Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH

BOGOR ANJANG SEHAT (BAS)


KOTA BOGOR 2018

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai tiga beban


ganda (Triple Burden). Penyakit infeksi dan menular masih memerlukan perhatian besar
dan sementara itu telah terjadi peningkatan penyakit-penyakit tidak menular seperti
penyakit karena perilaku tidak sehat serta penyakit degeneratif. Kemajuan transportasi
dan komunikasi, membuat penyakit dapat berpindah dari satu daerah atau negara ke
negara lain dalam waktu yang relatif singkat serta tidak mengenal batas wilayah
administrasi. Selanjutnya berbagai penyakit baru (new emerging diseases) ditemukan,
serta kecenderungan meningkatnya kembali beberapa penyakit yang selama ini sudah
berhasil dikendalikan (re-emerging diseases).
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang pembangunannya sangat cepat,
pembangunan memang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat yang
tinggal disekitarnya, akan tetapi bila pembangunan yang dilakukan tidak memperhatikan
kesehatan lingkungan di tambah lagi dengan perilaku masyarakat yang tidak sehat maka
akan berpengaruh terhadap penyebaran penyakit
Dengan semakin meningkatnya kasus penyakit kronis akibat perilaku yang kurang
mempehatikan kesehatan sehingga banyak kasus penyakit kronis yg terdata di Jamkesda
/SKTM memerlukan penanganan khusus
Permasalahan yang ditimbulkan adalah penolakan kasus di Rumah Sakit, hal ini
terjadi bukan hanya karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki Rumah Sakit akan tetapi
kemauan dan kemampuan keluarga/individu untuk berobat ke Rumah Sakit akibat
kurangnya kemandirian keluarga sehingga kasus penyakit yang ditemukan sering kali
ditemukan pada fase lanjut.
Oleh karena itu diperlukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan akses
masyarakat terhadap tenaga kesehatan khususnya dokter di wilayah Kota Bogor.
Berdasarkan hasil pertemuan penguatan kegiatan puskesmas dan dalam rangka
penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA), maka disepakati untuk melaksanakan
suatu kegiatan Kunjungan Rumah, yang melibatkan tenaga medis dan tenaga kesehatan di
Puskesmas seluruh Kota Bogor. Kegiatan ini dinamakan dengan Kegiatan Bogor Anjang
Sehat. Dharapkan dengan kegiatan ini kunjungan ke rumah untuk perawatan secara aktif
bagi masyarakat, dapat terlaksana. Kegiatan ini juga merupakan suatu bejntuk
peningkatan Kesehatan Keluarga yang termasuk dalam Gerakan Masyarakat Sehat
(Germas) yang mulai terwujud di Kota Bogor.

B. DASAR HUKUM
a. UU Kesehatan no 36 tahun 2009
b. Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
c. Perda Penyelenggaraan kesehatan no.3 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah
dengan Perda Penyelenggaraan Ksehatan No 19 tahun 2011
d. Perda No 1 tahun 2014 tentang APBD Kota Bogor.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatnya kemandirian individu untuk mengatasi masalah kesehatan dalam mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku individu, keluarga tentang kesehatan
2. Meningkatnya penemuan dini kasus baru
3. Meningkatnya pelayanan kesehatan di Puskesmas
4. Meningkatnya penanganan kasus yang memerlukan tindak lanjut pelayanan kesehatan
di rumah.
5. Meningkatnya akses keluarga yang masuk dalam kategori tidak mampu untuk
mendapat pelayanan kesehatan.

D. LINGKUP PELAYANAN
Lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat meliputi upaya
kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM).
E. SASARAN
Sasaran kunjungan rumah adalah individu, keluarga, yang mempunyai masalah kesehatan
yang bersiko Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan beresiko
terkait dengan masalah kesehatan prioritas daerah , terutama :
a. Belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas serta jaringannya)
b. Sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi memerlukan tindak lanjut
keperawatan di rumah.
Sasaran terdiri dari :

1. Sasaran individu

Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, neonatus, bayi dan balita risko
tinggi, ibu hamil risiko tinggi, usia lanjut beresiko, penderita penyakit menular (TB
Paru MDR,TB ekstra Paru, filariasis. , Pneumonia,HIV/AIDS, penderita penyakit
degenerative (DM dengan komplikasi, PJPD,PPOK, Keganasan/Ca, Gangguan
Metabolisme lain),gagal ginjal, gangguan jiwa, lumpuh/paralisa, dan penyakit
menular lainnya.
2. Sasaran keluarga

Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan
(vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas :

a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas


dan jaringannya).

b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan mempunyai


masalah kesehatan terkait sasaran individu.

c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan serta belum
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan

F. PELAKSANA
Pelaksana kegiatan kunjungan rumah :
Dokter umum di 25 Puskesmas yang ada di Kota Bogor dianggarkan oleh masing-masing
Puskesmas dalam Biaya Operasional Khusus (BOK)
Kegiatan Koordinasi :
Dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor, dengan anggaran dari APBD.

