Mikael Situmorang
240210150071
TPN15 B
Evaluasi Sensori Sebagai Alat dalam Menentukan Penerimaan Produk Inovatif
satunya terjadi pada produk pangan. Berbagai industri pangan melakukan inovasi-
inovasi produk pangan, baik berupa pengembangan produk baru atau modifikasi
produk yang telah ada sebelumnya. Evaluasi sensori umumnya dilakukan terhadap
tersebut.
Nutrisi atau nilai gizi suatu produk pangan memang penting tapi tidak
warna, flavor, dan tekstur menjadi penilaian pertama oleh konsumen. Penilaian
digunakan untuk menilai warna produk pangan. Indera penciuman digunakan untuk
menilai bau produk pangan. Indera pengecap digunakan untuk menilai rasa produk
pangan. Indera peraba digunakan untuk menilai tekstur produk pangan dan indera
masing atau gabungan beberapa indera tersebut dapat digunakan untuk menentukan
jenis produknya. Ketiga, membandingkan suatu produk baru dengan produk sejenis
untuk produk. Evaluasi sensori dilakukan terhadap beberapa sampel produk dengan
mengevaluasi atribut spesifik suatu produk pangan (seperti bau, rasa, tekstur, dan
visual) tanpa terkecuali. Panelis terlatih umumnya akan dihadapkan pada 2 jenis uji
organoleptik, berupa uji pembedaan dan uji deskripsi. Uji pembedaan digunakan
untuk menentukan sifat suatu produk. Evaluasi sensori juga dapat dilakukan oleh
panelis tidak terlatih dengan menggunakan uji afektif. Uji ini didasarkan pada tingkat
Selain panelis, hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi sensori adalah
ruangan. Prinsipnya, ruangan yang digunakan oleh panelis harus memiliki kriteria
sunyi, ruangan memiliki ventilasi yang baik, temperatur dan kelembapan konstan,
serta memungkinkan antar panelis untuk tidak melakukan interaksi, karena interaksi
antar panelis selama pengujian dapat memberikan hasil yang bias akibat penilaian
berbagai faktor tersebut dapat memberikan hasil yang tidak sesuai dengan