Anda di halaman 1dari 9

Vaporizer

Salah satu alat yang termasuk Heat Exchanger adalah vaporizer. Secara umum
vaporizer digunakan untuk menguapkan cairan. Uap yang
dihasilkan digunakan untuk proses kimia, bukan sebagai sumber panas seperti halnya
steam. Jenis-Jenis Vaporizer :
1. Vaporizer dengan sirkulasi paksa
Cairan diumpankan ke dalam vaporizer dengan menggunakan pompa.
Macam macam vaporizer dengan sirkulasi paksa :
a) Vaporizer atau pompa melalui reboiler dengan titik didih isothermal
Dalam perhitungan tipe ini, biasanya banyak ditemui masalah penguapan yang sederhana pada
suatu plant baik yang berhubungan dengan kolom destilasi maupun tidak. Jika cairan secara
substansial murni atau campuran didih konstan, maka cairan itu akan mendidih secara isotermal.
Hal ini biasanya berlaku untuk cairan hasil bawah dari kolom destilasi yang memisahkan
campuran biner menjadi senyawa yang relatif murni. Jika periode kinerja vaporizer harus diukur
dengan single overall dirt factor, maka permukaan shell perlu dibagi menjadi dua zona, yaitu
zona untuk pemanasan awal dan zona untuk penguapan. Cara ini banyak digunakan dalam
kondensor-subcoolers .
b) Vaporizer atau pompa-melalui reboiler dengan rentang didih
Jika cairan yang menguap merupakan campuran dari sejumlah senyawa miscible, maka cairan
tersebut tidak mendidih secara isotermal. Sehingga cairan tersebut memiliki temperatur didih
awal (bubble point) dan temperatur didih akhir (titik embun) di mana bit terakhir cair diuapkan.
c) Pompa-melalui vaporizer atau reboiler dengan atau tanpa rentang titik didih.
d) Evaporator sirkulasi paksa atau water solution reboiler.

2. Vaporizer dengan sirkulasi alamiah


Cairan umpan dapat mengalir sendiri dalam vaporizer dengan bantuan gaya gravitasi.
Macam macam vaporizer dengan sirkulasi alamiah
a) Kettle Reboiler
Gambar II-1 Tipe Kettle Reboiler

Kettle reboilers merupakan alat yang sederhana dan sangat bermanfaat. Prinsip kerja dari
kettle reboiler ini yaitu cairan dari kolom minum (cairan pada bagian bawah menara) masuk ke
dalam kettle melalui shell samping. Di dalam kettle, terjadi kontak antara cairan tersebut dengan
steam sehingga terjadi pertukaran panas yang menyebabkan cairan tersebut menguap. Kemudian
uap akan mengalir melalui tabung dan keluar sebagai bundel condensate. Pada Kettle reboiler ini
terdapat dinding yang berfungsi untuk menahan overflow dan memisahkan tabung reboiler
bundel dari bagian dimana sisa reboiled cair (minum produk) diambil, sehingga tabung bundel
tidak terkena cairan.

b) Thermosyphon Reboiler
Gambar II-2 Tipe Thermosyphon Reboiler Horizontal

Pada prosesnya, Thermosyphon reboiler tidak memerlukan pemompaan dari kolom minum
cairan ke dalam reboiler. Cairan masuk ke reboiler dengan menggunakan sirkulasi alami.
Thermosyphon reboilers lebih kompleks daripada kettle reboilers. Ada banyak jenis
thermosyphon reboilers. Thermosyphon reboiler ini mungkin bisa vertikal ataupun horizontal.

