Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARANPENYULUHAN KESEHATAN

PADA PASIEN DENGAN VULNUS LACERASI


Dosen pengampu : Ns. Wahyuningsih Safitri, M.kep

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
1. Selviana Ika Dewi (S13052)
2. Sherrla Kusuma Dewi (S13053)
3. Sidiq Ramadhan (S13054)
4. Siwi Indra Sari (S13055)
5. Supriyanto (S13056)
6. Valentina Budi Ariyati (S13057)
7. Vinthia Yuliana (S13058)

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI

Pokok bahasan :Manajemen nyeri

Sub pokok bahasan : Manajemen nyeri non farmakologi

Sasaran : Pasien dan keluarga

Tempat : R. Mawar RSUD

Hari / tanggal : Selasa, 14 Juli 2012

Waktu :30 menit

I. Latar Belakang
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau
tumpul, perubahan suhu. Zat kimia, ledakan, sengatan listrik, atau
gigitan hewan. Luka dapat terjadi dalam kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan jenisnya, luka dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu
luka akut, luka bakar, dan luka kronik (Sjamsuhidajat dan Wim
de Jong, 2004; Advanced Medical Technology, 2009).

Perawatan luka merupakan salah satu teknik yang harus dikuasai


oleh perawat. Prinsip utama dalam menejemen perawatan luka adalah
pengendalian infeksi karena infeksi menghambat proses penyembuhan
luka sehingga menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas
bertambah besar disamping masa perawatan yang lebih lama, sehingga
biaya perawatan di rumah sakit menjadi lebih tinggi (Morison, 2003).
Statistik untuk prevalensi dan insiden luka terbuka tercatat 60.052
kasus di Victoria pada tahun 1996. Insiden di USA 3.581.927 setiap
tahun, 298.493 per bulan, 68.883 per minggu, 408 per jam dan 6 per
menit yang penyebabnya karena kecelakaan transportasi ataupun
kecelakaan kerja (Anonymous, 1996). Catatan kecelakaan lalu lintas
selama mudik tahun 2004, di jalurutamaselatanJawa Barat yang
melintasiwilayahKabupatenGarutterbukticukuprawanterjadikecelakaa
n. Hanyadalamselangwaktusatusetengahmingguini, terjadi 45
peristiwakecelakaanlalulintas.
Catatankecelakaanlalulintastersebutdidapatdari data
InstalasiGawatDarurat (IGD) dr.
SlametGarutdanlaporankepolisiantercatat 31 korbandilarikanke IGD
(Anonymous, 2004). Selainitudata bencana gempa bumi di
Yogyakarta per 31 Mei 2006 pukul 10.00 tercatat sebanyak 8.686 luka
berat, 541 luka sedang dan 6457 luka ringan. Dari data yang diperoleh
menunjukkan tingginya angka kejadian luka terkontaminasi baik yang
disebabkan kecelakaan transportasi, kecelakaan kerja ataupun karena
bencana alam ( Data kompilasi satkorlak daerah, media center menko
kesra, 2006).

Proses fisiologis penyembuhan luka dapat dibagi ke dalam 4 fase


utama yaitu inflamasi yang ditandai dengan adanya mengeluaran
mediator nyeri akibat kerusakan integritas kulit sehingga
mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah, hal ini mengakibatkan
aliran darah di sekitar luka tinggi dan muncul tanda kemerahan,
hangat, edema serta nyeri. Fase berikutnya adalah destruksi,
proliferasi sel dan maturasi (Morison, 2003).

II. Tujuan instruksional


a. Tujuan instrusional umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 30 menit, pasien
memahami dan mampu menjelaskan tentang Manajemen Nyeri
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :
1. Menyebutkan pengertian Nyeri
2. Menyebutkan tujuan Manajemen Nyeri non pharmacologis
3. Menyebutkan cara-cara sederhana mengatasi nyeri
4. Mendemonstrasikan cara-cara mengatasi nyeri
III. Pokok Materi
1. Pemahaman tentang manajemen nyeri
2. Cara-cara sederhana mengatasi nyeri
IV. Metode dan Media
a. Ceramah dan Tanya jawab
b. Leaflet
V. Setting Tempat

Keterangan
: perawat

: pasien

: K.pasien

: K.pasien

VI. Kegiatan

No Langkah - Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


langkah

Menjawab
1 Pendahuluan 5 menit Memberi salam
salam
dan
memperkenalkan Mendengarkan
diri Menjawab
Menjelaskan pertanyaan
maksud dan tujuan
penyuluhan
Melakukan
Evaluasi Validasi

2 Penyajian 15 menit Menjelaskan materi Mendengarkan

penyuluhan mengenai : dengan


seksama
Pengertyian nyeri
Mengajukan
Tujuan manajemen
pertanyaan
nyeri non
pharmacologis
Cara- cara
sederhana
mengatasi nyeri
Mendemonstrasika
n cara- cara nyeri
Menjawab
3 Evaluasi 5 menit Memberikan
pertanyaan akhir Mendemonstra

sebagai evaluasi sikan

Mendengarkan
4 Penutup 5 menit Menyimpulkan
bersama-sama hasil Menjawab

kegiatan salam

penyuluhan
Menutup
penyuluhan dan
mengucapkan
salam

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktural
a. Membuatpreplanningsebelumpelaksanaankegiatan.
b. Mempersiapkan media (metode, fasilitator) yang digunakan untuk penyuluhan
c. Membuatkontrakwaktudengan pasien vulnus lacerasi tentangkegiatan yang
akandilaksanakan.
d. Mempersiapkansettingsesuaidenganpreplanning.
e. Pesertahadir 100% di tempat penyuluhan RSUD Majenang.

2. Evaluasi Proses
a. PresentatormenyampaikanmateritentangManajemen nyeri
b. Moderator memimpinjalannyadiskusi.
c. Pasien dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
d. Undangandankaderkesehatanmenanggapipositifpelaksanaankegiatan.
e. Pasien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan
benar
3. Evaluasi hasil
a. Peserta hadir 100% dalam penyuluhan di RSUD Majenang
b. Peserta dapat memahami atau menyerap materi yang di berikan dalam
penyuluhan
c. Peserta dapat menyebutkan kembali tentang materi penyuluhan
d. Penyuluhan berlangsung dengan lancar
VIII. PENGORGANISASIAN
1. Sherlla K.D :
2. Sidiq R. :
3. Siwi indra S. :
4. Supriyanto :
5. Valentina B.A :
6. Vinthia Y. :
Lampiran Materi

a. Pengertian
1. Nyeri adalah suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau
perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan (alimul,2006)
2. Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh
ke otak dan ikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, dan emosional.
(alimul,2006)
b. Tujuan manajemen nyeri Non Pharmacologis
1. Menangani nyeri akut kronis
2. Memberikan rasa nyaman
3. Mengurangi ketergantungan pasien pada obat- obatan penghilang
rasa sakit.
c. Cara sederhana mengatasi nyeri
1. Distraksi (pengalihan pada hal-hal lain sehingga lupa terhadap
nyeri yang sedang dirasakan )
Contoh :
Membayangkan hal-hal yang indah
Membaca buku,koran sesuai yang disukai
Mendengarkan musik, radio, dan lain- lain
2. Relaksasi
Tiga hal penting dalam relaksasi adalah :
a. Posisi yang tepat
b. Pikiran tenang
c. Lingkungan tenang

Teknik relaksasi :

a. Menarik nafas dalam


b. Keluarkan perlahan-lahan dan rasakan
c. Nafas beberapa kali dengan irama yang normal
d. Ulangi nafas dalam dengan konsentrasi pikiran
e. Setelan rileks,nafas pelan
3. Stimulasi Kulit
Strategi nyeri penghilang nyeri tanpa obat yang sederhana,yaitu
dengan menggosok kulit. Masase adalah stimulasi kuntaneus
tubuh secara umum sering dipusatkan pada punggung dan bahu.
Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena masase
membuat relaksasi otot.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A, A, A.(2006).Pengantar Kebutuhan dasar manusia. Jakarta: Salemba Medika

Istichomah,2012. Pengaruh Teknik Pemberian Kompres Terhadap Perubahan Skala Nyeri

Pada Klien Kontusio di RSUD Sleman.Akses pada 8 Oktober 2013

Helwiyah Ropi, SKP., MCPN, Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri. Akses pada tanggal 8
Oktober 2013

http://www.academia.edu/8513549/SAP_MANAJEMEN_NYERI

Anda mungkin juga menyukai