Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODUL 5
Gerak Harmonik Sederhana

Disusun oleh :
Nama : K Dewi T Pasaribu
NPM : 240210130071
Kelompok/Shift : 4/ B1
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 21 Nopember 2013
Waktu : 12.00 15.00 WIB
Asisten : Dhanti Hanifa Muslimah

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sering menemui berbagai jenis
getaran, bahkan kita juga sering mengalami getaran itu sendiri. Conto-contoh
getaran yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah getaran pada
senar biola dan gitar, getaran pada mobil saat dihidupkan,dan juga getaran pada
spring bed.
Getaran itu sendiri juga terjadi pada sebuah pegas yang diberi beban
kemudian ditarik melewati titik setimbangya. Getaran pada pegas ini sering
disebut sebagi gerak harmonik sederhan (GHS). Getaran ini disebut sebagi GHS
karena gerakan yang terjadi adalah gerakan unik serta memenuhi Hukum Hook.
Gerak harmonik sederhana ini juga sangat erat kaitannya dengan
gelombang dan osilasi, untuk gelombang, baik itu gelombang air laut, gelombang
gempa bumi, gelombang suara yang merambat di udara, semuanya bersumber
pada getaran. Dalam setiap bentuk gerak gelombang, partikel-partikel medium
yang dilalui oleh gelombang akan bergetar dengan gerak harmonik atau dengan
superposisi gerak harmonik.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Masiswa mampu mengungkapkan Hukum Hooke
2. Mahasiswa dapat menyelesaikan soal soal sehubungan dengan gerak
harmonik sederhana
3. Mahasiswa dapat menentukan tetapan pegas dan massa efektif pegas
dengan melaksanakan percobaan ayunan pegas yang dibebani
4. Mahasiswa mampu menentukan percepatan gravitasi dengan mengukur
perpanjangan pegas yang dibebani
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gerak Harmonik Sederhana


Gerak harmonik sederhana adalah gerakan bolak-balik yang dilakukan oleh
pegas di sekitar titik keseimbangan. Gerak bolak-balik ini sering disebut sebagai
gerak periodik. Gerak periodik ini terjadi secara teratur, berulang dalam selang
waktu yang sama. Sifat yang konstan, dimana bergerak dalam selang waktu yang
sama secara teratur sering disebut sebagai gerak harmonik/harmonis. Gerak
harmonik akan membentuk gerakan osilasi/getaran. Getaran terjadi jika suatu
partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama. Contoh aplikasi dari
gerak periodik adalah ujung pegas, yang mengalami gerak harmonis sederhana.
Gerak periodik juga ditemukan pada dawai, atom dalam molekul, roda
keseimbangan pada arloji, dan lain-lain.
Gerakan periodik menghasilkan getaran/osilasi. Pada kenyataannya, gerak
periodik tidak menghasilkan getaran yang tepat sama. Hal tersebut dipengaruhi
oleh gaya gesekan. Salah satu contohnya, ketika kita memainkan gitar, senarnya
akan berhenti bergetar apabila petikan dihentikan. Demikian juga bandul yang
akan berhenti berayun, jika ayunan bandul diberi gaya gesekan dengan
menghentikannya. Gaya gesekan menyebabkan benda-benda tersebut berhenti
berosilasi. Jenis getaran seperti ini disebut getaran harmonik teredam.
Gaya gesekan tidak dapat dihindari, tetapi dapat diusahakan untuk
meniadakan efek redamannya. Cara meredamkannya dengan cara menambahkan
energi ke dalam sistem yang berosilasi untuk mengisi kembali energi yang hilang
akibat gesekan, salah satu contohnya adalah pegas dalam arloji yang sering kita
pakai.
Di dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan gerak harmonik
sederhana. Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan
sederhana. Gerak harmonik sederhana dibagi atas 3 bagian kajian yaitu gerak
harmonis memiliki simpangan, kecepatan, dan percepatan.
Berdasarkan jenis instrumennya, gerak harmonik dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu gerak harmonik sederhana linear dan gerak harmonik sederhana angular.
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier terjadi pada penghisap dalam silinder
gas, gerak osilasi air raksa/air dalam pipa U, gerak horizontal/vertikal dari pegas,
dan sebagainya. Sementara, gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya
gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.

