Anda di halaman 1dari 26

NOTASI SIGMA, BARISAN DAN DERET,

SERTA INDUKSI MATEMATIKA


Untuk SMA kelas XI

Semester 1 (Satu)

Oleh:

Muhamad Fajarudin (2015004039)

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

Modul Matematika SMA XI Muhamad Fajarudin


0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan MODUL MATEMATIKA NOTASI SIGMA,
BARISAN DAN DERET, SERTA INDUKSI MATEMATIKA tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan modul ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pengembangan Bahan Ajar pada semester 6 tahun ajaran 2016/2017.

Dalam menyelesaikan modul ini penulis banyak mengalami kesulitan, terutama di


sebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun berkat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya modul ini dapat diselesaikan.

Penulis sebagai mahasiswa yang masih dalam peroses belajar, penulisan modul ini
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran dari para pembaca modul ini agar penulisan modul ini lebih sempurna lagi.

Harapan saya, semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua terutama para pembaca.
Amin.

Yogyakarta, Mei 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1
DAFTAR ISI......................................................................................................... 2
MODUL 1 ............................................................................................................... 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1......................................................................6
A. Notasi Sigma .............................................................................................. 6

Rangkuman ............................................................................................................. 7
Tes Formatif 1 ......................................................................................................... 8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2.....................................................................9
A. Barisan Aritmatika dan Deret Aritmatika....................................................9

Rangkuman ........................................................................................................... 12
Tes Formatif 2........................................................................................................12
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 ................................................................... 13
A. Barisan Geometri dan Deret Geometri ...................................................... 13

Rangkuman ........................................................................................................... 16
Tes Formatif 3 ....................................................................................................... 16
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 ................................................................... 17
A. Induksi Matematika....................................................................................17

Rangkuman ........................................................................................................... 18
Tes Formatif 4 ....................................................................................................... 18

PENUTUP............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN ..................................................... 21

2
A. PETA KONSEP

1.Barisan dan Deret Aritmatika 1.Notasi sigma


2.Barisan dan Deret Geometri

Induksi matematika

3
B. Kompetensi

Mata Pelajaran Kelas

Matematika XI SMA (semester 1)

Materi

Notasi Sigma, Barisan dan deret, serta Induksi Matematika

Standar Kompetensi

Menggunakan konsep Notasi Sigma, Barisan dan Deret, serta Induksi Matematika
untuk memecahkan suatu masalah.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan pengertian notasi 1.1 Menjelaskan pengertian notasi sigma


sigma dan menyelesaikan 1.2 Memahami sifat-sifat notasi sigma
masalah tentang notasi sigma
1.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
notasi sigma

2. Mengidentifikasi pola barisan 1.1 Memahami pengertian barisan dan deret


dan deret aritmatika, serta pola aritmatika
1.2 Menerapkan konsep barisan dan deret
barisan dan deret geometri aritmatika.
1.3 Menerapkan konsep barisan dan deret
geometri.

3. Memahami pengertian induksi 1.1 Memahami pengertian induksi matematika


matematika dan memecahkan 1.2 Membuktikan nilai kebenaran dengan rumus
persoalan dengan rumus induksi matematika

induksi matematika

Alokasi Waktu Materi prasyarat

4 kali pertemuan (4 x 40 menit) Peserta didik memahami suatu konsep dari


bilangan real

4
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Penjelasan Bagi Peserta Didik


a. Bacalah modul ini dengan seksama mulai dari kata pengantar sampai dengan cek
kemampuan, kemudian pahami benar seluruh informasi yang termuat di
dalamnya.
b. Setelah Anda mengisi cek kemampuan, pastikan apakah Anda termasuk
kategori orang yang masih harus mempelajari modul ini atau orang yang tidak lagi
mempelajarinya karena sudah menguasainya.
c. Laksanakan semua tugas-tugas yang terdapat di dalam modul ini agar
kompetensi Anda berkembang dengan baik.
d. Setiap mempelajari satu sub kompetensi, Anda harus mulai dari menguasai
pengertian-pengertian dalam uraian materi, melaksanakan tugas-tugas dan
mengerjakan lembar latihan.
e. Dalam mengerjakan lembar latihan, Anda tidak diperkenankan melihat kunci
jawaban terlebih dahulu, sebelum Anda menyelesaikan lembar latihan.
f. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban, hitung nilai yang Anda peroleh.
Kemudian kerjakan saran-saran sesuai dengan hasil latihan Anda.
2. Peranan Guru
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Menegaskan kembali tentang tujuan akhir yang harus dicapai setelah
mempelajari modul ini.
c. Membantu peserta didik dalam menentukan dan mengakses sumber tambahan
lain yang diperlukan untuk belajar.
d. Melaksanakan penilaian serta mencatat pencapaian kemajuan peserta didik
e. Menjelaskan kepada peserta didik mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan
merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya.

