7.6.1 Ep 1 PEDOMAN PELAYANAN KLINIS
7.6.1 Ep 1 PEDOMAN PELAYANAN KLINIS
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LANJAS
Jl. Yetro Sinseng No. 67 MuaraTewehTlp. 0519 21370 Email : puskesmaslanjas0202@gmail.com
BAB I DEFINISI
Panduan ini diharapkan dapat membantu dokter layanan primer untuk dapat meningkatkan
mutu pelayanan sekaligus menurunkan angka rujukan dengan cara:
1. Memberi pelayanan sesuai bukti sahih terkini yang cocok dengan kondisi pasien, keluarga dan
masyarakatnya;
2. Menyediakan fasilitas pelayanan sesuai dengan kebutuhan standar pelayanan;
3. Meningkatkan mawas diri untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan professional
sesuai dengan kebutuhan pasien dan lingkungan; dan
4. Mempertajam kemampuan sebagai gatekeeper pelayanan kedokteran dengan menapis
penyakit dalam tahap dini untuk dapat melakukan penatalaksanaan secara cepat dan tepat
sebagaimana mestinya layanan primer.
Dengan menggunakan panduan ini diharapkan, dokter layanan primer dapat
1. mewujudkan pelayanan kedokteran yang sadar mutu sadar biaya yang dibutuhkan oleh
masyarakat;
2. memiliki pedoman baku minimum dengan mengutamakan upaya maksimal sesuai kompetensi
dan fasilitas yang ada; dan
3. memilliki tolok ukur dalam melaksanakan jaminan mutu pelayanan.
Panduan ini memuat pengelolaan penyakit mulai dari penjelasan hingga penatalaksanaan
penyakit tersebut. Panduan Pelayanan Klinis Dokter Puskesmas LANJAS disusun berdasarkan
pedoman yang berlaku secara global yang dirumuskan bersama para dokter di Puskesmas
LANJAS.
Sistematika PPK:
A. Judul Penyakit
Berdasarkan daftar penyakit terpilih di SKDI 2012, namun beberapa penyakit dengan
karakterisitik yang hampir sama dikelompokkan menjadi satu judul penyakit.
Kode Penyakit, dengan menggunakan ketentuan kode International Classification of
Diseases (ICD) 10 yang merupakan kodifikasi yang dirancang untuk rumah sakit.
Kodifikasi dalam bentuk nomenklatur berdasarkan sistem tubuh, etiologi, dan lain-lain.
Tingkat kompetensi berdasarkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11
tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
B. Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan berisi pengertian singkat serta prevalensi penyakit di Indonesia.
Substansi dari bagian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan awal serta gambaran
kondisi yang mengarah kepada penegakan diagnosis penyakit tersebut.
G. Sarana Prasarana
Bagian ini berisi komponen fasilitas pendukung spesifik dalam penegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan penyakit tersebut. Penyediaan sarana prasarana tersebut merupakan kewajiban
fasilitas pelayanan kesehatan.
H. Prognosis
Kategori prognosis sebagai berikut :
1. Ad vitam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap proses kehidupan.
2. Ad functionam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap fungsi organ atau fungsi
manusia dalam melakukan tugasnya.
3. Ad sanationam, menunjuk pada penyakit yang dapat sembuh total sehingga dapat
beraktivitas seperti biasa.
Untuk penentuan prognosis sangat ditentukan dengan kondisi pasien saat diagnosis ditegakkan.
SURYA ANDI NS
NIP. 19760221 200604 1 011