Anda di halaman 1dari 9

A.

Foto dan presentasikan praktek komunikasi pemasaran massal


1. Product Placement di FILM
- White Castle di film Harold & Kumar Go To White Castle

Film kocak ini cocok banget ditonton sama para pembaca MBDC soalnya kayaknya
demografisnya emang ngepas. White Castle itu merk franchise Fast Food terkenal di Amrik
sana yang punya produk andalan berupa Burger. Dan product placement disini gak pake
malu-malu bahkan sampai masukin nama restorannya di judul filmnya. Kabarnya sih White
Castle gak ngeluarin duit buat mainin peran di film ini, tapi mereka ngebantu promosi film
ini dengan ngebuat paket khusus, collectible cup, sampai bikin iklan radio juga. Sutradara
film ini emang suka banget sama White Castle, udah gitu White Castle juga jadi semacam
penyelamat buat pembuat film ini karena konsepnya awalnya ditawarkan buat Krispy Kreme
dan ditolak, karena franchise jualan donat itu gak mau diasosiasikan dengan film tentang 2
orang stoner yang mabok ganja sepanjang film. White Castle jadi pemenang disini soalnya
filmnya ternyata jadi komedi yang lumayan ngehits dan bahkan sampai dibuatkan
sekuelnya.

- Mini di Italian Job

Di film remake dari versi klasiknya yang dirilis tahun 1969 ini, Mini jadi salah satu
bintangnya. Well, Siapa yang gak mau Mini? Mobil yang compact dan selalu keliatan stylish
ini emang jadi impian tiap orang, well gak tiap orang juga sih, orang yang badannya gede
bakal keliatan kagok naikin Mini. Yang paling keliatan cocok naik Mini ya Charlize Theron,
dan dia udah sukses jadi bintang iklan Mini di film ini. Mini nyediain 32 Mobil dengan
spesifikasi khusus buat maenin peran pentingnya di film yang juga dibintangi Mark
Wahlberg, Jason Statham dan Mos Def ini. Gak sia-sia karena filmya walaupun gak sebagus
versi aslinya tetep keliatan keren. Mini sendiri dapet imbas yang nguntungin setelah rilisnya
film ini dengan peningkatan penjualan sampai 25%

- Suntory di Lost in Translation

Salah satu film terbaik Bill Murray dan Scarlett Johansson yang saat itu sedang berada di
fase awal karirnya. Lost in Translation berhasil nangkep pesona alienisasi yang kerap
menyantroni orang-orang barat saat berada di Jepang. Lost in Translation juga berhasil
nunjukin kalau pantat Scarlett Johansson yang indah itu begitu potensial jadi mesin uang
buat Hollywood. Yang paling penting buat perusahaan minuman keras asli Jepang Suntory,
Lost in Translation berhasil ngebuat brand-nya jadi jauh lebih dikenal secara Internasional.
Suntory sebagai perusahaan minuman keras tertua di Jepang emang doyan ngajakin aktor-
aktor internasional buat jadi bintang iklan mereka, mulai dari Sean Connery sampai Keanu
Reeves. Tapi baru berkat akting ogah-ogahan Bill Murray di film inilah rating Suntory naik.
We called it Bill Murray effect.
- Fedex di Cast Away

Ini iklan Fedex terpanjang sepanjang masa dan Tom Hanks jadi kurir yang sukses nganterin
ceritanya jadi salah satu film paling dikenang sepanjang masa. Dari awal film Fedex udah
keliatan dipeperin disana-sini, dan Tom Hanks emang jadi salah satu pegawainya yang punya
tanggung jawab maha berat untuk selalu menepati janji perusahaan dalam mengantarkan
barang titipan pelanggannya. Tom Hanks terdampar di pulau, frustasi, survive, dan kembali
jadi pegawai fedex dan bahkan tetap berhasil memenuhi janji perusahaan dengan
mengantarkan salah satu barang yang berhasil diselamatkan. Meskipun caranya sungguh
ekstrim, Fedex berhasil menempatkan produknya dengan sangat baik di film ini. This is the
Ultimate Product Placement Movie. JNE bisa belajar banyak dari cara fedex berpromosi di
film ini. Kita baru aja ngasi satu ide gemilang buat para filmmaker Indonesia.

- Jam tangan Omega di film James Bond

Salah satu kasus yang bisa dijadikan contoh mungkin pada saat jam tangan Omega
melakukan product placement di film James Bond. Beberapa kali terlihat, jam ini selalu
dipakai oleh James Bond. Sebagai agen rahasia, wajar bila dalam setiap aksi ia selalu
memerlukan pengaturan waktu yang tepat. Sekilas buat penonton tentu tidak menyadari
ada aktivitas iklan di sini, karena masuk ke dalam alur cerita.

2. Product Placement di TV
- Siaran sepakbola Indonesia di tvone dan antv yang sponsori oleh Gojek dan Traveloka

- Acara MotoGP di transtv yang di sponsori oleh Yamaha

- Produk Torabika yang mensponsori acara Piala Presiden 2 tahun beruntun

- Acara sinetron berkah cinta di siaran sctv yang di sponsori oleh Viostin DS

- Dan pada acara Pesbuker di antv banyak terdapat perusahaan yang mempromosikan
barang produknya. Contoh : Albhotyl, Viostin DS, Carvil, dan sebagainya
3. Pemberian diskon 2 merek
4. Rak/Display khusus 2 merek
5. Hadiah gratis 2 merek
6. Acara/pengalaman 1 merek
B. Jelaskan tujuan :
1. Komunikasi dan Sales
Komunikasi adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk,
dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan
merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan
mereknya serta merupakan sarana di mana perusahaan dapat membuat dialog dan
membangun hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat
memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa
suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Komunikasi
pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan
dan menciptakan citra merek serta mendorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai
pemegang saham.

Sales merupakan berbagai insentif jangka pendek yang dirancang untuk merangsang
pembelian produk atau jasa tertentu dengan segera dan / atau meningkatkan jumlah yang
dibeli oleh konsumen ataupun dalam perdagangan. Berdasarkan definisinya, sales
promotion melibatkan insentif (bonus atau hadiah), yang dirancang untuk mendorong
konsumen dalam perdagangan atau konsumen akhir untuk membeli merek tertentu dengan
segera, lebih sering, dalam jumlah yang lebih besar, ataupun mendorong / merangsang
perilaku konsumen lainnya yang dapat memberikan manfaat bagi produsen atau pengecer
yang melakukan kegiatan sales promotion tersebut.

2. Fungsi kontrol perusahaan


Pengendalian (kontrol) adalah salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan staff, dan mengarahkan. Mengendalikan merupakan fungsi
penting karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan korektif
sehingga meminimalkan penyimpangan dari standar dan mengatakan bahwa tujuan
organisasi telah tercapai dengan cara yang baik.

Juga kontrol dapat didefinisikan sebagai fungsi dari sistem yang menyesuaikan operasi
yang diperlukan untuk mencapai rencana tersebut, atau untuk menjaga variasi dari tujuan
sistem dalam batas-batas yang diijinkan. Fungsi subsistem kontrol memiliki hubungan yang
erat dengan sistem operasi. Sejauh mana mereka berinteraksi tergantung pada sifat dari
sistem operasi dan tujuannya. Stabilitas menyangkut kemampuan sistem untuk
mempertahankan pola output tanpa fluktuasi yang besar. Kecepatan respon berkaitan
dengan kecepatan sistem dalam memperbaiki variasi dan kembali ke output yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai