Anda di halaman 1dari 406

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Beracara (PPB)

Kegiatan Praktik Pengalaman Beracara (PPB) merupakan suatu kegiatan


yang diadakan oleh Universitas Terbuka yang masuk dalam mata kuliah yang
wajib ditempuh oleh mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Hukum pada Fakultas
Ilmu Sosial dan ilmu politik yang bertujuan untuk mengaplikasikan apa yang
sudah diajarkan dengan realita yang terjadi dilapangan. Praktik ini merupakan
sebuah jembatan dalam menghubungkan ranah akademis dana ranah lapangan.
Oleh karena itu Praktik Pengalaman Beracara (PPB) ini, diharapkan bagi
mahasiswa secara praktis serta membandingkan antara teori yang didapatkan di
perkuliahan dengan lapangan secara riil. Selain itu kegiatan ini juga dapat
merangsang mahasiswa yang nantinya akan diproses di Pengadilan Negeri agar
mengetahui tatacara sebuah lembaga peradilan sebagai modal awal bagi
mahasiswa sendiri pasca wisuda, terutama mahasiswa memutuskan untuk
menjadi seorang Jaksa Penuntut Umum, Pengacara ataupun Hakim.
Hukum merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki kopetensi
keterampilan dan kemahiran dalam menerapkan bidangnya. Hukum tidak
terlepas dari praktisi hukum yang merupakan elemen yang menjalankan dan
menerapkan hukum. Hakim, Penyidik, Jaksa Penuntut Umum dan Penasehat
Hukum adalah Elemen praktisi hukum yang memiliki kewenangan untuk
menjalanakan proses penerapan hukum sesuai dengan fungsinya masing-
masing. Melalui dasar Ilmu Hukum Acara Pidana, Ilmu Hukum Acara Perdata
dan peraturan perundang-undangan sehingga suatu proses hukum dapat
dilaksanakan oleh para praktisi hukum sesuai dengan peran, fungsi dan
kewenangannya. Maka mahasiswa hukum wajib menguasai dan memahami
bagaimana proses beracara sesuai dengan materi kuliah yang diberikan.
2

Bentuk Kegiatan Praktik Peradilan Pidana dan Perdata adalah sebagai


berikut: Mengamati secara langsung fenomena yang berkaitan sekitar praktek
permasalahan yang dihadapi dilapangan yang ada di Pengadilan Negeri.
Penerimaan Materi Pengenalan Struktur Pengadilan Negeri dan Menyaksikan
Praktik persidangan secara langsung.

B. Maksud dan Tujuan Praktik Pengalaman Beracara (PPB)


Maskud yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Beracara
(PPB) adalah :
a) Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah
dalam kegiatan Praktik Pengalaman Beracara (PPB) sesuai dengan kondisi
dan kebutuhannya
b) Mahasiswa dapat melihat dan merasakan suasana pada saat Praktik
Pengalaman Beracara (PPB) di Pengadilan sehingga dapat memberikan
pengalaman nyata yang bermanfaat bagi mahasiswa.
c) Mahasiswa juga dapat meningkatkan mutu dan profesionalisme dibidang
pendidikan yang akan ditekuninya dan Praktik Pengalaman Beracara (PPB)
akan menambah perbendaharaan ilmu yang tidak didapatkan di bangku
kuliah.
Tujuan yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Beracara
(PPB) adalah:
1. Membekali mahasiswa berupa pengalaman praktis, sehingga memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang profesional.
2. Mahasiswa ikut andil dalam menciptakan masyarakat yang sadar hukum,
baik secara langsung menjadi praktisi hukum maupun secara tidak langsung
dengan cara menjadi pendamping dan pembimbing masyarakat.
3. Mahasiswa bisa membangun networking seluas-luasnya, sehingga akan
lebih banyak menemukan relasi dan mempermudah mereka dalam
menyalurkan minat kerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
3

C. Tempat Praktik Pengalaman Beracara (PPB)


Kegiatan praktek ini dilaksanakan di Kantor Pengadilan Negeri
Waingapu yang beralamat di Jln. M.T.HARYONO, Nomor 11 Waingapu
Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

D. Jadwal Praktik Pengalaman Beracara (PPB)


Waktu pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Beracara (PPB),
Perkara Pidana dan Perdata di Pengadilan Negeri Waingapu adalah sejak hari
Kamis tanggal 12 Mei 2016 sampai dengan selesainya laporan ini dengan
beberapa tahapan yaitu: Melakukan rapat mahasiswa dengan Ketua Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) Sumba Timur, menentukan tempat praktik, membagi
beberapa kelompok mahasiswa, mengikuti proses peradilan di Pengadilan
Negeri dalam kasus Pidana dan kasus Perdata dan membuat laporan Praktik
Pengalaman Beracara (PPB).
4

BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK PENGALAMAN BERACARA

A. Kegiatan Umum

Praktik Pengalaman Beracara (PPB) menuntut mahasiswa memahami


setiap tugas dari masing-masing struktur yang ada dalam peradilan, dari mulai
Ketua, Wakil Ketua, Majelis Hakim, Organisasi Kepaniteraan, Kesekretariatan,
dan lain-lain. Memahami bagaimana proses berperkara dalam Pengadilan, dan
perjalanan perkara tersebut, dari mulai masuknya perkara tersebut yang
diajukan oleh para pencari keadilan dampai dipersidangan dan diputuskan serta
dieksekusi.
Dalam Praktik Pengalaman Beracara (PPB) mahasiswa dapat
menjelaskan tentang Lembaga Peradilan Umum adalah lembaga yang berada
dibawah Mahkamah Agung yang bertugas bertanggung jawab atas tegaknya
hukum dan peradilan di Negeri ini, dan juga bertanggung jawab untuk
menerima, memeriksa dan memberikan semua putusan atas segala kasus baik
itu kasus perdata maupun kasus pidana selain kasus yang memang telah khusus
diatur untuk diselesaikan di peradilan khusus (Pengadilan Agama, Pengadilan
Tata Usaha Negara, Pengadilan Militer). Dalam Lingkungan Peradilan Umum,
kekuasaan kehakiman di distribusikan ke dalam dua tingkat pengadilan, yakni
Pengadilan Negeri sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan
Tingkat Negeri sebagai Pengadilan Tingkat Banding. Dan semua pengadilan
umum berujung pada Mahkamah Agung sebagai puncak penjaga keadilan,
sedangkan Pengadilan Tinggi Negeri merupakan pengadilan tingkat banding
terhadap perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri, Bila Pengadilan Negeri
bertempat di Ibu Kota Kabupaten atau Kota, maka Pengadilan Tinggi
bertempat di Ibu Kota Propinsi dan wilayah propinsi tersebut. Sama halnya
dengan Pengadilan Negeri Waingapu bertugas berwenang memeriksa,
memutuskan serta menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat
pertama.
5

B. Proses Penanganan Perkara

Proses penanganan perkara disebut juga peradilan. Peradilan merupakan


tata cara bagaimana suatu perkara itu diperiksa dan diputuskan penyelesaian
oleh petugas yang berwenang untuk itu, atau segala sesuatu yang berhubungan
dengan tugas Negara menegakkan hukum dan keadilan. Peradilan bermacam-
macam jenisnya, tergantung dari perkara yang bersangkutan, sehingga suatu
perkara yang akan ditangani atau diselesaikan harus dilihat dahulu termasuk
dalam lingkungan mana perkara itu, termasuk dalam lingkungan peradilan
umum adalah perkara-perkara pidana dan perdata. Perkara pidana melingkupi
perbuatan pidana atau tindak pidana, sedang perkara perdata melingkupi
perbuatan perdata.
Perbuatan pidana adalah perbuatan yang oleh aturan hukum tertentu
dilarang dan diancam dengan pidana bagi yang melanggar larangan tersbut.
Sedangkan perbuatan perdata adalah perbuatan yang berhubungan dengan
semua segi kehidupan manusia yang menimbulkan hak dan kewajiban
seseorang atau badan hukum, persengketaan perdata adalah persengketaan
yang dapat terjadi pada seseorang atau badan hukum sebelum menempuh
penyelesaian melalui jalur hukum, disarankan untuk menyelesaikan yang
terjadi melalui proses musyawarah atau mediasi, baik melalui mekanisme adat,
lembaga keagamaaan atau lembaga mediasi. Bila ternyata mediasi tidak dapat
menyelesaikan sengketa yang ada, barulah penyelesaian sengketa dapat melalui
pengadilan.
Proses penanganan perkara pidana diatur oleh Hukum Acara Pidana
sebagai Hukum Pidana Formal yang mengatur bagaimana mempertahankan
Hukum Pidana Materil, atau dengan kata lain sebagaimana dikemukakan oleh
Prof. Moeljatno bahwa Hukum Acara Pidana adalah bagian dari keseluruhan
hukum yang berlaku disuatu Negara yang memberi dasar-dasar dan aturan-
aturan yang menentukan dengan cara dan prosedur macam apa, ancaman
pidana yang ada pada suatu perbuatan pidana dapat dilaksanakan apabila ada
sangkaan bahwa orang telah melakukan perbuatan pidana tersebut.
6

Hukum Acara Pidana di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor


8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana atau disebut juga Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana (KUHP). Proses pemeriksaan perkara pidana
menurut KUHP melalui beberapa tahapan antara lain :
a. Penuntutan
Penuntutan adalah tindakan penuntutan umum untuk melimpahkan
perkara pidana ke Pengadilan Negeri yang berwenang dalam hal dan
menurut cara yang diatur undang-undang dengan permintaan supaya
diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan.
Dalam melakukan penuntutan, penuntutan umum berwenang
melakukan penahanan terhadap tersangka untuk jangka waktu paling lama
20 (dua puluh) hari dan dapat diperpanjang dengan persetujuan Ketua
Pengadilan Negeri untuk waktu 30 (tiga puluh) hari lagi apabila
pemeriksaan penuntutan belum selesai.
Untuk mempersiapkan perkaranya yang akan dilimpahkan ke
Pengadilan Negeri, maka penuntut umum perlu membuat surat dakwaan
yang berisi :
1) Nama lengkap, tempat lahir, umur, atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan pekerjaan tersangka.
2) Uraian secara cermat, jelas dan lengkap, mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan .
Apa bila pemeriksaan yang dilakukan oleh penuntut umum sudah
dianggap selesai, maka berkas perkara diserahkan ke Pengadilan Negeri
dengan permintaan untuk diperiksa dan diputuskan oleh Hakim Pengadilan
Negeri. Dengan diserahkannya berkas perkara ke Pengadilan Negeri,
kewenangan untuk melakukan penahanan terhadap tersangka beralih ke
Pengadilan Negeri.
b. Pemeriksaan perkara pidana di Pengadilan Negeri
Pemeriksaan perkara pidana di Pengadilan Negeri dilakukan sesuai
acara pemeriksaan yang telah ditentukan, antara lain:
7

1) Acara Pemeriksaan Biasa


2) Acara Pemeriksaan Singkat
3) Acara Pemeriksaan Cepat
Beberapa ketentuan pemeriksaan perkara pidana dan dapat diuraikan
sebagai berikut :
1) Untuk acara pemeriksaan biasa dilaksanakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Setelah hakim memasuki ruang sidang bersama dengan panitera,
kemudian hakim ketua membuka sidang dengan menyatakan sidang terbuka
untuk umum, lalu memerintahkan penuntut umum untuk menghadirkan
terdakwa di sidang. Terdakwa adalah tersangka yang diperiksa didepan
hakim pada sidang pengadilan. Yang diperiksa pertama kali di sidang adalah
terdakwa.
Sidang perkara pidana di Pengadilan harus dilaksanakan terbuka untuk
umum, kecuali untuk perkara-perkara yang terdakwanya anak-anak dan
perkara yang menyangkut tindak pidana kesusilaan, maka sidangnya
dilaksanakan tertutup.
Setelah pemeriksaan terhadapa terdakwa selesai, maka dilakukanlah
pemeriksaan terhadap saksi-saksi baik saksi yang memberatkan terdakwa
(disebut juga saksi a charge) maupun saksi yang meringankan terdakwa
(disebut juga saksi a decharge).
Kalau saksi yang diajukan ternyata adalah saksi yang melihat
langsung terdakwa melakukan perbuatan pidana, maka saksi tersebut
dianggap saksi yang memberatkan terdakwa. Sedangkan kalau saksi yang
diajukan ternyata adalah saksi yang melihat langsung bahwa perbuatan
perbuatan yang dilakukan terdakwa itu karena ketidaksengajaan dari
terdakwa, maka saksi tersebut dianggap sebagai saksi yang meringankan
terdakwa.
Dalam pemeriksaan tersebut akan muncul berbagai barang bukti yang
berhubungan dengan peristiwa pidana yang terjadi.
8

Apabila pemeriksaan terhadap saksi-saksi telah dianggap selesai oleh


hakim, maka hakim memerintahkan kepada penuntut umum untuk
membacakan tuntutan (requisitoir). Setelah tuntutan dibacakan oleh
penuntut umum, maka giliran terdakwa membaca pembelaannya (pledooi).
Kemudian penuntut umum dapat mengajukan jawaban atas pembelaan
terdakwa, dan terdakwa juga dapat mengajukan jawaban atas pertanyaan
penuntut umum.
Setelah pemeriksaan dianggap cukup, kemudian hakum
bermusyawarah untuk menjatuhkan putusan dan pada persidangan
berikutnya hakim menjatuhkan putusan kepada terdakwa, putusan hakim
dapat berupa:
a) Putusan pidana, apabila kesalahan terdakwa terbukti secara sah dan
meyakinkan ;
b) Putusan lepas dari segala tuntutan hukum, apabila kesalahan terdakwa
terbukti, namun bukan merupakan perbuatan pidana;
c) Putusan bebas, apabila keslahan terdakwa terbukti secara sah dan
meyakinkan.
Apabila para pihak, baik terdakwa maupun penuntut umum keberatan
atau tidak dapat menerima putusan hakim, maka dapat mengajukan upaya
hukum berupa banding. Namun terhadapa putusan hakim yang berupa
putusan bebas, dan putusan lepas dari segala tuntutan hukum tidak dapat
diajukan upaya hukum.
Upaya hukum banding diajukan kepada Ketua Pengadilan Tinggi
Wilayah Hukum yang membawahi Pengadilan Negara yang bersangkutan.
Sebagai contoh dapat dikemukakan sebagai berikt: Misalnya hakim
pengadilan Negara Waingapu menjatuhkan putusan kepada terdakwa, dan
terdakwa maupun jaksa penuntut umum tidak menerima putusan tersebut,
maka merka dapat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kupang
Pengadilan Tinggi bertempat kedudukan di Ibu Kota Propinsi.
Pengadilan Tinggi membawahi beberapa pengadilan Negeri.
9

Pengajuan banding dapat disertai dengan memori banding, yaitu


alasan-alasan diajukannya banding. Yang diperiksadalam tingkat banding
adalah, fakta perkaranya. Jadi hakim Pengadilan Tinggi memeriksa ulang
perkara yang telah diperiksa oleh Hakim Pengadilan Negeri yang diajukan
banding.
Dengan diajukannya banding ke Pengadilan Tinggi, maka wewenang
menahan terdakwa ada pada Hakim Pengadilan Tinggi untuk jangka waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari dan dapat diperpanjang oleh Ketua
Pengadilan Tinggi apabila pemeriksaan perkaranya belum selesai untuk
jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari.
Putusan Hakim Pengadilan Tinggi terhadap perkara yang diajukan
banding kepadanya dapat berupa :
a) Menguatkan putusan Pengadilan Negeri;
b) Mengubah putusan Pengadilan Negeri;
c) Membatalkan putusan Pengadilan Negeri dengan mengadakan putusan
sendiri.
Apabila para pihak, baik terdakwa maupun penuntut umum tidak
dapat menerima putusan Pengadilan Tinggi, maka para pihak dapat
mengajukan kasasi kepada ketua Mahkamah Agung.
Mahkamah Agung berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik
Indonesia. Wilayah Hukum Mahkamah Agung adalah seluruh wilayah
Negara Republik Indonesia. Mahkamah Agung memeriksa dan memutuskan
perkara yang diajukan Kasasi. Yang diperiksa ditingkat Kasasi adalah segi
penerapan hukumnya atas perkara yang diajukan kasasi, yaitu Apakah benar
suatu peraturan hukum tidak dilaksanakan menurut ketentuan undang-
undang, Apakah benar cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan
undang-undang, dan apabila benar pengadilan telah melampui batas
wewenangnya.
Pengajuan kasasi harus disertai memori kasasi, yaitu alasan-alasan
diajukannya kasasi. Oleh karena yang diperiksa dalam tingkat kasasi adalah
10

segi penerapan hukumnya, maka memori kasasi juga mengenai segi


penerapan hukumnya.
Putusan Mahkamah Agung terhadap perkara yang diajukan kasasi
dapat berupa:
a) Mengadili sendiri perkara tersebut, apabila suatu putusan dibatalkan
karena peraturan hukum tidak diterapkan;
b) Menetapkan disertai petunjuk agar pengadilan yang memutuskan perkara
yang bersangkutan memeriksanya lagi mengenai bagian yang dibatalkan
atau perkara tersebut diperiksa oleh pengadilan setingkat yang lain,
apabila suatu putusan dibatalkan karena cara mengadili tidak
dilaksanakan menurut ketentuan undang-undang;
c) Menetapkan pengadilan atau hakim lain mengadili perkara tersebut,
apabila suatu putusan dibatalkan karena pengadilan atau hakim yang
bersangkutan tidak berwenang mengadili perkara tersebut.
Banding dan kasasi merupakan bentuk upaya hukum biasa. Disamping
upaya hukum biasa masih ada juga upaya hukum luar biasa. Upaya hukum
luar biasa ini diajukan atas putusan hakim (pengadilan) yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, artinya putusan hakim tersebut sudah
dijalankan, karena upaya hukum biasa sudah dilalui atau batas waktu
pengajuannya telah terlampaui, ataupun karena para pihak tidak mengajukan
upaya hukum biasa. Upaya hukum luar biasa sebagai mana diatur dalah
KUHAP berupa peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap (sering disingkat PK) dan kasasi demi
kepentingan hukum.
Peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum (PK) dapat diajukan oleh terpidana atau ahli warisnya.
Permintaan peninjauan kembali dilakukan atas dasar :
a) Apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan dugaan kuat, bahwa
jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung,
putusan perkara itu akan berupa putusan bebas atau putusan lepas dari
11

segala tuntutan hukum atau tuntutan hukum penuntut umum tidak dapat
diterima atau ditetapkan ketentuan pidana yang lebih ringan;
b) Apabila dalam putusan terdapat pernyataan bahwa suatu telah terbukti,
akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan putusan itu ternyata
telah bertentangan satu dengan yang lain;
c) Apabila dalam putusan dengan jelas memperlihatkan satu kekhilafan
hakim atau kekliruan nyata.
Sedangkan yang dapat mengundur diri sebagai saksi adalah :
1) Sdr laki-laki dan perempuan serta ipar laki-laki dan perempuan dari salah
satu pihak;
2) Keluarga sedarah menurut garis keturunan lurus dan sdr laki-laki dan
perempuan dari suami atau istri salah satu pihak;
3) Semua orang yang karena martabat dan jabatan atau hubungan kerja yang
sah diwajibkan menyimpan rahasia, akan tetapi semata-mata hanya
tentang hal yang diberitahukan kepadanya karena martabat dan jabatan
atau hubungan kerja yang sah.
a. Persangkaan
Persangkaan sebagai alat bukti adalah kesimpulan-kesimpulan
yang oleh undang-undang atau hakim ditarik dari suatu peristiwa yang
terang nyata kearah peristiwa lain yang belum terang kenyataanya. Ada
dua persangkaan, yaitu persangkaan yang didasarkan atas undang-undang
(praesumtiones juris) dan persangkaan yang merupakan kesimpulan-
kesimpulan yang ditarik dari hakim atau persangkaan yang didasarkan
atas kenyataan (praesumptiones facti).
Persangkaan yang berdasarkan undang- undang tidak memerlukan bukti
lawan, yaitu yang dapat menjadi dasar untuk membatalkan perbuatan-
perbuatan tertentu. Persangkaan yang tidak memerlukan bukti lawan
pada hakikatnya bukanlah persangkaan.
b. Pengakuan
Pengakuan sebagai alat bukti merupakan keterangan sepihak yang
tidak memerlukan persetujuan dari pihak lawan. Pengakuan merupakan
12

keterangan yang membenarkan suatu peristiwa, hak, atau hubungan


hukum yang diajukan oleh pihak lawan. Pengakuan dapat digolongkan
menjadi pengakuan yang diberikan di luar sidang dan pengakuan yang
diberikan di depan sidang pengadilan. Pengakuan yang diberikan di
depan sidang pengadilan tidak dapat ditarik kembali, kecuali apabila
pengaakuan itu adalah sebagai akibat kekeliruan mengenai hal-hal yang
terjadi dan bukan kekeliruan tentang hukumnya.
Pengakuan yang diberikan diluar sidang tidak merupakan bukti yang
mengikat, tetapi merupakan bukti bebas, artinya diserahkan sepenuhnya
kepada pertimbangan hakim untuk menerima ataupun tidak. Pengakuan
lisan diluar persidangan tidak dapat digunakan selain dalam hal-hal
diijinkan membuktikannya dengan saksi. Pengakuan tertulis diluar
persidangan merupakan alat bukti tertulis.
c. Sumpah
Sumpah merupakan suatu tindakan yang bersifat religius yang
digunakan dalam peradilan. Sumpah pada hakikatnya merupakan
pernyataan khidmat yang diberikan atau disampaikan pada waktu
memberi keterangan dengan mengingat sifat kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa dan percaya bahwa yang memberikan keterangan tidak benar
akan mendapat hukuman dari-Nya. Sumpah sebagai alat bukti dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu sumpah pelengkap (suppletoir), sumpah
pemutus (decisoir), dan sumpah penaksiran (aestimatoir).
Alat-alat bukti sebagaimana tersebut diatas merupakan alat bukti
yang membantu keyakinan hakim untuk menemukan peristiwa yang
sebenarnya terjadi. Dengan alat bukti tersebut hakim menjadi yakin akan
kebenaran peristiwa perdata yang diajukan kepadanya, sehingga hakim
dapat mengambil keputusan dengan adil sesuai fakta yang terjadi.
Dengan demikian, untuk lebih menguatkan keyakinannya, hakim dapat
melakukan pemeriksaan setempat (descente) dan meminta keterangan
seorang ahli.
13

Yang dimaskud pemeriksaan setempat (descente) adalah


pemeriksaan mengenai perkara oleh hakim karena jabatannya yang
dilakukan di luar gedung pengadilan, agar hakim dengan melihat sendiri
memperoleh gambaran atau keterangan yang menjadi kepastian tentang
peristiwa yang menjadi sengketa. Dalam praktik biasanya pemeriksaan
setempat dilakukan berkenaan dengan letak gedung/rumah atau letak
tanah yang menjadi objek sengketa. Sedangkan yang dimaksud
keterangan ahli adalah keterangan pihak ketiga yang objektif yang
bertujuan membantu hakim dalam pemeriksaan guna menambah
pengatahuan hakim sendiri. Pada umunya hakim menggunakan
keterangan ahli agar memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam
tentang sesuatu yang hanya dimiliki oleh seorang ahli tertentu, misalnya
hal-hal yang berkaitan dengan teknis dalam lalu lintas dagang, atau hal-
hal yang berkaitan dengan siapa penemu sesuatu itu sebenarnya
berdasarkan ilmu pengetahuan tertentu.
Sebagai contoh dapat dikemukakan sebagai berikut:
A sebagai penggugat telah menggugat B, karena B dianggap oleh A telah
memproduksi barang hasil ciptaanya sehingga A dirugikan jutaan rupiah.
Namun B merasa bahwa barang yang diproduksinya itu bukanlah barang
ciptaan A, tetapi barang tersebut sudah menjadi milik umum (milik
publik) dan penciptanya adalah orang asing yang sudah diciptakan lebih
dari 20 tahun yang lalu. Nah, untuk meguatkan pendapatnya, maka B
dengan persetujuan hakim mengajukan seorang ahli yang mengetahui
benar tentang barang tersebut berdasarkan sejarahnya.
Apabila pembuktian telah dilakukan dalam sidang perkara perdata,
maka, masing-masing pihak dipersilahkan oleh hakim untuk membuat
kesimpulan dari pemeriksaan sidang yang telah dilakukan. Kemudian
hakim menutup sidang untuk musyawarah mengambil keputusan. Setelah
majelis hakim memperoleh kesepakatan, maka sidang dibuka kembali
untuk pembacaan putusan hakim.
14

Putusan hakim dibacakan secara terbuka, artinya bahwa putusan


hakim disampaikan pada sidang pengadilan yang terbuka untuk umum.
Semua orang dapat mendengar dan melihat pembacaan putusan hakim
tersebut sehingga dengan demikian semua orang dapat menilai isi
putusan tersebut.
Susunan dan isi putusan hakim terdir dari empat bagian, yaitu
bagian kepala putusan, identitas para pihak, pertimbangan, dan amar
putusan.
Bagian kepala putusan berbunyi : Demi Keadilan berdasrkan
Ketuhanan Yang Maha Esa kepala putusan tersebut meberi kekuatan
ekskutorial artinya dapat dilaksanakan, dan apabila tidak ada kepala
putusan tersebut, maka hakim tidak dapat melaksanakan putusan
tersebut. Bagian kedua memuat identitas para pihak, yaitu: nama, umur,
alamat, dan nama dari pengacaranya atau pembelaanya bila ada. Bagian
ketiga adalah pertimbangan atau considerans yang memuat tentang
duduk perkaranya atau peristiwanya dan pertimbangan tentang
hukumnya. Jadi dalam bagian pertimbngan ini hakim mengemukakan
alasan-alasan mengapa sampai mengambil putusan demikian. Sedang
bagian keempat yaitu amar atau diktum, yang memuat penetapan dari
pada hubungan hukum yang menjadi sengketa dan hukumnya, yakni
mengabulkan atau menolak gugatan.
Setiap putusan hakim harus ditandatangani oleh hakim ketua dan
hakim anggota serta panitera. Putusan hakim yang telah disampaikan
atau dibacakan secara terbuka oleh hakim memiliki konsekuensi yang
kuat, artinya putusan hakim tersebut mempunyai kekuatan mengikat,
mempunyai kekuatan pembuktian dan mempunyai kekuatan eksekutorial
atau kekuatan untuk dilaksanakan.
Putusan hakim mempunyai kekuatan mengikat, maksdunya adalah
bahwa putusan hakim tersebut mengikat bagi para pihak yang
bersengketa. Sedangkan putusan hakim mempunyai kekuatan
pembuktian, maksudnya ialah bahwa putusan hakim yang dituangkan
15

dalam bentuk tertulis merupakan akta otentik yang tidak lain bertujuan
untuk dapat digunakan sebagai alat bukti bagi para pihak, dan yang
dimaksud dengan putusan hakim mempunyai kekuatan ekskutorial atau
kekuatan untuk dilaksanakan ialah kekuatan untuk dilaksanakannya apa
yang ditetapkan oleh hakim dalam pustusan itu secara paksa oleh alat-
alat Negara.
Terhadap putusan hakim yang telah dibacakan dan disampaikan
kepada para pihak yang bersangkutan, maka para pihak dapat atau berhak
untuk menerima ataupun menolak putusan hakim tersebut. Apabila para
pihak menerima putusan tersebut, maka putusan tersebut dapat
dilaksanakan dan memperoleh kekuatan hukum tetap.Namun jika para
pihak tidak bisa menerima putusan hakim tersebut, maka dapat
mengajukan upaya hukum banding. Terhadap putusan hakim yang
diajukan upaya hukum mengakibatkan putusan tersebut belum dapat
dilaksanakan hingga menunggu selesainya proses upaya hukum selesai
diputuskan oleh hakim yang berwenang memutus upaya hukum tersebut.
Upaya hukum yang dapat diajukan atas putusan Hakim Pengadilan
Negeri adalah upaya hukum banding. Upaya hukum banding diajukan
kepada Ketua Pengadilan Tinggi melalui Panitera Pengadilan Negeri
yang menjatuhkan putusan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
terhitung mulai hari berikutnya saat putusan hakim disampaikan kepada
para pihak. Permohonan banding dapat diajukan secara lisan maupun
secara tertulis dan dapat pula disertai memori banding atau alasan-alasan
pengajuan banding.
Apabila Pengadilan Tinggi telah memeriksa permohonan banding
kemudian menjatuhkan putusan, maka terhadap putusan Pengadilan
Tinggi tersebut para pihak bisa menolak atau menerima putusan. Bila
terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut diterima oleh para pihak,
maka putusan tersebut dapat dilaksnakan, namun bila para pihak tidak
bisa menerima putusan tersebut, maka para pihak dapat mengajukan
upaya hukum kasasi.
16

Permohonan kasasi diajukan kepada Ketua Mahkamah Agung


melalui Panitera Pengadilan Negeri yang memutus perkara pada tingkat
pertama dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari atau tiga minggu
untuk daerah Jawa dan Madura sedangkan untuk luar Jawa dan Madura
dalam jangka waktu 6 (enam) minggu terhitung sejak diterimanya
putusan banding Pengadilan Tinggi oleh para pihak. Permohonan kasasi
dapat diajukan secara lisan maupun secara tertulis dan wajib disertai
memori kasasi atau alasan-alasan yang mendasari diajukannya kasasi.
Pemeriksaan ditingkat kasasi oleh Mahkamah Agung berkaitan
dengan pemeriksaan penerapan hukumnya dan bukan pada faktanya,
sedangkan pemeriksaan banding di Pengadilan Tinggi terkait dengan
faktanya. Oleh karena itu, permohonan kasasi harus disertai alasan-alasan
kasasi (memori kasasi) yang :
a. Apakah hakim lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh
undang-undang atau hukum yang berlaku;
b. Apakah hakim melampaui batas wewenangnya;
c. Apakah hakim salah menerapkan hukum yang berlaku.
Putusan kasasi yang dijatuhkan oleh Mahkamah Agung merupakan
puncak putusan terhadap sengketa yang terjadi antara para pihak. Oleh
karena itu, kasasi merupakan pemeriksaan akhir dari perkara perdata
yang terjadi, sehingga setelah putusan terhadap kasasi dijatuhkan, maka
putusan tersebut harus dilaksanakan atau putusan tersebut telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
17

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN BERACARA

A. Observasi proses Peradilan Kasus Pidana dan Perdata:

1. Observasi Proses Peradilan Kasus Pidana

a. Janis kasus

Jenis kasus yang diobservasi adalah kasus tentang barang siapa


melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak
melakukan, atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan,
sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tidak menyenagkan, atau
memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun
perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri
maupun orang lain yang melanggar pasal 335 ayat (1) KUHP yang
ancaman pidananya 1 (satu) tahun penjara
Sususan Majelis Hakim yang menangani kasus tersebut adalah
Cahyono Riza Adriyanto, S.H, M.H. sebagai Hakim Ketua, I.B.Made Ari
Suamba, S.H. dan Putu Wahyudi, S.H. masing-masing sebagai hakim
anggota dan dibantu oleh Yansye Maragaritha Adoe sebagai Panitera
Pengganti.

b. Uraian Persidangan
Uraian persidangan dapat dilihat melalui jalannya persidangan dan
jalannya persidangan dibuat dalam bentuk Berita Acara Sidang yang
isinya adalah sebagai berikut :
18

BERITA ACARA SIDANG


Nomor34/Pid.B/2016/PNWgp
Sidang Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung digedung yang digunakan untuk itu di Jl.
M.T. Haryono Nomor 11 Waingapu Sumba Timur, pada hari Senin, tanggal 4
April 2016, pukul 12:30:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Danny Alcantara alias Manne
Susunan Sidang :
Cahyono Riza Adrianto, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
I.B.Made Ari Suamba, S.H Sebagai Hakim Anggota;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Harianto, S.H Sebagai Penuntut Umum.
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menjawab sebagai berikut :
Nama lengkap : Danny Alcantara alias Manne;
Tempat lahir : Waingapu;
Umur/tanggal lahir : 29 Tahun/10 November 1986;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Waturumbing, RT. 10/RW.05 Desa Kiritana Kecamatan
Kambera, Kabupaten Sumba Timur;
Agama : Kristen Protestan;
Pekerjaan : Tani.
Terdakwa ditangkap pada tanggal 21 Januari 2016 berdasarkan surat
perintah penangkapan, Nomor Sprin-Kap/02/I/2016/Reskrim, tanggal 21 Januari
2016;
19

Terdakwa ditahan dalam tahanan rutan oleh:


1. Penyidik sejak tanggal 22 Januari 2016 sampai dengan tanggal 10 Februari
2016;
2. Perpanjangan Perpanjang Penuntut sejak tanggal 11 Februari 2016 sampai
dengan tanggal 21 Maret 2016;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 18 Maret 2016 sampai dengan tanggal 6 April
2016;
4. Penahanan Majelis Hakim sejak tanggal 28 Maret 2016 sampai dengan tanggal
26 April 2016.
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan dalam keadaan
sehat dan bersedia diperiksa perkaranya pada hari ini;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Terdakwa akan haknya
untuk didampingi oleh Penasihat Hukum;
Terdakwa menerangkan tidak berkehendak didampingi oleh Penasihat
Hukum karena hendak menghadapi sendiri dalam persidangan;
Setelah itu Hakim Ketua memberitahukan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, kemudian Terdakwa menerangkan telah
menerima salinan dakwaan dari Penuntu Umum;
Kemudian atas perintah Hakim Ketua, kemudian Penuntut Umum
membacakan Surat Dakwaan Nomor PDM-33/WGP/03/2016, tanggal 28 Maret
2016 sebagai berikut :
20

KEJAKSAAN NEGERI WAINGAPU P-29


UNTUK KEADILAN
SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perk : NomorPDM-33/WGP/03/2016
I. TERDAKWA :
Nama lengkap : Danny Alcantara alias Manne;
Tempat lahir : Waingapu;
Umur/tanggal lahir : 29 Tahun/10 November 1986;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Waturumbing, RT. 10/RW.05 Desa Kiritana Kecamatan
Kambera, Kabupaten Sumba Timur;
Agama : Kristen Protestan;
Pekerjaan : Tani.
II. PENAHANAN :
- Penyidik sejak tanggal 22 Januari 2016 sampai dengan tanggal 10
Februari 2016;
- Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 11 Feburari 2016 sampai
dengan tanggal 21 Maret 2016;
- Penuntut Umum sejak tanggal 18 Maret 2016 sampai dengan tanggal 6
April 2016;
- Penahanan Majelis Hakim sejak tanggal 28 Maret 2016 sampai dengan
tanggal 26 April 2016.
III. DAKWAAN :
Kesatu :
Bahwa ia terdakwa Danny Alcantara alias Manne. Pada hari
Rabu tanggal 6 Januari 2016 sekitar jam 10.00 WITA bertempat dirumah
saya di Waturumbing RT.10 RW.05 Desa Kiritana Kecamatan Kambera
Kabupaten Sumba Timur atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Waingapu, telah
21

melakukan ancaman kekerasan Korban Muaralambu alias mama Jesin.


Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa pada waktu itu saya sedang berada didalam dapur lalu datang
Terdakwa dan mengajak saya untuk berhubungan badan tetapi saya tidak
mau sehingga Terdakwa marah dan memukul saya dibagian punggung
lalu Terdakwa mengambil parang dan mengayunkan kearah leher saya
tetapi saya melarikan diri dan Terdakwa mengejar saya dan kemudian
suami saya datang sehingga Terdakwa melarikan diri;
- Bahwa saya melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Dusun karena
saya merasa takut dan terancam jiwa saya atas kejadian tersebut, tapi
tidak ada penyelesaian oleh Kepala Dusun karena sebelumnya Terdakwa
sudah melakukan perbuatan tersebut dan diselesaikan oleh Kepala Desa
tetapi Terdakwa mengulangi lagi perbuatannya;
- Saksi Donggalalu Panda alias Bapak Ina mendengar dari korban
Muara Lambu alias mama Jesin bahwa korban menolak ajakan
Terdakwa yang ingin melakukan hubungan badan sehingga terdakwa
marah dan memukul korban serta mengancamnya dengan menggunakan
sebilah parang;
- Akibat perbuatan Terdakwa menyebabkan korban merasa takut dan
terancam jiwa saya atas kejadian tersebut.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam pasal 335 ayat (1) KUHPidana.-------------------------------------------
------------------------------------------DAN-------------------------------------------
Kedua
Bahwa ia terdakwa Danny Alcantara alias Manne. Pada hari
Rabu tanggal 6 Januari 2016 sekitar jam 10.00 WITA bertempat dirumah
saya di Waturumbing RT.10 RW.05 Desa Kiritana Kecamatan Kambera
Kabupaten Sumba Timur atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Waingapu, telah
melakukan ancaman kekerasan Korban Muaralambu alias mama Jesin.
22

Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:


- Bahwa pada waktu itu saya sedang berada didalam dapur lalu datang
Terdakwa dan mengajak saya untuk berhubungan badan tetapi saya tidak
mau sehingga Terdakwa marah dan memukul saya dibagian punggung
lalu Terdakwa mengambil parang dan mengayunkan kearah leher saya
tetapi saya melarikan diri dan Terdakwa mengejar saya dan kemudian
suami saya datang sehingga Terdakwa melarikan diri;
- Bahwa saya melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Dusun karena
saya merasa takut dan terancam jiwa saya atas kejadian tersebut, tapi
tidak ada penyelesaian oleh Kepala Dusun karena sebelumnya Terdakwa
sudah melakukan perbuatan tersebut dan diselesaikan oleh Kepala Desa
tetapi Terdakwa mengulangi lagi perbuatannya;
- Saksi Donggalalu Panda alias Bapak Ina mendengar dari korban
Muara Lambu alias mama Jesin bahwa korban menolak ajakan
Terdakwa yang ingin melakukan hubungan badan sehingga terdakwa
marah dan memukul korban serta mengancamnya dengan menggunakan
sebilah parang;
- Akibat perbuatan Terdakwa menyebabkan korban merasa takut dan
terancam jiwa saya atas kejadian tersebut.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
pasal 335 ayat (1) KUHPidana.

Waingapu, 03 Mei 2016


JAKSA PENUNTUT UMUM

HARIANTO, S.H.
Jaksa Muda NIP. 19790421 200312 1006
23

Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa


yang bersangkutan sudah mengerti isi dakwaan dan tidak mengajukan
keberatan/eksepsi atau dakwaan Penuntut Umum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Penuntu Umum menerangkan bahwa saksi-
saksi dalam perkara ini belum hadir dan mohon sidang ditunda;
Untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum menghadirkan
saksi-saksi, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari senin, tanggal 11 April
2016, pukul 09:00:00 Wita dengan Perintah kepada Penuntut Umum untuk
menghadapkan Terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut, lalu
sidang ditutup;
Demikian Berita Acara Sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan panitera pengganti

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Cahyono Riza Adrianto, S.H, M.H


24

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 1
Sidang Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
M. T. Haryono Nomor 11 Waingapu-Sumba Timur, pada hari senin, tanggal 11
April 2016, pukul 13:20:00 Wita. dalam perkara Terdakwa :
Danny Alcantara alias Manne
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi-saksi akan tetapi atas
pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum menerangkan bahwa saksi-saksi tidak
hadir meskipun sudah dipanggil secara resmi dan mohon sidang ditunda;
Untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum menghadirkan
saksi-saksi, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari Selasa, tanggal 19 April
2016, pukul 09:00:00 Wita dengan perintah kepada penuntut umum untuk
menghadapkan terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut, lalu
sidang ditutup;
25

Demikian Berita Acara Sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Cahyono Riza Adrianto, S.H, M.H


26

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 2
Sidang Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
M. T. Haryono Nomor 11 Waingapu-Sumba Timur, pada hari selasa, tanggal 19
April 2016, pukul 14:05:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Danny Alcantara alias Manne
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi-saksi akan tetapi atas
pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum menerangkan bahwa saksi-saksi tidak
hadir meskipun sudah dipanggil secara resmi dan mohon sidang ditunda;
Untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum menghadirkan
saksi-saksi, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari Rabu, tanggal 27 April
2016, pukul 09:00:00 Wita dengan perintah kepada penuntut umum untuk
menghadapkan terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut, lalu
sidang ditutup;
27

Demikian Berita Acara Sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Cahyono Riza Adrianto, S.H, M.H


28

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 3
Sidang Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
M. T. Haryono Nomor 11 Waingapu- Sumba Timur, pada hari Rabu, tanggal 27
April 2016, pukul 13:20:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Danny Alcantara alias Manne
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi-saksi akan tetapi atas
pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum menerangkan bahwa saksi-saksi tidak
hadir meskipun sudah dipanggil secara resmi dan mohon sidang ditunda;
Untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum menghadirkan
saksi-saksi, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari Rabu, tanggal 4 Mei 2016,
pukul 09:00:00 Wita dengan perintah kepada penuntut umum untuk
menghadapkan terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut, lalu
sidang ditutup;
29

Demikian Berita Acara Sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Cahyono Riza Adrianto, S.H, M.H


30

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 4
Sidang Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
M.T. Haryono Nomor 11 Waingapu- Sumba Timur, pada hari Rabu, 4 Mei 2016,
pukul 13:25:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Danny Alcantara alias Manne
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi-saksi akan tetapi atas
pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum menerangkan bahwa saksi-saksi tidak
hadir meskipun sudah dipanggil secara resmi dan mohon sidang ditunda;
Untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum menghadirkan
saksi-saksi, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari Kamis, tanggal 12 Mei
2016, pukul 09:00:00 Wita dengan perintah kepada penuntut umum untuk
menghadapkan terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut, lalu
sidang ditutup;
31

Demikian Berita Acara Sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Cahyono Riza Adrianto, S.H, M.H


32

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 5
Sidang Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
M. T. Haryono Nomor 11 Waingapu- Sumba Timur, pada hari Kamis, 12 Mei
2016, pukul 12:45:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Danny Alcantara alias Manne
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi-saksi akan tetapi atas
pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum menerangkan bahwa hari ini telah hadir
3 (tiga) orang saksi dan siap untuk dihadirkan;
Kemudia Hakim Ketua memerintahkan Para Saksi tidak berhubungan satu
dengan yang lain sebelum memberi keterangan disidang;
Kemudia Hakim Ketua memerintahkan Penuntut Umum menghadirkan
Saksi ke-1 (kesatu) di ruang sidang dan atas pertanyaan Hakim Ketua, kemudian
saksi menerangkan :
Nama Muara Lambu alias Jesin, tempat lahir di Waingapu/Waturumbing, Umur
34 Tahun, tanggal lahir 19 September 1982, jenis kelamin perempuan,
Kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di Watu Rumbing RT.10, RW.05 Desa
33

Kiritana Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Agama Kristen


Protestan, pekerjaan Tani;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan masih
mempunyai huubungan keluarga sebagai adik ipar akan tetapi tidak terikat
hubungan suami istri dan tidak terikat hubungan kerja dengan Terdakwa;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan tidak keberatan
saksi memberikan keterangan dengan berjanji dalam perkara ini merskipun masih
mempunyai hubungan keluarga;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Penuntut Umum
mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini ?
1. Saya mengetahui masalah pemukulan dan pengancaman yang dilakukan
oleh Terdakwa terhadap saya;
2. Kapan dan dimana kejadiannya ?
2. Kejadianya pada hari Rabu, tanggal 6 Januari 2016 sekitar jam 10.00 wita
bertempat di rumah saya di Watu Rumbing RT.10, RW.05 Desa Kiritana,
Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur;
3. Kenapa Terdakwa melakukan pemukulan dan pengancaman terhadap sdr ?
3. Karena saya menolak ajakan Terdakwa yang ingin melakukan hubungan
badan sehingga Terdakwa marah dan memukul saya serta mengancam saya
dengan menggunakan sebilah parang sambil mengatakan saya kasih mati
kau,
4. Berapa kali Terdakwa melakukan pemukulan terhadap sdr ?
4. Terdakwa melakukan pemukulan terhadap saya sebanyak dua kali mengenai
punggung saya;
5. Bagaimana kejadiannya ?
5. Waktu itu saya sedang berada didalam dapur lalu datang Terdakwa dan
mengajak saya untuk berhubungan badan tetapi saya tidak mau sehingga
Terdakwa marah dan memukul saya di bagian punggung lalu Terdakwa
34

mengambil parang dan mengayunkan ke arah leher saya tetapi saya


melarikan diri dan Terdakwa mengejar saya dan kemudian suami saya
datang sehingga Terdakwa melarikan diri;
6. Apa yang sdr lakukan setelah kejadian tersebut ?
6. Saya melaporkan kejadian tersebut kepada kepala dusun karena saya merasa
takut dan terancam jiwa saya atas kejadian tersebut;
7. Apakah ada penyelesaian oleh Kepala Dusun ?
7. Tidak ada penyelesaian oleh Kepala Dusun karena sebelumnya Terdakwa
sudah melakukan perbuatan tersebut dan diselesaikan oleh Kepala Desa
tetapi Terdakwa mengulangi lagi perbuatannya;
8. Apakah barang bukti ini yang Terdakwa gunakan unutuk mengancam sdr ?
(diperlihatkan)
8. Ya, benar;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut :
1. Apakah Terdakwa hanya merayu sdr atau Terdakwa sudah memegang-megang
tubuh sdr ?
1. Terdakwa hanya merayu saja tidak memegang-megang tubuh saya;
2. Berpa kali Terdakwa merayu dan mengancam sdr ?
2. Sudah dua kali Terdakwa merayu dan mengancam saya;
3. Apakah suami sdr berada dirumah saat Terdakwa merayu dan mengancam sdr?
3. Suami saya tidak berada dirumah setiap Terdakwa merayu dan mengancam
saya;
4. Apakah sdr memberitahukan kejadian tersebut kepada suami atas perbuatan
Terdakwa ?
4. Ya, saya selalu memberitahukan kepada suami atas perbuatan Terdakwa
tersebut terhadap saya;
5. Apakah sdr dan Terdakwa tinggal satu rumah ?
5. Ya, saya dan Terdakwa tinggal satu rumah dengan suami saya juga;
6. Bagaiman sikap suami sdr terhadap Terdakwa ?
6. Suami saya marah kepada Terdakwa;
35

7. Apakah ada baku pukul antar Terdakwa dengan suami sdr ?


7. Tidak ada baku pukul antara Terdakwa dan suami saya;
8. Apakah sebelumnya sdr dan Terdakwa berpacaran ?
8. Saya dan Terdakwa sebelumnya tidak berpacaran;
Terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat bahwa
keterangan saksi ada yang tidak benar yaitu saya tidak mengajak dan merayu saksi
untuk berhubungan badan;
Terhadap pendapa Terdakwa tersebut, saksi menyatakan tetap pada
keterangannya;
Kemudian Hakim Ketua memerintahkan Penuntut Umum untuk
menghadirkan saksi ke-2 (kedua) dan atas pertanyaan Hakim Ketua kemudian
saksi menerangkan :
Nama Yabu Rewangguku alias Bapa Jesin, tempat lahir di
Waingapu/Waturumbing, Umur 31 Tahun, tanggal lahir 3 Maret 1984, jenis
kelamin laki-laki, Kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di Watu Rumbing RT.10,
RW.05 Desa Kiritana Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Agama
Kristen Protestan, pekerjaan Tani;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan masih
mempunyai huubungan keluarga sebagai adik kandung akan tetapi tidak terikat
hubungan kerja dengan Terdakwa;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan tidak keberatan
saksi memberikan keterangan dengan berjanji dalam perkara ini merskipun masih
mempunyai hubungan keluarga;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Penuntut Umum
mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini ?
1. Saya mengetahui masalah pemukulan dan pengancaman yang dilakukan
oleh Terdakwa terhadap istri saya yang bernama Muara Lambu;
2. Kapan dan dimana kejadiannya ?
36

2. Kejadianya pada hari Rabu, tanggal 6 Januari 2016 sekitar jam 10.00 wita
bertempat di rumah saya di Watu Rumbing RT.10, RW.05 Desa Kiritana,
Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur;
3. Kenapa Terdakwa melakukan pemukulan dan pengancaman terhadap istri sdr
tersebut ?
3. Karena istri saya menolak ajakan Terdakwa yang ingin melakukan
hubungan badan sehingga Terdakwa marah dan memukul istri saya serta
mengancam istri saya dengan menggunakan sebilah parang;
4. Dari mana sdr mengetahuinya ?
4. Karena saat kejadian saya baru sampai di rumah dan saya melihat saat
Terdakwa merayu dan memukul istri saya sambil memegang parang dan
sempat mengayunkan parang kearah istri saya tetapi tidak kena;
5. Apa yang sdr lakukan saat melihat kejadian tersebut ?
5. Saat melihat kejadian tersebut saya mengejar Terdakwa lalu melaporkan
kejadian tersebut kepada Kepala Dusun;
6. Berapa kali Terdakwa melakukan perbuatantersebut pada istri sdr ?
6. Terdakwa sudah berulang kali melakukan perbuatan tersebut kepada istri
saya dan sudah diselesaikan oleh kepala dusun tetapi Terdakwa masih
mengulangi lagi perbuatannya;
7. Apakah barang bukti ini Terdakwa gunakan untuk mengancam korban ?
(diperlihatkan);
7. Ya, benar;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukan pertanyaan keapda saksi dan menyatakan cukup;
Terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat
bahwa, keterangan saksi benar;
Kemudian Hakim Ketua memerintahkan Penuntut Umum menghadirkan
saksi ke-3 (ketiga) di ruang sidang dan atas pertanyaan Hakim Ketua kemudian
saksi menerangkan :
Nama Dongga Lalu Panda alias Bapa Ina, tempat lahir di Kiritana, Umur 39
Tahun, tanggal lahir 30 Juli 1976, jenis kelamin laki-laki, Kebangsaan Indonesia,
37

tempat tinggal di Laihiding RT.11, RW.06 Desa Kiritana Kecamatan Kambera,


Kabupaten Sumba Timur, Agama Kristen Protestan, pekerjaan Tani/Kepala
Dusun;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Terdakwa;
Kemudian saksi mengucapkan janji meurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Penuntut Umum
mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut :
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini ?
1. Saya mengetahui masalah pemukulan dan pengancaman yang dilakukan
oleh Terdakwa terhadap korban bernama Muara Lambu;
2. Kapan dan dimana kejadiannya ?
2. Kejadianya pada hari Rabu, tanggal 6 Januari 2016 sekitar jam 10.00 wita
bertempat di rumah saya di Watu Rumbing RT.10, RW.05 Desa Kiritana,
Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur;
3. Kenapa Terdakwa melakukan pemukulan dan pengancaman terhadap korban ?
3. Menurut korban karena korban menolak ajakan Terdakwa yang ingin
melakukan hubungan badan sehingga Terdakwa marah dan memukul
korban serta mengancamnya dengan menggunakan sebilah parang;
4. Dari mana sdr mengetahuinya ?
4. Korban dan suaminya yang datang kepada saya dan menceritakan kejadian
tersebut kepada saya;
5. Apa yang sdr lakukan setelah korban melaporkan kejadian tersebut kepada sdr?
5. Saya menyuruh korban melaporkan kejadian tersebut kepada polisi karena
sebelumnya Terdakwa sudah melakukan perbuatan tersebut dan diselesaikan
oleh saya tetapi Terdakwa masih mengulangi lagi perbuatannya;
6. Berapa kali Terdakwa melakukan perbuatan tersebut kepada korban?
6. Terdakwa sudah berulang kali melakukan perbuatan tersebut kepada korban.
38

Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota


tidak mengajukan pertanyaan keapda saksi dan menyatakan cukup;
Terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat
bahwa, keterangan saksi benar;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Penuntut Umum, menyatakan
tidak mengajukan saksi lagi;
Untuk pemeriksaan terhadap Terdakwa, Hakim Ketua menunda sidang
sampai hari Rabu, tanggal 18 Mei 2016, pukul 09:00:00 Wita dengan perintah
kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan Terdakwa pada hari sidang yang
telah ditetapkan tersebut lalu sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Cahyono Riza Adrianto, S.H, M.H


39

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 6
Sidang Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
M. T. Haryono Nomor 11 Waingapu- Sumba Timur, pada hari Rabu, 18 Mei
2016, pukul 12:45:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Danny Alcantara alias Manne
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan Terdakwa;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa memberi jawaban sebagai berikut:
1. Apa yang sdr lakukan sehingga diajukan dalam perkara ini?
1. Saya telah melakukan pemukulan terhadap kakak ipar saya bernama Muara
Lambu;
2. Kapan dan dimana kejadiannya?
2. Kejadiannya pada hari rabu, tanggal 6 januari 2016 sekita jam 10.00 Wita
bertempat di Watu Rumbing RT.10 RW.05 Desa Kiritana, Kecamatan
Kambera, Kabupaten Sumba Timur;
3. Kenapa sdr memukul korban?
3. Karena saya tidak mendapat nasi sehingga saya emosi;
40

4. Dengan menggunakan apa sdr memukul korban?


4. Dengan menggunakan parang;
5. Berapa kali sdr memukul korban?
5. Saya memukul korban dua kali;
6. Apakah sdr mengancam korban dengan parang?
6. Saya tidak mengancam korban dengan parang;
7. Darimana sdr mendapatkan parang ini? (barang bukti diperlihatkan)
7. Parang itu berada di dapur dan saat saya meminta nasi kepada korban tetapi
tidak ada sehingga saya emosi dan mengambil lalu memukul periuk nasi
dengan parang tersebut;
8. Apakah sdr merayu dan mengajak korban untuk bersetubuh?
8. Saya tidak merayu dan mengajak korban untuk bersetubuh dengan saya;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukan pertanyaan keapda saksi dan menyatakan cukup;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Penuntut Umum
mengajukan pertanyaan dan Terdakwa menjawab sebagai berikut:
1. Bagaiman sikap sdr atas kejadian tersebut?
1. Saya mengaku bersalah dan menyesal serta berjanji tidak akan mengulangi
lagi perbuatan tersebut;
2. Apakah sdr sudah meminta maaf kepada korban?
2. Saya belum meminta maaf kepada korban;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa dan Penuntut Umum
menyatakan cukup dan tidak mengajukan apapun, lalul Hakim Ketua menyatakan
pemeriksaan selesai;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan acara berikutnya adalah tuntutan
pidana dan atas pertanyaan Hakim Ketua, Penuntut Umum menerangkan belum
siap dengan tuntutan pidana;
Untuk memberi kesempatan kepada Penuntut Umum menyampaikan
tuntutannya, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari Rabu, tanggal 25 Mei
2016 pukul 09:00:00 Wita dengan perintah kepada Penuntut Umum untuk
41

menghadapkan Terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut, lalu
sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Cahyono Riza Adrianto, S.H, M.H


42

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 7
Sidang Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
M.T. Haryono Nomor 11 Waingapu - Sumba Timur, pada hari Rabu, 25 Mei
2016, pukul 11:40:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Danny Alcantara alias Manne
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memprehatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya di sidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu hari ini tuntutan pidana dari Penuntut Umum;
Kemudian Penuntut Umum membacakan tuntutan pidana sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa Danny Alcantara alias Manne terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ancaman kekerasan yang
melanggar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 335 ayat (1)
KUHP sebagaimana dalam dakwaan kami;
2. Melanjutkan pidana terhadap Terdakwa Danny Alcantara alias Manne
dengan pidana penjara selama 1 (satu) dikurangi seluruhnya dengan masa
penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa selama
Terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar Terdakwa tetap berada
dalam tahanan;
43

3. Menetapkan barang bukti berupa: 1 (satu) bilah parang Sumba terbuat dari besi
dengan ukuran panjang kurang lebih 38 cm, gagang terbuat dari kayu berwarna
cokelat tampak dari depan dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menghukum Terdakwa supaya dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.
1.000,- (seribu rupiah);
Terhadap tuntutan pidana tersebut, atas pernyataan Hakim Ketua, Terdakwa
menyatakan tidak mengajukan pembelaan namun secara lisan Terdakwa mohon
keringanan hukuman dengan alasan Terdakwa mengaku bersalah dan menyesali
perbuatannya serta berjanji tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Penuntut Umum menyatakan tetap pada
tuntutannya;
Untuk memberikan kesempatan kepada Majelis Hakim bermusyawarah
mengambil putusan, Hakim Ketua menunda dan menetapkan sidang berikutnya
pada hari Rabu, tanggal 1 Juni 2016 pukul 09:00:00 Wita dengan perintah kepada
Penuntut Umum untuk menghadapkan Terdakwa pada hari sidang yang telah
ditetapkan tersebut, lalu sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Cahyono Riza Adrianto, S.H, M.H


44

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 8
Sidang Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
M.T. Haryono Nomor 11 Waingapu - Sumba Timur, pada hari Rabu, 1 Juli 2016,
pukul 12:15:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Danny Alcantara alias Manne
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memprehatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya di sidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini pembacaan putusan;
Kemudian Hakim Ketua mengucapkan putusan yang amarnya sebagai
berikut:
MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa Danny Alcantara alias Manne tersebut diatas, terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ancaman
kekerasan sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 1 (satu) tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
45

5. Menetapkan barang bukti berupa:


- 1 (satu) bilah parang sumba terbuat dari besi dengan ukuran panjang
kurang lebih 38 cm, gagang terbuat dari kayu berwarna cokelat tampak
dari depan;
Dirampas untuk dimusnahkan;
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1000,-
(seribu rupiah);
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Terdakwa tentang hak-
haknya sebagai berikut:
a. Segera menerima atau menolak putusan;
b. Mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan
dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang;
c. Minta diperiksa perkaranya pada tingkat banding dalam tenggang waktu
yang ditentukan oleh undang-undang dlam hal ia menolak putusan;
d. Mencabut pernyataan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dalam tenggang
waktu yang ditentukan oleh undang-undang;
Setelah itu sidang di tutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Cahyono Riza Adrianto, S.H, M.H


46

2. Observasi Proses Peradilan Kasus Perdata :


a. Jenis Kasus
Jenis Kasus yang di observasi adalah kasus Gugatan Tanah dengan
Engeline Margriet Sani sebagai Penggugat dan Cristina Angraini
May, CS, sebagai Tergugat.
Susunan Majelis Hakim yang menangani kasus perlindungan anak
adalah Angeliky H. Day, S.H., M.H sebagai Hakim Ketua, Putu
Wahyudi, S.H. dan Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum.
masing-masing sebagai Hakim Anggota dan dibantu oleh Yansye
Margaritha Adoe sebagai Panitera Pengganti.
b. Uraian Persidangan
Uraian persidangan dapat dilihat melalui jalannya persidangan dan
jalannya persidangan dibuat dalam bentuk Berita Acara Sidang yang
isinya adalah sebagai berikut:
BERITA ACARA SIDANG
Nomor2/Pdt.G/2016/PN Wgp
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Rabu tanggal 17 Februari 2016, pukul 09.30 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS,
Susunan Sidang:
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti.
Sidang dibuka oleh Hakim Anggota I dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir diwakili oleh Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
47

Kemudian Hakim Anggota I menjelaskan berhubung Majelis Hakim tidak


lengkap, maka sidang tidak bisa dilanjutkan dan ditunda pada hari Rabu, tanggal
24 Februari 2016, Pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada para pihak
yang berperkara untuk hadir pada sidang yang telah ditetapkan diatas tanpa
dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi, lalu
sidang ditutup;
Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim Anggota I
dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Anggota I,

Yansye Margaritha Adoe Putu Wahyudi, S.H


48

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 1
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Rabu, tanggal 24 Februari 2016, pukul 12.25 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani, jenis kelamin perempuan, umur 37 tahun, pekerjaan
Dokter, agama Kristen, beralamat di Jl. Ikan Tembang
RT.030 RW.008 Kelurahan Kamaba Jawa Kecamatan Kota
Waingapu, Kabupaten Sumba Timur Propinsi Nusa
Tenggara Timur yang diwakili oleh Umbu Hiwa
Tanangunju, S.H, Advokat/Pengacara pada kantor Advokat
Umbu Hiwa Tanangunju, S.H & Associates yang
beralamat di Jl. Ikan Mas, Perumnas Kelurahan Kambajawa
Kecamatan Kota Waingapu Kabupaten Sumba Timur
Propinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan surat kuasa
Khusus tanggal 26 Januari 2016, yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Waingapu pada tanggal 5
Februari 2016 dengan nomor: 04/SK/Pdt/2016/PN.Wgp;
Selanjutnya disebut sebagai Penggugat
Lawan
1. Cristina Angraini May, jenis kelamin perempuan, umur 75 tahun, agama
Kristen, beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 37 RT. 15
RW.05 Kelurahan Prailiu , Kecamatan Kambera, Kabupaten
Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur;
Selanjutnya disebut sebagai Tergugat I;
2. Agustinus Loke, jenis kelamin laki-laki, umur 51 tahun, agama Kristen,
beralamat di RT.10 RW.03, Kelurahan Kambaniru,
Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur Propinsi
Nusa Tenggara Timur;
49

Selanjutnya disebut sebagai Tergugat II;


Tergugat I dan Tergugat II member Kuasa pada Umbu Tonga, S.H,
Advokat/Penasihat Hukum berkantor di Jalan Perdamaian No. Waingapu
Kelurahan Wangga, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 14 Februari 2016 yang telah di daftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Waingapu pada tanggal 15 Februari 2016 dengan
Nomor: 05/SK/Pdt/2016/PN/Wgp;
Susunan Sidang:
Angeliky Handajani Day, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Anggota II;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua memeriksa Surat Kuasa dan Ijin Beracara dari
Kuasa Hukum Penggugat dan diperlihatkan kepada Kuasa Hukum para Tergugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para Tergugat menyatakan
tidak keberatan terhadap Surat Kuasa tersebut;
Kemudian Hakim Ketua memeriksa Surat Kuasa dan Ijin Beracara dari
Kuasa Hukum Para Tergugat dan diperlihatkan kepad Kuasa Hukum Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat menyatakan tidak
keberatan terhadap Surat Kuasa tersebut;
Kemudian Hakim Ketua menjelaskan kepada para pihak sebelum
pemeriksaan perkara dimulai, para pihak diwajibkan untuk menempuh mediasi
sebagai mana diatu dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan;
Kemudian Hakim Ketua memberikan penjelasan kepada para pihak tentang
prosedur mediasi dan pemilihan Mediator, baik Mediator Hakim yang ada di
Pengadilan Negeri Waingapu maupun Mediator dari luar (lembaga mediator) yang
50

terdaftar di Pengadilan Negeri Waingapu, selanjutnya para pihak menyerahkan


sepenuhnya kepadan Majelisn Hakim;
Majelis Hakim bermusyawarah kemudian Hakim Ketua Menunjuk Ida
Bagus Made Ari Suamba, S.H, Hakim pada Pengadilan Negeri Waingapu sebagai
Mediator;
Kemudian Hakim Ketua mengucapkan penetepan penunjukan Mediator
yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
MENETAPKAN
Menunjuk Ida Bagus Made Ari Suamba, S.H Hakim Pengadilan Negeri
Waingapu, sebagai Mediator dalam perkara nomor 2/Pdt.G/2016/PN Wgp;
Menetapkan proses mediasi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung
sejak tanggal penetapan ini.
Kemudian Hakim Ketua menjelaskan untuk meberi kesempatan kepada para
pihak untuk melakukan mediasi maka sidang ditunda sampai dengan hari sidang
yang akan datang, lalu sidang ditutup.
Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim Ketua dan
Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S,H.,M.H


51

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 2
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara perdata
gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Kamis, tanggal 14 April 2016, pukul 10.45 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Anggota 1 dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir diwakili oleh Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Anggota 1 menyampaikan kepda para pihak bahwa sesuai
laporan Mediasi dari Hakim Mediator tanggal 3 Maret 2016, perdamaian yang
diupayakan oleh kedua belah pihak melalui mediator tidak berhasil akan tetapi
berhubung Ketua Majelis sedang berada di luar daerah, maka sidang tidak bisa
dilanjutkan dengan baca surat gugatan dari pihak Penggugat;
Untuk baca surat gugatan dari Pihak Penggugat sidang ditunda dan
dilanjutkan pada hari Kamis, tanggal 21 April 2016, pukul 09.00 Wita dengan
pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada sidang yang
telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
52

Demikian berita acara ini dibuat yang ditanda tangani oleh Hakim Anggota
1 dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Anggota I,

Yansye Margaritha Adoe Putu Wahyudi, S.H


53

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 3
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara perdata
gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Kamis, tanggal 21 April 2016, pukul 11.40 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Anggota 1 dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Anggota 1 menyampaikan kepda para pihak bahwa sesuai
dengan Berita Acara yang lalu, sidang hari ini untuk baca gugatan dari pihak
penggugat akan tetapi berhubung Ketua Majelis masih berada di luar daerah,
maka sidang tidak bisa dilanjutkan;
Untuk baca surat gugatan dari Pihak Penggugat sidang ditunda dan
dilanjutkan pada hari Senin, tanggal 25 April 2016, pukul 09.00 Wita dengan
pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada sidang yang
telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
54

Demikian berita acara ini dibuat yang ditanda tangani oleh Hakim Anggota
1 dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Anggota I,

Yansye Margaritha Adoe Putu Wahyudi, S.H


55

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 4
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Senin, tanggal 25 April 2016, pukul 12.10 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Angeliky Handajani Day, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Anggota II;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudain Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah baca surat gugatan
dari Pihak Penggugat karena laporan mediasi dari Hakim Mediator tanggal 3
Maret 2016, perdamaian yang diupayakan oleh kedua belah pihak melalui
mediator tidak berhasil;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kuasa
Hukum Penggugat membacakan surat gugatan tertanggal 5 Februari 2016;
56

Perihal: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Negeri Waingapu

Pada Pengadilan Negeri Waingapu

di-

Waingapu

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Umbu Hiwa Tanangunju, S.H.

Advokat/ Pengacara & Konsultan Hukum pada Kantor Advokat Umbu Hiwa
Tanangunju, S.H. & Associates yang beralamat di Jl. Ikan Mas, Perumnas,
Kelurahan Kambajawa, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur,
Propinsi Nusa Tenggara Timur, Hp. 085239468465, Email:
umbuhiwa@yaho.com. Sebagaimana dalam Surat Kuasa Khusus tertanggal 26
Januari 2016 dan dengan demikian bertindak guna kepentingan untuk dan atas
nama Engeline Margriet Sani; perempuan, umur 37 tahun, pekerjaan Dokter,
agama Kristen, beralamat di Jl. Ikan Tembang, RT.030/RW008, Kelurahan
Kambajawa, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa
Tenggara Timur, selanjutnya disebut sebagai Penggugat
Dengan ini mengajukan Perbuatan Melawan Hukum terhadap :
1. Cristina Angraini May; Perempuan, umur; 75 Tahun, agama Kristen,
beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 37, RT. 15 RW. 05, Kelurahan Prailiu,
Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara
Timur, selanutnya mohon disebut sebagai Tergugat I.
2. Agustina Loke; Laki-laki umur 51 Tahun, agama Kristen, beralamat di RT.
10 RW. 03, Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba
57

Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur, selanjutnya mohon disebut sebagai


Tergugat II.
Tergugat I dan Tergugat II untuk selanjutnya disebut sebagai Para Tergugat.
Adapun gugatan ini kami ajukan berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut:
1. Bahwa pada tanggal 22 Desember 2014 Penggugat telah membeli sebidang
tanah pertanian seluas 19.716 m2 seharga Rp. 900.000.000,- (Sembilan ratus
juta rupiah), dari Ester Jublina Bire yang terletak di Padadita, Kelurahan
Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, yang tercatat dalam
sertifikat Hak Milik No. 01649, Surat Ukur Nomor 00054/2011, tertanggal 09
Desember 2011 atas nama pemegang hak Ester Jublina Bire, dengan batas-
batas sebagai berikut:
Utara : Jalan.
Selatan : Jalan.
Timur : Jalan.
Barat : Jalan.
Hal ini sebagaimana dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tanah, tertanggal 22
Desember 2014.
2. Bahwa setelah transaksi jual beli dilakukan sebidang tanag sebagaimana
diamksud di atas menjadi hak milik Penggugat, dan administrasi yang
berkaitan dengan jual beli dibawa ke Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
Merry Wanyi Rihi, Sh. MKn, untuk dibuat Akta Jual Beli dan selanjutnya
dilakukan proses balik nama atas kepemilikan sebidang tanah pertanian
tersebut.
3. Bahwa setelah sebidang tanah pertanian diterima dan menjadi hak milik
Penggugat, Penggugat melakukan pemasangan pagar keliling pada lokasi untuk
melindungi lokasi tersebut karena akan ditanamkan tanaman berupa tanaman
akar wangi dan bambu untuk pengembangan program proyek yayasan
Penggugat.
4. Bahwa dalam perkembangannya ketika Pembuatan Akta Jual Beli masih
diproses Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Merry Wanyi Rihi, SH. MKn,
sekitar bulan Februari atau Maret tahun 2015 atau setidak-tidaknya pada
58

musim hujan di tahun 2015, para Tergugat secara bersama-sama melakukan


penguasaan tanah tanpa izin Penggugat, menempati tanah tanpa hak,
mengundang masa melakukan pemagaran pembatasan pada bagian timur tanah
milik Penggugat serta telah ditanamkan tanaman berupa jagung dan kacang-
kacangan dilokasi yang luasnya 5.000 m2 (selanjutnya disebut obyek
sengketa).
5. Bahwa atas perbuatan para Tergugat yang secara bersama-sama melakukan
penguasaan tanah tanpa izin, menempati tanah tanpa hak, mengundang massa
melakukan pemagaran pembatas, serta telah ditanamkan tanaman berupa
jagung dan kacang-kacangan pada obyek sengketa, Penggugat sudah sempat
menegur para Tergugat untuk tidak meneruskan perbuatannya akan tetapi para
tergugat tetap meneruskan perbuatannya.
6. Bahwa karena adanya permasalahan yang ditimbulkan oleh para Tergugat,
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Merry Wanyi Rihi, SH. MKn, tidak
mengeluarkan Akta Jual Beli sehingga tidak dapat dilakukan proses balik nama
atas sebidang tanah pertanian milik Penggugat yang dibeli dari Ester Jublina
Bire yang pada prinsipnya merugikan kepentingan penggugat.
7. Bahwa perbuatan para Tergugat yang secara bersama-sama melakukan
penguasaan tanah tanpa izin, menempati tanah tanpa hak, mengundang massa
melakukan pemagaran pembatas, serta telah ditanamkan tanaman berupa
jagung dan kacang-kacangan pada obyek sengketa adalah merupakan
perbuatan melawan hokum sebagaimana yang diatur dalam pasal 1365
KUHPerdata yang menyatakan tiap-tiap perbuatan melanggar hokum
yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang
karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.
8. Bahwa oleh karena perbuatan tanpa Tergugat merupakan perbuatan melawan
hokum yang menimbulkan kerugian bagi Penggugat karena terhambatnya
proses balik nama terhadap tanah milik Penggugat yang berakibat pada
terhambatnya proyek pengembangan yayasan milik Penggugat maka sudah
sewajarnya apabila para Tergugat dihukum untuk membayar kerugian kepada
Penggugat.
59

9. Bahwa adapun kerugian yang diderita Penggugat akibat perbuatan para


Tergugat hingga saat ini adalah sebesar Rp. 246.900.000,- (dua ratus empat
puluh enam juta Sembilan ratus ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut:
a. Penundaan gaji pekerja proyek per bulan: Rp. 8.000.000,- (delapan juta
rupiah) 12 bulan = Rp. 96.000.000,- (Sembilan puluh enam juta rupiah).
b. Penambahan 4 orang pekerja untuk mengerjakan pagar dengan kayu kahi
per hari Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah) selama 2 minggu
sebesar Rp. 900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah).
c. Ketidak penggunaan tanah termasuk kerugian bunga modal dan pembayaran
pekerja sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
d. Pembelian pestisida glypphosate yang digunakan untuk penetralan tanah
beracun sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).
e. Biaya pengosongan obyek sengketa sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh
lima juta rupiah).
10. Bahwa kemudian, untuk menghindari adanya peralihan hak dan pembebanan
dalam bentuk apapun terhadap obyek sengketa oleh para Tergugat, sehingga
mohon kepada yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri Waingapu Cq.
Majelis Hakim pemeriksa perkara ini untuk meletakkan sita jaminan
(conservatoirbeslag) terhadap obyek sengketa;
11. Bahwa selain itu. Untuk kepastian hokum apabila para Tergugat tidak dapat
memenuhi tuntutan hak Penggugat yaitu menyerahkan obyek sengketa kepada
Penggugat, maka mohon kepada yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri
Waingapu Cq. Majelis pemeiksa perkara ini untuk meletakkan sita jaminan
(conservatoirbeslag) terhadap :
a. Sebidang tanah dan bangunan milik Tergugat I yang terletak di Jl. Hayam
Wuruk No. 37, RT. 15 RW. 05, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera,
Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
b. Sebidang tanah dan bangunan milik Tergugat II yang terletak di RT.
10/RW. 03. Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba
Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
60

12. Bahwa Gugatan ini diajukan cukup beralasan dan dengan disertai bukti-bukti
yang otentik, maka sesuai dengan pasal 180 HIR segala penetapan dan
putusan pengailan dalam perkara ini dilaksanakan lebih dahulu
uitvoorbaarbijvoorad meskipun ada upaya hukum (verzet, banding dan kasasi)
dari para Tergugat.
13. Bahwa agar para Tergugat mau melaksanakan putusan perkara ini nanti, maka
sesuai dengan pasal 225 HIR/259 RBg, kami mohon agar para Tergugat
dihukum untuk membayar uang paksa/dwangsom kepada Penggugat sebesar
Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari, setiap para Tergugat lalai
memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan diucapkan sampai
dilaksanakan.
14. Bahwa perbuaatan para Tergugat apabila tidak segera dihentikan dan
diselesaikan perkaranya, maka dikhawatirkan menimbulkan kerugian yang
lebih besar lagi.
15. Bahwa demi keadilan, kepastian hukum dan perlindungan terhadap hak
Penggugat tiada jalan lain kecuali menyerahkan perkara ini kepada Pengadilan
Negeri Waingapu untuk memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini.
Berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas, maka kami mohon kepada Yang
Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Waingapu Cq. Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara untuk memeriksa, mengadili dan memberikan putusan sebagai berikut :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah secara hukum Sertifikat Hak Milik No. 01649, Surat Ukur
Nomor 00054/2011, tanggal 9 Desember 2011, atas nama pemegang hak
Ester Jublina Bire, dengan batas-batas sebagai berikut;
Utara : Jalan.
Selatan : Jalan.
Timur : Jalan.
Barat : Jalan.
3. Menyatakan jual beli sebidang tanah pertanian antara Penggugat dan Ester
Jublina Bire berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Tanah, tertanggal 22
Desember 2014 adalah sah secara hukum;
61

4. Menyatakan secara hukum karena jual beli sebidang tanah yang terletak di
Padadita, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kamber, Kabupaten Sumba Timur,
seluas 19.716 m2, atas nama pemegang Sertifikat Hak Milik Ester Jublina Bire
Surat Ukur Nomor 00054/2011, tanggal 9 Desember 2011, sebagaimana dalam
Sertifikat Hak Milik No. 01649, dengan batas-batas sebagai berikut;
Utara : Jalan.
Selatan : Jalan.
Timur : Jalan.
Barat : Jalan.
Telah dilakukan antara Penggugat dan Ester Jublina Bire, maka secara hukum
kepemilikan tanah tersebut adalah hak milik Penggugat;
5. Menyatakan para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
6. Menghukum para Tergugat untuk mengosongkan dan mencabut semua pagar
pembatas dan tanaman yang telah ditanamkan pada obyek sengketa serta untuk
menyerahkan obyek tersebut kepada Penggugat dalam keadaan kosong tanpa
beban yang menyertai dari tangannya maupun dari tangan orang lain atas
ijinnya, bila perlu secara paksa dengan bantuan aparat kepolisian;
7. Menghukum para Tergugat untuk membayar ganti kerugian kepada Penggugat
sebesar Rp. 246.900.000,- (dua ratus empat puluh enam juta Sembilan ratus
ribu rupiah) secara tunai dan sekaligus dengan perincian sebagai berikut :
a. Penundaan gaji pekerja proyek per bulan: Rp. 8.000.000,- (delapan juta
rupiah) 12 bulan = Rp. 96.000.000,- (Sembilan puluh enam juta rupiah).
b. Penambahan 4 orang pekerja untuk mengerjakan pagar dengan kayu kahi
per hari Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah) selama 2 minggu
sebesar Rp. 900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah).
c. Ketidak penggunaan tanah termasuk kerugian bunga modal dan pembayaran
pekerja sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
d. Pembelian pestisida glypphosate yang digunakan untuk penetralan tanah
beracun sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).
e. Biaya pengosongan obyek sengketa sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh
lima juta rupiah).
62

8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoirbeslag) terhadap


sebidang tanah pertanian pada bagian timur tanah milik Penggugat seluas
5.000 m2 yang saat ini dikuasai oleh para Tergugat dengan penguasaan tanah
tanpa izin penggugat, menempati tanah tanpa hak, mengundang massa
melakukan pemagaran pembatas, serta telah ditanamkan tanaman berupa
jagung dan kacang-kacangan;
9. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoirbeslag) terhadap;
a. Sebidang tanah dan bangunan milik Tergugat I yang terletak di Jl. Hayam
Wuruk No. 37, RT. 15 RW. 05, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera,
Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
b. Sebidang tanah dan bangunan milik Tergugat II yang terletak di RT.
10/RW. 03. Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera, Kabupaten
Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
10. Menyatakan secara hukum bahwa putusan perkara ini dapat dilaksanakan
lebih dahulu meskipun ada upaya hukum lain (verzet, banding dan kasasi) dari
para Tergugat;
11. Menghukum kepada para Tergugat masing-masing untuk membayar uang
paksa/dwangsom kepada Penggugat sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah) untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan isi putusan ini;
12. Menghukum para Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap putusan perkara
ini;
13. Menghukum kepada para Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang
timbul dalam perkara ini; Atau;
Apabila Majelis Hakim Pemeriksaan Perkara berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil-adilnya demi tegaknya hukum (ex aequo et bono);
Demikian Gugatan ini kami ajukan, atas dikabulkannya Gugatan ini
diucapkan terima kasih;
Hormat kami,
Kuasa Hukum Penggugat

Umbu Hiwa Tana Ngunju, S.H.


63

Untuk memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum Para Tergugat


Mengajukan jawabannya, maka sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari
Selasa, tanggal 3 Mei 2016 pada Pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada
Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan
diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan
resmi, lalu sidang ditutup;
Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S,H.,M.H


64

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 5
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Selasa, tanggal 3 Mei 2016, pukul 12. 30 Wita, dalam
perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Angeliky Handajani Day, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Anggota II;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Kuasa Hukum Tergugat I dan Tergugat II tidak hadir,
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah jawaban dari pihak
Tergugat;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan bahwa berhubung Kuasa Hukum
Para Tergugat tidak hadir, maka sidang tidak bisa dilanjutkan dan kepada Jurusita
Pengadilan Negeri Waingapu diperintahkan untuk memanggil kembali Kuasa
Hukum Para Tergugat secara resmi melalui relas panggilan pada sidang yang akan
ditetapkan oleh Majelis Hakim;
Untuk memanggil Kuasa Hukum Para Tergugat dan memberikan
kesempatan kepada Kuasa Hukum Para Tergugat mengajukan jawabannya, maka
sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Selasa, tanggal 10 Mei 2016 pada
pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara
65

untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi
karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S,H.,M.H


66

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 6
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Selasa, tanggal 10 Mei 2016, pukul 11.00 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Anggota I dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Hakim Anggota I menyampaikan kepada Para Pihak
bahwa sesuai dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah jawaban
dari pihak Tergugat akan tetapi berhubung Ketua Majelis dalam keadaan sakit,
maka sidang tidak bisa dilanjutkan;
Untuk jawaban dari Pihak Tergugat sidang ditunda dan dilanjutkan pada
hari Selasa, tanggal 17 Mei 2016, pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada
Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan
diatas tanpa dipanggil lagi, karena penundaan hari sidang ini merupakan
panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
Demikian berita acara ini dibuat yang ditanda tangani oleh Hakim Anggota I
dan Panitera Pengganti.
Panitera Pengganti, Hakim Anggota I,

Yansye Margaritha Adoe Putu Wahyudi, S.H


67

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 7
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Selasa, tanggal 17 Mei 2016, pukul 11. 35 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Angeliky Handajani Day, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Anggota II;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah jawaban dari pihak
Tergugat;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kuasa Para
Tergugat membacakan jawabannya tertanggal 17 Mei 2016;
Untuk memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum Penggugat
mengajukan Repliknya, maka sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari
Selasa, tanggal 24 2016, pada pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada
Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah di tetapkan
diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan
resmi, lalu sidang ditutup;
68

Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S,H.,M.H


69

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 8
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Selasa, tanggal 24 Mei 2016, pukul 11.15 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Anggota I dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Anggota I menyampaikan kepada Para Pihak bahwa
sesuai dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini untuk Replik dari
Pihak Penggugat akan tetapi berhubung Ketua Majelis sedang berada diluar
daerah, maka sidang tidak bisa dilanjutkan;
Untuk memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum Penggugat
mengajukan Repliknya, maka sidang ditunda dan dilanjutkan pada hari Selasa,
tanggal 31 Mei 2016, pada pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada Para
Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah di tetapkan
diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan
resmi, lalu sidang ditutup;
70

Demikian berita acara ini dibuat yang ditanda tangani oleh Hakim Anggota I
dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Anggota I,

Yansye Margaritha Adoe Putu Wahyudi, S.H


71

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 9
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Selasa, tanggal 31 Mei 2016, pukul 11. 30 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Angeliky Handajani Day, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Anggota II;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah replik dari pihak
Tergugat;
Atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para
Tergugat akan mengajukan Duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada
jawaban semula;
Untuk pembuktian surat-surat Para Pihak dan saksi-saksi Pihak Penggugat,
maka sidang ditunda dan dilanjutkan pada hari Kamis, tanggal 2 Juni 2016, pada
pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara
untuk hadir pada waktu sidang yang telah di tetapkan diatas tanpa dipanggil lagi
karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
72

Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S,H.,M.H


73

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 10
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Kamis, tanggal 2 Juni 2016, pukul 11. 30 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Angeliky Handajani Day, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Anggota II;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk bukti surat dari
para pihak;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kuasa Hukum
Penggugat menterahkan bukti surat berupa;

1. Fotocopy sertifikat Hak Milik, No. 01649, selanjutnya diberi tanda P.1;
2. Fotocopy Surat Pemberitahuan Pajak Terhitung Pajak Bumi dan bangunan
Tahun 2015 dan fotocopy Surat Tanda Terima Setoran, atas nama wajib pajak
Bire Lede, selanjutnya diberi tanda P.2;
3. Fotocopy Surat Perjanjian Jual Beli Tanah, tertanggal 22 Desember 2014
selanjutnya diberi tanda P.3;
74

4. Fotocopy printout rekening atas nama Dr. Alhairani K.L. Manu Mesa,
selanjutnya diberi tanda P.4;
5. Fotocopy Tanda Terima, tertanggal 22 Desember 2014, selanjutnya diberi
tanda P.5;
Kemudian Majelis Hakim memeriksa bukti surat tersebut dan ternyata
sudah diberi materai yang cukup dan sesuai dengan aslinya kecuali bukti surat P.2
fotocopy diatas fotocopy tanpa aslinya;
Kemudian Hakim Ketua memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Kuasa
Hukum Para Tergugat dan Kuasa Hukum Para Tergugat menyatakan tidak
keberatan;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kuasa
Hukum Para Tergugat menyerahkan bukti surat berupa:
1. Fotocopy Gambara Situasi atas nama R. Dju Mara, selanjutnya diberi tanda
T.1;
2. Fotocopy Surat, tertanggal 21 Maret 1077, selanjutnya diberi tanda T.2;
3. Fotocopy Surat Tjatatan Sipil, nomor DUA/1965, selanjutnya diberi tanda T.3;
4. Fotocopy Surat Keterangan Kematian, Nomor:
26/15/SKM/PL/KKB/VIII/2008, tertanggal 14 Agustus 2008, selanjutnya
diberi tanda T.4;
5. Fotocopy Surat Pelimpahan Penyelesaian Masalah Tanah di RT.10 RW.04,
Kelurahan Prailiu Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, selanjutnya
diberi tanda T.5;
6. Fotocopy Surat Mediasi Masalah Tanah dari Kantor Pertanahan Kabupaten
Sumba Timur, Nomor; 35/100/VII/2011, tanggal 12 Juli 2011, selanjutnya
diberi tanda T.6;
7. Fotocopy Surat Pemberitahuan dari Kelurahan Prailiu Kecamatan Kamber
Kabupaten Sumba Timur, Nomor: 04/Pem/PL/LBR/I/2015, tertanggal 27
Januari, selanjutnya diberi tanda T.7;
8. Fotocopy Surat Keberatan atas pengukuran tanah yang diajukan Pemohon
Ester Jublina Bire, tertanggal 18 April 2011, selanjutnya diberi tanda T.8;
75

9. Fotocopy Surat Pemberitajuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan


Tahun 2014, tertanggal 02 Januari 2014 dan fotocopy Surat Tanda Terima
Setoran tahun 2014, selanjutnya diberi tanda T.9;
10. Fotocopy Surat Keberatan atas penerbitan sertifikat tanah atas nama Jublina
Bire, tertanggal 10 Februari 2015, selanjutnya diberi tanda T.10;
11. Fotocopy Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan
Tahun 2015, tertanggal 02 Januari 2015 dan fotocopy Surat Tanda
TerimaSetoran tahun 2015, selanjutnya diberi tanda T.11;
Kemudian Majelis Hakim memeriksa bukti surat tersebut dan ternyata sudah
diberi materai yang cukup dan sesuai dengan aslinya;
Kemudian Hakim Ketua memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Kuasa
Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Penggugat menyatakan tidak keberatan;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada para pihak untuk
menanggapi bukti surat tersebut dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa HukumPenggugat
menyatakan akan mengajukan saksi-saksi dalam perkara ini dan sudah hadir 5
(lima) orang;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Kuasa Hukum Penggugat
untuk menghadirkan Saksi ke-1 (kesatu) diruang sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua, kemudian Saksi menerangkan:
Nama Ester Yublina Bire, tempat lahir di Waingapu, tanggal lahir 13 Juli 1942,
jenis kelamin Perempuan, tempat tinggal di Jalan Mawar No. 40 Kampung Sabu,
TR. 006. RW. 003 Kelurahan Kamalaputi, Kecamatan Kota Waingapu,
Kabupaten Sumba Timur, agama Kristen, pekerjaan Ibu Rumah Tangga;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Tergugat;
76

Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apakah benar sdr tidak kenal dengan Para Tergugat?
1. Sebelumnya saya tidak kenal dengan Para Tergugat;
2. Dalam rangka apa sdr bertemu dengna Para Tergugat?
2. Saya bertemu dengan Para Tergugat di Kantor Pertanahan karena ada
masalah mengenai penerbitan sertifikat tanah balik nama saya menjadi nama
Penggugat karena ada pihak yang berkeberatan;
3. Dari mana Penggugat mendapatkan tanah tersebut?
3. Penggugat mendapatkan tanah dari saya dengan cara saya menjual tanah
tersebut kepada Penggugat;
4. Kapan saudara menjual tanah kepada Penggugat?
4. Saya sudah lupa karena sudah lama;
5. Berapa luas tanah yang sdr jual kepada Penggugat?
5. Luas tanah yang saya jual kepada Penggugat sekitar 19.000 m2, awalnya
luas tanah tersebut 2 hektar tetapi sudah dipotong jalan sehingga berkurang;
6. Berapa harga tanah yang sdr jual kepada penggugat tersebut?
6. Saya menjual tanah tersebut dengan harga Rp. 900.000.000,- (Sembilan
ratus juta rupiah);
7. Bagaimana cara pembayarannya?
7. Pembayaran dengan cara transfer dari rekening Penggugat kepada rekening
menantu saya yang bernama Anus Mozer;
8. Apakah sebelumnya tanah yang sdr jual tersebut bermasalah?
8. Sebelumnya tanah yang saya jual tersebut tidak bermasalah tetapi setelah
saya menjual ternyata ada yang keberatan;
9. Siapa yang berkeberatan tanah tersebut sdr jual kepada Penggugat?
77

9. Para tergugat yang keberatan tanah tersebut dijual kepada Penggugat;


10. Darimana sdr mendapatkan tanah tersebut?
10. Saya mendapatkan tanah tersebut dari orang tua saya yang bernama
Benyamin Bire Lede;
11. Apakah orang tua sdr pernah menjual tanah tersebut kepada orang lain tanpa
sepengatahuan sdr?
11. Setahu saya orang tua saya tidak pernah menjual tanah tersebut kepada
orang lain tanpa sepengetahuan saya karena selama orang tua saya masih
hidup saya selalu mendampingi orang tua;
12. Apakah ada orang lain yang menguasai tanah tersebut selain sdr?
12. Tidak ada yang menguasai tanah tersebut selain saya tetapi setelah tanah
tersebut saya jual ternyata ada yang menggarap sebagian tanah tersebut lalu
anak saya lapor Polisi;
13. Berapa luas tanah yang digarap oleh orang lain?
13. Luas tanah yang digarap oleh orang lain sekitar 5.000 m2 di sebelah timur;
14. Darimana asal usul tanah tersebut?
14. Tanah tersebut awalnya tanah Negara yang dibagikan kepada masyarakat
termasuk bapak saya Benyamin Bire Lede dan oleh bapak saya diberikan
kepada saya;
15. Apakah tanah tersebut sudah ada sertifikatnya?
15. Ya, tanah tersebut sudah ada sertifikatnya atas nama saya;
16. Kapan sertifikat tersebut terbit?
16. Sertifikat terbit pad tahun 2011;
Kemudian hakim ketua mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai
berikut:
1. Apakah tanah tersebut sudah ada sertifikatnya saat sdr menjualnya kepada
penggugat?
1. Ya, tanah tersebut sudah ada sertifikatnya atas nama saya saat saya
menjualnya kepada penggugat akan tetapi belum balik nama karena ada
masalah ;
2. Masalah apa sehingga sertifikat tersebut tidak bisa balik nama ?
78

2. Karena ada yang keberatan yaitu para tergugat;


3. Darimana sdr mengetahuinya ?
3. Karena saya bertemu dengan Para Tergugat di Kantor Pertanahan untuk
melakukan mediasi mengenai tanah tersebut;
4. Dimana letak tanah sengketa tersebut?
4. Letak tanah sengketa di Padadita Kelurahan Prailiu Kecamatan Kmabera
Kabupaten Sumba Timur
5. Kapan bapak sdr mendapatkan tanah tersebut?
5. Bapak saya mendapatkan tanah tersebut pada tahun 1961;
6. Apakah bapak sdr mempunyai bukti kepemilikan tanah tersebut?
6. Bapak saya mempunyai SK Agraria;
7. Kapan bapak sdr memeberikan tanah tersebut kepada sdr?
7. Sebelum bapak saya meninggal sudah diberikan kepada saya;
8. Kapan bapak sdr meninggal?
8. Saya sudah lupa;
9. Orang tua sdr mempunyai berapa anak?
9. Orang tua saya mempunyai 2 orang anak perempuan tetapi kakak saya
sudah meninggal;
10. Siapa nama kakak sdr ?
10. Nama kakak saya Yuliana Bire;
11. Apakah Yuliana Bire mempunyai anak?
11. Ya, Yulian Bire mempunyai 6 (enam) orang anak;
12. Kenapa tanah tersebut diberikan kepada sdr sedangkan sdr mempunyai
seorang kakak?
12. karena menurut adat Sabu jika seorang anak perempuan sudah menikah
masuk marga suami, karena suami saya sudah meninggal sehingga marga
saya kembali ke marga orang tua, sedangkan kakak saya masih mempunyai
suami yang masih hidup dan kakak saya meninggal masih dalam marga
suami sehingga tanah tersebut diberikan kepada saya sebagai pewaris
tunggal;
13. Apakah bapak sdr meninggal lagi setelah mama sdr meninggal?
79

13. Bapak saya tidak pernah menikah lagi setelah mama saya meninggal;
14. Apakah sebelumnya mama sdr sudah menikah dengan orang lain sebelum
menikah dengan bapak sdr dan mempunyai anak diluar nikah?
14. mama saya tidak pernah menikah sebelumnya dan tidak mempunyai anak
diluar nikah;
15. Apakah tanah tersebut tanah marga?
15. Tanah tersebut bukan tanah marga tetapi tanah Landerform;
16. Untuk apa sdr bertemu dengan Para Tergugat di Kantor Pertanahan?
16. untuk melakukan mediasi;
17. Untuk apa melakukan mediasi?
17. Karena menurut pengakuan Tergugat I bahwa sebagian tanah milik saya
yang diberikan oleh bapak saya adalah tanah milik suaminya yang didapat
dengan cara membeli tanah tersebut dari bapak saya;
18. Kapan sdr menikah?
18. Saya menikah tahun 1971;
19. Setelah menikah sdr tinggal dimana?
19. setelah menikah saya tetap tinggal dirumah orang tua saya karena mama
saya sudah meninggal sehingga saya yang mengurus bapak saya;
20. Apakah sdr mengetahui bapak sdr menjual tanah kepada orang lain?
20. Saya tidak mengetahui dan bapak saya tidak pernah menjual tanah kepada
orang lain;
21. Apakah Para Tergugat tinggal didekat tanah sengketa?
21. Saya tidak tahu;
22. Siapa yang membayar pajak atas tanah sengketa?
22. Yang membayar pajak semula bapak saya dan setelah bapak saya
meninggal yang menbayar tanah pajak tersebut adalah saya;
23. Apakah sebelum sertifikat terbit atas nama sdr dilakukan pengukuran terhadap
tanah tersebut?
23. Ya, sebelum sertifikat terbit atas nama saya dilakukan pengukuran;
24. Kapan dilakukan pengukuran terhadap tanah tersebut?
24. Pengukuran tanah dilakukan pada tahun 2011;
80

25. Apakah sdr hadir saat pengukuran tanah tersebut?


25. Ya, saya hadir saat pengukuran dan saya ikut menandatangani surat ukur
tersebut;
26. Siapa saja yang hadir saat pengukuran?
26. Yang hadir saat pengukuran yaitu pemilik tanah yang berbatasan dengan
tanah saya dan masih banyak lagi orang yang hadir saat itu;
27. Apakah sdr mengetahui batas-batas tanah tersebut?
27. Ya, saya mengetahui batas-batas tanah tersebut yaitu :
Barat berbatasan dengan tanah milik Ratu Reke/ Ama Maara Ratu;
Timur berbatasan dengan jalan;
Selatan berbatasan dengan tanah milik Tide Tede;
Utara berbatasan dengan tanah milik Nara Here;
28. Apakah tanah tersebut tanah marga?
28. Tanah tersebut bukan tanah marga tetapi tanah landerform;
29. Untuk apa sdr bertemu dengan Para Tergugat di Kantor Pertanahan?
29. Untuk melakukan mediasi;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota I
mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut :
1. Dengan harga berapa sdr menjual tanah tersebut kepada Penggugat ?
1. Saya menjual tanah tersebut dengan harga Rp. 900.000.000 (Sembilan ratus
juta rupiah);
2. Siapa yang menyaksikan penjualan tanah tersebut?
2. Yang menyaksikan penjualan tanah tersebut adalah menantu saya dan
tetangga yang dekat dengan tanah tersebut saya sudah lupa namanya;
3. Berapa luas tanah seluruhnya?
3. Luas tanah seluruhnya 2 hektar tetapi sudah dipotong untuk jalan sehingga
menjadi 19.000 m2;
4. Berapa luas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat?
4. Luas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat sekitar 5.000 m2 dibagian
timur;
5. Apakah di atas tanah tersebut terdapat bangunan?
81

5. Diatas tanah tersebut tidak ada bangunan;


6. Apakah sebelumnya pernah ada orang yang tinggal dan menggarap tanah
tersebut?
6. Ya, sebelumnya pernah ada yang tinggal dan menggarap tanah tersebut
yaitu Mangi Lape yang dating dan meminta ijin kepada bapak saya;
7. Apakah sdr kenal dengan Mangi Lape?
7. Ya, saya kenal Mangi Lape;
8. Apakah Mangi Lape ada hubungan dengan sdr bapak?
8. Mangi Lape tidak ada hubungannya dengan bapak saya tetapi ada hubungan
dengan Ruben Dju Mara suami dari Tergugat I yaitu sebagai ipar;
9. Apa yang Mangi Lape lakukan diatas tanah tersebut?
9. Mangi lape menggarap tanah tersebut dengan cara menanam jagung dan
juga membangun pondok dari alang dan mengolah pohon tuak yang
sebelumnya sudah tumbuh diatas tanah tersebut;
10. Darimana Sdr mendapatkan tanah tersebut?
10. Saya mendapatkan tanah tersebut dari aorang tua saya yang bernama
Benyamin Bire Lede;
11. Apakah masih ada orang lain lagi yang tinggal dan mengolah tanah tersebut ?
11. tidak ada orang lain lagi yang tinggal dan mengolah tanah tersebut selain
Mangi Lape;
12. Apakah saat pengukuran dan penerbitan sertifikat atas nama sdr ada yang
berkeberatan?
12. Tidak ada yang berkeberatan;
13. Siapa yang melakukan proses jual beli tanah tersebut?
13. Anak saya yang melakukan proses jual beli tanah tersebut dan saya yang
menandatangani surat jual beli ;
Kemudian atas kesepakatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
II mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut :
1. Kenapa Mangi Lape tinggal dan mengolah diatas tanah tersebut?
1. Karena Mangi Lape diusir oleh mertuanya dan dating kerumah meminta ijin
kepada bapak saya untuk tinggal dan mengolah tanah tersebut;
82

2. Apakah bapak sdr memberi ijin kepada Mangi Lape?


2. Ya, bapak saya memberi ijin kepada Mangi Lape supaya menjaga tanah
tersebut sambil mengolahnya;
3. Apakah saat itu sdr sudah menikah?
3. Saat itu saya belum nikah;
4. Apakah bapak sdr pernah membicarakan akan menjual tanah tersebut kepada
Mangi Lape atau kepada orang lain ?
4. Bapak saya tidak pernah membicarakan akan menjual tanah tersebut kepada
Mangi Lape atau kepada orang lain;
5. Kapan sdr menikah?
6. Saya menikah pada tahun 1971 setelah bapak saya meninggal;
6. bagaimana hubungan Mangi Lape dengan Para Tergugat ?
6. hubungan Mangi Lape dengan Para Tergugat yaitu istri Mangi Lape adalah
adik kandung Ruben Dju Mara dan Ruben Dju Mara adalah suami Tergugat I ;
7. Apakah Mangi Lape mengolah seluruh tanah tersebut atau sebagian saja ?
7. waktu itu bapak saya menyuruh Mangi Lape mengolah seluruh tanah tersebut
tetapi Mangi Lape hanya mengolah sebagian saja;
8. Bagian sebelah mana Mangi Lape mengolah tanah tersebut ?
8. Mangi Lape mengolah tanah didekat sumur;
9. Apakah tanah tersebut adalah tanah yang menjadi sengketa sekarang ?
9. saya tidak tahu karena saya tidak pernah melihat tanah tersebut saat Mangi
Lape mengolahnya;
10. siapa saja yang mengolah tanah tersebut bersama dengan Mangi Lape ?
10. saya tidak tahu
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para
Tergugat mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut :
1. Apakah tanah milik sdr berbatasan dengan tanah milik Ratu Rihi ?
1. ya, tanah saya berbatasan dengan tanah milik Ratu Rihi disebelah barat;
2. Apakah tanah milik sdr berbatasan dengan tanah milik Mangi Lape ?
2. tanah saya berbatasan dengan tanah milik Mangi Lape;
3. kapan sdr menikah ?
83

3. saya menikah pada tahun 1980-an setelah bapak saya meninggal;


4. Apakah batas-batas tanah mengalami perubahan sejak dahulu sampai
sekarang?
4.batas-batas tanah mengalami perubahan setelah dibuat jalan dibagian timur,
barat, selatan dan utara, semua tanah milik saya berbatasan dengan jalan;
5. Apakah sekarang Mangi Lape tinggal ditanah sengketa ?
5. sekarang Mangi Lape tidak tinggal ditanah sengketa; Terhadap keterangan
Saksi tersebut, Hakim Ketua memberitahukan kepada Para Pihak untuk
menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Kuasa Hukum Penggugat
untuk menghadirkan saksi ke-2 (kedua) di ruang sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua, kemudian Saksi menerangkan:
Nama Nyong Johny Elisa Fanggidae, tempat lahir di Waingapu, tanggal lahir 17
Juni 1968, jenis kelamin laki-laki, tempat tinggal di Jalan Majapahit, RT.003
RW.002 Kelurahan Matawai, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba
Timur, Agama Kristen, pekerjaan Pegaawai Negeri Sipil;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah, semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan tidak kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah, semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Para Tergugat;
Saksi bersedia meberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian Saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini?
84

1. Saya mengetahui masalah tanah milik opa saya yang bernama Benyamin
Bire Lede;
2. Kenapa tanah tersebut bermasalah?
2. Karena tanah tersebut telah dijual kepada Penggugat oleh Mama Ester
Yublina Bire dan saat sertifikat akan dibalik nama ada yang berkeberatan;
3. Kenapa tanah tersebut dijual oleh Ester Yublina Bire?
3. Karena opa saya Benyamin Bire Lede memberikan tanah tersebut kepada
Mama Ester Yublina Bire adik kandung mama saya yang bernama Yuliana
Bire;
4. Berapa anak dari Benyamin Bire Lede?
4. Benyamin Bire Lede mempunyai 9 (sembilan) orang anak tetapi yang hidup
hanya 2 (dua) orang, yang 7 (tujuh) orang meninggal sejak masih kecil;
5. Siapa saja anak yang hidup?
5. Anak yang hidup hanya 2 (dua) orang perempuan yaitu Ester Yublina Bire
dan Yuliana Bire;
6. Kenapa tanah tersebut diberikan kepada Ester Yublina Bire bukan diberikan
kepada Yuliana Bire?
6. Karena saat akan menerbitkan sertifikat dari pihak kantor Pertanahan
disarankan untuk menerbitkan sertifikat pakai nama satu orang saja dan
mama saya Yuliana Bire menyetujuinya sehingga sertifikat terbit atas nama
Ester Yublina Bire;
7. Apakah ada yang berkeberatan sertifikat terbit atas nama Ester Yublina Bire?
7. Tidak ada yang berkeberatan;
8. Kapan tanah tersebut menjadi masalah?
8. Pada saat sertifikat akan balik nama menjadi nama Penggugat terjadi
masalah ada yang berkeberatan yaitu Para Tergugat;
9. Kenapa Para Tergugat berkeberatan?
9. Menurut Para Tergugat sebagian tanah yang dibeli oleh Penggugat adalah
tanah milik mereka;
10. Dari mana sdr mengetahuinya?
85

10. Karena saya pernah melihat ke lokasi dan ternyata benar ada yang
menguasai tanah tersebut sehingga saya bersama menantu mama Ester
Yublina Bire melaporkan kejadian tersebut kepada polisi;
11. Apakah tanah tersebut sudah ada sertifikatnya?
11. Ya, tanah sudah ada sertifikat atas nama Ester Yublina Bire sejak tahun
2011;
12. Kapan tanah tersebut dijual kepada Penggugat?
12. Tanah tersebut dijual kepada Penggugat pada akhir tahun 2013;
13. Berapa harga jual tanah tersebut?
13. Saya tidak tahu;
14. Bagaimana cara transaksi jual beli tanah tersebut?
14. Saya juga tidak tahu karena saya hanya mengetahui asal tanah tersebut dari
opa saya yang bernama Benyamin Bire Lede yang diberikan kepada Mama
Ester Yublina Bire lalu dijual kepada penggugat;
15. Apakah sdr mengetahui batas-batas tanah tersebut?
15. Setahu saya batas-batas tanah tersebut semua berbatasan dengan jalan;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Kapan Benyamin Bire Lede meninggal?
1. Opa Benyamin Bire Lede meninggal pada tahun 1981;
2. Kapan Ester Yublina Bire menikah?
2. Saya tidak tahu;
3. Kapan mama sdr Yuliana Bire meninggal?
3. Mama saya meniggal pada tahun 2014;
4. Apakah sertifikat terbit atas nama Ester Yublina Bire karena opsi pilihan
berdasarkan adat Sabu?
4. Setahu saya karena opsi pilihan dan saya tidak memahami adat Sabu;
5. Apakh mama sdr tidak memberitahukan tanah milik opa sdr?
5. Mama saya tidak pernah memberitahukan tanah milik opa;
6. Apakah mama sdr tidak berkeberatan tanah tersebut dijual oleh Ester Yublina
Bire?
86

6. Mama saya tidak berkeberatan;


7. Apakah sdr tidak berkeberatan?
7. Saya juga tidak berkeberatan;
8. Apakah sdr mendapat bagian dari hasil penjualan tanah tersebut?
8. Ya, saya mendapat bagian dari hasil penjualan tanah tersebut;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota I
mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Bagaiman Para Tergugat menguasai tanah tersebut?
1. Para Tergugat menguasai tanah di bagian Timur;
2. Berapa luas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat?
2. Luas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat sekitar 5.000 m2;
3. Berapa luas tanah seluruhnya?
3. Luas tanah seluruhnya 2 hektar tetapi sudah dipotong untuk jalan sehingga
menjadi 19.000 m2;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota II
mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apakah sdr mengetahu batas-batas tanah tersebut?
1. Ya, saya mengetahui batas-batas tanah tersebut yaitu sebelah timur, barat,
utara, dan selatan semuanya berbatasan dengan jalan;
2. Apakah tanah tersebut yang menjadi tanah sengketa?
2. Yang menjadi tanah sengketa hanya sebagian saja;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum
Para Tergugat mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Kapan Benyamin Bire Lede meninggal?
1. Opa Benyamin Bire Lede meninggal pada tahun 1981;
2. Siapa saja anak Benyamin Bire Lede yang masih hidup saat itu?
2. Anak yang masih hidup yaitu Eseter Yublina Bire dan Yuliana Bire;
3. Sekarang siapa yang menguasai tanah sengketa tersebut?
3. Yang menguasai tanah sengketa sekarang adalah Para Tergugat;
4. Apakah Naomi Kote menguasai tanah sengketa?
4. Saya tidak tahu;
87

Terhadap keterangan Saksi tersebut Hakim Ketua memberitahukan kepada


Para Pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Kuasa Hukum Penggugat
untuk menghadirkan Saksi ke-3 (ketiga) di ruang sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua , kemudian Saksi menerangkan:
Nama Pemekar Hunga Janggakadu, tempat lahir di Lambanapu, tanggal 3
Oktober 1970, jenis kelamin laki-laki, tempat tinggal di Puhu Tana, RT.010
RW.004, Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur,
agam Kristen, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah, semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah, semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Para Tergugat;
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui tentang perkara ini?
1. Saya diberitahu oleh Lurah Prailiu bahwa ada maslah tanah sengketa yang
terletak di Padadita Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten
Sumba Timur yang dilakukan pengukuran pada tahun 2010 dimana tahun
2010 saya yang menjabat sebagai Lurah Prailiu sehingga saya diminta untuk
memberikan keterangan di persidangan ini;
2. Siapa yang mengajukan pengukuran pada tahun 2010?
2. Yang mengajukan pengukuran adalah masyarakat Kelurahan Prailiu untuk
penerbitan sertifikat termasuk Ester Yublina Bire;
88

3. Dari mana Ester Yublina Bire mendapatkan tanah tersebut?


3. Ester Yublina Bire mendapatkan tanah dari Benyamin Bire Lede;
4. Apa hubungan Benyamin Bire Lede dengan Ester Yublina Bire?
4. Benyamin Bire Lede adalah bapak kandung Ester Yublina Bire;
5. Sejak kapan sdr bertugas di Kelurahan Prailiu?
5. Saya bertugas di Kelurahan Prailiu sejak tahun 2005 sampai tahun 2006
sebagai Sekretaris Lurah dan tahun 2006 sampai tahun 2011 sebagai Lurah;
6. Apakah sdr mengetahui bahwa tanah yang terletak di Padadita sudah dijual
oleh Ester Yublina Bire kepada Penggugat?
6. Saya tidak tahu, tetapi Lurah Prailiu memberitahukan kepada saya bahwa
Ester Yublina Bire sudah menjual tanah tersebut kepada Penggugat saat
akan memberikan keterangan di persidangan;
7. Apakah sdr mengetahui transaksi jual beli antara Ester Yublina Bire dengan
Penggugat?
7. Saya tidak tahu;
8. Sekarang siapa yang menguasai tanah di Padadita tersebut?
8. Sekarang yang menguasai tanah di Padadita adalah Penggugat;
9. Berapa luas tanah milik Ester Yublina Bire?
9. Tanah milik Ester Yublina Bire semula 2 hektar tetapi skarang sudah
berkurang dipotong untuk jalan;
10. Apakah saat pengukuran tahun 2010 sdr ikut hadir?
10. Ya, saya ikut hadir bersam masyarakat dan petugas dari Kantor
Pertanahan;
11. Apakah saat pengukuran tahun 2010 tersebut ada orang lain yang
berkeberatan?
11. Tidak ada orang lain yang berkeberatan saat pengukuran tanah tersebut
pada tahun 2010;
12. Apakah setelah dilakukan pengukuran diterbitkan sertifikatnya?
12. Setelah pengukuran dan saat akan terbit sertifikat ada yang berkeberatan
yaitu Mangi Lape dan Lince Kote sehingga sertifikatnya belum diterbitkan
lalu dilakukan mediasi oleh Pertanahan dan masing-masing menunjukan
89

buti dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan dan apabila tidak ada bukti
keberatan tersebut maka penerbitan sertifikat akan dilanjutkan prosesnya;
13. Apakah saat itu Mangi Lape dan Lince Kote bisa menunjukkan bukti-bukti
yang diminta oleh Pertanahan?
13. Saya tidak tahu karena pertemuan selanjutnya saya tidak hadir di
Pertanahan;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Tanah tersebut berasal dari mana?
1. Tanah berasal dari Landerform pada tahun 1964;
2. Apakh Penggugat dan Para tergugat adalah warga kelurahan Prailiu dan
mendapatkan tanah juga di Padadita?
2. Saya tidak ingat lagi karena sudah lama;
3. Apakah sdr kenal dengan Mangi Lape?
3. Saya hanya pernah mendengar namanya, tetapi jika melihat wajahnya saya
bisa ingat;
4. Apakah hubungan Mangi Lape dengan Benyamin Bire Lede?
4. Menurut cerita yang saya dengar Mangi Lape adalah keluarga dari
Benyamin Bire Lede, tetapi saya tidak tahu hubungan keluarga bagaiman;
5. Apakah Mangi Lape tinggal di Padadita?
5. Ya, Mangi Lape tinggal di Padadita dan saya tahu persis rumahnya di RT.
10 Kelurahan Prailiu;
6. Apakah Mangilape pernah tinggak di tanah milik Benyanin Bire Lede?
6. Saya tidak tahu;
7. Dari mana Benyamin Bire Lede mendapatkan tanah di Padadita?
7. Benyamin Bire Lede mendapatkan tanah di Padadita dari Landerform;
8. Dari mana sdr mengetahuinya?
8. Saya mengetahuinya karena ada SK Agraria di Pertanahan dan saya selalu
konfirmasi dengan Pertanahan saat saya bertugas sebagai Lurah Prailiu;
9. Apakah Tergugat I Cristina Angraini May mendapatkan tanah juga di
Padadita?
90

9. Saya tidak tahu;


Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukan pertanyaan kepada Saksi dan menyatakan cukup;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum
Para Tergugat mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apakah ada orang lain yang berkeberatan terbitnya sertifikat atas nama Ester
Yublina Bire selain dari Mangi Lape?
1. Ada orang lain yang berkeberatan tetapi saya lupa namanya;
2. Apakah Tergugat I. Critina Angraini May dan Tergugat II. Agustinus Loke
juga keberatan terbitnya sertifikat tersebut?
2. Tergugat I. Critina Angraini May dan Tergugat II. Agustinus Loke tidak
berkeberatan;
3. Apakah orang lain yang berkeberatan tersebut adalah Naomi Kote?
3. Saya lupa, dan tidak bisa memastikan tetapi ada berita acara keberatan yang
dibuat saat itu tetapi saya lupa namanya;
4. Apakah sdr mengetahui surat keberatan yang di ajukan oleh Tergugat I.
Critina Angraini May pada bulan April 2011 kepada Lurah Prailiu?
4. Saya tidak tahu, karena tahun 2011 saya sudah tidak menjabat sebagai
Lurah Prailiu;
5. Apakah Kelurahan Prailiu awalnya adalah Desa Prailiu?
5. Ya, Kelurahan Prailua awalnya Desa Prailiu dan masuk dalam Kecamatan
Kota Waingapu atau Kopeta Waingapu;
6. Kapan perubahan tersebut?
6. Saya tidak tahu persis perubahan tersebut;
Terhadap keterangan Saksi tersebut Hakim Ketua memberitahukan kepada
Para Pihak untuk menaggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Kuada Hukum Tergugat
untuk mengahadirkan saksi ke-4 (keempat) di ruang sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua, kemudian Saksi menerangkan:
Nama Anus Mozer, tempat lahir di Tanajawa, tanggal 26 April 1975, jenis
kelamin laki-laki, tempat tinggal di Jalan Rambu Duka RT.026 RW.009
91

Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, agama


Kristen, pekerjaan Wiraswasta;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Para Tergugat;
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini?
1. Saya mengetahui masalah transaksi jual beli tanah milik ibu Ester Yublina
Bire yang terletak di Padadita di Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera,
Kabupaten Sumba Timur dengan Penggugat;
2. Kapan transaksi jual beli tanah tersebut dilakukan?
2. Pada tanggal 22 Desember 2014 transaksi jual beli tanah tersebut dilakukan
3. Bagaiman cara transaksi tanah tersebut dilakukan?
3. Cara tarnsaksi tersebut melalui transfer antar rekening di Bank BRI cabang
Waingapu;
4. Berapa harga tanah yang dijual tersebut?
4. Harga tanah adalah Rp. 900.000.000,- (sembilan ratus juta rupiah);
5. Apakah pembayarannya sekaligus atau dicicil?
5. Pembayarannya secara sekaligus dengan cara transfer dari rekening
penggugat ke rekening saya;
6. Berapa luas tanah tersebut?
6. Luas tanah sekitar 19.000 m2;
92

7. Tanah tersebut milik siapa?


7. Tanah tersebut milik ibu Ester Yublina Bire;
8. Apakah sdr mengetahui batas-batas tanah tersebut?
8. Ya, saya mengetahui batas-batas tanah yaitu bagian barat, timur, utara, dan
selatan berbatasan dengan jalan;
9. Dari mana Ester Yublina Bire mendapatkan tanah tersebut?
9. Saya tidak tahu;
10. Dari mana sdr mengetahui bahwa tanah tersebut adalah milik ibu Ester
Yublina Bire?
10. Saya di beritahu oleh ibu Ester Yublina Bire dan saya melihat sendir
sertifikat tanah tersebut atas nama ibu Ester Yublina Bire karena saya
adalah menantunya;
11. Kapan sdr menikah dengan anaknya ibu Ester Yublina Bire?
11. Saya menikah pada tahun 2013;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apakah sdr hadir saat pengukuran tanah tersebut?
1. Saya tidak hadir saat pengukuran tanah tersebut;
2. Apakah sdr mengetahui asal usul tanah tersebut?
2. Saya tidak mengetahui asal usul tanah tersebut;
3. Apakah ada yang berkeberatan tanah tersebut dijual ke penggugat?
3. Tidak ada yang keberadaa tanah tersebut dijual ke Penggugat;
4. Apakh sdr kenal dengan ibu Yuliana Bire?
4. Ya, saya kenal dengan ibu Yuliana Bire yaitu mamanya Nyong Fanggidae
dan saya sempat bertemu sebelum meninggal;
5. Apakah ibu Yuliana Bire masih hidup saat tanah tersebut dijual?
5. Ya, Ibu Yuliana Bire masih hidup saat tanah tersebut dijual;
6. Apakah saat tanah dijual ibu Yuliana Bire berkeberatan?
6. Ibu Yuliana Bire tidak berkeberatan;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukan pertanyaan kepada Saksi dan menyatakan cukup;
93

Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum


Para Tergugat tidak mengajukan pertanyaan kepada saksi dan menyatakan cukup;
Terhadap keterangan Saksi tersebut, Hakim Ketua memberitahukan kepada
Para Pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepadaKuasa Hukum Penggugat
untuk menghadirkan saksi ke-5 (kelima) di ruangh sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua, kemudian saksi menerangkan:
Nama Joni Kana, tempat lahir di Denpasr tanggal 10 Januari 1964, jenis kelamin
laki-laki, tempat tinggal di RT.009 RW.003, Kelurahan Prailiu, Kecamatan
Kambera, kabupaten Sumba Timur, agam Kristen Protestan, pekerjaan Tani;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Para Tergugat;
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini?
1. Saya mengetahui masalah jual beli tanah milik ibu Ester Yublina Bire yang
terletak di Padadita di Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten
Sumba Timur dengan Penggugat dan saya ikut menyaksikan penjualan
tersebut dan saya juga menjadi saksi dalam penjulan tersebut;
2. Kapan jual beli tanah tersebut dilaukan?
2. Jual beli tanah dilakukan pada Oktober 2014 dan saya sebagai penghubung
antara Penggugat dengan Ibu Ester Yublina Bire;
94

3. Darimana sdr mengetahui ibu Ester Yublina Bire akan menjual tanah miliknya
tersebut?
3. Ibu Ester Yublina Bire sendiri yang memberitahu saya;
4. Berapa harga tanah yang dijual tersebut?
4. Harga tanah adalah Rp. 900.000.000,- (sembilan ratus juta rupiah);
5. Apakah pembayarannya secara sekaligus apa dicicil?
5. Pembayarannya secara sekaligus;
6. Berapa luas tanah tersbut?
6. Luas tanah sekitar 19.000 m2;
7. Apakah tanah tersebut bermasalah sebelumnya?
7. Tanah tersebut tidak bermasalah;
8. Darimana sdr mengetahui bahwa tanah tersebut tidak masalah?
8. Saya diberi tahu oleh ibu Ester Yublina Bire;
9. Darimana Ester Yublina Bire mendapatkan tanah tersebut?
9. Saya tidak tahu;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apakah ada akta jual beli saat tanah tersebut dijual kepada Penggugat?
1. Ya, ada akta jual beli tanah saat tanah tersebut dijual;
2. Apakah sdr sebagai perantara jual beli tanah tersebut antara Penggugat dengan
ibu Ester Yublina Bire?
2. Ya, saya sebagai perantaranya;
3. Apakah ada yang berkeberatan saat tanah tersebut dijual oleh ibu Ester Yublina
Bire kepada Penggugat?
3. Saat tanah dijual tidak ada yang berkeberatan;
4. Apakah sdr melihat lokasi yang akan dijual tersebut?
4. Ya, saya sempat melihat lokasi tanah yang akan dijual tersebut;
5. Apakah saat sdr melihat lokasi tanah tersebut ada orang lain yang menguasai
atau menggarap tanah tersebut?
5. Saya melihat tidak ada orang lain yang menguasai atau menggarap saat saya
melihat lokasi tanah tersebut;
95

6. Apakah yang sdr lihat atas tanah tersebut?


6. Saya melihat tanah masih kosong dan hanya ada bekas pagar saja;
7. Kapan sdr melihat lokasi tanah tersebut?
7. Pada tahun 2014 sebelum jual beli antara ibu Ester Yublina Bire dengan
penggugat dilakukan;
8. Bersama siapa sdr mengecek lokasi tanah tersebut?
8. Saya sendiri yang mengecek lokasi tanah tersebut;
9. Apakh tanah tersebut digarap oleh ibu Ester Yublina Bire?
9. Tanah tersebut tidak digarap oleh ibu Ester Yublina Bire hanya tanah
kosong dan dibiarkan begitu saja tidak ada tanaman hanya rumput saja yang
tumbuh di atas tanah tersebut;
10. Apakah pada saat jual beli tanah tersebut dilakukan pengkuran ulang?
10. Saat jual beli tanah tersebut tidak dilakukan pengukuran ulang;
11. Apakh sdr megetahui sebelumya pernah ada orang lain yang tingal di atas
tanah tersebut?
11. Setahu saya pernah ada yang tinggal diatas tanah tersebut yaitu Bapak
Mangi Lape tetapi karena rumahnya sudah rubuh sehingga tidak tinggal
lagi di atas tanah tersebut;
12. Apakah sdr mengetahui hubungan antara Mangi Lape dengan Tergugat I.
Critina Angraini May?
12. Saya tidak tahu;
13. Apakah sdr mengetahui hubungan antar Mangi Lape dan Tergugat II.
Agustinus Loke?
13. Hubungan Mangi Lapedengan Tergugat II. Agustinus Loke adalah kakak
ipar, karena kakak perempuannya Tergugat II. Agustinus Loke menikah
dengan Mangi Lape;
14. Apakah sdr kenal denga Ruben Djo Mara?
14. Saya tidak kenal;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukan pertanyaan kepada Saksi dan menyatakan cukup;
96

Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum


Para Tergugat tidak mengajukan pertanyaan kepada saksi dan menyatakan cukup;
Terhadap keterangan Saksi tersebut, Hakim Ketua memberitahukan kepada
Para Pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum menyatakan masih
mengajukan saksi-saksi dan mohon sidang ditunda;
Untuk member kesempatan kepada Pihak Penggugat menghadirkan saksi-
saksi, sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Jumat tanggal 3 Juni 2016
pada pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara
untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan diatas tanpa di panggil lagi
karena penundaan hari sidang ini merupakan penggilan resmi lalu sidang di tutup;
Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim Ketua dan
Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S,H.,M.H


97

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 11
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Jumat, tanggal 3 Juni 2016, pukul 14,00 Wita, dalam
perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Angeliky Handajani Day, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Anggota II;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk saksi-saksi dari
pihak Penggugat dan atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat
menyatakan tidak ada saksi lagi yang akan diajukan dalam persidangan;
Kemudian Hakim Ketua menjelaskan bahwa berhubung Kuasa Hukum
Penggugat tidak mengajukan saksi lagi, maka kesempatan berikutnya diberikan
kepada Pihak Tergugat untuk menyampaikan pembuktiannya menghadirkan saksi-
saksi;
Untuk member kesempatan kepada Pihak Tergugat menghadirkan saksi-
saksi, sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Senin, tanggal 6 Juni 2016
pada pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara
98

untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan di atas tanpa dipanggil lagi
karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S,H.,M.H


99

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 12
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Senin, tanggal 6 Juni 2016, pukul 10.50 Wita dalam
perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Anggota I dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggila masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Anggota I menyampaikan kepada Para Pihak bahwa
sesuai dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk saksi-
saksi dari Pihak Tergugat akan tetapi berhubung Hakim Ketua sedang
berhalangan, maka sidang tidak bisa dilanjutkan;
Untuk memberikan kesempatan kepada Pihak Tergugat menghadirkan
saksi-saksi, sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Senin, tanggal 13 Juni
2016 pada pukul 09.00 wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak yang
berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan diatas tanpa
dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi lalu
sidang ditutup;
100

Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim Anggota I
dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Anggota I,

Yansye Margaritha Adoe Putu Wahyudi, S.H


101

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 13
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Senin, tanggal 13 Juni, Pukul 13.00 Wita, dalam
perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Angeliky Handajani Day, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Anggota II;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk saksi-saksi dari
pihak Penggugat dan atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para Tergugat
menyatakan saksi belum bisa dihadirkan karena saksi dalam keadaan sakit dan
Kuasa Hukum para tergugat akan mengajukan bukti surat tambahan untuk itu
mohon sidang ditunda;
Kuasa Hukum Penggugat juga menyatakan akan mengajukan bukti surat
tambahan;
Untuk memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum Para Tergugat
menghadirkan saksi-saksi dan mengajukan bukti surat tambahan, Kuasa Hukum
Penggugat mengajukan bukti surat tambahan, sidang ditunda dan akan dilanjutkan
pada hari Kamis, tanggal 16 Juni 2016 pada pukul 09.00 wita dengan
102

pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang
yang telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, HakimKetua,

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S.H, M.H


103

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 14
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Kamis, tanggal 16 Juni, Pukul 10.50 Wita, dalam
perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Angeliky Handajani Day, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Anggota II;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk bukti surat
tambahan dan saksi-saksi dari Pihak Tergugat dan bukti surat tambahan dari pihak
Penggugat;
Atas kesempatn yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para
Tergugat menyerahkan bukti surat tambahan berupa:
1. Fotocopy Surat Keterangan Penyerahan Hak Atas Tanah, tertanggal 21 Maret
1977, selanjutnya diberi tanda T.12;
Kemudian Majelis Hakim memeriksa bukti surat tersebut dan ternyata sudah
diberi materai yang cukup dan tanpa ada aslinya tetapi fotocopy dari fotocopy;
Kemudian Hakim Ketua memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Kuasa
Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Penggugat menyatakan tidak keberatan:
104

Atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat


menyerahkan bukti surat tambahan berupa:
1. Fotocopy Surat Keterangan Kematian, Nomor: 01/SKK/KP/1989, tertanggal 14
September 1989, selanjutnya diberi tanda P.6;
2. Fotocopy Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak tentang Pembetulan PBB
atas SPPT, Nomor: 00011/WPJ.31/KP.1103/2011, tertanggal 7 Juli 2011,
selanjutnya diberi tanda P.7;
3. Fotocopy Petikan dari Lampiran Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria
Nusa Tenggara Timur, tanggal 1 Maret 1964, Nomor: 002/18/64, selanjutnya
diberi tanda P.8;
4. Fotocopy Surat Pemberitahuan dari Kanotr Pertanahan Kabupaten Sumba
Timur, Nomor: 549/600.13/SKP/XI/2011, tertanggal 15 November 2011;
Kemudian Majelis Hakim memeriksa bukti surat tersebut dan ternyata sudah
diberi materai yang cukup dan tanpa ada aslinya tetapi fotocopy diatas fotocopy;
Kemudain Hakim Ketua memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Kuasa
Hukum Para Tergugat dan Kuasa Hukum Para Tergugat menyatakan tidak
keberatan;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Para Pihak untuk
menanggapi bukti surat tersebut dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para Tergugat
menyatakan akan mengajukan saksi-saksi dalam perkara ini dan sudah hadir 2
(dua) orang;
Kemudian Hakim Ketua Memberitahukan kepada Kuasa Hukum Para
Tergugat untuk menghadirkan saksi ke-1 (kesatu) di ruang sidang dan atas
pertanyaan Hakim Ketuam kemudian Saksi menerangkan:
Nama Marthen Mangi Lape, tempat lahir di Padaditam tanggal 31 Desember
1939, jenis kelamin laki-laki, tempat tinggal di Jalan Erlangga RT.10 RW.04
Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, agama
Kristen, pekerjaan Tani;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Saksi menerangkan kenal dan masih punya
hubungan keluarga jauh, dan tidak terikat hubungan kerja dengan Para Tergugat;
105

Atas pertanyaan Hakim Ketua, Saksi menerangkan tidak kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Kuasa Hukum Penggugat meminta kepada saksi menerangkan hubungan
keluarga antara saksi dan Para Tergugat;
Saksi menerangkan bahwa Tergugat I adalah istri dari Ruben Djo Mara dan
Ruben Djo Mara dengan saksi adalah adik kakak besaudara nenek;
Saksi menerangkan bahwa Tergugat II adalah adik ipar saksi karena kakak
kandung Tergugat II menikah dengan saksi;
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain daripada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Para Tergugat untuk mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apakah sdr kenal dengan Ruben Djo Mara, dan Bire Lede?
1. Saya tidak kenal dengan Ruben Djo Mara, dan Bire Lede;
2. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini?
2. Saya mengetahui Bire Lede memiliki tanah di Padadita Kelurahan Prailiu,
Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, seluas 2 hektar dan
memberikan sebagian tanah tersebut kepada Ruben Djo Mara seluas 5.000
m2 atau panjang 100 meter dan lebar 50 meter;
3. Darimana sdr mengetahuinya?
3. Karena saya menyaksikan sendiri pada saat Bire Lede memberikan tanah
tersebut kepada Ruben Djo Mara dan saya juga mendapat bagian dari Bire
Lede yang luasnya sama dengan luas yang diberikan kepada Ruben Djo
Mara dibagian barat;
4. Kapan sdr dan Ruben Djo Mara mendapatkan tanah dari Bire Lede tersebut?
4. Saya dan Ruben Djo Mara mendapatkan tanah dari Bire Lede pada tahun
1970;
106

5. Apakah ada bukti surat penyerahan tanah tersebut kepada sdr dan Ruben Djo
Mara?
5. Tidak ada surat penyerahan hanya secara lisan saja tetapi saya pernah
member cap jempol diatas surat dihadapan Kepala Desa Prailiu dan Kepala
Pertanahan yaitu Petrus Pita Hunga dan Bire Lede juga cap jempol
sedangkan Ruben Djo Mara tanda tanagan;
6. Apakah sdr menggarap tanah yang diberikan oleh Bire Lede?
6. Saya menggarap tanah yang diberikan oleh Bire Lede dan saya juga sudah
membangun rumah diatas tanah tersebut;
7. Apakah Ruben Djo Mara juga menggarap juga membangun rumah diatas tanah
yang diberikan oleh Bire Lede?
7. Ruben Djo Mara tidak membangun rumah diatas tanah tersebut hanya
menggarap tanah tersebut dengan cara menanam kacang dan pohon berumur
panjang yaitu pohon Johar dan pohon Kelapa;
8. Apakah Ruben Djo Mara masih hidup?
8. Ruben Djo Mara sudah meninggal dan Tergugat I adalah istri Ruben Djo
Mara;
9. Apakah Ruben Djo Mara dan Tergugat I mempunyai anak?
9. Ya, Ruben Djo Mara dan Tergugat I mempunyai 4 (empat) orang anak dan 1
(satu) orang sudah meninggal;
10. Siapa nama anak-anak Ruben Djo Mara dengan Tergugat I?
10. Saya tidak tahu nama anak-anak mereka;
11. Apakah ada orang lain yang menggarap diatas tanah milik Ruben Djo Mara?
11. Ya, ada orang lain yang menggarap tanah milik Ruben Djo Mara yaitu
Wahi Kote yang biasa dipanggil Mama Nova;
12. Apakah tanah yang diberikan oleh Bire Lede kepada sdr dan Ruben Djo Mara
sudah ada sertifikatnya?
12. Tanah yang diberikan oleh Bire Lede kepada saya dan Ruben Djo Mara
belum ada sertifikanya;
13. Kenapa sdr tidak mengurus sertifikat tanah tersebut?
107

13. Karena anaknya Bire Lede sudah mengambil kembali tanah tersebut dan
mnjualnya kepada orang lain;
14. Kapan anaknya Bire Lede mengambil kembali tanah tersebut?
14. Baru-baru saja anaknya Bire Lede mengambil tanah tersebut sekitar 4
(empat) tahun yang lalu dan dijual kepada Cristina Anggraini May;
15. Dari mana sdr mengetahui tanah tersebut dijual kepada kepada Cristina
Anggraini May?
15. Anak saya memberitahukan karena melihat ada orang yang melakukan
Pengukuran diatas tanah tersebut;
16. Apakah sdr masih tinggal diatas tanah tersebut?
16. Saya tidak tinggal lagi diatas tanah tersebut;
17. Siapa yang membayar pajak tanah milik Ruben Djo Mara tersebut?
17. Yang membayar pajak adalah Ruben Djo Mara sejak Bire Lede
memberikan tanah tersebut kepada Ruben Djo Mara pada tahun 1970
sampai sekarang;
18. Apakah sdr mengetahui batas-batas tanah milik Ruben Djo Mara?
18. Ya, saya mengetahui batas-batas tanah milik Ruben Djo Mara yaitu:
Timur berbatasan dengan jalan, Barat dulunya berbatasan dengan tanah
milik saya tapi sekarang berbatasan dengan jalan;
19. Bagaimana bisa terjadi Bire Lede bisa memberikan sebagian tanahnya kepada
Ruben Djo Mara?
19. Bire Lede bisa memberikan sebagian tanahnya kepada Ruben Djo Mara
karena pada saat itu Bire Lede membutuhkan uang dan meminta
bantuannya kepada Ruben Djo Mara dengan menyerahkan sebagian
tanahnya kepada Ruben Djo Mara;
20. Kapan Bire Lede memberikan sebagian tanahnya kepada Ruben Djo Mara dan
Ruben Djo Mara memberikan uang berapa kepada Bire Lede?
20. Bire Lede memberikan tanah kepada Ruben Djo Mara pada tahun 1970 dan
Ruben Djo Mara memberikan uang kepada Bire Lede pada tahun 1975;
108

Saksi meralat keterangannya yaitu: Tahun 1975 Bire Lede meminta


uang kepada Ruben Djo Mara dan pada tahun 1977 Bire Lede menyerahkan
tanah kepada Ruben Djo Mara;
21. Untuk apa uang yang diberikan oleh Ruben Djo Mara kepada Bire Lede?
21. Untuk mengganti bahan-bahanbangunan milik Bapak louk yang hilang;
22. Saat itu Bire Lede tinggal dimana?
22. Saat itu Bire Lede tinggal di Kampung Sabu;
23. Dengan siapa Bire Lede tinggal di Kampung Sabu?
23. Bire Lede tinggal sendiri di Kampung Sabu karena saat itu ada masalah
dengan anak-anaknya sehingga anak-anaknya tinggal di Kupang;
24. Darimana sdr mengetahui bahwa Bire Lede membutuhkan uang dan meminta
bantuannya kepada Ruben Djo Mara?
24. Karena Bire Lede dating kepada saya dan meminta saya memberitahu
Ruben Djo Mara bahwa Bire Lede membutuhkan bantuannya dan Bire
Lede mengikut sertakan saya dalam hal tersebut karena saya masih
berhubungan keluarga dengan Bire Lede dan saya juga diberi tanah oleh
Bire Lede;
25. Kapan sdr dan Ruben Djo Mara mendapatkan tanah dari Bire Lede?
25. Saya dan Ruben Djo Mara mendapatkan tanah dari Bire Lede pada tahun
1977 secara lisan dan tertulis;
26. Apakah Bire Lede memberikan tanah kepada sdr Ruben Djo Mara untuk
menjadi hak milik?
26. Ya, Bire Lede memberikan tanah kepada saya dan Ruben Djo Mara untuk
menjadi hak milik;
27. Apakah ada bukti penyerahan?
27. Ada bukti penyerahan berupa surat pengukuran tanah dan Gambar
sementara;
28. Apakah ada pengukuran tanah setelah Bire Lede memberikan tanah tersebut
kepada sdr dan Ruben Djo Mara?
28. Ya, ada pengukuran tanah setelah Bire Lede memberikan tanah tersebur
kepada saya dan Ruben Djo Mara saat itu juga;
109

29. Kenapa sdr tidak mengurus pemecahan sertifika tanah tersebut?


29. Karena pada saat saya memcah sertifikat tanah tersebut, anaknya Bire Lede
mengambil surat pengukuran dan penyerahan tanah tersebut;
30. Kapan anaknya Bire Lede mengambil surat-surat tersebut dari sdr?
30. Saat saya akan memecah sertifikat tanah tersebut setelah Bire Lede
meninggal;
31. Siapa anaknya Bire Lede yang mengambil surat-surat dari sdr?
31. Nama anaknya Bire Lede yang mengambil surat-surat dari saya adalah
Edo, Yuli dan Fanggidae;
32. Apakah sekarang sdr masih tinggal diatas tanah yang diberikan oleh Bire Lede
kepada sdr?
32. Sekarang saya sudah tinggal lagi diatas tanah yang diberikan oleh Bire
Lede karena sudah diusir oleh anaknya Bire Lede;
33. Sekarang siapa yang menguasai tanah milik Bire Lede tersebut?
33. Yang menguasai tanah milik Bire Lede sekarang adalah Cristina Angraini
May;
34. Apakah tanah tersebut sudah dijual kepada Penggugat?
34. Saya tidak tahu;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Berapa luas tanah milik Bire Lede?
1. Luas tanah milik Bire Lede seluruhnya 2 hektar;
2. Kepada siapa saja Bire Lede memberikan tanah miliknya tersebut?
2. Bire Lede memberikan tanahnya kepada 3 (tiga) orang yaitu saya, Ruben
Djo Mara dan Madapi Pedebo dan sisanya diberikan kepada anaknya Bire
Lede yang bernama panggilan Edo;
3. Kenapa sdr mendapatkan tanah dari Bire Lede?
3. Karena saya dianggap sebagai anak oleh Bire Lede pada saat kumpul
keluarga dan saya mau menikah yang menjadi orang tua dan bertanggung
jawab terhadap saya adalah Bire Lede sehingga saya diberi tanah oleh Bire
Lede;
110

4. Kenapa Ruben Djo Mara dan Madapi Pedebo mendapatkan tanah dari Bire
Lede?
5. Karena Bire Lede meminjamkan uang kepada mereka;s
6. Kapan sdr menyerahkan kembali tanah tersebut kepada anaknya Bire
Lede?
7. Setelah Bire Lede meninggal saya menyerahkan kembali tanah tersebur
kepada anaknya Bire Lede;
8. Apakah anaknya Bire Lede mengetahui penyerahan tanah milik Bire Lede
kepada sdr, Ruben Djo Mara dan Madapi Pedebo?
9. Anaknya Bire Lede tidak mengetahui saat penyerahan tanah oleh Bire
Lede kepada saya, Ruben Djo Mara dan Madapi Pedebo;
10. Kapan Gambar Sementara milik sdr dikeluarkan?
11. Pada tahun 1977 gambar sementara milik saya dikeluarkan;
12. Gambar Sementara milik sdr dikeluarkan atas nama siapa?
13. Gambar Sementara milik saya dikeluarkan atas nama Bire Lede;
14. Dariman sdr mengetahuinya?
15. Karena saya yang mengambil Gambar Sementara tersebut di Kantor
Pertanahan dan Bire Lede menyuruh saya untuk menyimpan Gambar
Sementara tersebut;
16. Apakah Madapi Pedebo tinggal diatas tanah yang diberikan oleh Bire
Lede?
17. Madapi Pedebo tidak tinggal diatas tanah yang diberikan oleh Bire Lede;
18. Siapa yang menggarapa tanah yang diberikan kepada Ruben Djo Mara?
19. Yang menggarapa tanah yang diberikan kepada Ruben Djo Mara adalah
Naomi Kote anak dari Ruben Djo Mara;
20. Apakah Tergugat II juga mendapatkan tanah dari Bire Lede?
21. Tergugat II tidak mendapatkan tanah dari Bire Lede;
22. Kapan Bire Lede memberikan tanah kepada sdr?
23. Pada tahun 1970 Bire Lede memberikan tanah kepada saya saat saya
menikah dan pada tahun 1971 saya membangun rumah diatas tanah yang
diberikan oleh Bire Lede tersebut;
111

24. Kapan surat penyerahan tanah dibuat oleh Bire Lede?


25. Surat penyerahan tanah dibuat oleh Bire Lede pada tahun 1977;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Hakim
Anggota I mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Siapa yang menyaksikan saat Bire Lede memberikan tanah kepada sdr?
2. Yang menyaksikan saat Bire Lede memberikan tanah kepada saya adalah
Ruben Djo Mara;
3. Apakah anak dan istri Bire Lede menyaksikan juga?
4. Anak Bire Lede tidak menyaksikan dan istri Bire Lede sudah meninggal saat
penyerahan tanah tersebut;
5. Apakah saat penyerahan tanah tersebut ada yang berkeberatan?
6. saat penyerahan tanah tersebut tidak ada yang berkeberatan;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Hakim
Anggota II mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apakah tanah yang diberikan oleh Bire Lede kepada sdr, Ruben Djo Mara dan
Madapi Pedebo masih dikuasai?
2. Tanah yang diberikan Bire Lede kepada saya dan kepada Madapi Pedebo
sudah tidak dikuasai lagi hanya tanah yang diberikan kepada Ruben Djo Mara
yang masih dikuasai oleh anaknya dengan cara menggarap tanah tersebut;
3. Apa hubungan sdr dengan Tergugat II?
4. Tergugat II adalah adik ipar saya;
5. Apakah Tergugat II memiliki tanah diatas tanah sengketa?
6. Tergugat II tidak memiliki tanah diatas tanah sengketa;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kusa hukum
Para Tergugat mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Kapan Bire Lede memberikan tanah tersebut kepada sdr dan kepada Ruben Djo
Mara?
2. Pada tahun 1977 Bire Lede memberikan tanah tersebut kepada saya dan kepad
Ruben Djo Mara;
3. Siapa yang menyaksikan pemberian tanah tersebut?
112

4. Hanya saya dan Ruben Djo mara saja yang menyaksikan karena kami
mendapatkan tanah tersebut secara bersamaan;
5. Apakah Bire Lede memberikan tanah tersebut sebagai pinjaman?
6. Bire Lede memberikan tanah tersebut bukan sebagai pinjaman tetapi menjadi
hak milik;
7. Sekarang siapa yang menguasai tanah tersebut?
8. Yang menguasai tanah tersebut sekarang adalah Cristina Angraini May dan
sebagian dikuasai oleh Naomi Kote anaknya Ruben Djo Mara;
Terhadap keterangan saksi tersebut, Hakim Ketua memberitahukan kepada
Para Pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Kuasa Hukum Para
Tergugat untuk menghadirkan Saksi ke-2 (kedua) diruang sidang dan atas
pertanyaan Hakim Ketua, kemudian Saksi menerangkan;
Nama Hina Manundima, tempat lahir di Kalu, tanggal lahir 24 Januari 1957,
jenis kelamin laki-laki, tempat tinggal di Jalan Hayam Wuruk No. 48 RT.014
RW.005 Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambe, Kabupaten Sumba Timur, agam
Kristern, pekerjaan pensiunan;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan para tergugat.
Atas pertanyaan Hakim Ketau, saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan penggugat
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menururt agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain daripada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebuh dahulu kepeda
Kuasa Hukum Para Tergugut untuk mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini ?
113

1. Saya mengetahui masalah tanah milik Ruben Djo Mara yang terletak
di Padadita Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten
Sumba Timur yang sekarang menjadi objek sengketa
2. Darimana sdr mengetahui bahwa Ruben Djo Mara memiliki tanah di
Padadita tersebut ?
2. Karena saya adaolah pegawai pertanahan yang bertugas sebagai
pegawai pelaksana di Desa Prailiu dari tahun 1976 sampai tahun
1980;
3. Apakah sdr melihat letak tanah milik Ruben Djo Mara tersebut ?
3. Ya, saya melihat dan melakukan pengecekan secara langsung dalam
rangka pengecekan penghabisan berdasarkan peraturan pemerintah
Nomor 10 tahun 1961 dan dalam pengecekan tersebut saya
mengetahui ada tanah milik Ruben Djo Mara dan sudah ada SPPT.
4. Darimana Ruben Djo Mara mendapatkan tanah tersebut?
4. Ruben Djo Mara mendapatkan tanah dari Bire lede dan mangi lape;
5. Darimana saudara mengetahuinya?
5. Saya mengetahui saat membaca SPPT milik Ruben Djo Mara
sehingga saya meminta bukti dari Mangi lape dan Mangi lape
memberikan surat penyarahan tanah pada tahun 1975 dan surat
pengukuran pada tahun 1977 sehingga saya mengetahui bahwa tanah
tersebut berasal dari Bire lede yang diserahkan kepada Ruben Djo
Mara dan Mangi lape;
6. Pakah bukti surat T.2 ini yang saudara maksudkan surat penyerahan
tanah dari Bire lede kepada Ruben Djo Mara? ( diperlihatkan)
6. Ya, saya pernah melihat surat seperti itu tetapi dalam bentuk arsip
dan digabung dengan surat GS (Gambar Sementara) atas nama Bire
Lede;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai
berikut:
1. Apakah pernah melakukan pengukuran tanah di Padadita pada tahun
1975?
114

2. Ya, pernah melakukan pengukuran tanah di Padadita pada tahun 1975;


3. Apakah sudah ada GS (Gambar Sementara) tanah milik Ruben Djo Mara?
4. tanah milik Ruben Djo Mara belum ada GS tetapi GS atasnama Bire Lede
yang disimpan oleh mangi Lape;
5. Apakah Mangi Lape memiliki tanah di padadita yang diberikan oleh Bire
Lede kepada Mangi Lape?
6. Mangi Lape tidak memiliki tanah di padadita yang di berikan oleh Bire
Lede karena tidak ada surat penyerahan tanah dari Bire Lede kepada
Mangi Lape yang ada hanya surat penyerahan dari Bire Lede kepada
Ruben Djo Mara;
7. Berapa luas tanah milik Bire Lede?
8. Sesuai pendaftaran tahun 1960 luas tanah milik Bire lede 2 hektar;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan hakim ketua, hakim anggota
tidak mengajukan pertanyaan kepada saksi dan menyatakan cukup
Kemudian atas kesempatan yang diberikan hakim ketua, kuasa hokum
penggugat mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apakah saudara menyaksikan saat Bire lede menyerahkan tanah
kepada Ruben Djo Mara?
2. Saya tidak menyaksikan, saya hanya melihat arsip yang disimpan oleh
Mangi lape saja sehingga saya mengetahui bahwa Bire lede
memberikan tanah kepada Ruben Djo Mara
3. Berapa luas tanah yang diberikan oleh Bire lede kepada Ruben Djo
Mara?
4. Luas tanah yang diberikan oleh Bire lede kepada Ruben Djo Mara
sesuai dengan SPPT yang saya lihat adalah 5000m2;
5. Apakah saudara kenal dengan Bire lede?
6. Ya saya kenal dengan Bire lede;
7. Apakah saudara kenal dengan istri dan anak-anak Bire lede?
8. Saya tidak kenal
9. Darimana Bire lede mendapatkan tanah di padadita?
10. Bire lede mendapatkan tanah dari Landerform pada tahun 1960;
115

11. Apakah Bire lede masih memiliki tanah lain selain di padadita?
12. Bire lede tidak memiliki tanah lain selain dipadadita;
13. Kenapa Bire lede memberikan sebagian tanah kepada Ruben Djo
Mara?
14. Saya tidak tahu;
15. Apakah Biro lede tinggal dipadadita?
16. Bire lede tidak tinggal dipadadita tetapi di kampungsabu;
Terahadap keterangan saksi tersebut, hakim ketua memberitahukan
kepada para pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-
masing;
Kemudian atas pertanyaan hakim ketua, kuasa hokum penggugat dan kuasa
hokum para tergugat menyatakan tidak mengajukan saksi-saksi lagi;
Kemudian hakim ketua menjelaskan berhubung para pihak tidak
mengajukan saksi-saksi lagi, sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan
setempat terhadap objek sengketa;
Untuk pemeriiksaan setempat, sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada
hari jumat, tanggal 17 Juni 2016 pada pukul 09.00 Wita, dengan pemberitahuan
kepada para pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah
ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan sidang ini merupakan
pangiilan resmi. Lalu sidang ditutp.
Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

, Panitera Pengganti, HakimKetua,

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S.H, M.H


116

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 15
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Jumat, tanggal 17 Juni, Pukul 10.00 Wita, dalam
perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Angeliky Handajani Day, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Anggota II;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk pemeriksaan
setempat;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat
menjelaskan bahwa;
- Tanah keseluruhan adalah milik Penggugat dan yang disengketakan hanya
sebagian saja yaitu hektar atau sekitar 5.000 m2 yang dikuasai oleh Para
Tergugat;
- Batas-batas tanah sengketa adalah bagian utara batas dengan jalan, bagian
selatan batas dengan jalan, bagian Timur batas dengan jalan dan bagian Barat
berbatasan dengan tanah milik penggugat;
- Luas tanah keseluruhan milik Penggugat adalah 19.000 m2;
117

- Pagar pembatas dibuat oleh Para Tergugat sedangkan pagar bagian luar
dibuat oelh Penggugat;
- Obyek sengketa yang dikuasai oleh Para Tergugat ditanami jagung dan pohon
umur panjang yang baru saja ditanam;
Kemudain atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para Tergugat
menjelaskan bahwa:
- Luas tanah sengketa 5.000 m2 ditanami pohon berumur panjang dan
pohon berumur pendek;
- Ada orang lain yang menggarap tanah sengketa selain Para Tergugat
yaitu Naomi Kote;
- Batas-batas tanah sengketa adalah bagian utara dulunya berbatasan
dengan tanah milik B.N. Here sekarang berbatasan dengan jalan, bagian
selatan dulunya berbatasan dengan tanah milik T.Tede sekarang
berbatasan jalan, bagian timur dulunya berbatasan dengan tanah milik
R.R Ratu sekarang berbatasab dengan jalan, bagia barat berbatasan
denga tanah milik M. Lape;
Kemudian Hakim Ketua menjelaskan bahwa mengenai luas objek
sengketa disepakati oleh para pihak yaitu 5.000 m2, sedangkan batas-batas objek
sengketa ada perbedaan pada bagian barat yaitu versi penggugat bagian barat
tanah milik penggugat sedangkan versi tergugat bagian barat tanah milik Mangi
Lape;
Kemudian Hakim Ketua menjelaskabn bahwa pemeriksaan setempat sudah
selasai dan kepada Para pihak yang berperkara diberikan kesempatan untuk
mengajukan bukti surat tambahan atau saksi-saksi jika dibutuhkan lagi;
Untuk bukti tambahan dari para pihak,sidang ditunda dan dilanjutkan pada
hari kamis, tanggal 23 juni 2016 pada pukul 09.00 wita, dengan pemberitahuan
kepada para pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah
ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan sidang ini merupakan
panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
118

Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

, Panitera Pengganti, HakimKetua,

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S.H, M.H


119

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 16
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Kamis, tanggal 23 Juni, Pukul 16.15 Wita, dalam
perkara gugatan antara:
Engeline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS
Susunan Sidang:
Angeliky Handajani Day, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Putu Wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Anggota II;
Yansye Margaritha Adoe Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk bukti
tambahan;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat menyatakan akan
mengajukan bukti tambahan berupa saksi 1 (satu) orang dan sudah hadir saat ini;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa hokum Para Tergugat mengatakan
tidak akan mengajukan bukti tambahan;
Kemudian Hakim Ketua meberitahukan kepada Kuasa Hukum Penggugat
untuk menghadirkan Saksi ke-6 (keenam) di ruang sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua kemudian saksi menerangkan;
Nama Solaiman B. Fanggidae, tenpat lahir di Rite, tanggal 10 November 1940
jenis kelamin laki-laki, te,mpat tinggal di Jalan Majapahit RT.009, RW.002
120

Kelurahan Kamabajawa Kecamtan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur,


agama Kristen, pekerjaan Pensiunan;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan tidak kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan tidak kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan terggugat;
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketau memberikan ksempatan terlebih dahulu Kepada
Kuasa Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai
berikut:
1. Apakah yang sdr ketahui dalam perkara ini?
2. Saya mengetahui tanah milik Ester Yublina Bire yang dijual kepada
Penggugat yang terleteka di Padadita kelurahan Prailiu kecamatan
Kambera Kabupaten Sumba Timur dan sebagian tanah tesebut ada yang
mengklaim dan menguasainya;
3. Siapa yang mengklaim dan mengusai sebagian tanah tersebut?
4. Saya tidak tahu siapa yang mengklaim dan mengusai sebagian tanah
tersebut;
5. Berapa luas tanah yang dikuasai tersebut?
6. Luas tanah yang dikuasai adalah 5.000 m2;
7. Bagian mana tanah yang dikuasai tersebut?
8. Tanah bagian Timur yang dikuasai;
9. Dari mana asal usul tanah tersebut?
10. Awalnya tanah milik Bire Lede diberikan kepada anaknya yang bernama
Ester Bire Lede;
11. Dariman sdr mengetahuinya?
121

12. Karena saya adalah menantu Bire Lede dan suami dari Yuliana Bire
anaknya Bire Lede yang menikah pada tahun 1965 sehingga saya diberi
tahu oleh Bire Lede sebelum Bire Lede meninggal;
13. Kapan Bire Lede meninggal?
14. Bire Lede meninggal pada tanggal 27 Februari 1980;
15. Bire Lede semasa hidupnya tinggal bersama siapa?
16. Semasa hidupnya Bire Lede tinggal bersama dengan Ester Yublina Bire
dirumahnya dikampung Sabu;
17. Berpa anak BIre Lede?
18. Anak Bire Lede hanya 2 (dua) orang yaitu Yuliana Bire dan Ester Yublina
Bire;
19. Apakah Yuliana Bire tidak berkeberatan tanah milik Bire Lede diberikan
kepada Ester Yublina Bire?
20. Yuliana Bire tidak berkeberatan;
21. Apakah ada penyerahan tanah milik Bire Lede kepada orang lain selain
kepada anaknya Ester Yublina Bire?
22. Setahu saya tidak ada penyerahan tanah milik Bire Lede kepada orang lain
selain anaknya Ester Yublina Bire;
23. Berapa luas tanah milik Bire Lede?
24. Luas tanah keseluruhan awalnya 2 Hektar tetapi karena dipotong untuk
jalan sekarang menjadi 19.000 m2;
25. Apakah tanah tersebut sudah ada sertifikatnya?
26. Ya, tanah tersebut sudah ada sertifikatnya atas nama Ester Yublina Bire;
27. Kapan sertifikat tanah tersebut diterbitkan?
28. Sertifikat tanah terbit pada tahun 2012 atau 2013;
29. Apakah sebelumnya ada yang menguasai atau menggarap tanah tersebut?
30. Sebelumnya pernah ada yang menguasai dan menghgarap tanah tersebut
yaitu Mangi Lape, tetapi karena tidak ada kepemilikan akhirnya Manghi
Lape disuruh keluar dari tanah tersebut melalui kelurahan;
31. Kapan Mangi Lape keluar dari tanah tersebut?
32. Saya sudah lupa;
122

33. Apakah sdr mengetahui bahwa tanah milik Bire Lede yang diberikan
kepada Ester Yublina Bire sudah diJual kepada Penggugat?
34. Saya diberitahu setelah tanah tersebut dijual;
35. Apakah sdr mengetahui proses jual tanah tersebut?
36. Saya tidak tahu proses jual beli tanah tersebut;
37. Sekarang siapa yang menguasai tanah tersebut?
38. Sekarang yang menguasai tanah tersbut adalah Penggugat;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum Para
Tergugat untuk mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut:
1. Siapa yang bermaslah dengan Penguggat mengenai tanah di Padadita?
2. Setahu saya yang bermasalah dengan Penggugat adalah Mangi Lape;
3. Siapa yang lebih dulu meninggal, Bire Lede atau istrinya Bire Lede?
4. Istrinya Bire Lede yang lebih dulu meninggal;
5. Bire Lede tinggal bersama siapa setelah istrinya meninggal?
6. Bire Lede tinggal bersama anaknya Ester Yublina Bire;
7. Kapan Ester Yublina Bire menikah?
8. Saya tidak tahu;
9. Apakh tanah milik Bire Lede diberikan kepada Ester Yublina Bire
sebelum Bire Lede meninggal atau sesudah Bire Lede meninggal?
10. Sebelum Bire Lede meninggal tanah tersebut sudah diberikan kepada Ester
Yublina Bire;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Kapan sdr menikah dengan Yuliana Bire?
2. Saya menikah dengan Yulian Bire pada tahun 1965;
3. Kapan Bire Lede meninggal?
4. Bire Lede meninggal pada tahun 1980;
5. Apakah Bire Lede mempunyai tanah lain selain di Padadita?
6. Bire Lede mempunyai tanah lain yaitu di Kampung Sabu tempat
tinggalnya;
7. Apakah Yuliana Bire menikmati hasil penjualan tanah tersebut?
123

8. Ya, Yuliana Bire menikmati hasil penjualan tanah tersebut;


9. Apakah Mangi Lape masih hidup?
10. Ya, Mangi Lape masih hidup;
11. Apakah sdr pernah melihat lagi tanah di Padadita?
12. Saya tidak pernah melihat lagi tanah di Padadita;
13. Sekarang tanah tersebut masih ada yang menggarap atau tidak?
14. Saya tidak tahu;
15. Apakah ada orang lain yang menguasai tanah milik Bire Lede selain
Mangi Lape?
16. Tidak ada orang lain yang menguasai tanah milik Bire Lede selain Mangi
Lape;
17. Apakah Bire Lede pernah memberikan sebagian tanah tersebut kepada
Mangi Lape?
18. Setahu saya Bire Lede tidak pernah memberikan sebagian tanah tersebut
kepada Mangi Lape;
Kemudain atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukuan pertanyaan kepada saksi dan menyatakan cukup;
Terhadap keterangan saksi tersebut Hakim Ketua memberitahukan kepada
Para Pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat dan
Kuasa Hukum Para Tergugat menyatakan tidak akan mengajukan apa-apa lagi;
Untuk kesimpulan masing-masing Pihak, sidang ditundan dan akan
dilanjutkan pada hari Selasa tanggal 28 Juni 2016 pukul 09.00 Wita dengan
pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang
yang telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi lalu sidang ditutup;
124

Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

, Panitera Pengganti, HakimKetua,

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S.H, M.H


125

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 17
Persidangan Umum Negeri Waingapu yang mengadili perkara perdata
gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T Haryono No. 11
Waingapu, pada hari Selasa, tanggal 28 Juni 2016, pukul 10.50 wita, dalam
perkara gugatan antara :
Engeline Margriet Sani

Lawan

Cristina Angraini May, CS

Susunan sidang :

Angeliky Handajani Day, S.H,M.H Sebagai Hukum Ketua;

Putu Wahyudi, S.H . Sebagai Hakim Ketua I;

Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Ketua II;

Yansye Margaritha Adoe : .. Sebagai Panitera Pengganti;

Sidang dibuka pleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang ;

Penggugat hadir Kuasa Hukumnya ;

Tergugat 1 dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;

Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai


dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah kesimpulan dari Para
Pihak;

Kemudian Para Pihak menyampaikan kesimpulannya masing-masing;

Untuk putusan sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Rabu, tanggal 13
Juli 2016 pada pukul 09.00 wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak yang
126

berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan diatas tanpa
dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi, lalu
sedang ditutup;

Demikianlah dibuat berita acara persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S.H, M.H


127

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 18

Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara perdata


gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susuan Hakim Majelis
diselenggarakan digedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Rabu, tanggal 13 Juli 2016, pukul 11.10 wita, dalam
perkara gugatan anatara :
Engaline Margriet Sani
Lawan
Cristina Angraini May, CS

Susunan sidang :

Angeliky Handajani Day, S.H,M.H Sebagai Hukum Ketua;

Putu Wahyudi, S.H . Sebagai Hakim Ketua I;

Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Ketua II;

Yansye Margaritha Adoe : .. Sebagai Panitera Pengganti;

Sidang dibuka pleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang ;

Penggugat hadir Kuasa Hukumnya ;

Tergugat 1 dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;

Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai


dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk putusan akan
tetapi berhubung putusan belum siap, sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada
hari Kamis, tanggal 14 Juli 2016 pada pukul 09.00 wita dengan pemberitahuan
kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah
ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
128

Demikianlah dibuat berita acara persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S.H, M.H


129

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 19

Persidangan Umum Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara perdata


gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susuan Hakim Majelis
diselenggarakan digedung Pengadilan Negeri Waingapu di Jalan M.T. Haryono
No. 11 Waingapu, pada hari Rabu, tanggal 13 Juli 2016, pukul 11.10 wita, dalam
perkara gugatan anatara :
Engaline Margriet Sani
Lawan

Cristina Angraini May, CS

Susunan sidang :
Angeliky Handajani Day, S.H,M.H Sebagai Hukum Ketua;
Putu Wahyudi, S.H . Sebagai Hakim Ketua I;
Anak Agung Ayu Dharma Yanthi, S.H, M.Hum Sebagai Hakim Ketua II;
Yansye Margaritha Adoe : .. Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dibuka pleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang ;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya ;
Tergugat 1 dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan penundaan sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk putusan dan
kepada Para Pihak diberitahukan untuk memperhatikan isi putusan tersebut yang
amarnya adalah sebagai berikut :
MENGADILI:
Dalam Eksepsi :
Menolak Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
130

2. Menyatakan sah secara hokum Sertifikat Hak Milik Nomor 01649, Surat
Ukur Nomor 00054/2011, tertanggal 09 Desember 2011, atas nama
pemegang hak Ester Yublina Bire dengan batas-batas sebagai berikut :
Utara dengan jalan, Selatan dengan jalan, Timur dengan jalan, Barat
dengan jalan;
3. Menyatakan jual beli sebidang tanah pertanian antara Penggugat dengan
Ester Yublina Bire berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Tanah tertanggal
22 Desember 2014 adalah sah secara hokum;
4. Menyatakan secara hukum karena jual beli sebidang tanah yang terletak di
Padadita Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba
Timur seluas 19.716 M2 atas nama Pemegang Sertifikat Hak Milik Ester
Yublina Bire, Surat Ukur Nomor 00054/2011, tertanggal 09 Desember
2011 sebagaimana dalam sertifikat hak milik nomor 01649, dengan batas-
batas sebagai berikut : Utara dengan jalan, Selatan dengan jalan, Timur
dengan jalan, Barat dengan jalan telah dilakukan antara Penggugat dan
Ester Yublina Bire, maka secara hukum kepemilikan tanah tersebut adalah
hak milik Penggugat;
5. Menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum ;
6. Menghukum Para Tergugat untuk mengosongkan dan mencabut semua
pagar pembatas dan tanaman yang telah ditanamkan pada obyek sengketa
serta untuk menyerahkan obyek tersebut kepada Penggugat dalam keadaan
kosong tanpa beban yang menyertai dari tangannya maupun dari tangan
orang lain atas ijinnya;
7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara yang sampai
hari ini ditetapkan sejumlah Rp. 2.816.000,- (dua juta delapan ratus enam
belas ribu rupiah);
8. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

Kemudian Hakim Ketua menjelaskan hak Para Pihak untuk menentukan sikap
atas putusan tersebut dalam jangka waktu piker-pikir selama 14 (empat belas)
hari, lalu sidang ditutup;
131

Demikianlah dibuat berita acara persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua

Yansye Margaritha Adoe Angeliky Handajani Day, S.H, M.H


132

A. Simulasi Beracara Kasus Pidana :


1. BAP

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR

RESOR SUMBA TIMUR

SEKTOR WULA WAIJELU

PRO JURUSITA

BERITA ACARA PEMERIKSAAN

(TERSANGKA)

. Pada hari ini Sabtu tanggal 06 Februari tahun 2000 enam belas jam 16.30
Waktu Indonesia bagian tengah. Saya ;

NGAKAN DARMAWAN .....

Pangkat IPDA Nrp 65120314, Jabatan Penyidik pada kantor kepolisian tersebut
diatas berdasarkan Kep. Kapolda NTT nomor : KEP/466/XI/2014/Polda NTT,
tanggal 11 November 2014 dibantu oleh ;

.. I GEDE PUTU PARWATA

Pangkat Bripka Nrp. 82040393, selaku penyidik pembantu pada Kantor kepolisian
tersebut diatas berdasarkan Skep Kapolda NTT Nomor Skep : 83/III/2006, tanggal
1 Maret 2006 akan melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang mengaku
bernama : ...

. MALKIAS JOTA ...............

Sehari-hari biasa dipanggil KIA, jenis kelamin Laki-lakim lahir di Sabu Raijua
tanggal 15 Mei 1989, umur 27 tahun, suku sabu, Kewarganegaraan Indonesia,
Agama Kristen Protestan, Pendidikan Terakhir SMA, Pekerjaan Wiraswasta,
Alamat : RT 008 RW 004 Waimina Desa Wulla Kec. Wulla Waijelu, Kab. Sumba
Timur
133

. Ia dimintai keterangannya sebagai tersangka sehubungan dengan dugaan


perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 76D Jo pasal 81 Ayat 2 UU RI No. 35 Tahun
2014 Tentang Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak, dan sehubungan dengan Laporan Polisi Nomor :
LP/22/II/2016/NTT/Res.ST/Sek Wulla Waijelu, tanggal 03 Februari 2016..

. Sebelum dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka terlebih dahulu


dijelaskan hak-hak tersangka yaitu hak untuk didampingi pengacara/penasehat
hukum .......

atas pertanyaan pemeriksa yang diperiksa memberikan jawaban dengan


sistem Tanya jawab seperti yang terdapat di bawah ini

PERTANYAAN : JAWABAN :

1. Apakah sekarang ini saudara dalam keadaan sehat sekarang ini, baik
penglihatan, pendengaran maupun kejiwaan saudara, jelaskan ? .

.. 1. Sekarang ini saya dalam keadaan sehat, baik-
baik penglihatan, pendengaran maupun kejiwaan saya, ..
2. Sekarang ini saudara dimintai keterangan sebagai tersangka sehubungan
dengan dugaan perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap
anak dibawah umur, apakah saudara bersedia dimintai keterangan dan
akan memberikan keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa,
jelaskan?................................................ 2. Ya, saya mengerti dan saya
bersedia dimintai keterangan dan saya akan memberikan keterangan yang
sebenarnya kepada pemeriksa ...
3. Apakah sekarang ini saudara ingin didampingi oleh pengacara/penasehat
hukum dalam memberikan keterangan kepada pemeriksa, jelaskan?
.. 3. Saya akan meberikan keterangan sendiri
sekarang ini ...
134

4. Apakah saudara sudah pernah dihukum ataupun terlibat dalam masalah


tindak pidana lainnya, jelaskan ? ..
4. Belum pernah ...
5. Jika demikian, pemeriksa menunjuk penasehat hukum atas nama
ROBERT, SH untuk mendampingi saudara mulai dari proses penyidikan
sampai peradilan berkaitan dengan perkara yang disangkakan kepada
saudara tersebut, apakah saudara bersedia, jelaskan ? ..
5. Ya, saya bersedia ..

6. Jelaskan berkaitan dengan dugaan perkara yang disangkakan kepada


saudara tersebut diatas dimana saudara disangka telah melakukan
persetubuhan terhadap anak dibawah umur, bagaimanakah mengenai hal
tersebut?
6, Saya benar telah melakukan hubungan badan dengan anak
tersebut
7. Siapakah yang saudara maksudkan anak tersebut yang saudara setubuhi,
jelaskan 7. Yang saya maksudkan adalah
MARGE MELAN RAHA als. MEA
8. Apakah saudara tahu berapakah umur MEA tersebut, jelaskan ?
. Umurnya baru 16 Tahun dan masih berstatus anak sekolah
di SMAN I sekarang ini
9. Bepara kalikah saudara melakukan hubungan badan dengan MEA tersebut,
Jelaskan? 9. Saya melakukan hubungan badan
dengan MEA sebanyak delapan kali
10. Kapan dan dimanakah kejadian tersebut diatas terjadi, jelaskan?
10. Yang pertama pada bulan Maret 2014 sekitar jam
15.30 Wita bertempat di kamar tidurnya MEA di Landalarak Desa Wula
Kecamatan Wula Wajelu Kabupaten Sumba Timur, yang kedua pada
bulan Juni 2014 sekitar jam 15.30 Wita bertempat di kamartidurnya MEA
di Landalarak Desa Wula Kecamatan Wula Wajelu Kabupaten Sumba
Timur, yang ketiga bulannya saya lupa namun tahun 2014 sekitar jam
14.00 Wita saat itu bertempat dipadang penggape Desa Wula , yang ke
135

empat bulan Nopember 2014 sekitar jam 16.30 Wita bertempat di dapur
dirumahnya MEA, yang ke lima pada bulan Januari 2016 sekitar jam
14.30 Wita bertempat dipadang penggape, Desa Wula kecamatan Wula
Wajelu Kabupaten Sumba Timur.
11. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudara melakukan perbuatan saudara
yang pertama terhadap korban MEA pada bulan Maret 2014 bertempat
dirumahnya MEA tersebut?
11. Awalnya saya menghubungi MEA melalui sms:
Saya :ada buat apa
MEA: 'ada duduk-duduk saja"
Saya: ada dengan siapa dirumah
MEA : sendiri saja
Saya: saya pi main-main kerumah ko?
MEA : kalau mau datang, na datang su"
Saya: Ok
Kemudian saya sekitar jam 15.00 Wita langsung pergi kerumahnya
MEA sendirian dengan menggunakan sepeda motor Mio Fino warna biru
ED 6745 CA, dan sesampai dirumahnya saya lihat tidak ada orang lain
selain MEA, kemudian kami duduk cerita diruang tempat nonton televisi
berduaan, dan saya langsung memeluknya dan mencium MEA, kemudian
saya tanya sama MEA su siap?, namun saat itu MEA tidak menjawab
apa-apa namun kepalanya dianggukkan saat itu, kemudian saya mengajak
MEA untuk berhubungan badan diruang depan televisi tersebut namun
saat itu MEAtidak mau sehingga saya mengajaknya untuk berhubungan
badan dikamarnya dan sekitar jam 15.30 Wita MEA masuk kedalam
kamar tidurnya kemudian saya menyusulnya, kemudian MEA membuka
pakaian bawahnya yang saat itu menggunakan celana pendek kain warna
abu-abu kecoklatan serta celana dalamnya juga dibuka saat itu dan saya
juga membuka celana pendek levis warna biru luntur dan celana dalam
saya dan selanjutnya saya melakukan hubungan badan dengan MEA diatas
tempat tidur dimana posisi saya diatasnya MEA kemudian saya mencium
136

pipi dan bibirnya selanjutnya saya melakukan hubungan badan dengan


MEA dengan cara saya memegang kemaluan saya yang sudah posisi
tegang dengan menggunakan tangan kiri dan kemudian saya masukkan
kedalam kemaluannya MEA yang posisinya MEA tidur tengadah dengan
posisi kedua kakinya ditekuk keatas dan dibuka sehingga saya
menindihnya sambil memasukkan kemaluan saya ke kemaluannya MEA
dan saya menggoyang-goyangkan pinggul saya kurang lebih selama 4
menit sampai sperma saya mau keluar baru saya cabut dan Sperma saya
saya tumpahkan dibawah selangkangannya MEA saat itu, kemudian saya
dan MEA langsung mengenakan pakaian kembali dan saya masih
memeluk dan menciumnya baru kemudian saya kami keluar kamar dan
duduk-duduk diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30 Wita
saya kemudian pulang kerumah.
12. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudara melakukan perbuatan saudara
yang kedua terhadap korban MEA pada bulan November 2015 bertempat
dirumahnya MEA tersebut?
12. Awalnya saya menghubungi MEA melalui Sims :
Saya :ada buat apa
MEA : ada duduk-duduk saja
Saya: ada dengan siapa dirumah
MEA : sendiri saja
Saya: "saya pi main-main kerumah ko?
MEA : kalau mau datang, na datang Su"
Saya: Ok"
Kemudian saya sekitar jam 15.00 Wita langsung pergi kerumahnya
MEA sendirian dengan menggunakan sepeda motor Mio Fino warna biru
ED 6745 CA, dan sesampai dirumahnya saya lihat tidak ada orang lain
selain MEA, kemudian kami duduk di bale-bale dapur, selanjutnya saya
ajak MEA masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi,dan saya
langsung memeluknya dan mencium MEA, selanjutnya sekitar jam 15.30
Wita sayang mengajak masuk kedalam kamar tidurnya kemudian kami
137

membuka pakaian bawah kami saja masing-masing selanjutnya saya


melakukan hubungan badan dengan MEA diatas tempat tidur dimana
posisi saya diatasnya MEA kemudian saya mencium pipi dan bibirnya
selanjutnya saya melakukan hubungan badan dengan MEA dengan cara
saya memegang kemaluan saya yang sudah posisi tegang dengan
menggunakan tangan kiri dan kemudian saya masukkan kedalam
kemaluannya MEA yang posisinya MEA tidur tengadah dengan posisi
kedua kakinya ditekuk keatas dan dibuka sehingga saya menindihnya
sambil memasukkan kemaluan saya ke kemaluannya MEA dan saya
menggoyang-goyangkan pinggul saya kurang lebih selama 4 menit
sampai sperma saya mau keluar baru saya cabut dan sperma saya saya
tumpahkan dibawah selangkangannya MEA saat itu, kemudian saya dan
MEA langsung mengenakan pakaian kembali dan saya masih memeluk
dan menciumnya baru kemudian saya kami keluar kamar dan duduk-
duduk diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30 Wita saya
kemudian pulang kerumah.
13. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudara melakukan perbuatan yang
ketiga saudara terhadap korban MEA pada tahun 2014 bertempat di
padang penggape Desa Wula Kec.waulla Wajelu tersebut.
13. Awalnya saya menghubungi MEA melalui sms:
Saya :ada buat apa
MEA : ada duduk-duduk saja
Saya: ada dengan siapa dirumah
MEA : sendiri saja
Saya: "ada waktu buat keluarko?
MEA : untuk apa"
Saya: ketemuan we
MEA : *hai sabar, masih panas dan masih capek pulang sekolah
Saya: iya, kalau begitu istirahat, sebentar kalau ada waktu sms e
MEA : iya
Selang satu jam kemudian muncullah sms dari MEA :
138

MEA : lu ada buat apa


Saya: ada baring-baring saja, ada waktu ko, mari su
MEA : ketemu dimana
Saya: dipohon kehi besar di penggape
MEA : ohiya, tunggu e
Kemudian saya sekitar jam 14.00 Wita saya bertemu dengan MEA
dipadang penggape tersebut dan saya yang sampai duluan saat itu dan
setelah bertemu saya memegang tangannya dan membawanya duduk
diranting pohon kehi.
kemudian kami mengobrol, kemudian saya cium, peluk-pelukan,
selanjutnya saya melepaskan celananya dan saya juga melepas celana
saya saat itu, kemudian saya memasukkan kemaluan saya ke kemaluannya
MEA saat posisi sama-sama berdiri dengan posisi saya mengangkat kaki
kirinya MEA dengan tangan kanan saya dan baru saya masukkan
kemaluan saya ke kemaluannya MEA dan saya goyang-
goyangkan pinggul saya selama kurang lebih empat menit sampai sperma
saya keluar namun saat itu saya tumpahkan diluar. Setelah itu kami
mengenakan celana kami masing-masing saya dengan MEA masih duduk-
duduk bercerita dan sekitar jam 15.00 Wita kami pulang kerumah masing-
masing saat itu.
14. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudara melakukan perbuatan yang ke
empat saudara terhadap korban MEA pada tahun 2014 bertempat didapur
dirumahnya MEA tersebut?
14. Awalnya sekitar jam 14.30 Wita saya datang kerumahnya
MEA dengan menggunakan sepeda motor saya, sampai dirumahnya saya
lihat MEA ada sendirian, kemudian saya menyuruh MEA untuk
membuatkan saya kopi, selanjutnya saya suruh untuk mencas hp saya,
kemudian kami duduk-duduk dibale-bale dapur hingga kopi saya habis,
saya kemudian masuk kedapurnya untuk minum air putih kemudian MEA
masuk membawa gelas bekas kopi saya, selanjutnya saya memeluk cium
MEA didapur selanjutnya saya mencoba membuka celananya namun
139

MEA mundur kebelakang dan membuka celana saat itu selanjutnya saya
membuka celana saya juga saat itu kemudian saya sandarkan MEA dibale-
bale yang ada didapur dengan posisi kakinya terbuka lebar baru kemudian
saya masukkan kemaluan saya ke kemaluannya MEA sambil
menggoyang-goyangkan pinggul saya hingga tiga menit sampai sperma
saya keluar namun saya keluarkan diluar saat itu, setelah itu kami
mengenakan celana kami masing-masing dan kemudian saya memeluk
cium MEA saat itu, kemudian kami duduk-duduk diberanda luar sambil
menunggu hp saya penuh casnya, setelah hp saya penuh cas baru
kemudian saya pulang.
15. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudara melakukan perbuatan saudara
yang ke lima terhadap korban MEA pada bulan Januari 2016 bertempat
dipadang penggape tersebut?
15. Awalnya saya menghubungi MEA melalui sms:
Saya : ada buat apa
MEA : 'ada duduk-duduk saja
Saya : ada dengan siapa dirumah
MEA : sendiri saja
Saya : ada waktu buat keluar ko?
MEA : untuk apa"
Saya : ketemuan we
MEA : *hai sabar, masih panas dan masih capek pulang sekolah
Saya : iya, kalau begitu istirahat, sebentarkalau ada waktu smse"
MEA : iya
Selang satu jam kemudian muncullah sms dari MEA :
MEA : lu ada buat apa
Saya : ada baring-baring saja, ada waktu ko, mari su
MEA : ketemu dimana
Saya : dipohon kehi besar di penggape"
MEA : ohiya, tunggu e
140

Kemudian saya sekitar jam 14.30 Wita saya bertemu dengan MEA
dipadang penggape tersebut dan saya yang sampai duluan saat itu dan
setelah bertemu saya memegang tangannya dan membawanya duduk
diranting pohon kehi kemudian kami mengobrol, kemudian saya cium,
peluk-pelukan, selanjutnya saya melepaskan celananya dan saya juga
melepas celana saya saat itu, kemudian saya memasukkan kemaluan saya
ke kemaluannya MEA saat posisi sama-sama berdiri dengan posisi saya
mengangkat kaki kirinya MEA dengan tangan kanan saya dan baru saya
masukkan kemaluan saya ke kemalauannya MEA dan saya goyang-
goyangkan pinggul saya selama kurang lebih empat menit sampai sperma
saya keluar namun saat itu saya tumpahkan diluar. Setelah itu kami
mengenakan celana kami masing-masing saya dengan MEA masih duduk-
duduk bercerita dan sekitar jam 15.00 Wita kami pulang kerumah masing-
masing saat itu.
16. Apakah selama saudara berada dirumahnya MEA tersebut ada orang yang
datang kerumahnya MEA dan sewaktu saudara pulang dari rumahnya
MEA saudara ada bertemu dengan seseorang, jelaskan?
16. Tidak ada
17. Apakah sewaktu saudara akan pergi kerumahnya MEA ada yang
mengetahuinya, karena sebelumnya sudah melakukan komunikasi melalui
sms, jelaskan? Tidak ada,
18. Apakah saat itu saudara melakukan paksaan ataupun ancaman kepada
MEA ataupun menjanjikan sesuatu sehingga MEA mau berhubungan
badan dengan saudara saat itu, jelaskan?
18. Saat itu saya hanya menjanjikan akan menjadikannya istri dan
saya tidak ada memaksanya saat itu
19. Jelaskan bagaimanakah kata-kata yang saudara ucapkan kepada MEA
yang menjajikan untuk menjadikannya istri agar MEA mau berhubungan
badan dengan saudara?
19 Saat itu saya mengatakan janji akan menjadikan istri melalui
sms saja.
141

20. Apakah selama saudara berada dirumahnya MEA tersebut ada orang yang
datang kerumahnya MEA dan sewaktu saudara pulang dari rumahnya
MEA saudara ada bertemu dengan seseorang jelaskan?
20. Tidak ada, namun saat saya baru tiba dirumahnya saya
lihat ada Bapak Soni yang mengambil air disumurnya MEA dan saya
masih sempat menegurnya saat itu.
21. Apakah sewaktu saudara akan pergi kerumahnya MEA ada yang
mengetahuinya, karena sebelumnya sudah melakukan komunikasi melalui
Sms, jelaskan ? 21. Tidak ada.
22. Jika demikian, apakah hubungan saudara dengan MEA, jelaskan?
22. Saya kenal dengan MEA dari tahun 2011,
kemudian saya berpacaran dengan MEA dari bulan Januari 2013 sampai
sekarang.
23. Siapa sajakah yang mengetahui kalau saudara dengan MEA tersebut
menjalin hubungan (pacaran), jelaskan
23. Yang tahu adalah OKTOPIANUS JOTA Als. OKTO
dan SUZAN.
24. Apakah orang tuanya MEA tahu kalau saudara berpacaran dengan MEA.
jelaskan ? 24. Saya tidak mengetahuinya.
25. Apakah saudara tahu sewaktu saudara menjalin hubungan (pacaran)
kemudian sampai saudara melakukan hubungan badan dengan MEA
tersebut kalu MEA masih berumur 16 tahun
dan masih berstatus anak sekolah, jelaskan ?.
25.Ya, saya mengetahuinya.
26. Dengan maksud apakah saudara melakukan hubungan badan dengan
MEA, jelaskan ?. 26. Saya melakukan hubungan
badan karena saya hanya kepengin saja sebenarnya dan janji-janji kalau
saya akan menjadikannya sebagai istri itu memang benar akan saya tepati
karena saya sukasama MEA.
27. Dengan semua perbuatan yang telah saudara lakukan terhadap MEA
tersebut, apakah yang dialami MEA, jelaskan?
142

27. Saat saya melakukan hubungan badan yang pertama


kali dengan MEA saat saya masukkan kemaluan saya ke kemaluannya
tersebut MEA merintih kesakitan dan kemaluannya mengeluarkan darah
saat itu, kemudian sewaktu saya melakukan hubungan badan yang kedua
MEA merintih kesakitan namun tidak mengeluarkan darah saat itu, dan
akibat dari saya berhubungan badan dengan MEA tersebut sekarang MEA
hamil.
28. Apakah saudara tahu berapakah usia kehamilan MEA tersebut sekarang
ini, jelaskan ? 28. Saya tidak tahu namun saya
melakukan hubungan badan terakhir dengan MEA pada awal bulan April
2016
29. Darimanakah saudara mengetahui kalau MEA tersebut sudah hamil,
Jelaskan? 29. Saya tahu kalau MEA hamil karena
diberitahu oleh MEA melalui sms pada Awal bulan Mei 2016
30. Bagaimanakah kata-kata saat MEA memberitahu saudara melalui sms
kalau dirnya sudah hamil, jelaskan?
30. Saat itu smsnya berbunyi:
MEA : ama, saya sudah dua bulan tidak datang bulan
Saya : *ah, yang betul
MEA : betulo
Saya: baru ada rasa-rasa mual atau pabegitu"
MEA : iya, kalau makan apa-apa saya muntah"
Saya : "pasti itu hamil sudah"
MEA : kalau hamil karimana su ini
Saya: mau kermana lagi, su terlanjur, kita hadapi sudah
MEA : baik sudah
Saya : coba kita menghadap di Ina punya orang tua, sapa tahu dorang bisa
terima kita punya keadaan sekarang"
MEA : sayatakut
Saya : kalau takut ma bagaimana, kalau begitu biar sudah, biar pelan-
pelan nantikalau dorang tahu kita hadapi disitu sudah
143

MEA : ok, siap o


Saya : "pasti
31. Apakah setelah saudara mengetahui kalau MEA tersebut hamil saudara
pernah menyuruh MEA untuk menggugurkan kehamilannya tersebut,
jelaskan ? 31. Tidak pernah, dan
saya juga pernah mau ajak dia untuk test kehamilannya untuk memastikan
saat itu namun MEA tidak mau dan saya juga pernah tanya kepada MEA
untuk mau atau tidak menggugurkan saat itu MEA tidak mau.

32. Jelaskan handphone manakah yang saudara pergunakan untuk


berkomunikasi dengan MEA dari mulai pacaran sampai akhirnya saudara
tahu kalau MEA sudah hamil, jelaskan? 32. Handphone yang
saya gunakan saat pacaran sampai saya melakukan hubungan badan
dengan MEA adalah handphone BB warna putih namun sudah saya jual
dan sewaktu akan melakukan hubungan badan
yang kedua dan sampai saya tahu kalau MEA hamil saya gunakan
handphone samsung warna putih.
33. Ditunjukkan kepada saudara satu unit handphone merk samsung warna
putih type cord 2, apakah benar handphone tersebut yang saudara
pergunakan untuk berkomunikasi dengan MEA saat akan melakukan
hubungan badan yang kedua kalinya dan sampai akhirnya saudara tahu
kalau MEA tersebut hamil, jelaskan? 33.Ya,
memang benar handphone tersebutlah yang saya pergunakan untuk
berkomunikasi dengan MEA
34. Ditunjukkan kepada saudara satu unit sepeda motor Mio Fino warna biru
ED 6745 CA, apakah benar kendaraan tersebut yang saudara pergunakan
untuk pergi kerumahnya MEA untuk melakukan hubungan badan dengan
MEA, jelaskan ? 34. Ya, memang benar motor
tersebutlah yang saya gunakan untuk pergi kerumahnya MEA untuk
melakukan hubungan badan dirumahnya MEA.
144

35. Milik siapakah kendaraan bermotor tersebut diatas, jelaskan?


35 Motor tersebut adalah milik saya sendiri
36. Ditunjukkan kepada saudara beberapa lembar pakaian miliknya MEA
berupa : dua lembar celana pendek, dua lembar celana dalam, dua buah bh,
dua lembar baju kaos, jelaskan mengenai pakaian tersebut ?
36. Saat saya melakukan hubungan badan dengan MEA, MEA
menggunakan celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi merah
biru, baju kaos warna putih bergamabra Angry Bird, celana dalam warna
kuning pudar bagian belakang ada gambar Doraemon. dan MEA juga
pernah menggunakan celana pendek kain warna kombinasi hitam putih
coklat, baju kaos warna merah polos, celana dalam warna pink muda
bergambar Doraemon, sedangkan bh-nya saya tidak perhatikan saat itu.
37. Ditunjukkan kepada saudara celana pendek levis warna biru pudar dan
bajo kaos warna abu-abu beRTuliskan DEWELOPMENT, jelaskan
mengenai pakaian tersebut ?
37. Pakaian tersebut yang pernah saya
gunakan sewaktu bertemu MEA dan kemudian mensetubuhinya dan
celana tersebut pernah saya gunakan sebagai alas sewaktu mensetubuhi
MEA pada bulan Juni 2015 dipadang penggape Desa Wula tersebut
38. Apakah masih ada keterangan lain lagi yang ingin saudara tambahkan
berkaitan dengan masalah tersebut diatas, jelaskan ?
38. Tidak ada.
39. Apakah saudara memiliki saksi menguntungkan berkaitan dengan perkara
yang disangkakan kepada saudara dimana saudara disangka telah
melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur dengan korban
yang bermama MEA (nama panggilan), jelaskan?
39. Tidak ada.
40. Apakah semua keterangan saudara tersebut diatas semuanya sudah benar
dan bisa saudara pertanggungjawabkan dipersidangan, jelaskan?
40. Ya, semuanya sudah
benar dan bisa saya pertanggungjawabkan dipersidangan
145

41. Apakah saudara merasa dipaksa untuk memberikan keterangan kepada


pemeriksa, jelaskan ? 41. Tidak.
Setelah Berita Acara Pemeriksaan di buat kemudian dikembalikan kepada
yang diperiksa untuk dibaca/dibacakan dengan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti, dan selanjutnya yang diperiksa membenarkan semua
keterangannya tersebut diatas, maka untuk menguatkannya yang diperiksa
turut membubuhkan tanda tangan/cap jempolnya seperti yang tertera di
bawah ini.
Penasehat hukum Yang diperiksa

ROBERT, SH. MALKIAS JOTA

Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya


atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditanda tangani di Wula
Wajelu pada hari tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas

Yang melakukan pemeriksaan;

Penyidik,

NGAKA DARMAWAN
INSPEKTUR POLISI DUA

NRP.65120314

Penyidik Pembantu:

I GEDE PUTU PARWATA


BRIGADIR POLISI KEPALA
NRP.820403.93
146

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR


RESORSUMBA TIMUR
SEKTOR WULA WALJELU
PRO JURUSTA

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


(SAKSI)
Pada hari ini Senin tanggal 08 Pebruari tahun 2000 Enam belas Jam 08.30
Waktu Indonesia bagian tengah, Saya:
NGAKAN DARMAWAN
Pangkat IPDA Nrp 65120314.Jabatan penyidik pada kantor kepolisian tersebut di
atas berdasarkan Kep. Kapolda NTT nomor: KEP/46/XI/2014/Polda NTT,
tanggal 11 November 2014 dibantu oleh:
I GEDE PUTU PARWATA
Pangkat Bripka Nrp 82040393, selaku penyidik pembantu pada kantor kepolisian
tersebut di atas berdasarkan Skep Kapolda NTT Nomor Skep. 83 III 2006,
tanggal 1 Maret 2006 akan melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang
mengaku bernama:
MARGE MELAN RAHAHA
Yang sehari-hari sering dipanggil MEA, jenis kelamin Perempuan, lahir di
Kupang tanggal 19 Januari 2000, umur 16 tahun, suku Sabu, agama Kristen |
Protestan, pendidikan kelas 2 SMA, pekerjaan Pelajar, Kewarganegaraan
| Indonesia, alamat Landalara, Dusun Waimima,Desa Wulla, Kecamatan Wulla
| Waijilu, Kabupaten Sumba Timur.
la didengar keterangannya sebagai saksi dalam perkara Pidana melakukan
persetubuhan terhadap anak di bawah umur' sebagaimana dimaksud dalam pasal-
76D Jo pasal 81 Ayat 2 UU No.35 Tahun 2014 Tentang perubahan atas UU
No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, sehubungan dengan Laporan
Polisi Nomor: LP/22/I/2016/NT/Resist sek Wula Wajiu, Tanggal 03 februari
2016.
-Atas pertanyaan pemeriksa yang diperiksa memberikan jawaban dengan
147

system tanya jawab sebagai berikut di bawah ini :


P E R T A NYA A N: JAWABAN :
1. Apakah sekarang ini saudari dalam keadaan sehat sekarang ini, baik
penglihatan, pendengaran maupun kejiwaan saudari, jelaskan ?
1. Sekarang ini saya dalam keadaan sehat, baik penglihatan,
pendengaran maupun kejiwaan saya2.

2. Sekarang ini saudari dimintai keterangan sebagai saksi korban sehubungan


dengan dugaan perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak
dibawah umur, apakah saudari bersedia dimintai keterangan dan akan
memberikan keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa, jelaskan ?
2. Ya, saya mengerti dan saya bersedia dimintai keterangan
dan saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa.

3. Mengingat saudari masih berumur 16 Tahun sehubungan dengan perkara


tersebut diatas, apakah saudari akan didampingi oleh orang tua saudari dalam
memberikan keterangan kepada pemeriksa, jelaskan ?
3. Ya, saya ingin didampingi oleh ibu saya yang bernama NELY AGUSTINA.

4. Jelaskan persetubuhan yang bagaimanakah yang saudari maksudkan tersebut


diatas, jelaskan? 4. Bahwa saya telah disetubuhi berulang-
ulang kali dan yang saya masih ingat kalau saya disetubuhi sebanyak lima kali

5. Siapakah yang telah mensetubuhi saudari sampai berulang kali tersebut,


Jelaskan? 5. Yang mensetubuhi saya adalah
MALKIAS JOTA als. KIA.

6. Berapakah umur saudari sekarang ini, jelaskan? 6.


Umurnya baru 16 Tahun dan saya masih berstatus anak sekolah di SMAN I
Wulla Waijelu kelas 2 sekarang ini.

7. Bepara kalikah saudari disetubuhi oleh KIA tersebut, jelaskan?


7. Sudah berulang-ulang kali namun yang saya ingat jelas lima kali
saja.
148

8. Kapan dan dimanakah kejadian tersebut diatas terjadi, jelaskan?


8. Yang pertama pada bulan Maret 2015 sekitar jam 15.30 Wita
bertempat di kamar tidurnya MEA di Landalarak Desa Wula Kecamatan Wula
Waijelu Kabupaten Sumba Timur yang kedua pada bulan Juni 2015 sekitar jam
15.30 Wita bertempat di kamartidurnya MEA di Landalarak Desa Wulla
Kecamatan Wulla Waijelu Kabupaten Sumba Timur, yang ketiga bulan saya
lupa, tahun 2015 sekitar jam 14.00 Wita saat itu bertempat dipadang penggape
Desa Wula , yang ke empat pada bulan Nopember 2015 sekitar jam 14.30 Wita
bertempat dipadang penggape, yang ke kelima pada bulan Desember 2016
sekitar jam 11.00 Wita bertempat di padang penggape Desa Wulla kecamatan
Wulla Waijelu Kabupaten Sumba Timur.

9. Jelaskan dengan cara bagaimanakah KIA melakukan perbuatannya terhadap


saudaripada bulan Maret 2015 bertempat dirumah saudari tersebut?
9. Awalnya saya dihubungi melalui sms:
KIA :ada buat apa
Saya: ada duduk-duduk saja
KIA : ada dengan siapa dirumah
Saya: "sendiri saja
KIA : sayapi main-main kerumah ko?
Saya : kalau mau datang, na datang su"
KIA : Ok
Kemudian KIA sekitar jam 15.00 Wita langsung datang kerumah saya
sendirian dengan menggunakan sepeda motor Mio Fino warna biru ED 6745
CA, dan sesampainya dirumah saya, kemudian kami duduk cerita diruang
tempat nonton televisi berduaan,dan KIA langsung memeluk dan mencium
saya kemudian KIA tanya sama saya su siap namun saat itu saya tidak
menjawab apa-apa namun hanya menganggukkan kepala saja kemudian KIA
mengajak saya untuk berhubungan badan diruang depan televisi tersebut
namun saat itu saya tidak mau kemudian KIA mengajak saya untuk
berhubungan badan dikamar saya dan sekitar jam 15.30 Wita kami masuk
149

kedalam kamar kemudian kami membuka pakaian bawah saja yang saat itu
saya menggunakan celana pendek kain serta celana dalam saya juga dibuka
saat itu dan KIA juga membuka celana pendek levis warna biru luntur dan
celana dalamnya KIA juga dibuka dan selanjutnya KIA melakukan
mensetubuhi saya diatas tempat tidur dimana posisi KIA diatasnya saya
kemudian KIA mencium pipi dan bibir saya selanjutnya KIA
mensetubuhi saya dengan cara KIA memegang kemaluannya yang sudah
posisi tegang dengan menggunakan tangan kiri dan kemudian saya KIA
masukkan kemaluannya kedalam kemaluan saya yang posisinya saya tidur
tengadah dengan posisi kedua kaki saya ditekuk keatas dan dibuka
menyerupai huruf V, sehingga saya ditindihnya sambil memasukkan
kemaluannya dan menggoyang-goyangkan pinggulnya sampai spermanya
keluar dan ditumpahkan dibawah selangkangan saya saat itu, kemudian saya
dan KIA langsung mengenakan pakaian kembali dan KIA masih memeluk dan
mencium saya setelah itu kami keluar kamar dan duduk-duduk diruangan
televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30 Wita KIA kemudian pulang kerumah.
.
10. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudari disetubuhi yang kedua oleh KIA
pada bulan Juni 2015 bertempat dirumah saudara tersebut?
10. Awalnya KIA menghubungi saya melalui sms:
KIA :ada buat apa
Saya : ada duduk-duduk saja
KIA : 'ada dengan siapa dirumah
Saya : "sendiri saja
KIA : sayapi main-main kerumah ko?
Saya: kalau mau datang, na datang su
KLA : Ok
Kemudian sekitar jam 15.00 Wita KIA datang sendirian dengan menggunakan
sepeda motor Mio Fino warna biru ED 6745 CA, dan sesampai dirumah saya,
kemudian kami duduk di bale-bale dapur, selanjutnya KIA mengajak saya
150

masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi,dan KIA langsung memeluk
dan mencium saya, selanjutnya sekitar jam 15.30 Wita
saya diajak masuk kedalam kamar, kemudian kami membuka pakaian bawah
kami saja masing-masing selanjutnya KIA mensetubuhi saya diatas tempat
tidur dimana posisi KIA diatasnya saya kemudian KIA mencium pipi dan bibir
saya, selanjutnya KIA mensetubuhi saya dengan cara KIA memegang
kemaluanNYA yang sudah posisi tegang dengan menggunakan tangan kiri dan
kemudian dimasukkannya kedalam kemaluan saya dimana saat itu posisi saya
tidur tengadah dengan posisi kedua kaki ditekuk keatas dan dibuka kemudian
KIA memasukkan kemaluannya ke kemaluan saya dan saya menggoyang-
goyangkan pinggul sampai spermanya keluar namun ditumpahkan diluar saat
itu, kemudian kami langsung mengenakan pakaian kembali setelah melakukan
hubungan badan, dan kemudian KIA masih memeluk dan mencium saya,
selanjutnya kami keluar kamar dan duduk-duduk diruangan televisi, dan
kemudian sekitar jam 16.30 Wita saya kemudian KIA pulang kerumah setelah
sore hari.
11. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudari disetubuhi oleh KLA untuk ketiga
kalinya pada tahun 2015 bertempat di padang penggape Desa Wula
Kec.waulla Waijelu tersebut?.
11. Awalnya KIA saya melalui Sims :
KIA :ada buat apa
Saya: ada duduk-duduk saja
KIA: ada dengan siapa dirumah
Saya: sendiri saja
KIA : ada waktu buat keluar ko?
Saya: untuk apa
KIA : ketemuan we
Saya : hai sabar, masih panas dan masih capek pulang sekolah
KIA: iya, kalau begitu istirahat, sebentar kalau ada waktu sms e"
Saya: iya
Selang satu jam kemudian baru saya sama kembali :
151

Saya: lu ada buat apa


KIA : ada baring-baring saja, ada waktu ko, mari su
Saya: ketemu dimana"
KIA: dipohon kehi besar di penggape
Saya: oh iya, tunggu e
Kemudian saya sekitar jam 14.00 Wita saya bertemu dengan KIA dipadang
penggape tersebut kemudian KIA memegang tangan saya dan mengajak
duduk diranting pohon kehi kemudian kami mengobrol, kemudian KIA
mencium saya dan kami peluk-pelukan, selanjutnya KIA melepaskan celana
saya dan KIA juga melepas celana saya saat itu, kemudian KIA mensetubuhi
saya saat posisi sama-sama berdiri dengan posisi KIA mengangkat kaki kiri
saya dengan tangan kanannya dan KIA memasukkan kemaluannya ke
kemaluan saya dan KIA menggoyang-goyangkan pinggulnya sampai
spermanya keluar namun saat itu ditumpahkan diluar. Setelah itu kami
mengenakan celana kami masing-masing saya dengan KIA masih duduk-
duduk bercerita dan sekitar jam 15.00 Wita kami pulang kerumah masing
masing saat itu.
12. Jelaskan dengan cara bagaimanakah KIA tersebut melakukan perbuatannya
yang ke empat kalinya terhadap saudari pada bulan Nopember tahun 2015
bertempat dipadang penggape tersebut?
12. Awalnya KIA menghubungi saya lewat Sms, Kemudian KIA
mengajak saya ketemuan dipadang dan sekitar jam 14.30 Wita kami bertemu
dipadang penggape selanjutnya KIA memegang tangan saya dan mengajak
duduk sambil mengobrol, kemudian saya dicium, dipeluk-peluk,- selanjutnya
KIA melepaskan celana saya dan KIA juga melepaskan celananya sendiri,
kemudian saat posisi sama-sama berdiri dimana saat itu kaki kiri saya diangkat
oleh KIA dengan tangan kanannya dan kemudian KIA memasukkan
kemaluannya ke kekamlauan saya dan menggoyang-goyangkan pinggulnya
sampai spermanya keluar namun ditumpahkan diluar.
13. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudari disetubuhi oleh KA yang kelima
pada bulan Desember tahun 2015 bertempat dipadang penggape?
152

13. Awalnya saya di sms oleh KIA dan saya diajak ketemuan,
setelah bertemu KIA memegang tangan saya dan membawa duduk untuk
mengobrol, kemudian saya dicium, dipeluk-peluk, selanjutnya KIA
melepaskan celana kemudian KIA melepas celananya dan digunakan sebagai
alas dan kemudian saya ditidurkan dan saya ditindihnya dengan posisi KIA
diatasnya saya selanjutnya kaki saya ditekuk dan dibuka seperti bentuk huruf
V, baru kemudian KIA memasukkan kemaluannya ke kemaluan saya dan
digoyang-goyangkannya pinggulnya hingga sperma keluar didalam kemaluan
saya .
14. Apakah setiap KIA datang kerumah saudari ada yang mengetahuinya,
ielaskan? 14. Tidak ada.
15. Jelaskan pakaian apakah yang saudari kenakan sewaktu disetubuhi oleh KLA,
jelaskan ?. 15. Setiap KIA mensetubuhi saya, pakaian
yang saya gunakan adalah celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi
merah biru, baju kaos warna putih bergamabra Angry Bird, celana dalam
warna kuning pudar bagian belakang ada gambar Doraemon. Dan saya juga
pernah menggunakan celana pendek kain warna kombinasi hitam putih coklat,
baju kaos warna merah polos, celana dalam warna pink muda bergambar
Doraemon, sedangkan bh-nya saya tidak perhatikan saat itu.
16. Apakah saat saudari disetubuhi oleh KIA, saudari yakin kalau spermanya
KIA tersebut dikeluarkan diluar ataukah ada yang keluar didalam
kemaluansaudari, jelaskan ?.
16
Yang saya ingat hanya satu kali yang spermanya dikeluarkan didalam
kemaluan saya yaitu pada saat saya disetubuhi terakhir oleh KIA tersebut yaitu
pada bulan Desember 2015.-
17. Apakah saat saudari disetubuhi oleh KIA, saudari dipaksan ataupun diancam
ataupun dijanjikan sesuatu, jelaskan?. 17
Saat itu saya hanya dijanjikan akan dijadikan istrinya dan akan
bertanggungjawab kalau saya hamil.
153

18. Jika demikian, apakah hubungan saudari dengan KIA, jelaskan ?


18. Saya dengan KIA berpacaran dari tahun 2013 sampai sekarang.

19. Siapa sajakah yang mengetahui kalau saudara dengan KIA tersebut menjalin
hubungan (pacaran), jelaskan ? 19. Yang tahu adalah
WATIJA SUZANNA RIJA
20. Apakah orang tua saudari mengetahui kalau saudari pacaran dengan KIA,
jelaskan ? 20. Saya tidak mengetahuiny
21. Dengan maksud apakah sehingga saudari mau saat disetubuhi oleh KIA,
jelaskan ? 21. Pada awalnya saya tidak mau namun
karena KIA berjanji akan bertanggungjawab dan akan menjadikan saya
istrinya sehingga saya mau saat disetubuhinya

22. Dengan semua perbuatan yang telah dilakukan oleh KIA terhadap saudari
tersebut, apakah yang saudari alami sekarang, jelaskan ?...........................22.
Saat saya disetubuhi oleh KIA pertama kalinya saya merasakan kesakitan pada
emaluan saya dan sampai mengeluarkan darah, dan saya sampai hamil tiga
bulan sekarang ini serta saya juga merasa malu sama keluarga dan teman-
teman sekolah saya akibat perbuatannya KIA tersebut.
23. Jika demikian, sejak kapan saudari tahu bahwa saudari hamil, jelaskan 2--- 23.
Sejak bulan Desember tahun 2016 saya sudah tidak mendapatkan haid lagi
barulah saya tahu bahwa saya hamil.
24. Jika demikian, sejak saudari merasa bahwa saudari hamil apakah ada orang
lain yang tahu bahwa saudari hamil, jelaskan ?
Tidak ada yang tahu. Jika demikian, apakah saudara KIA tahu bahwa saudari
sedang mengandung anak dari saudara KIA II akibat dari perbuatannya kepada
saudari, jelaskan ?
25. Saya sudah memberitahukan tentang kehamilan saya melalui pesan singkat
atau SMS menggunakan Hand Phone Saya.

26. Jika demikian, kapan dan dimanakah saudari memberitahu tentang


kehamililan saudari kepada saudara KIA, jelaskan?
154

26. Pada bulan Januari 2016 hari dan tanggalnya saya lupa
sekitar jam 19.00 wita saya mengirimkan pesan singkat melalui Hand Phone
saya dari rumah saya di Landalara, Dusu Waimima, Desa Wula, Kecamatan
Wulla Waijilu, Kabupaten Sumba Timur.
27. Jika demikian, apakah saudari masih ingat pesan singkat apa yang saudari
kirimkan ke saudara KIA saat saudari memberitahukan tentang kehamilan
saudari, jelaskan ? 27. Yang saya ingat bahwa
pesan singkat tersebut berbunyi Saya sudah hamil'
28. Jika demikian, apakah yang di lakukan oleh saudara KIA saat setelah
mendengar bahwa saudara sedang hamil, jelaskan ?
28. Saat itu saudara KIA membalas pesan singkat saya dengan berkata
apapun yang terjadi saya tanggungjawab dan saya siap apapun yang orang
tuanya kau buat sama saya dan berkata lagi kalau bisa kaukasi gugur".

29. Saat saudari tahu bahwa saudari sedang hamil, apakah yang saudari lakukan
saat itu, jelaskan ? 29. Saat tahu saya hamil saya sempat
berpikir untuk menggugurkan kandungan saya dengan cara meminum seprite
di campur dengan garam karena saya takut ketahuan orang tua,

30. Jika demikian, apakah ada orang lain yang memberitahukan kepada saudari
sehingga saudari meminum seprite di campur dengan garam tersebut, jelaskan
? 30. Tidak ada, dari inisiatifnya saya sendiri untuk
meminum seprite di campur dengan garam.

31. Jika demikian, apakah sebelum atau sesudah saudari memberitahukan kepada
saudara KIA saat saudari meminum seprite dicampur dengan garam, jelaskan
? 31. Sebelum saya memberitahukan tentang kehamilan saya
kepada saudara KIA
32. Jelaskan siapakah dirumah saudari yang mengetahui pertama kali kalau
saudari hamil ? 32. Saat itu tanggal 1 Pebruari 2016 sekitar
jam 16.00 Wita mama saya yang tahu pertama kali, awalnya saya dilihat ada
155

lemes-lemes dan kemudian mama saya bertanya tentang keadaan saya dan
saya langsung menangis sambil memeluk mama saya, kemudian saya
menceritakan semua tentang keadaan saya saat itu.
33. Ditunjukkan kepada saudara satu unit sepeda motor Mio Fino warna biru ED
6745 CA, apakah benar kendaraan tersebut yang dipergunakan KIA saat
datang kerumah saudari untuk mensetubuhi saudari jelaskan ?
33. Ya memang benar motor tersebutlah yang digunakan
saat datang kerumah saya dan kemudian mensetubuhi saya.

34. Ditunjukkan kepada saudara beberapa lembar pakaian saudari berupa : dua
lembar celana pendek, dua lembar celana dalam, dua buah bh, dua lembar baju
kaos, jelaskan mengenai pakaian tersebut?
34. Saat saya disetubuhi oleh KIA saya menggunakan celana pendek kain
kotak-kotak warna kombinasi merah biru, baju kaos warna putih bergambar
Angry Bird, celana dalam warna kuning pudar bagian belakang ada gambar
Doraemon. Saat saya saya juga pernah menggunakan celana pendek kain
warna kombinasi hitam putih coklat, baju kaos warna merah polos, celana
dalam warna pink muda bergambar Doraemon, sedangkan bh-nya saya
kenakan bergntian.
35. Ditunjukkan kepada saudari celana pendek levis warna biru pudar dan bajo
kaos warna abu-abu beRTuliskan DEVELOPMENT, jelaskan mengenai
pakaian tersebut ? 35. Pakaian tersebut
pernah digunakan oleh KIA sewaktu bertemu saya dan kemudian mensetubuhi
saya dan celananya tersebut pernah digunakan sebagai alas sewaktu saya
disetubuhi pada bulan Desember 2015 dipadang penggape.

36. Apakah masih ada keterangan lain lagi yang ingin saudari tambahkan
sehubungan dengan kejadian tersebut diatas jelaskan ?
36. Tidak.
37. Apakah masih ada keterangan lain lagi yang ingin saudara tambahkan
berkaitan dengan masalah tersebut diatas, jelaskan ?
156

37. Tidak ada. Setelah


Berita Acara Pemeriksaan di buat kemudian dikembalikan kepada yang
diperiksa untuk dibaca/dibacakan dengan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti, dan selanjutnya yang diperiksa membenarkan semua
keterangannya tersebut diatas, maka untuk menguatkannya yang di periksa
turut membubuhkan tanda tangan/cap jempolnya seperti yang tertera di bawah
ini

Pendamping: Yang diperiksa:

NELY AGUSTINA MARGE MELAN RAHA


Demikianlah berita acara pemeriksaan ini dibuat dengan sebenar-
benarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemjudian ditutup dan ditanda
tangani di Wulla Waijelu pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut
diatas.
Yang melakukan pemeriksaan
Penyidik,

NGAKA DARMAWAN
INSPEKTUR POLISI DUA NRP.65120314

Penyidik Pembantu:

I GEDE PUTU PARWATA


BRIGADIR POLISI KEPALA
NRP.82040393
157

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR


RESORSUMBA TIMUR
SEKTOR WULA WALJELU
PRO JURUSTA
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
(SAKSI)
Pada hari ini Senin tanggal 08 Pebruari tahun 2000 Enam belas Jam 11.30
Waktu Indonesia bagian tengah, Saya:
NGAKAN DARMAWAN
Pangkat IPDA Nrp 65120314. Jabatan penyidik pada kantor kepolisian tersebut di
atas berdasarkan Kep. Kapolda NTT nomor: KEP/46/XI/2014/Polda NTT,
tanggal 11 November 2014 dibantu oleh:
I GEDE PUTU PARWATA
Pangkat Bripka Nrp 82040393, selaku penyidik pembantu pada kantor kepolisian
tersebut di atas berdasarkan Skep Kapolda NTT Nomor Skep. 83 III 2006,
tanggal 1 Maret 2006 akan melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang
mengaku bernama:
WATIJA SUZANA RIJA
Yang sehari-hari sering dipanggil SUZAN, jenis kelamin Perempuan, lahir di
Melolo tanggal 1 Februari 1996, umur 19 tahun, suku Sabu, agama Kristen |
Protestan, pendidikan SMA, pekerjaan Pelajar, Tani Alamat: Aibiko, Desa Wulla,
Kecamatan Wulla Waijelu, Kabupaten Sumba Timur.
la dimintai keterangannya sebagai saksi sehubungan dengan
dugaan perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak di bawah
umur' sebagaimana dimaksud dalam pasal-76D Jo pasal 81 Ayat 2 UU No.35
Tahun 2014 Tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak, sehubungan dengan Laporan Polisi Nomor:
LP/22/I/2016/NT/Resist sek Wula Wajiu, Tanggal 03 februari 2016.
Atas pertanyaan pemeriksa yang diperiksa memberikan jawaban
denganystem tanya jawab sebagai berikut di bawah ini :
158

P E R T A NYA A N: JAWABAN :
1. Apakah sekarang ini saudari dalam keadaan sehat sekarang ini, baik
penglihatan, pendengaran maupun kejiwaan saudari, jelaskan ?
1. Sekarang ini saya dalam keadaan sehat, baik penglihatan,
pendengaran maupun kejiwaan saya2.
2. Sekarang ini saudari dimintai keterangan sebagai saksi sehubungan dengan
dugaan perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak
dibawah umur, apakah saudari bersedia dimintai keterangan dan akan
memberikan keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa, jelaskan ?
2. Ya, saya mengerti dan saya bersedia dimintai keterangan
dan saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa.

3. Apakah saudari kenal dan ada hubungan keluarga dengan MARGE MELAN
RAHA als. MEA, jelaskan?
3. Ya, saya mengenalnya karena MEA adalah saudara
sepupu saya.

4. Apakah saudari tahu berapakah umur MEA sekarang ini, jelaskan?


4. Umur MEA baru 16 tahun dan masih sekolah di SMAN
I kelas 2.

5. Apakah saudari tahu dimanakah MEA tinggal dan bersama dengan siapa,
jelaskan? 5. MEA tinggal di Landalara di Desa Wulla
Kecamatan Wulla Waijelu Kabupaten Sumba Timur bersama dengan orang
tua kandungnya.

6. Apakah saudari kenal dan ada hubungan keluarga dengan MEA, jelaskan?
6. Ya, saya mengenalnya namun tidak hubungan
keluarga.

7. Apakah saudari tahu kalau antara MEA dan KIA tersebut menjalin hubungan
(pacaran), jalaskan?
7. Ya, saya mengetahuinya karena diberitahu oleh
MEA dan mereka pacaran sejak MEA kelas 3 SMP sampai sekarang.
159

8. Kapan dan dimanakah saudari diberitahu oleh MEA kalau MEA berpacaran
dengan KIA tersebut, jelaskan ?
8. Pada tahun 2015 saya diberitahu oleh
MEA melalui sms kalau dirinya ada pacaran dengan KIA dan kalau bertemu
juga dengan MEA saya diberitahu juga saat-saat ngobrol dengan MEA.

9. Apakah yang saudari katakan kepada MEA setelah saudari mengetahui kalau
MEA berpacaran dengan KIA, jelaskan ?
9. Saya tidak ada bilang apa-apa, saat diberitahu saya hanya ketawa saja.

10. Apakah saudari pernah melihat sewaktu MEA bertemu dengan KIA sejak
saudari tahu kalau MEA dengan KIA pacaran, jelaskan ?
10. Tidak pernah.
11. Apakah saudari tahu kalau MEA sekarang ini dalam keadaan hamil, jelaskan?
11. Saya baru tahu kalau MEA ada hamil dan saat itu orangtua saya
yang memberitah saya saat dirumah.
12. Apakah saudari tahu siapakah yang menyebabkan MEA tersebut hamil,
jelaskan ? 12. Saat itu orangtua saya cerita
kalau yang menghamili MEA adalah KIA.
13. Apakah saudari tahu sudah berapa usia kehamilannya MEA tersebut, jelaskan
? 13. Saya tidak tahu.
14. Apakah saudari tahu, apakah antara MEA dengan KIA tersebut pernah
melakukan hubungan badan, jelaskan ?
14. Tidak.
15. Apakah MEA selain berpacaran dengan KIA, MEA juga ada berpacaran
dengan orang lain, jelaskan?
15. Yang saya tahu, MEA hanya pacaran dengan KIA saja.
16. Apakah semua keterangan saudari tersebut diatas semuanya sudah benar dan
bisa saudari pertanggungjawabkan dipersidangan, jelaskan ?
16. Ya, semuanya sudah benar dan bisa saya pertanggungjawabkan
dipersidangan.
160

17. Apakah saudari merasa dipaksa untuk memberikan keterangan kepada


pemeriksa, jelaskan ? 17.Tidak,
Setelah Berita Acara Pemeriksaan di buat kemudian
dikembalikan kepada yang diperiksa untuk dibaca/dibacakan dengan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan selanjutnya yang diperiksa
membenarkan semua keterangannya tersebut diatas, maka untuk
menguatkannya yang di periksa turut membubuhkan tanda tangan/cap
jempolinya seperti yang tertera di bawah ini
Yang diperiksa,

WATIJA SUZANNARIJA
Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenar-
benarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditanda
tangani di Wula Wajelu pada hari tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas.
Yang melakukan pemeriksaan;

Penyidik,

NGAKA DARMAWAN
INSPEKTUR POLISI DUA
NRP.65120314

Penyidik Pembantu :

I GEDE PUTU PARWATA


BRIGADIR POLISI KEPALA
NRP.82040393
161

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR RESORSUMBA


TIMUR
SEKTOR WULAWAIJELU
PRO JURUSITA

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


(SAKSI)

Pada hari ini Selasa tanggal 09 Pebruari tahun 2000 Enam belas Jam 08.30
Waktu Indonesia bagian tengah, Saya:
NGAKAN DARMAWAN
Pangkat IPDA Nrp 65120314.Jabatan penyidik pada kantor kepolisian tersebut di
atas berdasarkan Kep. Kapolda NTT nomor : KEP/466/XI/2014/Polda NTT,
tanggal 11 November 2014 dibantu oleh:
I GEDE PUTU PARWATA
Pangkat Bripka Nrp 82040393, selaku penyidik pembantu pada kantor kepolisian
tersebut di atas berdasarkan Skep Kapolda NTT Nomor Skep. 83 III 2006, tanggal
1 Maret 2006 akan melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang mengaku
bernama: SONIRABA
Sehari-hari biasa dipanggil Bapak Soni, Jenis kelamin Laki-laki, lahir di Sabu
tanggal 25 Desember 1966, umur 49 tahun, suku Sabu, Kewarganegaraan
Indonesia, Agama Kristen Protestan, Pendidikan terakhir SMP, Pekerjaan Tani,
Alamat : RT 007 RW 004 Wula Desa Wula Kec. Wula Waijelu, Kab. Sumba
Timur.
Ia di mintai keterangannya sebagai saksi sehubungan dengan dugaan
perkara indak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 76D Jo pasal 81 Ayat 2 UU No. 35 Tahun
2014 Tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak, dan sehubungan dengan Laporan Polisi Nomor: LP/22/II/2016/
162

NTT/Sek Wula Wajelu, Tanggal 03 Pebruari 2016.


Atas pertanyaan pemeriksa yang di periksa memberikan jawaban dengan
sistem tanya jawab seperti yang terdapat di bawah ini :
PERTANYAAN : JAWABAN :
1. Apakah sekarang ini saudara dalam keadaan sehat sekarang ini, baik
penglihatan, pendengaran maupun kejiwaan saudara, jelaskan?
1. Sekarang ini saya dalam keadaan sehat, baik penglihatan,
pendengaran maupun kejiwaan saya.
2. Sekarang ini saudara dimintai keterangan sebagai saksi sehubungan dengan
dugaan perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah
umur, apakah saudara bersedia dimintai keterangan dan akan memberikan
keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa, jelaskan?
2. Ya, saya mengerti dan saya bersedia dimintai keterangan dan saya akan
memberikan keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa.
3. Apakah saudara kenal dan ada hubungan keluarga dengan MARGE MELAN
RAHA als. MEA, jelaskan?.
3. Ya, saya mengenalnya karena MEA merupakan keponakan saya.
4. Apakah saudara tahu berapakah umur MEA tersebut, jelaskan ?
4. Sekarang umurnya MEA adalah 16 Tahun dan masih
berstatus anak sekolah di SMAN II kelas 2.
5. Apakah saudara tahu apakah MEA sudah memiliki teman dekat (pacar),
jelaskan ? 5. Saya tidak mengetahuinya.
6. Apakah saudara tahu dimanakah MEA tinggal dan bersama siapa jelaskan?
6 MEA tinggal bersama dengan orangtua kandungnya di Desa
Wula Kecamatan Wula Wajelu Kabupaten Sumba Timur.

7. Apakah saudara kenal dan ada hubungan keluarga dengan KIA, jelaskan?
7. Ya, saya mengenalnya namun tidak ada hubungan
keluarga dan yang bersangkutan tinggal dilingkungan Dusun Waimima.
163

8. Jika demikian, apakah pada bulan Juni 2015 saudara pernah bertemu melihat
KIA berada dirumahnya MEA, jelaskan ?
8. Saat itu sekitar jam 15.00 Wita saya sementara menimba air dirumahnya
MEA dan setelah selesai saya menimba air dan akan berangkat pulang disaat
saya membalikkan badan saya, saya lihat sudah ada KIA dirumahnya MEA
dan KIA juga masih sempat menegur saya saat itu, setelah itu saya langsung
jalan pulang karena sudah habis menimba air.
9. Siapa sajakah yang ada dirumahnya MEA sewaktu saudara datang menimba
air saat itu, jelaskan ? 9. Saya lihat saat itu tidak ada
orang dan saya langsung kelokasi sumur untuk menimba air.
10. Apakah sewaktu saudara akan pulang setelah menimba air tersebut saudara
melihat KIA ada bersama dengan MEA dirumah tersebut, jelaskan?
10. Saat itu saya tidak perhatikan yang saya lihat hanya
KIA saja dan saya juga tidak menanyakan apa-apa sama KIA saat itu.

11. Apakah saudara tahu dengan maksud apakah KIA datang kerumahnya MEA
saat itu dan menggunakan apakah saat KIA datang saat itu, jelaskan?
11. Tujuannya saya tidak tahu dan apakah saat itu datang dengan
menggunakan motor atau tidak saya tidak perhatikan saat itu.

12. Apakah saudara tahu kalau saat ini MEA dalam keadaan hamil, jelaskan?
12. Saya tidak mengetahuinya.
13. Apakah semua keterangan yang telah saudara berikan semuanya sudah benar
dan bisa saudara pertanggungjawabkan dipersidangan, jelaskan?
13. Ya, semuanya sudah benar dan bisa saya pertanggungjawabkan
dipersidangan.
14. Apakah saudara merasa dipaksa untuk memberikan keterangan kepada
pemeriksa, jelaskan? 14. Tidak.
Setelah Berita Acara Pemeriksaan di buat kemudian dikembalikan kepada
yang diperiksa untuk dibaca/dibacakan dengan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti, dan selanjutnya yang diperiksa membenarkan semua
164

keterangannya tersebut diatas, maka untuk menguatkannya yang di periksa


turut membubuhkan tanda tangan/cap jempolnya seperti yang tertera di bawah
ini
Yang diperiksa :

SONI RABA
Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenar-
benarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditanda
tangani di Wula Wajelu pada hari tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas.

Yang melakukan pemeriksaan;

Penyidik,

NGAKA DARMAWAN
INSPEKTUR POLISI DUA
NRP.65120314

Penyidik Pembantu :

I GEDE PUTU PARWATA


BRIGADIR POLISI KEPALA
NRP.82040393
165

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR


RESOR SUMBA TIMUR
SEKTOR WULA WAIJELU
PRO JURUSITA

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


(SAKSI)

Pada hari ini Selasa tanggal 09 Januari tahun 2000 Enam belas Jam 09.30
Waktu Indonesia bagian tengah, Saya :
NGAKAN DARMAWAN
Pangkat IPDA Nrp 65120314. Jabatan penyidik pada kantor kepolisian tersebut
di atas berdasarkan Kep. Kapolda NTT nomor : KEP/466/XI/2014/Polda NTT,
tanggal 11 November 2014 dibantu oleh :
I GEDE PUTU PARWATA
Pangkat Bripka Nrp 82040393, selaku penyidik pembantu pada kantor kepolisian
di atas berdasarkan Skep Kapolda NTT Nomor Skep. 83 / II 2006, tanggal 1
Maret 2006 akan melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang mengaku
bernama:
OKTOPIANUS JOTA
Sehari-hari biasa dipanggil OKTO, Jenis kelamin Laki-laki, lahir di Penggape
Desa Wula tanggal 11 Juni 1990, umur 25 tahun, suku Sabu, Kewarganegaraan
donesia, Agama Kristen Protestan, Pendidikan terakhir SMP, Pekerjaan Tani,
Alamat : RT 006 RW 003 Penggape Desa Wula Kec. Wula Wajelu, Kab. Sumba
Timur.
Ia dimintai keterangannya sebagai saksi sehubungan dengan dugaan
perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 76D Jo pasal 81 Ayat 2 UU No. 35 Tahun 14
Tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,
dan sehubungan dengan Laporan Polisi Nomor : LP/22/II/2016 NTT/Res.ST/Sek
166

Wula Wajelu, Tanggal 03 Pebruari 2016.


Atas pertanyaan pemeriksa yang di periksa memberikan jawaban dengan
sistem tanya jawab seperti yang terdapat di bawah ini :
PERTANYAAN: JAWABAN:
1. Apakah sekarang ini saudara dalam keadaan sehat sekarang ini, baik
penglihatan, pendengaran maupun kejiwaan saudara, jelaskan ?
1. Sekarang ini saya dalam keadaan sehat, baik baik penglihatan,
pendengaran maupun kejiwaan saya.
2. Sekarang ini saudara dimintai keterangan sebagai saksi sehubungan dengan
dugaan perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah
umur, apakah saudara bersedia dimintai keterangan dan akan memberikan
keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa, jelaskan?
2. Ya, saya mengerti dan saya bersedia dimintai keterangan dan
saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa.

3. Apakah saudara kenal dan ada hubungan keluarga dengan KIA, jelaskan?
3. Ya, saya mengenalnya karena KIA adalah
saudara sepupu saya.
4. Apakah saudara kenal dengan MARGE MELAN RAHA alls. MEA, jelaskan
?. 4. Ya, saya mengenalnya namun tidak ada
hubungan keluarga.
5. Apakah saudara tahu apakah antara KIA dengan MEA tersebut ada hubungan
khusus (pacaran), jelaskan? 5. Awalnya saya tidak tahu
kalau antara KIA dengan MEA tersebut berpacaran, kemudian saat KIA
datang kerumah saya untuk minta makan, disaat saya suruh istri saya untuk
menyiapkan makanan tiba-tiba KIA pergi untuk buang air di kamar mandi
namun saya tunggu-tunggu saat itu tidak balik-balik dari kamar mandi
sehingga saya merasa takut karena saat datang KIA mengaku ada sakit saat
itu, kemudian saya menyusulnya untuk mencarinya saat itu ternyata saya
temukan KIA ada dipadang penggape sementara duduk-duduk dengan MEA
dan setelah saya tahu kalau KIA ada bersama dengan MEA dipadang saat itu
167

saya kemudian langsung pulang kerumah.

6. Kapan dan dimanakah saat itu saudara menemukan KIA ada bersama dengan.
MEA, jelaskan ? 6. Waktunya saya tidak ingat
yang jelas saat itu tahun 2016 sekitar jam 11.00 Wita dipadang penggape Desa
Wulla Kecamatan Wulla waijelu Kabupaten Sumba Timur.

7. Apakah sewaktu saudara melihat KIA bersama dengan MEA saat itu dipadang
penggape, saudara sempat menegurnya, jelaskan?
7. Saat itu saya mencari KIA sambil memanggilmanggil namanya dan
kemudian saya lihat MEA lari saat itu dari tempatnya KIA saat itu dan saya
langsung pulang saat itu karena malu dengan mereka.
8. Apakah saudara tahu kemanakah MEA lari saat itu dan apakah kemudian
MEA kembali menemui KIA ditempat tersebut, jelaskan ?
8. Saat itu saya lihat MEA lari menuju kearah rumahnya namun saya tidak
tahu apakah lari kerumahnya langsung atau sembunyi saat itu saya juga tidak
tahu.
9. Apakah saudara bisa pastikan kalau yang lari saat itu adalah MEA, jelaskan ?
9. Ya, saya yakin yang lari saat saya memanggil-manggil
KIA adalah MEA karena saya lihat jelas orangnya saat itu.

10. Apakah saudara tahu dari sejak kapankah KIA pacaran dengan MEA tersebut,
jelaskan? 10.Saya tidak mengetahuinya.

11. Apakah sewaktu saudara melihat KIA dan MEA dipadang penggape tersebut
sementara bermesraan, jelaskan? 11. Saat itu saya lihat
mereka sementara duduk-duduk cerita saja.
12. Apakah saudara tahu, selain MEA pacaran dengan KIA, MEA memiliki pacar
lainnya, jelaskan ? 12. Saya tidak tahu.
168

13. Apakah saudara tahu apakah akibat yang dialami MEA akibat pacaran dengan
KIA, jelaskan ? 13. Awalnya saya tidak tahu setelah
KIA dijemput sama polisi baru saya tahu kalau MEA ada hamil namun saya
tidak tahu sudah berapa bulan kehamilannya tersebut.

14. Apakah masih ada keterangan lain yang ingin saudara tambahkan berkaitan
dengan masalah tersebut diatas, jelaskan ?
14. Tidak ada.
15. Apakah semua keterangan yang saudara berikan tersebut diatas semuanya
Sudah benar dan bisa saudara pertanggungjawabkan dipersidangan jelaskan ?
15. Ya, semuanya sudah benar dan bisa saya
pertanggungjawabkan dipersidangan.
16. Apakah saudara merasa dipaksa untuk memberikan keterangan kepada
pemeriksa, jelaskan ? I6. Tidak.
Setelah Berita Acara Pemeriksaan dibuat kemudian dikembalikan kepada
yang diperiksa untuk dibaca/dibacakan dengan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti, dan selanjutnya yang diperiksa membenarkan semua
keterangannya tersebut diatas, maka untuk menguatkannya yang diperiksa
turut membubuhkan tanda tangan/cap jempolnya seperti yang tertera di bawah
ini.
Yang diperiksa:

OKTOPIANUS JOT
Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenar-
benarnya Ia kekuatan sumpah jabatan,kemudian ditutup dan ditanda
tangani di Wula Wajelu pada hari tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas.
169

Yang melakukan pemeriksaan;


Penyidik,

NGAKA DARMAWAN
INSPEKTUR POLISI DUA
NRP,65120314

Penyidik Pembantu :

I GEDE PUTU PARWATA


BRIGADIR POLISI KEPALA
NRP.820403.93
170

2. Dakwaan :
KEJAKSAAN NEGERI WAINGAPU P-29
UNTUK KEADILAN ***

S U RA T DA KWA AN
Nomor Register Perkara : PDM- /WGP/ /2015
I. I DENTAS TERDAKWA:
Nama lengkap : MALKIAS JOTA Als. KIA
Tempat Lahir : Sabu Raijua Umur/Tgl Lahir : 27 Tahun / 15 Mei 1988
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : RT. 08 RW. 04 Waimina Desa Wula, Kec. Wula Waijelu,
Kab. Sumba Timur.
Agama : Protestan
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMA
II. PENANGKAPAN DAN PENAHANAN:
- Diangkap oleh Penyidik pada tanggal 06 Pebruari 2016
- Ditahan oleh Penyidik (Jenis Rutan):
- Terhitung sejak tanggal 07 Pebruari 2016 s/d tanggal 26 Pebruari 2016
- Diperpanjang Penahanannya oleh Penuntut Umum:
- Terhitung sejak tanggal 27 Pebruari 2016 s/d tanggal 06 April 2016
- Ditahan oleh Penuntut Umum (Jenis Rutan): Terhitung sejak tanggal 06
April 2016 sampai dengan perkara ini dilimpahkan di Pengadilan.
III. DAKWAAN:
KESATU
Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Als. KIA pertama kali pada bulan
Maret 2015 sekitar jam 15.30 wita bertempati di kamar tidur korban MARGE
MELAN RAHA di landalarak Desa Wula Waijelu Kab. Sumba Timur, atau
setidak-tidaknya pada tempat lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri
171

Waingapu yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, kejadian


selanjutnya pada hari dan bulan yang sudah tidak dapat diingat lagi oleh
terdakwa tetapi pada tahun 2015 sekitar jam 14.00 wita bertempat di padang
panggape, atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam Daerah Hukum
Pengadilan Negeri Waingapu yang berwenang memeriksa dan mengadili
perkaranya, dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya
atau dengan orang lain terhadap saksi korban MARGE MELAN RAHA,
dimana perbuatan tersebut harus dipandang sebagai perbuatan yang
berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan, perbuatan mana
terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas,
berawal pada bulan Maret 2015 awalnya terdakwa menghubungi saksi
korban MARGE MELAN RAHA memalui sms kepada saksi korban
MARGE MELAN RAHA, kemudian terdakwa datang ke rumah saksi
- Korban sendirian dengan mengguakan sepeda motor Mio Fino warna biru
ED 6745 CA, selajutnya terdakwa bersama dengan saksi korban duduk
bercerita di ruang tempat noton tv berduaan, kemuadian terdakwa
langsung memeluk dan mencium saksi korban kemudian terdakwa
mengatakan kepada saksi korban su siap namun saat itu saksi korban
tidak menjawab apa-apa namun hanya menganggukan kepala saja,
selanjutnya terdakwa mengajak saksi korban untuk berhubungan badan
diruang depan televisi tersebut namun saat itu saksi korban tidak mau
kemudian terdakwa mengajak saksi korban untuk berhubungan badan
dikamarya, selanjutnya saksi korban dan terdakwa masuk kedalam kamar
kemudian terdakwa membuka celana dan celana dalam terdakwa dan saksi
korban juga membuka celana dan celana dalam saksi korban, selanjutnya
terdakwa melakukan hubugan badan dengan saksi korban sebelum
melakukan hubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi korban untuk
dijadikan sebagai istri, selajutnya terdakwa melakukan hubungan badan
diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi korban
172

kemudian terdakwa mencium pipi dan bibir saksi korban kemudian


terdakwa memegang kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang
dengan menggunakan tangan kiri kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya kedalam kemaluan saksi korban yang posisinya tidur
tengadah dengan posisi kedua kaki saksi korban ditekuk keatas dan dibuka
menyerupai huruf V, kemudian terdakwa menggoyang-goyangkan
pantatnya sampai terdakwa mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan
dibawah selangkangan saksi korban. kemudian saksi korban dan terdakwa
langsung mengenakan celana kembali kemudian terdakwa memeluk dan
mencium saksi korban denga mengatakan kepada saksi korban bahwa
jika terjadi sesuatu saya aka bertanggung jawab" setelah itu kami keluar
kamar dan duduk-duduk diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam
16.30 Wita terdakwa kemudian pulang kerumah.
- Bahwa selanjutnya pada bulan Juni 2015 sekitar jam 15.00 Wita berawal
terdakwa menghubungi saksi korban melalui sms untuk bertemu
kemudian terdakwa datang kerumah saksi korban, kemudiann saksi dan
terdakwa duduk di bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak saksi
korban masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi, kemudian
terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi korban, selanjutya
terdakwa mengajak saksi korban masuk ke dalam kamar, kemudian
terdakwa dan saksi korban membuka pakaian bawah saja masing-masing
selanjutnya terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi korban
diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi korban
kemudian terdakwa mencium pipi dan bibir saksi korban, selanjutnya
terdakwa memegang kemaluan terdakwa yang sudah dalam keadaan
tegang dengan menggunakan tangan kiri dan memasukkannya kedalam
kemaluan saksi korban dan menggoyanggoyangkan pantat terdakwa
sampai spermanya keluar namun ditumpahkan diluar kemaluan saksi
korban.
- Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat
lagi tetapi pada tahun 2015 berawal terdakwa menghubungi saksi korban
173

melalui sms untuk mengajak saksi korba bertemu, kemudia terdakwa dan
saksi korban bertemu dipadang penggape Desa Wula Wajelu Kec. Wula
Wajelu Kab. Sumba Timur, kemudian terdakwa memegang tangan saksi
korban dan mengajak duduk diranting pohon kehi sambil mengobrol,
kemudian terdakwa mencium saksi korban dan memeluk saksi korban,
selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan
saksi korban juga melepas celana dan celana dalamnya, kemudian
terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi korban dengan posisi
sama-sama berdiri saling berhadapan dan terdakwa mengangkat kaki kiri
saksi korban dengan mengguakan tangan kanannya kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke dalam
kemaluan saksi korban dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa
sampai sperma terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari kemaluan
saksi korban.
- Berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor
9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010 menerangkan bahwa saksi korban
MARGE MELAN RAHA lahir pada tanggal 19 Januari 2000, sehingga
pada saat kejadian tahun 2016 saksi korban baru berumur 16 (enam belas)
tahun, atau setidak-tidaknya belum berumur 18 (delapan belas) tahun dan
masih tergolong anak.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak Jo. Pasal 65 ayat(1) KUHP,
DAN
KEDUA
Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Als. KIA pada hari dan tanggal yang
sudah tidak dapat diingat lagi tetapi pada bulan November 2015 sekitajam
14.30 bertempat di padang panggape, atau setidak-tidaknya pada tempat lain
dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Waingapu yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkaranya, kejadian selanjutnya pada bulan
Desember 2015 yang hari dan tanggalnya sudah tidak diingat lagi, bertempat di
174

padang panggape Desa Wula wajelu Kec. Wula Waijelu Kab. Sumba Timur,
atau setidak-tidaknya pada
tempat lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Waingapu yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja melakukan tipu
muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain terhadap saksi korban
MARGE MELAN RAHA, perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara
sebagai berikut :
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal
pada hari dan tanggal yag sudah tidak dapat diingat lagi tetapi pada bulan
November 2015 berawal terdakwa menghubungi saksi korban melalui sms,
untuk mengajak ketemuan di padang dan sekitar jam 14.30 Wita terdakwa
dan saksi korban bertemu dipadang penggape selanjutnya terdakwa
memegang tangan saksi korban dan mengajak duduk sambil mengobrol,
kemudian saksi korban dicium, dipelukpeluk, selanjutnya terdakwa
melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi korban juga
melepaskan celana dan celana dalam saksi korban, kemudian saat posisi
sama-sama berdiri berhadapan kemudian terdakwa mengangkat kaki kiri
saksi korban dengan menggunakan tangan kanannya kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya ke kekamlauan saksi korban yang sudah dalam
keadaan tegang dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai
mengeluarkan sperma dan dikeluarkan di luar kemaluan saksi korban,
- Selajutnya pada bulan Desember 2015 yang hari dan tanggalnya sudah tidak
diingat lagi, bertempat di padang panggape Desa Wula wajelu Kec. Wula
Wajelu Kab. Sumba Timur, terdakwa menghubungi saksi korban melalui
sms untuk mengajak bertemu di tempat biasa yaitu di padang Panggape
Desa Wula Wajelu Kec. Wula Waijelu Kab. Sumba Timur, kemudian
setelah bertemu terdakwa memegang tangan saksi korban dan mengajak
saksi korban duduk-duduk sambil mengobrol, selanjutnya terdakwa
menicium dan memeluk saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan
celana dalam terdakwa dan saksi korban juga melepaskan celana da celaa
175

dalam yang di pakainya, kemudian celana terdakwa digunakan sebagai alas


kemudian terdakwa menidurkan saksi korban dan terdakwa berada di atas
saksi korban dengan posisi kaki saksi korban ditekuk dan dibuka seperti
bentuk huruf V, kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah
dalam keadaan tegang ke dalam kemaluan saksi korban dan menggoyang-
goyangkannya pantat terdakwa hingga sperma terdakwa keluar didalam
kemaluan saksi korban.
- Bahwa pada saat terdakwa dan saksi korban melakukan hubungan badan
yang pertama kalinya pada bulan maret 2015 terdakwa mengatakan kepada
saksi korban kalau saya akan menjadikanya istri sehingga terdakwa
melakukan perbuatan hubungan badan kepada saksi korban berulang-
ulangkali.
- Berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran 9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010
menerangkan bahwa saksi korban MARGE MELAN RAHA lahir pada
tanggal 19 Januari 2000, sehingga pada saat kejadian tahun 2015 saksi
korban baru berumur 16 (enam belas) tahun, atau setidak-tidaknya belum
berumur 18 (delapan belas) tahun dan masih tergolong anak.
- Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban hamil dengan usia kandungan
kurang lebih 3 (tiga) bulan sebagaimana diterangkan dalam Visum Et
Repertum Nomor 1331/PB/VRH/IV/2016 tanggal 06 April 2016 yang
dibuat dan ditandatangani oleh dr. Otto Henry Ford Sinaga selaku dokter
pemeriksa pada Puskesmas Baing Kabupaten Sumba Timur dengan hasil
pemeriksaan sebagai berikut:
KELAINAN KELAINAN FISIK
Pada bagian luar tubuh pada pemeriksaan kehamilan ditemukan (positi)
hamil
Bagian dalam tubuh : ditemukan pemeriksaan kandungan dengan usia
kehamilan kurang lebih 3 bulan
FAKTA YANG DIALAMISELAMA PERAWATAN
Fakta berupa akibat: tidak tertutup baik selaput dara pada bagian intim
perempuan
176

Fakta berupa tindakan medik:


Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Waingapu, 03 April 2016
JAKSA PENUNTUT UMUM

AFI FFUL BARIR, S, S.H.


AJUN JAKSA NIP. 198503212009121001
177

3. Surat Tuntutan :

KEJAKSAAN NEGERI WAINGAPU


Untuk Keadilan

S UR AT T U N T U TA N
NOMOR REGISTER PERKARA : PDM-106/WGP/11/2016

NAMA TERDAKWA
MALKIASJOTA Alias KIA

MELANGGAR
Pasal 81 Ayat (2) UU RI No. 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak
Jo. Pasal 65 Ayat(1) KUHP
dan
Pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014
Tentang Perubahan Atas UU RI No.23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak.

JAKSA PENUNTUT UMUM


TAHUN 2016
178

KEJAKSAAN NEGERI WAINGAPU P.42


Untuk Keadilan

SU R A T T U N T UT A N
Nomor Register Perkara: PDM- 106/ WGP /11/2016

I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim yang terhormat:
Sdr. Penasehat Hukum dan terdakwa yang kami hormati;
Sidang yang kami muliakan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan ridhonya kepada kita sekalian,
sehingga kita dapat berkumpul untuk menyidangkan perkara ini.

Kepada Ketua Majelis Hakim yang terhormat, kami ucapkan terima kasih
yang tulus, karena telah memimpin persidangan ini dengan penuh kesabaran
dan kearifan, sehingga sidang perkara ini dapat berjalan dengan tertib, aman
dan lancer.

Selanjutnya ucapan terima kasih, kami sampaikan kepada terdakwa yang telah
mengikuti persidangan ini dengan sopan dan tertib, serta Penasehat Hukum
yang telah mendampingi terdakwa untuk menemukan kebenaran meteriil.
Meskipun usaha mencari kebenaran itu beRTolak dari titik yang berbeda
dengan Penuntut umum, namun diyakini bahwa semuanya bermuara pada
kebenaran dan keadilan yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami Penuntut Umum untuk


menguraikan hasil pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama terdakwa :
179

Nama lengkap : MALKIAS JOTA Alias KIA


Tempat Lahir : Sabu Raijua
Umur/Tgl Lahir : 27 tahun / 15 Mici 1988
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : RT. 008 RW.004, Waimina, Desa Wulla, Kec.
Wulla Waijelu, Kab. Sumba Timur.
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMA (berijazah)

Riwayat penahanan terdakwa adalah sebagai berikut:


Ditahan oleh Penyidik (Jenis Rutan):
Sejak tanggal 07 Pebruari 2016 s/d tanggal 26 Pebruari 2016.

Diperpanjang Penahanannya oleh Penuntut Umum


Sejak Tanggal 27 Pebruari 2016 s/d tanggal 06 April 2016.

Ditahan oleh Jaksa Penuntut Umum (Jenis Rutan) :


Sejak tanggal 06 April 2016 s/d 25 April 20 16

Ditahan oleh Hakim PN Waingapu (Jenis Rutan) :


Sejak tanggal 12 April 2016 s/d 12 Mei 2016.
Berdasarkan surat Penetapan Hakim/Hakim Ketua pada Pengadilan Negeri
Waingapu Nomor : 103/Pid. Sus/2016/PN.WGP tanggal 12 April 2016
dengan Acara Pemeriksaan Biasa atau Surat Pelimpahan Perkara Acara
Pemeriksaan Biasa Nomor : P.3.19/Euh.2/11/2016 tanggal 12 April 2016,
terdakwa dihadapkan ke depan persidangan dengan dakwaan kumulatif yaitu
melanggar Kesatu Pasal 81 ayat (2) UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP dan Kedua Pasal 81 ayat (2)
180

UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI No.23 Tahun 2002


Tentang Perlindungan Anak, yang uraian dakwaannya adalah sebagai
Berikut:
KESATU
Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Als. KIA pertama kali pada bulan
Maret 2014 sekitar jam 15.30 wita bertempati di kamar tidur korban MARGE
Waingapu yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, kejadian yang
MELAN RAHA di landalarak Desa Wula Wajelu Kab. Sumba Timur, atau
setidak-tidaknya pada tempat lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri kedua
pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.30 wita bertempat di kamar tidur korban
MARGE MELAN RAHA di landalarak Desa Wula Wajelu Kab. Sumba Timur,
atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri
Waingapu yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, kejadian ketiga
pada hari dan bulan yang sudah tidak dapat diingat lagi oleh panggape, atau
setidak-tidaknya pada tempat lain dalam Daerah Hukum terdakwa tetapi pada
tahun 2014 sekitar jam 14.00 wita bertempat di padang Pengadilan Negeri
Waingapu yang berwenang memeriksa dan mengadili kebohongan, atau
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain
terhadap saksi korban MARGE MELAN RAHA, perkaranya, dengan sengaja
melakukan tipu muslihat, serangkaian dimana perbuatan tersebut harus
dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan
beberapa kejahatan, perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara sebagai
berikut:
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal
pada bulan Maret 2014 awalnya terdakwa menghubungi saksi korban
MARGE MELAN RAHA memalui sms kepada saksi korban MARGE
MELAN RAHA, kemudian terdakwa datang ke rumah saksi korban
sendirian dengan menggunakan sepeda motor Mio Fino warna biru ED
6745 CA, selajutnya terdakwa bersama dengan saksi korban duduk
bercerita di ruang tempat noton tv berduaan, kemuadian terdakwa langsung
memeluk dan mencium saksi korban kemudian terdakwa mengatakan
181

kepada saksi korban su siap namun saat itu saksi korban tidak menjawab
apa-apa namun hanya menganggukan kepala saja, selanjutnya terdakwa
mengajak saksi korban untuk berhubungan badan diruang depan televisi
tersebut namun saat itu saksi korban tidak mau kemudian terdakwa
mengajak saksi korban untuk berhubungan badan dikamarya, selanjutnya
saksi korban dan terdakwa masuk kedalam kamar kemudian terdakwa
membuka celana dan celana dalam terdakwa dan saksi korban juga
membuka celana dan celana dalam saksi korban, selanjutnya terdakwa
melakukan hubugan badan dengan saksi korban sebelum melakukan
hubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi korban untuk dijadikan
sebagai istri, selajutnya terdakwa melakukan hubungan badan diatas tempat
tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi korban kemudian terdakwa
mencium pipi dan bibir saksi korban kemudian terdakwa memegang
kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan
tangan kiri kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam
kemaluan saksi korban yang posisinya tidur tengadah dengan posisi kedua
kaki saksi korban ditekuk keatas dan dibuka menyerupai huruf V,
kemudian terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya sampai terdakwa
mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan dibawah selangkangan saksi
korban. kemudian saksi korban dan terdakwa langsung mengenakan celana
kembali kemudian terdakwa memeluk dan mencium saksi korban denga
mengatakan kepada saksi korban bahwa jika terjadi sesuatu saya akan
bertanggung jawab setelah itu kami keluar kamar dan duduk-duduk
diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30 Wita terdakwa
kemudian pulang kerumah.
- Bahwa selanjutnya pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.00 Wita berawal
terdakwa menghubungi saksi korban melalui sms untuk bertemu kemudian
terdakwa datang kerumah saksi korban, kemudiann saksi dan terdakwa
duduk di bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak saksi korban
masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi, kemudian terdakwa
langsung memeluk dan mencium saksi korban, selanjutya terdakwa
182

mengajak saksi korban masuk ke dalam kamar, kemudian terdakwa dan


saksi korban membuka pakaian bawah saja masing-masing selanjutnya
terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi korban diatas tempat
tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi korban kemudian terdakwa
mencium pipi dan bibir saksi korban, selanjutnya terdakwa memegang
kemaluan terdakwa yang sudah dalam keadaan tegang dengan
menggunakan tangan kiri dan memasukkannya kedalam kemaluan saksi
korban dan menggoyanggoyangkan pantat terdakwa sampai spermanya
keluar namun ditumpahkan diluar kemaluan saksi korban.
- Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat
lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa menghubungi saksi korban
melalui sms untuk mengajak saksi korba bertemu, kemudia terdakwa dan
saksi korban bertemu dipadang penggape Desa Wula Wajelu Kec. Wula
Wajelu Kab. Sumba Timur, kemudian terdakwa memegang tangan saksi
korban dan mengajak duduk diranting pohon kehi sambil mengobrol,
kemudian terdakwa mencium saksi korban dan memeluk saksi korban,
selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan
saksikorban juga melepas celana dan celana dalamnya, kemudian terdakwa
melakukan hubungan badan dengan saksi korban dengan posisi sama-sama
berdiri saling berhadapan dan terdakwa mengangkat kaki kiri saksi korban
dengan mengguakan tangan kanannya kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke dalam kemaluan saksi
korban dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai sperma
terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari kemaluan saksi korban.
- Berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor
9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010 menerangkan bahwa saksi korban
MARGE MELAN RAHA lahir pada tanggal 19 Januari 2000, sehingga
pada saat kejadian tahun 2016 saksi korban baru berumur 16 (enam belas)
tahun, atau setidak-tidaknya belum berumut 18 (delapan belas) tahun dan
masih tergolong anak.
183

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal


81 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan
Anak Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP.
DAN
KEDUA
Bahwa terdakwa MELKIAS JOTA Als. KIA pada hari dan tanggal yang
sudah tidak dapat lagi diingat, tetapi pada bulan November 2014 sekitar jam 14.30
bertempat di Padang Panggape, atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam
Daerah Hukum Pengadilan Negeri Waingapu yang berwenang memeriksa dan
mengadili perkaranya, kejadian selanjutnya pada Januari 2016 yang hari dan
tanggalnya sudah tidak diingat lagi bertempat di Padang Panggape Desa Wula
Waijelu, Kec. Wula Waijelu, Kab. Sumba Timur, atau setidak-tidaknya pada
tempat lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Waingapu yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja melakukan tipu
muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain terhadap saksi korban
MARGE MELAN RAHA, perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara
sebagai berikut:
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas,
berawal pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi, tetapi
pada bulan November 2014 berawal terdakwa menghubungi saksi korban
melalui sms, untuk mengajak ketemuan dipadang dan sekitar jam 14.30
Wita terdakwa dan saksi korban bertemu di padang penggape,
selanjutnya terdakwa memegang tangan saksi korban dan mengajak
duduk sambil mengobrol, kemudian saksi korban dicium, dipeluk-peluk,
selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan
saksi korban juga melepaskan celana dan celana dalam saksi korban,
kemudian saat posisi sama-sama berdiri berhadapan kemudian terdakwa
mengangkat kaki kiri saksi korban dengan menggunakan tangan
kanannya, kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya kekemaluan
saksi korban yang sudah dalam keadaan tegang dan menggoyang-goyang
184

pantat terdakwa sambil mengeluarkan sperma dan dikeluarkan diluar


kemaluan saksi korban.
- Selanjutnya pada bulan Januari 2016 yang hari dan tanggalnya sudah
tidak diingat lagi, bertempat di padang penggape, Desa Wula Waijelu,
Kecamatan Wula Waijelu kabupaten Sumba Timur, terdakwa
menghunungi saksi korban melalui sms untuk mengajak bertemu
ditempat biasa yaitu di padang panggape Desa Wula Waijelu, Kecamatan
Wula Waijelu Labupaten Sumba Timur, kemudian setelah bertemu
terdakwa memegang tangan saksi korban dan mengajak saksi korban
duduk-duduk sambil mengobrol, selanjutnya terdakwa mencium dan
memeluk saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana
dalam terdakwa dan saksi korban juga melepaskan celana dalam yang
dipakainya, kemudian celana terdakwa sebagai alas dan kemudian
terdakwa menidurkan saksi korban dan terdakwa berada diatas saksi
korban dengan posisi kaki saksi korban ditekuk dan dibuka seperti
bentuk huruf V, kemudian terdakwa memasukan kemaluannya yang
sudah dalam keadaan tegang kedalam kemaluan saksi korban dan
menggoyang-goyangkan pantat terdakwa hingga sperma terdakwa keluar
didalam kemaluan saksi korban.
- Bawha pada saat terdakwa dan saksi korban melakukan hubungan badan
yang pertama kalinya pada bulan Maret 2014 terdakwa mengatakan
kepada saksi korban kalau saya akan menjadikannya istri sehingga
terdkawa melakukan perbuatan hubungan badan kepada saksi korban
berulang-ulang kali.
- Berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor
9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010 menerangkan bahwa saksi korban
MARGE MELAN RAHA lahir pada tanggal 19 Januari 2000, sehingga
pada saat kejadian tahun 2016 saksi korban baru berumur 16 (enam
belas) tahun, atau setidak-tidaknya belum berumur 18 (delapan belas)
tahun dan masih tergolong anak.
185

- Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban hamil dengan usia kandungan


kurang lebih 3 (tiga) bulan sebagaimana diterangkan dalam Visum Et
Repertum Nomor: 1331/PB/VRH/IX/2016 tanggal 06 April 2016 yang
dibuat dan ditandatangani oleh dr. Otto Henry Ford Sinaga selaku dokter
pemeriksa pada Puskesmas Baing Kabupaten Sumba Timur dengan hasil
pemeriksaan sebagai berikut:
- KELAINAN KELAINAN FISIK
Pada bagian luar tubuh: pada pemeriksaan kehamilan ditemukan
(positi) hamil
Bagian dalam tubuh : ditemukan pemeriksaan kandungan dengan
usia kehamilan kurang lebih 3 bulan
- FAKTA YANG DIALAMISELAMA PERAWATAN
Fakta berupa akibat : tidak tertutup baik selaput dara pada bagian
intim perempuan\
Fakta berupa tindakan medik:
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
II. FAKTA PERSIDANGAN
Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara
berturut-turut berupa keterangan saksi-saksi, surat, petunjuk, keterangan
terdakwa dan barang bukti yaitu:
A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI.
1. Saksi MARGE MELAN RAHA. Saksi didepan persidangan
mengucapkan sumpah janji, menerangkan pada pokoknya sebagai
berikut:
Bahwa benar, sewaktu dimintai keterangan dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan saksi mengerti dimintai keterangan
sehubungan dengan perkara persetubuhan.
186

Bahwa benar, saksi mengerti dimintai keterangan sehubungan dengan


tindak pidana persetubuhan yang dilakukan terdakwa MALKIAS
JOTA terhadap diri saksi.
Bahwa benar, saat kejadian saksi masih berumur 16 tahun dan masih
duduk di bangku kelas 2 SMAN 1 Wulla Waijelu.
Bahwa benar, saksi disetubuhi secara berulang-ulang oleh terdakwa
dan seingat saksi sebanyak 5 kali.
Bahwa benar, kejadian yang pertama pada bulan Maret 2014 sekitar
jam 15.30 Wita, bertempat di kamar tidur saksi di Landalara, Dusun
Waimima, Desa Wula, Kec. Wula Waijelu, Kab. Sumba Timur. kedua
pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.30 Wita, bertempat di kamar tidur
saksi di Landalara, Dusun Waimima, Desa Wula, Kec. Wulla Wajelu,
Kab. Sumba Timur, ketiga pada tahun 2014 yang tanggal dan
bulannya tidak diingat sekitar jam 14.00 Wita, bertempat di Padang
Panggape, Desa Wula, Kec. Wula Wajelu, Kab. Sumba Timur,
keempat pada bulan November 2014 sekitar jam 14.30 Wita,
bertempat di Padang Panggape, Desa Wula, Kec. Wula Wajelu, Kab.
Sumba Timur, kelima pada bulan Januari 2016 sekitar jam 11.00
Wita, bertempat di Padang Panggape, Desa Wula, Kec. Wula Wajelu,
Kab.Sumba Timur.
Bahwa benar, berawal pada bulan Maret 2014 awalnya terdakwa
menghubungi saksi memalui sms kepada saksi, kemudian terdakwa
datang ke rumah saksi sendirian dengan mengguakan sepeda motor
Mio Fino warna biru ED 6745 CA, selajutnya terdakwa bersama
dengan saksi duduk bercerita di ruang tempat nonton tv berduaan,
kemudian terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi kemudian
terdakwa mengatakan kepada saksi su siap? namun saat itu saksi
tidak menjawab apa-apa namun hanya menganggukan kepala saja,
selanjutnya terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan
diruang depan televisi tersebut namun saat itu saksi tidak mau
kemudian terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan
187

dikamarya, selanjutnya saksi dan terdakwa masuk kedalam kamar


kemudian terdakwa membuka celana dan celana dalam terdakwa dan
saksi juga membuka celana dan celana dalam saksi, selanjutnya
terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi sebelum
melakukan hubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi untuk di
jadikan sebagai istri, selajutnya terdakwa melakukan hubungan badan
diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian
terdakwa mencium pipi dan bibirsaksi kemudian terdakwa memegang
kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan
tangan kiri kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam
kemaluan saksi yang posisinya tidur tengadah dengan posisi kedua
kaki saksi ditekuk keatas dan dibuka menyerupai huruf V, kemudian
terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya sampai terdakwa
mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan dibawah selangkangan
saksi kemudian saksi dan terdakwa langsung mengenakan celana
kembali kemudian terdakwa memeluk dan mencium saksi denga
mengatakan kepada saksi korban bahwa jika terjadi sesuatu saya
akan bertanggung jawab "setelah itu terdakwa dan saksi keluar kamar
dan duduk-duduk diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30
Wita terdakwa kemudian pulang kerumah.
Bahwa benar, selanjutnya pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.00 Wita
berawal terdakwa menghubungi saksi melalui sms untuk bertemu
kemudian terdakwa datang kerumah saksi, kemudian saksi dan
terdakwa duduk di bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak
saksi masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi, kemudian
terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi, selanjutya terdakwa
mengajak saksi masuk ke dalam kamar, kemudian terdakwa dan saksi
membuka pakaian bawah saja masing-masing selanjutnya terdakwa
melakukan hubungan badan dengan saksi diatas tempat tidur dimana
posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian terdakwa mencium pipi dan
bibirsaksi, selanjutnya terdakwa memegang kemaluan terdakwa yang
188

sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri dan


memasukkannya kedalam kemaluan saksi dan menggoyanggoyangkan
pantat terdakwa sampai spermanya keluar namun ditumpahkan diluar
kemaluan saksi.
Bahwa benar, selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak
dapat diingat lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa
menghubungi saksi melalui sms untuk mengajak saksi bertemu,
kemudian terdakwa dan saksi bertemu dipadang Penggape Desa Wula
Wajelu Kec. Wula Wajelu Kab. Sumba Timur, kemudian terdakwa
memegang tangan saksi dan mengajak duduk diranting pohon kehi
sambil mengobrol, kemudian terdakwa mencium saksi dan memeluk
saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam
terdakwa dan saksi juga melepas celana dan celana dalamnya,
kemudian terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi dengan
posisi sama-sama berdiri saling berhadapan dan terdakwa mengangkat
kaki kiri saksi dengan menggunakan tangan kanannya kemudian
terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan
tegang ke dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan pantat
terdakwa sampai sperma terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari
kemaluan saksi.
Bahwa benar, selanjutnya pada hari dan tanggal yag sudah tidak dapat
diingat lagi tetapi pada bulan November 2014 berawal terdakwa
menghubungi saksi melalui sms, untuk mengajak ketemuan di padang
dan sekitar jam 14.30 Wita terdakwa dan saksi bertemu dipadang
Penggape selanjutnya terdakwa memegang tangan saksi dan mengajak
duduk sambil mengobrol, kemudian saksi dicium, dipelukpeluk,
selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa
dan saksi juga melepaskan celana dan celana dalam saksi, kemudian
saat posisi sama-sama berdiri berhadapan kemudian terdakwa
mengangkat kaki kiri saksi dengan menggunakan tangan kanannya
kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya ke kemaluan saksi
189

yang sudah dalam keadaan tegang dan menggoyanggoyangkan pantat


terdakwa sampai mengeluarkan sperma dan dikeluarkan di luar
kemaluan saksi.
Bahwa benar, selanjutnya pada bulan Januari 2016 yang hari dan
tanggalnya sudah tidak diingat lagi, bertempat di padang panggape
Desa Wula wajelu Kec. Wula Waijelu Kab. Sumba Timur, terdakwa
menghubungi saksi melalui sms untuk mengajak bertemu di tempat
biasa yaitu di padang Panggape Desa Wula Waijelu Kec. Wula Wajelu
Kab. Sumba Timur, kemudian setelah bertemu terdakwa memegang
tangan saksi dan mengajak saksi duduk-duduk sambil mengobrol,
selanjutnya terdakwa mencium dan memeluk saksi, selanjutnya
terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi juga
melepaskan celana dan celana dalam yang dipakainya, kemudian
celana terdakwa digunakan sebagai alas kemudian terdakwa
menidurkan saksi dan terdakwa berada di atas saksi dengan posisi kaki
saksi ditekuk dan dibuka seperti bentuk huruf V, kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke
dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkannya pantat
terdakwa hingga sperma terdakwa keluar didalam kemaluan saksi.
Bahwa benar, setiap terdakwa berhubungan dengan saksi terdakwa
selalu memuntahkan spermanya di luar kemaluan saksi, namun
terdakwa pernah memuntahkan spermanya di dalam kemaluan saksi
pada bulan Januari 2016.
Bahwa benar, terdakwa menjanjikan saksi untuk menikahi saksi dan
akan bertanggung jawab jika saksi hamil sehingga saksi mau
disetubuhi oleh terdakwa.
Bahwa benar, saksi mulai pacaran dengan terdakwa dari tahun 2013
sampai dengan sekarang dan yang mengetahuinya adalah saksi
WATIJA SUZANNA RIJA, sedangkan orangtua saksi tidak
mengetahuinya.
190

Bahwa benar, saat pertama disetubuhi oleh terdakwa saksi merasa


sakit pada kemaluannya dan mengeluarkan darah, dan sekarang saksi
sedang hamil tiga bulan, karena saksi sudah tidak mendapat haid sejak
bulan Juli 2015.
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya.
2. Saksi WATIJA SUZANNA RIJA. Saksi di depan persidangan
mengucapkan sumpah/janji yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
Bahwa benar, sewaktu saksi dimintai keterangan dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani.
Bahwa benar, saksi mengerti dimintai keterangan sehubungan dengan
perkara tindak pidana persetubuhan.
Bahwa benar, yang menjadi korban adalah saksi MARGE MELAN
RAHA dan yang melakukan persetubuhan adalah terdakwa
MALKIAS JOTA.
Bahwa benar, antara saksi dan saksi MARGE MELAN RAHA ada
hubungan keluarga yaitu saudara sepupu.
Bahwa benar, saksi MARGE MELAN RAHA saat ini berusia 16
tahun dan masih bersekolah di SMAN 1 Wula Wajelu, serta saksi
MARGE MELAN RAHA saat ini tinggal bersama orangtuanya di
Landalara, Dusun Waimima, Desa Wulla, Kec. Wulla Waijelu, Kab.
Sumba Timur.
Bahwa benar, saksi kenal dengan terdakwa dan tidak memiliki
hubungan keluarga.
Bahwa benar, saksi mengetahui kalau terdakwa dengan saksi MARGE
MELAN RAHA memiliki hubungan pacaran sejak saksi MARGE
MELAN RAHA duduk dibangku kelas 3 SMP karena diberitahu oleh
saksi MARGE MELAN RAHA.
Bahwa benar, saksi mengetahui kalau saat ini saksi MARGEMELAN
RAHA sedang hamil dan yang menghamilinya adalah terdakwa
karena diberitahu oleh orangtua saksi MARGEMELAN RAHA.
191

Bahwa benar, saksi tidak tahu kalau saksi MARGE MELAN RAHA
dan terdakwa pernah berhubungan badan.
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya.
3. Saksi SONI RABA. Saksi mengucapkan sumpah/janji menerangkan
didepan persidangan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa benar, sewaktu saksi dimintai keterangan dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani.
Bahwa benar, saksi mengerti dimintai keterangan sehubungan dengan
masalah persetubuhan terhadap saksi MARGE MELAN RAHA yang
dilakukan oleh terdakwa MALKIAS JOTA.
Bahwa benar, saksi mengenal saksi MARGEMELAN RAHA dan ada
hubungan keluarga yaitu saksi MARGE MELAN RAHA adalah
keponakan saksi.
Bahwa benar, sekarang ini saksi MARGEMELAN RAHA berusia 16
tahun dan masih bersekolah di SMAN 1 Wulla Waijelu dan tinggal
bersama orangtuanya.
Bahwa benar, saksi mengenal terdakwa namun tidak memiliki
hubungan keluarga.
Bahwa benar, saksi pernah bertemu dengan terdakwa di rumah saksi
MARGE MELAN RAHA disaat saksi hendak pulang setelah
menimba air di sumur, dan saat itu terdakwa sempat menegur saksi
namun saksi terus berjalan pulang karena saksi sudah selesai menimba
air.
Bahwa benar, saksi tidak melihat orang lain saat saksi pergi menimba
air di sumur milik saksi MARGE MELAN RAHA. - Bahwa benar,
saat itu saksi tidak memperhatikan kalau terdakwa ada bersama Saksi
MARGE MELAN RAHA.
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya.
4. Saksi WELMNCE WURI. Saksi mengucapkan sumpah janji menerangkan
didepan persidangan pada pokoknya sebagai berikut :
192

Bahwa benar, sewaktu saksi dimintai keterangan dalam keadaan


sehat jasmani dan rohani.,
Bahwa benar, saksi mengerti dimintai keterangan sehubungan
dengan masalah persetubuhan terhadap saksi MARGE MELAN
RAHA yang dilakukan oleh terdakwa MALKIASJOTA.
Bahwa benar, saksi MARGE MELAN RAHA saat ini masih berusia
16 tahun dan masih duduk di bangku kelas 2 SMAN 1 Wulla
Waijelu.
Bahwa benar, saksi mengetahui telah terjadi persetubuhan oleh
terdakwa terhadap saksi MARGE MELAN RAHA setelah diberitahu
oleh saksi MARGE sendiri pada tanggal 04 April 2016 sekitar jam
16.00 Wita di ruang nonton di rumah saksi MARGE di Landara,
Dusun Waimima, Desa Wula, Kec. Wula Waijelu, Kab. Sumba
Timur, dimana saat itu saksi MARGE MELAN RAHA telah hamil
tiga bulan.
Bahwa benar, setelah saksi mendengar tentang kehamilan dari saksi
MARGE MELAN RAHA, saksi memberitahukan kepada keluarga
mengenai masalah tersebut dan berembuk keluarga sehingga saksi
datang melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya.
5. Saksi OKTOPIANUS JOTA. Saksi mengucapkan sumpah janji
menerangkan didepan persidangan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa benar, sewaktu saksi dimintai keterangan dalam keadaan sehat
jasmani dan rohanii
Bahwa benar, saksi mengerti dimintai keterangan sehubungan dengan
masalah persetubuhan terhadap saksi MARGE MELAN RAHA yang
dilakukan oleh terdakwa MALKIAS JOTA. - Bahwa benar, saksi
kenal dengan terdakwa dan masih memiliki hubungan keluarga yaitu
saudara sepupu. - Bahwa benar, awalnya saksi tidak mengetahui
hubungan pacaran antara saksi MARGE MELAN RAHA dan
terdakwa, namun setelah melihat langsung terdakwa dan saksi
193

MARGE MELAN RAHA sedang duduk bersama di padang Panggape


pada tahun 2016 sekitar jam 11.00 Wita barulah saksi mengetahui
kalau terdakwa dan saksi MARGE MELAN
RAHAadahubunganpacaran. - Bahwa benar, saat itu saksi memanggil
nama terdakwa namun saksi MARGEMELAN RAHA lari dan saksi
saat itu berjalan pulang.
Bahwa benar, saksi dapat melihat dengan jelas bahwa yang lari
tersebut adalah saksi MARGE MELAN RAHA dan saksi tidak tahu
apakah saksi MARGE lari ke rumahnya atau bersembunyi.
Bahwa benar, saat itu saksi melihat dengan jelas terdakwa dan saksi
MARGE MELAN RAHA duduk berdua di Padang Panggape.
Bahwa benar, saksi tidak mengetahui tentang kehamilan saksi
MARGE MELAN RAHA, namun setelah terdakwa dijemput oleh
pihak beRWajib barulah saksi mengetahui kalau saksi MARGE
MELAN RAHA dalam keadaan hamil.
Bahwa benar, saksi tidak tahu sejak kapan saksi MARGE dan
terdakwa berpacaran.
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya.
B. BARANG BUKTI
Barang Bukti yang diajukan dalam persidangan adalah :
1 (satu) unit sepeda motor Yamaha 1UB AT warna biru dengan nomor
polisi ED 6745 CA, nomor rangka: MH31UB03CJ037127. nOrnor
mesin: TUB-037138, beserta kunci kontaknya.
1 (satu) lembar STNK sepeda motor Yamaha lUB AT warna biru
dengan nomor polisi ED 6745 CA, nomor rangka:
MH31UB003CJ037127, nomor mesin: 1UB-037138, nomor 0136964,
atas nama ERWIN KARWELO.
1 (satu) buah handphone merk Samsung warna putih. > 1 (satu)
lembar celana pendeklevis warna biru pudar.
1 (satu) lembar baju kaos warna abu-abu berisi tulisan
DEWELOPMENT dibagian dada depan.
194

1 (satu) lembar celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi


merah biru.
1 (satu) lembar baju kaos warna putih bergambar Angry Bird.
1 (satu) lembar celana dalam warna kuning pudar bagian belakang ada
gambar Doraemon.
1 (satu) lembar celana pendek kain warna kombinasi hitam putih
coklat.
1 (satu) lembar baju kaos warna merah polos.
1 (satu) lembar celana dalam warna pink muda bergambar Doraemon.
1 (satu) buah BH warna biru berisi motif bunga.
1 (satu) buah BH warna hitam berisi motif bunga dan jantung hati.
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah
menurut hukum, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri
Waingapu Nomor: 123/Pen. Pid/Sita/2016/PNWGP tanggal 01 Mei 2016
dan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Waingapu Nomor:
124/Pen. Pid/Sita/2016/PNWGP tanggal 01 Mei 2016.
Ketua majelis Hakim anggota majelis telah memperlihatkan barang bukti
tersebut kepada terdakwa dan atau saksi-saksi, dan oleh yang
bersangkutan telah membenarkannya.
C. SURAT
Dengan mengingat ketentuan dalam pasal 184 ayat (1) KUHAP dan pasal
187 KUHAP, maka surat yang kami ajukan dalam pemeriksaan
persidangan berupa:
Visum Et Repertum nomor: 1331/PB/VeRH/IX/2015, tanggal 06
April 2016, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Otto Henry Ford
Sinaga selaku dokter pemeriksa pada Puskesmas Baing, Kec. Wula
Waijelu, Kabupaten Sumba Timur.
Kutipan Akta Kelahiran atas nama MARGE MELAN RAHA
tertanggal 31 Agustus 2010 dengan Nomor Induk Kependudukan
AAL.858.0033861 yang ditandatangani oleh Drs. Jonas Sanam selaku
195

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatataan Sipil dan KB


Kabupaten Kupang.
Bahwa surat tersebut dibuat dan ditanda tangani dengan mengingat
ketentuan dalam pasal 187 huruf (a) dan (c) KUHAP, sehingga dapat
dipergunakan untuk memperkuat pembuktian tindak pidana yang
dilakukan oleh terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA.
D. KETERANGAN TERDAKWA :
Keterangan terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA, menerangkan pada
pokoknya adalah sebagai berikut:
Bahwa banar, sewaktu dimintai keterangan terdakwa dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani serta bersedia dimintai keterangan dan akan
memeberikan keterangan yang sebenar-benarnya.
Bahwa benar, terdakwa mengerti sewaktu diperiksa dan dimintai
keterangan sehubngan dengan masalah persetubuhan yang terdakwa
lakukan terhadap saksi MARGE MELAN RAHA.
Bahwa benar, kejadian yang pertama pada bulan Maret 2014 sekitar
jam 15.30 Wita, bertempat di kamar tidur saksi MARGE di Landalara,
Dusun Waimima, Desa Wula, Kec. Wula Waijelu, Kab. Sumba
Timur, kedua pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.30 Wita, bertempat
di kamartidur saksi MARGE di Landalara, Dusun Waimima, Desa
Wula, Kec. Wula Wajelu, Kab. Sumba Timur, ketiga pada tahun 2014
yang tanggal dan bulannya tidak diingat sekitar jam 14.00 Wita,
bertempat di Padang Panggape, Desa Wula, Kec. Wula Waijelu, Kab.
Sumba Timur, keempat pada bulan November 2014 sekitar jam 14.30
Wita, bertempat di Padang Panggape, Desa Wula, Kec. Wula Waijelu,
Kab. Sumba Timur, kelima pada bulan Januari 2016 sekitar jam 11.00
Wita, bertempat di Padang Panggape, Desa Wula, Kec. Wula Waijelu,
Kab. Sumba Timur.
Bahwa benar, berawal pada bulan Maret 2014 awalnya terdakwa
menghubungi saksi memalui sms kepada saksi, kemudian terdakwa
datang ke rumah saksi sendirian dengan mengguakan sepeda motor
196

Mio Fino warna biru ED 6745 CA, selajutnya terdakwa bersama


dengan saksi duduk bercerita di ruang tempat noton tv berduaan,
kemudian terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi kemudian
terdakwa mengatakan kepada saksi su siap? namun saat itu saksi
tidak menjawab apa-apa namun hanya menganggukan kepala saja,
selanjutnya terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan
diruang depan televisi tersebut namun saat itu saksi tidak mau
kemudian terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan
dikamarya, selanjutnya saksi dan terdakwa masuk kedalam kamar
kemudian terdakwa membuka celana dan celana dalam terdakwa dan
saksi juga membuka celana dan celana dalam saksi, selanjutnya
terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi sebelum
melakukan hubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi untuk di
jadikan sebagai istri, selajutnya terdakwa melakukan hubungan badan
diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian
terdakwa mencium pipi dan bibir saksi kemudian terdakwa memegang
kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan
tangan kiri kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam
kemaluan saksi yang posisinya tidur tengadah dengan posisi kedua
kaki saksi ditekuk keatas dan dibuka menyerupai huruf V, kemudian
terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya sampai terdakwa
mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan dibawah selangkangan
saksi. kemudian saksi dan terdakwa langsung mengenakan celana
kembali kemudian terdakwa memeluk dan mencium saksi denga
mengatakan kepada saksi korban bahwa jika terjadi sesuatu saya
akan bertanggung jawab" setelah itu terdakwa dan saksi keluar kamar
dan duduk-duduk diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30
Wita terdakwa kemudian pulang kerumah.
Bahwa benar, selanjutnya pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.00
Wita berawal terdakwa menghubungi saksi melalui sms untuk
bertemu kemudian terdakwa datang kerumah saksi, kemudian saksi
197

dan terdakwa duduk di bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak


saksi masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi, kemudian
terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi, selanjutya terdakwa
mengajak saksi masuk ke dalam kamar, kemudian terdakwa dan saksi
membuka pakaian bawah saja masing-masing selanjutnya terdakwa
melakukan hubungan badan dengan saksi diatas tempat tidur dimana
posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian terdakwa mencium pipi dan
bibir saksi, selanjutnya terdakwa memegang kemaluan terdakwa yang
sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri dan
memasukkannya kedalam kemaluan saksi dan menggoyang-
goyangkan pantat terdakwa sampai spermanya keluar namun
ditumpahkan diluar kemaluan saksi.
Bahwa benar, selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak
dapat diingat lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa
menghubungi saksi melalui sms untuk mengajak saksi bertemu,
kemudia terdakwa dan saksi bertemu dipadang Penggape Desa Wula
Wajelu Kec. Wula Wajelu Kab. Sumba Timur, kemudian terdakwa
memegang tangan saksi dan mengajak duduk diranting pohon kehi
sambil mengobrol, kemudian terdakwa mencium saksi dan memeluk
saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam
terdakwa dan saksi juga melepas celana dan celana dalamnya,
kemudian terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi dengan
posisi sama-sama berdiri saling berhadapan dan terdakwa mengangkat
kaki kiri saksi dengan menggunakan tangan kanannya kemudian
terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan
tegang ke dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan pantat
terdakwa sampai sperma terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari
kemaluansaksi. Bahwa benar, selanjutnya pada hari dan tanggal yag
sudah tidak dapat diingat lagi tetapi pada bulan November 2014
berawal terdakwa menghubungi saksi melalui Sims, untuk mengajak
ketemuan di padang dan sekitar jam 14.30 Wita terdakwa dan saksi
198

bertemu dipadang Penggape selanjutnya terdakwa memegang tangan


saksi dan mengajak duduk sambil mengobrol, kemudian saksi dicium,
dipeluk-peluk, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana
dalam terdakwa dan saksi juga melepaskan celana dan celana dalam
saksi, kemudian saat posisi sama-sama berdiri berhadapan kemudian
terdakwa mengangkat kaki kiri saksi dengan menggunakan tangan
kanannya kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya ke
kemaluan saksi yang sudah dalam keadaan tegang dan menggoyang-
goyangkan pantat terdakwa sampai mengeluarkan sperma dan
dikeluarkan di luar kemaluansaksi.
Bahwa benar, selanjutnya pada bulan Januari 2016 yang hari dan
tanggalnya sudah tidak diingat lagi, bertempat di padang panggape
Desa Wula wajelu Kec. Wula Wajelu Kab. Sumba Timur, terdakwa
menghubungi saksi melalui Sims untuk mengajak bertemu di tempat
biasa yaitu di padang Panggape Desa Wula Wajelu Kec. Wula Wajelu
Kab. Sumba Timur, kemudian setelah bertemu terdakwa memegang
tangan saksi dan mengajak saksi duduk-duduk sambil mengobrol,
selanjutnya terdakwa menicium dan memeluk saksi, selanjutnya
terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi
juga melepaskan celana dan celana dalam yang dipakainya, kemudian
celana terdakwa digunakan sebagai alas kemudian terdakwa
menidurkan saksi dan terdakwa berada di atas saksi dengan posisi kaki
saksi ditekuk dan dibuka seperti bentuk huruf V, kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke
dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkanya pantat terdakwa
hingga sperma terdakwa keluar didalam kemaluan saksi.
Bahwa benar, terdakwa selalu menjemput saksi MARGE MELAN
RAHA menggunakan sepeda motor Mio Fino warna biru dengan Plat
ED 6745 CA milik terdakwa dan menghubungi saksi MARGE
menggunakan HP Blackberry warna putih sejak berpacaran hingga
terjadi persetubuhan pertama kalinya, namun HP tersebut sudah
199

terdakwa jual dan selanjutnya terdakwa menggunakan HP Samsung


warna putih tipe Cord 2 milik terdakwa sendiri.
Bahwa benar, saat berada di rumah saksi MARGE MELAN RAHA
terdakwa sempat bertemu dengan saksi WATIJA yang sedang
mengambil air di sumur.Bahwa benar, terdakwa pernah berjanji akan
menikahi saksi MARGE MELAN RAHA dan beRTanggung jawab
atas apa yang dilakukan terdakwa.
Bahwa benar, terdakwa menyadari bahwa saksi MARGE MELAN
RAHA masih berusia 16 tahun dan masih bersekolah.
Bahwa benar, saat pertama kali bersetubuh saksi MARGE MELAN
RAHA sempat merintih dan kesakitan pada kemaluannya.
Bahwa benar, terdakwa tidak pernah menyuruh saksi
MARGEMELAN RAHA untuk menggugurkan kandungannya.
III. ANALISA FAKTA PERSIDANGAN
Bahwa yang dimaksud dengan analisa fakta persidangan adalah
pembahasan atau kajian atas fakta-fakta yang terungkap dalam
persidangan yang bersumber dari keterangan saksi-saksi, surat dan
keterangan terdakwa dengan cara menghubungkan atau mengaitkan fakta
yang satu dengan yang lainnya sehingga terangkailah suatu perbuatan yang
jelas dan terang mengenai perbuatan yang telah dilakukan Terdakwa.
Pertama kami akan mengkaji fakta persidangan baik itu Keterangan Saksi,
Surat, barang bukti dan keterangan terdakwa sebagai berikut:
A. KETERANGAN SAKSI:
Bahwa keterangan saksi MARGE MELAN RAHA, Saksi WELMINCE
WURI, saksi WATIJA SUZANNA RIJA, saksi SONI RABA, dan saksi
OKTOPIANUS JOTA didepan persidangan telah memberikan keterangan
dibawah sumpah janji dan atas keterangan saksi-saksi tersebut saling
bersesuaian antara satu dengan lainnya serta bersesuaian dengan alat bukti
lainnya, sehingga mengingat Pasal 185 KUHAP, maka keterangan saksi
sebagaimana tersebut diatas merupakan alat bukti keterangan saksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 Ayat(1) huruf(a) KUHAP
200

B. SURAT.
Bahwa surat berupa; Pertama, Visum Et Repertum nomor
1331/PB/VeRH/IX/2016, tanggal 06 April 2016, yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr. Otto Henry Ford Sinaga selaku dokter pemeriksa
pada Puskesmas Baing, Kec. Wula Wajelu, Kabupaten Sumba Timur.
Kedua, Kutipan Akta Kelahiran atas nama MARGE MELAN RAHA
tertanggal 31 Agustus 2010 dengan Nomor Induk Kependudukan
AAL.858.0033861 yang ditandatangani oleh Drs. Jonas Sanam selaku
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatataan Sipil dan KB Kabupaten
Kupang adalah surat yang berisi keterangan dari seorang ahli yang
memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai suatu hal atau suatu
keadaan yang diminta secara resmi. Dimana surat tersebut saling
bersesuaian dengan alat bukti lainnya, sehingga mengingat Pasal 187
hurufc KUHAP, maka surat diatas merupakan alat bukti surat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 Ayat (1) huruf(c) KUHAP.
C. KETERANGAN TERDAKWA.
Bahwa keterangan terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA yang
disampaikan didepan persidangan pada pokoknya mengakui segala
perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri,
sebagaimana didakwakan terhadapnya. Dimana keterangan terdakwa
tersebut bersesuaian dengan alat bukti lainnya, sehingga mengingat Pasal
189 Ayat (1) KUHAP, maka keterangan terdakwa diatas merupakan alat
bukti keterangan terdakwa sebagaimana dimaksud dalam pasal 184 ayat
(1) huruf (e) KUHAP.
D. BARANG BUKTI.
Bahwa barang bukti sebagaimana disebutkan diatas, telah disita secara sah
menurut hukum yaitu berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan
Negeri Waingapu Nomor: 123/Pen. Pid/Sita/2016/PN.WGP tanggal 01
Mei 2016 dan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Waingapu
Nomor: 124/Pen. Pid/Sita/2016/PN.WGP tanggal 01 Mei 2016 serta di
depan persidangan barang bukti tersebut telah diperlihatkan kepada
201

terdakwa dan atau saksi-saksi, dan oleh yang bersangkutan telah


membenarkannya. Selain itu barang bukti tersebut juga saling bersesuaian
dengan alat bukti lainnya maupun dengan tindak pidana itu sendiri,
sehingga mengingat pasal 188 Ayat (1) KUHAP, maka barang bukti
tersebut diatas merupakan alat bukti petunjuk sebagaimana dimaksud
dalam pasal 184 Ayat (1) huruf (d) KUHAP.
E. P E T U NJ U K.
Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 188 ayat (1) KUHAP yang dimaksud
dengan Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan yang karena
persesuaiannya baik antara yang satu dengan yang lain maupun dengan
tindak pidana itu sendiri telah menandakan bahwa telah terjadi suatu
tindak pidana dan siapa pelakunya. Berdasarkan pasal 188 Ayat (2)
KUHAP Petunjuk hanya dapat diperoleh dari adanya persesuaian antara
keterangan saksi, surat dan keterangan Terdakwa. Berdasarkan ketentuan
diatas bila dikaitkan dengan keterangan saksi, surat dan keterangan
terdakwa yang telah terungkap didepan persidangan, telah menunjukan
suatu persesuaian antara satu dengan lainnya maupun dengan tindak
pidana itu sendiri, dengan demikian dapat diperoleh fakta hukum sebagai
berikut :
Bahwa awalnya pada tahun 2013 yang tanggal dan waktunya sudah
tidak diingat lagi terdakwa menjalin hubungan pacaran dengan saksi
MARGEMELAN RAHA yang saat itu masih duduk dibangku SMP,
selanjutnya sejak bulan Maret 2014 hingga bulan Januari 2016
terdakwa menyetubuhi saksi MARGEMELAN RAHA.
Bahwa terdakwa sebelum menyetubuhi saksi MARGE MELAN
RAHA mengatakan bahwa jika terjadi sesuatu saya akan
bertanggung jawab, sehingga saksi MARGE MELAN RAHA yang
masih labil jiwanya kemudian bersedia diajak bersetubuh oleh
terdakwa.
Bahwa terdakwa menyetubuhi saksi MARGE MELAN RAHA yaitu
pertama pada bulan Maret 2014 sekitar jam 15.30 Wita, bertempat di
202

kamar tidur saksi di Landalara, Dusun Waimima, Desa Wula Kec.


Wula Wajelu, Kab. Sumba Timur, kedua pada bulan Juni 2014 sekitar
jam 15.30 Wita, bertempat di kamar tidur saksi di Landalara, Dusun
Waimima, Desa Wula, Kec. Wula Wajelu, Kab. Sumba Timur, ketiga
pada tahun 2014 yang tanggal dan bulannya tidak diingat sekitar jam
14.00 Wita, bertempat di Padang Panggape, Desa Wula, Kec. Wula
Wajelu, Kab. Sumba Timur, keempat pada bulan November 2014
sekitar jam 14.30 Wita, bertempat di Padang Panggape, Desa Wula,
Kec. Wula Wajelu, Kab. Sumba Timur, kelima pada bulan Januari
2016 sekitar jam 11.00 Wita, bertempat di Padang Panggape, Desa
Wula, Kec. Wula Wajelu, Kab. Sumba Timur.
Bahwa selanjutnya pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.00 Wita
berawal terdakwa menghubungi saksi melalui sms untuk bertemu
kemudian terdakwa datang kerumah saksi, kemudian saksi dan
terdakwa duduk di bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak
saksi masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi, kemudian
terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi, selanjutya terdakwa
mengajak saksi masuk ke dalam kamar, kemudian terdakwa dan saksi
membuka pakaian bawah saja masing-masing selanjutnya terdakwa
melakukan hubungan badan dengan saksi diatas tempat tidur dimana
posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian terdakwa mencium pipi dan
bibir saksi, selanjutnya terdakwa memegang kemaluan terdakwa yang
sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri dan
memasukkannya kedalam kemaluan saksi dan menggoyanggoyangkan
pantat terdakwa sampai spermanya keluar namun ditumpahkan diluar
kemaluan saksi.
Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat
diingat lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa menghubungi
saksi melalui sms untuk mengajak saksi bertemu, kemudia terdakwa
dan saksi bertemu dipadang Penggape Desa Wula Wajelu Kec. Wula
Waijelu Kab. Sumba Timur, kemudian terdakwa memegang tangan
203

saksi dan mengajak duduk diranting pohon kehi sambil mengobrol,


kemudian terdakwa mencium saksi dan memeluk saksi, selanjutnya
terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi juga
melepas celana dan celana dalamnya, kemudian terdakwa melakukan
hubungan badan dengan saksi dengan posisi sama-sama berdiri saling
berhadapan dan terdakwa mengangkat kaki kiri saksi dengan
menggunakan tangan kanannya kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke dalam kemaluan
saksi dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai sperma
terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari kemaluan saksi.
Bahwa pada saat persetubuhan pertama kali saksi MARGE MELAN
RAHA merintih dan merasa kesakitan pada kemaluannya dan juga
mengeluarkan darah dari kemaluannya.
Bahwa berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran atas nama MARGE
MELAN RAHA dengan Nomor Induk Kependudukan
AL.858.0033861 tanggal 31 Agustus 2010 menerangkan bahwa saksi
MARGE MELAN RAHA lahir pada tanggal 19 Januari 2000,
sehingga pada saat kejadian terakhir bulan Januari 2016 saksi MARGE
MELAN RAHA baru berumur 16 (enam belas) tahun dan 5 (lima)
bulan atau setidak-tidaknya belum berumur 18 (delapan belas) tahun
dan terdakwa mengetahuinya kalau saksi MARGE MELAN RAHA
masih di bawah umur sehingga belum pantas untuk disetubuhi.
Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi MARGE MELAN RAHA
mengalami robekan pada selaput dara dan hamil sebagaimana
diterangkan dalam Visum Et Repertum Nomor:
1331/PB/VeRH/IX/2016 tanggal 06 April 2016 yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr. Otto Henry Ford Sinaga selaku dokter
pemeriksa pada Puskesmas Baing, Kecamatan Wula Wajelu,
Kabupaten Sumba Timur.
204

IV. ANALISIS YURIDIS


Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, maka
sampailah kami kepada pembuktian mengenai unsur-unsur tindak pidana
yang didakwakan. Oleh karena surat dakwaan disusun dalam kumulatif
maka kami penuntut umum akan membuktikan terlebih dahulu dakwaan
pertama yaitu Pasal 81 Ayat (2) UU RI. No. 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak Jo Pasal 65 Ayat (1) KUHP, dengan unsur-unsur pasal
sebagai berikut :
1. Unsur setiap orang
2. Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan, atau membujuk Anak"
3. Unsur melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain
4. Unsur Perbarengan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai
perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa
kejahatan.
Ad. 1. Unsur setiap orang
Bahwa yang dimaksud dengan unsur 'setiap orang adalah orang (een
ider) atau manusia (naturlijke persoon) yang dianggap cakap dan mampu
sebagai sebagai subyek hukum. Bahwa secara objektif orang yang
disangka atau didakwa melakukan tindak pidana haruslah cakap dan
mampu dalam arti tidak terganggu akal pikirannya, serta dapat memahami
dan menyadari sepenuhnya akan apa yang diperbuat hingga akibat yang
bakal ditimbulkan dari perbuatannya.
Dengan memperhatikan pengertian tersebut di atas dan dihubungkan
dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan maka diperoleh fakta
hukum sebagai berikut: Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA
dengan identitasnya tersebut diatas telah dibenarkan serta diakui
kebenarannya dipersidangan. Terdakwa adalah manusia (naturlijke
persoon) yang cakap menurut hukum, berada dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani serta dalam diri terdakwa tidak ditemukan adanya alasan
pembenar, pemaaf maupun alasan yang menghapuskan pidana. Dengan
205

demikian unsur setiap orang telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum.
Ad. 2. Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan, atau membujuk Anak:
Bahwa oleh karena unsur ini bersifat alternatif maka tidak perlu unsur ini
dibuktikan keseluruhannya, cukup apabila salah satu unsur telah terpenuhi
dianggap telah terbukti. Dalam UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan unsur
Sengaja Melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau
membujuk Anak.
Menurut Memorie van Toelichting (Mvi), yang dimaksud dengan sengaja
(opzettelijk) adalah adanya kehendak yang disadari dan ditujukan untuk
melakukan suatu kejahatan tertentu. Di dalam kesengajaan (opzettelijk) itu
terkandung pengertian menghendaki dan mengetahui (willens en wetens)
yaitu seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengan sengaja itu
haruslah menghendaki apa yang ia perbuat (willens) dan mengetahui
akibat dari apa yang ia perbuat (wetens). (Prof Moeljatno, Asas-asas
Hukum Pidana, Hlm.278).
Menurut Prof Satochid Bertanggung jawab, yang dimaksud dengan tipu
muslihat (listege kunstgrepen) adalah tindakan yang sedemikian rupa,
sehingga dapat menimbulkan kepercayaan orang atau memberikan kesan
pada orang yang digerakkan, seolah-olah keadannya sesuai dengan
kebenaran. Hal yang sama dikatakan oleh Hoge Raad didalam
arrestarestnya masing-masing tanggal 30 Januari 1937 diputuskan bahwa
kebohongan adalah tindakan-tindakan yang antara satu dengan lain dapat
menimbulkan kesan seolah-oleh tindakan yang satu membenarkan
tindakan yang lain, padahal semuanya sesungguhnya tidak sesuai dengan
kebenaran. (Lamintang & Samosir, Hukum Pidana Indonesia, hlm.230).
Sedangkan yang dimaksud membujuk dalam HR tanggal 16 juni 1930,
tidak mensyaratkan dipergunakannya cara-cara tertentu untuk agar
seseorang melakukan sesuatu perbuatan, hal ini dapat terjadi dengan
206

permintaan agar dipegangnya alat kelaminnya. Sedangkan dalam Kamus


Besar Bahasa Indonesia diterangkan, yang dimaksud dengan membujuk"
adalah berusaha meyakinkan seseorang bahwa yang dikatakannya benar,
untuk memikat hati, menipu, merayu, dsb dan juga membujuk
mengandung pengertian adanya pemberian janji atau iming-iming atau
memberikan sesuatu imbalan yang bernilai ekonomis sehingga orang lain
mau memenuhi keinginannya. Berdasarkan definisi hukum diatas,
dikaitkan dengan fakta yang terungkap dipersidangan yaitu dari keterangan
saksi-Saksi, surat dan keterangan terdakwa diperoleh fakta yang mengarah
ke unsur dengan sangaja membujuk, dengan fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa terdakwa sebelum menyetubuhi saksi MARGE MELAN
RAHA mengatakan bahwa jika terjadi sesuatu saya akan
bertanggung jawab. Sehingga saksi MARGE MELAN RAHA yang
masih labil jiwanya kemudian bersedia diajak untuk bersetubuh
dengan terdakwa.
- Bahwa terdakwa MALKIANUS DJONGA TARI Alias KIA
mengetahui kalau saksi MORA NGGUNA baru berumur sekitar 16
(enam belas) tahun dan belum pantas untuk disetubuhi. Kendati
demikian, terdakwa menghendaki atau menginsafi (willens) untuk
bersetubuh dengan saksi MARGE MELAN RAHA dimana
persetubuhan tersebut menjadi tujuan dari tindakan yang dilakukan
oleh terdakwa.
Dengan demikian Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu muslihat,
serangkaian kebohongan, atau membujuk telah terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum;
Ad.3. Unsur Terhadap Anak.
Bahwa pengertian anak dalam pasal I angka 1 Undang-undang Nomor
23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalah seseorang belum berusia
18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
207

Berdasarkan pengertian diatas, bila dikaitkan dengan fakta hukum yang


terungkap di persidangan yaitu keterangan saksi dan surat maka dapat
diperoleh fakta hukum sebagai berikut;
- Bahwa berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran atas nama MARGE
MELAN RAHA dengan Nomor Induk Kependudukan
AL.858.0033861 tanggal 31 Agustus 2010 menerangkan bahwa saksi
MARGE MELAN RAHA lahir pada tanggal 19 Januari 2000,
sehingga pada saat kejadian terakhir tahun 2014 saksi MARGE
MELAN RAHA baru berumur sekitar 16 (enam belas) tahun. Dengan
demikian pada saat terdakwa menyetubuhi saksi MARGE MELAN
RAHAterdakwamengetahuinya kalausaksi MARGEMELAN RAHA
belum dewasa ( berusia 16 tahun), sehingga saksi MARGE MELAN
RAHA harus dikualifikasikan anak sebagaimana dimaksud dalam UU
RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak. Dengan demikian
unsur terhadap anak telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum.
Ad-4. Unsur melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang
lain:
Bahwa Undang-Undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak tidak memberikan definisi maupun penjelasan secara khusus tentang
makna dan arti persetubuhan. Menurut Hoege Raad dalam Arrest tanggal 5
Februari 1912 yang dimaksud dengan persetubuhan adalah peraduan
antara kemaluan lakilaki dengan kemaluan perempuan yang biasa
dilakukan untuk mendapatkan anak, dalam hal mana kemaluan laki-laki
harus masuk kedalam kemaluan perempuan sehingga mengeluarkan air
mani. Sedangkan menurut Prof. Satochid Bertanggungjawab menjelaskan
bahwa didalam istilah kedokteran juga dikenal adanya istilah Coitus
Erektus" atau senggama terputus, yang dimaksud adalah bahwa
persetubuhan tersebut pada saat laki-laki akan mencapai klimaks, laki-laki
tersebut mencabut alat kelaminnya dari dalam alat kelamin perempuan,
sehingga air mani keluar diluar alat kelamin perempuan tersebut dan
208

keadaan tersebut sudah dikatakan melakukan persetubuhan. (PAF.


