Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN RENCANA INDUK


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM)
KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
TAHUN ANGGARAN 2016

1. LATAR BELAKANG

Penyediaan air minum adalah kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat
yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Ketersediaan air minum ini
menjadi salah satu penentu dalam peningkatan kesehatan, kesejahteraan dan produktifitas
masyarakat dalam bidang ekonomi. Oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana air
minum menjadi salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi di daerah.

Salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) yang dicetuskan pada
tahun 2000 oleh PBB adalah pengurangan setengah dari jumlah penduduk bumi yang belum
memiliki akses yang layak terhadap air minum. Hal ini sangat penting karena air minum
sangat dibutuhkan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan terkait dengan
ketahanan sosial, derajat kesehatan dan pengurangan tingkat kemiskinan.Pelayanan air
minum sendiri merupakan salah satu sektor yang saat ini menjadi prioritas pemerintah
karena terkait dengan peningkatan pelayanan sektor lainnya, diantaranya ialah sektor
sanitasi. Salah satu upaya dalam pencapaian target pelayanan dibidang sanitasi adalah
terpenuhinya kebutuhan dasar air minum masyarakat.

Hingga sekarang program pengembangan sarana dan prasarana air minum di


Kabupaten Timor Tengah Utara belum dilaksanakan secara maksimal disebabkan oleh
kondisi geografi, geologi, topografi, sumber air baku yang jauh dan juga kemampuan
sumber daya manusia yang belum memadai. Oleh karena itu dibutuhkan konsep dasar yang
kuat guna menjamin ketersediaan air minum bagi masyarakat sesuai dengan kondisi
daerah. Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) merupakan jawaban bagi
pengembangan sistem penyediaan air minum di daerah.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat, langkah pertama sebelum
pembangunan dan atau pengembangan infrastruktur seperti instalasi pengolahan sampai
pada jaringan distribusi dan perpipaan adalah pemetaan dan pengintegrasian potensi dan
kebutuhan dalam suatu masterplan atau rencana induk yang menjadi dasar perencanaan
dan pembangunan selanjutnya. Rencana induk ini berupa suatu rencana induk sistem
penyediaan air minum sebagaimana tercantum pada PP 16 tahun 2005 yang menyebutkan
bahwa pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk memenuhi kebutuhan
air minum masyarakat di wilayahnya merupakan wewenang dan tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota. Pemerintah dan pemerintah propinsi dapat memfasilitasi kegiatan
pengembangan SPAM sesuai kewenangannya. Secara lebih jelas wewenang pemerintah
dalam kaitannya dengan pengembangan SPAM adalah memfasilitasi pemenuhan air baku
dan bantuan teknis penyelenggaraan dan pengelolaan SPAM.

Dilihat dari potensi sumber air baku yang ada seharusnya masih terjadi idle capacity
dan masih dimungkinkan untuk dilakukan perluasan jaringan ataupun penambahan
sambungan. Pada kenyataannya hampir diseluruh sambungan yang ada, sistem air tidak
berjalan secara kontinyu. Ini membuktikan ada yang tidak tepat dalam pelaksanaan sistem
penyediaan air minum yang ada ataupun kebocoran baik teknis/administrasi yang
berlebihan atau tidak tercatat. Untuk itu diperlukan adanya review terhadap kondisi eksisting
sistem penyediaan air minum yang ada di Kabupaten Timor Tengah Utara sekaligus juga
untuk mendata kembali kapasitas produksi dan kapasitas dari masing-masing sumber air
1 Kerangka Acuan Kerja RISPAM Bappeda Kab. TTU
baku yang dimanfaatkan.Di dalam review ini sekaligus juga dilakukan perencanaan sampai
tahun 2036 dengan berdasarkan pada pertumbuhan penduduk.

2. PERMASALAHAN
Permasalahan yang berkaitan dengan Penyediaan Air minum di Kabupaten Timor
Tengah Utara adalah:
Belum adanya record yang jelas dari sistem jaringan perpipaan baik transmisi
maupun distribusi air minum termasuk sistem pengembangannya.
Fluktuasi dari sumber-sumber air baku yang dimanfaatkan sebagai sumber air
minum dan topografi yang naik turun.
Adanya beberapa sumber air bersih yang belum dimanfaatkan.
Kelembagaan dan SDM yang belum optimal dalam mengelola air minum yang ada.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari Penyusunan RISPAM ini adalah mengoptimalkan sistem yang ada dan
mempersiapkan kegiatan pembangunan pengembangan jaringan pipa transmisi dan
distribusi di Kabupaten Timor Tengah Utara melalui suatu kajian dan analisa yang
mendalam terhadap semua aspek yang dibutuhkan dalam peningkatan pelayanan air minum
dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan azas keberlanjutan.
Sedangkan tujuan dari pekerjaan ini adalah tersusunnya dokumen Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) di Kabupaten Timor Tengah Utara yang dapat
digunakan oleh pemerintah sebagai dasar dalam pelaksanaan program-program untuk
meningkatkan cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat berdasarkan standar
pelayanan minimal.

4. LINGKUP KEGIATAN

4.1 Ruang Lingkup Wilayah Pekerjaan


Ruang lingkup wilayah pekerjaan penyusunan RISPAM di Kabupaten Timor Tengah
Utara adalah wilayah administrasi Kabupaten Timor tengah Utara.

4.2 Lingkup dan Tahapan Substansi Pekerjaan


Ruang lingkup substansi pekerjaan penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM) di Kabupaten Timor Tengah Utara adalah sesuai dengan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, meliputi :

a. Pengumpulan data sekunder yang meliputi :


Dokumen RTRW
Data dan peta gambaran umum hidrologi, sumber air, topografi, klimatografi,
fisiografi dan geologi.
Data curah hujan dan tangkapan air.
Penggunaan lahan dan rencana tata guna lahan.
Data demografi saat ini dan 10 tahun terakhir, penyebaran, penduduk dan
kepadatan.
Data sosial ekonomikarakteristik wilayah dan kependudukan ditinjau dari aspek
sosial, ekonomi dan budaya
Data kesehatankondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan
Sarana dan prasarana kota yang ada (infrastruktur):
b. Melakukan evaluasi kondisi wilayah perencanaan, yang bertujuan untuk
mengetahui karakter, fungsi strategis dan konteks wilayah perencanaan dalam
lingkup regional dan nasional.

2 Kerangka Acuan Kerja RISPAM Bappeda Kab. TTU


c. Melakukan evaluasi terhadap kondisi eksisting spam, sistem spam perpipaan dan
non perpipaan.
d.1. Untuk spam perpipaan meliputi :
Aspek Teknis : meliputi semua komponen spam, dimulai dari unit air
baku, sistem produksi/pengolahan, transmisi, distribusi
utama sampai area pelayanan
Aspek Non Teknis : meliputi aspek pembiayaan dan kelembagaan
lembaga pengelola
d.2. Spam non perpipaan
d. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan SPAM meliputi,
antara lain :
Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada
Kinerja pelayanan
Tingkat kebocoran
Jumlah langganan tunggu atau potensial
Adanya kapasitas belum dimanfaatkan (iddle capacity)
Kebutuhan penyambung jaringan distribusi dan/atau kapasitas pengolahan
Aspek Kelembagaan
Aspek Keuangan
e. Menentukan Kriteria dan Standar pelayanan. Kriteria dan standar pelayanan
diperlukan dalam perencanaan dan pembangunan SPAM untuk dapat memenuhi
tujuan tersedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi
persyaratan air minum, tersedianya air setiap waktu atau kesinambungan serta
tersedianya air dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat atau pemakai.
f. Melakukan survey sosial ekonomi, untuk mengetahui potensi penduduk daerah
perencanaan dalam berlangganan air.
g. Menghitung perkiraan kebutuhan air berdasarkan data eksisting dan proyeksi
penduduk serta kondisi sosial ekonomi dan kategori jenis kota.
h. Melakukan survey dan identifikasi terkait kecukupan pemenuhan kebutuhan air
sampai akhir tahun perencanaan. Identifikasi dilakukan terhadap :
Sumber air baku
Jarak dan beda tinggi terhadap area pelayanan
Rencana daerah pelayanan
Jalur-jalur alternatif sistem transmisi air baku
Debit optimum (safe yield) sumber air
Kualitas air dan pemakaian sumber air eksisting (bila ada)
Membuat peta lokasi lokasi sumber air baku dan jalur pipa transmisi air baku
Buat foto-foto lokasi sumber air baku berkaitan dengan rencana sistem
penyediaan air minum.
Untuk rencana pemanfaatan air baku baru, disertai dengan draft SIPA
i. Menyusun beberapa alternatif rencana pengembangan spam.
Alternatif disusun dengan memperhatikan keterpaduan dengan prasarana dan
sarana sanitasi. Setiap alternatif harus dikaji aspek teknis dan ekonomis. Alternatif
terpilih adalah yang terbaik ditinjau dari berbagai aspek tersebut. Pradesain dan
alternatif terpilih merupakan dasar dalam prakiraan biaya investasi dan
prakelayakan teknis.
j. Menentukan alternatif sistem terbaik berdasarkan kajian yang sudah dilakukan.
k. Menyusun pengembangan kelembagaan spam

3 Kerangka Acuan Kerja RISPAM Bappeda Kab. TTU


l. Menyusun analisa pembiayaan dan pola investasi kebutuhan pengembangan spam
untuk jangka pendek (1 2 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang
(15 20 tahun) di wilayah studi baik untuk kawasan perkotaan maupun perdesaan
dengan mempertimbangkan :
Sumber dana
Kemampuan dan kemauan masyarakat
Kemampuan keuangan daerah
Pembiayaan dihitung berdasarkan present dan future value.

4.3 Kegiatan ini akan di dampingi oleh konsultan Advisory penyusunan RISPAM dari Satker
PSPAM Nusa Tenggara Timur.

5. SUMBER DANA DAN WAKTU PELAKSANAAN


Sumber dana Penyusunan RISPAM Kabupaten Timor Tengah Utara berasal dari
DPA Bappeda Kabupaten Timor Tengah Utara TA.2016 dengan total anggaran untuk jasa
pihak ketiga/konsultan sebesar Rp.845.600.000,00 (delapan ratus empat puluh lima juta
enam ratus ribu rupiah). Waktu Efektif pelaksanaan kegiatan ini sampai pada penyerahan
laporan akhir adalah 90 hari kalender.

6. TENAGA AHLI DAN TENAGA PENDUKUNG


Mengingat jangka waktu efektif pelaksanaan, maka kebutuhan tenaga ahli dan
tenaga pendukung untuk penyusunan Dokumen RISPAM ini adalah 8 orang tenaga ahli
termasuk team leader dan 39 orang tenaga pendukung. Tenaga ahli tersebut didukung oleh
tenaga pendukung seperti para asisten tenaga ahli, Surveyor, CAD Operator, Tenaga
Admin, Operator Komputer, Office Boy dan Tenaga lokal/Helper. Uraian kebutuhan masing-
masing tenaga ahli dan tenaga pendukung diuraikan sebagai berikut :

6.1. TENAGA AHLI

1) Team Leader / Ahli Teknik Lingkungan


1 orang Sarjana Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan (S1 / S2), yang berpengalaman
menjadi Team Leader pekerjaan sejenis minimal 4 (empat) tahun atau berpengalaman
dalam bidang keciptakaryaan (Air minum dan PLP) minimal 7 (tujuh) tahun.

2) Tenaga Ahli Tehnik Lingkungan


3 orang Sarjana (S1) Tehnik Lingkungan yang berpengalaman dalam bidang
Keciptakaryaan (Air minum dan PLP) minimal 5 (lima) tahun.

3) Tenaga Ahli Geologi / Hidrologi


1 orang Sarjana (S1) Geologi / Teknik Sipil Hidrologi yang berpengalaman dalam
bidang sumber daya air minimal 5 (lima) tahun.

4) Tenaga Ahli Geodesi


1 orang Sarjana (S1) Geodesi yang berpengelaman dalam bidang pemetaan dengan
menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS) minimal 5 (lima) tahun.

5) Tenaga ahli Tehnik Sipil


3 orang Sarjana (S1) Tehnik Sipil yang berpengelaman dalam menangani pekerjaan
konstruksi RISPAM minimal 5 (lima) tahun.
6) Tenaga ahli Teknik Planologi
1 orang Sarjana (S1) Teknik Perencanaan Kota/Wilayah yang berpengalaman dalam
bidang perencanaan Wilayah minimal 5 (lima) tahun.

4 Kerangka Acuan Kerja RISPAM Bappeda Kab. TTU


7) Tenaga Ahli Ekonomi
1 orang Sarjana (S1) Ekonomi/Akuntansi, yang berpengalaman dalam bidang
penyiapan pembiayaan Infrastruktur PDAM / Air Minum minimal 5 (lima) tahun.

8) Tenaga ahli Kelembagaan


1 orang Sarjana (S1) Hukum / Sosial yang berpengalaman dalam bidang Kelembagaan
yang berkaitan dengan PDAM minimal 5 (lima) tahun.

6.2. Tenaga Pendukung


2 orang asisten ahli (S1) Teknik Lingkungan, yang berpengalaman di bidang
keciptakaryaan (Air minum dan PLP) dengan pengalaman kerja minimal 3 (tiga)
tahun.
12 orang Surveyor (D3) Teknik Sipil yang membantu dalam
pengumpulan/penghimpunan data dan mampu melakukan pemetaan, dengan
pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.
6 orang CAD Operator/Draftman yang berpengalaman dalam proses penggambaran
peta digital minimal 3 (tiga) tahun.
1 orang tenaga Admin yang membantu kelancaran administrasi kegiatan.
5 orang Operator Komputer yang berpengelaman dalam membantu menyelesaikan
pengetikan laporan hasil pekerjaan.
1 orang Office Boy yang berpengelaman dalam pelayanan kebutuhan di kantor.
6 orang Tenaga Lokal/Helper yang membantu melancarkan pekerjaan tim dalam
melakukan survey di lapangan.

7. Tahapan Kegiatan dan Pelaporan.


Tahapan kegiatan penyusunan Rencana Induk SPAM berdasarkan Peraturan Menteri PU
Nomor 18 Tahun 2007 diharapkan paling tidak meliputi :
7.1. Evaluasi kondisi wilayah perencanaan, yang bertujuan untuk mengetahui karakter,
fungsi strategis dan konteks regional nasional/kawasan yang bersangkutan.
7.2. Evaluasi kondisi eksisting SPAM, yang dilakukan dengan menginventarisasi
peralatan dan perlengkapan sistem penyediaan air minum eksisting.
7.3. Penentuan kriterian rencana pengembangan SPAM mencakup kriteria teknis yang
dapat diaplikasikan dalam perencanaan yang sudah umum digunakan, namun jika
ada data hasil survei maka kriteria teknis menjadi bahan acuan. Standar pelayanan
yang ditentukan sejak awal seperti tingkat pelayanan yang diinginkan, cakupan
pelayanan dan jenis pelayanan yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan ini
direalisasikan.
7.4. Dari sumber air baku yang ada, disusun skala prioritas penggunaan sumber air
tersebut, dan harus sudah mendapat izin tertulis (SIPA/surat izin pemakaian air) dari
instansi terkait. Kebutuhan kapasitas air baku untuk menentukan rencana alokasi air
baku untuk SPAM yang direncanakan. Kebutuhan kapasitas sumber air baku
ditentukan berdasarkan proyeksi kebutuhan air.
7.5. Perumusan program dan kegiatan pengembangan dalam penyusunan rencana induk
meliputi identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan, perkiraan
kebutuhan air dan identifkasi air baku termasuk didalamnya adalah indikasi besaran
biaya tingkat awal, sumber dan pola pembiayaan. Perhitungan biaya tingkat awal
seluruh komponen pekerjaan perencanaan, pekerjaan konstruksi, pajak,
pembebasan tanah, dan perizinan.
7.6. Rekomendasi kelembagaan penyelenggara meliputi struktur organisasi dan
penempatan tenaga ahli sesuai dengan latar belakang pendidikannya, acuannya
pada perundang-undangan.

5 Kerangka Acuan Kerja RISPAM Bappeda Kab. TTU


8. Laporan hasil pekerjaan
Laporan yang harus disampaikan adalah:

a. Laporan Pendahuluan (Inception Report), berupa Buku Laporan


Pendahuluan yang dibuat dalam rangka persiapan pekerjaan survey lapangan
yang berisikan rencana survey serta mengemukakan pula rencana kerja secara
terinci. Laporan Pendahuluan paling kurang berisi latar belakang pekerjaan,
maksud dan tujuan, lingkup wilayah perencanaan dan keluaran yang
diharapkan.

b. Laporan Kemajuan (Interim Report), berupa Buku Laporan Fakta dan


Analisa yang berisikan proses identifikasi data terhadap karakteristik wilayah
perencanaan, proses kajian dan analisa terhadap kondisi dan kebutuhan
pengembangan SPAM Kabupaten Timor Tengah Utara yang disajikan dalam
bentuk uraian / teks yang dilengkapi dengan peta, tabel, grafik, diagram dan
sebagainya. Laporan ini sudah memuat alternatif rencana pengembangan
beserta penentuan alternatif terpilih.

c. Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report), berupa Buku Laporan


Rancangan Rencana, paling kurang berisi rancangan rencana induk dan pra
desain pengembangan SPAM. Selanjutnya laporan ini dipresentasikan dalam
sebuah diskusi/seminar untuk mendapatkan masukan bagi penyempurnaannya.

d. Laporan Akhir (Final Report), berupa Buku Laporan Rencana yang


merupakan hasil penyempurnaan Buku Laporan Rancangan Rencana sesuai
dengan berita acara hasil diskusi/seminar. Buku Laporan Rencana ini dilengkapi
dengan : laporan hasil perencanaan, daftar kuantitas dan harga, gambar
perencanaan A0 dan A3, peta ekisting, peta rencana pengembangan, peta sona
pelayanan dan X Banner / Y Banner.

Dengan memperhatikan jadwal waktu pelaksanaan sebagaimana tersebut dalam point


5 diatas, masing-masing laporan harus disampaikan sebagaimana jadwal waktu
berikut :
Waktu
No. Jenis Laporan Keterangan
Penyampaian
1. Laporan Pendahuluan ........... 2016 Diskusi dengan tim
teknis
2. Laporan Fakta dan Analisa / ........... 2016 Disajikan pada
Laporan Antara seminar Fakta dan
Analisa
3. Laporan Akhir Sementara ........... 2016 Disajikan pada saat
Seminar Akhir dan
Konsultasi Publik
4. Laporan Akhir/Laporan Rencana ........... 2016 Lengkap dengan
album peta dan
executive summary

6 Kerangka Acuan Kerja RISPAM Bappeda Kab. TTU


Teknik Penyajian Laporan meliputi ketentuan sebagai berikut :
a. Pengetikan 1,5 spasi dengan kertas HVS A4 putih polos.
b. Kulit buku warna biru berbahan tebal dengan desain yang merefleksikan sistem
pengelolaan air minum di Kabupaten Timor Tengah Utara.
c. Jenis laporan & ukuran kertas :
1) Buku Laporan Pendahuluan, ukuran kertas A4 sebanyak 10 eksemplar dan
ringkasan untuk kepentingan seminar sebanyak 20 eksemplar;
2) Buku Laporan Fakta dan Analisa, ukuran kertas A4 sebanyak 10 eksemplar
dan ringkasan untuk kepentingan seminar sebanyak 40 eksemplar;
3) Buku Laporan Rancangan Rencana, ukuran kertas A4 sebanyak 10
eksemplar dan ringkasan untuk kepentingan seminar sebanyak 40 eksemplar;
4) Buku Laporan Rencana Akhir, ukuran kertas A4 dengan rincian :
Buku 1 : Laporan Hasil Perencanaan 10 buku
Buku 2 : Daftar Kuantitas dan Harga 10 Buku
Buku 3 : Gambar Perencanaan (A3) 10 Buku
Gambar A0 10 Buku
Peta Eksisting, Peta Rencana Pengembangan 10 Buku
dan Peta Sona Pelayanan
X Banner / Y Banner 10 Buah

5) Resume Laporan : Ukuran kertas A4 sebanyak 10 Buku


6) Rancangan Peraturan Bupati : Ukuran kertas A4 sebanyak 1 Dokumen

7) Presentase Laporan : dilakukan sebanyak 2 Kali, yakni :


Presentase Laporan Fakta dan Analisa / Laporan Antara
Presentase Laporan Rancangan Rencana (Draft Final Report)

8) Soft Copy (CD dan Flash Disk) berisi hasil perencanaan

9. Konsultasi dan Pendampingan


Dalam proses penyusunan RISPAM, pihak ketiga harus berkonsultasi dengan Tim
Teknis yang dibentuk oleh Pengguna Anggaran dengan metode dan tata cara yang
disepakati bersama. Hasil konsultasi dituangkan dalam Berita Acara Konsultasi dan
sepanjang tidak bertentangan dengan Kerangka Acuan Kerja, hasil konsultasi wajib
ditindaklanjuti oleh pihak ketiga.

10. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM) Kabupaten Timor Tengah Utara disusun sebagai pedoman dan acuan
dalam pelaksanaan kegiatan lebih lanjut.

Kefamenanu, ...... Mei 2016


Mengetahui
Kepala Bappeda Kab. TTU, Pejabat Pembuat Komitmen,

Ir. VELIX ANUNUT EDUARDUS M. USBOKO, SE


NIP. 19591219 199103 1 003 NIP. 19700813 200012 1 004

7 Kerangka Acuan Kerja RISPAM Bappeda Kab. TTU

Anda mungkin juga menyukai