Anda di halaman 1dari 13

MODUL

MATEMATIKA WAJIB KELA XI


DERET GEOMETRI TAK HINGGA

Dibuat ole;
Bayu Fajar Saputro, S.Pd.

SMA NEGERI 1 WATUMALANG


KABUPATEN WONOSOBO
2020
DAFTAR ISI
PRAKATA ………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN
 Deskripsi ………………………………………………………….. 1
 Indikator Pencapaian Kompetensi ………………………………………………………….. 1
 Prasyarat ………………………………………………………….. 1
 Petunjuk Penggunaan modul ………………………………………………………….. 2
 Tujuan Akhir ………………………………………………………….. 2
 Standar Kompetensi ………………………………………………………….. 2
 Kompetensi Dasar ………………………………………………………….. 2
 Peta Konsep ………………………………………………………….. 2
BAB II KEGIATAN BELAJAR
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA
 Tujuan ………………………………………………………….. 3
 Uraian materi ………………………………………………………….. 4
 Rangkuman ………………………………………………………….. 9
 Latihan ………………………………………………………….. 10
BAB III EVALUASI ………………………………………………………….. 11

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………….. 12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 13

LAMPIRAN ………………………………………………………….. 14

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya yang telah

memberikan kemudahan dan kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan Modul

Barisan dan Deret Aritmatika, sebagai tugas Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan di

Universitas Pancasakti Tegal..

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan makalah tinjauan ilmiah ini tidak

lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rizqi Amaliyah S., M.Pd. sebagai Dosen Pamong

2. Sofuroh, M.Pd. sebagai Guru Pamong

3. Rekan – rekan Kelas Matematika PPG UPS Tegal

4. Dra. Sri Wuryanti selaku Kepala SMA N 1 Watumalang

5. Teman – teman Guru SMA N 1 Watumalang

Penulis menyadari bahwa Modul ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh

karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Wonosobo, Nopember 2020

Penulis
ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Dalam modul ini, anda akan mempelajari, b arisan dan deret


aritmatika diidentifikasikan berdasarkan ciri-cirinya, nilai unsur ke n
suatu barisan aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus, jumlah
n suku pertama suatu deret aritmatika ditentukan dengan menggunakan
rumus.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi yang Diharapkkan


Diharapkan peserta didik dapat;
1. Membandingkan deret geometri tak hingga dengan deret lainnya.

2. Membuat Generalisasi junlah n suku pertama deret geometri tak


hingga

C. Prasyarat

Agar dapat mempelajari modul ini anda harus telah memahami


barisan dan deret geometri pada pembelajaran sebelum bab ini.

D. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Perhatikan langkah-langkah dalam setiap contoh sehingga


mempermudah dalam memahami konsep pola bilangan, barisan
maupun deret.
2. Apabila ada soal latihan, kerjakanlah soal-soal tersebut sebagai latihan
untuk persiapan evaluasi.

3. Jawablah soal latihan dengan jelas sesuai dengan kemampuan Anda. Jika
Anda masih ragu-ragu dengan jawaban yang Anda peroleh, Anda bisa
melihat kunci jawaban soal latihan yang sesuai.
4. Kerjakan soal-soal yang ada pada evaluasi.

1
D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:


1. memahami deret geometri tak hingga.
2. menentukan jumlah suatu deret geometri tak hingga dengan
menggunakan rumus.

E. Standar Kompetensi

Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah.

