BIDANG KEGIATAN:
PKM-K
Diusulkan Oleh:
Aquila J P Pasaribu 240110130066
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2012
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan :
2. Bidang Kegiatan :PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Aquila J P Pasaribu
b. NIM : 240110130066
c. Jurusan : Teknik Manajemen Industri
Pertanian
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Padjadjaran
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Ciseke RT 1 RW 1
Jatinangor
(081260973403)
f. Alamat email : aquila_jpp@ymail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP :
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
Jatinangor,
Aquila J P Pasaribu
NPM 240110130066
Wakil Rektor 1
Bidang Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Dosen Pendamping
D Universitas Padjadjaran
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan karya tulis yang berjudul untuk diikutsertakan dalam Program
Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis.
Penyusunan makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan, doa,
dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa terimakasih kepada:
1. Ir. Mimin Muhaemin, M.Eng.,Ph.D., Dekan Fakultas Teknologi Industri
Pertanian, Univeritas Padjadjaran.
2. Bambang Nurhadi, STP.,M.Sc., Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Univeritas Padjadjaran yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan.
Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
kemajuan penulis di masa yang akan datang.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
RINGKASAN
vii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar ketujuh di dunia
(Wahono, 2012). Saat ini, terdapat beberapa industri pengolahan teh yang
memproduksi berbagai macam produk olahan teh. Semakin banyak industri teh
yang ada di Indonesia, maka semakin meningkat pula limbah industri teh. Setiap
harinya rata-rata industri teh di Indonesia mengolah teh sebanyak 20 ton. Jika
dihitung lebih lanjut limbah industri teh yang dihasilkan adalah 16 ton/hari, maka
limbah industri teh yang dihasilkan per tahun adalah 5840 ton. Namun, sampai
saat ini belum diketahui cara pemanfaatan limbah industri teh yang efektif .
Sebelumnya pernah dilakukan pengolahan limbah industri teh menjadi pupuk,
tetapi solusi tersebut kurang efektif untuk mengurangi jumlah limbah industri teh
karena hanya mengurangi 20- 40% dari jumlah limbah industri teh yang
dihasilkan. Penumpukan limbah industri teh yang tidak ditangani dengan baik
dan cepat maka akan menimbulkan dampak bagi lingkungan, yaitu dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap, mencemari lingkungan dan mengganggu
pemandangan. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan usaha-usaha untuk
memanfaatkan dan meningkatkan nilai tambah limbah industri teh tersebut.
Indonesia memiliki masalah lainnya, yaitu masalah ketersediaan energi.
Indonesia menempati urutan ke-19 sebagai negara pengkonsumsi energi terbesar
di dunia,yang mengkonsumsi minyak bumi tiap harinya kurang lebih sebanyak
1.183.000 barrel/hari (Julius, 2011). Saat ini, pasokan energi utama masyarakat
dunia termasuk Indonesia berasal dari sumber daya alam yang tak terbaharukan.
Pada tahun 2005, sumber utama pasokan energi Indonesia adalah minyak bumi
(54,78%), gas bumi (22,24%), batubara (16,77%), air (3,72%), dan geothermal
(2,46%) (Suara Merdeka, 2006).
Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap sumber energi tersebut
semakin besar. Jika tidak ada alternatif sumber energi yang baru maka
dikhawatirkan pada tahun 2019 Indonesia akan mengalami krisis energi
(Muhamad, 2012). Salah satu alternatif energi tersebut dihasilkan dari
pemanfaatan Limbah industri teh yang menjadi biogas. Menurut Pusat Penelitian
Kopi dan Kakao Indonesia (2008), biogas dapat dimanfaatkan dari bahan organik
yang mengandung glukosa. Biogas adalah produk hasil proses fermentasi dari
berbagai material organik (semua bahan yang berasal dari makhluk hidup) yang
merupakan sumber energi baru terbarukan (renewable energy) yang dapat
diperoleh dengan biaya murah dan dapat berasal dari limbah organik. Kelebihan
pemanfaatan limbah industri teh menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis
adalah dapat mengatasi masalah lingkungan dan dimanfaatkan sebagai sumber
energi (biogas).