Lamintang, Kejahatan Melanggar Kesusilaan, hlm. 113). Berdasarkan
pengertian diatas, dikaitkan dengan fakta yang terungkap dipersidangan
yaitu keterangan saksi, surat dan keterangan terdakwa, maka diperoleh
fakta hukum sebagai berikut:
Bahwa persetubuhan terdakwa lakukan dengan cara; berawal pada
bulan Maret 2014 awalnya terdakwa menghubungi saksi memalui sms
kepada saksi, kemudian terdakwa datang ke rumah saksi sendirian
dengan mengguakan sepeda motor Mio Fino warna biru ED 6745 CA,
selajutnya terdakwa bersama dengan saksi duduk bercerita di ruang
tempat nonton tv berduaan, kemudian terdakwa langsung memeluk
dan mencium saksi kemudian terdakwa mengatakan kepada saksi 'su
siap? namun saat itu saksi tidak menjawab apa-apa namun hanya
menganggukan kepala saja, selanjutnya terdakwa mengajak saksi
untuk berhubungan badan diruang depan televisi tersebut namun saat
itu saksi tidak mau kemudian terdakwa mengajak saksi untuk
berhubungan badan dikamarya, selanjutnya saksi dan terdakwa masuk
kedalam kamar kemudian terdakwa membuka celana dan celana
dalam terdakwa dan saksi juga membuka celana dan celana dalam
saksi, selanjutnya terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi
sebelum melakukan hubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi
untuk di jadikan sebagai istri, selajutnya terdakwa melakukan
hubungan badan diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya
saksi kemudian terdakwa mencium pipi dan bibir saksi kemudian
terdakwa memegang kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang
dengan menggunakan tangan kiri kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya kedalam kemaluan saksi yang posisinya tidur tengadah
dengan posisi kedua kaki saksi ditekuk keatas dan dibuka menyerupai
huruf V, kemudian terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya
sampai terdakwa mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan dibawah
selangkangan saksi kemudian saksi dan terdakwa langsung
209

mengenakan celana kembali kemudian terdakwa memeluk dan


mencium saksi denga mengatakan kepada saksi korban bahwa jika
terjadi sesuatu saya akan bertanggungjawab" setelah itu terdakwa dan
saksi keluar kamar dan duduk-duduk diruangan televisi, dan kemudian
sekitar jam 16.30 Wita terdakwa kemudian pulang kerumah.
Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat
diingat lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa menghubungi
saksi melalui sms untuk mengajak saksi bertemu, kemudia terdakwa
dan saksi bertemu dipadang Penggape Desa Wula Wajelu Kec. Wula
Wajelu Kab. Sumba Timur, kemudian terdakwa memegang tangan
saksi dan mengajak duduk diranting pohon kehi sambil mengobrol,
kemudian terdakwa mencium saksi dan memeluk saksi, selanjutnya
terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi
juga melepas celana dan celana dalamnya, kemudian terdakwa
melakukan hubungan badan dengan saksi dengan posisi sama-sama
berdiri saling berhadapan dan terdakwa mengangkat kaki kiri saksi
dengan menggunakan tangan kanannya kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke
dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa
sampai sperma terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari kemaluan
saksi.
Dengan demikian Unsur Melakukan Persetubuhan dengannya atau dengan
orang lain telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
Ad.5. UnsurBeberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai
perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa
kejahatan".
Bahwa Memorie van Toelichting (Mv), tidak memberikan penjelasan apa
yang dimaksud dengan 'gabungan beberapa perbuatan (concursus realis).
Sehubungan dengan hal tersebut, maka para ahli hukum pidana
mengemukakan pemikirannya untuk membuat definisi. Menurut Prof.
SIMON, gabungan beberapa perbuatan (concursus realis) terjadi apabila
210

tertuduh telah melakukan lebih daripada satu perilaku yang terlarang dan
dengan melakukan perilaku-perilaku tersebut tertuduh telah melakukan lebih
daripada satu tindak pidana, maka dari situ terdapat apa yang disebut
meerdaadse samenloop atau concursus realis ataupun apa yang oleh van
HAMEL juga telah disebut sebagai samenloop van delikten. (Lamintang,
2011:674).
Agar suatu perbuatan pidana (feit materi) dapat dikualifikasikan dalam
meerdaadse samenloop atau concursus realis, maka harus ada ; (Prof. Eddy
O.S. Hieriej, Hukum Pidana, Cet. 2004, Hal. 12.9).
1. Seorang pembuat
2. Serentetan tindak pidana yang dilakukan olehnya;
3. Tindak pidana itu perlu sejenis atau berhubungan satu sama lain;
4. Diantara tindak pidana itu tidak terdapat keputusan hakim;
Apabila pengertian tersebut diatas dikaitkan dengan fakta yang terungkap
dipersidangan yaitu keterangan saksi, surat Visum Et Repertum, dan
keterangan terdakwa, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut:
Bahwa persetubuhan terdakwa lakukan dengan cara: berawal pada bulan
Maret 2014 awalnya terdakwa menghubungi saksi memalui sms kepada
saksi, kemudian terdakwa datang ke rumah saksi sendirian dengan
mengguakan sepeda motor Mio Fino warna biru ED 6745 CA, selajutnya
terdakwa bersama dengan saksi duduk bercerita di ruang tempat noton tv
berduaan, kemudian terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi
kemudian terdakwa mengatakan kepada saksi 'su siap? namun saat itu
saksi tidak menjawab apa-apa namun hanya menganggukan kepala saja,
selanjutnya terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan diruang
depan televisi tersebut namun saat itu saksi tidak mau kemudian
terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan dikamarya,
selanjutnya saksi dan terdakwa masuk kedalam kamar kemudian
terdakwa membuka celana dan celana dalam terdakwa dan saksi juga
membuka celana dan celana dalam saksi, selanjutnya terdakwa
melakukan hubungan badan dengan saksi sebelum melakukan hubungan
211

badan terdakwa berjanji kepada saksi untuk di jadikan sebagai istri,


selajutnya terdakwa melakukan hubungan badan diatas tempat tidur
dimana posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian terdakwa mencium
pipi dan bibir saksi kemudian terdakwa memegang kemaluannya yang
sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri kemudian
terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi yang
posisinya tidur tengadah dengan posisi kedua kaki saksi ditekuk keatas
dan dibuka menyerupai huruf V, kemudian terdakwa menggoyang-
goyangkan pantatnya sampai terdakwa mengeluarkan spermanya dan
ditumpahkan dibawah selangkangan saksi kemudian saksi dan terdakwa
langsung mengenakan celana kembali kemudian terdakwa memeluk dan
mencium saksi denga mengatakan kepada saksi korban bahwa jika
terjadi sesuatu saya akan bertanggungjawab setelah itu terdakwa dan
saksi keluar kamar dan duduk-duduk diruangan televisi, dan kemudian
sekitar jam 16.30 Wita terdakwa kemudian pulang kerumah.
Bahwa selanjutnya pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.00 Wita berawal
terdakwa menghubungi saksi melalui sms untuk bertemu kemudian
terdakwa datang kerumah saksi, kemudian saksi dan terdakwa duduk di
bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak saksi masuk kedalam
rumah dan duduk diruang televisi, kemudian terdakwa langsung
memeluk dan mencium saksi, selanjutya terdakwa mengajak saksi masuk
ke dalam kamar, kemudian terdakwa dan saksi membuka pakaian bawah
saja masing-masing selanjutnya terdakwa melakukan hubungan badan
dengan saksi diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi
kemudian terdakwa mencium pipi dan bibir saksi, selanjutnya terdakwa
memegang kemaluan terdakwa yang sudah dalam keadaan tegang dengan
menggunakan tangan kiri dan memasukkannya kedalam kemaluan saksi
dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai spermanya keluar
namun ditumpahkan diluar kemaluan saksi.
Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat
lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa menghubungi saksi melalui
212

sms untuk mengajak saksi bertemu, kemudia terdakwa dan saksi bertemu
dipadang Penggape Desa Wula Wajelu Kec. Wula Wajelu Kab. Sumba
Timur, kemudian terdakwa memegang tangan saksi dan mengajak duduk
diranting pohon kehi sambil mengobrol, kemudian terdakwa mencium
saksi dan memeluk saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan
celana dalam terdakwa dan saksi juga melepas celana dan celana
dalamnya, kemudian terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi
dengan posisi sama-sama berdiri saling berhadapan dan terdakwa
mengangkat kaki kiri saksi dengan menggunakan tangan kanannya
kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah dalam
keadaan tegang ke dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan
pantat terdakwa sampai sperma terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar
dari kemaluan saksi.
Bahwa sesuai dengan fakta perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa jika
dikaitkan dengan Pasal 65 ayat (1) KUHP, maka antara perbuatan
pertama pada bulan Maret 2014 hingga perbuatan yang tidak diingat lagi
waktunya pada tahun 2014 terdapat rentang waktu yang berbeda dan
timbul dari niat (mens rea) yang berbeda. Dengan demikian unsur
Beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang
berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan telah terbukti
secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
Oleh karena seluruh unsur yang terdapat dalam dakwaan Pertama yaitu
Pasal 81 ayat (2) UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal
65 ayat (1) KUHP telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum. Maka selanjutnya kami akan membuktikan
dakwaan kedua yaitu Pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :
1. Unsur setiap orang
2. Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan,
atau membujuk Anak"
213

3. Unsur melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain


Add 1. Unsur setiap orang
Bahwa yang dimaksud dengan unsur "setiap orang adalah orang (een
eider) atau manusia (naturlijke persoon) yang dianggap cakap dan
mampu sebagai sebagai subyek hukum. Bahwa secara objektif, orang
yang disangka atau didakwa melakukan tindak pidana haruslah cakap dan
mampu dalam arti tidak terganggu akal pikirannya, serta dapat
memahami dan menyadari sepenuhnya akan apa yang diperbuat hingga
akibat yang bakal ditimbulkan dari perbuatannya. Dengan
memperhatikan pengertian tersebut di atas dan dihubungkan dengan
fakta-fakta yang terungkap di persidangan maka diperoleh fakta hukum
sebagai berikut: Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA dengan
identitasnya tersebut diatas telah dibenarkan serta diakui kebenarannya
dipersidangan. Terdakwa adalah manusia (naturlijke persoon) yang cakap
menurut hukum, berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta
dalam diri terdakwa tidak ditemukan adanya alasan pembenar, pemaaf
maupun alasan yang menghapuskan pidana. Dengan demikian unsur
'setiap orang telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum.
Ad. 2. Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan,
atau membujuk Anak:
Bahwa oleh karena unsur ini bersifat alternatif maka tidak perlu unsur ini
dibuktikan keseluruhannya, cukup apabila salah satu unsur telah
terpenuhi dianggap telah terbukti. Dalam UU RI No.35 Tahun 2014
Tentang Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan anak tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan unsur
Sengaja Melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau
membujuk Anak
Menurut Memorie van Toelichting (Mvi), yang dimaksud dengan sengaja
(opzettelijk) adalah adanya kehendak yang disadari dan ditujukan untuk
melakukan suatu kejahatan tertentu. Di dalam kesengajaan (opzettelijk)
214

itu terkandung pengertian menghendaki dan mengetahui (willens en


wetens) yaitu seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengan sengaja
itu haruslah menghendaki apa yang ia perbuat (willens) dan mengetahui
akibat dari apa yang ia perbuat (wetens). (Prof Moeljatno, Asas-asas
Hukum Pidana, Him. 278).
Menurut Prof Satochid Bertanggung jawab, yang dimaksud dengan tipu
muslihat (listege kunstgrepen) adalah tindakan yang sedemikian rupa,
sehingga dapat menimbulkan kepercayaan orang atau memberikan kesan
pada orang yang digerakkan, seolah-olah keadannya sesuai dengan
kebenaran. Hal yang sama dikatakan oleh Hoge Raad didalam
arrestarrestnya masing-masing tanggal 30 Januari 1937 diputuskan
bahwa kebohongan adalah tindakan-tindakan yang antara satu dengan
lain dapat menimbulkan kesan seolah-oleh tindakan yang satu
membenarkan tindakan yang lain, padahal semuanya sesungguhnya tidak
sesuai dengan kebenaran. (Lamintang & Samosir, Hukum Pidana
Indonesia, hlm.230). Sedangkan yang dimaksud membujuk dalam HR
tanggal 16 juni 1930, tidak mensyaratkan dipergunakannya cara-cara
tertentu untuk agar seseorang melakukan sesuatu perbuatan, hal ini dapat
terjadi dengan permintaan agar dipegangnya alat kelaminnya. Sedangkan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterangkan, yang dimaksud
dengan membujuk adalah berusaha meyakinkan seseorang bahwa yang
dikatakannya benar, untuk memikat hati, menipu, merayu, dsb dan juga
membujuk mengandung pengertian adanya pemberian janji atau iming-
iming atau memberikan sesuatu imbalan yang bernilai ekonomis
sehingga orang lain mau memenuhi keinginannya.
Berdasarkan definisi hukum diatas, dikaitkan dengan fakta yang
terungkap dipersidangan yaitu dari keterangan saksi-saksi, surat dan
keterangan terdakwa diperoleh fakta yang mengarah ke unsur dengan
sangaja membujuk, dengan fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa saksi MARGE MELAN RAHA pada saat pertama kali
bersetubuh dengan terdakwa sudah dijanjikan oleh terdakwa akan
215

dinikahi, kemudian pada bulan November 2014 saksi MARGE MELAN


RAHA diajak lagi oleh terdakwa untuk bersetubuh, sehingga saksi
MARGE MELAN RAHA yang masih labil jiwanya bersedia untuk
diajak untuk bersetubuh kembali dengan terdakwa.
- Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA mengetahui kalau saksi
MARGE MELAN RAHA baru berumur 16 (enam belas) tahun dan 5
(lima) bulan dan belum pantas untuk disetubuhi. Kendati demikian,
terdakwa menghendaki atau menginsafi (willens) untuk bersetubuh
dengan saksi MARGE MELAN RAHA dimana persetubuhan tersebut
menjadi tujuan dari tindakan yang dilakukan oleh terdakwa.
Dengan demikian Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu muslihat,
serangkaian kebohongan, atau membujuk" telah terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum;
Ad.3. Unsur Terhadap Anak.
Bahwa pengertian anak dalam pasal 1 angka 1 UU RI No.35 Tahun 2014
Tentang Perubahan Atas UU RI No.23 Tentang Perlindungan Anak adalah
seseorang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan. Berdasarkan pengertian diatas, bila dikaitkan dengan fakta
hukum yang terungkap di persidangan yaitu keterangan saksi dan surat
maka dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut;
- Bahwa berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran atas nama MARGE
MELAN RAHA dengan Nomor Induk Kependudukan AL.858.0033861
tanggal 31 Agustus 2010 menerangkan bahwa saksi MARGE MELAN
RAHA lahir pada tanggal 19 Januari 2000, sehingga pada saat kejadian
terakhir bulan Januari 2016 saksi MARGE MELAN RAHA baru
berumur sekitar 16 (enam belas) tahun dan 5 (lima) bulan. Dengan
demikian pada saat terdakwa menyetubuhi saksi MARGE MELAN
RAHA terdakwa mengetahuinya kalau saksi MORA NGGUNA belum
dewasa ( berusia 16 tahun dan 5 bulan), sehingga saksi MORA
NGGUNA harus dikualifikasikan anak sebagaimana dimaksud dalam
UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak.
216

Dengan demikian unsur terhadap anak telah terpenuhi dan terbukti secara
sah dan meyakinkan menurut hukum.
Ad.4. Unsur melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain:
Bahwa UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI nomor 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tidak memberikan definisi maupun
penjelasan secara khusus tentang makna dan arti persetubuhan. Menurut
Hoege Raad dalam Arrest tanggal 5 Februari 1912 yang dimaksud dengan
persetubuhan adalah peraduan antara kemaluan laki laki dengan
kemaluan perempuan yang biasa dilakukan untuk mendapatkan anak, dalam
hal mana kemaluan laki-laki harus masuk kedalam kemaluan perempuan
sehingga mengeluarkan air mani. Sedangkan menurut Prof. Satochid
Bertanggungjawab menjelaskan bahwa didalam istilah kedokteran juga
dikenal adanya istilah Coitus Erektus" atau senggama terputus, yang
dimaksud adalah bahwa persetubuhan tersebut pada saat laki-laki akan
mencapai klimaks, laki-laki tersebut mencabut alat kelaminnya dari dalam
alat kelamin perempuan, sehingga air mani keluar diluar alat kelamin
perempuan tersebut dan keadaan tersebut sudah dikatakan melakukan
persetubuhan. (PAF. Lamintang, Kejahatan Melanggar Kesusilaan, hlm.
113).
Berdasarkan pengertian diatas, dikaitkan dengan fakta yang terungkap
dipersidangan yaitu keterangan saksi, surat dan keterangan terdakwa, maka
diperoleh fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa selanjutnya pada bulan Januari 2016 yang hari dan tanggalnya
sudah tidak diingat lagi, bertempat di padang panggape Desa Wula
wajelu Kec. Wula Wajelu Kab. Sumba Timur, terdakwa menghubungi
saksi melalui sms untuk mengajak bertemu di tempat biasa yaitu di
padang Panggape Desa Wula Wajelu Kec. Wula Wajelu Kab. Sumba
Timur, kemudian setelah bertemu terdakwa memegang tangan saksi dan
mengajak saksi duduk-duduk sambil mengobrol, selanjutnya terdakwa
menicium dan memeluk saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana
dan celana dalam terdakwa dan saksi juga melepaskan celana dan celana
217

dalam yang dipakainya, kemudian celana terdakwa digunakan sebagai


alas kemudian terdakwa menidurkan saksi dan terdakwa berada di atas
saksi dengan posisi kaki saksi ditekuk dan dibuka seperti bentuk huruf V,
kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah dalam
keadaan tegang ke dalam kemaluan saksi dan menggoyang-
goyangkannya pantat terdakwa hingga sperma terdakwa keluar didalam
kemaluansaksi.
Dengan demikian Unsur Melakukan Persetubuhan dengannya atau
dengan orang lain telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut
hukum.
IV. KESIMPULAN :
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
seluruh unsur tindak pidana dalam dakwaan kesatu yaitu Pasal 8l ayat (2) UU
RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 65 Ayat (1)
KUHP dan Kedua Pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak telah
terpenuhi secara sah dan meyakinkan. Oleh karena itu kami Jaksa Penuntut
Umum berpendapat, bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 81 ayat (2) UU RI
Nomor : 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 65 Ayat (1)
KUHP dan Kedua Pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
sebagaimana dakwaan kumulatif Penuntut Umum.
Selanjutnya apabila kita perhatikan selama proses persidangan berlangsung
pada diri terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA tidak ditemukan ataupun
tidak terungkap adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf sehingga
pada diri terdakwa haruslah dianggap sebagai orang yang mampu
bertanggung jawab menurut hukum dan perbuatannya haruslah dipandang
sebagai perbuatan yang bersifat melawan hukum sehingga oleh karenanya
terdakwa haruslah dijatuhi pidana sesuai kesalahannya.
218

Majelis Hakim Yang Terhormat,


Sebelum sampai pada tuntutan pidana atas diri terdakwa, perkenankanlah
kami menyampaikan hal-hal yang menjadi pertimbangan berat ringannya
tuntutan atas diri Terdakwa, antara lain:
Hal-hal yang memberatkan :
Perbuatan terdakwa menyebabkan trauma dan rasa malu pada saksi MARGE
MELAN RAHA.
Perbuatan terdakwa merusak masa depan saksi MARGE MELAN RAHA.
Hal-hal yang meringankan :
Terdakwa belum pernah dihukum.
Terdakwa mengakui terus terang dan menyesali perbuatannya. Berdasarkan
uraian di atas, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini
dengan memperhatikan ketentuan undang-undang yang bersangkutan :
219

MNUNTUT
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Waingapu yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan Terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja
membujuk anak dibawah umur untuk melakukan persetubuhan yang
dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan
beberapa kejahatan sebagaimana dalam dakwaan Pertama melanggar Pasal
81 Ayat (2) UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal
65 Ayat (1) KUHP dan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana dengan sengaja membujuk anak dibawah umur
untuk melakukan persetubuhan sebagaimana dalam dakwaan Kedua
melanggar Pasal 81 Ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Atas UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA dengan
pidana penjara selama tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam
tahanan dan denda sebesar , subsider ( ) bulan kurungan.
3. Memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan;
4. Menyatakan agar barang bukti berupa:
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha 1UBAT warna biru dengan nomor
polisi ED 6745 CA, nomor rangka: MH31UB003CJ037127, nomor
mesin 1UB-037138, beserta kunci kontaknya.
- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Yamaha 1UB AT warna biru
dengan nomor polisi ED 6745 CA, nomor rangka:
MH31UB003CJ037127, nomor mesin: IUB-037138, nomor 0136964,
atas nama ERWIN KARWELO.
- 1 (satu) buah handphone merk Samsung warna putih.
- 1 (satu) lembar celana pendeklevis warna biru pudar.
- 1 (satu) lembar baju kaos warna abu-abu berisi tulisan
DEWELOPMENT di bagian dada depan.
Dikembalikan kepada terdakwa MALKIAS JOTA.
220

- 1 (satu) lembar celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi merah


biru.
- 1 (satu) lembar baju kaos warna putih bergambar Angry Bird.
- 1 (satu) lembar celana dalam warna kuning pudar bagian belakang ada
gambar Doraemon.
- 1 (satu) lembar celana pendek kain warna kombinasi hitam putih coklat.
- 1 (satu) lembar baju kaos warna merah polos.
- 1 (satu) lembar celana dalam warna pink muda bergambar Doraemon.
- 1 (satu) buah BH warna biru berisi motif bunga.
- 1 (satu) buah BH warna hitam berisi motif bunga dan jantung hati.
Dikembalikan kepada saksi MARGE MELAN RAHA.
5. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar
Rp.2.000,- (dua ribu rupiah);
Demikian tuntutan pidana ini dibacakan dan diserahkan pada sidang hari
ini tanggal:

JAKSA PENUNTUT UMUM

AFI FFUL BARI R.S.S.H.


AJUNJAKSA NIIP. 19850321 200912 1 001
221

4. Pledoi:

Hal : Nota Pembelaan terhadap Duplik Jaksa Penuntut Umum Nomor Register
Perk : PDM - PDM-106/WGP/11/2016, atas nama Terdakwa MALKIASJOTA
alias KIA

Kepada
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Tindak Pidana
PDM-106/WGP/03/2016
Pengadilan Negeri Waingapu
Di Waingapu
NOTA PEMBELAAN

Dalam perkara Tindak Pidana PDM-106/WGP.03/2016


Nama lengkap : MALKIAS JOTA alias KIA:
Tempat lahir : Sabu Raijua;
Umuritanggal lahir : 27 Tahun/ 15 Mei 1988;
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : RT. 09 RW. 04 Waimina Desa Wula, Kec. Wula Waijelu,
Kab Sumba Timur;
Agama : Protestan;
Pekerjaan : Mahasiswa.

Atas Surat Tuntutan perkara tindak pidana dari penuntut umum pada Kejaksaan
Negeri Waingapu No. Reg. Perkara : PDM-106/WGP/03/2016 Tertanggal 23
November 2016 di persidangan Pengadilan Negeri Waingapu Kepada Majelis
Hakim Perkara Pidana.
Yang mulia Ketua Majelis Hakim dan anggota majelis,
Yang terhormat Saudara Jaksa Penuntut Umum,
Yang terhormat para Hadirin dan pengunjung sidang,
222

Dengan Hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Matius K. Remijawa, S.H.

Dalam hal ini bertindak uantuk dan atas nama serta untuk kepentingan
Hukum TERDAKWA : MALKIAS JOTA Alias KIA
Dengan segala kerendahan hati sebagai insan yang beriman pertama-tama
perkenankanlah kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat dan rahmatnya hari ini kami Penasehat Hukum Terdakwa dapat
membacakan dan menyampaikan pembelaan dalam sidang yang mulia ini.
Setelah kami pelajari pelajari dengan seksama Tuntutan yang diajukan
Jaksa Penuntut Umum terhadap diri Terdakwa yang kami bacakan persidangan
Pengadilan Negeri Waingapu, kamis 16 maret 2016, maka perkenankalah kami
Penasehat Hukum menyampaikan pembelaan atas nama Terdakwa MALKIAS
JOTA alias KIA
Saudara Jaksa Penuntut Umum pada Dakwaannya telah mendakwa,
bahwa Terdawa dianggap melanggar Pasal 81 ayat (2) UU RI no. 23 tahun 2002
tentang perlindungan anak, apa yang didakwakan terhadap Terdakwa, justru
menjadi kewajiban Jaksa Penuntut Umum untuk membuktikan dakwaan tersebut,
tentu dengan sadar dengan pertimbangan dari hasil pemeriksaan dimuka
persidangan yang telah dilaksanakan atas saksi-saksi dan Terdakwa sendiri.
Bahwa berdasarkan fakta persidangan mengenai keterangan saksi
MARGEN MELAN RAHAsaksi SONI RABA.saksi WATIJA SUSANA
RIJASaksi WELMINCE WURI dan saksi, MARGE MELAN RAHA dan
keterangan Terdakwa MALKIAS JOTA alias KIA serta surat-surat lain yang
berkaitan dengan perkara ini dan Terdakwa telah dibenarkan.
Bahwa berdasarkan semua dalil-dali diatas maka kami Penasehat Hukum
Terdakwa memohon kepada yang mulia Majelis Hakim agar kiranya berkenan
memberikan putusan yang seadil-adilnya dengan hukuman yang seringan-
ringannya dengan pertimbangan Terdakwa mengakui dan menyesali
perbuatannya
223

sehingga tidak mempersulit pemeriksaan perkara. Terdakwa berjanji tidak akan


mengulangi lagi perbuatannya dan Terdakwa belum pernah dihukum serta
Terdakwa akan mempertanggung jawabkan perbuatannya dan akan menikahi
korban, dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil
adilnya.
Demikian nota pembelaan / Pleidoi ini kami sampaikan atas perhatian dan
pertimbangan yang seksama dari yang terhormat Majelis Hakim, diucapakan
limpah terima kasih.

Waingapu, 23 Maret 2016


Hormat kami
Penasehat Hukum Terdakwa,

Matius K. Remijawa, S.H.,


224

5. Replik
KEJAKSAAN NEGERI WAINGAPU
UNTUK KEADILAN
REPLIK
TANGAGAPAN ATAS NOTA PEMBELAAN TERDAKWA DAN TIM
PENASEHAT HUKUM ATAS NAMA TERDAKWA :
MALKIAS JOTA
NO. REG. :PDM-106/WGP/11/2016

YTH. KETUA DAN ANGGOTA MAJELIS HAKIM


YTH. PENASEHAT HUKUM TERDAKWA.

I. PENDAHULUAN
Sebelumnya marilah kita bersama-sama memanjatkan Puji dan syukur
Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan
berkatnya pada kita semua, sehingga dapat bertemu diruang sidang yang
mulia ini dalam keadaan sehat walafiat.
II. TANGGAPAN TERHADAP NOTA PEMBELAAN PRIBADI
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih pada Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Waingapu, yang telah memberikan kesempatan kepada
kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini untuk mengajukan tanggapan
atas pembelaan saudara Penasehat Hukum Terdakwa MALKIAS JOTA alias
KIA yang dihadapkan ke persidangan ini dengan Dakwaan Pasal 81 ayat (2)
UU RI No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
III. TANGGAPAN TERHADAP NOTA PEMBELAAN TIM PENASIHAT
HUKUM TERDAKWA
Setelah kami mempelajari dan mencermati pembelaan saudara penasehat
Hukum Terdakwa MALKIAS JOTA alias KA maka kami mengajukan
tanggapan sebagai berikut;
1. Bahwa Jaksa Penuntut Umum tidak sependapat dengan saudara Penasehat
Hukum yang dalam pembelaanya menyatakan bahwa surat Dakwaan yang
225

dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum adalah tidak jelas dan kabur (Obscuur libel),
kata yang tidak jelas dan kabur dimaksud Penasehat Hukum adalah
dipergunakannya kata dan atau setidaknya dalam menentukan locus dan
tempos delicti.
2. Tampaknya saudara Penasehat Hukum memandang bahwa kata setidak-
tidaknya dalam surat dakwaan memberikan kesan ragu-ragu kepada Jaksa
Penuntut Umum dalam memberikan keterangan. Sebenarnya bahwa maksud
kata setidak-tidaknya adalah memberikan arti luas namun tetap pada fakta yang
terjadi pada hari Senin, tanggal 13 Juli 2015 sekitar jam 15.30 WITA kata atau
setidak-tidaknya pada waktuwaktu tertentu yang masih termasuk dalam tahun
2015 adalah dimaksud agar keterangan waktu yang dituliskan dalam surat
dakwaan tidak melenceng jauh dari perkiraan kurun waktu bulan Juli 2015. Hal
ini dimaksudkan agar Terdakwa tidak lepas begitu saja dari Dakwaan hanya
karena Jaksa Penuntut Umum tidak tepat dalam menuliskan waktu kejadian
sehingga diperlukan kata atau setidak-tidaknya dalam tempos delicti.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hal-hal yang kami uraikan diatas, maka kami selakau Jaksa
Penuntut Umum berkesimpulan dan berpendapat bahwa penggunaan kata
setidaktidaknya dalam surat Dakwaan sudah tepat dan merupakan hal yang lazim
dalam menerapkan kata setidak-tidaknya untuk memperkirakan waktu dan tempat
terjadinya tindak pidana.
Bahwa dengan demikian kami menyatakan tetap pada tuntutan kami
sebagaimana telah kami bacakan pada sidang tangal 16 Maret 2016, akhirnya
pertimbangan selanjutnya kami serahkan kepada yang Mulia Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Waingapu yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara
tersebut.
226

Majelis Hakim yang kami muliakan,


Saudara Penasehat Hukum yang terhormat,
Demikianlah Replik atau tanggapan penuntut umum terhadap nota
pembelaan yang diajukan baik terdakwa maupun penasehat Hukum ini kami buat.
Selanjutnya kami bacakan dan serahkan pada persidangan 23 maret 2016

Waingapu, 23 Maret 2016


Jaksa Penuntut Umum

AFI FFUL BARIR S.SH.


AJUNJAKSA NIP. 19850321 200912 1 001
227

6. Duplik :
DUPLIK PENASEHAT HUKUM TERDAKWA :
Perkara Nomor : 23/Pid.Sus/2016/PN Wgp
Atas Nama Terdakwa : MALKIAS JOTA alias :KIA
Ketua dan Majelis Hakim yang mulia,
Penuntut Umum yang kami hormati,
Hadirin yang berbahagia.
Perkenankan kami memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kita kesehatan sehingga kita diberi
rahmat dan berkat dalam usaha untuk menggali, mencari dan menemukan
hakekat kebenaran dan keadilan didalam perkara ini.
Kami menyampaikan rasa terim kasih tak terhingga kepada Majelis
Hakim yang mulia yang telah memberikan kesempatan kembali pada kami
untuk menyampaikan tanggapan / Duplik atas Replik yang disampaikan dari
saudara Jaksa Penuntut Umum dalam rangka memperoleh kebenaran materi
dalam mengungkapkan perkara ini sebagaimana yang didakwakan kepada diri
Terdakwa.
Bahwa setelah mempelajari point-point Replik dari Jaksa Penuntut
Umum, maka berikut ini akan kami memberikan tanggapan point demi point
sebagai berikut ;
1. Bahwa kami Penasehat Hukum, tidak sependapat dengan Jaksa Penuntut
Umum mengenai penggunaan kata atau setidak-tidaknya dimaksudkan
agar Terdakwatidak lepas begitu saja dari Dakwaan karena Jkasa
Penuntut Umum tidak tepat dalam penulisan waktu kejadian sehingga
diperlukan kata atau setidak-tidaknya dalam tempo deliciti.
2. Dalam pasal 1 dan 3 KUHP syarat materi surat Dakwaan harus berisi
secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan meneyebut waktu dan tempat tindak pidana
dilakukan, yang jika syarat itu tidak dipenuhi maka surat Dakwaan
tersebut terancam batal demi hukum. Locus deliciti, locus (inggris)
228

berarti lokasi/tempat,secara istilah yaitu berlakunya hukum pidana yang


dilihat dari segi lokasi terjadinya perbuatan pidana.
Locus deliciti perlu diketahui umtuk:
a. Menentukan apakah hukum pidana Indonesia berlaku terhadap
perbuatan pidana tersebut atau tidak.
b. Menentukan Kejaksaan atau Pengadilan Negeri maka yang harus
mengurus perkaranya ini berhubung dengan kompetensi relatif, pasal
84 ayat (1) KUHAP yang memuat prinsip dasar tentang kompetensi
relatif, yakni Pengadilan Negeri berwenang mengadi segala perkara
tindak pidana yang dilakukan didalam daerah hukumnya.
c. Sebagai salah satu syarat mutlak sahnya surat dakwaan.
Majelis Hakim yang mulia,
Jaksa penuntut Umum yang kami hormati,
Berkaitan dengan hal tersebut maka kami tetap pada pendiriannya bahwa
surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum menjadi tidak jelas dan tidak
sesuai dengan ketentuan KUHAP dan sekaligus menetapkan bahwa surat
Dakwaan Jakas Penuntut Umum tetap batal demi hukum, kami
menyatakan tetap pada Eksepsi yang telah kami bacakan pada sidang
tanggal 16 Maret 2016.
Akhirnya pertimbangan selanjutnya kami serahkan sepenuhnya
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini dan
harapan kami adalah terwujudnya hukumpidana yang adil dan manusiawi
dalam perkara ini.
Waingapu, 23Maret 2016

Hormat Kami
Penasehat Hukum Terdakwa

MATIUS K. REMIJAWA,S.H
229

7. Putusan
PUTUSAN
Nomor 23/Pid.Sus/2016/PN.WGP

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN


YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Waingapu yang mengadili perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara Terdakwa :
1. Nama lengkap : MALKIAS JOTA alias KIA;
2. Tempat lahir : Sabu Raijua;
3. Umur/tanggallahir : 27 Tahun/15 Mei 1988;
4. Jenis kelamin : Laki-laki;
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : RT. 9 RW. 04 Waimina, Desa Wulla, Kec.Wula
Waijelu, Kab. Sumba Timur;
7. Agama : Protestan;
8. Pekerjaan : Mahasiswa;
Terdakawa ditangkap pada tanggal 06 Februari 2016;
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh :
1. Penyidik sejaktanggal 07 Februari 2016 sampai dengan tanggal 26
Februari 2016 ;
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 27 Februari 2016 sampai
dengan tanggal 06 April 2016;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 06 April 2016 sampai dengan tanggal
25 April 2016;
4. Hakim Pengadilan Negeri Waingapu sejak tanggal 12April 2016
sampai dengan tanggal 12 Mei 2016;
5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Waingapu sejak tanggal 12
April 2016 sampai dengan tanggal 11 Juli 2016;
230

Terdakwa dipersidangan didampingi oleh : Matiu K. Remijawa, SH.,


Pekerjaan Advokat/Pengacarayang berkantor di Jalan Nusa Nipa No.1 Kelurahan
Kumbajawa, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, berdasarkan
penetapan Majelis Hakim Nomor : 23/Pid.Sus/2016/PN.WGP tertanggal 19 April
2016;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca :
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Waingapu Nomor
23/Pid.Sus/2016/PN.WGP tanggap 12 April 2016 tentang penunjukan
Majelis Hukum;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 23/Pid.Sus/2016/PN.WGP tanggal 12
April 2016 tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan Terdakwa serta
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang di ajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokonya sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakawa MALKIAS JOTA alias KIA telah terbukti secara
sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja
melakukan persetubuhan yang dipandang sebagai perbuatan yang berdiri
sendiri merupakan beberapa kejahatan sebagaimana dalam dakwaan
Pertama melanggar pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang
perubahan atas UU RI No.23Tahun 2002 tentang perlindungan Anak. Pasal
65 ayat (1) KUHP dan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana dengan sengaja menbujuk anak dibawah umur
untuk melakukan persetubuhan sebagaimana dalam dakwaan kedua
melanggar pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang perubahan
atas UU RI No.23Tahun 2002 tentang perlindungan Anak;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MALKIAS JOTA alias KIA
dengan Pidana penjara selama 10 (sepuluh) tahun dikurangkan selama
231

Terdakwa berada dalam tahanan dan denda sebesar Rp. 100.000.000,-


(seratus juta) subsider 6 (enam) bulan kurungan;
3. Memerintahkan agarterdakwa tetap ditahan;
4. Menyatakan agar barang bukti berupa;
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru dengan nomor polisi
ED 6745 ca, nomor rangka MH31UB003C037127, nomor mesin 1UB-
037138 beserta kontaknya;
- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru dengan
nomor polisi ED 6745 CA, nomor rangka MH31UB003C037127, nomor
mesin 1UB-037138 nomor 0136964, atas nama ERWIN KARWELO;
- 1 (satu) buah handphone merk Samsung warna putih;
- 1 (satu) lembar celana pendek levis warna biru pudar;
- 1 (satu) lembarbaju kaos warna abu-abu berisi tulisan DEVELOMPMENT
dibagian dadadepan;
Dikembalikan kepada terdakwa MALKIAS JOTA;
- 1 (satu) lembar celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi merah
biru;
- 1 (satu) lembar baju kaos warna putih bergambarAngry bird;
- 1 (satu) lembarcelana dalam warna kuning pudarbagian belakang ada gambar
Doraemon;
- 1 (satu) lembar celana pendek kain warna kombinasi hitam putih coklat;
- 1 (satu) lembar baju kaos warna merah polos;
- 1 (satu) lembar celana dalam warna pink muda bergambar Doraemon;
- 1 (satu) buah BH biru berisi motif bunga;
- 1 (satu) buah BH warna hitam berisi motif bunga dan jantung hati;
Dikembalikan pada saksi Marge Melan Raha
5. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara
sebesarRp.2000,- (dua ribu rupiah) ;
Setelah mendengar permohonan terdakwa dan Penasehat Hukumterdakwa
yang pada pokoknya tidak sependapat dengan lamanya masa pidana yang dituntut
232

oleh Penuntut Umum, oleh karena itu memohon keringanan hukuman dengan
alasan terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulagi lagi perbuatannya ;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut :
Bahwa terdakawa MALKIAS JOTA Als. KIA pertama kali pada bulan Maret
2015 sekitar jam 15.30 wita bertempati dikamar tidur korban MARGE MELAN
RAHA dilandalarak DesaWulla Waijelu Kab. Sumba Timur, atau setidak-
tidaknya apada tempat lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Waingapu
yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, kejadian selanjutnya pada
hari dan bulan yang sudah tidak dapat diingat oleh terdakwa tetapi pada tahun
2015 sekitarjam 14.00 wita bertempat dipadang panggape, atau setidak-tidaknya
pada tempat lain dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Waingapu yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja melakukan
tipu muslihat, serangkaian kebohongan,atau membujuk anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain terhadap saksi korban
MARGE MELAN RAHA, dimana perbuatan tersebut harus dipandang
sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa
kejahatan, perbauatan mana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :
- bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal
pada bulan Maret 2015 awalnya terdakwa menghubungi saksi korban
MARGE MELAN RAHA melaui sms kepada skasi korban MARGE
MELAN RAHA, kemudian terdakwa datang ke rumah saksi korban
sendirian menggunakan seeda motor Mio Fino warna biru ED 6745 CA,
selanjutnya terdakwa bersama dnegan saksi korban duduk berecerita diruang
tempat nonton TV berduaan, kemudian terdakwa langsung memeluk dan
mencium saksi korban kemudian terdakwa mengatakan kepada saksi korban
SU SIAP?namun saat itu saksi korban tidak menjawab apa-apa namun
hanya menganggukan kepala saja, selanjutnya terdakawa mengajak saksi
korban untuk berhubungan badan diruang depan televisi tersebut namun saat
itu saksi korban tidak mau kemudian terdakwa mengajak saksi korban untuk
berhubungan badan dikamarnya, selanjutnya saksi korban dan terdakwa
233

masuk kedalam kamar kemudian terdakwa membuka celana dan


celanadalam terdakwa dan saksi korban juga membuka celana dan celana
dalam saksi korban, selanjutnya terdakwa melakukan hubungan badan
dengansaksi korban sebelum melakukan hubungan badan terdakwa berjanji
kepada saksi korban untuk dijadikan sebagai istri, selanjutnya terdakwa
melakukan hubungan badan daiatas tempat tidur dimana posisi terdakwa
diatasnya saksi korban kemudian terdakwa mencium pipi dan bibir saksi
korban kemudian terdakwa memegang kemaluannya sudah dalam keadaan
tegang dengan menggunakan tangan kiri kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya kedalam kemaluan saksi korban yang posisinya tidur tengadah
dengan posisi kedua kaki saksi korban ditekuk ketatas dan dibuka
menyerupai huruf V, kemudian terdakwa menggoyang-goyangkan
pantatnya sampai terdakwa mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan
dibawah selangkangan saksi korban. Kemudian saksi korban dan terdakwa
langsung mengenakan celana kembali kemudian terdakwa memeluk dan
mencium saksi korban dengan mengatakan kepada saksi korban bahwa jika
terjadi sesuatu saya akan bertanggung jawab setelah itu kami keluar kamar
dan duduk-duduk diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30 Wita
terdakwa kemudian pulang kerumah.
- Bahwa selanjutnya pada bulan Juni 2015 sekitar jam 15.00 Wita berawal
terdakwa menghubungi saksi korban melalui sms untukbertemu kemudian
terdakwa datang kerumah saksi korban, kemudian saksi dan terdakwa duduk
di bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak saksi korban masuk
kedalam rumah dan duduk diruang televisi, kemudian terdakwa langsung
memeluk dan mencium saksi korban, selanjutnya terdakwa mengajak saksi
korban masuk ke dalam kamar, kemudian terdakwa dan saksi korban
membuka pakaian bawah saja masing-masing selanjutnya terdakawa
melakukan hubungan badan dengan saksi korban diatas tempat tidur dimana
posisi terdakwa diatasnya saksi korban kemudian terdakwa mencium pipi
dan bibir saksi korban selanjutnya terdakwa memegang kemaluannya sudah
dalam keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri kemudian terdakwa
234

memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi korban dan


menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai mengeluarkan spermanya
dan ditumpahkan diluar kemaluan saksi korban.
- Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi
tetapi pada tahun 2015 berawal terdakwa menghubungi saksi korban melalui
sms untuk mengajak saksi korban bertemu, kemudian terdakwa dan saksi
korban bertemu dipadang panggape Desa Wulla Waijelu Kec. Wula Waijelu
Kab. Sumba Timur, kemudian terdakwa memegang tangan skasi korban dan
mengajak duduk diranting kehi sambil mengobrol, kemudian terdakwa
mencium saksi korban dan memeluk saksi korban, selanjutnya terdakwa
melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi korban juga
melepas celana dan celana dalamnya, kemudian terdakwa melakukan
hubungan badan dengan saksi korban dengan posisi sama-sama berdiri saling
berhadapan dan terdakwa mengangkat kaki kiri saksi korban dengan
menggunakan tangan kanannya kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang kedalam kemaluan saksi
korban dan menggoyang-goyangkan panatat terdakwa sampai sperma
terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari kemaluan saksi korban.
- Berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor
9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010 menerangkan bahwa saksi korban
MARGE MELAN RAHA lahir pada 19 Januari 2000, sehingga pada saat
kejadian ahun 2015 saksi korban baru berumur 16 (enam belas) tahun, atau
setidak-tidaknya belum berumur 18 (delapan belas) tahun dan masih
tergolong anak.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81
ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Thun 2022 tentang Perlindungan Anak Jo.
Pasal 65 ayat (1) KUHP;
DAN
KEDUA
Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Als. KIA pada hari dan tanggal yang
sudah tidak dapat diingat lagi tetapi pada bulan November 2015 sekitar jam 14.30
235

bertempat dipadang panngape, atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam


Daerah HukumPengadilan Negeri Waingapu yang berwenang memeriksa dan
menadili perkaranya, kejadian selanjutnya pada bulan Desember 2016 yang hari
dan tanggalnya sudah tidak diingat lagi , bertempat di padang panggape Desa
Wula Waijelu Kec.Wula Kab. Sumba Timur, atau setidak-tidaknya pada tempat
lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Waingapu yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja melakukan tipu
muslihat, serangkaian kebohongan,atau membujuk anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain terhadap saksi korban
MARGE MELAN RAHA, perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara
sebagai berikut :
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal
pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi tetapi pada bulan
November 2015 berawal terdakwa menghubungi saksi korban melalui sms
untuk mengajak ketemuan dipadang dan sekitar jam 14.30 wita saksi
terdakwa dan saksi korban bertemu dipadang panggape selanjutnya terdakwa
memegang tangan skasi korban dan mengajak duduk sambil mengobrol,
kemudian saksi korban dicium, dipeluk-peluk, selanjutnya terdakwa
melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi korban juga
melepas celana dan celana dalamnya, kemudian terdakwa melakukan
hubungan badan dengan saksi korban dengan posisi sama-sama berdiri saling
berhadapan dan terdakwa mengangkat kaki kiri saksi korban dengan
menggunakan tangan kanannya kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang kedalam kemaluan saksi
korban dan menggoyang-goyangkan panatat terdakwa sampai sperma
terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari kemaluan saksi korban.
- Selanjutnya pada bulan Desember 2015 yang hari dan tanggalnya sudah
tidak diingat lagi, bertempat dipadang panggape Desa Wulla Waijelu Kec.
Wula Waijelu Kab. Sumba Timur, terdakwa menghubungi saksi korban
melalui sms untuk mengajak saksi korban bertemu ditempat biasa yaitu
dipadang panggape Desa Wulla Waijelu Kec. Wula Waijelu Kab. Sumba
236

Timur, kemudian setelah bertemu mencium dan memeluk saksi, selanjutnya


terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi korban
juga melepas celana dan celana dalam yang dipakainya, kemudian celana
terdakwa digunakan sebagai alas kemudian terdakwa menidurkan saksi
korban dan terdakwa berada diatas saksi korban dengan posisi kaki saksi
korban ditekuk dan dibuka seperti bentuk huruf V, kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang kedalam
kemaluan saksi korban dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai
sperma terdakwa keluar didalam kemaluan saksi korban.
- Bahwa pada saat terdakwa dan saksi korbann melakukan hubungan badan
yang pertama kalinya pada bulan Maret 2015 terdakwa mengatakan kepada
skasi korban kalau saya menjadikannya istri sehingga terdakwa melakukan
perbuatan hubungan kepada saksi korban berulang-ulang kali.
- Berdasarakan Kutipan Akta Kelahiran Nomor
9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010 menerangkan bahwa saksi korban
MARGE MELAN RAHA lahir pada 19 Januari 2000, sehingga pada saat
kejadian ahun 2015 saksi korban baru berumur 16 (enam belas) tahun, atau
setidak-tidaknya belum berumur 18 (delapan belas) tahun dan masih
tergolong anak.
- Akibat perbuatan terdawa, saksi korban hamil dengan usia kandungan
kurang lebih 3 (tiga) bulan sebagaimana diterangkan dalam Visum
EtRepertum Nomor : 1331/PB/VRH/IV/2016 tanggal 06 April 2016 yang
dibuat dan ditandatangani oleh dr. Otto Henry Ford Sinaga selaku dokter
pemeriksa pada Puskesmas Baing Kabupaten Sumba Timur dengan hasil
pemeriksaan sebagai berikut :
- KELAINAN-KELAINAN FISIK
Pada bagian luar tubuh : pada pemeriksaan kehamilan ditemukan
(posisti) hamil
Bagian dalam tubuh : ditemukan pemeriksaan kandungan dengan
usia kehamilan kurang lebih 3 bulan
237

- FAKTA YANG DIALAMI SELAMA PERAWATAN


Fakta berupa akibat : tidak tertutup baik selaput darah pada bagian
intim perempuan
Fakta berupa tindakan medik :
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal
81ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
Menimbang,bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah
mengajukan saksi-saksi sebagai berikut :
1. MARGE MELAN RAHA alias MEA dibawah sumpah pada pokoknya
menenrangkan sebagai berikut :
- bahwa saksi hadir sebagaisaksi sehubungan dengan perbuatan
persetubuhan yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi;
- bahwa persetubuhan tersebut terjadi sebanyak 5 (lima) kali, yang pertama
pada bulan Maret 2015 dan terakhir kali saksi melakukan persetubuhan
tersebut pada bulan Desember 2015;
- bahwa saksi dan terdakwa memiliki hubungan pacaran sejak tahun 2013
sampai dengan tahun 2016
- bahwa kejadian pertama pada bulan Maret 2015 sekitar jam 15.30 wita
dikamar tidur di landalarak, desa wulla, Kecamatan Wulla
Waijelu,Kabupaten Sumba Timur, terdakwa menghubungi saksi melaui
SMS, dengan mengatakan ada buat apa dan saksi jawabada duduk-
duduklalu terdakwakatakan dengan siapa dirumah boleh saya main
kesana dan saksi jawab saya sendiri dan boleh datang su;
- bahwa kemudian sekitarjam 15.00 wita terdakwa datang menggunakan
motor Nio Fino warna biru dan kami duduk diruang tv;
- bahwa selanjutnya terdakwa memeluk saksi korban dan mencium saksi
serta mengajak saksi untuk berhubungan badan layaknya suami istri;
- bahwa sebelumnya terdakwa mengatakan kepada saksi kalau terjadi apa-
apa terdakwa akan bertanggung jawab;
238

- bahwa awalnya kami cium-cium, pegang-pegang setelah itu kami


masing-masing melepas celana dan saat itu terdakwa memegang kemaluan
yang sudah dalam keadaan tegang, selanjutnya memasukkan kemaluannya
kedalam kemaluan saksi dengan posisi saksi dibawah dengan kedua kaki
ditekuk keatas dan terbuka;
- bahwa kemudian terdakwa kemudian menggoyang-goyangkan pinggul
naik turun tidak lam kemudian sperma keluar namun ditumpahkan diluar;
- bahwa kejadian kedua pada bulan Juni 2015 sekira jam 15.00 wita yang
mana tempat dan cara melakukan hubungan badan layak suami istri
dilakukan sama pada saat kejadian pertama;
- bahwa kejadian ketiga pada bulan yang tidak diingat lagi pada tahun
2015 sekira jam 14.00 wita terdakwa mengajak saksi bertemu dipadang
pannggape Desa Wulla, Kec. Wulla Waijelu, Kab. Sumba Timur, setelah
dipadang kami masih duduk-duduk ngobrol, setelah itu terdakwa mencium
saksi dan kami berpelukan setelah itu melakukan hubungan badan dengan
posisi berdiri;
- bahwa pada saat itu terdakwa mengangkat kaki kiri dan tangan kanan
memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi, lalu terdakwa
menggoyang-goyangkan pantatnya tidak lama kemudian sperma keluardan
ditumpahkan diluar;
- bahwa kejadian keempat pada bulan November 2015 sekira jam 14.00
wita yang mana tempat dan cara melakukan hubungan badan layaknya
suami istri dilakukan sama pada saat kejadian ketiga;
- bahwa kejadian kelima pada bulan Desember 2015 sekira jam 14.00 wita,
terdakwa menghubungi saksi korban melalui SMS bertemu dipadang
panggape, kemudian kami duduk ngobrol, setelah itu terdakwa mencium
dan memeluk saksi korban serta melepaskan celana kami dengan posisi
sama-sama tertidur, terdakwa berada diatas;
- bahwa selanjutnya kami melakukan hubungan badan dengan posisi kaki
saksi korban ditekuku menyerupai huruf V, kemudian memasukkan
kemaluan terdakwa kedalam kemaluan saksi korban dan menggoyang-
239

goyangkan pantat, serta tidak lama sperma keluar namun didalam


kemaluan saksi korban;
- bahwa orang tua saksi tidak mengetahui kejadian tersebut;
- bahwa atas persetubuhan tersebu tsaksi positif hamil;
- bahwa orang tua saksi mengetahui jika saksi hamilpada saat saksi
mengalami sakit dan dibawa kerumah sakit dan disana dr mengatakan
saksi positif hamil;
-bahwa kemudian pada usia kandungan 3 (tiga ) bulan saksi mengalami
keguguran;
- bahwa saksi mengalami keguguran dikarenakan kecapean saat bolak
balik memberikan keterangan di Kepolisian;
- bahwa usia saksi saat ini adalah 16 (enam belas) tahun;
Menimbang bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa
membenarkannya ;
2. WELMINCE WURI alias MAMA MEA, dibawah sumpah pada pokonya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi hadir sebagai saksi sehubungan dengan perbuatan persetubuhan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi korban Marge Melan Raha
Alias MEA;
- Bahwa saksi kenal terdakwa sudah dari tahun 2011 dan tidak memiliki
hubungan keluarga;
- Bahwa saksi korban adalah anak kandung saksi yang masih dibawah umur;
- Bahwa saksi tidak mengetahui jika antara terdakwa dengan saksi ada
hubungan pacaran;
- Bahwa atas kejadian teresbut saksi korban hamil;
- Bahwa saksi mengetahui pada tanggal 01 Februari 2016 sekitar jam 16.00
wita bertempat dirumah saksi di Landalarak, Dusun Waimina, Desa Wulla,
Kecamatan Wulla Waijellu Kabupaten Sumba Timur, saat saksi korban sakit
dan saat itu saksi melihat kondisi saksi korban berubah, kemudian saksi
korban menangis serta mengatakan kalau saksi korban sedang hamil 3 bulan
dan dihamili oleh terdakwa;
240

- Bahwa saksi korban mengalami keguguran karena kelelahan/kecapean


bolak-balik memberikan keterangan di Kepolisian;
- Bahwa terdakwa sering kerumah saksi untuk cas HP;
- Bahwa kemudian saksi menceritakan kejadian tersebut ke keluarga dan
melaporkan ke pihak kepolisian;
- Bahwa ada pihak keluarga terdakwa datang untuk minta maaf, namun
keluarga saksi tidak memberikan maaf;
- Bahwa usia saksi korban saat ini adalah 16 (enam belas) tahun;
Menimbang bahwaterhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa
membenarkannya :
3. WATIJA SUZANNA RIJA alias SUZAN, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi hadir sebagai saksi sehubungan dengan perbuatan persetubuhan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi korban MargeMelan Raha
Alias MEA;
- Bahwa saksi masih memiliki hubungan keluarga dengan saksi korban yaitu
saudara sepupu;
- Bahwa saksi diceritakan oleh saksi korban kalau antara terdakwa dengan
saksi korban memiliki hubungan pecaran sejak tahun 2013, saat saksi korban
kelas III SMP;
- Bahwa saksi mengetahui kalau saksi korban hamil dari orang tua saksi
korban;
- Bahwa usia saksi korban saat ini adalah 16 (enam belas) tahun;
Menimbang bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa
membenarkannya ;
4. SONI RABA alias BAPAK SONI, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi hadir sebagai saksi sehubungan dengan perbuatan persetubuhan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi korban Marge Melan Raha
Alias MEA;
- Bahwa akibat kejadian tersebut saksi korban hamil;
241

- Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut dari orang tua saksi korban;
- Bahwa saksi mengetahui anatara terdakwa dengan saksi korban
memilikihubungan pacaran dan saksi sering melihat terdakwa datang
kerumah saksi korban;
- Bahwa saksi pernah melihat terdakwa dirumah saksi korban, pada saat saksi
mengambilair disumur rumah saksi korban;
- Bahwa terdakwa belum pernah menikah;
- Bahwa saat ini usia saksi korban 16 (enam belas) tahun;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa
membenarkannya ;
5. OKTOVIANUS JOTA Alias OKTO, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi hadir sebagai saksi sehubungan dengan perbuatan persetubuhan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi korban Mange Melan Raha
Alias MEA;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa dan memiliki hubungan keluarga yaitu
saudara sepupu terdakwa;
- Bahwa awalnya saksi tidak mengetahui antara terdakwa dengan saksi korban
memiliki hubungan pacaran;
- Bahwa saksi baru mengetahui pada saat terdakwa pulang dari melaut datang
kerumah saksi untuk makan, kemudian saksi menyuruh istri untuk
menyiapkan makanan, tiba-tiba terdakwa pergi buang air kecil dikamar
mandi, namun tidak balik-balik kerumah, karena takut terjadi sesuatu pada
terdakwa, saksimenyusul terdakwa;
- Bahwa kemudian saksi menemukan terdakwa dan saksi korban sedang
duduk-duduk dipadang panggape disitu saksi baru mengetahui jika terdakwa
dan saksi korban memiliki hubungan pacaran;
- Bahwa pihak keluarga terdakwa pernah datang kerumah saksi korban untuk
minta maaf,
- Bahwa usia korban sat ini 16 (enam belas) tahun.
242

Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa


membenarkannya ;
Menimbang, bahwa Terdakwa dipersingan telah memberikan keterangan
yang pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa Terdakwa dijadikan sebagai Terdakwa karena Terdakwa telah
melakukan persetubuhan kepada saksi korban MargeMelan Raha Alias
MEA:
- Bahwa persetubuhan tersebut terjadi sebanyak 5 (lima) kali, yang pertama
pada bulan Maret 2015 dan terakhir kali saksi melakukan persetubuhan
tersebut pada bulan Desember 2015;
- Bahwa akibat kejadian tersebut saksi korban hamil;
- Bahwa kejadian pertamapada bulan Maret 2015 sekira jam 15.30 wita,
bertempat didalam kamar tidur korban, awalnya terdakwa menghubungi
saksi korban melalui SMS, kemudian terdakwa datang kerumah saksi korban
dengan mengendarai sepeda motor;
- Bahwa setibanya dirumah skasi korban, terdakwa bersama saksi korban
nonton tv, kemudian terdakwa memeluk dan mencium saksi korban serta
terdakwa mengatakan kepada saksi korban su siap dan korban hanya
mengangguk kepala lalu terdakwa mengajak berhubungan ditempat nonton
tv, tetapi saksi korban tidak mau, kemudian kamimasuk kekamar;
- Bahwa sebelum berhubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi korban
akan menjadikan istri;
- Bahwa selanjutnya kami membuka celana dalam kami masing-masing,
kemudian terdakwa berada diatas mencium pipi dan bibir saksi korban,
selanjutnya memasukkan kemaluan terdakwa kedalam kemaluan saksi
korban dengan menggunakan tangan kiri dan posisi saksi korban tidur
dengan kedua kaki ditekuk huruf V, selanjutnya terdakwa menggoyangkan
pantatnya sehingga keluar sperma dan ditumpahkan diluar;
- Bahwa setelah itu terdakwa mencium korban dan mengatakan jika terjadi
sesuatu saya yang akan bertanggung jawab
243

- Bahwa kejadian kedua pada bulan Juni 2015 sekira jam 15.30 wita didalam
kamar tidur saksi korban dengan cara melakukan hubungan badan layak
suami sitri dilakukan sama pada saat kejadian pertama;
- Bahwa kejadian ketiga pada tahun 2015 dipadang panggape sekira jam 14.00
wita, terdakwa mengajak saksi korban dudukdiranting pohon sambil ngobrol,
kemudian terdakwa memeluk dan mencium saksi korban;
- Bahwa selanjutnya terdakwa melepas celana dan melakukan hubungan
badan dengan posisi sama-sam berdiri saling berhadapan, dimana saat itu
terdakwa mengangkat kaki kiri saksi korban kemudian memasukkan
kemaluan terdakwa kedalam kemaluan saksi korban serta menggoyang-
goyangkan pantat maju mundur serta menumpahkan sperma diluar;
- Bahwa pada kejadian keempat pada bulan November 2015 sekiran jam 14.30
wita di padang panggape dan cara melakukan hubungan badan layak suami
istri dilakukan sama pada saat kejadian ketiga;
- Bahwa kejadian kelima pada bulan Desember 2015 sekira jam 11.00 wita
dipadang panggape terdakwa mengajak saksi korban beretemu melalui SMS,
dan sesampainya saksi korban, kamingobrol-ngobrol selanjutnya terdakwa
memeluk dan mencium saksi korban serta melepaskan celana,
kemudianmelakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan posisi
sama-sama tertidur dengan kaki korban ditekuk berbentuk V kemudian
terdakwa memasukkan kemaluan terdakwa kedalam kemaluan saksi korban
dan menggoyang-goyangkan pantat maju mundur sampai terdakwa
mengeluarkan sperma didalamkemaluan saksi korban;
- Bahwa terdakwa pernah menjemput saksi korban menggunakan sepeda
motor MIO dan sepeda motor tersebut milik terdakwa;
- Bahwa saai ini skasi korban berusia 16 (enam belas) tahun;
- Bahwa terdakwa tidak pernah menyuruh saksi korban untuk menggugurkan
kandungan;
Menimbang, bahwa Terdakwa mengajukan Saksi yang meringankan (ade
charge) ; FordSinaga
244

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan alat bukti surat sebagai


berikut :
Visum Et Repertum nomor : 1331/PB/VeRH/IV/2016 tanggal6 Februari
2016, yang dibuat dan ditandatangani oleh drOtto Henry Ford Sinaga
padaPuskesmasBaing Kecamatan Wulla Waijelu, dengan kesimpulan ditemukan
positif (+) hamil pada pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan kandungan
dengan usia kurang lebih 3 bulan, serta tidak tertutup baik selaput darah dan pada
bagian intim perempuan;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan
diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
- Bahwa benar telah terjadi persetubuhan sebanyak 5 (lima) kali,yang pertama
padabulan Maret 2015 dan terkahir kali saksi melakukan persetubuhan
tersebut pada bulan Desember 2015;
- Bahwa benar persetubuhan tersebut didukung oleh bukti surat berupa Visum
Et Repertum nomor : 1331/PB/VeRH/2016 tanggal 06 Februari 2016, yang
dibuat dan ditandatangani oelh dr Otto Henry Ford Sinaga pada Puskesmas
Baing Kecamatan Wulla Waijelu, dengan kesimpulan ditemukan posistif (+)
hamil pada periksaan kehamilan dan pemeriksaan kandungan dengan usia
kurang lebih 3 bulan, serta tidak tertutup baik selaput dara padabagian intim
perempuan;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim dan mempertimbangkan
apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwadapat dinyatakan
telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan kumulatif, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan
dakwaan pertama sebagaimana diatur dalam pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP,
yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang;
2. Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau
membujuk anak;
245