Prinsip umum dari vaporizer cairan diumpankan ke dalam vaporizer kemudian


dipanaskan dengan suatu media pemanas (umpan tidak kontak langsung dengan media pemanas).
Biasanya tidak
semua umpan dapat teruapkan dengan sempurna. Produk yang dihasilkan (uap
dan cairan) dipisahkan dalam suatu tangki pemisah. Uap yang dihasilkan
kemudian digunakan untuk proses selanjutnya, cairan yang tidak menguap di recycle
kembali.
Vaporizer

Vaporizer adalah salah satu komponen dari mesin anestesi yang berfungsi untuk menguapkan zat

anestesi cair yang mudah menguap. Alat ini dilengkapi dengan angka penunjuk (dial) yang

berfungsi untuk mengatur besar kecil konsentrasi zat anestesi yang keluar. Anestetik volatil (spt

halothan, isoflurane, desflurane atau sevoflurane) harus diuapkan sebelum diberikan ke

pasien. Vaporizer mempunyai knob yang dikalibrasikan untuk konsentrasi yang secara tepat

menambahkan anestetik volatil ke campuran aliran gas dari seluruh flowmeter. Terletak antara

flowmeter dan common gas outlet. Lebih lanjut, kecuali mesin hanya bisa menampung satu

vaporizer, semua mesin anestesi harus mempunyai alat interlocking atau ekslusi untuk mencegah

penggunaan lebih dari satu vaporizer secara bersamaan.

Gambar 1. Vaporizer

2.1.2 Cara kerja penguapan vaporizer

Pada temperatur tertentu, melekul dari zat volatil dalam tempat tertutup akan berdistribusi

dalam fase cair dan gas. Molekul gas menghantam dinding kontainer, menciptakan tekanan uap

dari zat itu. Makin tinggi temperaturnya, makin tinggi kecendrungan molekul berubah dari cair

ke gas, dan makin tinggi tekanan uapnya. Penguapan memerlukan energi, yang didapat dari

kehilangan panas dari fase cair. Ketika penguapan berlangsung, temperatur zat cair turun dan

tekanan uap menurun hingga terdapat kalor yang dapat masuk ke sistem. Vaporizer memiliki

ruangan dimana gas pembawa akan larut bersama zat volatil.


2.1.3 Macam-macam vaporizer
1. Fluotec vaporizer
Ini termasuk vaporizer yang akurat, tetapi keakuratannya dipengaruhi oleh suhu, lamanya
penggunaan, jumlah obat halothane yang berefek didalamnya, dan aliran gas yang diberikan.
Semakin besar faktor-faktor yang mempengaruhi semakin besar konsentrasi uap yang
dikeluarkan. Selain dari pada itu ada sedikit perbedaan pada pengeluaran uap halothane jika gas
yang dipakai pendorong uap itu berbeda, yaitu jika yang dipakai oksigen saja, pada angka
konsentrasi 0,5 1,0 %, konsentrasi uap halothane yang keluar lebih tinggi sedikit dari angka itu
dari pada kalau gas yang dipakai itu nitrouse oxide 70 %, sedangkan pada angka 2, 3, dan 4 %
pengeluaran uap halothane lebih tinggi gas nitrous oxide 70 % dari pada oksigen. Ini adalah
pengaruh dari kekentalan gas.

Gambar 2. Floutec vaporizer

2. Goldman vaporizer
Ini adalah vaporizer sederhana yang tidak menggunakan kendali suhu, biasanya dipakai secara
selang seling dengan nitrous oxide-oksigen pada mesin Boyle atau mesin Walton dan Mc
Kesson. Selanjutnya vaporizer ini berkembang menjadi vaporizer Mark II.

Gambar 3 Goldman vaporizer

3. Vaporizer copper kettle


Ini sebuah vaporizer yang sangat efesien yang dibuat pada tahun 1952. Pada vaporizer ini
digunakan alat pengukur atas berbagai aliran gas oksigen yang diberikan yang melewati cairan
halotan dan hasil campuran uap anestesi yang dikeluarkan dapat diketahui sesuai dengan hasil
pengukuran oleh vaporizer. Copper Kettle dapat digunakan untuk menguapkan eter, halothane,
trilene atau metoksifl