G. WAKTU
Dilaksanakan oleh Puskesmas sesuai jam kerja dan kesepakatan puskesmas, mulai dari
Bulan Januari sampai dengan Desember 2017))

H. JENIS KEGIATAN
1) Penemuan kasus baru ( deteksi dini )
2) Penemuan suspek/kasus kontak serumah.
3) Pemantauan keteraturan berobat sesuai program pengobatan.
4) Pelayanan kesehatan dasar langsung (direct care) maupun tidak langsung (indirect care)
5) Upaya pengobatan tindak lanjut (follow up).
6) Upaya pemulihan pasca pengobatan/perawatan
7) Pemantauan status kesehatan beresiko
8) Pemantauan status gizi buruk
9) Penyuluhan/Pendidikan kesehatan pada individu dan keluarganya.
10) Dokumentasi Kegiatan : laporan kegiatan sesuai format kasus + foto kegiatan.

I. OUT PUT DALAM KUNJUNGAN RUMAH


1. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku individu, keluarga tentang kesehatan
2. Meningkatnya penemuan dini kasus baru
3. Meningkatnya pelayanan kesehatan .
4. Meningkatnya penanganan kasus yang memerlukan tindak lanjut pelayanan kesehatan
di rumah.
5. Meningkatnya akses keluarga miskin mendapat pelayanan kesehatan.
J. PEMBIAYAAN
1) Kegiatan ini bersumber dari BOK APBN, yang dianggarkan oleh Puskesmas dan dari
APBD yang dianggarkan oleh Dinas Kesehatan melalui Kegiatan Kesehatan Khusus
dengan anggaran sebesar :
2) Satuan Biaya kegiatan untuk dinas Kesehatan dengan Kegiatan Kesehatan Khusus :
- Belanja Jasa Tenaga/narasumber dengan 4 materi (4 x Rp 750.000) = Rp 3.000.000,-
- Belanja makan dan minum dengan untuk pertemuan koordinasi sebanayak dua kali (2
x Rp 3.300.000) =:.Rp 6.600.000,-
3) Bentuk pertanggungjawabannya :
a. Surat Tugas :
i. Kepala Puskesmas surat tugas dari Ka Dinkes
ii. Untuk dokter fungsional surat tugas dari Ka Puskesmas.
b. Lembar Visum (cap Rt/RW/Posyandu)
c. Laporan kegiatan
d. Kwitansi/ daftar penerimaan transport
4) Sumber biaya dari BOK Puskesmas, dengan klaim melalui kelengkapan pelaporan
setelah di verifikasi oleh bidang Yankes.

K. ALUR KLAIM BIAYA


Kelengkapan pertanggungjawaban selama 1 bulan diserahkan ke Bidang Yankes (seksi
Yandasru) untuk diverifikasi, selanjutnya diserahkan kembali ke puskesmas untuk
penyesuaian dengan anggaran BOK

L. MONITORING EVALUASI
Tim monitoring evaluasi Tingkat Dinas Kesehatan dilakukan 1 bulan sekali mg ke 4
terdiri dari :
a. Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kesehatan
b. Pengarah : Sekretaris Dinas Kesehatan
c. Ketua : Kabid Yankes
d. Sekretaris :Kasie Yankesprimer dan trad
e. Anggota :
- Kabid P3PM
- Kabid SDK
- Kabid Kesmas
- Sekretariat
- Staf Yankes
- Kasie P2M
- Kasie PTM
- Kasie Kesga
- Kasie Gizi
- Kasie Promkes
- Kasubag Keuangan
- Pengelola Program PHN di Puskesmas

Tim Monitoring dan evaluasi kegiatan homevisit dibagi sesuai Binwil masing-masing
a. Bidang Yankes : Kecamatan Bogor Utara dan Bogor Timur
b. Bidang Kesmas : Kecamatan Tanah Sareal
c. Bidang SDK : Kecamatan Bogor Barat
d. Bidang P2PM : Kecamatan Bogor Tengah

Anda mungkin juga menyukai