai penyuluhan atau edukasi tentang pentingnya
penggunaan alat pelindung diri. Penyuluhan yang baik dapat meminimalisir sangat efektif
terhadap resiko kecelakaan kerja. Kita sebagai dokter umum dapat memberikan masukan
dan pengetahuan K3 melalui konseling dimana saat pasien yang dating dengan keluhan
akibat pekerjaan yang dikerjaka. Selai itu, kita dapat member masukan alat pelindung diri
apa yang cocok untuk digunakan saat bekerja, posisi apa saja yang baik, bagaimana
mencegah agar tidak terjadi penyakit akibat kerja dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keluhan klien berupa pegal dan nyeri di punggung, pinggang kedua tangan dan
kaki. Tergolong Penyakit Akibat Kerja (PAK) karena klien merasakannya yaitu setelah
kelelahan bekerja dan tidak dijumpai ketika badan bugar dan sedang siaga. Penyebabnya
ialah menarik gerobak besar dan berat setiap hari selama 10 jam.. Dari hasil pengamatan,
didapatkan terdapat hubungan antara profesi klien sebagai Pengambil Sampah Keliling
dengan penyakit akibat kerja (PAK) yang diderita.

3.2 Saran
Setelah kami rumuskan berbagai rencana bagi tukang bakso keliling dan penjual
pecel lele,yang harus dilakukan pendekatan personal kepada tukang bakso keliling dan
penjual pecel lele untuk mengurangi lama jam kerja demi kesehatan pribadi kelancaran
dalam bekerja, latihan ringan bila dirasa lelah menarik gerobak, dan menggunakan alat
perlindungan diri yang sesuai standar untuk melindungi dari bahaya akibat pekerjaan.
Lampiran

DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai