Mapping
Karies superfisial
pemeriksaan
PRR
1. Latar Belakang
Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada sIstem pencernaan dalam tubuh
manusia, sehingga secara tidak langsung berperan dalam status kesehatan perorangan.
Penyakit gigi yang sering diderita oleh hampir semua penduduk Indonesia adalah
karies gigi. Karies gigi merupakan penyakit yang sering ditemukan pada setiap strata
sosial masyarakat Indonesia baik pada kaum laki-laki maupun kaum perempuan serta
anak-anak dan dewasa. Keparahan karies gigi akan menyebabkan pulpa terbuka dan
menjadi infeksi yang akan menjadi penyebab infeksi bagi gigi-gigi sekitarnya dan
bagi organ tubuh lainnya, hal ini tentu akan mengganggu fungsi normal gigi.
Tindakan preventive dentistry merupakan suatu tindakan yang bertujuan
untuk mencegah timbulnya karies. Tindakan ini dilakukan sebelum timbulnya karies
atau pada gigi yang belum muncul karies. Ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh
dokter gigi sebelum melaksanakan usaha usaha preventif. Pertama, dokter gigi
harus mengetahui bahwa pasien dalam keadaan kondisi resiko tinggi untuk terkena
karies. Kedua, dokter gigi hars menerangkan situasinya kepada pasien, dan ketiga
yakni yakinkan kegunaan usaha preventive kepada pasien.
Dalam laporan kali ini akan dibahas mengenai usaha preventive yaitu
preventive resin restoration yang meliputi indikasi, kontraindikasi serta tahapan
dalam perawatannya.
2. Rumusan Masalah
a. Definisi Preventive Resin Restoration
b. Indikasi dan kontraindikasi penggunaan Preventive Resin RestoratioN
c. Klasifikasi Preventive Resin Restoration
d. Prosedur Perawatan Preventive Resin Restoration
e. Mengapa dilakukan aplikasi resin terlebih dahulu disbanding sealent?
f. Tanda infeksi akut dan kronis
g. Preventive Resin Restoration termasuk perawatan pada konservasi atau
pedodonsia?
4. Learning Objective
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Definisi Preventive Resin
Restoration
b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Indikasi dan Kontraindikasi dari
Preventive Resin Restoration
c. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Klasifikasi dari Preventive Resin
Restoration
d. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Prosedur Perawatan Preventive
Resin Restoration
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tindakan preventive dentistry merupakan suatu tindakan yang bertujuan
untuk mencegah timbulnya karies. Tindakan ini dilakukan sebelum timbulnya karies
atau pada gigi yang belum muncul karies. Ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh
dokter gigi sebelum melaksanakan usaha usaha preventif. Pertama, dokter gigi
harus mengetahui bahwa pasien dalam keadaan kondisi resiko tinggi untuk terkena
karies. Kedua, dokter gigi hars menerangkan situasinya kepada pasien, dan ketiga
yakni yakinkan kegunaan usaha preventive kepada pasien.
Tujuan diadakannya tindakan preventif dentistry adalah
Pit dan fissure sealant diaplikasikan pada pit dan fissure yang dalam. Karena
pada pit dan fissure yang dalam merupakan tempat tumbuhnya plak yang
tersembunyi. Daerah ini merupakan daerah yang rentan terhadap karies dan paling
sedikit dipengaruhi oleh fluor. Penutupan pit dan fissure dengan menggunakan pit
dan fissure sealant memang dirancang untuk mencegah timbulnya karies. Bahan ini
terutama dipakai pada bagian oklusal, sehingga daerah tersembunyi yang
memungkinkan timbulnya karies dapat dihilangkan. Secara umum, bahan sealant
yang sering digunakan ada 2 macam yaitu GIC/SIK dan Resin.
Secara umum, bentuk pit dan fissure dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:
Dari Nango:
Tipe V: resisten karies rendah, V dan U: resisten karies dan self
cleansing, U: celah sempit dengan dasar luas ke DEJ lebih rentan karies ,
K: rentan terhadap karies.
Pit dan fissure yang dalam dapat dibedakan dengan karies. Cara membedakan
pit dan fissure yang dalam dengan karies adalah:
Pit dan fissure yang dalam Karies
a. Tidak ada kerusakan jaringan, a. Adanya kerusakan jaringan,
sehingga apabila disondasi sehingga nyangkut apabila
ujung sonde tidak nyangkut disondasi
b. Tidak terdapat perubahan b. Terdapat perubahan warna,
warna pada pit dan fissure sehingga menandakan adanya
karies.
Indikasi dan kontra indikasi penggunaan pit dan fissure sealant:
Indikasi Kontraindikasi
a. Pada anak rendah a. Self cleansing
karies, tetapi memiliki baik pada pit dan
pit dan fissure yang fissure yang
dalam dangkal
b. Tidak ada karies b. Gigi yang erupsi
interproximal hanya sebagian,
c. Umur gigi erupsi dan tidak
kurang dari 4 tahun memungkinkan
d. Memunginkan isolasi untuk dilakukan
adekuat kontaminasi isolasi
saliva c. Umur erupsi gigi
e. Pit dan fissure dengan lebih dari 4 tahun
dekalsifikasi yang d. Terdapat tanda
minimal klinis karies
f. Semua gigu permanen interproximal
muda pada anak yang e. Terdapat karies
termasuk resiko karies
sedang atau tinggi
Diagnosis untuk karies pit dan fissure sulit sekali untuk dideteksi karena hampir sama
dengan anatomi normal. Namun dapat pula deteksi karies didapatkan dengan
gambaran antara lain :
1. Lunak pada dasar pit & fissure,
2. Enamel lunak yang mengelupas jika dilakukan explorasi, dan
3. Adanya porus enamel ( oleh karena demineralisasi) terlihat chalky, opaque bila
dikeringkan dengan udara.
4. Serta pada gambaran radiografi terlihat radiolusen pada permukaan mahkota gigi
b. Kontraindikasi :
- Self cleansing yang baik pada pit dan fissure yang dangkal
- Gigi erupsi hanya sebagian dan tidak memungkinkan untuk dilakukan isolasi
- Umur erupsi gigi lebih dari 4 tahun
- Terdapat tanda klinis karies interproksimal
3. Klasifikasi
- Ada 3 tipe preventive resin restoration berdasarkan luas dan dalam lesi
kariesnya,yaitu :
1. Tipe A : karies sebatas enamel