Gambar 4 Vaporizer copper kettle


Vaporizer ketel tembaga tidak lagi digunakan secara klinis, bagaimanapun juga, mengerti

cara kerjanya akan memberikan pemahaman terhadap pemberian zat volatil. Diklasifikasikan

sebagai measured-flow vaporizer (atau flowmeter-controlled vaporizer). Didalam ketel tembaga,

sejumlah gas pembawa akan melewati zat anestetik yang dikontrol oleh flowmeter, Katup ini

akan ditutup ketika sirkuit vaporizer tidak dipakai. Tembaga digunakan sebagai bahan

konstruksi karena sifat spesifik panasnya. (Jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gr

substansi sebesar 1oC) dan konduktifitas termal yang baik (kecepatan konduktifitas panas

melewati zat) membantu kemampuan vaporizer untuk tetap pada temperatur yang

konstan. Seluruh gas yang memasuki vaporizer melawti cairan anestesi dan akan bercampur

dengan uap. 1 ml cairan anestetik sama dengan 200 ml uap anestesi. Karena tekanan uap dari

zat anestesi lebih besar dari yang tekanan parsial yang dibutuhkan untuk anestesia, gas yang

sudah bercampur akan meninggalkan ketel harus diencerkan terlebih dahulu sebelum mencapai

pasien.

Sebagai contoh , tekanan uap halotan adalah 243 mmHg pada 20oC, jadi konsentrasi halotan

ketika keluar dari ketel tembaga pada 1 atmosfer adalah 243/760, atau 32%. Jika 100ml

oksigen memasuki ketel, sekitar 150 ml gas akan keluar, yang sepertiganya adalah uap

halotan. Sebagai kontras, tekanan parsial yang hanya 7mmHg atau kurang dari 1% konsentrasi
(7/760) pada 1 atmosfer yang dibutuhkan untuk anestesi. Untuk memberikan 1% konsentrasi

halotan, 50 ml uapo halotan dan 100ml gas pembawa yang meninggalkan ketel tembaga harus di

encerkan dengan 4850 gas yang lain (5000-150 =4850). Setiap 100 ml oksigen yang melewati

vaporizer halothan akan memberikan konsentrasi halotan 1 % jika total aliran gas pada sirkuit

pernafasan sebesar 5L/mnt. Jadi, jika total aliran sudah ditetapkan, aliran melewati vaporizer

akan menentukan konsentrasi akhir dari zat anestesi. Isofluran mempunyai tekanan uap yang

hampir sama. Jadi terdapat hubungan yang sama antara aliran ketel tembaga, aliran gas total,

dan konsentrasi zat anestetik. Bagaimanapun juga, jika aliran gas total turun tanpa disengaja

(cth. Kehabisan suplai nitrous oksida), konsentrasi volatil anestetik akan naik dengan cepat ke

tingkat yang berbahaya.

4. HALOX VAPORIZER

Vaporizer ini bekerja seperti vaporizer Copper Ketlle terbuat dari kaca. Disini digunakan alat

pengukur suhu sehingga dapat diketahui suhu dari halothane. Disini dibuat gambaran untuk

membaca berapa uap halothane yang keluar sesuai dengan suhu dan aliran gas yang diberikan,

baik oksigen maupun nitrous oxide.

Gambar 5 Halox vaporizer

5. DRAGER VAPORIZER

Ini adalah vaporizer dengan kompensasi suhu yang dapat mengeluarkan konsentrasi yang

tetap dan akurat pada aliran gas antara 0,3 12 lt/menit. Alat ini tidak terpengaruh oleh tekanan

yang ditimbulkan oleh ventilator, alat ini sangat akurat.


Gambar 6 Drager vaporizer

6. OXFORD MINIATUR VAPORIZER

Vaporizer ini dapat digunakan secara tersendiri atau digabungkan dengan mesin EMO inhaler

dengan konsentrasi 0-3,5 %

Gambar 7 Oxford miniature vaporizer

7. PENLON DRAWOVER VAPORIZER MARK II


Ini adalah vaporizer kompensasi suhu yang efesien pada aliran gas antara 4-14 lt/menit, dan

dapat memberikan konsentrasi 6 %.

Gambar 8 Penlon drawover vaporation Mark II

8. BLEASE UNIVERSAL VAPORIZER

Ini merupakan perkembangan dari Garned Vaporizer yang dapat dipakai untuk semua anestesi

yang mudah menguap.

Gambar 9 Blease universal vaporizer

9. EMO draw over apparatus

EMO ( Epstein Mac-Intosh Oxford) inhaler khusus untuk obat inhalasi eter.

Gambar 10 EMO draw over apparatus

Anda mungkin juga menyukai