Tujuan Penulisan
Penyusunan gagasan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah industri
teh yang berupa ampas daun teh menjadi energi alternatif.
2
Manfaat Penulisan
a. Menghasilkan produk bernilai ekonomis dengan memanfaatkan salah satu
limbah hasil industri pertanian, yaitu limbah industri teh.
b. Mengurangi konsumsi sumber daya alam tidak dapat diperbaharui, terutama
minyak bumi.
c. Menjadi solusi alternatif sumber bahan bakar.
GAGASAN
Namun, LPG berasal dari minyak bumi yang merupakan sumber energi
tidak terbarukan dan merupakan bahan bakar yang cukup tinggi penggunaannya.
Hal ini berarti ada kemungkinan suatu saat akan terjadi kelangkaan LPG.
baru untuk menjadikan limbah industri teh menjadi biogas sebagai alternatif
pengganti gas LPG, kami menggagas pembuatan limbah industri teh menjadi
biogas yang diharapkan mengurangi 70% sampai 80% dari jumlah ampas teh yang
ada.
Biogas
Biogas merupakan campuran gas yang dihasilkan oleh peruraian senyawa
organik dalam biomassa oleh bakteri alami metanogenik dalam kondisi anaerobik
(Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008). Komposisi biogas bervariasi
tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Biogas memiliki
konsentrasi metana sekitar 50%, sedangkan sistem pengolahan limbah maju dapat
menghasilkan biogas dengan 55-75%CH4 (Anon, 2012). Adapun komposisi
biogas disajikan pada Tabel 3.
5
Gas Metan
larutkan, protein dan lemak yang terdapat di dalam limbah industri teh juga dapat
diuraikan oleh Methanobacterium. Setelah proses pengenceran limbah industri teh
melewati proses fermentasi menggunakan kotoran sapi dengan perbandingan 10%
dan khamir dengan perbandingan 0.025% dari total massa ampas limbah industri
teh yang sudah di encerkan, proses fermentasi sendiri memanfaatkan bakteri
Eschericia coli yang terkandung di kotoran sapi dengan suhu kurang lebih 25oC
selama 2 hari dengan reaksi kimia seperti berikut.
Pada proses ini dihasilkan gas metana 70% dan karbondioksida 30% dan hasil
sampingan berupa padatan ampas teh yang bertekstur remah-remah.
Sistem Biogas
1 2
1
metana yang ada di salurkan ke umah-rumah warga dengan pipa paralon yang
berada di dalam tanah, sebelumnya pipa paralon yang ada di lapisi dengan semen
agar tidak terjadi kebocoran di tengah-tengah proses penyaluran gas metan,
edangkan sisa ampas teh yang masih ada masuk ke tabung 2 untuk di ayak dan
dipisahkan menjadi 2 fase yaitu fase remah dan fase ampas teh yang tidak
terfermentasi. Fase remah dari hasil fermentasi berfungsi untuk dijadikan pupuk
organik sedangkan fase ampas teh yang tidak terfermentasi dapat di masukan ke
tabung 1 bersamaan dengan ampas daun teh yang baru.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
P.M. Simon. 2009. Pengaruh Pemberian Ampas Teh (Camellia sinensis) dalam
Pakan Terhadap Usaha Domba Lokal Jantan Lepas Sapih Selama 3 Bulan
Penggemukan. Departemen Peternakan fakultas Pertanian Universitas
Sumatra Utara, Medan.-
Mulanto, Sri , S. Widyatomo, dan E. Surharyanto.2008. Produksi Biogas dari
Limbah Ternak.Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember.
