Prakiraan dampak yang terjadi dengan keberadaan Industri Kayu Lapis ini
dikaji mulai dari tahap Pra Konstruksi sampai tahap Pasca Operasi.
Analisa prakiraan dampak dilakukan dengan tujuan untuk memberikan
gambaran bagaimana suatu komponen atau parameter lingkungan yang
akan berubah akibat adanya Industri Kayu Lapis. Metode prakiraan
dampak yang dipakai adalah pendekatan yang bersifat formal maupun non
formal dengan menggunakan kriteria atau standar baku mutu lingkungan
yang ada. Dampak yang akan timbul dengan adanya pembangunan dan
operasional Industri Kayu Lapis adalah komponen lingkungan sekitar
proyek, terutama pada saat konstruksi maupun operasi, komponen
lingkungan tersebut meliputi komponen lingkungan fisik-kimia, biologi,
sosekbud dan kesehatan masyarakat.
Upaya pengelolaan lingkungan akibat dampak yang ditimbulkan dari
komponen kegiatan, dilakukan untuk meminimalisasi dampak negatif dan
memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan. Dampak positif
dimaksudkan untuk meningkatkan dan memelihara dampak tersebut
terhadap lingkungan. Upaya pengelolaan lingkungan hanya dilakukan
terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak dari kegiatan
operasional Industri Kayu Lapis yang berdampak negatif dan
mengoptimalkan dampak positifnya.
PT. Tanjung Raya Plywood memiliki komitmen untuk mempertahankan,
menjaga dan memperbaiki lingkungan hidup selanjutnya dituangkan ke
dalam beberapa kebijakan pengelolaan lingkungan yang telah dan akan
diterapkan mencakup yakni mentaati ketentuan-ketentuan hukum yang
berlaku di bidang lingkungan hidup. Penerapan pendekatan teknis dan
sosial ekonomi maupun kelembagaan dalam mengurangi atau
meminimalkan dampak lingkungan hidup yang terjadi, mewajibkan
seluruh karyawan PT. Tanjung Raya Plywood untuk memahami kebijakan
lingkungan.
Parameter kualitas air yang dianalisa dalam studi ini difokuskan pada
beberapa penciri atau indikator baku mutu kualitas air sungai menurut
Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No. 5 tahun 2007 dengan
peruntukan dan baku mutu air sungai yang memiliki relevansi kuat
bagi kegiatan industri kayu lapis.
H. HASANUDDIN MURAD