F. Kompetensi Dasar

Diharapkan peserta didik dapat;


1. Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan Aritmetika dan
Geometri
2. Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan dan
menyelesaikan masalah kontekstual

G. Peta Konsep Modul

BAB II
Membandingkan, mengidentifikasi ciri ciri deret geometri
KEGIATAN
tak BELAJAR
hingga

1 kali pertemuan ( 2 x 30 menit )


Deret Geometri Tak Hingga
Kompetensi : Menerapkan konsep baris dan deret.
Sub Kompetensi :
 Membandingkan barisan Aritmatika dengan barisan
Menentukan jumlah deret ageometri tak hingga
lainnya. Mengkontruksikan penyelesaian masalah deret aritmatika
 Membuat Generalisasi bentuk umum suku ke-n barisan
aritmatika
 Membuat Generalisasi junlah n suku pertama deret
Peta Konsep Modul
aritmatika
 Mengkontruksikan penyelesaian masalah yang berkaitan
dengan barisan dan deret aritmetika

1. Deret Geometri Tak Hingga

a. Tujuan Kegiatan pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan Anda dapat: 2


 Membandingkan deret geometri tak hingga,

 menentukan jumlah deret geometri tak hingga.


b. Uraian Materi

1. Pengertian Deret Geometri Tak Hingga


Deret geometri tak hingga adalah penjumlahan suku-suku pada barisan geometri yang banyaknya tidak
terbatas (tak hingga). Deret geometri tak hingga biasanya dinotasikan sebagai S∞. Secara matematis, deret
geometri tak hingga dirumuskan sebagai berikut.

barisan geometri tak hingga dikatakan konvergen andai suku ke tak hingga dari barisan itu menuju ke suatu
nilai tertentu. Syaratnya adalah nilai rasio terletak antara -1 dan 1.

Bentuk umum dari deret geometri tak hingga yaitu :

a + ar + ar2 + ar3 + ( … )

2. Jenis-jenis Deret Geometri Tak Hingga

Secara umum, deret geometri dibagi menjadi dua jenis, yaitu deret geometri tak hingga yang konvergen dan
divergen.

1. 1. Deret geometri tak hingga konvergen


Konvergen artinya memusat atau tidak menyebar. Deret geometri tak hingga yang konvergen berarti deret
geometri yang masih memiliki limit jumlah. Syarat deret geometri tak hingga jenis ini adalah rasio berada di
antara -1 dan 1, yaitu -1 < r < 1 atau |r| < 1. Untuk jumlah tak hingganya dirumuskan sebagai berikut.

2. 2. Deret geometri tak hingga divergen


Divergen artinya menyebar. Deret geometri tak hingga yang divergen berarti deret geometri tak hingga yang
tidak terbatas jumlahnya. Syarat deret geometri tak hingga yang divergen adalah r < -1 atau r > 1. Untuk
jumlah tak hingganya dirumuskan sebagai berikut.

Contoh 1

1. Tunjukkan bahwa deret di bawah ini adalah deret geometri tak hingga
KONVERGEN ATAU DIVERGEN;
a. 16 + 8 + 2 + ……….
b. 3 + 6 + 12 +……….

Jawab;
a. r = 8/2 = ½ maka konvergen
b. r = 6/3 = 2 maka divergen
Contoh 2;

Hasil jumlah dari 4+2+1+⋯ adalah ⋯⋅⋯⋅


Jawab;

Contoh 3
Martina menjatuhkan bola bekel dari atas meja setinggi 80 cm. Jelas bahwa bola bekel akan memantul
sampai akhirnya berhenti. Pantulan bola pertama pasti lebih tinggi dari pantulan kedua, pantulan kedua
lebih tinggi dari pantulan ketiga, dan seterusnya. Setelah diamati, ternyata setiap kali bola memantul,
tingginya menjadi 1/2 kali dari tinggi pantulan sebelumnya. Martina semakin penasaran, kira-kira berapa
panjang lintasan bola dari awal memantul sampai berhenti?

Jawab;

Pertama kita coba cek rasionya!

Rasio 0,5 merupakan syarat terbentuknya deret geometri tak hingga yang konvergen. Kamu juga harus ingat
bahwa tertulis kata “berhenti”. Apakah artinya? Berhenti merupakan kondisi di mana bola tidak lagi
memantul. Setelah bola berhenti, tentu tidak akan ada lagi lintasan yang akan terbentuk.