Putra, D. A.,A. Mardhita, S. Redjeki 2011. Energi Alternatif dari Kulit Buah
Coklat. Laporan Hibah Penelitian Mandiri UPN, Surabaya. (format
hurufnya samain)
Wati, D. S. dan R. D. Prasetyani. 2010. Pembuatan Biogas dari Limbah Cair
Industri Bioetanol Melalui Proses Anaerob (Fermentasi). Jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.
Cahya, Andhika, dan D.A. Nugroho.2010. Pembuatan Kompos dengan
Menggunakan Limbah Padat Organik. Jurusan Tehnik Kimia Fakultas
Universitas Diponegoro, Semarang.
L., Widarto dan Sudarto, Membuat Biogas, Penerbit Kanisius, 1997, pp. 10
Nasir, M.2012.Indonesia di Bawah Ancaman Krisis Energi.Terdapat pada:
http://www.shnews.co/detile-7786-indonesia-di-bawah-ancaman-krisis-
energi.html.( diakses pada tanggal 5 Desember 2012pukul 18.00 WIB).
Usman, J.2011. Industri Oil and Gas di dalam Sistem Perindustrian Indonesia.
Terdapat pada http://www.mmsib40.info/wp-
content/uploads/2011/12/Industri_Oil_and_Gas_didalam_perekonomian_Indonesi
a_JuliusUsman.pdf. ( Diakses pada tanggal 5 Desember 2012pukul 19.00 WIB)
10
LAMPIRAN
Ketua
Nama : Adithio Krisnanda
NPM : 240210120067
Jurusan : Teknologi Industri Pangan
Fakultas : Teknologi Industri Pertanian
Tempat lahir : Jakarta
Tanggal lahir : 18 Februari 1994
Karya tulis yang pernah dibuat:
1. Pembuatan Lahan Pertanian dibawah permukaan Bumi guna
meningkatkan Mutu dan Kualitas Pangan.
2. Vegpao ( bakpao sayuran)
Ketua
Adithio Krisnanda
240210120067
Anggota I
Nama : Putri Nabila Adinda Adriansyah
NPM : 240210120124
Jurusan : Teknologi Industri Pangan
Fakultas : Teknologi Industri Pertanian
Tempat lahir : Bandung
Tanggal lahir : 15 November 1995
Karya tulis yang pertah dibuat:
1. Pemanfaatan Limbah Biji Anggur sebagai Alternatif Suplemen
Makanan
2. Kuliner Khas Indonesia dan Sejarah yang Mengawalinya.
Anggota I
Anggota II
Nama : Susi Purnama
NPM : 240210120073
Jurusan : Teknologi Industri Pangan
Fakultas : Teknologi Industri Pertanian
Tempat lahir : Cianjur
Tanggal lahir : 26 Februari 1994
Karya tulis yang pernah dibuat:
-
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih:
-
Anggota II
Susi Purnama
240210120073
Anggota III
Nama : Ghina Khoerunisa
NPM : 240210120091
Jurusan : Teknologi Industri Pangan
Fakultas : Teknologi Industri Pertanian
Tempat lahir : Sumedang
Tanggal lahir : 28 April 1995
Karya tulis yang pernah dibuat:
1. Pemanfaatan Limbah Kulit Semangka dalam PembuatanYoghurt untuk
Penderita Hipertensi
-
Anggota III
Ghina Khoerunisa
240210120091
12
DOSEN PEMBIMBING
I. IDENTITAS DIRI
3 NIP 198207252008122005
7 Nomor HP 08121448206
S1 = 4 S2= 0
Lulusan yang telah
11
dihasilkan
S3 = 0
2. Teknologi fermentasi
3. Mikrobiologi Pangan
Indonesia
Bandung, S1 - Teknologi
Univesitas Padjadjaran 2004
2 Indonesia Hasil Ternak
Institut Teknologi
Bandung,Indonesia 2008 S2 Biokimia
3 bandung