Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BAYANAN
Jl.Negara Kandangan Km.1 Desa Banjarbaru Kecamatan Daha Selatan 71252
Email : puskesmasbayanan1@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BAYANAN


NOMOR 21 TAHUN 2022

TENTANG

PELAYANAN KLINIS MEMUAT PENDAFTARAN SAMPAI DENGAN


PEMULANGAN DAN RUJUKAN PASIEN DI UPTD PUSKESMAS BAYANAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS BAYANAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan


keselamatan pasien maka dalam pelayanan klinis
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pasien;

b. bahwa agar pelayanan klinis terhadap pasien dapat


dilaksanakan dengan efektif dsn efisien;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,


perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang
pelayanan klinis memuat pendaftaran sampai dengan
pemulangan dan rujukan pasien.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun


2004 tentang Praktik Kedokteran
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
HK.01.07/MENKES/165/2023 tentang Standar
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BAYANAN PELAYANAN


KLINIS MEMUAT PENDAFTARAN SAMPAI DENGAN
PEMULANGAN DAN RUJUKAN PASIEN DI UPTD
PUSKESMAS BAYANAN.

Kesatu : Melaksanakan penapisan (skrining) sejak awal penerimaan


pasien untuk memilah pasien oleh petugas kesehatan
ataupun non Kesehatan yang telah terlatih

Kedua : Melaksanakan pelayanan klinis mulai dari pendaftaran


sampai dengan pemulangan dan rujukan sesuai standar
prosedur, yang memperhatikan kebutuhan, hak dan
keselamatan pasien .

Ketiga : Uraian yang berkaitan dengan pelayanan klinis mulai dari


pendaftaran sampai dengan pemulangan dan rujukan pasien
sebagaimana pada lampiran, merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.

Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Daha Selatan


Pada Tanggal : 11 Juli 2022

Kepala Puskesmas Bayanan


Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Muhammad Pauzi, SKM., M.Kes


NIP. 19750119 199703 1 004
Lampiran : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bayanan
Nomor : 21 Tahun 2022
Tanggal : 11 Juli 2022

A. Pendaftaran
1. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten sebagai petugas
rekam medis
2. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
3. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua identitas yang
relative tidak berubah yaitu nama lengkap, tanggal lahir atau nomor
rekam medis
4. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lain
yang dibutuhkan pasien dan masyarakat meliputi tarif, jenis pelayanan,
proses dan alur pendaftaran, proses dan alur pelayanan, proses dan alur
pelayanan rujukan, informasi tentang kerjasama dengan fasilitas
kesehatan rujukan tingkat lanjut yang memuat nomor telpon yang dapat
dihubungi tersedia di tempat pendaftaran.
5. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran hingga pasien pulang
6. Kendala fisik, Bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasi dan ditindak lanjuti.

B. Pengkajian , Keputusan, dan Rencana Layanan


1. Penapisan (skrining) dilakukan sejak awal dari penerimaan pasien oleh
petugas Kesehatan dan non Kesehatan yang sudah terlatih untuk
memilah pasien sesuai dengan kemungkinan penularan infeksi,
kebutuhan pasien dan kondisi kegawatan menggunakan sistem skrining
visual sederhana.
2. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh tenaga medis professional
yang kompeten melakukan pengkajian.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu
5. Semua Informasi kajian wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam
medis
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan SOAP
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan
8. Kajian, penetapan diagnosis dan rencana asuhan hanya boleh dilakukan
oleh tenaga professional yang kompeten
9. Jika perlu dilakukan pelayanan secara tim antar profesi, harus dilakukan
koordinasi dalam penyusunan rencana asuhan terpadu
10. Pelimpahan wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan
harus dilakukan melalui proses pelimpahan wewenang
11. Pelimpahan wewenang diberikan kepada tenaga Kesehatan professional
yang memenuhi persyaratan
12. Proses pengkajian, rencana asuhan dan pemberian asuhan dilakukan
dengan sarana dan prasarana yang memadai
13. Sarana dan prasarana pelayanan wajib menjamin keamanan dan
keselamatan pasien dan petugas
14. Rencana dan pemberian layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
dibakukan
15. Rencana dan pemberian layanan disusun untuk setiap pasien dan
melibatkan pasien
16. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan efisiensi sumber daya
17. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus
diidentifikasi
18. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan harus diinformasikan
kepada pasien
19. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
20. Rencana layanan harus memuat Pendidikan dan penyuluhan pasien

C. Pelaksanaan layanan
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi Kesehatan yang lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis
6. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan
ditindaklanjuti
9. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat
10. Pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur
aseptik
11. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indikator yang jelas
12. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan saat pemberian layanan
13. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi didokumentasikan dan
ditindaklanjuti
14. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian
obat/Tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus
dijamin kesinambungannnya
15. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
16. Pasien berhak untuk menolak dirujuk ke sarana Kesehatan lain
17. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan
dipandu oleh prosedur yang baku
18. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, dan tanggung
jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut
19. Pelayanan anastesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas
yang kompeten
20. Sebelum melakukan anastesi dan pembedahan harus mendapatkan
informed consent
21. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anastesi dan
pembedahan
22. Pendidikan/penyuluhan Kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai
dengan rencana layanan.

D. Rencama rujukan dan pemulangan pasien


1. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan
2. Umpan balik dari fasilitas Kesehatan rujukan wajib ditindak lanjuti oleh
dokter yang menangani
3. Rujukan pasien harus disertai dengan resume medis
4. Resume medis meliputi identitas, kondisis klinis, pelayanan/ tatalaksana/
prosedur/ tindakan yang telah dilakukan
5. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
6. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang
kompeten
7. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi
tentang tindak lanjut layanan.

Anda mungkin juga menyukai