Anda di halaman 1dari 10

VAPORIZER

A. Pengertian Vaporizer
Vaporizer adalah salah satu komponen dari mesin anestesi yang berfungsi
untuk menguapkan zat anestesi cair yang mudah menguap. Alat ini dilengkapi
dengan angka penunjuk (dial) yang berfungsi untuk mengatur besar kecil
konsentrasi zat anestesi yang keluar. Anestetik volatil (spt halothan,
isoflurane, desflurane atau sevoflurane) harus diuapkan sebelum diberikan ke
pasien. Vaporizer mempunyai knob yang dikalibrasikan untuk konsentrasi
yang secara tepat menambahkan anestetik volatil ke campuran aliran gas dari
seluruh flowmeter. Terletak antara flowmeter dan common gas outlet. Lebih
lanjut, kecuali mesin hanya bisa menampung satu vaporizer, semua mesin
anestesi harus mempunyai alat interlocking atau ekslusi untuk mencegah
penggunaan lebih dari satu vaporizer secara bersamaan.

Gambar 1. Vaporizer

B. Cara Kerja Penguapan Vaporizer


Pada temperatur tertentu, melekul dari zat volatil dalam tempat tertutup akan
berdistribusi dalam fase cair dan gas. Molekul gas menghantam dinding
kontainer, menciptakan tekanan uap dari zat itu. Makin tinggi temperaturnya,
makin tinggi kecendrungan molekul berubah dari cair ke gas, dan makin tinggi
tekanan uapnya. Penguapan memerlukan energi, yang didapat dari kehilangan
panas dari fase cair. Ketika penguapan berlangsung, temperatur zat cair turun dan
tekanan uap menurun hingga terdapat kalor yang dapat masuk ke sistem.
Vaporizer memiliki ruangan dimana gas pembawa akan larut bersama zat volatil.

C. Fungsi vapori
Berfungsi untuk menguapkan zat anestesi cair yang mudah menguap (
volatile anesthetic agent ) yang biasanya dilengkapi dial untuk mengatur besar
kecilnya konsentrasi zat anestesi yang keluar.
Alat penguap ini ada yang terbuat dari :
a) Gelas dengan komponen pengatur dari logam : vaporizer Goldman, Boyle
b) Logam keseluruhannya misalnya : Fluotec mark II, mark III.EMO, OMV,
Copper Kettle.
Penempatan vaporizer.
a) Dapat diletakkan diluar sirkuit nafas, terletak diantara flowmeter dan lubang
keluar gas.
b) Dapat diletakkan didalam sirkuit nafas
c) Dapat lebih 2 vaporizer yang akan dipakai, maka vaporizer untuk zat anestesi
cair yang lebih mudah menguap diletakkan lebih dekat dengan flowmeter.
d) Pada umumnya zat anestesi cair mempunyai alat penguapannya sendiri, Tetapi
ada alat penguap yang dapat dipakai untuk menguapkan beberapa zat anestesi.
Contoh : Fluotec Mark II, Mark III hanya untuk halothane dan EMO khusus untuk
eter. Copper kettle dapat untuk eter, halothane, trilene Metoksifluran.