Gambar 2.1 Bandul

2.2 Gerak Harmonik Sederhana pada Sistem Pegas Berbeban


Sistem gerak harmonik sederhana yang paling sederhana adalah pegas yang
digantungi dengan beban. Susunan seperti ini disebut sebagai sistem pegas
berbeban. Dalam gerak harmonik sederhana terdapat gaya pemulih yang
menyebabkan benda dapat kembali ke posisi setimbang setelah diberikan gaya.
Gerak harmonik sederhana dirumuskan dengan :
-k x = - m 2 x
Dari persamaan tersebut didapat :

k k
2 atau
m m

2 2 k
Jika maka didapat :
T T m
Maka, periode dari suatu gerak harmonik sederhana adalah :

m
T 2
k
Gerak harmonik sederhana pada sistem pegas berbeban dimulai dengan
memberikan simpangan awal kepada beban berupa tarikan atau dorongan.
Simpangan yang diberikan pada beban dapat sepanjang mungkin, tetapi tidak
boleh melebihi batas elastisitas.

Gmabar 2. Gerak Harmonik Sederhana pada Sistem pegas

2.3 Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana

Dari persamaan gerak harmonik sederhana

Kecepatan gerak harmonik sederhana:

Kecepatan maksimum diperoleh jika nilai atau ,


sehingga : vmaksimum = A

2.4 Kecepatan untuk Berbagai Simpangan

Persamaan tersebut dikuadratkan

, maka:
...(1)

Dari persamaan :

...(2)

Persamaan (1) dan (2) dikalikan, sehingga didapatkan :

Keterangan :

v =kecepatan benda pada simpangan tertentu

= kecepatan sudut

A = amplitudo

Y = simpangan

2.5 Percepatan Gerak Harmonik Sederhana

Dari persamaan kecepatan : , maka :

Percepatan maksimum jika atau = 900 =


Keterangan :

a maks = percepatan maksimum

A = amplitudo

= kecepatan sudut

2.6 Hukum Hooke dan Getaran


Gerak Harmonik Sederhana memenuhi hukum Hooke. Setiap sistem yang
memenuhi hukum ini akan bergetar dengan cara unik dan sederhana. Hukum
Hooke menyatakan hubungan antara gaya yang meregangkan suatu zat elastis dan
pertambahan panjang zat elastis. Hukum Hooke dikemukakan oleh Robert Hooke,
yang berbunyi Pada daerah elastisitas benda, gaya yang bekerja pada benda
sebanding dengan pertambahan panjang benda. Hukum Hooke dapat dinyatakan
dengan rumusan sebagai berikut.

2.7 Tetapan Pegas


Jika suatu bahan dapat meregang atau menyusut karena pengaruh gaya
dari luar dan dapat kembali ke keadaan semula jika gaya yang bekerja padanya
dihilangkan, maka keadaan tersebut dikatakan mempunyai sifat elastis (misalnya
pegas). Dalam pegas memiliki tetapan pegas (k). Tetapan pegas juga disebut
sebagai konstanta pegas. Konstanta pegas dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya bahan pembuat dan rengganganya. Konstanta pegas memiliki nilai
harga tertentu sehingga dapat dicari menggunakan persamaan matematis. K =F/x.
Konstanta pegas memiliki satuan N/m.

2.8 Percepatan Gravitasi


Percepatan gravitasi suatu obyek yang berada pada permukaan laut
dikatakan ekivalen dengan 1 g, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s2.
Percepatan di tempat lain bergantung pada ketinggian dan benda bermassa besar
di sekitarnya. Pada umumnya digunakan nilai 9,81 m/s2, biasanya dibulatkan
menjadi 10 m/s2 untuk mempermudah perhitungan.
Percepatan gravitasi dapat diukur dengan berbagai cara. Salah satu cara
tersebut dapat dilakukan dengan paling sederhana, menggunakan pegas atau
bandul yang diketahui konstanta-konstantanya. Dengan melakukan pengukuran
dapat ditentukan nilai percepatan gravitasi di suatu tempat, yang umumnya
berbeda dengan tempat lain.
Dalam bidang fisika bumi dikenal metode gravitasi. Metode gravitasi ialah
metode pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk
memperkirakan kandungan tanah yang berada di bawah titik pengukuran. Dengan
cara ini dapat diduga struktur dan juga unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang
tersusun atas elemen yang memiliki rapat massa yang berbeda-beda.

2.9 Osilasi
Osilasi merupakan variasi periodik terhadap waktu dari suatu benda yang
bergetar. Osilasi dapat kita amati pada gerakan cairan dalan pipa U, ayunan
bandul. Osilasi merupakan gerakan arus bolak balik yang melalui titik
kesetimbangan, atau merupakan hasil dari getaran sempurna. Osilasi terbagi
menjadi 2, yaitu osilasi harmonis sederhana dan osilasi harmonis kompleks.
Dalam osilasi harmonis sederhana terdapat gerak harmonis sederhana.
Benda yang mengalami gaya yang sebanding dengan posisinya
darikesetimbangan (gaya Hooke) akan bergerak harmonik sederhana. Osilasi
gerak yang berulang (periodik) Harmonik mempunyai bentuk fungsi harmonik.
Benda yang mengalami gaya yangsebanding dengan posisinya darikesetimbangan
(gaya Hooke) akanbergerak harmonik sederhana.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Statif sebagai tempat penyangga pegas dan beban
2. Skala pelengkap statif untuk mengukur panjang pegas
3. Tabung sebagai tempat menaruh beban
4. Stopwatch untuk menghitung waktu
5. Kertas grafik untuk menggambar grafik
6. Pegas spiral sebagai benda yang diamati perubahan panjangnya
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah beban
tambahan sebagai gaya yang menekan pegas kebawah

