Pedoman Teknis Pengadaan Barang Dan Jasa PDF
Pedoman Teknis Pengadaan Barang Dan Jasa PDF
Diterbitkan Oleh:
Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa i
ii PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
KATA PENGANTAR
Kegiatan Lingkungan merupakan salah satu komponen kegiatan P2KP Advanced yang
diarahkanuntuk (1). mewujudkan terlembaganya kemitraan sinergis antara Masyarakat,
Pemerintah Daerah dan Kelompok Peduli dan (2). meningkatkan akses dan pelayanan
yang lebih baik mendukung pengembangan sosial ekonomi masyarakat, khususnya
warga miskin. Pelaksanaan seluruh tahapan pembangunan kegiatan prasarana dan
sarana lingkungan yang meliputi perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan perlu
didukung dengan berbagai kriteria teknis sehingga dapat tepat sasaran, terlaksanan
dengan baik, memiliki umur kelayakan yang optimal untuk mendukung pemanfaatan
sesuai dengan harapan P2KP Advanced. Untuk mencapai hal tersebut maka Pedoman
Teknis Pengadaan Barang dan Jasa mutlak untuk deiberikan, dipahami dan dilaksanakan
seluruh pelaku kegiatan lingkungan P2KP Advanced.
Pedoman Teknis Pengadaan Barang dan Jasa P2KP Advanced pada dasarnya sama
dengan Pedoman Teknis Pengadaan Barang dan Jasa yang telah dipergunakan untuk
PNPM Mandiri Perkotaan, namun demikian ada beberapa hal yang perlu ada
penyesuaian bila dipergunakan sebagai acuan bagi pelaku kegiatan lingkungan P2KP
Advanced khususnya.Untuk itu melalui buku Pedoman Teknis Pengadaan Barang dan
Jasa yang telah dilakukan penyesuaian ini diharapkan pelaksanaan kegiatan prasarana
dan sarana Infrastruktur P2KP Advanced baik Paket dan PLPBK dapat dilaksanakan oleh
seluruh pelaku secara efektif dan optimal.
Semoga bermanfaat
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa iii
iv PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
DAFTAR ISI
BAGIAN I
PENDAHULUAN
1.1 Pengantar | 2
1.2 Maksud Dan Tujuan | 2
1.3 Ruang Lingkup | 2
BAGIAN II
KETENTUAN UMUM
2.1 Umum | 4
2.2 Pengertian | 5
2.3 Jenis-Jenis Pengadaan | 6
2.3.1 Pengadaan Barang (Bahan dan Alat) | 6
2.3.2 Pengadaan Jasa Konstruksi | 6
2.3.3 Pengadaan Jasa Tenaga Ahli/Terampil | 7
BAGIAN III
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
3.1 Penentuan dan Pengadaan | 10
3.2 Penyusunan Rencana Pengadaan | 10
3.2.1 Penyusunan Rencana Pengadaan Bahan/Alat | 10
3.2.2 Penyusunan Rencana Pengadaan Jasa Pelaksana Konstruksi | 13
3.3 Mekanisme Pelaksanaan Pengadaan | 15
3.3.1 Pengadaan Bahan/Alat | 15
3.3.2 Pengadaan Jasa Konstruksi | 23
3.3.4 Pengadaan Tenaga Ahli Pendamping | 24
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa v
LAMPIRAN
vi PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
A
Advisory : PenasehatdanperancangprogramdibawahKementerianPekerjaanUmum
AD/ART : AnggaranDasar/AnggranRumahTangga
ANDAL : AnalisisDampakLingkungan
APBD : AnggaranPendapatandanBelanjaDaerah
APBN : AnggaranPendapatandanBelanjaNegara
B
BKM : BadanKeswadayaanMasyarakat
BLM : BantuanLangsungMasyarakat
BOP : BiayaOperasional
BA : BeritaAcara
D
DED : DetailedEngineeringDesign
DIPA : DaftarIsianPelaksanaanAnggaran
F
Fasilitator : TenagaPendampingMasyarakatsebagaiAgenPerubahan
FGD : FocussedGroupDiscussion/DiskusiKelompokterarah
FKABKM : ForumKomunikasiAntarBKMTingkatKota/Kabupaten
H
HOK : HariOrangKerja
K
KBK : KomunitasBelajarKelurahan
KBP : KomunitasBelajarPerkotaan
KE : KonsultanEvaluasi
KMP : KonsultanManajemenPusat
KMW : KonsultanManajemenWilayah
Korkot : KoordinatorKota,KMW
KSM : KelompokSwadayaMasyarakat
L
LKM : LembagaKeswadayaanMasyarakat
LKMD : LembagaKetahananMasyarakatDesa
M
MCK : MandiCuciKakus
N
ND : NeighbourhoodDevelopment
O
O&M : OperationsandMaintenance
P
P2KP : ProgramPenanggulanganKemiskinandiPerkotaan
PMA : PenangkapMataAir
PJM : ProgramJangkaMenengah
PJOK : PenanggungJawabOperasionalKegiatan
PLPBK : PenataanLingkunganPermukinanBerbasisKomunitas
PNPMMandiri : ProgramNasionalPemberdayaanMasyarakatMandiri
PNPMMP : ProgramNasionalPemberdayaanMasyarakatMandiriPerkotaan
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa vii
PPM : PenangananPengaduanMasyarakat
PRONANGKIS : ProgramPenanggulanganKemiskinan
PRA : ParticipatoryRuralAppraisal
PS : PemetaanSwadaya
PU : PekerjaanUmum
PMA : PenangkapMataAir
PAP : PenangkapAirPermukaan
PAH : PenangpungAirHujan
R
RAB : RencanaAnggaranBiaya
Renta : RencanaTahunan
RK : RefleksiKemiskinan
RKM : RembugKesiapanMasyarakat
RPD : RencanaPenggunaanDana
RPJM : RencanaPembangunanJangkaMenengah
RTBL : RencanaTataBangunandanLingkungan
RT/RW : RukunTetangga/RukunWarga
RTRW : RencanaTataRuangWilayah
RWT : RembugWargaTahunan
RUTR : RencanaUmumTataRuang
RTDR : RencanaDetailTataRuang.
S
SIM : SistemInformasiManajemen
SKPD : SatuanKerjaPerangkatDaerah
SOP : StandardOperationalProcedures
SPPB : SuratPerjanjianPenyaluranBantuan
SPPP : SuratPernyataanPenyelesaianPekerjaan
SPPDL : SuratPerjanjianPemanfaatanDanaLingkungan
SNI : StandartNasionalIndonesia
SGL : SumurGali
SPT : SumurPompaTangan
U
UP : UnitPengelolayangdibentukBKM
UPK : UnitPengelolaKeuangan
UPL : UnitPengelolaLingkungan
UPS : UnitPengelolaSosial
T
TK : Tukang
W
WB : WorldBank
viii PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
BAGIAN I
PENDAHULUAN
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 1
1.1. PENGANTAR
Tata cara pengadaan ini adalah tata cara sederhana oleh masyarakat yang
menerapkan konsep pembangunan bertumpu pada masyarakat. Artinya pemanfaat,
penyelenggara pembangunan dan pemilik adalah satu, yaitu masyarakat/komunitas.
Konsekuensi logis dari penerapan konsep ini adalah :
Dana yang digunakan untuk pembangunan adalah milik bersama sehingga semua
penghematan yang terjadi atau mungkin dilakukan merupakan tambahan modal
untuk meningkatkan atau memperluas pembangunan.
Dana yang tersedia merupakan hasil penggalangan dari berbagai sumber baik
internal komunitas sendiri (swadaya) maupun dari fihak di luar komunitas (APBN,
APBD, dll).
Biaya pembangunan merupakan hasil optimal dari efektifitas dan efisiensi
penggunaan dana.
Kualitas fisik bangunan merupakan hasil optimal upaya membangun sendiri.
Pola pembangunan adalah swakelola.
Seluruh proses pengadaan harus terbuka bagi setiap warga dan dipertanggung-
jawabkan dalam rembug KSM dan kelurahan/desa.
Dalam penerapan konsep pembangunan bertumpu pada masyarakat ini warga
boleh saja menjadi pemasok atau pelaksana pekerjaan (borongan) bila memang
memiliki pengalaman untuk itu tetapi harus diperlakukan sama seperti
pemasok/kontraktor dari luar komunitas tersebut dan seluruh proses pengadaan
harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Sudah menjadi kewajiban bagi
tiap warga baik sebagai pemakai, pekerja, pemasok maupun Jasa pelaksana
pekerjaan/Kontraktor agar memberikan yang terbaik untuk kelurahan / desanya.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari buku ini adalah untuk dijadikan acuan bagi UPL/KSM dalam
melaksanakan Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka perencanaan dan
pelaksanaan Kegiatan Lingkungan guna memenuhi persyaratan yang ditetapkan
oleh PNPM Mandiri Perkotaan.
Tujuannya adalah untuk memberikan petunjuk pelaksanaan Pengadaan barang dan
jasa dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan Kegiatan Lingkungan PNPM
Mandiri Perkotaan
1.3. RUANG LINGKUP
Buku ini mencakup maksud, tujuan, ruang lingkup, ketentuan-ketentuan pengadaan,
Metode Pengadaan, Perencanaan Pengadaan dalam rangka penyusunan usulan
kegiatan, Pelaksanaan Pengadaan dan Musyawarah Pengadaan Bahan dalam
rangka pelaksanaan pembangunan Kegiatan Lingkungan.
2 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
BAGIAN II
KETENTUAN UMUM
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 3
2.1 UMUM
Sebelum melangkah pada tahapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa, ada
beberapa ketentuan umum yang perlu diperhatikan yaitu :
4 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
pada bulan berikutnya, terlebih dahulu harus melakukan kembali survei harga
guna penyesuaian harga satuan bahan/alat di RAB.
10. Tiap warga dewasa kelurahan/desa berhak menjadi pemasok dengan
menunjukkan bukti referensi kerja sebagai pemasok dan tidak dibenarkan
untuk bertindak sebagai perantara/calo.
11. Tiap warga dewasa kelurahan/desa yang memiliki keterampilan sebagai
pekerja konstruksi hendaknya diprioritaskan untuk bekerja dalam kegiatan
konstruksi sejauh memiliki kualitas kerja sesuai standar yang dipersyaratkan
dan bersedia menerima upah kerja sesuai aturan yang berlaku dalam proyek
ini.
12. Semua toko bahan bangunan/peralatan konstruksi di wilayah kelurahan/desa
lokasi proyek berhak menjadi calon pemasok bahan / alat konstruksi dan dipilih
berdasarkan aturan pengadaan yang berlaku dalam proyek ini.
13. Jajaran Tim KMW/Konsultan/Fasilitator program ini tidak dibenarkan duduk
sebagai Tim Pengadaan atau sebagai Pelaksana Pengadaan.
2.2 PENGERTIAN
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 5
Akuntabel, berarti dapat dipertanggungjawabkan - semua proses pengadaan
barang/jasa dilakukan secara benar sesuai ketentuan yang berlaku, Keputusan
yang telah disepakati dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua
belah-pihak dan para saksi yang terkait. Seluruh proses pengadaan dan hasil
kesepakatan panitia pengadaan tersebut wajib didokumentasikan sebagai
bagian dari tertib adiministrasi
6 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
4). Pengadaan Khusus/Penunjukan Langsung, (bila pengadaan terbatas
gagal atau Penyedia Jasa Konstruksi yang tersedia hanya 1), adalah
pengadaan dimana pihak KSM melakukan penunjukan langsung kepada
salah satu Penyedia Jasa Konstruksi setempat/terdekat karena metode
pengadaan terbatas/pemilihan gagal, atau satu-satunya Penyedia Jasa
Konstruksi setempat/terdekat di wilayah kerja proyek/sub-proyek
tersebut. Acuan harga satuan yang digunakan harus sesuai dengan
harga awal di toko/pemasok tersebut atau lebih rendah setelah harga
satuan di-evaluasi dan panitia melakukan negosiasi
2.3.3 Pengadaan Jasa Tenaga Ahli / Terampil
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 7
8 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
BAGIAN III
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 9
3.1 PENENTUAN TIM PENGADAAN
Untuk semua jenis/metode pengadaan yang akan laksanakan baik oleh KSM
maupun Panitia harus dilakukan oleh Tim Pengadaan. Tim Pengadaan
KSM/Panitia dalam melakukan proses pengadaan harus berpedoman pada tata
cara pengadaan yang telah ditetapkan dalam proyek ini.
Tim Pengadaan minimal berjumlah 3 orang atau lebih (berjumlah ganjil) dan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Memiliki integritas moral;
Memiliki disiplin tinggi;
Memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial
untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya;
Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, bertindak tegas
dan keteladanan dalam sikap dan perilaku serta tidak pernah terlibat KKN.
Penentuan tim pengadaan dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Untuk kegiatan yang berskala semi-publik, KSM melalui rapat anggota KSM
memilih anggotanya yang disepakati secara bersama sebagai Tim
Pengadaan, dengan anggotanya terdiri dari laki-laki maupun perempuan.
2. Untuk kegiatan yang berskala public, BKM/LKM dapat membentuk Panitia
Pembangunan lengkap dengan Tim Pengadaannya melalui musyawarah
warga dengan cara menawarkan nama-nama yang dianggap mampu.
Oleh karena Tim Pengadaan baik pada KSM maupun Panitia tersebut pada
dasarnya merupakan unit kerja organisasi pelaksana lapangan KSM/Panitia
(Bagian Pengadaan) maka waktu pembentukannya dilakukan pada saat
menyusun Organisasi pelaksana lapangan pada tahap penyusunan proposal.
Namun, bila ternyata pembentukan Bagian Pengadaan awal tersebut tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam pedoman pengadaan ini
maka dapat saja Bagian Pengadaan yang sudah ada tersebut dibentuk ulang
pada awal tahap pelaksanaan fisik pekerjaan sehingga memenuhi ketentuan
sebagai Tim Pengadaan yang akan melaksanakan seluruh proses pengadaan
pada KSM/Panitia masing-masing.
10 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
2. Tentukan Spesifikasi teknis/persyaratan kualitas setiap bahan/alat.
Informasi yang digunakan untuk menentukan spesifikasi teknis/persyaratan
kualitas dari setiap jenis bahan/alat mengacu pada spesifikasi teknis/RKS
pekerjaan, juga dapat dilihat pada Gambar/Desain dan pada Analisa RAB
sebelumnya.
3. Menentukan Metode Pengadaan yang sesuai.
Berdasarkan nilai biaya setiap jenis Bahan/Alat sebagaimana ditetapkan
dalam RAB, tentukan metode pengadaannya, yaitu :
Setiap jenis bahan/alat yang merupakan kontribusi secara swadaya
masyarakat maka menggunakan metode Swadaya;
Setiap jenis bahan/alat yang mempunyai total nilai biaya pada RAB,
bernilai kurang dari/sama dengan Rp. 50 (lima puluh juta rupiah) maka
menggunakan metode Pengadaan Langsung/Survey Harga;
Setiap jenis bahan/alat yang mempunyai total nilai biaya pada RAB,
lebih besar atau diatas Rp. 50 (lima puluh juta rupiah) maka
menggunakan metode Pengadaan Terbatas/Pemilihan dengan
Penawaran;
Setiap jenis bahan/alat yang toko/pemasoknya hanya satu-satunya ada
diwilayah kerja proyek maka menggunakan metode Pengadaan
Penunjukan Langsung;
Untuk kontribusi masyarakat maka metodenya adalah swadaya masyarakat.
4. Menentukan calon (nama dan alamat jelas) dari toko/pemasok yang
direncanakan.
Untuk Pengadaan Langsung dan Penunjukan Langsung, calon
toko/pemasok mengacu pada hasil Survey Harga Satuan dari minimal 3
toko/pemasok yang telah disepakatir sebelumnya. Sedangkan untuk
pengadaan Terbatas, Ditetapkan Kemudian karena calon pemasoknya
hanya dapat diketahui setelah proses pengadaan terbatas selesai (tahap
pelaksanaan konstruksi);
Untuk swadaya masyarakat maka pemasoknya adalah warga sesuai nama-
nama warga yang disepakati bersama untuk memberikan swadaya;
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 11
CARA PENGERJAAN FORMULIR RENCANA PENGADAAN :
12 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
c) Pembelian Kayu jembatan sekaligus (Tiang, Gelagar, Lantai,
Bantalan Roda, Sandaran) disatu toko tertentu dengan nilai total
biayanya tidak melampaui Rp. 50 juta;
d) Sewa Alat Berat seperti mesin gilas disatu pemasok tertentu yang
nilai sewanya tidak melampaui Rp. 50 juta.Tapi bila terdapat lebih
dari satu KSM disatu kelurahan yang membutuhkan peralatan yang
sama maka harus dijumlahkan keseluruhan total sewanya, jika
melebihi Rp. 50 juta, maka harus dilakukan secara terbuka (untuk
dipakai bergiliran/bersama).
e) Pekerjaan pembangunan jalan rabat beton sepanjang 460 meter
dengan rencana waktu pelaksanaan selama 7 Minggu, dibutuhkan
sebanyak 251 zak semen (Rp. 15,060,000, @ Rp. 60.000) dengan
rencana pengadaan akan dilakukan 5 kali/tahap, maka
pembagiaan jenis/item pengadaannya adalah :
Semen tahap 1, 40 zak, Rp. 2,4 Juta dilakukan pada Minggu-I;
Semen tahap 2, 70 Zak, Rp. 4,2 Juta, dilakukan pada Minggu-II;
Semen tahap 3, 70 Zak, Rp. 4,2 Juta, dilakukan pada Minggu-
IV;
Semen tahap 4, 45 Zak, Rp. 2,7 Juta dilakukan pada Minggu-
VI;
Semen tahap 5, 26 Zak, Rp. 1,56 Juta, pada Minggu-VII.
Contoh-contoh pengadaan terbatas :
a) Pembelian Pipa Air Bersih (termasuk aksesoris) disatu toko tertentu
yang bernilai diatas Rp. 50 juta;
b) Pembelian Kayu jembatan sekaligus (Tiang, Gelagar, Lantai,
Bantalan Roda, Sandaran) disatu toko tertentu yang bernilai diatas
Rp. 50 juta;
c) Pembelian bahan Kabel/Seling Jembatan Gantung sekaligus
(Seling Utama, Penggantung, Angin dan Aksesoris), pada satu toko
tertentu dengan jumlah nilai keseluruhannya melebihi Rp.50 juta);
d) Pembelian bahan Profil/Pipa Baja Jembatan (Tiang, Gelagar,
Sandaran) disatu toko/pemasok tertentu;
e) Sewa Alat Berat seperti mesin gilas disatu pemasok tertentu, baik
KSM secara sendiri maupun bersama-sama dengan KSM yang
lainnya, yang bernilai diatas Rp. 50 juta;
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 13
Sedang/Tinggi);
b) Pekerjaan dapat atau beresiko membahayakan keselamatan umum, harta
benda dan jiwa manusia dan lingkungan (Resiko Sedang/Tinggi).
c) Pekerjaan menggunakan teknologi sederhana dan tidak/memiliki resiko
rendah yang disepakati masyarakat untuk dilaksanakan dengan cara
diborongkan Upah Kerjanya kepada Kelompok Kerja Masyarakat;
Langkah-langkah penyusunan rencana pengadaan Jasa Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Identifikasi jenis, kuantitas dan biaya pekerjaan/bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan secara borongan (Upah Borongan/Kontraktor).
Informasi yang digunakan untuk menentukan Jenis dan Kuantitas dari
pekerjaan yang tidak mampu dilaksanakan sendiri oleh masyarakat sesuai
kriteria diatas mengacu pada jenis-jenis dan volume pekerjaan yang telah
ditentukan dalam Daftar Kuantitas Pekerjaan pada Proposal sebelumnya.
Sedangkan besarnya biaya pekerjaan/bagian pekerjaan ini mengacu pada
perhitungan biaya pekerjaan tersebut sebagaimana analisa biaya yang
digunakan dalam penyusunan RAB sebelumnya.
2. Tentukan Spesifikasi/persyaratan kualitas setiap bahan pekerjaan/bagian
pekerjaan.
Informasi yang digunakan untuk menentukan spesifikasi teknis/persyaratan
kualitas dari setiap Pekerjaan mengacu pada spesifikasi teknis/RKS
pekerjaan, juga dapat dilihat pada Gambar/Desain dan mungkin pada
Analisa RAB sebelumnya.
3. Menentukan Paket Pekerjaan.
Pemaketan pekerjaan merupakan penentuan/pengelompokan pekerjaan-
pekerjaan yang akan dilaksanakan melalui penyedia Jasa pelaksana
pekerjaan konstruksi (Kelompok Masyarakat/pihak kontraktor) khususnya
bila ada pekerjaan yang Upah Kerjanya Diborongkan kepada Kelompok
Kerja Masyarakat. Ketentuan Pemaketan pekerjaan yang perlu diikuti :
Tetap mengutamakan prinsip efisiensi, kesatuan sistem infrastruktur,
kualitas dan kemampuan teknis kelompok masyarakat;
Memaksimalkan penggunaan material dan tenaga kerja lokal yang
berkualitas dan perluasan kesempatan kerja bagi kelompok masyarakat;
Dilarang menggabungkan/menyatukan beberapa pekerjaan yang
menurut sifat pekerjaan dan besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh
kelompok masyarakat menjadi satu paket pekerjaan untuk dilaksanakan
oleh penyedia barang/jasa selain masyarakat;
Pemaketan pekerjaan ini harus disepakati bersama oleh warga.
Dari pemaketan pekerjaan ini kemudian ditetapkan besarnya Volume &
Biaya untuk setiap paket pekerjaan yang akan dilaksanakan
pengadaannya.
14 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
Setiap paket pekerjaan yang mempunyai total nilai biaya lebih besar
atau diatas Rp. 50 juta (lima puluh juta rupiah) maka menggunakan
metode Pengadaan Terbatas/Pemilihan dengan Penawaran;
Setiap paket pekerjaan yang penyedia Jasa Konstruksinya hanya satu-
satunya ada diwilayah kerja proyek maka menggunakan metode
Penunjukan Langsung;
5. Menentukan calon (nama dan alamat jelas) dari penyedia Jasa Konstruksi
yang direncanakan.
Untuk Pengadaan Langsung dan Penunjukan Langsung, calon
toko/pemasok mengacu pada hasil Survey Harga dari minimal 3 Penyedia
Jasa Konstruksi yang telah disepakatir sebelumnya. Sedangkan untuk
pengadaan Terbatas, Ditetapkan Kemudian karena calon pemasoknya
hanya dapat diketahui setelah proses pengadaan terbatas selesai (tahap
pelaksanaan konstruksi);
1. Swadaya Masyarakat
Masyarakat dapat juga mengkontribusikan tenaga, dana, barang,
administrasi, konsumsi dan tanah dalam pelaksanaan suatu pembangunan
sub-proyek/proyek di dalam kelurahan/desa yang bersangkutan. Meskipun
merupakan kontribusi keswadayaan masyarakat, perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
Tenaga kerja, semua warga dapat saja bergotong royong
mengkontribusikan tenaga kerja masing-masing, tetapi bila dibutuhkan
tenaga ahli/terampil dapat dilakukan pengadaan sesuai pedoman ini.
Dana, untuk kontribusi dana harus dicatat secara baik dan benar oleh
Tim Pengadaan KSM/Panitia.
Barang, untuk kontribusi barang/bahan bangunan harus memenuhi
kualitas yang baik sesuai dengan standar teknis yang disyaratkan
sehingga tidak menurunkan mutu bangunan atau malah membahayakan
masyarakat dan lingkungan.
Tanah (lahan) harus dicatat dan dipastikan ada surat serah terima hak
guna/pakai atau hibah dari pemilik ke Lurah/Kades;
Administrasi dan Konsumsi harus dicatat secara baik dan benar oleh
Tim Pengadaan KSM/Panitia.
Berdasarkan hasil kesepakatan Swadaya Masyarakat pada tahap
perencanaan sebelumnya maka pelaksanaan pengadaannya pada tahap
pelaksanaan konstruksi adalah :
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 15
a. Tentukan jenis-jenis, volume dan nama-nama yang akan memberikan
swadaya berupa : dana tunai, bahan, alat, administrasi, konsumsi
sebagaimana hasil kesepakatan swadaya awal;
b. Sampaikan kepada setiap warga yang akan berswadaya, waktu
penyerahan swadaya kepada pihak pelaksana pekerjaan. Waktu
penyerahan swadaya ini agar disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan
dilapangan dan diusahakan lebih awal terealisasi. Penyerahan swadaya
tersebut sebaiknya dilakukan langsung oleh yang bersangkutan tetapi
dapat juga diwakilkan.
c. Swadaya yang diterima oleh pelaksana pekerjaan (KSM/Panitia) harus
diperiksa kesesuaian jumlah dan kualitasnya, kemudian dicatat pada
Nota Penerimaan atau buku administrasi Bahan/Alat Swadaya dan
mengarsipkannya dengan baik sebagai bahan pertanggungjawab
kepada masyarakat. Selanjutnya bahan/alat tersebut dapat langsung
dipergunakan dilapangan atau disimpan sementara digudang dengan
aman dan baik.
Khusus untuk swadaya tanah/lahan, mengacu pada penjelasan tatacara
penyediaan lahan, buku Pedoman Pelaksanaan dan Pedoman Teknis
Pengamanan Dampak (Safeguards) Lingkungan dan Sosial proyek ini.
16 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
Mempertahankan volume pekerjaan dengan menambah porsi
swadaya.
b. Bila kenaikan harga melebihi dari 10%
Dalam kondisi seperti ini dan tambahan dana tidak mungkin dicari dan
disediakan maka keputusan kebijakan yang akan ditempuh harus
dikonsultasikan dan disetujui oleh konsultan wilayah.
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 17
Harus selalu memperhatikan/membandingkan total volume pembelian
yang sudah dilakukan dengan volume yang direncanakan pada RAB
untuk tiap jenis bahanalat, apabila ditemukan kemungkinan bahwa
volume pembelian akan melebihi volume RAB maka segera lakukan
konsultasi dengan Tim Konsultan.
18 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
Langkah-langkah Pelaksanaan Pengadaan Secara Terbatas :
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 19
20 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 21
4. Pengadaan Khusus/Penunjukan Langsung
Bila di wilayah kerja proyek/sub proyek hanya tersedia 1 toko/pemasok atau
jenis barang/alat yang dibutuhkan bersifat khusus yang tidak tersedia di
banyak toko/pemasok maka Tim Pengadaan dapat melakukan penunjukan
langsung tanpa terikat pada jumlah nilai harga pengadaan. Untuk itu Tim
Pengadaan akan menyusun daftar kebutuhan bahan/alat dengan
spesifikasinya dan jumlah masing-masing bahan/alat untuk diserahkan ke
toko/pemasok yang bersangkutan. Satuan harga yang digunakan adalah
satuan harga hasil survei yang telah dievaluasi oleh konsultan, adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Tentukan jenis-jenis bahan/alat yang akan dibeli/sewa.
Acuan yang digunakan adalah rencana pengadaan yang telah disusun
sebelumnya.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan :
Pembelian material/alat harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
dilapangan pada saat itu, sebab jika pembelian terlampau banyak (tidak
terkontrol) maka dapat berlebih (merupakan pemborosan), akibatnya
dana yang ada bisa tidak cukup untuk membeli bahan lain atau
membayar upah, dll.
Harus memperhatikan kecukupan dana yang ada untuk kebutuhan lain,
misalnya membayar upah pekerjaan dilapangan (pemasangan bahan
yang dibeli). Hal ini penting untuk menjaga agar kegiatan dilapangan
tetap berjalan terus-menerus (ada kemajuan pekerjaan). Jangan sampai
dilakukan pembelian bahan/alat tetapi tidak dapat dipasang dilapangan
karena tidak ada dana untuk membayar upah kerja;
Harus memperhatikan kemampuan gudang untuk menyimpan
bahan/alat yang dibeli secara baik dan aman, karena pembelian material
tanpa mempertimbangkan kapasitas ruang penyimpanan atau gudang
dapat mengakibatkan kerusakan/hilangnya bahan/material sebelum
digunakan.
Harus dilakukan evaluasi terhadap pengiriman/penerimaan materialyang
berakibat terjadinya kemungkinan volume pembelian yang akan
melebihi volume RAB.
b. Tetapkan Toko/Pemasok yang akan memasok bahan/alat.
Acuan yang digunakan adalah Daftar Toko/Pemasok yang telah ditentukan
berdasarkan Rencana Pengadaan/Kesepakatan Harga Satuan Hasil Survey.
c. KSM membuat Surat Pesanan Bahan/Alat yang ditujukan kepada
Toko/Pemasok yang dipilih. Penting untuk diperhatikan bahwa surat
pesanan ini agar sampaikan juga ke bagian keuangan untuk persiapan
pembayarannya. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas kegiatan baik internal KSM/Warga maupun dengan
pihak pemasok itu sendiri.
d. Bahan yang diterima di proyek harus diperiksa kesesuaian jumlah dan
kualitasnya, kemudian dicatat pada Nota Penerimaan Bahan untuk
selanjutnya dapat langsung dipergunakan dilapangan atau disimpan
sementara digudang dengan aman dan baik. Penting untuk diperhatikan,
agar Nota Penerimaan Bahan/Alat ini juga disampaikan kebagian
bendahara/keuangan untuk pembayarannya.
e. Tatacara pembayaran material/alat dilakukan oleh bendahara atau
bagian keuangan atau petugas khusus yang telah ditetapkan oleh KSM
untuk tugas itu.
22 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
3.3.2 PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
Pada dasarnya pelaksanaan konstruksi dalam konsep pembangunan
bertumpu pada masyarakat ini adalah pola swakelola yang dapat dilakukan
dengan pola:
1. Swakarya dan padat karya yang dapat dibedakan menjadi 2 sebagai
berikut:
a. Swakarya gotong royong murni; dimana kontribusi keswadayaan
masyarakat diwujudkan dalam tenaga kerja, pendanaan, barang dan
mungkin tanah. Meskipun pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dilakukan secara swakelola apabila pengadaan barang melalui
pemasok/toko, maka pelaksanaannya harus mengikuti prosedur
yang telah dijelaskan di atas.
b. Swakarya semi gotong royong; dimana kontribusi kewadayaan
masyarakat tidak termasuk tenaga kerja tetapi dalam bentuk lain (in
natura), maka harus mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Warga yang ikut bekerja dengan kesepakatan bersama yang
diputuskan dalam suatu musyawarah warga dapat menerima upah
yang besarnya maksimum setingkat upah tenaga kerja bangunan
didasarkan standar pemerintah untuk jenis dan lokasi pekerjaan,
sebagaimana ditetapkan dinas setempatyang berwenang.
Untuk pekerjaan dengan pola pelaksanaan seperti tersebut di atas
harus mengikuti ketentuan bahwa rencana arsitektur dan desain
teknis harus disesuaikan untuk dapat digunakan oleh awam dan
disetujui oleh konsultan/instansi teknis tekait kab/kota setempat.
Prasarana yang terkait dengan jaring pelayanan yang lebih luas
harus mendapat persetujuan pemerintah untuk menjamin
berfungsinya jaringan prasarana tersebut.
Bila ternyata untuk pelaksanaan pekerjaan/sebagian pekerjaan
tertentu dibutuhkan jasa konstruksi dari pihak ke 3 maka
dilakukan cara berikut :
2. Pengadaan Langsung/Survei Harga, bila nilai pekerjaan tersebut
kurang dari/sama dengan dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
maka Tim Pengadaan dapat langsung mengadakan jasa konstruksi yang
dibutuhkan pada penyedia jasa setempat / terdekat dengan mengacu
pada harga satuan hasil survei dari sekurang-kurang-nya 3 penyedia
jasa.
3. Pengadaan Terbatas/Pemilihan dengan Penawaran, bila nilai
pekerjaan lebih dari/sama dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) maka Tim Pengadaan dapat melakukan pengadaan dengan
mencari dan meminta penawaran dari sekurang-kurangnya 3 penyedia
jasa yang dianggap memiliki reputasi baik dan dapat diandalkan dan
kemudian memilih harga yang paling rendah di antara ke-3 pengusaha
yang mengajukan penawaran tersebut. Penanggungjawab pengadaan
adalah Tim Pengadaan. Dalam kondisi khusus dimana lokasi sub proyek
jauh dan tidak dimungkinkan adanya penawaran ke-3 maka dua
penawaran pun dapat diterima.
Dapat menggunakan contoh Surat Penawaran Barang ("Barang"
diubah dengan "Jasa") dan contoh lampirannya seperti pada
Lamp/ran Pedoman ini.
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 23
4. Penunjukan Langsung, bila penyedia jasa yang tersedia hanya 1, maka
Tim Pengadaan dapat melakukan penunjukan langsung kepada
penyedia jasa yang ada / tersedia, dengan menggunakan acuan harga
satuan yang telah dievaluasi oleh Konsultan.
I. Tugas Utama
Tugas Utama Tenaga Ahli Pendamping Perencanaan dan Pemasaran terdiri
dari:
a. Bidang perencanaan partisipatif adalah mendampingi masyarakat dalam
mengembangkan strategi perencanaan partisipatif, dan melakukan
inisiasi awal terhadap upaya-upaya perencanaan partisipatif hasil-hasil
perencanaan kawasan/rencana pengembangan dan pembangunan
kawasan kepada berbagai pihak dan atau pemangku kepentingan.
24 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
b. Bidang pemasaran adalah mendampingi masyarakat dalam
mengembangkan strategi pemasaran, dan melakukan inisiasi awal
terhadap upaya-upaya pemasaran hasil-hasil perencanaan
kawasan/rencana pengembangan dan pembangunan kawasan kepada
berbagai pihak dan atau pemangku kepentingan.
c. Secara rinci tugas-tugas Tenaga Ahli Pendamping Perencanaan dan
Pemasaran mengacu pada pedoman teknis PLPBK.
II. Syarat dan Ketentuan
Tim tenaga ahli perencanaan partisipatif dan pemasaran secara umum
memiliki kemampuan berkoordinasi dengan pihak-pihak lain dan bersedia
ditempatkan atau bertugas di lokasi proyek (kelurahan/desa) serta memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Syarat kualifikasi Tenaga/Tim Ahli perencanaan partisipatif adalah:
a. Sarjana (S1) Arsitektur/Perancangan Kota, telah lulus minimal > 3
Tahun
b. Berpengalaman minimal >3 tahun dalam proyek perencanaan
permukiman kota atau perencanaan tata ruang kota atau RTBL.
c. Memiliki pengalaman proyek perencanaan/perancangan
(pembangunan kawasan) dengan pendekatan partisipatif > 1 tahun.
d. Memiliki kreatifitas dan inovasi dibidang perencanaan pembangunan
permukiman
2. Syarat kualifikasi Tenaga/Tim Ahli pendamping pemasaran adalah:
a. Perorangan atau Ketua Tim harus memiliki kualifikasi akademik
Sarjana (S1) dari disiplin ilmu yang relevan(Arsitek, Planologi,
Komunikasi, Antropologi, Pengembangan Wilayah, Ekonomi
Pembangunan dengan kegiatan pemasaran sebuah kawasan dan
atau rencana-rencana pengembangan sebuah kawasan, yang telah
lulus minimal 3 Tahun.
b. Diutamakan berpengalaman di bidang pemasaran kawasan
permukiman, kawasan industri, kawasan sentra produksi dan budaya,
kawasan pariwasata dan atau sejenisnya.
c. Memiliki Pengalaman dan Kemampuan yang cukup untuk melakukan
sosialisasi, komunikasi,dan negosiasi kepada pemerintah (daerah dan
atau pusat) maupun kepada pihak pihak lain (investor swasta,
lembaga Internasional, BUMN dan sejenisnya).
d. Memiliki Visi yang baik (visoner) terhadap pengembangan kawasan.
e. Memiliki pemahaman dan visi yang cukup terhadap Perencanaan
Kawasan/Tata Ruang wilayah.
f. Memiliki Pemahaman yang cukup terhadap aktifitas Pemberdayaan
Masyarakat
g. Memiliki Kompetensi dan atau pengalaman di bidang :
Entrepreunership termasuk di dalamnya mengorganisasikan
kegiatan/event sosial marketing dan kegiatan pemasaran
perencanaan pengembangan kawasan.
Komunikasi dan atau social marketing
Menghitung rencana investasi (termasuk di dalamnya perhitungan
cost and beneffit)
Memiliki kreatifitas dan inovasi di dalam membangun strategi
pemasaran, dan mengembangkan event pemasaran rencana
pembangunan kawasan
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 25
Memiliki kemampuan untuk dapat mentransformasikan
kompetensinya tersebut secara sederhana kepada masyarat.
III. Langkah-langkah Perekrutan
Perekrutan Tenaga Pendamping akan dilaksanakan oleh Lurah bersama
BKM dengan tahapan sebagai berikut :
a. Perumusan dan memahami kriteria dan syarat-syarat Tenaga Ahli
Pendamping Perencanaan dan Pemasaran oleh BKM dan Lurah /
Kepala Desa yang difasilitasi oleh Tim Koordinator Kabupaten/Kota.
b. Proses pencarian kandidat tenaga pendamping melalui iklan di surat
kabar lokal. Pada iklan ini akan dijelaskan tujuan perekrutan,
persyaratan teknis serta ketentuan administratif terkait. Rentang waktu
dari proses pengumuman hingga penutupan adalah 1 minggu.
c. Proses seleksi terhadap tenaga pendamping
d. Kandidat tenaga pendamping akan diseleksi pertama kali berdasarkan
persyaratan teknis kemudian administratif. Setelah diperoleh maksimal
3 kandidat terbaik, maka akan dilakukan proses wawancara.
Kemudian setelah diperoleh calon terpilih, maka calon tersebut akan
menandatangani kontrak individu dengan Lurah dan BKM/LKM
e. Pelatihan bagi Tenaga Pendamping
Pelatihan tenaga pendamping perlu dilakukan agar diperoleh persamaan
persepsi mengenai pelaksanaan program PLPBK terutama tugas dan
tanggung jawab sebagai Tenaga Pendamping dan peran yang perlu dilakukan
dalam TIPP
26 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
Secara Detail Proses Seleksi ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 27
NO JENIS KEGIATAN PELAKU GAMBARAN AKTIFITAS ALAT BUKTI
5.. Penilaian administrasi BKM & Kelurahan 1. Panitia seleksi di fasilitasi oleh SF/ Berita acara
Calon Tenaga dengan di fasilitasi Askot serta tim Teknis melakukan penilaian
Pendamping SF,ASKOT dan Tim pengujian terhadap berkas administrasi Daftar hadir
Teknis pelamar peserta penilaian
2. hasil pengujian di rekapitulasi dan di
pilah. Dokumen yang lolos adminstrasi
dipersiapkan untuk dipanggil dalam
wawancara sementara dokumen yang
tidak lolos di simpan sebagai arsip
3. Panitia seleksi membuat berita acara
penilaian dokumen yang diperkuat
dengan tanda tangan para penilai dan
saksi-saksi (Askot/SF, Tim Teknis)
6. Penilaian Wawancara BKM & Kelurahan 1. Panitia seleksi melakukan persiapan Berita Acara
dengan di fasilitasi wawancara dengan menyepakati seleksiswawanc
SF,ASKOT dan Tim panduan pertanyaan serta sistim ara
Teknis skoring wawancara. ( wajib Berita Acara
mengedepankan asas transparansi hasil wawancara
dan akuntabilitas) Daftar hadir
2. Panitia seleksi mengirimkan peserta
surat/informasi panggilan wawancara wawancara
bagi peserta terpilih
3. Panitia seleksi melakukan wawancara
terhadap peserta yang terpilih dan
melakukan penilaian.
4. Panitia seleksi membuat berita acara
dan tabulasi nilai hasil wawancara
7 Rapat/Rembug BKM & Kelurahan , 1. Panitia Seleksi menyiapkan segala Berita acara
Penetapan tenaga Ahli SF, ASKOT dan Tim berkas hasil seleksi rapat
pendamping Teknis 2. BKM , Lurah serta TIPP dengan di Daftar hadir
fasilitasi Askot& SF melakukan peserta
FGD/rembug dengan agenda utama Berita acara
mendengarkan paparan tim seleksi pengumuman
mengenai proses serta hasil seleksi pemeng seleksi
(penilaian administratif maupun hasil
wawancara)
3. Rapat memberikan klarifikasi dan
tanggapan terhadap tim sebelum
memutuskan pemenang seleksi
4. Tim Seleksi dengan
mempertimbangkan masukan forum
membuat keputusan pemenang seleksi
8. Pengumuman, BKM, Kelurahan, 1. BKM dan Lurah berdasarkan berita Berita acara
Penjelasan pekerjaan dan SF/ASKOT acara pengumuman pemenang seleksi rapat penjelasan
dan Pembuatan Kontrak memanggil peserta lols seleksi. Daftar Hadir
kerja pendamping 2. Dibantu dengan SF dan askot BKM peserta
Masyarakat dan kelurahan melakukan diskusi Kontrak
dengan pemenang sleksi mengenai kerjasama
tugas, hak dan kewajiban calon tenaga
pendamping
3. Setelah dicapai kesepahaman maka
dilanjutkan dengan membuat kontrak
kerjasama antara BKM/Kelurahan
dengan Tenaga Ahli pendamping
tersebut
28 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
IV. Pengumuman Lowongan Tenaga Pendamping Masyarakat.
Untuk mendapatkan tenaga ahli pendamping yang dapat memenuhi
kualifikasi dan keahlian yang diharapkan, maka pengumuman
lowongan tenaga pendamping harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Pengumuman dilakukan melalui media masaa untuk menjamin
adanya proses transaparansi dan akuntabilitas pengadan tenaga
pendamping masyarakat. Diharapkan dengan proses yang
transparan dan akuntabel akan di dapatkan tenaga pendamping
yang memenuhi kualifikasi dan kebutuhan yang diharapkan.
2. Isi pengumuman diharapkan pula mampu menggambarkan
kebutuhan yang spesifik dari tenaga pendamping masyarakat yang
dimaksudkan, sehingga pihak-pihak lain sudah sejak awal
mendapatkan informasi;
3. Di dalam pengumuman tersebut seyogyanya telah tergambar
dengan jelas bahwa masyarakat merupakan pemanfaat dari
program ini sehingga tenaga pendamping berkewajiban untuk
mencurahkan kemampuan profesionalnya guna kepentingan
masyarakat tersebut
4. Pengumuman melalui media massa haruslah menarik, informative
dan komunikatif (di sesuaikan dengan akar budaya masyarakat
setempat)
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 29
30 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 31
1.
2. DOKUMEN PEMILIHAN PENYEDIA BAHAN / ALAT KONSTRUKSI
3. PENGUMUMAN PENGADAAN TERBATAS
4. SURAT PENAWARAN
5. RINCIAN HARGA PENAWARAN
6. SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT GANTI RUGI
7. SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MENYELESAIKAN PEKERJAAN
8. SURAT PERNYATAAN KEBENARAN USAHA
9. BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN
10. BERITA ACARA PEMASUKAN, PEMBUKAAN, EVALUASI/PENILAIAN,
PENETAPAN PEMENANG
11. SURAT PERJANJIAN KERJASAMA PENGADAAN BAHAN/ALAT (SPKP)
32 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
Lampiran 1
Pasal 1 :
NAMA PEKERJAAN, SUMBER DANA, TEMPAT PEKERJAAN & PEMBERI
KERJA
Pasal 2 :
PERATURAN PENGADAAN
1. Penjelasan Umum
a. Peserta Pengadaan harus membaca dengan seksama dan mengerti
petunjuk-petunjuk yang diberikan sebagaimana tertulis dibawah ini. Tidak
ada gugatan yang dapat dipertimbangkan untuk alasan-alasan yang
disebabkan oleh karena tidak membaca atau tidak memenuhi petunjuk
petunjuk ini atau karena pertanyaan kesalah pahaman mengenai arti dan
isinya, baik sebagian maupun secara keseluruhan.
b. Tim Pengadaan atas nama KSM mengundang penawaran untuk
pelaksanaan Pengadaan Bahan/Alat*), untuk Pekerjaan :
................................, dengan Lingkup pekerjaan*) :
Penyediaan dan pengangkutan Bahan Bangunan sampai dilokasi
kegiatan;
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 33
Penyediaan Peralatan, Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan Konstruksi,
Penyediaan Tenaga Operator Peralatan dilapangan*)
sesuai dengan spesifikasi dan volume yang dinyatakan dalam kontrak
pekerjaan.
2. Dokumen Pengadaan
Dokumen pengadaan meliputi dokumen-dokumen sebagai berikut :
a. Pedoman Pelaksanaan dan petunjuk-petunjuk teknis program PNPM MP;
b. Surat Perjanjian Kerjasama/Kontrak Pekerjaan;
c. Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing).
d. Petunjuk-petunjuk dan perintah tertulis serta penjelasan-penjelasan dari
KMW / Korkot selama pekerjaan berlangsung;
e. Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya;
f. Spesifikasi, Gambar-gambar dan Addendum (bila ada)
3. Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)
a. Para Peserta Pengadaan diwajibkan untuk membaca secara teliti dan
mengerti sepenuhnya isi dan arti dari keseluruhan Dokumen Penawaran.
Apabila ada hal-hal yang kurang jelas maupun hal-hal yang memerlukan
penjelasan lebih lanjut, maka Peserta Pengadaan dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada Tim Pengadaan.
b. Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) diadakan pada :
Pemberian Penjelasan Kantor
- Hari / Tanggal : ..............................................................
- Jam : ..............................................................
Tempat :
..............................................................
4. Pemasukan Penawaran
a. Setiap Penawar hanya diperbolehkan menyampaikan satu dokumen
penawaran;
b. Semua Dokumen harus diserahkan dan dimasukkan kedalam kotak
Pengadaan atau tempat yang telah disediakan oleh Tim Pengadaan pada :
34 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
- Hari / Tanggal : ..............................................................
- Jam :
Tempat : ..............................................................
..............................................................
Kepada Yth.
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 35
6. Pembukaan Penawaran
a. Pembukaan Penawaran dilakukan satu per satu oleh Tim Pengadaan
dihadapan para Peserta/Undangan segera setelah Pemasukan Penawaran
dinyatakan ditutup.
b. Tim Pengadaan meminta 2 orang dari wakil peserta pemasok yang
berbeda untuk menjadi saksi;
c. Tim Pengadaan akan membacakan setiap penawaran yang dibuka
terhadap : besarnya nilai penawaran, ada tidaknya Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengadaan dan Surat Pernyataan Kebenaran Usaha yang
tercantum didalam dokumen penawara peserta;
7. Penilaian / Evaluasi Penawaran
a. Penilaian Penawaran dilakukan segera setelah pembukaan masing-masing
penawaran oleh Tim Pengadaan dihadapan para Peserta/Undangan.
b. Tim Pengadaan akan melakukan koreksi kebenaran hitungan terhadap
seluruh penawaran harga yang tercantum dalam Rincian Harga
Penawaran. Koreksi dilakukan atas kesalahan penjumlahan dan perkalian
jumlah volume dengan harga satuan dengan ketentuan bahwa harga
satuan yang ditawarkan peserta pengadaan tidak boleh diubah. Dan untuk
Volume/jumlah yang tercantum dalam dokumen penawaran akan
dicocokkan dengan volume/jumlah yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan.
c. Hasil koreksi kebenaran hitungan dapat mengubah nilai penawaran
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah terhadap penawaran semula. Hasil
koreksi kebenaran hitungan ini merupakan nilai penawaran harga yang
berlaku atau sekaligus akan mengubah nilai penawaran semula;
d. Semua hasil koreksi, baik itu temuan yang benar maupun salah harus
disampaikan oleh Tim Pengadaan kepada seluruh peserta;
e. Apabila ada Nilai penawaran pemasok yang berubah (setelah koreksi)
menjadi terendah diantara seluruh penawaran yang ada, maka Tim wajib
melakukan klarifikasi langsung kepada pemasok bersangkutan yang hadir,
apakah masih sanggup menyediakan seluruh bahan/alat sesuai volume
dan spesifikasi yang dipersyaratkan? Apabila untuk menjawab pertanyaan
tersebut, pemasok yang bersangkutan membutuhkan waktu untuk
klarifikasi/konfirmasi kepada atasannya/Toko, maka Tim harus
menyepakati dengan seluruh peserta besarnya tambahan/kelonggaran
waktu yang akan diberikan kepada pemasok tersebut. Dan apabila sesuai
waktu yang diberikan tidak ada tanggapan atau tanggapannya ternyata
tidak mampu maka langsung dinyatakan bahwa pemasok tersebut
GUGUR.
f. Dalam proses pengadaan ini sedapat mungkin diupayakan tidak ada
peserta yang gugur, kecuali (peserta dinyatakan gugur) apabila :
Didalam Dokumen Penawaran yang diajukan tidak ditemukan Rincian
Harga Penawaran. (karena ketiadaan hal ini dapat menjadikan tidak
dapat dilakukannya pengecekan kebenaran hitungan (harga/volume);
Dinyatakan gugur berdasarkan prosedur (poin 7.e) diatas.
36 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
Ketiadaan salah satu atau kedua-duanya dari surat pernyataan
kesanggupan penyediaan bahan/alat yang diadakan dan surat
Pernyataan Kebenaran Usaha, tidak dapat menggugurkan pemasok,
kecuali bila pemasok yang bersangkutan tidak dapat menyediakan surat-
surat tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 2 jam (waktu ini
hendaknya disepakati kembali bersama oleh semua peserta/pemasok).
Peserta/Pemasok yang mengajukan penawaran tetapi tidak mengambil
dokumen pengadaan dan atau tidak mengikuti Acara Penjelasan
Kantor/Lapangan, tidak dapat dijadikan alasan untuk digugurkan.
g. Panitia menetapkan peringkat pemenang berdasarkan urutan nilai
penawaran mulai dari nilai penawaran terendah sampai tertinggi dengan
peringkat Pertama, Kedua dst;
h. Apabila hanya terdapat satu peserta dengan Penawaran Terendah maka
dapat langsung dinyatakan sebagai Pemenang sekaligus berhak
melakukan perjanjian kerjasama dengan Pemberi Kerja. Tetapi bila
terdapat lebih dari satu peserta dengan Penawaran Terendah, maka Tim
Pengadaan harus melakukan penelitan terhadap kemampuan dari
peserta. (kriteria kemampuan akan ditetapkan kemudian oleh Tim
Pengadaan). Berdasarkan hasil pertimbangan tersebut, maka Tim
Menetapkan Peserta yang memiliki kemampuan paling besar sebagai
Pemenang. Surat Penetapan Pemenang disampaikan kepada seluruh
peserta/pemasok selambat-lambatnya 2 hari setelah Acara Pemasukan,
Pembukaan, Penilaian/Evaluasi dan Penetapan Peringkat Pemenang.
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 37
Apabila Pengadaan dibatalkan, maka akan diadakan pelanggan ulang.
Pasal 3 :
PERSYARATAN PEMASOK
Pemasok pada waktu mengajukan dokumen penawaran harus melampirkan
dokumen, berikut :
a. Membuat pernyataan tidak menuntut ganti rugi, apabila terjadi pembatalan
dana kegiatan oleh KMW dan atau didalam pelaksanaan pekerjaan terdapat
perubahan Spesifikasi Teknis dan serta volume pekerjaan (contoh terlampir);
b. Surat Pernyataan sanggup melaksanakan / menyelesaikan seluruh pekerjaan
sampai selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan, (contoh terlampir);
c. Pernyataan Kebenaran Usaha, (contoh terlampir)
Pasal 4 :
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama ......... (................) hari kalender
dan dimulai sejak hari dan tanggal ditandatanganinya Surat Perjanjian
Kerjasama Pengadaan;
(2) Batas waktu berakhirnya penyelesaian pekerjaan sampai dengan selesai 100
% (seratus persen) akan diatur lebih lanjut dalam Kontrak Pengadaan.
(3)
Pasal 5 :
SANKSI
(1) Peserta Pengadaan yang ditetapkan sebagai Pemenang wajib menerima
putusan tersebut.
(2) Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian Pemasok, maka
Pemasok yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-
kurangnya 1 o/oo (satu perseribu) per hari dari nilai kontrak, dan akan
diperhitungkan pada saat pembayaran kepada Pemasok;
(3) Keterlambatan yang diakibatkan dengan adanya force majeure / kahar, pihak
Pemasok tidak dikenakan denda selama ada pembuktian secara tertulis dan
syah dan pihak Pemasok dan harus melaporkan kepada KSM selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari setelah adanya kejadian dimaksud.
(4) Keadaan kahar/force majeure adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak seperti : kerusuhan, bencana alam (banjir, gempa bumi,
badai, gunung meletus, tanah longsor, dan angin topan), kebakaran, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam kontrak tidak dapat dipenuhi.
Pasal 6 :
PENYUSUNAN KONTRAK DAN CARA PEMBAYARAN
(1) Penyusunan Kontrak
Ketua KSM menyusun Kontrak Pengadaan dan disepakati bersama dengan
Pemenang sebelum kontrak ditandatangani, banyaknya rangkap kontrak
38 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
dibuat sesuai kebutuhan yaitu sekurang-kurangnya 2 (dua) rangkap, kontrak
asli untuk masing-masing pihak. Kontrak asli pertama untuk KSM dibubuhi
materai yang cukup pada bagian yang ditandatangani oleh Pemasok, dan
kontrak asli kedua untuk Pemasok dibubuhi materai yang cukup pada bagian
yang ditandatangani oleh KSM, sedangkan rangkap kontrak lainnya tanpa
dibubuhi materai (bila diperlukan).
(2) Syarat-syarat pembayaran :
- Pembayaran kepada Pemasok akan dilaksanakan secara
bertahap/sekaligus*) yang dinyatakan dengan Berita Acara.
- Tatacara pembayaran akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian kerja;
(3) Uang muka dapat diberikan kepada Pemasok setinggi-tingginya 20 % (dua
puluh persen) dari nilai kontrak dan pihak pemasok harus menyerahkan
jaminan uang muka dengan nilai minimal 100 % (seratus persen) dari
besarnya uang muka;
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 39
................, ........................ 20....
1. . Ketua 1.
.
2. 2.
. Sekretaris
3. . Anggota
3.
4.
4. Anggota
5. . Anggota
5.
Lampiran :
Nama Jenis
No. Bahan/Alat Satuan Volume
Spesifikasi
Konstruksi*)
40 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
Lampiran 2
PENGUMUMAN PENGADAAN TERBATAS
Nomor : ..........................
.......................,.................
20....
KSM ....................
Ketua,
(..............................................)
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 41
..........., .................20...
Nomor : ..................
Lampiran : --
Perihal : Undangan Pengadaan Terbatas.
Kepada Yth.
Pimpinan Toko/Pemasok : ................................
di -
Tempat
(..............................................)
42 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
Lampiran 3
SURAT PENAWARAN
................., ..................
20...
Nomor : .........................................................
Kepada Yth.:
Ketua Tim Pengadaan Bahan/Alat
Pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) :......................................
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan Pengumuman Pengadaan Terbatas dari Tim Pengadaan Bahan/Alat Konstruksi
pada KSM dan Berita Acara Pemberian Penjelasan Nomor : ....................... ....................................... tanggal
........................., maka kami yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : ..
Jabatan : ..
Toko/Pemasok : ..
Alamat Toko/Pemasok : ..
Penawaran harga ini berlaku selama 1 (satu bulan) bulan terhitung sejak tanggal pembukaan dokumen
penawaran.
Demikian surat penawaran ini kami buat dalam rangkap .......... (.............) dan bermaterai cukup,
untuk menjadikan periksa.
TOKO/PEMASOK
MATERAI
Rp. 6.000,-
dan
Tanggal
Nama Jelas, Tanda Tangan
Jabatan
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 43
Lampiran 4
RINCIAN HARGA PENAWARAN
PEKERJAAN : ...................................
Total (Rp)
Dibulatkan (Rp)
Terbilang :
TOKO/PEMASOK
Jabatan
44 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN
TIDAK MENUNTUT GANTI RUGI
TOKO/PEMASOK
MATERAI
Rp. 6.000,-
dan
Tanggal
Jabatan
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 45
Lampiran 6
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MENYELESAIKAN PEKERJAAN
Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh tanggung jawab, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
........................., ...............
20....
TOKO/PEMASOK
MATERAI
Rp. 6.000,-
dan
Tanggal
Jabatan
46 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
Lampiran 7
SURAT PERNYATAAN
KEBENARAN USAHA
Nama : .
N a m a (Toko/Pemasok) : .
Alamat : .
Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut
dimuka pengadilan apabila keterangan-keterangan yang diberikan tidak benar.
Demikian pernyataan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
TOKO/PEMASOK
MATERAI
Rp. 6.000,-
dan
Tanggal
Jabatan
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 47
Lampiran 8
BERITA ACARA
PEMBERIAN PENJELASAN
Nomor : ....................................
TENTANG :
PEKERJAAN : ..........................................
Pada hari ini ........... tanggal ................ bulan ..................... tahun ................, bertempat di
........................................................................................................., telah melaksanakan rapat
Pemberian Penjelasan untuk pekerjaan ...................................................
Rapat dibuka pada pukul ..............., oleh Ketua/Sekretaris*) Tim Pengadaan Bahan/Alat
Konstruksi, yang dihadiri oleh :
Para peserta calon Pemasok Bahan/Alat*) yang telah diundang dan mengambil dokumen
Pengadaan, yaitu :
1. .......................
2. ......................., dst
Adapun rangkaian acara dalam rangka pemberian penjelasan adalah sebagai berikut :
Demikian Berita Acara pemberian penjelasan ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga),
ditandatangani oleh Tim Pengadaan dan 2 (dua) wakil dari calon Pemasok untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
48 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
TIM PENGADAAN BAHAN/ALAT
PADA KSM :.............................
Kedudukan
No N a m a Tanda Tangan
Dalam TIM
1. ................................. Ketua 1.
2.
2. ................................. Sekretaris
3. ................................. Anggota 3.
4.
4. ................................. Anggota
5. ................................. Anggota 5.
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 49
Lampiran 9
BERITA ACARA
PEMASUKAN, PEMBUKAAN, EVALUASI/PENILAIAN,
PENETAPAN PEMENANG
Nomor : ....................................
TENTANG :
PEKERJAAN : ..........................................
Pada hari ini ........... tanggal ................ bulan ..................... tahun ................,
bertempat di ........................................................................................................., telah
melaksanakan rapat Pemasukan, Pembukaan, Evaluasi dan Penetapan Pemanang untuk
pekerjaan .................................................................................................
Rapat dibuka pada pukul ..............., oleh Ketua/Sekretaris*) Tim Pengadaan Bahan/Alat
Konstruksi, yang dihadiri oleh :
Ketua, Sekretaris dan para anggota Tim Pengadaan Bahan/Alat Konstruksi*);
Para peserta calon Pemasok Bahan/Alat*) yang telah diundang dan mengambil
dokumen Pengadaan, yaitu :
1. Toko/Pemasok : .......................
2. Toko/Pemasok : .......................
3. Toko/Pemasok : ......................., dst
Adapun rangkaian acara adalah sebagai berikut :
50 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
Pada akhir acara sekali lagi ketua panitia menyampaikan nama dan jumlah penawaran
dari peserta yang dinyatakan sebagai Pemenang dihadapan seluruh Peserta yang hadir.
Rapat ditutup oleh Ketua/Sekretaris*) Tim Pengadaan Bahan/Alat*) pada pukul
....................................
Demikian Berita Acara pemberian penjelasan ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga),
ditandatangani oleh Tim Pengadaan dan 2 (dua) wakil dari calon Pemasok untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kedudukan
No N a m a Tanda Tangan
Dalam TIM
1. ................................. Ketua 1. .
2.
2. ................................. Sekretaris
3. ................................. Anggota 3. .
4.
4. ................................. Anggota
5. ................................. Anggota 5.
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 51
Lampiran 10
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pemasok harus melaksanakan dan menyelesaikan Pengadaan Bahan/Alat*)
sesuai dengan spesifikasi dan volume yang dipersyaratkan. Berupa*) :
Penyediaan dan pengangkutan Bahan Bangunan sampai dilokasi kegiatan;
Penyediaan Peralatan, Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan Konstruksi,
Penyediaan Tenaga Operator Peralatan dilapangan*)
untuk Pelaksanaan Pekerjaan :
Nama Paket/Jenis Kegiatan : ............................................................................12)
Lokasi : ..........................................................................................13)
PASAL 2
DOKUMEN PERJANJIAN KERJA
Dokumen Perjanjian Kerja sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta
merupakan bagian dari Perjanjian Kerja ini, yaitu :
(1) Pedoman Pelaksanaan dan petunjuk-petunjuk teknis program PNPM MP;
(2) Surat Perjanjian Kerjasama Pengadaan Bahan/Alat*)
(3) Syarat-syarat Umum Perjanjian Kerjasama
(4) Spesifikasi Teknis
(5) Dokumen Penawaran dan lampiran-lampirannya, khususnya :
52 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
(i) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
(ii) Kuantitas & Penawaran Biaya
(iii) Spesifikasi Pekerjaan
(iv) Gambar-gambar dan Adendum, (bila ada)
PASAL 3
MASA PERJANJIAN KERJA
Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan
dilaksanakan selama (.................................14) hari kalender kerja),
terhitung sejak Tanggal Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh keduabelah pihak.
PASAL 4
JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA
Nilai Perjanjian Kerja untuk pekerjaan yang tertuang didalam Pasal (1) Surat
Perjanjian ini, bersifat Lumpsum untuk seluruh pekerjaan sebagaimana
dicantumkan dalam dokumen Penawaran Pekerjaan Pemasok bersangkutan,
sebesar : Rp............................. (................................................. Rupiah)15)
sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
PASAL 5
CARA PEMBAYARAN dan PENYERAHAN PEKERJAAN
5.1. Seluruh pelaksanaan pembayaran pekerjaan tersebut dalam pasal (1) Surat
Perjanjian ini akan dilaksanakan melalui Bank Pemasok oleh pihak pertama
dan dinyatakan dengan Berita Acara Pembayaran;
5.2. Uang muka dapat diberikan kepada Pemasok setinggi-tingginya 20 % (dua
puluh persen) dari nilai kontrak dan pihak pemasok harus menyerahkan
jaminan uang muka dengan nilai minimal 100 % (seratus persen) dari
besarnya uang muka;
5.3. Pembayaran berikutnya akan dilaksanakan setelah bahan/alat*) diterima oleh
pihak pertama dilokasi proyek;
5.4. Apabila pihak Pertama mengkehendaki penyerahan bahan/alat*) tidak
dilaksanakan secara sekaligus tetapi secara bertahap sesuai kebutuhan
pekerjaan pihak pertama maka cara pembayaran akan dilaksanakan secara
bertahap sesuai nilai tahapan penyerahan pekerjaan.
5.5. Rincian Volume dan waktu penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud
dalam tahap penyerahan pekerjaan pada pasal 5.4 diatas, akan
diberitahukan kemudian oleh pihak Pertama kepada pihak Kedua secara
tertulis, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sebelum batas waktu
penyerahan bahan/alat*) yang dikehendaki oleh pihak Pertama.
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 53
PASAL 6
SANKSI
6.1. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian Pemasok, maka
Pemasok yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-
kurangnya 1 o/oo (satu perseribu) per hari dari nilai kontrak, dan akan
diperhitungkan pada saat pembayaran kepada Pemasok;
6.2. Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure / kahar maka
pihak Pemasok tidak dikenakan denda selama ada pembuktian secara tertulis
dan syah oleh pihak Pemasok. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada
KSM selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah adanya kejadian dimaksud.
6.3. Keadaan kahar/force majeure adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak seperti : kerusuhan, bencana alam (banjir, gempa bumi,
badai, gunung meletus, tanah longsor, dan angin topan), kebakaran, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam kontrak tidak dapat dipenuhi.
6.4. Pihak Pertama berhak memutuskan/membatalkan kontrak kerja dengan
Pihak Kedua dan mengalihkan kepada Pihak lain tanpa terlebih dahulu
memberitahukan kepada Pihak Kedua, apabila Pihak Kedua tidak
melaksanakan pekerjaan dalam waktu ........ (.............)16) hari kalender sejak
ditandatanganinya perjanjian ini dan atau sejak disampaikannya
pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada pasal 5.5 diatas.
......................., ................ - ......... 200 ...17)
PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,
Ketua KSM/Panitia*) Pimpinan
Pemasok/Toko*)
Meterai
6000
.........................5) ....................9)
Mengetahui,
POKJA Kota/Kab, KonsultanMonitoring Wilayah,
.........................19) ....................18)
PENJELASAN
1) = Tahun Anggaran Pelaksanaan Proyek
2) = Nama Paket Pekerjaan yang akan dilaksanakan
3) = Nomor Perjanjian Kerjasama dengan Pemasok
4) = Nomor dan Tanggal SP3 KSM/Panitia dengan BKM/LKM
5) = Nama Koord. BKM / Ketua KSM/Panitia (sesuaikan)
6) = Nama Koord. BKM / Ketua KSM/Panitia (sesuaikan)
7) = Nama Desa/Kel., Kecamatan, Kabupaten kedudukan KSM/Panitia
8) = Alamat Sekretariat KSM/Panitia
9) = Nama Pimpinan Pemasok/Toko
10) = Nama Pemasok/Toko
54 PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa
11) = Alamat Pemasok/Toko
12) = Nama Paket Pekerjaan KSM/Panitia sesuai SP3;
13) = Lokasi Paket Pekerjaan/Prasarana (RT/RW/Dusun/Kampung)
14) = Jumlah hari kalender masa pelaksanaan pekerjaan, dalam angka dan huruf
15) = Jumlah Nilai Kontrak Pekerjaan dalam angka dan huruf
16) = Jumlah hari kalender yang ditetapkan sebagai batas akhir keterlambatan Pemasok, dalam
angka dan huruf
17) = Tempat, Tanggal Perjanjian dibuat
18) = Nama KMW/Askot (atau yang mewakili dari bidang Infrastruktur)
19) = Nama PJOK Kecamatan bersangkutan
*) = Dipilih yang sesuai
PEDOMANTEKNISPengadaanBarang&Jasa 55
KANTOR PUSAT
JL. Pattimura No.20 Kabayoran Baru
Jakarta Selatan, Indonesia - 12110
KANTOR PROYEK
Jl. Penjernihan 1 No. 19 F Pejompongan
Jakarta Pusat Indonesia - 10210
PENGADUAN
P.O. BOX 2222 JKPMT
SMS 0817 48048
e-mail : ppm@pnpm-perkotaan.org
www.p2kp.org | www.pnpm-perkotaan.org