Pada kondisi semacam ini, kamu akan kesulitan untuk menentukan berapa kali bola akan memantul hingga
akhirnya berhenti. Hal yang bisa kamu tentukan adalah panjang lintasan bola mulai awal jatuh menyentuh
lantai sampai berhenti. Untuk itu, gunakan persamaan berikut.

Dengan:

a adalah tinggi pantulan awalnya, yaitu 80 cm;

r adalah rasio = 0,5.

Jika digambarkan menjadi seperti berikut.


Sebelum menghitung panjang lintasan bolanya, kamu harus tau bahwa setiap lintasan akan dilewati dua kali,
kecuali lintasan awal.

80, 40, 40, 20, 20, 10, 10, …, …,

Dengan demikian, S∞ dibedakan menjadi S∞ suku ganjil dan genap. Suku ganjil dimulai dari a = 80 cm,
sedangkan suku genap dimulai dari a = 40 cm.

Untuk suku ganjil

Untuk suku genap

Total panjang lintasan bola bekel Martina

Jadi, panjang lintasan yang ditempuh bola bekel Martina adalah 240 cm.
Masalah 4:
Tentukan nilai yang setara dengan bilangan desimal berulang: 0,272727 ......
atau 0, 27

Penyelesaian :
0,272727.... = 0,27 + 0,0027 + 0,000027 + .........
= 0,27 + 0,27 (0,01) + 0,27 (..........)2 + .........
Didapat a = 0,27 dan r = ........ sehingga:
a ...... ...... .....
S     ,
1  r 1  ...... ...... 11
.....
Jadi 0, 27 setara dengan
.....

c. Soal Latihan ( Bahan Diskusi )

Agar mempunyai wawasan tentang Deret Geometri Tak Hingga


dengan baik , Diskusikan dengan kelompokmu, soal dibawah ini dengan baik dan
cermat.

1. Hiitung jumlah tak hingga deret berikut ini:


a. 2 + 1 + ½ + ........
b. 0,1 + 0,01 + 0,001 + ......

2. Tentukan nilai pecahan desiumal yang setara dengan desimal berulang pada:
a. 0,11
b. 0, 23

3. Suku pertama deret geometri adalah 13 , sedangkan jumlah sampai tak hingga deret 2
3
, Tentukan rasio dari deret tersebut
2
4. rasio deret geometri adalah , sedangkan jumlah tak hingga adalah 15. Berapakah
5
suku pertamanya ?
BAB III. EVALUASI

1. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1 m, setiap kali memantul mencapai


ketinggian 2/3 m dari tinggi sebelumnya. Panjang lintasan bola hingga berhenti
adalah ...... m.

2. Suku ke-n dari deret geometri tak hingga adalah 4 -n , maka jumlah deret tak hingga
tersebut adalah

3. Jumlah suku tak hingga deret geometri 6 -3 + ½ - ¼ + ......... adalah ........

11
BAB IV. PENUTUP

Modul Deret Geometri Tak Hingga ini disusun sebagai salah satu bahan belajar bagi guru dan

tenaga kependidikan peserta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Modul ini dapat

dimanfaatkan semua pihak terkait Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk

meningkatkan kualitas kompetensi para guru dan tenaga kependidikan. Penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung

maupun tidak langsung dalam penyusunan modul ini. Kritik dan saran untuk perbaikan modul

ini sangat diharapkan agar modul dapat terus ditingkatkan manfaatnya bagi guru dan tenaga

kependidikan.

Setelah menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes akhir modul

untuk menguji kompetensi yang telah anda pelajari. Apabila anda dinyatakan

memenuhi syarat ketuntasan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak untuk

melanjutkan ke topik/modul berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho S, Maryanto. 2008. Matematika Untuk SMA dan MA Kelas XI Program IPA. Pusat
Perbukuan Depdiknas.

Sartono Wirodikromo, 2006, Matematika untuk SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/barisan-dan-deret-matematika-kelas-11/

13
LAMPIRAN
KUNCI JAWAB LATIHAN SOAL

14

Anda mungkin juga menyukai