Materi Ghibah
Jamaah Shalat Dzuhur Rahimakumullah.
Di dalam Q.S. al-Hujurat/49:12 di atas Allah Swt. sudah mengingatkan kita agar
menjauhi prasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang
lain. Karena apa yang kita sangkakan belum tentu kebenarannya. Di samping itu,
diri kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita jelek-jelekkan tersebut.
Jamaah Shalat Dzuhur Rahimakumullah.
Namun demikian, tidak semua ghibah terlarang dalam Islam, ada beberapa pengecualian.
Para ulama menyebutkan ada enam bentuk ghibah yang diperbolehkan:
1. Ghibah dari orang yang terdzalimi untuk mengadukannya pada orang yang dianggap
bisa menghentikan kedzaliman orang tersebut atau bisa mengembalikan hak-haknya,
2. Ghibah dari orang yang dalam rangka meminta tolong untuk mengubah kemungkaran
agar dapat menjadi lebih baik. Seperti mengadukan keburukan orang kepada ustadz dengan
harapan agar ustadz tersebut bisa menasehati.
3. Ghibah orang yang meminta fatwa. Sebagaimana yang terjadi pada Hindun yang
mengadukan kepelitan suaminya kepada Rasulullah SAW.
4. Ghibah dari orang yang memberi peringatan kepada kaum muslimin supaya mewaspadai
dan tidak mengikuti keburukannya.
5. Ghibah terhadap orang yang memang sudah dikenal dengan julukannya. Seperti
menyebut si pincang dan sebagainya. Namun sebisa mungkin dihindari.
6. Ghibah terhadap orang yang sudah terang-terangan melakukan maksiat dan dosa.
Ghibah-ghibah seperti ini tidak dihitung dalam perbuatan ghibah yang berdosa.