D. Jenis dan Macam Vaporizer


1) Fluotec vaporizer
Ini termasuk vaporizer yang akurat, tetapi keakuratannya dipengaruhi
oleh suhu, lamanya penggunaan, jumlah obat halothane yang berefek
didalamnya, dan aliran gas yang diberikan. Semakin besar faktor-faktor
yang mempengaruhi semakin besar konsentrasi uap yang dikeluarkan.
Selain dari pada itu ada sedikit perbedaan pada pengeluaran uap halothane
jika gas yang dipakai pendorong uap itu berbeda, yaitu jika yang dipakai
oksigen saja, pada angka konsentrasi 0,5 – 1,0 %, konsentrasi uap
halothane yang keluar lebih tinggi sedikit dari angka itu dari pada kalau
gas yang dipakai itu nitrouse oxide 70 %, sedangkan pada angka 2, 3, dan
4 % pengeluaran uap halothane lebih tinggi gas nitrous oxide 70 % dari
pada oksigen. Ini adalah pengaruh dari kekentalan gas.
2) Goldman vaporizer
Ini adalah vaporizer sederhana yang tidak menggunakan kendali suhu,
biasanya dipakai secara selang seling dengan nitrous oxide-oksigen pada
mesin Boyle atau mesin Walton dan Mc Kesson. Selanjutnya vaporizer ini
berkembang menjadi vaporizer Mark II.
3) Vaporizer Copper Kettle
Ini sebuah vaporizer yang sangat efesien yang dibuat pada tahun 1952.
Pada vaporizer ini digunakan alat pengukur atas berbagai aliran gas
oksigen yang diberikan yang melewati cairan halotan dan hasil campuran
uap anestesi yang dikeluarkan dapat diketahui sesuai dengan hasil
pengukuran oleh vaporizer. Copper Kettle dapat digunakan untuk
menguapkan eter, halothane, trilene atau metoksifl
Vaporizer ketel tembaga tidak lagi digunakan secara klinis, bagaimanapun
juga, mengerti cara kerjanya akan memberikan pemahaman terhadap
pemberian zat volatil. Diklasifikasikan sebagai measured-flow vaporizer
(atau flowmeter-controlled vaporizer). Didalam ketel tembaga, sejumlah
gas pembawa akan melewati zat anestetik yang dikontrol oleh flowmeter,
Katup ini akan ditutup ketika sirkuit vaporizer tidak dipakai. Tembaga
digunakan sebagai bahan konstruksi karena sifat spesifik panasnya.
(Jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gr substansi sebesar
1oC) dan konduktifitas termal yang baik (kecepatan konduktifitas panas
melewati zat) membantu kemampuan vaporizer untuk tetap pada
temperatur yang konstan. Seluruh gas yang memasuki vaporizer melawti
cairan anestesi dan akan bercampur dengan uap. 1 ml cairan anestetik
sama dengan 200 ml uap anestesi. Karena tekanan uap dari zat anestesi
lebih besar dari yang tekanan parsial yang dibutuhkan untuk anestesia, gas
yang sudah bercampur akan meninggalkan ketel harus diencerkan terlebih
dahulu sebelum mencapai pasien.
4) HALOX VAPORIZER
Vaporizer ini bekerja seperti vaporizer Copper Ketlle terbuat dari
kaca. Disini digunakan alat pengukur suhu sehingga dapat diketahui suhu
dari halothane. Disini dibuat gambaran untuk membaca berapa uap
halothane yang keluar sesuai dengan suhu dan aliran gas yang diberikan,
baik oksigen maupun nitrous oxide.
5) DRAGER VAPORIZER
Ini adalah vaporizer dengan kompensasi suhu yang dapat
mengeluarkan konsentrasi yang tetap dan akurat pada aliran gas antara 0,3
– 12 lt/menit. Alat ini tidak terpengaruh oleh tekanan yang ditimbulkan
oleh ventilator, alat ini sangat akurat.
6) OXFORD MINIATUR VAPORIZER
Vaporizer ini dapat digunakan secara tersendiri atau digabungkan
dengan mesin EMO inhaler dengan konsentrasi 0-3,5 %
7) PENLON DRAWOVER VAPORIZER MARK II
Ini adalah vaporizer kompensasi suhu yang efesien pada aliran gas antara
4-14 lt/menit, dan dapat memberikan konsentrasi 6 %.
8) BLEASE UNIVERSAL VAPORIZER
Ini merupakan perkembangan dari Garned Vaporizer yang dapat
dipakai untuk semua anestesi yang mudah menguap.
9) EMO Draw Over Apparatus
EMO ( Epstein Mac-Intosh Oxford) inhaler khusus untuk obat
inhalasi eter.

E. Standar Operasional Prosedur


1. Pastikan alat berfungsi dengan baik
2. Pastikan vaporizer isoflorance, sevoflurance sudah terisi
3. Cek flow meter O2 dan flow meter N2O pastikan dalam keadaan menutup
sebelum digunakan
4. Cek sambungan atau konektor O2 dan N2O dari central ke unit soft lander,
pastikan sudah terpasang dengan benar dan tepat
5. Lakukan pengecekan gauge pressure pada mesin anastesi kiri berlawanan
dengan jarum jam untuk membuka dan pastikan bobbin berputar dengan
baik pada 4-5 liter per menit
6. Cek safety valve dengan membuka kran N2O berlawanan jam sampai 3-5
lpm. Jika valve masih masih baik maka ketika kran dibuka level yang
sama
7. Cek soda lime atau (absorber) maksimal ½ wadah masih belum berubah
warna.
8. Cek Breathing Circuit dan Bag, evaluasi adanya kebocoran dengan cara
menutup ujung Breathing Circuit yang telah terpasang pada mesin anetesi
kemudian tutup APL Valve dan biarkan bag mengembang sedikit. Tekan
bag beberapa kali dan rasakan tekanan bag turun atau tetap bertambah.
Jika tekanan turun maka dapat dipastikan ada kebocoran dan jika tidak
buka kembali ujung circuit.
9. Untuk melakukan anaestesi buka Vaporizer Isoflurance atau sevorance
berlawanan dengan arah jarum jam sampai 2-3vol% .
10. Jika operasi sudah selesai atau operator sudah menjahit kulit maka matikan
N 2O kemudian matian inhalasi dengan memutar Vaporizer searah jarum
jamsampai pada tulisan OFF, kemudian lakukan oksigenasi

F. Pemeliharaan
1. Bersihkan body mesin secara berkala.
2. Bersihkan konektor dan breathing.sirkuit bila perlu dicuci atau diganti
Sejak di setujui sampai ada revisi lebih lanjut
“LAPORAN ALAT BEDAH DAN ANASTESI”

ALAT VAPORIZER

DISUSUN OLEH:

NAMA : HARDIANTI PUTRI


NIM : T201701025
KELAS : X.1

PEMBIMBING :

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2019
“LAPORAN ALAT BEDAH DAN ANASTESI”

ALAT VAPORIZER

DISUSUN OLEH:

NAMA : NURUL ISRA


NIM : T201701030
KELAS : X.1

PEMBIMBING :

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2019
“LAPORAN ALAT BEDAH DAN ANASTESI”

ALAT VAPORIZER

DISUSUN OLEH:

NAMA : ARYANI
NIM : T201701020
KELAS : X.1

PEMBIMBING :

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2019
“LAPORAN ALAT BEDAH DAN ANASTESI”

ALAT VAPORIZER

DISUSUN OLEH:

NAMA : LD. EKO YULIANSYAH


NIM : T201701027
KELAS : X.1

PEMBIMBING :

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2019

Anda mungkin juga menyukai