5
Kegiatan Belajar 1:
A.Notasi Sigma dan Sifat-sifatnya
Tujuan Kegiatan Belajar 1:
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini diharapkan siswa dapat memahami dan
menjelaskan:
Pengertian dan notasi sigma
Memahami sifat-sifat notasi sigma
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan notasi sigma

Uraian Materi
Pengertian Notasi Sigma
adalah lambang dari notasi sigma, yang digunakan untuk menyatakan penjumlahan
berurutan dari suatu bilangan yang sudah berpola. merupakan huruf capital S dalam abjad
Yunani adalah huruf pertama dari kata SUM yang berarti jumlah.

Bentuk umum notasi sigma:


= 1 + 2 + 3 + +
=1

dibaca penjumlahan suku U i untuk i=1 sampai dengan i=n


i = indeks penjumlahan
1= batas bawah penjumlahan
n = batas atas penjumlahan
{1,2,3,,n} adalah wilayah penjumlahan

Contoh Soal
Soal : Penyelesaian :
Tulislah notasi sigmanya! 7
1. 1 2 3 4 5 6 7 n
n 1
1. 1 2 3 4 5 6 7 6

2. 2 4 6 8 10 12
2. 2 4 6 8 10 12 2n
n 1
1 1 1 3
3. 3.
1 1 1

1
3 9 27 3 9 27 n 1 3n
4. 1 3 5 7 9 5
4. 1 3 5 7 9 (2n 1)
n 1

6
Sifat-sifat notasi sigma
Contoh soal

Rumus berikut ini dapat membantu dalam menyelesaikan berbagai variasi soal notasi sigma.

RANGKUMAN

notasi sigma digunakan untuk menyatakan penjumlahan berurutan dari suatu

bilangan yang sudahberpola. merupakan huruf capital S dalam abjad


Yunani adalah huruf pertama dari kata SUM yang berarti jumlah.

7
TES FORMATIF 1

1. Nyatakanlah notasi sigma dibawah ini dalam bentuk lengkap !

2. Tulislah 2 + 4 + 8 + 16 + 32 + 64 dengan notasi sigma !

3. Selesaikan nilai akhir dari soal dibawah ini !

4. Nyatakanlah notasi sigma dibawah ini sebagai jumlah monomial !

(Jumlah monomial adalah bentuk penjumlahan dalam notasi sigma yang menyajikan
bentuk tiap suku)

5. 1+3+5+7+11+13 , nyatakan dalambentuknotasi sigma !

Catatan.
Cocokan hasil pekerjaan Anda dengan kunci jawaban yang tersedia dihalaman belakang
modul ini. Hitunglah skor Anda.

Nomor Soal Bobot Soal Keterangan


1 20
2 20 Skor maksimal 5 soal = 100
3 20
4 20
5 20

8
Kegiatan Belajar 2:
A.Barisan Aritmatika dan Deret Aritmatika
Tujuan Kegiatan Belajar :
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini diharapkan siswa dapat :
memahami barisan aritmatika,

menentukan unsur ke n suatu barisan aritmatika,

memahami deret aritmatika,

menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika.

Uraian Materi
Kadang-kadang, suatu barisan mempunyai pola khusus. Pada barisan1, 2, 3, 4, ,
selisih antara unsur yang berurutan, yaitu: ke 1 dengan ke 2,ke 2 dengan ke 3, ke n
dengan ke n + 1, dan seterusnya adalah tetap, yaitu sama dengan 1. Barisan
semacam ini disebut barisan aritmatika. Secara matematik, pengertian barisan
arimatika dapat dituliskan sebagai berikut.