3.2 Prosedur
Untuk melakukan praktikum Gerak Harmonik Sederhana langkah-langkah
yang harus diikuti adalah :
1. Menimbang masingmasing beban dan juga pegas, mencatat hasilnya dan
melengkapi tabel data yang tersedia.
2. Menggantung pegas pada statip lalu ditambah tabung kosong. Menarik
sedikit tabung tersebut kebawah kemudian lepaskan. Mencatat waktu yang
diperlukan untuk dua puluh getaran.
3. Mengulang pengukuran itu dengan menambahkan 2 keping beban setiap
kali, hingga terakhir dua puluh keping beban digunakan.
4. Mengolah data yang didapatkan dan membuat grafik antara T2 terhadap
massa total beban yang digunakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


Data hasil pengukuran awal
mpegas = (5,6 x 10-2 0,5 x 10-3) kg m5 = (7,1 x 10-3 0,5 x 10-3) kg
member = (64 x 10-3 0,5 x 10-3 ) kg m6 = (7,0x 10-3 0,5 x 10-3) kg
m1 = (7,1 x 10-3 0,5 x 10-3) kg m7 = (7,4 x 10-3 0,5 x 10-3) kg
m2 = (6,4 x 10-3 0,5 x 10-3 ) kg m8 = (6,7 x 10-3 0,5 x 10-3) kg
m3 = (6,3 x 10-3 0,5 x 10-3) kg m9 = (6,0 x 10-3 0,5 x 10-3) kg
m4 = (6,1 x 10-3 0,5 x 10-3) kg m10 = (6,5 x 10-3 0,5 x 10-3) kg
xember = xo = (0 0,5 x 10-3) m
g = 9,78 m/s2
Tabel 1. Pengukuran Periode Getaran
Beban M .. (kg) T (20T) . (s) T = t/20 (s) T2 (s2)
member 64 x 10-3 12,06 0,603 0,364
member + m1 +m2 77,5 x 10-3 13,84 0,69 0,479
member + m1+. + m4 89,9 x 10-3 14,56 0,728 0,53
member + m1+. + m6 104 x 10-3 15,74 0,787 0,62
member + m1+. + m8 118,1 x 10-3 16,95 0,85 0,72
member + m1+. + m10 130,6 x 10-3 17,85 0,89 0,80

Tabel 2. Penambahan dan Pengurangan Beban


(x+) . (x-) . <X> . x = <x> -
Beban F = mg (N)
(10-2)(m) (10-2)(m) (10-2)(m) xo (10-2)(m)
m1 69,44 x 10-3 0,8 0,6 0,7 0,7
m1 + m2 132,03x 10-3 1,5 1,4 1,45 1,45
m1+ m2 + m3 193,64 x 10-3 2,3 2,3 2,3 2,3
m1+. + m4 253,302 x 10-3 3,3 3,4 3,35 3,35
m1+. + m5 322,74x 10-3 4,3 4,1 4,2 4,2
m1+. + m6 391,2 x 10-3 5,5 5,2 5,35 5,35
m1+. + m7 463,6 x 10-3 6,2 6,4 6,3 6,3
m1+. + m8 529,1 x 10-3 7 7 7 7
m1+. + m9 587,78 x 10-3 8 8 8 8
m1+. + m10 651,35 x 10-3 9,5 9,5 9,5 9,5

Periode getaran
0.8 y = 0.0853x + 0.2867
0.72 R = 0.9891
0.6 0.62
0.53
0.479
0.4 Y-Values
0.364
Linear (Y-Values)
0.2

0
0 2 4 6

Gambar 3. Grafik Periode Getaran

Penambahan dan Penguran Beban


10
9.5 y = 0.9609x - 0.47
9
R = 0.9962
8 8
7 7
6 6.3
5 5.35 Y-Values
4 4.2 Linear (Y-Values)
3 3.35
2 2.3
1.45
1 0.7
0
0 5 10 15

Gambar 4. Grafik Penambahan dan Pengurangan beban


Perhitungan
0,45661964 x 6,181554175
mpegas = 42 = = 7,1102 Kg
4 x2

Perhitungan Tabel 1
(x,y) = (mtotal,T2)
A = -0,036224544
B = 6.38648736
R = 0,997596898
42 4 x2
Kkalkulator = = 6.38648736 = 6,181554175

