No. Kode
Terbitan :1
No. Revisi :0
PROSEDUR Tgl. Mulai : Ditetapkan Oleh Kepala
Berlaku
Puskesmas
Umbulharjo I
Tujuan Tujuan audit mutu adalah untuk mendapatkan data dan informasi
aktual dan signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen, perbaikan, dan/atau perubahan.
Secara khusus, tujuan audit mutu adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa kesesuaian unsur-unsur sistem mutu dengan standar
yang telah ditentukan.
b. Memeriksa keefektifan pencapaian tujuan mutu yang telah
ditentukan.
c. Memberi kesempatan teraudit memperbaiki sistem mutu.
Alasan audit di antaranya :
a. Memfasilitasi evaluasi kinerja, sistem kontrol, dan prosedur
penjaminan mutu.
b. Meyakinkan bahwa institusi akuntabel pada mutu dan standar
yang telah ditentukan.
c. Meningkatkan kemampuan institusi untuk memprioritaskan
lingkup tertentu dan memfasilitasi pengambilan keputusan.
d. Memudahkan institusi untuk memberikan tanggapan lebih baik
pada penilaian mutu.
e. Menyediakan sarana bagi identifikasi cara kerja yang baik untuk
dijadikan percontohan bagi tempat lain.
f. Merupakan sarana untuk peningkatan dan pengembangan mutu.
Ruang lingkup Prosedur ini berlaku untuk semua aktivitas dokumen sistem mutu
yang dipakai dalam sistem manajemen mutu Puskesmas Umbulharjo
I yang meliputi manual mutu (kebijakan-kebijakan), prosedur, dan
instruksi kerja dari area yang diaudit.
Definisi a. Audit Mutu Internal adalah proses pemeriksaan yang sistematik,
independen, dan terdokumentasi, yang dilakukan secara berkala oleh
tim auditor internal yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala Puskesmas
dengan tujuan memperoleh bukti audit dan mengevaluasi secara
objektif dalam rangka menentukan tingkat kesesuaian aktivitas yang
terjadi pada setiap unit kerja yang melaksanakan semua aktivitas
dokumen sistem mutu dengan Standar Sistem Mutu yang ditentukan
serta untuk melihat efektivitas penerapan sistem tersebut..
b. Sistem Manajemen Mutu adalah sistem yang menyangkut
masalah struktur dan fungsi organisasi, tanggung jawab, prosedur,
proses, dan sumber daya untuk melaksanakan manajemen mutu.
c. Unit Kerja adalah seluruh bagian pelayanan maupun non
pelayanan di Puskesmas Umbulharjo I.
d. Auditor ialah orang yang mempunyai kualifikasi untuk
melaksanakan audit mutu dan ditunjuk melalui SK Kepala Puskesmas
untuk melaksanakan Audit Mutu Internal.
e. Teraudit (auditee) adalah unit kerja yang diperiksa dalam proses
Audit MutuInternal.
f. Bukti Objektif merupakan informasi yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif berupa catatan atau pernyataan tentang fakta mengenai
mutu pelayanan, eksistensi, dan implementasi elemen-elemen sistem
mutu, yang didasari dari pengamatan, pengukuran, dan dapat
diverifikasi.
g. Observasi merupakan pernyataan dari temuan selama audit mutu
internal yang didasari bukti objektif yang membutuhkan
penyempurnaan dalam waktu yang cepat.
h. Ketidaksesuaian merupakan pernyataan temuan selama audit
mutu internal yang tidak sesuai dengan persyaratan mutu dan/atau
unsur sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan.
Prosedur 1. Kepala Puskesmas memberikan Perintah Kepada Wakil Manajemen
Mutu untuk melaksanakan audit Internal.
2. Wakil Manajemen Mutu mempersiapkan Ruang Lingkup dan
dokumen audit
3. Kepala Puskesmas mengesahkan Ruang Lingkup audit Internal
4. Wakil Manajemen Mutu membuat jadwal sosialisasi dan
pelaksanaan Audit Internal serta menentukan auditor dalam
pelaksanaan Audit
5. Wakil Manajemen Mutu meminta kesediaan dan alokasi waktu
auditor
6. Dekan dan Wakil Manajemen Mutu melakukan koordinasi
pelaksanaan Audit Internal denganUnit Kerja sebagai Auditee
7. Wakil Manajemen Mutu Meminta kesediaan dan waktu pelaksanaan
audit Internal kepada Auditee
Pelaksanaan
1. Wakil Manajemen Mutu membuat check List dan memberitahukan
kepada auditor bahwa audit sudah dapat dilakukan
2. Auditor melakukan audit
3. Wakil Manajemen Mutu meminta klarifikasi jika ditemukan
Ketidaksesuaian dengan mengundang Auditor dan Auditee yang
bersangkutan
4. Wakil Manajemen Mutu Menyusun laporan hasil audit dan
menyampaikan kepada kepala puskesmas disertai dengan konsep
permintaan tindakan koreksi
5. Kepala Puskesmas menerbitkan dan menyampaikan surat permintaan
tindakan koreksi Unit Kerja
6. Unit kerja melakukan tindakan koreksi sesuai permintaan Kepala
Puskesmas dan melaporkannya kepada Kepala Puskesmas
KRITERIA KEBERHASILAN
Aktivitas Audit Mutu Internal dikatakan berhasil jika proses audit terlaksana
sekurangnya sekali dalam satu tahun akademik, dan temuan audit mutu
internal telah ditindaklanjuti oleh Unit Kerja/UPT selambat-lambatnya
sebelum proses audit mutu internal periode berikutnya.
Referensi Manual Mutu
Dokumen Terkait Dokumen Visi, Misi dan Tujuan
Dokumen Rencana Strategis (Renstra)
Dokumen Program Kerja
Manual Prosedur
Instruksi Kerja
Dokumen Mutu lainnya
Distribusi Karyawan/karyawati Puskesmas