Definisi

Barisan U1, U 2, U3,..., Un,... disebut barisan aritmatika jika Un - Un-1 = konstan,

dengan n = 2, 3, 4,.... Konstanta pada barisan aritmatika di atas disebut beda


dari barisan itu dan sering dinotasikan dengan b, dan U1 sering dinotasikan
dengan a.
Contoh Soal 2.1

Soal:
1. 1, 2, 3,... apakah merupakan barisan aritmatika ?
2. 1, 3, 5, merupakan barisan aritmatika ?
3. 1, -1, 1, -1,.... merupakan barisan aritmatika ?

Penyelesaian:
1. 1, 2, 3,... merupakan barisan aritmatika dengan beda, b = 1.
2. 1, 3, 5, merupakan barisan aritmatika dengan beda, b = 2.
3. 1, -1, 1, -1,.... bukan barisan aritmatika sebab
U 2 U1 = -1 1 = -2 2 = 1 (-1) = U 3 U 2

9
Menurunkan Rumus Unsur ke n Barisan Aritmatika

Jika U1 = a, U2, U3,..., Un,... merupakan barisan aritmatika, maka unsur ke n dari barisan
itu dapat diturunkan dengan cara berikut.

U1 = a

U2 = a + b
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U 4 = U 3 + b = ( a + 2 b) + b = a + 3 b U 5 =
U 4 + b = (a + 3 b ) + b = a + 4 b

U n = a + (n -1)b

Jadi rumus umum unsur ke n suatu barisan aritmatika dengan unsur pertama a dan
beda b adalah:
Un = a + (n -1)b

Contoh Soal 2.2

Soal:
Diketahui barisan aritmatika dengan unsur ke 2 adalah 10 dan beda = 2.
Tentukan unsur ke 7 barisan itu !
Penyelesaian:
Diketahui U2 = 10, b = 2. Dengan menggunakan rumus Un = a + (n -1)b,
diperoleh :
U2 = a + (2-1)b
U2 = a + b a
= U2 - b
= 10 2
= 8 U7 = a + (7-1) b

=a+6b

= 8 + 6 (2)

= 8 + 12

= 20 (Jadi unsur ke 7 dari barisan adalah 20)

10
Definisi

Jika U1, U2, U3, ..., U n, .... merupakan barisan aritmatka, maka
U1 + U2 + U3 + ... + Un, .... disebut deret aritmatika. Un disebut suku ke n dari deret
itu.
Jika Sn menyatakan jumlah n suku pertama deret aritmatika U1 + U2 +

U3 + ... + Un, ...., maka Sn = U1 + U2 + U3 + ... + Un dapat diturunkan dengan


cara sebagai berikut.
Sn = Un + (Un - b) + (Un - 2b) + ... + a

Sn = a + (a - b) + (a + 2b) +..... + Un

2Sn = (a + U n) + (a + Un) + (a + Un) +... + (a + Un), sebanyak n suku.


2 Sn = n. (a + U n)
1
Sn = n( a U n )
2
Jadi 1 1
Sn = n(a U n ) atau Sn = n(2a (n 1)b)
2 2

Contoh Soal 2.3

Soal:
Seorang anak mengumpulkan batu kerikil dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Tiap hari ia mengumpulkan 5 kerikil lebih banyak dari hari sebelumnya. Jika
pada hari pertama ia membawa pulang 1 kerikil, tentukan
a. rumus jumlah deret tersebut
b. jumlah kerikil pada hari ke-25

Penyelesaian
a. Sn = 12 n [(2a + (n-1)b ]
= 12 n [2 + (n-1) 5] = 52 n2 - 32 n

b.S25 = 52 (25)2 - 32 (25) = 1525


Banyak batu kerikil yang dikumpulkan pada hari ke-25 adalah 1525 buah.

11
Rangkuman

1. Barisan aritmetika adalah barisan yang mempunyai selisih yang tetap antara
dua suku yang berurutan yang disebut beda. Contoh barisan aritmetika:
1).3, 7, 11, 15,
2).2, 5, 8, 11,
Rumus suku ke-n barisan aritmetika adalah un = a + (n-1)b dengan a = suku
pertama dan b= beda = un un-1
2. Deret aritmetika adalah jumlahan dari suku-suku barisan aritmetika. Contoh
deret aritmetika:
1) 3 + 7 + 11 + 15 +
2) 2 + 5 + 8 + 11+
Rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika Sn = 12 n (a + un) atau
Sn = 12 n [(2a + (n-1)b ]

TES FORMATIF 2
1. Mulai tahun 2000, Pak Arman mempunyai kebun tebu. Penghasilan kebun tebu Pak
Arman pada akhir tahun 2000 adalah Rp 6.000.000,-. Mulai tahun
2001, Pak Arman memupuk kebun tebunya dengan pupuk kandang. Pak Arman
memperkirakan bahwa setiap akhir tahun, penghasilan kebun tebunya naik Rp
500.000,-. Berapa perkiraan penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun
2005?

2. Jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika ditentukan oleh rumus Sn = 2n2 + 5n.
Tentukan suku ke-n.
3. Tentukan suku ke-35 dari barisan 3, 7, 11, 15,
4. a. Carilah rumus suku ke-n barisan 60, 56, 52, 48,
b.Suku ke berapakah dari barisan di atas yang nilainya adalah 16?

Catatan.
Cocokan hasil pekerjaan Anda dengan kunci jawaban yang tersedia dihalaman belakang
modul ini. Hitunglah skor Anda.
Nomor Soal Bobot Soal Keterangan
1 25
2 25 Skor maksimal 4 soal = 100
3 25
4 25

12
Kegiatan Belajar 3
A.Barisan Geometri dan Deret Geometri

Tujuan Kegiatan Belajar :


Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini diharapkan siswa dapat :
memahami barisan geometri,

menentukan unsur ke n suatu barisan geometri,

memahami deret geometri,

menentukan jumlah n suku pertama deret geometri,

menentukan jumlah deret geometri tak hingga.

Uraian Materi

Rumus unsur ke n barisan geometri U1, U2, U 3, U4,..., Un,.... dengan U 1= a


dan rasio r dapat diturunkan dengan cara berikut.
U1 = a

U2 = a r

2
U3 = U2 r = (a r)r = ar

2 3
U4 = U3 r = (a r )r = ar

.
.
.

n-1
U n = Un-1 r = ar

Jadi rumus unsur ke n barisan geometri U1, U2, U3, U4,..., Un,.... dengan

U1 = a dan rasio r adalah:


n-1
Un = ar

13
Definisi

Jika U1, U 2, U3, ..., Un,.... merupakan barisan geometri dengan unsur
pertama adalah a = U1 dan rasio r, maka U1 + U2 + U3 + ... + Un + .... disebut deret
n-1
geometri dengan U n = ar
Rumus jumlah n suku pertama deret geometri dengan suku pertama a

dan rasio r, dapat diturunkan dengan cara sebagai berikut. Misalkan


Sn = U1 + U2 + U3 + ... + Un, maka
2 3 n-1
Sn = a + ar + ar + ..... + ar

3 4 n-1 n
r Sn = ar + ar + ar + ..... + ar + ar

n
Sn - r Sn = a - ar

n
(1 - r) Sn = (1 -r )a

Jadi rumus jumlah n suku pertama deret geometri dengan suku pertama
a dan rasio r adalah
a(1 r n ) a(r n 1)
Sn untuk r < 1 atau S n untuk r > 1
1 r r 1

Deret geometri tak hingga adalah deret geometri dengan | r | < 1


Jumlah deret geomatri tak hingga adalah :
a
S lim S n
n 1 r
Rumus pada deret geometri berlaku juga untuk n tak terhingga. Adapun untuk n tak
terhingga ada dua kasus :
a(1 0) a
1. Jika -1 < r < 1, maka rn menuju 0 akibatnya S
1 r 1 r
Deret geometri dengan -1 < r < 1 ini disebut deret geometri konvergen (memusat)
2. Jika r < -1 atau r > 1, maka untuk n nilai rn makin besar akibatnya
a (1 )
S
1 r
Deret geometri dengan r < -1 atau r > 1 disebut deret geometri divergen (memencar)

14
Contoh Soal 2.4

Soal:
Diketahui barisan 27, 9, 3, 1, .... Tentukanlah :
a.Rumus suku ke-n
b.Suku ke-8

Penyelesaian:

1
a. Rasio pada barisan tersebut adalah tetap yaitu r = sehingga barisan
3
tersebut adalah barisan geometri.
Rumus suku ke-n barisan geometri tersebut adalah

1
U n 27.( ) n 1
3

= 33.(3-1)n-1

= 33.3-n + 1

= 34 n
b. Suku ke-8 barisan geometri tersebut adalah U8 = 34 8
= 3-4
1
=
81

15
RANGKUMAN

1).Barisan geometri adalah barisan yang mempunyai perbandingan (rasio)


yang tetapantara dua suku yang berurutan.
Contoh deret geometri
1) 1, 2, 4, 8, 16,
2) 2, 6, 18, 54,
rumus unsur ke n barisan geometri U , U , U , U ,..., U ,.... dengan

U = a dan rasio r adalah: Un= ar

Deret geometri adalah jumlahan dari suku-suku barisan geometri. Contoh deret
geometri:
1) 1 + 2 + 4 + 8 + 16 +
2) 2 + 6 + 18 + 54 +
rumus jumlah n suku pertama deret geometri dengan suku pertama
a dan rasio r adalah

untuk r < 1 atau untuk r > 1

TES FORMATIF 3
1. Tiga bilangan membentuk barisan geometri yang hasil kalinya 1000. Jika jumlah tiga bilangan
itu 35, tentukan bilangan-bilangan tersebut. Suatu deret geometri mempunyai suku ke-5
sama dengan 64 dan suku ke-2 sama dengan 8. Tentukanlah jumlah 10 suku pertama
dan jumlah n suku pertama deret geometri tersebut.
2. Suatu deret geometri mempunyai suku ke-5 sama dengan 64 dan suku ke-2 sama
dengan 8. Tentukanlah jumlah 10 suku pertama dan jumlah n suku pertama deret
geometri tersebut.

Nomor Soal Bobot Soal Keterangan

1 50 Skor maksimal = 100


2 50

16
Kegiatan Belajar 4
Induksi Matematika

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan Siswa dapat:


Memahami pengertian induksi matematika
Membuktikan nilai kebenaran dengan rumus induksi matematika

Uraian Materi
Induksi matematika adalah suatu cara pembuktian suatu pernyataan umum mengenai deret
yang berlaku untuk setiap bilangan asli.
Langkah-langkah pembuktian dengan induksi matematika adalah:
1. Buktikan bahwa pernyataan benar untuk n = 1
2. Buktikan bahwa pernyataan benar untuk n = k
3. Buktikan bahwa pernyataan juga benar untuk n = k+1
Contoh soal 4.1
Soal : Penyelesaian :
langkah 1 :
1. Buktikan
untuk n = 1 ,masukkan nilai n =1
2 + 4 + 6 + +2n = n (1+n)
2n = n (1+n)
2.1 = 1 (1+1)
2 = 2 terbukti
langkah 2 :
untuk n = k, untuk n = k
misalkan rumus berlaku untuk n = k maka rumus menjadi
2 + 4 + 6 + +2k = k (1+k)
langkah 3 :
untuk n = k+1 ,berdasarkan langkah 2
2 + 4 + 6 + +2k = k (1+k)
jika n = k +1 didapat :
2 + 4 + 6 + +2k+ 2(k+1) = k (1+k) + 2 (k+1) = k(1+k)
ruas kanan dijabarkan
k (1+k) + 2 (k+1) = k + k 2 + 2k +2
= k 2 + 3k +2
= (k+1)(k+2) terbukti

17
RANGKUMAN

Induksi matematika adalah suatu cara pembuktian suatu pernyataan umum mengenai
deret yang berlaku untuk setiap bilangan asli.
Langkah-langkah pembuktian:
1. Buktikan bahwa pernyataan benar untuk n = 1
2. Buktikan bahwa pernyataan benar untuk n = k
3. Buktikan bahwa pernyataan juga benar untuk n = k+1

TES FORMATIF 4
1. Buktikan bahwa :
2+ 4 + 6 + 8 +10 + 12 + 14 + + 2n = n2 + n (Bernilai benar)

2. Buktikan bahwa :
31+ 39 + 47 + 55 + + (8n + 23) = 4n2 + 27n (Bernilai benar)

3. Buktikan bahwa : 2 + 4 + 6 + 8 + . . . + 2n = n(n+1), benar untuk setiap bilangan asli


n.
4. Buktikan dengan metode induksi matematika bahwa bentuk
P(n)=1+3+5+7++(2n-1)=n2 berlaku untuk setiap n angota bilangan asli

Catatan.
Cocokan hasil pekerjaan Anda dengan kunci jawaban yang tersedia dihalaman belakang
modul ini. Hitunglah skor Anda.

Nomor Soal Bobot Soal Keterangan


1 25
2 25 Skor maksimal 4 soal = 100
3 25
4 25

18
PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes untuk menguji
kompetensi yang telah anda pelajari. Apabila anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan
dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul
berikutnya. Mintalah pada guru untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaian
yang dilakukan langsung oleh madrasah apabila anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi
dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari guru atau berupa portofolio dapat
dijadikan bahan verifikasi sebagai bahan penilaian sesungguhnya. Kemudian selanjutnya
hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standar pemenuhan kompetensi.
Pembuatan modul ini tidaklah mudah dan hasilnya sangatlah besar bagi
perkembangan keilmuan matematika sehingga besar harapan kami selaku penyusun agar hasil
kerja keras ini perlu segera didaftarkan hak patennya agar tidak disalah gunakan dan dibajak.
Sebagai penulis modul ini, mengharapkan apresiasi yang besar berupa penghargaan yang
layak demi kesejahteraan bersama. Dari pengalaman penyusun, ternyata masih banyak
bidang-bidang pengembangan profesi yang berpotensi untuk dimanfaatkan baik untuk
pembelajaran secara khusus maupun untuk pendidikan dan bidang-bidang lain yang akan
bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi saat ini telah berkembang teknologi informasi hingga
ke pelosok-pelosok desa, tentu ini akan sangat membantu rekan-rekan guru dalam
mengembangkan profesi dan kelimuannya. Meski begitu masih banyak bidang-bidang
pengembangan profesi yang dibuat oleh guru namun kurang mendapat tempat di dunianya
sendiri atau enggan untuk untuk diakui oleh masyarakat.

19
DAFTAR PUSTAKA
Van de Walle. Jhon, dkk. (2010). Elementary and Middle School Mathematics (teaching
developmentally). United States of America: Allyn & Bacon.

Magurn A, Bruce. (2002). Encyclopedia of Mathematics and Its Applications.


United Kingdom: United Kingdom at the University Press, Cambridge.

20
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1

1. Penyelesaian:

= 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15 + 17 + 19

2. Penyelesaian:

n = 6 , setiap suku merukan perpangkatan n dengan bilangan pokok 2, bentuk dalam notasi
sigma adalah

3.

1. Penyelesaian:

= =

2. Penyelesaian:

1+3+5+7+11+131+3+5+7+11+13
pola deret ini adalah (2n1)(2n-1) , dan banyaknya suku yang dijumlahkan ada 6 buah. Kita
gunakan huruf aa dengan batas bawahnya 1
jadi 1+3+5+7+11+13=6a=1(2a1)

21
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 2
1. Misalkan:

a = penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun 2000.

b = perkiraan kenaikan penghasilan kebun tebu Pak Arman setiap akhir tahun.
P2005 = perkiraan penghasilan kebun Pak Arman pada akhir tahu 2005. Jadi a =
Rp 6.000.000,-, b = Rp 500.000,-, dan P2005 akan dicari.
Karena perkiraan kenaikan penghasilan kebun tebu Pak Arman setiap akhir
tahun adalah tetap, maka untuk menentukan penghasilan kebun Pak Arman pada
akhir tahun 2005, kita dapat menerapkan rumus unsur ke n dari barisan aritmatika
dengan
U1 = a = a = Rp 6.000.000,-, b = Rp 500.000.

P2005 = U6 = a + 5b

= 6.000.000 + 5(500.000)

= 6.000.000 + 2.500.000

= 8.500.000.

Jadi perkiraan penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun 2005

adalah Rp 8.500.000, Dengan adanya deret aritmatika, kita dapat membentuk barisan
yang terkait dengan deret tersebut. Barisan demikian disebut barisan aritmatika.

2). Un = Sn - Sn-1 = 2n2 + 5n {2(n -1)2 + 5n} = 4n + 3


Jadi rumus suku ke-n adalah Un = 4n + 3

3). u1= a = 3, b = u2 u1 = 7 3 = 4, n = 35
Dengan mensubstitusikan unsur-unsur yang diketahui ke un = a + (n1)b diperoleh
u35 = 3 + (351)4 = 139 Jadi suku ke-35 adalah 139.

4).u1= a = 60, b = u2 u1 = 56 60 = -4
a. un = a + (n1)b = 60 4 (n -1) = 64 4n
b. un = 64 4n 16 = 64 4n 4n = 48 n = 12

22
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 3
1). Jawab: Tiga bilangan itu dimisalkan sebagai
pr , p , pr. Hasil kali tiga bilangan itu p3 = 1000
p = 10. Jumlah tiga bilangan
pr + p + pr = 35
r 10 + 10 + 10 r = 35
10 r2 25r + 10 = 0
2r2 5r + 2 = 0
( 2r 1) (r 2) = 0
r = 1/2 atau r = 2 Untuk r = 1/2 dan p = 10 barisan adalah 20, 10, 5 Untuk r = 2 dan p = 10
barisan adalah 5, 10, 20

2).U2 = 8, berarti ar = 8
U3 = 64, berarti ar4 = 64
ar.r3 = 64
8r3 = 64
r3 = 8
didapat r = 2
dengan mensubstitusikan r = 2 ke persamaan ar = 8, akan didapatkan a.2 = 8
sehingga a= 4.
4(1 2 n )
Jumlah n suku pertama deret ini adalah S n
1 2

4 4 .2 n
=
1
= 4.2n 4
= 22.2n 4
= 22 + n 4
Jumlah 10 suku pertama deret ini adalah S10 = 22+10 4
= 212 4
= 4096 4
= 4092

23
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 4
1).Bukti :

Pertama, kita buktikan nilai tersebut untuk n = 1. Untuk n = 1, nilai fungsi tersebut adalah 12 + 1
= 2 (benar). Mengerti kan kenapa saya bilang benar?. Benar maksudnya bahwa jika deret
bilangan tersebut dijumlah sampai satu suku saja maka penjumlahannya akan bernilai 2
(dua). Kemudian kita cocokkan dengan rumus yang disebelah kanan yaitu n2 + n, ternyata
memberikan hasil yang sama yaitu 2 (dua). Itulah maksud kata benar.

Kedua, kita buktikan untuk n = k. sehingga deret penjumlahan di atas menjadi :


2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + + 2n = n2 + n
2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + + 2k = k2 + k
Untuk n = k ini kita asumsikan bernilai benar.

Ketiga, kita buktikan untuk n = k + 1


2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + + 2n = n2 + n
2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + + 2k + 2(k + 1) = ( k + 1)2 + ( k + 1 )
(k2 + k) + 2 ( k + 1) = ( k + 1 )2 + ( k + 1) ingat : 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + + 2k = k2 + k
(k2 + k) + 2k + 2 = ( k + 1)2 + ( k + 1)
Kemudian kita tunjukkan bahwa ruas kiri sama dengan ruas kanan. Yang menjadi acuan atau
patokan adalah rumus yang disebelah kanan. Berarti yang disebelah kiri kita upayakan sama
dengan ruas kanan. Sehingga :

K2 + 2k + k + 2 = ( k + 1) 2 + (k + 1)
Agar ruas kiri berbentuk kuadrat seperti di ruas kanan, maka persamaan di ruas kiri kita atur.
Kita tahu bahwa : ( k + 1)2 = k2 + 2k + 1 sehingga :
k2 + 2k + 1 + k + 1 = ( k + 1)2 + ( k + 1)
(k + 1)2 + ( k + 1) = ( k + 1)2 + ( k + 1)
Sampai disini terlihat ruas kiri sama dengan ruas kanan dan bentuk rumusnya bersesuain
saat kita memasukkan n = k.

Karena ketiga rumus penjumlahan di atas benar untuk ketiga langkah, maka dapat
disimpulkan bahwa penjumlahan 2 + 4 + 6 + + 2n = n2 + n terbukti benar .

2).Bukti :

Pertama, untuk n = 1
Nilai penjumlahan deret tersebut adalah 4 . 12 + 27 . 1 = 4 + 27 = 31 (Benar)
Kedua, untuk n = k
31 + 39 + 47 + 55 + + (8n + 23) = 4n2 + 27n
31 + 39 + 47 + 55 + + ( 8k + 23 ) = 4k2 + 27k
Ketiga , untuk n = k + 1

24
31 + 39 + 47 + 55 + + ( 8k + 23) + (8 (k + 1) + 23) = 4 ( k + 1)2 + 27 ( k + 1)
4k2 + 27k + 8(k + 1) + 23 = 4 (k + 1)2 + 27 ( k + 1)
4k2 + 27k + 8k + 8 + 23 = 4 (k + 1)2 + 27 (k + 1)
4k2 + 8k + 4 + 27k + 27 = 4 (k + 1)2 + 27(k + 1)
4 (k2 + 2k + 1) + 27(k + 1) = 4 ( k + 1)2 + 27( k + 1)
4 ( k + 1 )2 + 27 ( k + 1) = 4 ( k + 1)2 + 27 ( k + 1 )
Bagian terakhir terlihat bahwa ruas kiri dan kanan sama.Karena
langkah pertama, kedua, dan ketiga terpenuhi maka rumus tersebut terbukti.

3).Buktikan bahwa : 2 + 4 + 6 + 8 + . . . + 2n = n(n+1), benar untuk setiap bilangan asli n.

Langkah dasar:
untuk n=1, nilai 2(1) = 1(1 + 1) , terbukti P(n) benar untuk n=1

Langkah induksi:
untuk n=k, misalkan 2 + 4 + 6 + 8 + . . . + 2k = k(k+1) ; P(n) benar untuk n=k.
akan ditunjukkan bahwa P(n) benar untuk n=(k+1),
2 + 4 + 6 + 8 + . . . + 2k + 2(k + 1) = (k + 1){(k + 1)+1}
2 + 4 + 6 + 8 + . . . + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 2)
ruas kiri :

k(k + 1) + 2(k + 1) =

=
= (k + 1)(k + 2) = ruas kanan, terbukti bahwa P(n) benar untuk n=(k + 1)

jadi 2 + 4 + 6 + 8 + . . . + 2n = n(n + 1) benar untuk setiap bilangan asli n

4). Bukti
akan dibuktikan bahwa P(n)=1+3+5+7++(2n-1)=n2 berlaku untuk setiap n angota bilangan

asli.
Langkah 1 (basis Induksi)

Untuk n=1 diperoleh p(1)= 12=1. Jadi terbukti pernytaan benar untuk basis induksi

Langkah 2 (langkah Induksi)


Ambil sembarang k N. misalkan diasumsikan P(k) benar. Maka penjumlahan k bilangan ganjil
pertama dapat dituliskan sebagai berikut:

P(k) = 1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2k+1)=k2

Selanjutnya harus ditunjukan : P(k+1)=(K+1)2. Bilangan ganjil yang berada pada urutan

setelah (2k - 1) adalah (2(k+1) - 1) = 2k + 2 1 = 2k 1 + 2 = 2k + 1


Sehingga dapat dituliskan: p(k+1) = [1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2k 1)] + (2k +1)

Karena berdasarkan asumsi P(k) = 1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2k+1)=k2 maka diperoleh

P(k+1)=(K+1)2+ (2k + 1) = k2 + 2k +1 = (k + 1) 2

Jadi telah ditunjukan jika p(k) benar, maka p(k+1) juga benar. Dengan terpenuhinya kedua
langkah diatas, maka dapat dikatakan penjumlahan n bilangan ganjil yang pertama

P(n)=1+3+5+7++(2n-1)=n2 berlaku untuk setiap n angota bilangan asli. Jadi terbukti.

25

Anda mungkin juga menyukai