Anda di halaman 1dari 11

AMDAL,RKL,RPL PADA PENGOLAHAN

ROTI
KELOMPOK IV
NAMA : Eki Andriyana 2017012092
Tri Pujiyanto P 2017012102
Aditya Irvan P 2017012113
Surya Adi N 2017012115
Wahyuniati R 2017012127
PENGOLAHAN LIMBAH ROTI
Bakery waste (limbah roti) adalah limbah proses
pembuatan roti atau kue termasuk roti atau kue
yang tidak terjual. Limbah dari roti ini merupakan
sumber energi terbaik bagi ruminansia dan efektif
sebagai pengganti jagung bagi ternak unggas, tetapi
karena mempunyai kadar garam yang relatif tinggi
maka penggunaannya dalam ransum dibatasi
hingga 20%. Komposisi nutrient sangat bervariasi,
tergantung kepada bahan yang digunakan dalam
pembuatan roti
AMDAL
AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan disebutkan bahwa AMDAL merupakan
kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan
keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
Iingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan


negatif dari suatu rencana kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah
dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek Iayak atau tidak
Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya
disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-
ekonomi, sosialbudaya dan kesehatan masyarakat.
Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL)
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) adalah
dokumen yang memuat upaya-upaya untuk
mencegah, mengendalikan dan menanggulangi
dampak penting lingkungan hidup yang bersifat
negatif serta memaksimalkan dampak positif
yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan.
Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan
hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak
yang dihasilkan dari kajian ANDAL.
Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL)
Rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL)
adalah upaya pemantauan komponen
lingkungan hidup yang terkena dampak besar
dan penting akibat dari rencana usaha dan/ atau
kegiatan
Dampak Industri Terhadap Lingkungan

Dampak Positif
1. Pembangunan dan perkembangan
industri mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan di berbagai aspek sosial ekonomi masyarakat,
perubahan tersebut meliputi perubahan mata pencaharian, perubahan jumlah kesempatan, perubahan
tingkat pendapatan, dan perubahan jumlah sarana dan prasarana.
2. Penciptaan Peluang Usaha dan Pekerjaan
Kehadiran industri membawa pengaruh terhadap mata pencaharian penduduk, dimana sebelum adanya
industri sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi terbagi dalam
beberapa mata pencaharian tertentu saja seperti buruh industri batu bara dan sebagainya. Dengan
dibangun dan berkembangnya industri masyarakat mempunyai peluang usaha yang lebih luas.
3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana setelah berkembangnya industri telah memberikan
kemudahan-kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas masyarakat
sebelum berkembang industri lebih banyak dilakukan untuk pergi ke sawah, atau ke pasar untuk
membeli kebutuhan sehari-hari atau menjual hasil pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat
dengan mudah melakukan berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai baik
yang disediakan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah.
Dampak Negatif
Pembangunan industri di satu sisi memberikan perubahan yang berdampak positif namun di sisi lain
juga membawa perubahan yang berdampak negatif, dampak negatif tersebut antara lain terjadinya
pencemaran terhadap lingkungan sekitar industri seperti polusi air bersih, polusi kebisingan suara, dan
polusi udara. Selain pencemaran lingkungan dampak negatif yang terjadi antara lain adanya potensi
konflik akibat adanya kecemburuan sosial antara masyarakat asli desa dengan masyarakat pendatang
dalam hal kemudahan mengakses pekerjaan khususnya di sektor industri.
1. Pencemaran Lingkungan
Dampak negatif terhadap pencemaran lingkungan seperti polusi air, polusi udara, polusi tanah, dan lain-
lain yang membahayakan kelangsungan hidup semua makhluk. Berbagai upaya telah dilakukan baik oleh
pihak perusahaan sendiri maupun Pemerintah Daerah untuk memperkecil resiko pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas industri.
2. Pencemaran Air Bersih
Upaya yang telah dilakukan dalam mengurangi atau memperkecil terjadinya resiko pencemaran
linkungan memang tidak sepenuhnya menjamin untuk tidak adanya masalah pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan terjadi mengenai air sumur penduduk yang terkontaminasi dengan limbah yang
berasal dari perusahaan. Kapasitas limbah yang cukup banyak sementara kualitas dan kapasitas
penampung limbah kurang memadai akibatnya limbahmenyerap dalam tanah sampai ke air sumur
masyarakat.
3. Polusi Kebisingan Suara
Selain pencemaran terhadap air sumur penduduk, pencemaran juga terjadi akibat kebisingan suara yang
dihasilkan oleh aktifitas produksi yang melebihi batas. Salah satu cara menguranginya adalah dengan
melakukan perbaikan kualitas bangunan agar dapat menurunkan intensitas bising dan menambah
pepohonan di sekitar pabrik.
Proses Pengelolaan Limbah Industri Roti

Limbah industry bakery harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan
kerugian terhadap lingkungan sekitar. Tidak adanya pengelolaan terhadap limbah
dapat menimbulkan dampak, diantaranya adalah
A. pencemaran saluran air oleh limbah cair
B. penyumbatan drainase jalan
C. dapat menimbulkan bau busuk
D. dapat tergenang jika terjadi banjir.

1. Pengelolaan Limbah Cair


Pengelolaan limbah cair bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan
bahan terlarut, serta penyisihan unsure hara berupa nitrogen dan fosfor. Secara umum
pengolahan limbah cair dibedakan menjadi tiga, yaitu : pengolahan primer, pengolahan sekunder
dan pengolahan tersier. Pengolahan primer merupakan pengolahan secara fisik untuk meyisihkan
benda-benda terapung atau padatan tersuspensi terendapkan. Pengolahan primer berupa
penyaringan kasar, dan memisahkan bahan inert seperti butiran pasir atau tanah. Pengolahan
sekunder merupakan proses biologis.
2. Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat industri bakery (roti) pada umunya digunakan sebagai pakan
ternak. Limbah industri roti, merupakan salah satu bahan pakan yang banyak
mengandung karbohidrat. Pembuatan pakan ternak tidak hanya berasal dari
limbah roti, akan tetapi diperlukan bahan-bahan yang lain dalam bentuk
formulasi. Dalam memformulasikan penyusunan ransum atau pakan, perlu
menggunakan tabel patokan kebutuhan nutrisi.
Teknologi pakan ternak ruminansia meliputi kegiatan pengolahan bahan
pakan yang bertujuan meningkatkan kualitas nutrisi, meningkatkan daya
cerna dan memperpanjang masa simpan. Teknik pengolahan pakan dari
limbah industri bakery dapat dilakukan dengan cara pembuatan pakan
penguat. Pakan penguat atau keonsentrat yang terbentuk seperti tepung.
Pakan penguat bersifat mudah dicerna karena terbuat dari berbagai bahan
pakan sumber energi (karbohidrat) seperti serealia, biji-bijian, bungkil,
kacang-kacangan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai