Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

Sumber : Bungur Punya Cerita( Kegiatan Edukasi Internet Sehat), tanggal 16 Juli 2017

DIBUAT SEBAGAI KELENGKAPAN PERMOHONAN BANTUAN BUKU DARI


PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Bungur Punya Cerita


Jalan Bungur Besar Raya No.148
(Belakang Stasiun Senen)
Email : bungurpunyacerita@gmail.com
Facebook: @BungurPunyaCerita
Instagram : bungurpunyacerita
Contact Person: 08568784593 (Dewi)
1

Pendahuluan
Antusias untuk membaca buku saat ini
sangat berkurang, terlebih dengan adanya
media elektronik yang semakin menarik
bagi anak-anak. Hal tersebut memberikan
dampak yang buruk. Manfaat yang
diberikan dari membaca tidak bisa
digantikan dengan uang. Seperti yang
diungkapkan oleh duta baca Indonesia,
Najwa Shihab, kegiatan membaca
merupakan unsur utama dalam khazanah kehidupan
berbangsa. Menurutnya, bangsa tanpa tradisi literasi
akan menjadi bangsa kelas teri yang senang memaki,
mudah diprovokasi, dan minim imajinasi.
(http://www.perpusnas.go.id/2016/03/najwa-shihab-
duta-baca-indonesia-2016-2020).

Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber


daya alam yang seharusnya dapat di seimbangkan
dengan kekayaan sumber daya manusia. Sangat penting
bagi setiap warga negara untuk peduli terhadap kondisi
literasi di Indonesia. Menurut data dari OECD Edukasi
literasi yang belum merata ke berbagai kalangan
masyarakat di Indonesia menjadi sebuah tragedi yang mengakibatkan
budaya membaca bangsa berada di peringkat terendah di antara 50 negara
Asia. Lebih diperkuat dengan data UNESCO lagi bahwa saat ini Indonesia
termasuk negara yang belum menerapkan kewajiban membaca bagi anak
SMA.

Edukasi literasi merupakan tantangan yang sedang dihadapi bangsa


Indonesia. Saat ini, kerjasama dengan berbagai pihak terutama yang peduli
dengan pendidikan di Indonesia dapat menjadi jembatan sosialisasi literasi
dengan tarjet ke semua kalangan masyarakat. Edukasi tersedianya
perpustakaan bukan hanya sebagai gudang buku akan tetapi menjadikan
perpustakaan sebagai rumah kedua bagi anak-anak di Indonesia perlu
ditingkatkan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
2

perpustakaan dan budaya gemar membaca. Lingkup yang paling


berpengaruh dalam gerakan literasi adalah dimulai dari keluarga. Akan
tetapi, perbedaan kelas sosial juga menjadi aspek penting dalam usaha
mengurangi ketidaklayakan pendidikan di Indonesia terutama persoalan
gemar membaca. Kurangnya ketersediaan dalam akses bahan bacaan bagi
anak-anak Indonesia dari kalangan menengah kebawah menularkan
semangat bagi beberapa kalangan masyarakat berbentuk komunitas yang
ingin membantu pemerintah dalam pemerataan edukasi literasi di
Indonesia. Terjalinnya kerjasama pemerintah dengan komunitas untuk
menularkan kesadaran akan pentingnya membaca dapat menjamah
berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.
3

Daftar Isi

Pendahuluan ......................................................... 1

Sekilas Tentang Bungur Punya Cerita .................... 4

Membaca dan lingkungan keluarga marjinal......... 5

Kegiatan Kelas Bungur Punya Cerita ..................... 6

Rencana Capaian Kegiatan ................................... 8

Penutup ................................................................ 8

Lampiran-Lampiran ............................................... 9
4

Sekilas Tentang Bungur Punya


Cerita
Komunitas yang memberikan
pendidikan nonformal serta turut
memperjuangkan hak anak-anak di
bilangan Bungur, Senen, Jakarta
Pusat

Kegiatan belajar dilakukan setiap


akhir pekan di Taman Bungur,
belakang Stasiun Senen.
Anggota komunitas kami adalah
para volunteer yang peduli pada pemenuhan hak anak terutama dalam
memperoleh pendidikan.

Gambaran adik-adik Bungur Punya Cerita adalah sebagai berikut:

1. Rentang usia antara 5-15 tahun.


2. Masih terdapat anak belum
sekolah.
3. Rata-rata pekerjaan orang tua
sebagai pemulung dan pekerja
serabutan (buruh cuci, dkk).
4. Pendidikan tertinggi dilingkungan
Bungur hanya sampai dengan
SMP.
5. Dukungan orang tua agar adik-
adik bisa ikut belajar lebih intensif
mulai meningkat.

Selama ini, kami selalu belajar di Taman belakang stasiun Senen depan
Jalan Bungur Besar Raya. Tidak ada fasilitas ruang kelas yang dapat
dimanfaatkan sebagai perpustakaan kecil. Awal cerita, kami memperoleh
informasi terkait penyewaan rumah di Jalan Raya Bungur Besar Gang III
pada bulan Juni 2017, saat itu kami berusaha untuk bisa menempati ruang
tersebut agar bisa dijadikan perpustakaan mini, dan pada awal Agustus
5

2017 kami mulai melengkapi fasilitas kelas dengan berbagai macam buku
yang kami dapatkan dari beberapa donatur. Setelah tiga bulan berjalan,
kami merasa bahwa adik-adik Bungur Punya Cerita lebih sering bermain
disekitar kelas untuk sekedar membaca buku. Saat ini, minat adik-adik
bungur untuk membaca lebih meningkat.

Membaca dan lingkungan keluarga marjinal


Peran membaca saat ini belum dianggap hal utama yang sebenarnya harus
diajarkan sejak masa anak-anak. Kurangnya kepedulian terhadap membaca
dari lingkungan pendukung anak-anak dapat menjadi salah satu faktor
keterpurukan literasi di Indonesia. Keluarga yang menjadi tiang utama
menjadi kontribusi terbesar dalam perkembangan anak. Semua anak
memiliki hak yang sama Hak untuk mendapatkan PENDIDIKAN, hak untuk
mendapatkan KESAMAAN, dan hak untuk memiliki PERAN dalam
PEMBANGUNAN. Terkadang hak anak tidak terpenuhi dikarenakan kondisi
lingkungan keluarga yang tidak mendukung. Orang tua yang seharusnya
menjadi panutan, namun tidak sepenuhnya dapat menjalankan perannya
karena kurangnya kepedulian tentang pendidikan, baik pendidikan formal
dan non formal terutama pendidikan didalam keluarga. Seperti yang
tertulis didalam buku Membuat Anak Gila Membaca (Adhim, MF) bahwa
kegagalan orang tua menjadikan membaca sebagai kegiatan bermain
dapat menyebabkan lemahnya antusiasme anak terhadap membaca.

Menyikapi kondisi anak-anak yang hidup di lingkungan dengan


keterbatasan fasilitas, baik keluarga sebagai fasilitator utama maupun
fasilitas fisik, perlunya kepedulian yang lebih. Kepedulian atas kurangnya
daya dukung tersebut akan membawa pengaruh positif bagi motivasi anak-
anak untuk tetap berkembang terutama dalam hal membaca. Banyak
komunitas pendidikan yang bermunculan di kota Jakarta sebagai bentuk
kepedulian para relawan atas keterbatasan akses pendidikan yang sampai
saat ini masih ada. Keterbatasan akses pendidikan yang berpengaruh
terhadap minat baca anak-anak diharapkan dapat di urai secara perlahan.

Kebermanfaatan hidup untuk orang lain, menjadikan motivasi utama oleh


para relawan komunitas pendidikan dalam membantu anak-anak yang
6

kurang beruntung untuk dapat merasakan dorongan positif untuk menjadi


lebih baik, membantu mereka untuk dapat jatuh cinta pada membaca
dimulai dari satu buku.

Kegiatan Kelas Bungur Punya Cerita


Beberapa kegiatan di Bungur Punya Cerita antara lain,

1. Kelas Ujian Nasional


Kelas Ujian Nasional merupakan tindak lanjut dari program kami yaitu
Pendampingan Pendidikan. Kelas ini bertujuan untuk dapat
membantu anak-anak kelas VI siap dalam mengikuti ujian nasional.
Output yang kami harapkan atas berjalannya kelas Ujian Nasional adalah
anak-anak dapat lulus dengan nilai yang memuaskan dan dapat diterima
di Sekolah Menengah Pertama Negeri dan bukan swasta. Karena selama
ini kerikil yang menyebabkan anak-anak Bungur putus sekolah adalah
keterbatasan nilai untuk bisa masuk sekolah negeri dan keterbatasan
biaya di sekolah swasta. Sehingga tidak banyak anak yang mampu
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Kelas Ujian Nasional dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu, dibantu
oleh relawan pengajar Indorelawan, di Kelas Bungur Punya Cerita.
Materi yang diberikan adalah materi kelas 4, 5, dan 6 sebagai persiapan
ujian nasional. Terdapat 6 (enam) siswa yang mengikuti kelas Ujian
Nasional.

2. Kelas Akademik dan Budi Pekerti


Jumlah yang cukup signifikan atas keterbatasan kemampuan beberapa
anak dalam calistung, menggerakkan kami untuk membuka kelas ini.
Selain itu, kepedulian kami terhadap sikap anak-anak yang kurang
beruntung yang berbeda dengan anak yang lebih berada, menggerakkan
kami untuk selalu dapat memberikan kata positif disetiap pengajaran
yang diberikan ataupun setiap kita berinteraksi dengan anak-anak.
Kami harap dengan adanya kelas akademik dapat memotivasi anak-anak
untuk lebih semangat belajar dan bermanfaat jangka panjang bagi masa
7

depan mereka kelak. Keberlanjutan penanaman nilai-nilai memiliki


peran besar dalam pembentukan karakter anak-anak.

3. Kelas Seni
Kelas Seni terbentuk karena terdapat minat dari anak-anak dampingan
Bungur Punya Cerita. Kelas seni terbagi dalam tiga jenis antara lain Seni
Kriya, Seni Pertunjukkan, dan Seni Rupa. Kelas seni bertujuan untuk
menyalurkan bakat anak-anak di bidang Seni. Kelas seni dimanfaatkan
sebagai kelas bermain bagi anak-anak setelah mereka mendapatkan
kelas Akademik.

Pendampingan kelas seni dibantu oleh relawan dari Indorelawan. Kelas


seni dilaksanakan seminggu sekali (hari Sabtu/Minggu) untuk 2 kali
pertemuan dalam satu bulan, disesuaikan dengan jadwal kakak
pendamping. Dikarenakan peminat untuk kelas Seni cukup banyak,
sehingga tidak mungkin diadakan di Kelas, maka kegiatan ini
dilaksanakan di taman belakang Stasiun Senen, tempat kami belajar
sebelum mempunyai kelas.

4. Kelas Olahraga
Kelas Olahraga diadakan setiap satu bulan sekali. Bidang olahraga yang
menjadi minat anak-anak adalah sepak bola dan futsal. Kelas olahraga
diadakan karena sebagian besar anak laki-laki senang dengan permainan
sepak bola. Untuk menyalurkan bakat mereka kami bentuk tim pemain
futsal SSB Bungurlona. Selain kelas seni pendampingan kelas olahraga
bisa dijadikan ajang bermain. Untuk memudahkan kami memotivasi
anak-anak agar latihannya tetap bermanfaat saat latihan diselingi
dengan tantangan yang dihargai dengan sebuah sertifikat dan hadiah.

5. Kelas Parenting
Program pendidikan Orang Tua Cerdas salah satu program yang
mendasari diadakannya kegiatan parenting. Alasannya adalah bahwa
faktor utama perkembangan anak-anak adalah keluarga. Bagaimanapun
kondisi lingkungan jika pondasi di keluarga sudah kuat, maka akar nilai-
8

nilai kehidupan yang dimiliki anak tidak akan goyah. Akan tetapi, tidak
semua keluarga bisa menjadi orang tua seutuhnya, yang mana
penyebabnya bisa dari keterbatasan yang dimiliki oleh orang tua. Baik
keterbatasan pendidikan, ekonomi, dan fasilitas. Pendekatan yang kami
lakukan tidak hanya pada perkembangan akademik, budi pekerti, dan
bakat anak-anak, namun pengaruh peran orang tua kami pertimbangkan
sebagai hal terpenting dalam membantu mengubah pola pikir dan pola
asuh terhadap anak-anak mereka.

Rencana Capaian Kegiatan


Capaian jangka pendek adalah ingin menyediakan fasilitas membaca yang
memadai untuk anak-anak Bungur Punya Cerita. diharapkan dengan adanya
fasilitas yang cukup kegiatan positif mereka bertambah yaitu dengan
membaca. Terdapat perpustakaan mini dengan fasilitas buku yang cukup
yang dibuka secara rutin setiap hari. Diharapkan dengan dibukanya kelas
setiap hari akses anak-anak untuk membaca lebih luas.

Hal yang ingin kita capai dalam jangka panjang supaya anak-anak di Bungur
menjadi generasi muda yang sudah siap untuk menatap masa depan.
Orang-orang dapat mengenal Bungur Punya Cerita dengan kisah-kisah yang
positif dan inspiratif.

Penutup
Tidak ada yang tidak mungkin jika semua tujuan dikerjakan secara
berdampingan, baik pemerintah, komunitas, masyarakat dan pihak lain
dapat tercapai meskipun itu sebuah tantangan yang berat. Seperti yang
dikatakan oleh Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia 2016-2020 yaitu
Literasi Duta Baca yang dikutip melalui http://www.najwashihab.com
bahwa Tugas yang menantang karena tradisi dan minat membaca kita
yang masih lemah. Tetapi saya percaya Cuma perlu satu buku untuk jatuh
cinta pada membaca. Cuma satu buku. Cari buku itu.

Upaya yang dilakukan kami sebagai komunitas pendidikan adalah sebagai


jembatan semu antara anak-anak dan impiannya. Pondasi Jembatan ada di
9

posisi keluarga, dan segala kelengkapan pembentuk jembatan adalah peran


pemerintah, lingkungan serta masyarakat.

Lampiran-Lampiran

Sumber : Bungur Punya Cerita (Kegiatan Kelas Ujian Nasional)

Sumber : Bungur Punya Cerita (Kegiatan tambahan Edukasi Internet Sehat)


10

Sumber : Bungur Punya Cerita (Kegiatan tambahan Fotografi)

Sumber : Bungur Punya Cerita (Kegiatan Akademik - Calistung)


11

Sumber : Bungur Punya Cerita (belajar permainan edukatif didepan kelas)

Sumber : Bungur Punya Cerita (kedatangan kakak-kakak dari komunitas GASCI)


12

Sumber : Bungur Punya Cerita (Kegiatan Parenting Pola Asuh Anak 17 Agustus 2017)

Sumber : Bungur Punya Cerita (Kegiatan Olahraga Tim SSB Bungurlona)


13

Sumber : Bungur Punya Cerita (Kelas Seni Pembacaan Puisi)

Sumber : Bungur Punya Cerita (Kelas Seni Story Telling)


14

Sumber : Bungur Punya Cerita (Kegiatan tambahan berkomunikasi dengan Mahasiswa yang
sedang belajar di Inggris)

Sumber : Bungur Punya Cerita (Kegiatan afiliasi dengan Sahabat Anak keikutsertaan dalam
Jambore Sahabat Anak)

Anda mungkin juga menyukai