Anda di halaman 1dari 2

Anti-tumour properties

Kanker merupakan penyakit yang jarang ditemukan pada masyarakat zaman dahulu. Saat
ini, angka kematian masyarakat negara berkembang akibat kanker sangat tinggi. Pada abad ke-
19, laju peningkatan kanker telah menjadi bagian dari karakteristik masyarakat perkotaan.
Seiring perkembangan zaman dan berbagai penelitian yang dilakukan, salah satu kesimpulan
yang dapat diambil yaitu makanan masyarakat perkotaan memiliki pengaruh secara langsung
terhadap peningkatkan kanker. Secara lebih spesifik, faktor yang mempengaruhi interaksi antara
makanan dan kanker dapat dibagi menjadi 3 faktor.

Pertama, senyawa karsinogenik pada makanan aktif merusak sel dan merangsang tumor.
Namun, paparan oleh senyawa karsinogenik dalam makanan umumnya relative rendah dan dapat
ditanggulangi oleh sistem pertahanan tubuh. Masalah muncul akibat salah satu gaya hidup
masyarakat perkotaan, yaitu minum minuman beralkohol. Minuman jenis ini memberikan
paparan kronik yang cukup membahayakan bagi tubuh. Pendapat lain mengemukakan jika
minum alkohol memberikan lebih banyak manfaat dibanding kerugian, salah satunya mencegah
penyakit jantung.

Kedua, pengaruh kecukupan acupan gizi. Kekurangan sejumlah zat gizi dapat
mempengaruhi ketahanan seseorang terhadap kanker. Faktor ini umumnya dialami oleh
masyarakat dengan keadaan sosial-ekonomi yang rendah.

Ketiga, kekurangan komponen aktif biologi pada makanan yang memberikan efek anti-
karsinogenik. Salah satu tindakan yang mampu mengatasi masalah ini adalah konsumsi 80 gram
porsi buah dan sayur setiap harinya.

Tumor adalah akumulasi sel diluar batas yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perbaikan,
dan fungsi jaringan. Tumor dapat dibedakan antara tumor jinak atau ganas. Kanker adalah
pertumbuhan, perkembangan, dan persebaran metastatis tumor ganas. Tumor ganas memiliki
tingkat pertumbuhan yang cepat, kehilangan diferensiasi, dan memiliki kecenderungan untuk
menginvasi jaringan atau organ disekitarnya.

Karsinogenesis, adalah istilah dari proses perkembangan kanker dari sel normal. Proses
ini umumnya berjalan lambat. Namun, sel tumor memiliki sejumlah mutase yang mampu
mempengaruhi kecepatan regenerasi sel. Jenis mutasi yang umum dikenal adalah mutase
somatic, yaitu mutase yang terjadi selama karsinogenesis. Umumnya, mutase ini dihasilkan dari
paparan radiasi, mutagen kimia, atau dari oksigen radikal bebas yang dihasilkan dari
metabolisme tubuh.

Beberapa gen target yang mengalami mutasi selama karsinogenesis mulai dapat
diidentifikasi dan dipahami. Salah satunya adalah proto-onkogen. Gen ini, pada situasi normal,
bekerja meningkatkan perbanyakan sel saat memasuki tahap kritikal pengembangan atau fungsi
jaringan. Proto-onkogen yang mengalami mutasi akan membuat suatu produk yang berfungsi
normal namun tidak dapat dihancurkan atau dirusak. Kondisi yang berbeda dengan proto-
onkogen dapat terjadi, yaitu berupa kehilangan eksresi gen yang berfungsi menekan tumor.
Contohnya adalah gen p53. Akibat ketiadaan atau tidak berfungsinya gen p53, sel yang memiliki
kerusakan DNA akan terus membelah daripada menjalani apoptosis.

Anda mungkin juga menyukai