Perhitungan Tabel 2
(x,y) = (F,<X>)
a = -0,45661964
b = 0,014667173
r = 0,997842098
g = Kkalkulator . b
= 6,181554175x 0,014667173
= 0,090665924 m/s2

4.2 Pembahasan
Pada praktikum gerak harmonik sederhana ini, dilakukan percobaan
pengukuran waktu atau periode dari pegas yang diberikan beban dan perubahan
panjang pada kawat pegas. Selain itu juga diukur nilai b. Pada percobaan
penghitungan perubahan panjang pada pegas diperoleh nilai b adalah
0,014667173 nilai b tersebut diperoleh melalui perhitungan kalkulator tanpa
menambahkan 10-3 pada nilai F nya. Sdangkan nilai b yang sesungguhnya adalah
14,66719928.
Nilai b tersebut berpengaruh secara langsung terhadap nilai percepatan
gravitasi (g) yang diperoleh pada percobaan ini. Adapun nilai g yang diperoleh
adalah 0,090665924 m/s2 . Dan apabila b yaang bernilai 14,66719928 digunakan
dalam perhitungan nilai g, maka percepatan gravitasi yang diperoleh adalah
sekitar 90 m/s2.
Pada percobaan ini diperoleh nilai perbandingan g perhitungan dan g
teoritis adalah 1:108. Angka tersebut menunjukkan perbandingan yang sangat
besar, hal tersebut menunjukka bahwa praktikum ini tidak berhasil atau sehingga
tidak dapat membuktikan nilai percepatan gravitasi teoritis.
Apabila dilihat dari grafik dan nilai regresi yang diperoleh yakni
0,997842098. Nilai regresi yang ditunjukkan pada grafik juga mendekati nilai
tersebut. Adapun nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan yang diperoleh
sudah dapat dikatakan linear karena hampir mendekati satu. Kelinearan tersbut
membuktikan hukum hook bahwa gaya yang diberikan pada suatu benda elastis
akan berbanding lurus dengan pertambahan perubahan panjang pada benda
tersebut.
Massa pegas secara teoritis adalah 5,6 x 10-2 sedangkan massa secara
perhitungan yang diperoleh adalah 7,1102 Kg dan nilai perbandingannya adalah
1:1,2. Nilai perbandingan tersebut tidaklah terlalu jauh sehingga dapat dikatakan
percobaan ini dapat dikatakan berasil dalam hal membuktikan massa pegas
teoritis.
Adapun kesalahan-kesalahan yang diperoleh pada percobaan ini diduga
dapan dikarenakan oleh prosedur percobaan yang salah ataupun rumus hitung
yang digunkan kurang tepat. Selain dari metode praktikum dapat juga dikarenakan
oleh kesilapan yang dibuat oleh praktikan itu sendiri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pada percobaan kali ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Besarnya gaya yang diberikan pada pegas berbanding lurus dengan
pertambahan perubahan panjang pada pegas.
2. Gerak pada pegas yang diberi beban memenuhi Hukum Hook.
3. Gerak pada egas adalah gerak harmonik sederhana.
4. Perbandingan g perhitungan dan g teoritis adalah 1:108.
5. Perbandingan massa pegas teoritis dan massa pegas perhitungan adalah 1:1,2.
6. Periode ayunan pegas dan pertambahan panjang sangat mempengaruhi
besarnya pengukuran A, B, dan R pada kalkulator.

5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan ini, praktikan harus mengetahui
secara pasti metode serta cara perhitungan pada data agar hasil yang diperoleh
tidak jauh dari nilai dat literatur ataupun nilai yang sudah ditetapkan. Selain itu
juga praktikan harus bisa lebih bekerja sama dalam kelompoknya agar praktikum
dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Gerak Harmonik Sederhana. Terdapat pada http :// www. scribd.
com/doc/21281435/gerak-harmonik-sederhana (Diakses pada tanggal 23
November 2013 pukul 21.00 WIB)

Anonim.2010.GHS. Terdapat pada http://www.scribd.com/doc/38325561/Gerak-


Harmonik-sederhana (Diakses pada tanggal 23 November 2013 pukul
21.30 WIB)

Kanginan, Martheen. 2004. Fisika SMA 2A. Erlangga: Jakarta


.
Syarifudin.2007.Intisari Fisika untuk SMA.Scientific Press: Jakarta

Zaida. 2012. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Universitas Padjadjaran:


Jatinangor.

.
LAMPIRAN

Foto Praktikum
Gambar 1. Keterangan gambar

Anda mungkin juga menyukai