3. Melakukan persetubuhan dengannya atau orang lain;


4. Beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri
sendiri, sehingga merupakan beberapa kejahatan;
Menimbang, bahwa terhadap usnur-unsur tersebut Hakim
memepertimbangkan sebagai berikut;
Ad.1 Unsur Setiap Orang
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang menurut hukum pidana
ialah siapa saja sebagaisubyek hukum yang diduga melakulan suatu tindak pidana;
Menimbang, bahwa dipersidangan oleh Penuntut Umum terdakwa MALKIAS
JOTA alias KIA dengan segenap identitasnya sebagaimana tersebut dalam surat
dakwaan yang telah dibacakan dipersidangan dan atas dibacakannya identitas
Terdakwa tersebut Terdakwa membenarkannya, maka Majelis Hakim berpendapat
bahwa unsur tersebut telah terpenuhi;
Ad.2 Unsur Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan atau mebujukanak;
Menimbang, bahwa oleh karena unsur ini oleh pembuat undang-undang telah
dirumuskan secara alternatif, maka jika salah satu perbuatan telah memenuhi salah
satu unsur yang ditetapkan maka dengan sendirinya unsur tersebut terpenuhi
secara keseluruhan:
Menimbang, bahwa dengan sengaja (opzettelijk) dalam memorie van Toelichting
(Mvt), adalah adanya kehendak yang disadari dan ditujukan untuk melakukan
suatu kejahatan tertentu. Di dalam kesengajaan (opzettelijk) itu terkandung
pengertian menghendaki dan mengetahui (willens enwetens) yaitu seseorang yang
melakukan suatu perbuatan dengan sengaja itu haruslah menghendaki apa yang
iaperbuat (willens) dan mengetahui akibat dari apa yang ia perbuat (wettens).
(Prof.Moeljanto, Asas-asas Hukum Pidana, Hlm, 278) ;
Menimbang, bahwadari ketiga alternatif perbuatan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan, atau membujuk dalamunsur kedua tersebut diatas, Majelis
berpendapat bahwa yang paling bersesuaian dengan fakta-fakta yang terungkap
dipersidangan adalah perbuatan membujuk, sehingga perbuatan tersebutlah yang
akan dibuktikan atasperbuatan Terdakwa;
246

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan membujuk adalah berusaha


mempengaruhi orang lain supaya menuruti kehendak pelaku;
Menimbang, bahwapada bulan Maret 2015 sekitar jam 15.30 wita dikamar
tidur di landalarak, desa wulla, Kecamatan Wulla Waijelu, Kabupaten Sumba
Timur, terdakwa menghubungi saksi melalui SMS, dengan mengatakan ada buat
apa dan saksi jawab ada duduk-duduk lalau terdakwa katakan dengan siapa
dirumah boleh saya main kesana dan saksi jawab saya sendiri dan boleh datang
su, kemudian sekitarjam 15.00 wita terdakwa datang menggunakan motor Mio
Fino warna biru dan kami duduk diruang TV. Selanjutnya memeluk saksi dan
mencium saksi serta mengajak saksi untuk berhubungan badan layaknya suami
istri, kemudian kami cium-cium, pegang-pegang, setelah itu kami masing-masing
melepas celana dan saat itu terdakwa memegang kemaluan yang sudah dalam
keadaan tegang, selanjutnya memasukkan kemaluannya kedalam kemalauan saksi
dengan posisi saksi dibawah dengan kedua kaki ditekuk keatas dan terbuka,
selanjutnya terdakwa menggoyang-goyangkan pinggul naik turun tidak lama
kemudian sperma keluar namun ditumpahkan diluar;
Menimbang, bahwa antara terdakwa dengan saksi korban memiliki
hubungan pacaran dari tahun 2013 dan pada saat melakukan hubungan badan
layak suami istri terdakwa berjanji kepada saksi korban akan menjadikan istri dan
mengatakan jika terjadi sesuatu saya akan bertanggung jawab;
Menimbang, bahwa hubungan badan tersebut dilakukan kembali oleh terdakwa
dan saksi korban bulan Juni 2016 sekitar jam 15.00 wita yang mana tempat dan
cara melakukan hubungan badan layak suami istri dilakukan sama pada saat
kejadian pertama;
Menimbang, bahwa kemudian hubungan badan dilakukan kembalipada bulan
yang tidak diingat lagi pada tahun 2016 sekitar jam 14.00 wita terdakwa mengajak
saksi bertemu di padang panggape desa wulla kecamatan wulla waijelu kabupaten
Sumba Timur, setelah dipadang kami masih duduk-duduk ngobrol, setelah itu
terdakwa mencium skasi dan kami berepelukan setelah itu melakukan hubungan
badan dengan posisi berdiri, saat itu terdakwa mengangkat kaki kiri dan tangan
kanan memasukkan kemaluannya ke dalamkemaluan skasi, lalu terdakwa
247

menggoyang-goyangkan pantatnya tidak lama kemudian sperma ditumpahkan


diluar dan kejadian keempat pada bulan Novemeber 2016 sekitarjam 14.00 wita
yang mana tempat dan cara melakukan hubunganbadan layak suami istri
dilakukan sama pada saat kejadian ketiga;
Menimbang, bahwa oleh karena dalam persidangan didiapatkan fakta yang
saling berhubungan dengan keteranagan saksi korban dan terdakwa maka unsur
membujuk yaitu Terdakwa berjanji kepada saksi korban akan menjadikan istri dan
mengatakan jika terjadi sesuatu saya yang bertanggung jawab, sehingga saksi
korban percaya dan mau diajak berhubungan badan maka unsur membujuk dalam
hal ini telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa dalam persidangan terungkap fakta bahwa Terdakwa
mengetahui dan menyadari semua perbuatan yang dilakukan tersebut merupakan
perbuatan yang dilarang, dan Terdakwa memiliki niat serta dengan sadar
melakukan hubungan badan tersebut karena hubungan tersebut dilakukan
terdakwa lebih dari sekali, sehingga unsur dengan sengaja juga telah terpenuhi
dilakukan oleh terdakwa;
Menimbang, bahwa yang dimaksud anak sebagaimana dalam ketentuan
Pasal 1angka 1 Undang-undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim menghubungkan keterangan
saksi-saksi dan terdakwa yang ternyata saling bersesuaian bahwasaatterjadinya
persetubuhan tersebut saksi korban masih berumur 16 (enam belas) tahun
sehingga usia tersebut masih dalam kategori anak menurut pasal 1 angka 1
Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yaitu anak
adalah belum berusia 18 (delapan belas) tahun termasuk anak yang masih
dalamkandungan, sehingga menurut Majelis unsur anak telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa oleh semua unsur kedua tersebut telah terpenuhi
dilakukan oleh Terdakwa,maka secara mutatis mutandis unsur Dengan Sengaja
membujuk anak telah terpenuhi;
Ad.2 Melakukan Persetubuhan Dengannya atau Orang Lain ;
248

Menimbang, oleh karena unsur ini oleh pembuat undang-undang telah


dirumuskan secara alternatif, maka jika salah satu perbuatan telah memenuhi salah
satu unsur yang ditetapkan maka dengan sendirinya unsur tersebut terpenuhi
secara keseluruhan;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan persetubuhan adalah peraduan
antara alat kelamin laki-laki dengan alat kelamin perempuan, dimana kelamin
laki-laki masuk kedalam alat kelamin perempuan hingga menegeluarkan sperma;
Menimbang, bahwa dalam persidangan didapatkan fakta bahwa pada bulan Maret
2015 sekitar jam 15.30 wita dikamar tidur Landalarak, Desa Wulla, Kecamatan
Wulla Waijelu, Kabupaten Sumba Timur, terdakwa menghubungi saksi melalui
SMS, dengan mengatakan ada buat apa dan skasi jawab ada duduk-duduk lalu
terdakwa katakan dengan siapa dirumah boleh saya main kesana dan skasi
jawab saya sendiri dan boleh datang su, kemudian sekitarjam 15.00 wita
terdakwa datang menggunakan motor Mio Fino warna biru dan kami duduk
diruang TV, selanjutnya terdakwa memeluk skasi dan mencium saksi serta
mengajak saksi untuk berhubungan badan layaknya suami istri, kemudian kami
cium-cium, pegang-pegang, setelah itu kami masing-masing melepas celana dan
saat itu terdakwa memegang kemaluan yang sudah dalam keadaan tegang,
selanjutnya memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi dengan posisi
saksi dibawah dengan kedua kaki ditekuk keatas dan terbuka, selanjutnya
terdakwa menggoyang-goyangkan pinggul naik turun tidak lama kemudian
sperma keluar namun ditumpahkan diluar;
Menimbang, bahwa hubungan badan tersebut dilakukan kembali oleh
terdakwa dan saksi korban bulan Juni 2015 sekira jam 15.00 wita yang mana
tempat dan cara melakukan hubungan badan layak suami istri dilakukan sama
pada saat kejadian pertama;
Menimbang,bahwa kemudian hubungan badan dilakukan kembali pada
bulan yang tidakdiingat lagi padatahun 2015 sekitar jam 14.00 wita terdakwa
mengajak saksi bertemu dipadang panngaape desa wulla kecamatan wulla waijelu
kab Sumba Timur, setelah dipadang kami masih duduk-duduk ngobrol,setelah itu
terdakwa mencium saksi dan kami berpelukan setelah itu melakukan hubungan
249

badan dengan posisi berdiri, saat itu terdakwa mengangkat kaki kiri dan tangan
kanan memasukkan kemaluannya ke dalam kemalauan saksi , lalu terdakwa
menggoyang-goyangkan pantatnya tidak lama sperma ditumpahkan diluar dan
kejadian keempat pada bulan November 2015 sekitar jam 14.00 wita yang mana
tempat dan cara melakukan hubungan badan layak suami istri dilakukan sama saat
kejadian ketiga;
Menimbang, bahwa karena keterangan saksi korban dan Terdakwa ternyata saling
bersesuaian maka menurut majelis uraian perbuatan Terdakwa dalamunsur ketiga
melakukan peresetubuhan dengannya telah terpenuhi;
Ad.3 Beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang
berdiri sendiri, sehingga merupakan beberapa kejahatan;
Menimbang, bahwa perbarengan perbuatan (oncursus realis atau meerdaase
semenloop) dalam pasal 65 KUHP memiliki pengertian bahwa masing-masing
tindak pidana dalam perbarengan perbuatan itu satu sama lain adalah terpisah dan
berdiri sendiri, dimana pengertian perbuatan dalam rumusan pasal tersebut
adalah perbuatan yang telah memenuhi seluruh unsur dari suatu tindak pidana
tertentu;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terdakwa didakwa dengan tindak
pidana Persetubuhan dan telah dapat dibuktikan seluruhnya, makayang harus
dibuktikan selanjutnya adalah apakah benar terdakwa melakukan beberapa
perbuatan kejahatan;
Menimbang, bahwa dalam persidangan didapatkan fakta bahwa pada bulan
Maret 2015 sekitar jam 15.30 wita dikamar tidur di Landalarak, Desa Wulla,
Kecamatan Wulla Waijelu, Kabupaten Sumba Timur, terdakwa menghubungi
saksi melalui SMS, dengan mengatakan ada buat apa dan skasi jawab ada
duduk-duduk lalu terdakwa katakan dengan siapa dirumah boleh saya main
kesana dan skasi jawab saya sendiri dan boleh datang su, kemudian sekitarjam
15.00 wita terdakwa datang menggunakan motor Mio Fino warna biru dan kami
duduk diruang TV, selanjutnya terdakwa memeluk skasi dan mencium saksi serta
mengajak saksi untuk berhubungan badan layaknya suami istri, kemudian kami
cium-cium, pegang-pegang, setelah itu kami masing-masing melepas celana dan
250

saat itu terdakwa memegang kemaluan yang sudah dalam keadaan tegang,
selanjutnya memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi dengan posisi
saksi dibawah dengan kedua kaki ditekuk keatas dan terbuka, selanjutnya
terdakwa menggoyang-goyangkan pinggul naik turun tidak lama kemudian
sperma keluar namun ditumpahkan diluar;
Menimbang, bahwa hubungan badan tersebut dilakukan kembali oleh
terdakwa dan saksi korban bulan Juni 2015 sekira jam 15.00 wita yang mana
tempat dan cara melakukan hubungan badan layak suami istri dilakukan sama
pada saat kejadian pertama;
Menimbang, bahwa kemudian hubungan badan dilakukan kembali pada
bulan yang tidakdiingat lagi padatahun 2015 sekitar jam 14.00 wita terdakwa
mengajak saksi bertemu dipadang panngaape desa wulla kecamatan wulla waijelu
kab Sumba Timur, setelah dipadang kami masih duduk-duduk ngobrol,setelah itu
terdakwa mencium saksi dan kami berpelukan setelah itu melakukan hubungan
badan dengan posisi berdiri, saat itu terdakwa mengangkat kaki kiri dan tangan
kanan memasukkan kemaluannya ke dalam kemalauan saksi , lalu terdakwa
menggoyang-goyangkan pantatnya tidak lama sperma ditumpahkan diluar dan
kejadian keempat pada bulan November 2015 sekitar jam 14.00 wita yang mana
tempat dan cara melakukan hubungan badan layak suami istri dilakukan sama saat
kejadian ketiga, sehingga dalam hal ini Majelis Hakim berependapat perbuatan
terdakwa tersebut diatas sebagai perbuatan yang berdiri sendiri dan merupakan
beberapa perbuatan kejahatan;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut maka menurut Majelis
terhadap unsur keempat juga telah terpenuhi:
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 81 ayat (2)
Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal
65 ayat (1) KUHP telah terpenuhi, maka terdakwa haruslah dinyatakan telah
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana
didakwakan dalam dakwaan Kesatu;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun secara
kumulatif maka selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan dakwaan kedua
251

sebagaimana diatur dalam Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun


2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
anak, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang;
2. Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau
membujuk anak;
3. Melakukan persetubuhan dengannya atau orang lain;
Menimbang, bahwa terhadap usnur-unsur tersebut Hakim memepertimbangkan
sebagai berikut;
Menimbang, bahwa oleh karena unsur Setiap Orang Pasal 81 ayat (2) Undang-
Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak adalah sama dengan unsur setiap orang dalam
pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP, sebagaimana yang telah dipertimbangkan
dalam dakwaan Pertama dan telah terbukti secara sah dan meyakinkan, maka
menurut Majelis Hakim pertimbangan tersebut diambilalih sebagai pertimbangan
unsur Setiap Orang dalam dakwaan kedua;
Ad.2 Unsur Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan atau membujuk anak;
Menimbang, bahwa oleh karena unsur ini oleh pembuat undang-undang
telah dirumuskan secara alternatif, maka jika salah satu perbuatan telah memenuhi
salah satu unsur yang ditetapkan maka dengan sendirinya unsur tersebut terpenuhi
secara keseluruhan;
Menimbang, bahwa dengan sengaja (opzettelijk) dalam memorie van Toelichting
(Mvt),adalah adanya kehendak yang disadari dan ditujukan untuk melakukan
suatu kejahatan tertentu. Didalam kesengajaan (opzettelijk) itu terkandung
pengertian menghendaki dan mengetahui (willens en wetens) yaitu seseorang
yang melakukan suatu perbuatan dengan sengaja itu haruslah mengehendaki apa
yang ia perbuat (willens) dan mengetahui akibat dari apa yang ia perbuat
(wettens). (Prof.Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Hlm.278) ;
252

Menimbang, bahwa dari ketiga alternatif perbuatan tipu muslihat, serangkain


kebohongan, atau membujuk dalam unsur kedua tersebut diatas, Majelis
berpendapat bahwa yang paling bersesuaian dengan fakta-fakta yang terungkap
dipersidangan adalah perbuatan membujuk, sehingga perbuatan tersebutlah
yang akan dibuktikan atas perbuatan Terdakwa;
Menimbang,bahwa yang dimaksud membujuk adalah berusaha mempengaruhi
orang lain supaya menuruti kehendak pelaku;
Menimbang, bahwa pada bulan Desember 2015 sekitar jam 15.00 wita dipadang
panggape terdakwa mengajak saksi korban bertemu melalui SMS, dan
sesampainya saksi korban, kami ngobrol-ngobrol selanjutnya terdakwa memeluk
dan mencium saksi korban serta melepaskan celana, kemudian melakukan
hubungan badan layaknya suami istri dengan posisi sama-sama tertidur dengan
kaki korban ditekuk berebentuk V kemudian terdakwa memasukkan kemaluan
terdakwa kedalam kemaluan saksi korban dan menggoyang-goyangkan pantat
maju mundur sampai terdakwa mengelurkan sperma didalam kemaluan saksi
korban;
Menimbang, bahwa antara terdakwa dengan saksi korban memiliki
hubungan pacaran dari tahun 2013 dan pada saat melakukan hubungan badan
layak suami istri terdakwa berjanji kepada saksi korban terdakwa berjanji kepada
saksi korban akan menjadikan istri dan mengatakan jika terjadi sesuatu saya yang
akan bertanggung jawab;
Menimbang, bahwa oleh karena dalam persidangan didapatkan fakta yang saling
berhubungan antara keterangan saksi korban dan Terdakwa maka unsur membujuk
yaitu Terdakwa berjanji kepada saksi korban akan menjadikan istri dan
mengatakan jika terjadi sesuatu saya yang akan bertanggung jawab sehingga
saksi korban percaya dan mau diajak berhubungan badan maka unsur membujuk
dalamhal ini telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa dipersidnangan terungkap fakta bahwa terdakwa
mengetahui dan menyadari semua perbuatan yang dilakukan tersebut merupakan
perbuatan yang dilarang, dan terdakwa memiliki niat serta dengan sadar
253

melakukan hubungan badan tersebut, sehingga unsur dengan sengaja juga telah
terpenuhi dilakukan oleh terdakwa;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan anak sebagaimana dalam
ketentuan Pasal 1angka 1 Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim menghubungkan keterangan
saksi-saksi dan terdakwa yang ternyata saling bersesuaian bahwa saat terjadinya
persetubuhan tersebut saksi korban masih berumur 16 (enam belas) tahun
sehingga usia tersebut masih dalam kategori anak menurut pasal 1 angka 1
Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yaitu anak
adalah belum berusia 18 (delapan belas) tahun termasuk anak yang masih dalam
kandungan, sehungga menurut Majelis unsuranak telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa oleh karean semua unsur kedua tersebut telah terpenuhi
dilakukan oleh Terdakwa, maka secara mutatis mutandis unsur Dengan Sengaja
membujukanak telah terpenuhi;
Ad.3 Melakukan Persetubuhan Dengannya atau Orang Lain ;
Menimbang, bahwa oleh karena unsur ini oleh pembuat undang-undang
telah dirumuskan secara alternatif, maka jika salah satu perbuatan telah memenuhi
salah satu unsur yang ditetapkan maka dengan sendirinya unsur tersebut terpenuhi
secara keseluruhan;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan persetubuhan adalah peraduan
antara alat kelamin laki-laki dengan alat kelamin perempuan, dimana alat kelamin
laki-laki masuk kedalam alat kelamin perempuan hingga mengeluarkan sperma;
Menimbang, bahwa dalam persidangan didapatkan fakta bahwa pada
bulan Juni 2015 sekitar jam 11.00 wita dipadang panggape terdakwa mengajak
saksi korban bertemu melalui SMS, dan sesampainya saksi korban, kami ngobrol-
ngobrol selanjutnya terdakwa memeluk dan mencium saksi korban serta
melepaskan celana, kemudian melakukan hubungan badan layaknya suami istri
dengan posisi sama-sama tertidur dengan kaki korban ditekuk berbentuk V
kemudian terdakwa memasukkan kelamin terdakwa kedalam kemaluan saksi
254

korban dan menggoyang-goyangkan pantat maju mundur sampai terdakwa


mengeluarkan sperma didalam kemaluan saksi korban;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Agustina Riwu Alias
Mama MEA yang merupakan mama saksi korban menyatakan pada pokonya
padatanggal 1Februari 2016 sekitarjam 16.00 wita bertempat dirumah saksi di
Landalarak, Dusun Waimina, Desa Wulla, Kecamatan Wulla Waijelu, Kabupaten
Sumba Timur, saat saksi korban sakit dan saat itu saksi melihat kondisi skasi
korban berubah, kemudian saksi menanyakan kepada saksi korban kenapa kau
lemas-lemas, namun saksi korban menangis serta mengatakan kalau saksi korban
sedang hamil 3 bulan dan dihamili oleh terdakwa;
Menimbang, bahwahubungan badan tersebut terbukti berdasarkan bukti
surat berupa Visum Et Repertum nomor : 1331/PB/VeRH/2016 tanggal 6 februari
2016, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Otto Henry FordSinaga pada
Puskesmas Baing Kecamatan Wulla Waijelu, dengan kesimpulan ditemukan
positif (+) hamil pada periksaan kehamilan dan pemeriksaan kandungan dengan
usia kurang lebih 3 bulan, serta tidak tertutup baik selaput darah pada bagian intim
perempuan;
Menimbang, bahwa fakta dipersidangan kehamilan saksi korban telah
keguguran padasaat usia kehamilan 3 bulan dikarenakan kecapean/kelelahan
bolak-balik untuk memberikan keterangan dikepolisian;
Menimbang, bahwa oleh karena keterangan saksi korban dan terdakwa
ternyata saling bersesuaian maka menurut majelis uraian perbuatan Terdakwa
dalam unsur ketiga melakukan peresetubuhan dengannya telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari pasal 81 ayat (2) Undang-
Undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak telah terpenuhi, maka terdakwa haruslah
dinyatakan telah terbukti secarasah dan meyakinkan melakukan tindak pidana
sebagaimana dalam dakwaan Kedua;
Menimbang, bahwadalam persidangan, Majelis Hukim tidak menemukan
hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai
255

alasan pembenar dan atau lasan pemaaf, maka Terdakwa harus


mempertanggungjawabkan perbuatannya;
Menimbang, bahwa karena terdakwa dinyatakan bersalah dan mampu
bertanggung jawab, maka harus dijatuhi pidana:
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan
penangkapan dan penahanan yang sah, maka masapengankapan dan penahanan
tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
Menimbang, bahwaoleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan
agarTerdakwa tetap betradadalam tahanan;
Menimbang, bahwa terhadapa barang bukti yang diajukan di persidangan
untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut ;
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru dengan nomor
polisi ED 6745 ca, nomor rangka MH31UB003CJ037127, nomor mesin
1UB-037138, beserta kunci kontaknya;
- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru dengan
nomor polisi ED 6745 ca, nomor rangka MH31UB003CJ037127, nomor
mesin 1UB-037138 nomor 036964, atas nama ERWIN KARWELO;
- 1 (satu) buah handphone merk samsung warna putih;
- 1 (satu) lembar celana pendek levis warna biru pudar;
- 1 (satu) lembar baju kaos warna abu-abu berisi tulisan
DEVELOPMENTBdibagian dada depan;
Oleh karena barang bukti tersebut merupakan milik terdakwa MALKIAS JOTA
maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dikembalikan kepada yang
berhak yaitu terdakwa MALKIAS JOTA
- 1 (satu) lembar celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi merah
biru;
- 1 (satu) lembar baju kaos wrna putih bergambar Angry Bird;
- 1(satu) lembar celana dalam warna kuning pudar bagian belakang ada
gambar Doraemon;
- 1 (satu) lembar celana pendek kain warna kombinasi hitam putih coklat;
256

- 1 (satu) lembar baju kaos warna merah polos;


- 1 (satu) lembar celana dalam warna pink muda bergambar Doraemon;
- 1 (satu) buah BH biru berisi motif bunga;
- 1 (satu) buah BH warna hitam berisi motif bunga dan jantung hati;
Oleh karena barang bukti tersebut merupakan milik saksi Marge Melan Raha
maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dikembalikan kepada yang
berhak yaitu saksi Marge Melan Raha
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa maka perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang
meringankan Terdakwa;
Keadaan yang memberatkan :
- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan norma hukum, norma agama dan
norma asusila;
- Perbuatan Terdakwa dilakukan berkali-kali atau lebih dari 1 (satu) kali;
Keadaan yang meringankan :
- Terdakwa menyesali perbuatannya;
- Terdakwa belum pernah dihukum;
Menimbang bahwa oelah karena terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah
didebani pula untuk membayar biaya perkara;
Memeperhatikan, Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP, Pasal 81 ayat (2)
Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain
yang bersangkutan;
MENGADILI :
1. Menyatakan Terdakwa MALKIAS JOTA alias KIA tersebut diatas,
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
Membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya yang
dialkukan beberapakali;
257

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana


penjara 6 (enam) tahun dan denda sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka
diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiag) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa;
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru dengan
nomor polisi ED 6745 ca, nomor rangka MH31UB003CJ037127,
nomor mesin 1UB-037138, beserta kunci kontaknya;
- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru
dengan nomor polisi ED 6745 ca, nomor rangka
MH31UB003CJ037127, nomor mesin 1UB-037138 nomor 036964,
atas nama ERWIN KARWELO;
- 1 (satu) buah handphone merk samsung warna putih;
- 1 (satu) lembar celana pendek levis warna biru pudar;
- 1 (satu) lembar baju kaos warna abu-abu berisi tulisan
DEVELOPMENTBdibagian dada depan;
Dikembalikan kepada terdakwa MALKIAS JOTA;
- 1 (satu) lembar celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi
merah biru;
- 1 (satu) lembar baju kaos wrna putih bergambar Angry Bird;
- 1(satu) lembar celana dalam warna kuning pudar bagian belakang
ada gambar Doraemon;
- 1 (satu) lembar celana pendek kain warna kombinasi hitam putih
coklat;
- 1 (satu) lembar baju kaos warna merah polos;
- 1 (satu) lembar celana dalam warna pink muda bergambar
Doraemon;
- 1 (satu) buah BH biru berisi motif bunga;
258

- 1 (satu) buah BH warna hitam berisi motif bunga dan jantung hati;
Dikembalikan kepada saksi Marge Melan Raha
6. Membebabkan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp.
2.00,- (dua ribu rupiah);
Demikian diputus dalamsidang permusyawarahan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Waingapu, pada hari Selasa, Tnaggal 7 Juni 2016 oleh CAHYONO
RIZA ADRIANTO, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, I.B. MADE ARI
SUAMBA, S.H dan A.A.AYU DHARMA YANTHI, S.H,. M.Hum. Masing-
masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum pada Kamis tanggal 9 Juni 2016 oleh Hakim Ketua dengan didampingi
para Hakim Anggota tersebut, dibantu ADRIANA MOOY RESSA sebagai
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Waingapu, serta dihadiri oleh
AFFIFUL BARIR S., SH., Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi oleh
Penasihat Hukumnya.

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,

I.B MADE ARI SUAMBA, S.H. CAHYONO RIZA ADRIANTO, SH.M.H

A.A.AYU DHARMA YANTHI, S.H.,M.Hum.


Panitera Pengganti,

ADRIANO MOOY RESSA


259

C. Simulasi Beracara Kasus Perdata :


1. Somasi

SURAT PENETAPAN
Nomor 01/Pen.Som/PDT/2016/PN.WGP

Kami Ketua Pengadilan Negeri Waingapu ;


........................................................................
Setelah membaca SuratPermohonan Somasi tertanggal 31Maret 2016 yang
telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Waingapu, pada tanggal 4 April
2016 dan telah pula didaftarkan dibawah Nomor : 16/SOM/DPT/2009/PN.WGP.-
yang diajukan oleh :.............
Cristian Gonsales : Bertenpat tinggaldi Waingapu, Kabutapen Sumba
Timur, Pekerjaan Pimpinan Bank Rakyat Indonesia Cabang Waingapu,
sebagai Pemohon Somasi ; ..............................................T e r h a d a p
..........................................
Mario Baldo Bento : Bertempat tinggal di Jln. Diponegoro No. 81 Kel.
Hambala, Kec. Kota Waingapu, Kab. Sumba Timur, sebagai Termohon
Somasi ; ................................
Menimbang, bahwa Pemohon Somasi memohon agar kepadaTermohon
Somasi dapatlah dipanggil guna diperingati untuk memenuhi Kewajibannya
terhadap Persetujuan Buka Kredit tanggal 1Januari 2016, antara BRI Unit Melolo
dengan Mario Baldo Bento tersebut ;................
Menimbang, bahwa untuk melaksanakan panggilan terhadap Termohon
Somasi tersebut, perlu ditugaskan/ditunjuk Qasper Nggaluama Juru Sita
padaPengadilan Negeri Waingapu untuk memamnggil Termohon Somasi tersebut
meghadap Ketua Pengadilan Negeri Waingapu guna diberi peringatan agar ia
dalam jangka waktu 8 (delapan) hari telah melunasi hutangnya tersebut;
Memperhatikan Undang-Undang yang bersangkutan ; .............................
260

MENETAPKAN
Mengabulkan Permohonan Pemohon Somasi tersebut ;
...................................................
Menunjuk Saudara Qasper Nggaulama Juru Sita pada Pengadilan Negeri
Waingapu guna memanggil Termohon Somasi untuk menghadapKetua
Pengadilan Negeri Waingapu pada :
...............................................................................................................
Hari : Kamis ;
..................................................................................................
Tanggal : 14pril 2016 ;
..........................................................................................
Jam : 09.00 Wita ;
..........................................................................................
Bertempat di : Ruang Kerja Ketua Pengadilan Negeri Waingapu ;
........................
........................................................................................................................
..................Demikianlah dibuat Penetapan ini di Waingapu pada tanggal :
7 April 2016 ;
........................................................................................................................
..................
Ketua Pengadilan Negeri Waingapu

Angeliky H. Day, S.H., M.H


Biaya- biaya :
Materi Penetapan : ...................................... Rp.
6000,-
Leges : ...................................... Rp.
3000,-
J u ml a h : ...................................... Rp.
9000,-
261

BERITA ACARA SOMASI


Nomor 01/SOM/PDT/2016/PN.WGP.-

Pada hari ini : Kamis, tanggal : 7 April 2016, saya Angeliky H. Day,
S.H., M.H Ketua Pengadilan Negeri Waingapu, berdasarkan Permohonan
somasi dari Cristian Gonsales, pekerjaan Pimpinan Bank Rakyat
Indonesia : Cabang Waingapu, telah memberikan peringatan/teguran
kepadaPihak Termohon Somasi : Mario Baldo Bento;
........................................................................................................................
..................
Termohon somasi padaPanggilan pertama tidak dapat hadir
memenuhi panggilan tersebut;
........................................................................................................................
...
Selanjutnya pada Panggilan kedua Termohon Somasi hadir dihadapan
Hakim/Ketua Pengadilan Negeri Waingapu : Angeliky H. Day, S.H.,
M.H. ;
........................................................................................................................
..................
Kemudian Hakim Ketua Pengadilan Negeri tersebut memberitahukan
agar dalam tenggang waktu 8 (delapan) hari, Termohon Somasi harus
melunasi hutangnya pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Waingapu
sebesar Rp. 3.021.100,- (tiga juta dua puluh satu ribu seratus rupiah) ;
.................................................................................................
Selanjutnya ataspemberitahuan dan Peneguran Hakim/ Ketua
Pengadilan Negeri tersebut, Termohon Somasi menyatakan bersedia
melunasi hutangnya dalam jangka waktu yang diberikan;
Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim/Ketua
Pengadilan Negeri Waingapu dan Panitera ;
.......................................................................................
262

Hakim Ketua
Panitera Pengadila Negeri Waingapu

Bertha Riupassa Angeliky H. Day, S.H., M.H.


263

2. Surat Kuasa
SURAT KUASA INSEDENTIAL

Yang bertanda tangan dibawah ini :


NNDELU REMI PAY, Umur kurang lebih 99 tahun, Laki-laki, Suku Sumba,
Kebangsan Indonesia, Bertempat tinggal di Desa Mondu Lambi, Kecamatan
Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur, Agama Kristen Protestan, Pekerjaan
Tani selanjutnya disebut sebagai pemberi Kuasa dengan ini memberikan kuasa
kepada :
MELKIANUS HAMBA PULU, umur37 tahun, jenis kelamin laki-laki, Suku
Sumba, Kebangasaan Indonesia, bertempat tinggal diRT.01/RW.01, Desa
Umamanu, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur, agama
Kristen Protestan, pekerjaan Tani selanjutnya disebut Penerima Kuasa.
Untuk mewakili pemberi kuasa dalam perkara tentang gugatan perbuatan
melawan hukum sengketa tanah yang terletak di RT.08/RW.04. Dusun Praika
Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur
antara GIDION NGGABA WARA NDOY melawan NDELU REMI PAY ;
A. DALAM OERADILAN TINGKAT PERTAMA (Pengadilan Negeri
Waingapu)
1. Mewakili/mendampingi pemberi kuasadalam setiap
persidangan pengadilan negeri waingapu, dalam perkara
perdata gugatan No.05/PDT/G/2014/PN.WNP. antara GIDION
NGGABA WARA NDOY melawan NDELU REMI PAY;
2. Membuat dan menandatangani jawaban /Replik/Duplik,
kesimpulan serta semua surat-surat yang berhubungan dengan
perkara ini;
3. Mengajukan bantahan, menerima pernyataan dari pihak lain;
4. Mengajukan/menolak alat-alat bukti berupa surat-surat dan
saksi-saksi;
5. Mengajukan sita jaminan menolak sita jaminan;
264

6. Menerima/menolak perdamaian baik didalam maupun


dipersidangan;
7. Memohon eksekusi atau menolak eksekusi;
8. Menhadap ketua/hakim atau pejabat apada instasi yang
berhubngan dengan perkara ini;
9. Menerima/menolak putusan
B. DALAM PERADILAN TINGKAT BANDING (Pengadilan Tingkat
Kupang)
1. Membuat/menandatangani serta mengajukan surat permohonan
pernyataan banding, membuat dan menandatangani memori
banding;
2. Menandatangani surat-surat lainnya yang berhubungan dengan
perkara ini;
3. Mewakili/mendampingi para pemberi kuasa dalam setiap
persidangan kalau dipandang perlu dan memungkinkan;
4. Menghadap ketua/hakim tinggi atau instasi yang ada hubungan
dengan perkara ini;
5. Menerima/menolak putusan;
C. DALAM TINGKAT KASASI (Mahkamah Agung R.I)
Membuat/menandatangani surat permohonan/pernyataan
kasasi, membuat dan menandatangani memori kasasi serta
surat-surat lainnya yang berhubungan dan berkaitan dengan
perkara ini;
Singkatnya penerima kuasa dapat melakukan segala sesuatu
yang baik dan berguna bagi kepentingan pemberi kuasa;
Surat kuasa ini dapat dipindah tangankan kepada orang lain
dengan Hak substitusi baik sebagian maupun untuk seluruhnya;
265

Demikian surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya


Waingapu, 24 Februari 2016

Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,

MELKIANUS HAMBA PULU NDELU REMI PAY


266

3. Gugatan
Mondu Lambi, 15Februari 2016
Perihal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
Kepada
Yth. Bpaka Ketua Pengadilan Negeri Waingapu
Di_
Waingapu

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


GIDION NGGABA WARA NDOY, Umur 48 tahun, Laki-laki, Suku Sumba,
Kebangsaan Indonesia, bertempat tinggal di Desa Mondu Lambi, Kecamatan
Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur, agamKristen Protestan, Pekerjaan Tani
disebut sebagai penggugat;
Dengan ini datang dihadapan Bapak Ketua Pengadilan Negeri Waingapu
untuk mengajukan gugatan sebagaimana perihal tersebut diatas terhadap :
NNDELU REMIPAY, Umur kurang lenbih 99tahun, Laki-laki, Suku Sumba
Kebangasaan Indonesia, Beretempat tinggal di Desa Mondu Lambi, Kecamatan
Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur, Agama Kristen Protestan, Pekerjaan
Tani, dalam halini memberi kuasa kepada MELKIANUS HAMBA PULU
berdasarkan surat kuasa dengan Nomor : 04/SK/PDT/2014/PN.WNP disebut
sebagai tergugat;
Adapun dasargugatan Penggugat adalah sebagai berikut :
1. Bahwa KARAWANG PATI meninggal padatanggal 15 Oktober 1995dan
mempunyai seorang isteri Yaitu MARIANA JILIK dalam perkawinan
tersebut dikaruniai 5 (lima) orang anak yaitu :
a. GIDION NGGABA WARA NDOY (Penggugat);
b. Kornelis Kawutak Mahana;
c. Markus Nggodu Ngguala;
d. Agustina Tanggu Hana;
e. Kalopas Kauki Lendi;
267

2. bahwaAlmarhum KARAWANG PATI semasa hidupnya memiliki dan


menguasai sebidang tanah kering seluas 25.000 M2dengan batas-batas
tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II;
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung;
c. Sebelah Barat : NNDELU REMI PAY (Tergugat);
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K.Mehang.
3. Bahwa semasa hidupnya almarhum KARAWANG PATI telah mengolah
dan mengerjakan Tanah sengketa tersebutsejak tahun 1963 dan dibagian
selatan alamarhum KARAWANG PATI membuat sebuah rumah tinggal
dan diberi nama tempat tersebut Kahambu Monu yang sekarang adalah
tempat rumah tinggal Tergugat ; ......................
......................................................
4. Bahwapada tahun 1996 Program Pemerintah melalui Program Nasional
(PRONA) Kantor Agraira Kabupaten Sumba Timur, sekarang Kantor
Pertanahan Kabupaten Sumba Timur melakukan pengukuran dan
pembagian tanah negara bebas yaitu tanah sawah/tanah kering kepada
seluruh masyarakat atau petani khususnya pada Desa Umamanu,
Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur sekarang Desa Mondu Lambi,
Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur;
.......................................................
5. Bahwa pada tahun 1968 berdasarkan Program Nasional (PRONA) pada
tahun 1966, maka Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa TenggaraTimur,
melalui Kantor Agraria Kabupaten Sumba Timur, sekarang kantor
Pertanahan Kabupaten Sumba Timur menegeluarkan Petikan Surat
Keputusan (SK) atas nama Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa
Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 atas
tanah kering tersebut yaitu atas nama KARAWANG PATI seluas 25.000
M2 dengan nomor code : U7 sesuai yang tercantum dalam peta umum
desa, dengan batas-batas tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II;
268

b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung;


c. Sebelah Barat : NNDELU REMI PAY (Tergugat);
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K.Mehang.
6. Bahwa pada tahun 1966 saat pembagian atau pengukuran tanah
sawah/tanah kering tersebut Tergugat NNDELU REMI PAY sedang
tidak berada ditempat karena Tergugat sedang ditahan di Rumah
Tahanan Negara (RUTAN) Waingapu karena tergugat terlibat G 30 S PKI
; ..........................................................................................
7. Bahwa walaupun Tergugat sedang ditahan di Rumah Tahanan Negara
(RUTAN) Waingapu, Aparat Desa Umamanu, Kecamatan Lewa,
Kabupaten Sumba Timur, sekarang Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa
Tidahu, Kabupaten Sumba Timur, bersama petugas ukur KABONJU
HARANG MBANI, Cs pada Kantor Agraira Kabupaten Sumba Timur
menlakukan pengukuran dan pembagian atas seluruh tanah sawah/tanah
kering sesuai DAFTAR NAMA-NAMA PETANI SELURUH
DATARAN Desa Umamanu, sekarang Desa Mondu Lambi yang mana
tetap mengukur tanah kering milik Tergugat kurang lebih seluas 35.000
M2 yang disaksikan oleh keluarga tergugat dan Aparat Desa ;
................................................................................
8. Bahwa setelah Tergugat keluar dari Rumah Tahanan (RUTAN)
Waingapu, Tergugat tidak pernah menggubris atau memepertanyakan
tentang tanah kering yang digarap oleh Almarhum KARAWANG PATI
maupun kepada anak-anak alamarhum yang menggarap atau mengerjakan
tanahkering tersebut ; ........................................................
9. Bahwa pada tahun 2006 adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS
KAUKI LENDI kembali mengerjakan atau mengolah tanah sengketa
tersebut untuk ditanami padi ladang dan jagung yang mana tanah tersebut
masih tanah kering belummenjadi tanah sawah/irigasi sekaligus
memindahkan batas yang dipasang oleh Tergugat yang masuk dalam
tanah milik almarhum KARAWANG PATI, dan saat itu juga Tergugat
protes/tidak setuju dipindahkan batas tersebut sehingga terjadi
269

keributan/saling adu mulut dilokasi tanah tersebut, atas kejadian tersebut


Tergugat melaporkan kepada Pemerintah DesaMondu Lambi, sehingga
melalui Kepala Urusan Keamanan Desa Mondu Lambi yaitu KULLA
NANG KIAWA memanggil Penggugat maupun Tergugat untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengambil tempat
dirumahnya almarhum LUKAS KENJU PRAING sebagai kepala Desa
difinitif pada saat itu, dan yang menjadi inti didalam urusan Pemerintah
Desa tersebut itu adalah Pertengkaran mulut antara adik kandung
Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI LENDI dengan NNDELU REMI
PAY (Tergugat) yang mana NNDELU REMI PAY (Tergugat)
memasang tandaatau batas tanah miliknya, namun batastersebu masuk
dalam tanah milik almarhum KARAWANG PATI sehingga adik kandung
Tergugat memindahkan BATAS tanah tersebut, selanjutnya didalam
Pelaksanaan Urusan Pemerintah Desa tidak diklarifikasi secara
tuntasmengenai BATAS tanah yang diributkan akan tetapi Pemerintah
Desa hanya melakukan mediasi tentang peretengkaran yang sama-sama
dilakukan oleh adik kandung Penggugat dan Tergugat mengingat
keduanya adalah keluarga dekat, dalammediasi tersenut Pemerintah Desa
berhasil mendamaikan antara adik kandung Penggugat dan Tergugatyang
mana keduanya menyesali perbuatannya dan saling
memaafkan,selanjutnya antara kedua belah pihak sepakat berdamai secara
adat suku sumba timur dan sebelum dilakasnakan perdamaian, Tergugat
lewat kesempatan itu juga kepada Pemerintah Desa serta kepada pihak
keluarga Penggugat menyampaikan hal-hal untuk dipertimbangkan
sebagai berikut :
Mengingat bahwa adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS
KAUKI LENDI dengan NNDELU REMI PAY (Tergugat)
selalu ribut/adu mulut ;
Bahwa rumah tinggal Tergugat yang dekat dengan tanah
sengketadan;
270

Tergugat meminta bagian lahan seluas 2.500 M2 dengan alasan


mengingat binatang peliharaan seperti babi,ayam milik Tergugat
selalu berekeliaran ditanah sengketa tersebut;
Dan atas 3 (tiga) hal tersebut diatas pihak Penggugat dan Pemerintah
Desa menyetujui atas permintaan Tergugat, selanjutnya dalam
perdamaian tersebut Pemerintah Desa memperhatikan bahwa
Penggugat dalam adat Sumba Timur sebagai YIARA dan
Tergugat dalam adatSumba Timur sebagai ANA KAWINI dengan
demikianPemerintah Desa memutuskan menghukum perbuatan
Penggugat dan Tergugat secara Adat Suku Sumba Timur yaitu
Penggugat dihukum 2 (dua) ekor babi dan 2 (dua) lembar kain
sedangkan Tergugat dihukum 1 (satu) ekor kuda dan 1 (satu) mamuli,
yang mana hukuman yang dibebankan antara kedua belah pihak adalah
merupakan tanda perjanjian secara hukum adat suku Sumba Timur
bahwakelak tidak mengulangi perbuatannya, selanjutnya perdamaian
tersebut dilakukan dirumah Tergugat ; .................................................
10. Bahwa padatahun 2007 dalam Program Daerah (PRODA) Kantor
Pertanahan Kabupaten Sumba Timur melakukan pengukuran ulang guna
penerbitan sertifikat bagi seluruh tanah sawah/tanah kering milik seluruh
masyarakat atau petani khusunya pada Desa Umamanu Kecamatan Lewa,
Kabupaten Sumba Timur sekarang Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa
Tidahu, Kabupaten Sumba Timur dengan berdasarkan hasil pengukuran
dan pembagian tanah sawah/tanah kering pada tahun 1966 serta
berdasarkan petikan surat keputusan (SK) Kepala Inspeksi Agraira
Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang dikeluarkan melaui Kantor Agraira
Kabupaten Sumba Timur, sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Sumba
pada tahun 1968 dan pengukuran tersebut dimulai dari
U1,U2,U3,U4,U5,U6 ukurannyatidak bermasalah dan semuanya sesuai
yang tercantum pada petikan surat keputudsan (SK) Kepala Inspeksi
Agraria Propinsi NusaTenggara Timur,yang dikeluarkan melalui Kantor
Agraira Kabupaten Sumba Timur, sekarang KantorPertanahan Kabupaten
271

Sumba Timur pada tahun 1968, selanjutnya petugas ukur melanjutkan


pada tanah kering Nomor code U7 namun tidak sesuai lagi dengan ukuran
tanah yang sebenarnya seperti yang tercantum padapetikan surat keputusan
(SK) Kepala Inspeksi Agraira Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor :
A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering milik almarhum
KARAWANG PATI yang luasnya 25.000 M2dan setelah diukur luasnya
hanya 21.250M2dan masih mangalami kekurangan 3.750 M2 yang mana
kekurangan tersebut masuk dalam tanah milik Tergugat yang pernah
diributkan oleh adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI
LENDI dengan Tergugat pada tahun 2006, selanjutnya Penggugat
meminta kepada petugas ukur untuk disesuaikan luas tanah kering tersebut
seperti yang tercantum dalam Petikan surat Keputusan (SK) Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68
tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering milik almarhum
KARAWANG PATI akan tetapi tidak terealisasi diaman Tergugat hadir
dan membantah atau melarang untuk mengukur tanah yang masuk dalam
tanah milik Tergugat sehingga pengukuran mulai dari Nomor code U7
dan seterusnya dihentikan sampai dengan saat ini ;
..........................................
11. Bahwa padatahun 2009 tanah sengketa tersebut telah menjadi tanah
sawah/irigasi yang mana adik kandung serta keluarga Penggugat kembali
memberi batas dengan pematang sawah sesuai ukuran yang
tercantumdalam Petikan surat keputusan (SK) Kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa TenggaraTimur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober
1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas nama KARAWANG PATI
namun 1 (satu) minggu kemudian Tergugat bukan saja melarang tetapi
membongkar seluruh batas-batas atau pematang sawah yang sudah
dipasang oleh adik kandunga Penggugat serta keluarga, selanjutnya
Tergugat melaporkan kejadian tersebut Kepada Pemerintah Kecamatan
Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur dengan alasan Tanah tersebut
adalah milik Tergugat ; ....................................................
272

12. Bahwa atas laporan Tergugat yang mengklaim bahwa tanah tersebut
adalah miliknya, pemerintah kecamatan memanggil kedua belah pihak
dengan surat panggilan pertama tertanggal 20 Januari 2010 Nomor :
355/08/Trantib/LT/2010, kedua belah pihak hadir, dalam urusan tersebut
Tergugat pada keterangannya mengkliam tanah tersebut adalah miliknya,
selanjutnya adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI LENDI
membantah keterangan Tergugat bahwa tanah tersebut tidak benar milik
Tergugat melainkan tanah negara bebas yang diberikan oleh pemerintah
kepada almarhum KARAWANG PATI pada tahun 1966, yang
sebelumnya almarhum KARAWANG PATI telah menguasai dan
mengolah tanah tersebut sejak tahun 1963, selanjutnya Tergugat yang
pada tahun 2006 mendapat bagian tanah tersebut seluas 2.500 M2 dari
Penggugat, kepada pemerintah kecamatan Tergugat kembali meminta
tambahan 7.500 M2 menjadi 10.000 M2, namun permintaan tersebut adik
kandung Penggugat yaitu KALOKAS KAUKI LENDI membantah
dengan tegas bahwa 1 (satu) meterpun tidak akan diberikan lagi kepada
Tergugat, dengan demikian kedua belah piha tidak berhasil didamaikan
oleh Pemerintah Kecamatan ; ..........................................................
13. Bahwa pada panggilan pertama belum mencapai kesepakatan maka
Pemerintah Kecamatan kembali memanggil kedua belah pihak dengan
surat panggilan ke 2(dua) tertanggal 10 Februari 2010 Nomor :
353/23/Trantib/LT/II/2010 kedua belah pihak hadir yang mana dalam
urusan tersebut antara Penggugat dan Tergugat tetap pada keterangannya
sebagaimana yang diuraikan pada point 12 diatas, selanjutnya Pemerintah
Kecamatan pun membuat surat Pelimpahan Masalah yang ditujukan
kepada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumba Timur tertanggal 22
Februari 2010, Nomor : Surat 353/33/Trantib/LT/II/2010, perihal
Pelimpahan Masalah dlam perkara tersebut Tergugat NNDELU REMI
PAY sebagai Penggugat ;.....................................
.......................................... bahwa setelah mendapat surat Pelimpahan
Masalah dari Pemerintah Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba
273

Timur, Tergugat NNDELU REMI PAY sebagai Penggugat pada


perkara tersebut dan yang wajib meneruskan surat Pelimpahan Masalah
akan tetapi Tergugat tidak meneruskan surat Pelimpahan Masalah
tersebut kepada Satuan Polisi Pramong Praja Kabupaten Sumba Timur,
malah dengan DAYA TIPU MUSLIHAT Tergugat mendatangi adik
kandung Penggugat yaitu KORNELIS KAWUTAK MAHANA,
meminta 1 (satu) ekor hewan kerbau dan 1 (satu) ekor hewan kuda
selanjutnya dengan SERANGKAIAN KEBOHONGAN PUN Tergugat
NNDELU REMI PAY mengatakan kepada adik kandung Penggugat
yaitu KORNELIS KAWUTAK MAHANA bahwa surat pelimpahan
tersebut Tergugat tidak teruskan lagi kepada Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Sumba Timur dengan pengertian harus penuhi 1 (satu)
ekorhewan kerbau dan 1 (satu) ekor hewan kuda untuk kembali damai,
selanjutnya mendengar pernyataan Tergugat adik kandung Penggugat
yaitu KORNELIS KAWUTAK MAHANA dan Sekretaris Desa Mondu
Lambi yaitu YAHYA KANA BILA bersama-sama membawakan 1 (satu)
ekor hewan kerbau kepada Tergugat, selanjutnya setelah Tergugat
menerima kebau tersebut dengan keserakahannya kembali melakukan
penyerobotan diatas tanah milik alamarhum KARAWANG PATI dengan
menguasai dan mengerjakan sebagian tanah tersebut sekitar kurang lebih
15.000 M2sampai dengan sekarang ;.................................
14. Bahwa atas tindakan Tergugat yang menguasai dan mengerjakan sebagian
tanah/lahan kurang lebih 15.000 M2tersebut sangat merugikan pihak
Penggugat dan perbuatan Tergugat tanpa alas has adalah perbuatan
melawan hukum ; ..........................................
Bahwa berdasarkan fakta-fakta sebagaimana telah diuraikan diatas,
Penggugat berkesimpulan bahwa :
1. Bahwa tanah yang dipersengketakan tersebut diatas adalah tanahnegara
bebas yang diberikan oleh pemerintah yang sebelumnya telah dikuasai dan
dikerjakan/diolah sebagai lahan pertanian oleh almarhum KARAWANG
PATI sejak tahun 1963 yang sampai saat ini dikerjakan oleh anak-anak
274

Almarhum KARAWANG WATI termasuk Penggugat sendiri ;


..........................................................................................................
2. Bahwa tindakan dan atau perbuatan Tergugat tanpa alas hak yang ingin
menguasai sebagian tanah milik Penggugat yaitu 15.000 M2 tanah
sengketa tersebut adalah secara melawan hukum dan tanpa alas haktelah
melakukan perbuatan melawan hukum ; ..........
3. Bahwa oleh karena Tergugat beritikad buruk yaitu ingin menguasai
sebagian tanah sengketa tersebut diatas kepada tanpa dasar hukum yang
kuat apalagi Tergugat secara nyata menyerobot dan mengerjakan
sebagian tanah sengketa tersebut adalah perbuatan melawan hukum ;
.............................................................................................................
4. Bahwa sikap dan tindakan Tergugat tersebut diatas adalah itikad buruk
tergugat sebagaimana diatur dalam pasal 532 KUHP Perdata :
Beritikad buruklah kedudukan itu manakala tahu pun yang
memegangnya, bahwa bukan dialah pemilik kebendaan tadi ;--
5. Bahwa Penggugat memiliki sangkaan yang patut dan cukup beralasan,
dimana selama perkara ini berlangsung Tergugat dapat beritikad buruk
yang merugikan Penggugat dengan mengalihkan/menjual/menggadaikan
tanah sengketa tersebut kepada pihak lain. Oleh karena itu Penggugat
memohon kepada Bapak Ketua / Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Waingapu yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar memerintahkan
Jurusita Pengadilan Negeri Waingapu untuk meletakkan Sita Jaminan
(conversatoir beslag) atas tanah sengketa tersebut diatas ;
.....................................................................
Bahwa berdasarkan uraian-uraian yang Penggugat kemukakan diatas,
dengan ini Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Waingapu
atau Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar Penggugat dan Tergugat
diperhadapkan dimuka sidang Pengadilan Negeri Waingapu pada hari dan tanggal
yang ditetapkan oleh Bapak, dan Penggugat mohon pula agar dalam perkara ini
dapat dijatuhkan putusan dengan amarnya sebagai berikut:
.....................................................................................................................
275

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untukseluruhnya :


....................................................
2. Menyatakan hukum bahwa Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum
KARAWANG PATI ;
.......................................................................................................................
3. Menyatakan hukum bahwa petikan surat keputusan Kepala Inspeksi
Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur melalui Kantor Agraria Kabupaten
Sumba Timur sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Sumba Timur
menegeluarkan Surat Keputusan atas nama Gubernur Kepala Daerah
Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31
Oktober 1968 dan Nomor code : U7 sesuai yang termuat dalam peta umum
desa, atas tanah kering tersebut yaitu atas nama KARAWANG PATI
adalah sah menurut Hukum ;
.............................................................................................................
4. Menyatakan hukum bahwa Penggugat adalah berhak atas tanah sengketa
sebagai tanah Negara bebas yang dikuasai oleh Almarhum KARAWANG
PATI yaitu yang terletak di RT.08 RW.04 Dusun Praikaro Desa Mondu
Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur seluas 25.000
M2dengan batas-batas tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II;
b. Sebelah Selatan : Tenah Negara/Gunung;
c. Sebelah Barat : NNDELU REMI PAY (Tergugat)
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K. Mehang
5. Menyatakan hukum bahwaTergugat NNDELU REMI PAY yang ingin
menguasai dan mengerjakan sebagian tanah sengketa tersebut yaitu seluas
kurang lebih 15.000 M2 tanpa alas hak dan dasar hukum adalah perbuatan
melawan hukum ; ..............................
6. Memerintahkan kepada Tergugat atau siapa saja yang mendapat hak dari
Tergugat untuk mengembalikan sebagiantanah sengketa yang telah
dikuasai atau dikerjakan oleh tergugat seluas kurang lebih 15.000 M2
276

tersebut kepada Penggugat dengan tanpa syarat sebagai ahli waris yang
sah dan menghentikan segala aktifitasnya diatastanah tersebut;
7. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (conversatoir beslag) atas
sebidang tanah sengketa yang diletak dalam perkara ini ;
.........................................................................
8. Menghukum Tergugat untuk menanggung segala biaya yang timbul
dalam perkara ini ;
........................................................................................................................
................
DAN / ATAU : Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya
berdasarkan hukum dan keadilan .
........................................................................................................................
.
Demikian gugatanini Penggugat ajukan kepada Bapak dengan harapan dapat
disidangkan dalam waktu yang tidak terlalu lama dan atas bantuan serta
kebijaksanaan Bapak sebelum dan sesudahnya Penggugat mengucapkan limpah
terima kasih ......................................
Hormat yang patut
Penggugat,

GIDION NGGABA WARA NDOY


277

1. Jawaban Gugatan :
Waingapu, 21 April 2016
Nomor :-
Lampiran : 2 Lampiran
Perihal : Jawaban Gugatan

Kepada
Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Waingapu
Di-
Waingapu
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : MELKIANUS HAMBA PULU
Umur : 37 tahun
Alamat : Desa Umumanu, Kwc. Lewa Tidahu, Kab Sumba Timur
Pekerjaan : Tani
Selanjutnya disebut sebagai Kuasa Hukum Tergugat berdasarkan penetapan Ketua
Pengadilan Negeri Waingapu No. 04/SK/PDT/2014/PN.WGP terhadap atas :
Nama : NNDELU REMI PAY
Umur : lebih kurang 99 tahun
Alamat : Desa Mondu Lambi, Kec. Lewa Tidahu Kab. Sumba Timur
Pekerjaan : Petani
Selanjutnya disebut pihak Tergugat
Menanggapi gugatan penggugat sebagai tersebut diatas penggugat nyatakan
bahwa kerauta pati almarhum benar memiliki sebidang tanah seluas 25.000 M2
dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Hamba Pulu II
Sebelah Selatan : Tanah Negara/ Gunung
Sebelah Barat : NNDELU REMI PAY (Tergugat)
Sebelah Timur : H.Maling dengan K. Mehang
Luas tanag 25.000 M2 dengan SK No. a. 004/18/a/68, tanggal 31 Oktober 1968
dan seterusnya, maka dengan ini tergugat menanggapi sebagai berikut :
278

Bahwa nama Karauta Pati yaituayah Penggugat pada dasarnya dalam pengukuran
tanah tahun 1966 oleh petugas agraira (waktu itu) sekarang kantor pertanahan
adalah Pati Kamelawatar, nama ini menunjukkan bahwa Pati Kamelawatar berasal
dari Kamelawatar desa Praibakul yang jaraknya puluhan km, bagaimana mungkin
ia memiliki tanah di Desa Mondu Lambi
Bahwa Karauta Pati (Pati Kamelawatar) bukanlah penduduk asli Desa
Mondu Lambi, tetapi penduduk Desa Praibakul, Kec. Katala Hamu Lingu dan
termasuk Penggugat sendiri hanya berdomisili di Desa Mondu Lambi, terbukti
Penggugat tidak mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) Desa Mondu Lambi
sampai sekarang.
Oleh karena PATI KAMELA WATAR (KARAUTA PATI) bukan penduduk asli
Desa Mondu Lambi atau Umamanu dulu, maka PATI KAMELA WATAR
meminta tanah pada tergugat untuk dijadikan kebun dan atas dasar permintaan ini
Tergugat memberikan tanah pada tahun 1964 dan bukan tahun 1963 sesuai
gugatan Penggugat, diberi tanah kurang lebih 1 Habukan 25.000 M2 karena pada
waktu itu tanah-tanah di Mondu Lambi belum diukur.
Bahwa dengan adanya pengukuran tanah oleh Kantor Agraira sekarang kantor
pertanahan alam rangka penegasan hakmilik adat suku Sumba padatahun
1966oleh petugas agraira Saudara KABONDJU ARANGMBANI, dan pada saat
pengukuran tanah tahun 1966 tersebut KARAUTA PATI masih menggarap tanah
sengketa tersebut dan atas dasar itulah petugas Agraira KABONDJU
ARANGMBANI mengatas namakan PATIKAMETA WATAR (KARAUTA
PATI).
Bahwa pengukuran tanah di Desa Umamanu sekarang Desa Modu Lambi
dari Kantor Agraira Daerah Kab. Sumba Timur pada waktu itu, adalah dalam
rangka penegasan hak milik adat suku Sumba dan bukan Redistribusi tanah
Negara bebas sesuai gugatan Penggugat.
Bahwa disekeliling tanah sengketa tersebut sudah ada tanaman umur
panjang berupa kelapa dan tanaman lainnya yang ditaman oleh orang tua Tergugat
dan juga berupa pagar batu yang merupakan pagar hewan yang dibuat oleh nenek
Tergugat yang sudah berumur lebih dari 100 tahun.
279

Bahwa Penggugat tidak pernah menyatakan dalam gugatannya bahwa atas


dasar apa, dan diperoleh darimana tanah tersebut oleh KARAUTA PATI sebagai
dasarHukum untuk memiliki tanah tersebut, karena tanah sengketa tersebut
bukanlah tanah Negara bebas.
Bahwa pada saat pengukuran tanah oleh saudara KABONDJU ARANGMBANI
sebagai petugas Agraira saat itu pada tahun 1966 Tergugat tidak berada ditempat,
Tergugat berada di Waingapu dalam tahanan politik.
Setelah tergugat bebas dari tahanan politik pada tahun 1969 Tergugat diketahui
tanah tersebut diatas namakan pada KARAUTA PATI almarhum maka Tergugat
tidak terima baik maka Tergugat melaporkan masalah tersebut kepada kepala
kampung (RENGGI TAY) dan pada petugas Agraria saudara KABONDJU
ARANGMBANI dan hasil urusan tanah tersebut di kembalikan pada tergugat, dan
sejak saat itulah tanah tersebut tidak dikerjakan lagi oleh KARAUTA PATI, ayah
kandung Penggugat.
Bahwa pada tahun 2005 Penggugat bersama saudara-saudaranya melakukan
penyerobotan tanah sengketa tersebut, dan Tergugat melarang untuk melakukan
kegiatan diatas tanah sengketa tersebut, dan Penggugat bersama saudara-
saudaranya memaki-maki padaTergugat dan atas dasar itulah pada tahun 2005 itu
juga, dari pihak Penggugat meminta damai padaTergugat dan Penggugat
membawa 2(dua) ekor babi dan 2 (dua) lembar kain sebagai bahan perdamaian,
dan Tergugat memberikan 1 (satu) ekor kuda dan 1(satu) buah mamuli dan sudah
terlaksana.
Bahwa pada bulan Desember 2010 saudara LUKAS KENDJU PARAING
bersama saudara-saudaranya datang lagi meminta tanah sengketa tersebut untuk
digarap karena Penggugat sudah terlanjur sebar bibit dan Tergugat mengijinkan
untuk menggarap 1 Ha, bukan untuk seluruhnya 2,5 Ha, mengingat saudara
perempuan Tergugat sebagai istri dan anak Tergugat, dan sampai kini masih
digarap oelg Tergugat tetapi bukan untuk dimiliki.
Bahwa pada tahun 2010 itu juga saudara YAHYA KANNA BILA dab
KORNELIS KAWUTAK MAHANA datang lagi membawa 1(satu) ekor anak
kerbau betina umur 6 (enam) bulan dan 1(satu) ekor anak kerbau masih dijanjikan
280

lagi sampai saat ini belum diberikan untuk meminta tanah sengketa tersebut
sebagai milik Penggugat tetapi Tergugat belum memberikan kepastian untuk
memberikan karena Tergugat masih merundingkan dengan anak-anak Tergugat
tentang pemberian tanah tersebut.
Bahwa dengan adanya perdamaian dengan membawa 2 (dua) ekor babi dan
membawa 2 (dua) ekor kerbau sebagai tersebut pada nomor 12 dalam tangkisan
ini sudah sangat terbukti bahwa Penggugat sudah mengakui bahwa tanah tersebut
adalah milik sah dari Tergugat.
Bahwa Penggugat menilai Tergugat beritikad buruk, dengan menunjukan
pasal undang-undang karena Penggugat adalah ahli hukum, tetapi sebenarnya
Penggugatlah yang beritikad buruk, karena sudah diberikantanah untuk
menyambung hidupnya, dan masih menggugat lagi pada Tergugat tanpa ada dasar
hukumnya, halini berlakulah pepatah yang mengatakan sudah diberikan air susu
dibalas dengan air tuba.
Bahwa dengan adanya gugatan iniTergugat tidak akan memberikan lagi iuran
bapak Ketua Pengadilan Negeri Waingapu untuk damai tetapi Penggugat tetap
pada guagatannya dan biarlah kebenaran yang berlaku.
Bahwa pengukuran tanah sengketa tersebut diukur tahun 1966 (48 tahun
yang lau), Penggugat tidak menggubris tanah tersebut baru 2014 ini Penggugat
terkejut untuk menggugat Tergugat dan selama ini Penggugat berada dimana,
nyatanya diam saja yang berarti Penggugat sudah secara langsung mengakui
bahwa tanah sengketa tersebuh adalah tanah milik hak Tergugat.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak bersama ini Tergugat melampirkan
situasi tanah sengketa tersebut, berdasarkan pengukuran tanah tersebut
(terlampir).
Bahwa berdasarkan uraian-uraian dari awal sampai pada akhir tangkisan ini, maka
Tergugat memohon dengan hormat pada Bapak Ketua Pengadilan Negeri
Waingapu untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut ;
Menolak gugatan Penggugat untukseluruhnya.
281

Menyatakan hukumbahwa tanah sengketa tersebut adalah Hakmilik Tergugat


berdasarkan bukti-bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa tersebut seluas
25.000 m2 dengan batas-batasnya :
- Sebelah utara dengan tanah HAMBA PULU
- Sebelah selatan dengan tanah Negaraaudara
- Sebelah timurdengan tanah KATAMBA MEHANG
- Sebelah barat dengan tanah NDILU REMI PAY adalah tanah milik
tergugat
Bahwa tindakan Tergugat mengerjakan tanah sengketa tersebut, bukanlah
tindakan melanggar hukum karena tidak menggarap tanah milik orang lain.
Bahwa Tergugat tidak beritikad buruk karena bekerja diatas tanah milik
sendiri
Bahwa Tergugat tetap mengerjakan tanah sengketa tersebut karena
mempunyai dasar hukum yang kuat.
Menyatakan bahwa sita jaminan yang dilakukan diatas 1 (satu) bidang tanah
dengan nomor kode : U7, batal demi hukum.
Menghukum penggugat untuk menanggung segala biaya yang timbul akibat
perkara ini. DAN / ATAU : memohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan
hukum dan keadilan.
Demikian tangkisan ini disampaikan kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri
Waingapu untuk maklum seperlunya, dan atas bantuan Bpaka Ketua Pengadilan
Negeri Waingapu Tergugat sampaikan terima kasih.

Hormat yang patut,


Kuasa Hukum Tergugat

MELKIANUS HAMBA PULU


282

2. Replik :

Waingapu, 28 April 2016


Perihal : Replik dalam perkara pidana
Nomor : 05/Pdt.G/2016/PN.WGP
Kepada yang terhormat ;
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Waingapu
Di.-
Waingapu

Dengan hormat,

Membaca surat jawaban Tergugat tanpa tertanggal 21 April 2016, maka


dengan ini Penggugat menyampaikan replik sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
1. Bahwa, Penggugat dengan tegas menolak dalil-dalil jawaban Tergugat,
kecuali yang diakui secara tegas kebenarannya ;
..................................................................................
2. Bahwa, Tergugat menyatakan dalam dalil jawabannya menanggapi
Gugatan Penggugat sebagai tersebut diatas Penggugat nyatakan dana
mengakui bahwa KARAWANG PATI almarhumbenarmemiliki
sebidang tanah seluas 25.000 M2 dengan batas-batasnya sebagai berikut :
- Sebelah utara dengan tanah HAMBA PULU I;
- Sebelah selatan dengan tanah NEGARA (gunung);
- Sebelah timur dengan tanah KATAMBA MEHANG/KAUKI
LENDI;
- Sebelah barat dengan tanah NNDELU REMI PAY ;
- Luas tanah 25.000 m2 dengan sk No : A.004/18/A/68, tertanggal31
Oktober 1968.
Akan tetapi bahwa apayang didalilkan Tergugat tersebut diatas
telah membenarkan bahwa almarhum KARAWANG PATI
283

memilikisebidang tanah seluas 25.000 M2 seperti yang didalilkan


oleh Tergugat dalam hal ini mengenai uraian batas-batas tanah,
Tergugat hanya merekayasa atau merai-rai atas batas-batas tanah
tersebut oleh sebab itu Penggugat menjelaskan kepada Majelis
Hakim yang mulia yang benar adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II;
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara /Gunung;
c. Sebelah Barat : NNDELU REMI PAY (Tergugat);
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K. Mehang.

3. DALAM POKOK PERKARA :


1. Bahwa, Penggugat tetap pada dalil-dalil gugatannya dan memohon
pula apa yang terurai dalam gugatan maupun replik mengenai hal itu
tetap dianggap diulang dan terulang kembali dalam replik ini ;
............................................................................
2. Bahwa, Penggugat dengan tegas menolak dalil-dalil jawaban
Tergugat selama hal tersebut bertentangan dengan dalil-dalil
Penggugat serta tidak diakui secara tegas tentang kebenarannya ;
...............................................................................................
3. Bahwa Tergugat dalam menanggapi Gugatan ini tidak mengarah
pada pokok perkara dan tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang
baku dan tidak menyertakan tanggal surat serta tidak ditujukan kepada
Majelis Hakim yang Mmemeriksa dan Mengadili perkara Gugatan
No.05/Pdt.G/2016/PN.WGP, melainkan ditujukan kepada Bapak
Ketua Pengadilan Negeri WaingapuDi -Waingapu, sehingga jawaban
atau tanggapan Tergugat tersebut kabur dan sangat membingungkan
karena itu haruslah ditolak dan setidak-tidaknya tidak dapat diterima
seluruhnya ;
.................................................................................................
4. Bahwa dalil jawaban tergugat pada point 1 dan 2 yang menyatakan :
284

Point 1, bahwa yaitu Nama KARAWANG PATI ayah Penggugat


pada dasarnya dalam pengukuran tanah tahun 1966 oleh
petugasagraira (waktu itu) sekarang kantor pertanahan adalah PATI
KAMELAWATAR, nama ini menunjukan bahwa PATI
KAMELAWATAR berasal dari kamelawatar desa praibakul yang
jaraknya puluhan km, bagaimana mungkin ia memiliki tanah di Desa
Mondu Lambi.

Point 2, bahwa KARAWANG PATI(Pati Kamelawatar) bukanlah


penduduk asli Desa Mondu Lambi, tetapi penduduk Desa Praibakul,
Kec. Katala Hamu Lingu dan termasuk Penggugat sendiri hanya
berdomisili di Desa Mondu Lambi terbukti Penggugat tidak
mempunyaiKartu Tanda Penduduk (KTP) Desa Mondu Lambi sampai
sekarang. Atas dalil-dalil Tergugat diatas maka dengan tegas
Penggugat dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya dalil Tergugat
tidak dapat diterima dan Penggugat ingin meluruskan dan
mempertegas antara lain :
Bahwa, almarhum KARAWANG PATI semasa hidupnya
sampai meninggal dunia adalah benar dan sah penduduk asli
Desa Umamanu, sekarang DesaMondu Lambi, dan bertempat
tinggal di kamelawatar RT.06, RW.03, Dusun Praikaroku, Desa
Umamanu, sekarang Desa Mondu Lambi, Kec. Lewa, sekarang
Kec. Lewa Tidahu sedangkan istri dari pada almarhum
KARAWANG PATI yaitu janda MARIANA JILIK yang
berasal dari Desa Praibaku, Kec. Katala Hamu Lingu, Kab.
Sumba Timur, dan nama PATI KAMELAWATAR hanyalah
sebuah nama panggilan yang akrab bagi almarhum
KARAWANG PATI berdasarkan Alamat Tempat Tinggal
Di Kamelawatar dan Marganya Tumbu Karambu
Kamelawatar sehingga kesehariannya dikenal atau lebih akrab
285

di panggil PATI KAMELAWATAR akan tetapi nama yang


sebenarnya tetap KARAWANG PATI
Bahwa pada tahun 2006 sampai dengan akhir tahun 2011 benar
Penggugat berdomisili di Desa Praibakul, Kec. Katala Hamu
Lingu, Kab. Sumba Timur, atas permintaan keluarga yaitu
Bapak mantu Penggugat yang memberi sebidang tanah sawah
tadahan untuk digarap pada setiap musim hujan namun
Penggugat juga berada di DesaMondu Lambi pada setiap
musim kemarau mengerjakan tanah sengketa yang berupa
sawah irigasi bersama-sama dengan saudara-saudara
Penggugat, atas dasardomisilinya Penggugat yang lebih dari 6
(enam) di Desa Praibakul maka padatahun 2011 Penggugat
mendapat perekaman E-KTP pada Kec. Katala Hamu Lingu,
Kab. Sumba Timur, dan pada tahun 2012 saudara sepupu
Penggugat yaitu almarhum LUKAS KENJU PRAING adalah
pemegang kendali dalam MARGA TUMBU KARAMBU,
meninggal dunia pada tanggal 25 Januari 2012 sehingga
KELUARGA BESAR MARGA TUMBU KARAMBU
bersepakat meminta pamit dari Bapak mantu Penggugat
dengan tata cara adat budaya suku Sumba Timur dengan
membawa 1(satu) ekor kuda kepada Bapak mantu Penggugat,
sehingga pada saat itu pula Penggugat kembali di Desa Mondu
Lambi, Kec. LewaTidahu,Kab. Sumba Timur, dan menjadi
penanggung jawab dalam proses pengebumian jenasah
almarhum LUKAS KENJU PRAING dan setelah proses
pengebumian jenasah almarhum LUKAS KENJU PRAING,
Penggugat dikukuhkan secara Adat Suku Sumba Timur
menjadi ahli waris dalam MARGA TUMBU KARAMBU
KAMELAWATAR menggantikan almarhum LUKAS
KENJU PRAING setelah itu Penggugat pun menghadap
pemerintah Desa Praibakul, dan pemerintah kecamatan untuk
286

di mutasikan ke Desa salnya yaitu DesaMondu Lambi,


Kec.Lewa Tidahu, Kab. Sumba Timur serta kepada BMPJ
Kombapari yaitu bapak Pdt. Yohanis Tunggu Djama, Sth untuk
diberikas atastasi kepada BMPJ jemaat Umamanu, namun baik
dari Pemerintah Kec. Katala Hamu Lingu dan juga BMPJ
Komba Pari masih memproses Mutasi dan Atastasi tersebut.
5. Bahwa, pada dalil tergugat point 3 menyatakan bahwa oleh PATI
KAMELAWATAR (KARAWANG PATI) bukan penduduk asli Desa
Mondu Lambi atau Desa Umamanu dulu, maka PATI
KAMELAWATAR meminta tanah pada Tergugat memberikan tanah
pada tahun1963 sesuai Gugatan Penggugat, diberikan tanah kurang
lebih 1 Ha bukan 25.000 M2 karena pada waktu itu tanah-tanah di
mondu lambi belum diukur. Adalah dalil yang tidak benardan harus
ditolak dan Penggugat menanggapi sebagai berikut :
Bahwa dalam Gugatan Penggugat telah menguraikan mengenai
kepemilikan tanah almarhum KARAWANG PATI yaitu pada point 3
dan 4 :
- Point 3 Bahwa semasa hidupnya almarhum KARAWANG PATI
telah mengolah dan mengerjakan Tanah sengketa tersebut sejak
tahun 1963 dan dibagian selatan almarhum KARAWANG PATI
membuat sebuah rumah tinggal dan diberi nama tempat tersebut
Kahambu Monu yang sekarang adalah tempat rumah tinggal
Tergugat
- Point 4 Bahwa pada tahun 1966 Program Pemerintah melalui
Program Nasional (PRONA) Kantor Agraira Kabupaten Sumba
Timur, sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Sumba Timur
melakukan pengukuran dan pembagian tanah negara bebas yaitu
tanah sawah/tanah kering kepada seluruh masyarakat atau petani
khusunya pada Desa Umamanu, kecamatan Lewa, Kabupaten
Sumba Timur sekarang Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa
Tidahu, Kabupaten Sumba Timur
287

Bahwa dari penjelasan point 3dan 4 tersebut diatas diketahui bahwa


pad atahun 1964 almarhum KARAWANG PATI tidak pernah
meminta tanah kepada Tergugat melainkan tanah negara bebas yang
diperolah dari pemerintah termasuk Tergugat sendiri serta seluruh
Petani/ Masyarakat Dataran Desa Umamanu, sekarang Desa Mondu
Lambi mendapat bagian dari pemerintah pada tahun 1966 dan
sebelumnya sejak dari tahun 1963 KARAWANG PATI telah
menguasai dan menggarap tanah kering tersebut, sekarang tanah
kering tersebut menjadi sawah irigasi.
6. Bahwa, dalil jawaban Tergugat point 5 antara lain : bahwa
pengukuran tanah di Desa Umamanusekarang Desa Mondu Lambi
dari KantorAgraira Daerah Kabupaten Sumba Timur pada waktu itu,
adalah dalam rangka penegasan hak milik adat suku sumba dan bukan
redistribusi tanah negara bebas sesuai Gugatan Penggugat. Adalah
tidak benar dan harus ditolak dan setidak-tidaknya tidak dapat
diterima.
Penggugat menanggapi sebagai berikut :
Bahwa dalil tergugat maupun kuasa tergugat hanya mengarang
belaka menurut dengar-dengaran cerita dingeng saja mengenai tanh
suku adat sumba yang mana dari pengetahriuan Penggugat tidak
ada tanah suku padaDesa Umamanu, sekarang Desa Mondu Lambi,
melainkan tanah negara bebas yang diberikan Cuma-Cuma oleh
pemerintah kepada seluruh Petani/Masyarakat secara khusus pada
desa Umamanu, sekarang desa Mondu Lambi.
7. Bahwa dalil Tergugat dalam point 6 yang mengatakan bahwa
disekeliling tanah sengketa tersebut sudah ada tanaman umur panjang
berupa kelapa dan tanaman lainnya yang ditanam oleh orang tua
tergugat dan juga berupa pagar batu yang merupakan pagar hewan
yang dibuat oleh nenekTergugat yang sudah berumur lebih dari 100
tahun Adalah dalil yang tidak benar dan haruslah ditolak dan
tergugat dan kuasanya sudah tidak ada bahan bicara yang
288

dinyatakan dalam perkara ini sehingga apa yang dilalilkan hanya


bercerita dongeng saja yang pada kenyataannya disekeliling tanah
sengketa tersebut tidak terdapat tanaman umur panjang dan batu
pagar yang dimaksudkan oleh Tergugat berada diluar dan tidak
mengelilingi tanah sengketa kurang lebih pagar tersebut
berjaraknya 200 m2 dari tanah sengketa.
8. Bahwa dalil Tergugat dalam point 7 yang mengatakan bahwa
Penggugta tidak pernah menyatakan dalam Gugatannya bahwa atas
dasar apa, dan diperoleh dari mana tanah tersebut oleh KARAWANG
PATI sebagai dasar hukum untuk memiliki tanh tersebut, karena tanah
sengketa tersebut bukanlah tanah negara beabas. Adalah dalil yang
tidak benar dan harus ditolak dan sangat jelas bahwa dalam dalil
Gugatan Penggugat pada point 3, 4 dan 5 menyatakan sebagai
berikut :
Point 3, bahwa semasa hidupnya almarhum KARAWANG
PATI telah mengolah dan mengerjakan Tanah sengketa
tersebut sejak tahun 1963 dan dibagian selatan almarhum
KARAWANG PATI membuat sebuah rumah tinggal dan
diberi nama tempat tersebut Kahambu Monu yang sekarang
adalah tempat rumah tinggal Tergugat.
Point 4, bahwa pada tahun 1966 Program Pemerintah
melauli Program Nasional (PRONA) Kantor Agraira
Kabupaten Sumba Timur, sekarang Kantor Pertanahan
Kabupaten Sumba Timur melakukan pengukuran dan
pembagian tanah negara bebas yaitu tanah sawah/tanah
kering kepada seluruh masyarakat atau petani khususnya
pada DesaUmamanu, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba
Timur sekarang DesaMondu Lambi, Kecamatan Lewa
Tidahu, Kabupaten Sumba Timur
Point 5, Bahwa pada tahun 1968 berdasarkan Program
Nasional (PRONA) pada tahun 1966, maka Kepala Inspeksi
289

Agraria Propinsi NusaTenggara Timur, melalui Kantor


Agraria Kabupaten Sumba Timur, sekarang Kantor
Pertanahan Kabupaten Sumba Timur menegeluarkan
Petikan surat Keputusan (SK) atas nama Gubernur Kepala
Derah Propinsi NusaTenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68
tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas
nama KARAWANG PATI seluas 25.000 M2 dengan Nomor
code : U7 sesuai yang tercantum dalam peta umum desa,
dengan batas-batas tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung
c. Sebelah Barat : NNDELU REMI PAY (Tergugat)
d. Sebelah Timur : H.Malingdengan K.Mehang
Bahwa dari penjelasan point 3, 4, 5 tersebut diatas cukup
meyakinkan majelis hakim bahwa bagi seluruh
petani/masyarakat DesaUmamanu, sekarang Desa Mondu
Lambi pada tahun 1966 tanpa kecuali mendapat bagian
tanah sawah/tanah kering dari pemerintah lewat program
nasional (PRONA) termasuk almarhum KARAWANG PATI
juga Tergugat NNDELU REMI PAY
9. Bahwa dalil Tergugat pada point 9 yang mengatakan setelah
tergugat bebas dari tahanan politik padatahun 1969 Tergugat ketahui
tanah tersebut diatas namakan padaKARAWANG PATI almarhum
kepada Tergugat tidak terima baik maka Tergugat melaporkan
masalah tersebut kepada kepala kampung (RENGGI TAY) dan
kepada petugas Agraria saudara KABONDJU HARANGBANI dan
hasil urusan tanah tersebut dikembalikan pada Tergugat, dan sejak
saat itulah tanah tersebut tidak dikerjakan lagi oleh KARAWANG
PATI, ayah kandung Penggugat. Adalah dalil yang tidak benar dan
haruslah ditolak
Penggugat menanggapi sebagai berikut :
290

Bahwa semasa hidupnya sampai meninggalnya almarhum


KARAWANG PATI tidak pernah mengatakan apa-apa
kepada ISTRINYA YAITU JANDA MARIANA JILIK yang
sampai dengan saat ini masih hidup dan juga kepada pada
ANAK-ANAK almarhum KARAWANG PATI atau setidak-
tidaknya kepada adik almarhum KARAWANG PATI yaitu
PATI KAMBARU
Bahwa pernah meminta tanah kepada Tergugat pada tahun
1964 juga pernah mengembalikan tanah tersebut pada
tahun1969 kepada Tergugat, mana mungkin almarhum
KARAWANG PATI seorang kepala keluarga dan kepala
MARGA TUMBU KARAMBU KAMELAWATAR tidak
melibatkan keluarganya baik dalam proses permintaan tanah
kepada Tergugat juga dalam proses pengembalian tanah
tersebut kepada Tergugat, dan sepanjang pengetahuan
Penggugat bahwa sekecil apapun persoalan dalam MARGA
TAUMBU KARAMBU KAMELAWATAR selalu diselesaikan
secara musyawarah keluarga, hal ini menunjukan bahwa
Tergugat dan saudara KABONDJU HARANGMBANI
bersekongkol untuk mengelabui perbuatan Tergugat yang
ingin menguasai tanah atas nama KARAWANG PATI.
10. Bahwa dalil Tergugat dalam point 10 mengatakan bahwa pada tahun
2005 Penggugat bersama saudara-saudaranya melakukan
penyerobotan tanah sengketa tersebut, dan Tergugat melarang untuk
melakukan kegiatan diatas tanah sengketa tersebut dan Penggugat
bersama saudara-saudaranya memaki-maki pada Tergugat dan atas
dasar itulah pada tahun 2005 itu juga dari pihak Penggugat meminta
damai pada Tergugat dan Penggugat membawa 2 (dua) ekor babi dan
2 (dua) lembar kain sebagai bahan perdamaian, dan Tergugat
memberikan 1(satu) ekor kuda dan 1 (satu) buah mamauli dan sudah
terlaksana. Adalah dalil yang tidak benar dan ditolak dan Penggugat
291

ingin mempertegas dan sangat jelas bahwa dalam dalil Gugatan


Penggugat padapoint 9 menyatakan sebagai berikut:
Bahwa pada tahun 2006 adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS
KAUKI LENDI kembali mengerjakan atau mengolah tanah sengekta
tersebut untuk ditanami padi ladang dan jagung yang mana tanah
tersebut masih tanah kering belum menjadi tanah sawah/irigasi
sekaligus memindahkan batas yang dipasang oleh Tergugat yang
masuk dalam tanah milik almarhum KARAWANG PATI, dan saat itu
juga Tergugat protes/ tidak setuju dipindahkan batas tersebut
sehingga terjadi keributan / saling adu mulut dilokasi tanah tersebut,
atas kejadian tersebut Tergugat melaporkan kepadaPemerintah Desa
Mondu Lambi, sehingga melalui Kepala Urusan Keamanan Desa
Mondu Lambi yaitu KULLA NANG KLAWA memanggil Penggugat
maupun Tergugat untuk menyelesaikan Permasalahan tersebut dengan
mengambil tempat dirumahnya almarhum LUKAS KENJU PRAING
sebagai kepala Desa definitif pada saat itu, dn yang menjadi inti
didalam urusan Pemerintah Desa tersebut itu adalah pertengkaran
mulut antara adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI
LENDI dengan NNDELU REMI PAY (Tergugat) yang mana NNDELU
REMI PAY (Tergugat) memasang tenda atau batas tanah miliknya,
namun batas tersebut masuk dalam tanah milik almarhum
KARAWANG PATI sehingga adik kandung Penggugat memindahkan
BATAS tanah tersebut, selanjutnya didalam pelaksanaan Urusan
Pemerintah Desa tidak diklarifikasi secara tuntas mengenai BATAS
tanah yang diributkan akan tetapi Pemerintah Desa hanya melakukan
mediasi tentang pertengkaran yang sama-sama dilakukan oleh adik
kandung Penggugat dan Tergugat mengingat keduanya adalah
keluarga dekat, dalam mediasi tersebut Pemerintah Desa berhasil
mendamaikan antara adik kandung Penggugat dengan Tergugat yang
mana keduanya menyesali perbuatannya dan saling memaafkan,
selanjutnya antara kedua belah pihak sepakat berdamai secara adat
292

suku sumba timur dan sebelum dilaksanakan perdamaian, Tergugat


lewat kesempatan itu juga kepada Pemerintah Desa serta kepada
pihak keluarga Penggugat menyampaikan hal-hal untuk
dipertimbangkan sebagai berikut :
Mengingat bahwa adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS
KAUKI LENDI dengan NNDELU REMI PAY (Tergugat) selalu
ribut/ adu mulut
Bahwa rumah tinggal Tergugat yang dekat dengan tanah
sengketa dan
Tergugat meminta bagian lahan seluas 25.000 M2 dengan
alasan mengingat binatang peliharaan seperti babi, ayam milik
Tergugat selalu berkeliaran ditanah sengekta tersebut
Dan atas 3 (tiga) hal tersebut diatas pihak Tergugat dan
Pemerintah Desa menyetujui atas permintaan Tergugat,
selanjutnya dalam perdamaian tersebut Pemerintah Desa
memperhatikan bahwa Penggugta dalam adat sumba timur
sebagai YIARA dan Tergugat dalam adat sumba timur sebagai
ANA KAWINI dengan demikian Pemerintah Desa memutuskan
Menghukum perbuatan Penggugat dan Tergugat Secara Adat Suku
Sumba Timur yaitu Penggugat dihukum 2 (dua) ekor babi dan 2
(dua) lembar kain sedangkan Tergugat dihukum 1 (satu) ekor kuda
dan 1 (satu) mamuli, yang mana hukuman yang dibebankan antara
kedua belah pihak adalah merupakan tanda perjanjian secara
hukum adat suku sumba timur bahwa kelak tidak mengulangi
perbuatannya, selanjutnya perdamaian tersebut dilakukan dirumah
Tergugat bahwa pengertian dari uraian point 9 dalil gugatan
Pengugat diatas adalah bukan pada tahun 2005 melainkan tahun
2006 yang mana Tergugatlah yang melarang atau yang tidak
terima baik dimana adik kandung Penggugat memindahkan batas
yang dipasang masuk dalam tanah almarhum KRAWANG PATI
yang pada akhirnya terjadi keributan / saling adu mulut dilokasi
293

tanah tersebut, atas kejadian tersebut Tergugat melaporkan


kepada Pemerintah Desa Mondu Lambi, sehingga melalui Kepala
Urusan Keamanan Desa Mondu Lambi yaitu KULLA NANG
KLAWA menanggil Penggugat maupun Tergugat dan kesepakatan
damaipun bukanmaunya Penggugat sendiri yang minta damai
akan tetapi pemerintah desa dalam hal ini Kepala Urusan
Keamanan KULLA NANG KLAWA bersama aparat desalainnya
yang menjadi penegah dan memberikan sanksi antara Penggugat
dan Tergugat, sehingga apa yang didalilkan Tergugat dalam
tangkisannya point 10 adalah memutar balikkan fakta yang
menyulitkan majelis dalam pemeriksaan perkara ini.
11. Bahwa tergugat dalam dalilnya dalam point 11 mengatakan bahwa
pada bulan Desember 2010 saudara LUKAS KENJU PRAING
bersama saudara-saudaranya datang lagi meminta tanah sengketa
tersebut untuk digarap kerana Penggugat sudah terlanjut sebar bibit
dan Tergugat mengijinkan untuk menggarap 1.ha, bukan untuk
seluruhnya 2,5. Ha mengingat saudara perempuan Tergugat dibelis
oleh Tergugat sebagai istri dan anak Tergugat. DAN SAMPAI KINI
MASIH DIGARAP OLEH TERGUGAT TETAPI BUKAN UNTUK
DIMILIKI. Adalah dalil tidak benar dan harus ditolak akan tetapi
pada point 11baris 6 sampai titik Tergugat menegaskan bahwa sampai
saat ini masih menggarap sebagian tanah sengketa tersebut oleh
Tergugat tetapi bukan untuk dmiliki artinya sebagian tanah yang
dikuasai Tergugat saat ini bukan untuk dimiliki namun berdasarkan
saudara perempuan Penggugat yaitu AGUSTINA TANGGU HANA
yang kawin dengan anak sepupu Tergugat yang masih menjadi
penerima ahli waris dari almarhum KARAWANG PATI dan belum
dinyatakan kawin keluar karena adatnya belum selesai.
12. Bahwa dalil Tergugat point 12 mengatakan bahwa pada tahun 2010
itu juga saudara YAHYA KANA BILA dan KORNELIS KAWUTAK
MAHANA datang lagi membawa 1 (satu) ekor kerbau masih
294

dijanjikan lagi sampai saat ini belum diberikan untuk meminta tanah
sengketa tersebut sebagai milik penggugattetapi tergugat belum
memberikan kepastian untuk memberikan karena Tergugat masih
merundingkan dengan anak-anak Tergugat tentang pemberian tanah
tersebut. Adalah dalil yang tidak benar atau omong kosong yang
memutar balikan fakta dan haruslah ditolak dan setidak-tidaknya
tidak dapat diterima, untuk itu Penggugat ingin mempertegas serta
meluruskan sebagaimana termuat dalam dalil gugatan Penggugat
pada point 14 menyatakan sebagai berikut :
Bahwa setelah mendapat surat Pelimpahan Masalah dari Pemerintah
Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur, Tergugat
NNDELU REMI PAY sebagai Penggugat pada perkara tersebut dan
yang wajib meneruskan Surat Pelimpahan Masalah akan tetapi
Tergugat tidak meneruskan surat Pelimpahan Masalah tersebut kepada
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumba Timur, malah dengan
TIPU DAYA MUSLIHAT Tergugat mendatangi adik kandung
Penggugat yaitu KORNELIS KAWUTAK MANAHA, meminta
1(satu) ekor hewan kerbau dan 1 (satu) ekor hewan kuda selanjutnya
dengan SERANGKAIAN KEBOHONGAN PUN Tergugat
NNDELU REMI PAY mengatakan kepada adik kandung Penggugat
yaitu KORNELIS KAWUTAK MAHANA bahwa surat pelimpahan
tersebut Tergugat tidak teruskan lagi kepada Satuan Polisi Praja
Kabupaten Sumba Timur dengan pengertian harus penuhi 1 (satu) ekor
hewan kerbau dan 1 (satu) ekor hewan kuda untuk kembali damai,
selanjutnya mendengar pernyataan Tergugat adik kandung Penggugat
yaitu KORNELIS KAWUTAK MANAHA dan Sekretaris Desa
Mondu Lambi yaitu YAHYA KANA BILA bersama-sama
membawakan 1 (satu) ekor hewan kerbau kepada Tergugat,
selanjutnya setelah Tergugat menerima kerbau tersebut dengan
keserakahannya kembali melakukan penyerobotan diatas tanah milik
almarhum KARAWANG PATI dengan menguasai dan mengerjakan
295

sebagian tanah tersebut sekitar kurang lebih 15.000 M2 sampai dengan


sekarang dari uraian gugatan Penggugat pada point 14 sangat jelas
bahwa proses pemberian 1 (satu) ekor hewan kerbau oleh adik
penggugat bukan atas dasar permintaan tanah sengketa tersebut
kepada tergugat melainkan Tergugat sendiri yang datang dirumah
adik Penggugat menyatakan ingin menyerahkan kembali sebagian
tanah sekitar kurang lebih12.500 M2 dengan catatan permintaan
melalui didesa pada tahun 2006 lah yang tergugat minta seluas 250
M2 untuk dikerjakan dan kedua hewan tersebut bukan dua-duanya
kerbau namun 1 (satu) ekor kerbau dan 1 (satu) ekor kuda.
13. Bahwa pada dalil Tergugat pada point13 menyatakan bahwa dengan
adanya perdamaian dengan membawa 2 (dua) ekor babi dan membawa
2 (dua) ekor kerbau sebagai tersebut pada nomor 12 dalam tangkisan
tersebut ini sangat terbukti bahwa Penggugat sudah mengakui bahwa
tanah tersebut adalah milik sah dari Penggugat. Adalah dalil yang
sangat konyol dan tidak benar haruslah ditolak atau setidak-
tidaknya tidak dapat diterima oleh karenanya Tergugat dengan
kuasanya tidak mengerti arti dari perdamaina secara suku adat dan
budaya sumba yang berlaku disumba timur pada umumnya dan
pada khusunya didesa Mondu Lambi sehingga perdamaian yang
dilakukan oleh aparat desa padatahun 2006 terhadap Penggugat dan
Tergugat salah diartikan oleh Terguagt dan kuasanya, dan tidak
benar bahwa telah diserahkan 2 (dua) ekor kerbau pada
Tergugat,pada kenyataannya hanya 1 (satu) ekor kerbau oleh
karena permintaan Tergugat yang melakukan daya tipu muslihat
terhadap adik kandung Penggugat.
14. Bahwa pada point 14, 15, 16, penggugat tidak menanggapi karena
apa yang didalilkan oleh Tergugat semuanya itu tidak benar sebab
Tergugat hanya menceritakan yang aneh-aneh saja untuk menutupi
perbuatan Tergugat, dalil-dalil tersebut merupakan upaya untuk
menghindar dari gugatan Penggugat.
296

15. Bahwa dalam dalil tergugat pada point17 dari garis datar pertama yang
mana Tergugat tidak menunjukkan atau memohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan
putusan melainkan memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri
Waingapu yang bukan mengadili perkara ini, dan padapoint 17 pun
nomor 2. Yang menyatakan hukum bahwa tanah sengketa tersebut
dengan berdasarkan bukti-bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa
tersebut padahal pada kenyataannya bukti-bukti fisik tersebut berada
diluar dari pada tanah sengketa tersebut dan yang lebih anehnya lagi
tergugat menyertakan batas-batas tanah tersebut yang sangat jauh
berbeda dengan batas-batas tanah almarhum KARAWANG PATI yang
sebenarnya, Tergugat dalam dalilnya pada halaman pertama
menanggapi gugatan Penggugat sebagai tersebut diatas Penggugat
menyatakan bahwa KARAWANG PATI almarhum benar memiliki
sebidang tanah seluas 25.000 M2 dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah utara dengan tanah hamba pulu I
- Sebelah selatan dengan tanah negara (gunung)
- Sebelah timur dengan tanah katamba mehang/kauki lendi
- Sebelah barat dengan tanah dilu remipay
Tergugat dalam dalilnya point 17, no 2 menyatakan Hukum
bahwatanah sengketa adalah hak milik Tergugat berdasarkan bukti
bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa tersebut seluas 25.000 M2
dengan batas-batasnya :
- Sebelah utara dengan tanah hamba pulu
- Sebelah selatan dengan tanah negara audara
- Sebelah timur dengan tanah katamba mehang
- Sebelah barat dengan tanah NNDELU REMI PAY dalah milik
Tergugat
Sedangkan yang benar adalah sesuai dalil penggugat dalam
gugatannya pada point 2 dan point 5 yaitu :
297

Point 2, bahwa alamarhum KARAWANG PATI semasa hidupnya


memiliki dan menguasai sebidang tanah kering seluas 25.000 M2
dengan batas-batas tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung
c. Sebelah Barat : NNDELU REMI PAY (Tegugat)
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K.mehang
Point 5, bahwa pada tahun 1968 berdasarkan Program Nasional
(PRONA) pada tahun 1966, maka Kepala Inspeksi Kepala Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur, melalui Kantor Agraria Kabupaten
Sumba Timur, sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Sumba Timur
mengeluarkan petikan Surat Keputusan (SK) atas nama Gubernur
Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68
tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas nama
KARAWANG PATI seluas 25.000 M2 dengan nomor code : U7 sesuai
yang tercantum dalam peta umum desa, dengan batas-batas tanah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung
c. Sebelah Barat : NNDELU REMI PAY (Tegugat)
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K.mehang
Atas 2 dalil tergugat diatas yang memberikan batas-batas tanah sengketa
yang berbeda maka penggugat sangat yakin sesungguhnya tergugat dan kuasanya
hanya menggunakan daya tipu muslihatnya untuk mengelabui perbuatan jahatnya,
sehingga dalil-dalil tersebut haruslah ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan tersebut, Penggugat memohon
kepada Pengadilan Negeri Waingapu melalui Majelis Hakim yang memeriksa
perkara ini untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut :
298

DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi dari Tergugat untuk seluruhnya ;
..............................................
DALAM POKOK PERKARA :
- Mengabulkan gugatan penggugat sebagaimana dalam petitum
gugatan ;
.............................................................................................................
..................

Hormat yang patut


Penggugat,

GIDION NGGABA WARA NDOY


299

3. Duplik
Waingapu, 25 Maret 2016
DUPLIK :
DUPLIK PENASEHAT HUKUM TERDAKWA :
Atas Replik Penggugat dalam Perkara Nomor : 05/Pdt.G/2016/PN.WGP,
tanggal 29 Januari 2016.

Kepada :
Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Waingapu/
Hakim yang mengadili perkara ini.
di.-
waingapu.-

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : MELKIANUS HAMBA PULU
Umur : 37 tahun
Alamat : Desa Umamanu, Kecamatan Lewa Tidas, Kabupaten Sumba
Timur
Pekerjaan :Tani
Selanjutnya disebut Kuasa Hukum Tergugat berdasarkan Penetapan Bapak
Ketua Pengadilan Negeri Waingapu Nomor : 04/SK/PDT/2014/PN.WGP,
terhadap atas nama:
Nama : NNDELU REMI PAY
Umur : lebih kurang 99 tahun
Alamat : Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten
Sumba Timur
Pekerjaan : Petani
Selanjutnya disebut pihak Tergugat;
300

Membaca serta memahami Replik Penggugat tanggal 18 Maret 2016 yang


diajukan pada persidangan tanggal 18 Maret 2016, maka dengan ini Tergugat
menyampaikan Duplik sebagai berikut ;
1. Bahwa Penggugatkurang teliti dalam membaca tangkisan Tergugat, hal ini
Penggugat hanya membaca sepenggal kalimat dan tidak membaca secara
keseluruhan dimana kata-kata yang menyatakan Maka dengan ini
Tergugat (Kuasanya) menanggapi Replik Penggugat sebagai berikut : 1, 2,
dan saterusnya, dimana point-point tersebut menerangkan :
1. Keberadaan PATI KAMELAWATAR;
2. Status Kepemilikan tanah oleh Tergugat;
3. Dasar pengukuran tanah tahun 1966;
4. Dasar penguasaan tanah oleh Penggugat dan seterusnya;
2. Jika seandainya dalam tangkisan Tergugat tidak mengarah pada pokok
perkara, mengapa Penggugat menanggapi point demi point;
3. Dalam hal ini Tergugat sangat berterima kasih pada Penggugat yang
mengajar Tergugat khusunya Bahasa Indonesia yang baku, sekalipun
bukan masalah pokok dalam perkara ini, tetapi yang utama adalah hasil
akhir dari putusan perkara ini;
4. Selanjutnya Tergugat (Kuasanya) mengarah pada pokok perkara yaitu :
Status Kepemilikan Tanah Sengketa ;
a. POINT 4 REPLIK PENGGUGAT.
Penggugat nyatakan dalam Repliknya, bahwa di DesaMondu Lambi
adalah Tanah Negara Bebas, dan pengukuran tanah di Desa Mondu
Lambi adalah dalam rangka PRONA (Program Nasional), hal ini
Tergugat menerangkan bahwa Penggugat tidak mengetahui bahkan
tidak tahu apa arti dari kata PRONA itu, bukan merupakan Program
Nasional tetapi Proyek Nasional Agraria (PRONA);
Untuk itu Tergugat menjelaskan arti dari : PRONA, TANAH
NEGARA BEBAS, TANAH MILIK ADAT (TANAH
SUKU/MARGA).
b. TANAH MILIK ADAT (TANAH SUKU/MARGA).
301

Tanah milik adat/suku adalah :Tanah yang dikuasai oleh salah satu
suku, dan dibagi-bagikan kepada anggota suku (marga) untuk digarap
dami kepentingan hidupnya, dan dikerjakan secara turun temurun dan
secara terus menerus sepanjang tidak merugikan kepentingan umum
dan Negara, dan luas kepemilikannya berbeda-beda sesuai dengan
kemampuan kerja dari anggota suku yang bersangkutan, tetapi tidak
boleh menguasai lebih dari 20 Ha (PERPU No. 56 tahun 1960)
misalnya di Desa Mondu Lambi sekarang ini dan pengukuran tanah
untuk hak miliknya, batas-batasnya ditunjuk oleh Pemilik tanah
tersebut, dan inilah yang disebut PHM (Penegasan Hak Milik Adat)
karena Negara sebagai organ tertinggi dalam Pemerintahan;
c. TANAH NEGARA BEBAS.
Tanah Negara Bebas adalah : Tanah yang dikuasai langsung oleh
Negara, dan pemberian tanah tersebut kepada setiap orang dengan luas
yang sama. (kalau satu kepala keluarga mendapat tanah 2 Ha, Kepala
Keluarga berikutnya ...... 2..... dan seterusnya ........mendapatkan 2 Ha)
dan untuk diketahui, Desa yang mendapat PRONA hanya desa
Tanarara dan Desa Laihau, Kecamatan Lewa Tidas, sedangkan Desa
Mondulambi bukan PRONA tetapi penegasan Hak Milik Adat (PMH);
d. PRONA (PROYEK NASIONAL AGRARIA) BUKAN PROGRAM
NASIONAL).
Proyek ini ada dari Pemerintah adalah untuk membantu masyarakat
tidak mampu guna mendapat Sertifikat Hak Milik yang murah
pembayarannya, dan pemerataan Pemilikan Sertifikat sebagai bukti
hak yang terkuat dan terpenuh sesuai Undang-Undang Pokok Agraria
(UU No. 5 Tahun 1960)
e. Behwa berdasarkan hal-hal sebagai tersebut diatas maka Tanah
Sengketa tersebut adalah Tanah Milik Adat yang sudah dikuasai secara
turun temurun oleh Tergugat.
302

(sesuai surat pernyataan) dari Kepala Desa Mondu Lambi yang


disahkan oleh Camat Lewa Tidahu. Tanggal 10 Maret 2014 (fotocopy
sah terlampir);
f. Bahwa adapun SK Kepala Inspeksi Agraria Propinsi NTT Nomor :
A.004/18/A/68, tanggal 31 Oktober 1968, adalah hasilukuran
Penegasan Hak Milik Adat oleh saudara KABONDJU
HARANGMBANI tahun 1966, dan bukan hasil ukuran PRONA tahun
1968 sesuai tanggapan Penggugat karena PRONA tidak pernah ada di
Desa Mondu Lambi;
g. Bahwa dalil Penggugat point 8, tidak mengakui adanya pengembalian
Tanah tersebut kepada Tergugat melalu kepala kampung RENGGI
TAY dari orang tua Penggugat (PATI KAMELAWATAR), hal ini
adalah tidak benar dan untuk pembuktian kebenaran akan hal-hal
tersebut diatas, saudara KABONDJU HARANGMBANI masih hidup
yang mengukur tanah-tanah di Desa Mondu Lambi dan yang
merupakan tanda-tandanya adalah :
1. Mengapa baru tahun 2016 Penggugat menyadari bahwa adanya
tanah milik orangtuanya.
2. Menagapa selama ini dari tahun 1969 sampai tahun 2016 (47 tahun
silam) Penggugat tidak mempersoalkan tanah tersebut dan tidak
melakukan kegiatan diatas tanah sengketa tersebut yang berarti
Penggugat merasa diri tidak ada hak diatas tanah sengketa tersebut.
3. Adapun wajar apabila KARAUTA PATI, ayah Penggugat tidak
menceritakan masalah tanah kepada istri dan anak-anaknya karena
PATI KAMEALAWATAR merasa dirinya bahwa tanah sengketa
tersebut bukan miliknya, hanya Penggugatlah yang tidak
memahami dan tidak merasa diri bahwa tanah sengketa tersebut
adalah tanah milik orang lain (Tergugat).
4. Bahwa SK Hak Milik No.A004/18/A/68, tanggal 31 Oktober 1968,
sudah kadaluarsa dan kalau tidak dtingkatkan ke Sertifikat, (tidak
berlaku lagi dan hanya berlaku 15 tahun yaitu sampai tahun 1983).
303

h. Bahwa dalam Replik Penggugat nyatakan, bahwa adanya pertengkaran


mulut antara Penggugat (adik Penggugat) adalah masalah batas tanah,
halini tidak benar dan yang benar adalah : masalah penyerobotan
Penggugat mengerjakan tanah sengketa tersebut karena KALOPAS
KAUKI LENDI adik penggugat memaki-maki pada Tergugat akibat
Tergugat melarang melakukan kegiatan diatas tanag sengketa tersebut.
Akibat adanya pertengkaran mulut antara KALOPAS KAUKI LENDI
(adik Penggugat) dengan Tergugat maka pada tahun 2006 dari pihak
Penggugat membawa babi 2 (dua) ekor dan 2 (dua)lembar kain sebagai
bahan perdamaian dan yang membawa babi tersebut adalah :
1. Yahya Kana Bila (Panitera Desa Mondulambi).
2. Kulla Nang Kiawa (Pamong Desa Mondulambi).
3. Kalopas Kauki Lendi.
4. Nggaba Warandoy (Penggugat) dan anak-anak Tergugat turut hadir
termasuk Kepala Desa Mondulambi dan perdamaian ini sudah
terlaksana dan dalam pelaksanaan perdamaian ini, Tergugat
memberikan 1(satu) ekor kuda dan 1 (satu) buah mamuli Sumba
dan sudah terlaksana dengan baik.
i. Pada bulan Desember 2010, dari pihak Penggugat menyuruh orang lagi
padaTergugat membawa 1 (satu) ekor anak kerbau betina umur 6
(enam) bulan dan 1 (satu) ekor kerbau masih dijanjikan sampai saat ini
belum diberikan, adapun orang-orang yang disuruh membawa hewan
tersebut adalah :
1. Pati Ndamung
2. Yahya Kana Biala (Panitera Desa Mondulambi)
3. Kornelis Kawutak Mahana (Adik Penggugat)
Hal ini bertujuan untukmeminta tanah sengketa tersebut agar menjadi milik
Penggugat tetapi Tergugat belum memberikan kepastian untuk memberikan tanah
tersebut kepada Penggugat dengan alasan bahwa Tergugat belum merundingkan
dengan anak-anak Tergugat tentang pemberian tanah tersebut kepada Penggugat
304

dan hewan-hewan tersebut bukan atas permintaan Tergugat sesuai Replik


Penggugat tetapi atas kemauan Penggugat sendiri.
Bahwa Penggugat menyatakan dalam Replikanya, Tergugat meminta hewan
kerbau dan kuda pada Tergugat. Hal ini Penggugat hanya membeuat dalil-dalil
yang tidak benar dan hanya merekayasa untuk sekedar mengelak dari kenyataan
yang sudah terjadi, dan yang benar adalah bahwa Tergugat tidak pernah meminta
apapun dari Penggugat apalagi meminta hewan kerbau/kuda, dan hal ini para saksi
akan berbicara sesuai kenyataan yang sudah terjadi.
j. Adalah hal yang tidak masuk akal kalau Tergugat meminta hewan
kerbau/kuda pada Penggugat, karena saudara perempuan Penggugat
dibelis oleh Tergugat, kalau bukan masalah tanah milik Tergugat yang
merupakan dasar oleh Penggugat untuk membawa hewan tersebut pada
Tergugat.
k. Bahwa dalam Replik Penggugat nayatakan Tergugat
tidakmenyampaikan surat dari pemerintah Kecamatan Lewa Tidahu
kepada Satuan Polisi Pamong Praja, Kabupaten Sumba Timur, hal ini
tidak benar karena pemerintah Kecamatan Lewa Tidahu tidak pernah
memberikan surat pelimpahan masalah tanah sengeketa tersebut pada
Tergugat dan dalil Penggugat tersebut adalah bohong belaka dan
akhirnya Tergugat sampai pada kesimpulannya sebagai berikut :
1. Bahwa tanah sengketa tersebut adalah tanah milik sah dari
Tergugat berdasarkan bukti-bukti fisik yang ada disekitar dan
diatas tanah sengekta tersebut.
2. Bahwa Tergugat juga membuktikan haknya berdasarkan bukti
tertulis yang ada yang merupakan pernayatan dari 6 (enam) tokoh
dari Desa Mondulambi yang diberikan oleh Kepala Desa
Mondulambi yang disahkan oleh Camat LewaTidahu; (terlampir);
Bahwa berdasarkan atas uraian-uraian Tergugat dari awal hingga akhir Dulik ini
maka dengan hormat Tergugat/Kuasanya memohon kepada Bapak Ketua
Pengadilan Negeri Waingapu untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut ;
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
305

2. Menyatakan hukum bahwa tanah sengketa tersebut adalah Hak Milik


Tergugat berdasarkan bukti-bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa
tersebut seluas 25.000 M2 (2,5 Ha) dengan batas-batasnya sebagai berikut ;
Sebelah Utara, dengan tanah Hamba Pulu I
Sebelah Selatan, dengan tanah Negara (Gunung)
Sebelah Timur, dengan tanah Katamba Mehang dan tanah Kauki
Lendi
Sebelag Barat, dengan tanah NNDELU REMI PAY (Tergugat)
3. Menyatakan bahwa Sita Jaminan yang dilakukan diatas tanah sengketa
dengan kode No. U7 batal demi hukum
4. Menghukum Penggugat untuk menanggung segala biaya yang timbul
akibat perkara ini.
DAN / ATAU : Memohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan Hukum
dan Keadilan.
Demikian Duplik ini disampaikan pada Bapak Ketua Pengadilan Negeri
Waingapu untuk diketahui dan atasbantuan bapak Ketua Pengadilan Negeri
Waingapu , patu Tergugat sampaikan terima kasih.

Hormat yang patut


Tergugat/Kuasa Hukum Tergugat,

MELKIANUS HAMBA PULU


306

4. Pembuktian
Waingapu,30 Maret 2016
Hal : Pengajuan Alat Bukti
Kepada Yang Terhormat
Ketua Pengadilan Negeri Waingapu
di.-
Waingapu

Dengan Hormat :
Yang bertanda tangan dibawah ini :
MELKIANUS HAMBA PULU adalah kuasa hukum yang bertindak untuk
mewakili atas nama :
Nama : NNDELU REMI PAY;
Umur : lebih kurang 99tahun;
Alamat : Desa Mondu Lambi. Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten
Sumba Timur;
Pekerjaan : Petani.
Untuk menguatkan dan membuktikan dalil-dalil sebagaimana telah
disampaikan didalam surat jawaban gugatan maupun duplik, dengan ini
Tergugat hendak mengajukan bukti-bukti sebagai berikut:
1. Bukti tertulis berupa :
a. Menyatakan Hukum bahwa SK (surat keputusan hak milik) dari kepala
inspeksi Agararia NTT No A.004/L8a168 tanggal 31 Oktober 1969
terletak di Desa : UT atas nama Karauta Pati yang Terletak di Desa
Mondulambi, Kecamatan LewaTidas, Kabupaten Sumba Timur adalah
milik sah dari NNDELU REMI PAY.
b. Menyatakan Hukum bahwa di Desa Mondulambi tidak ada tanah
Negara Bebas, tetapi tanah milik adat sesuai UUPA (Undang-Undang
Pokok Agraria) UU No. 5 tahun 1960 dan PP 10 tahun 1961 tentang
pendaftaran tanah.
2. Bukti-bukti lainnya :
307

a. Menyatakan bahwatanah sengketa yang terletak di Desa Mondulambi


kecamatan Lewa Tidas, Kabupaten Sumba Timur Propinsi NTT
dengan batas-batasnya sebagai berikut :
- Sebelah Utara dengan tanah Hamba Pulu ;
- Sebelah Slah milik elatan dengan tanah Negara (Gunung);
- Sebelah Timur dengan tanah Katamba Mehang dan tanah Kauki
Lendi
- Sebelag Barat dengan tanah MELKIANUS HAMBA PULU
Luas tanah : 25.000 M2 adalah hak milik Tergugat
b. Bahwa Karauta Pati (Pati Kamelawatar) bukanlah penduduk asli desa
mondulambi, tetapi penduduk desa praibakul, kec.katala hamu lingu
dan termasuk penggugat sendiri hanya berdomisili didesa mondu
lambi, terbukti penggugat tidak mempunyai kartu tanda penduduk
(ktp) desa mondu lambi sampai sekarang.
c. Oleh karean PATI KAMELAWATAR (KARAUTA PATI) bukan
penduduk asli Desa Mondulambi atau Umamanu dulu, maka PATI
KAMELAWATAR meminta tanah pada tergugat untuk dijadikan
kebun dan atas dasar permintaan ini tergugat memberikan tanah pada
tahun 1964 dan bukan tahun 1963 sesuai gugatan penggugat, diberikan
tanah kurang lebih 1 Ha bukan 25.000 M2 karena pada waktu itu tanah-
tanah di Mondulambi belum diukur.
Bahwa dengan adanya pengukuran tanah oleh kantor Agraria sekarang kantor
pertanahan alam rangka penegasan hak milik adat suku Sumba pada tahun 1966
oleh petugas Agraria Saudar ABONDJU HARANGMBANI, dan pada saat
pengukuran tanah tahun 1966 tersebut KARAUTA PATI masih menggarap tanah
sengketa tersebut dan atas dasar itulah petugas Agraria KABONDJU
HARANGMBANI mengatas namakan PATIKAMETA WATAR (KARAUTA
PATI)
1. Bahwa pengukuran tanah di Desa Umamanu sekarang Desa Mondulambi
dari Kantor Agraria Daerah Kab. Sumba Timur pada waktu itu, adalah
308

dalam rangka penegasan hak milik adat suku Sumba dan bukan
Redistribusi tanah Negara bebas sesuai gugatan Penggugat.
2. Bahwa disekeliling tanah sengketa tersebut sudah ada tanaman umur
panjang berupa kelapa dan tanaman lainnya yang ditanam oleh orang tua
Tergugat dan juga berupa pagar batu yang merupakan pagar hewan yang
dibuat oleh nenek Tergugat yang sudah berumur lebih dari 100 tahun.
3. Bahwa penggugat tidak pernah menyatakan dalam gugatannya bahwa atas
dasar apa, dan diperoleh dari mana tanah tersebut oleh KARAUTA PATI
sebagai dasar Hukum untuk memiliki tanah tersebut, karena tanah
sengketa tersebut bukanlah tanah Negara bebas.
4. Bahwa pada saat pengukuran tanah oleh saudara KABON DJUHARANG
MBANI sebagai petugas Agraria saat itu pada tahun 1966 Tergugat tidak
berada ditempat, Tergugat berada di Waingapu dalam tahanan politik.
5. Setelah Tergugat bebas dari tahanan politik pada tahun 1969 Tergugat
ketahui tanah tersebut diatas namakan pada KARAUTA PATI almarhum
maka Tergugat tidak terima baik maka Tergugat melaporkan masalah
tersebut kepada kepala kampung (RENGGI TAY) dan pada petugas
Agraria saudara KABONDJU HARANMBANI dan hasil urusannya tanah
tersebut dikembalikan pada tergugat, dan sejak saat itulah tanah tersebut
tidak dikerjakan lagi oleh KARAUTA PATI, ayah kandung Penggugat.
6. Bahwa pada tahun 2005 Penggugat bersama saudara-saudaranya
melakukan penyerobotan tanah sengekta tersebut, dan Tergugat melarang
untuk melakukan kegiatan diatas tanah sengketa tersebut, dan Penggugat
bersama saudara-saudaranya memaki-maki pada Tergugat atas dasar itulah
pada tahun 2005 itu juga, dari pihak Penggugat meminta damai pada
Tergugat dan Penggugat membawa 2 (dua) ekor babi dan 2 (dua) lembar
kain sebagai bahan perdamaian, dan Tergugat memberikan 1 (satu) ekor
kuda dan 1 (satu) buah mamuli dab sudah terlaksana.
7. Bahwa pada bulan Desember 2010 saudara LUKAS KENDJU PARAING
bersama saudara-saudaranya datang lagi meminta tanah sengketa tersebut
untuk digarap karena Penggugat sudah terlanjur sebar bibit dan Tergugat
309

mengijinkan untuk menggarap 1 Ha, bukan untuk seluruhnya 2,5 Ha,


mengingat saudara perempuan Tergugat dibelisi oleh Tergugat sebagai
istri dari anak Tergugat, dan sampai kini masih digarap oleh Tergugat
tetapi bukan untuk dimiliki.
8. Bahwa pada tahun 2010 itu juga saudara YAHYA KANNA BILA dan
KORNELIS KAWUTAK MANAHA datang lagi membawa 1 (satu) ekor
anak kerbau betina umur 6 (enam) bulan dan 1 (satu) ekor anak kerbau
masih dijanjikan lagi sampai saat ini belum diberikan untuk meminta tanah
sengketa tersebut sebagai milik Penggugat tetapi Tergugat belum
memberikan kepastian untuk memberikan karena Tergugat masih
merundingkan dengan anak-anak Tergugat tentang pemberian tanah
tersebut.
9. Bahwa dengan adanya perdamaian dengan membawa 2 (dua) ekor babi
dan membawa 2 (dua) ekor kerbau sebagai tersebut pada nomor 12 dalam
tangkisan ini sudah sangat terbukti bahwa Penggugat sudah mengakui
bahwa tanah tersebut adalah milik sah dari Tergugat.
10. Bahwa penggugat menilai Tergugat beritikad buruk, dengan menunjukan
pasal undang-undang karena Penggugat adalah ahli hukum, tetapi
sebenarnya Penggugatlah yang beritikad buruk,karena sudah diberikan
tanah untuk manyambung hidupnya, dan masih menggugat lagi pada
Tergugat tanpa ada dasar hukumnya, hal ini berlakulah pepatah yang
mengatakan sudah diberikan air susu dibalas dengan air tuba
11. Bahwa dengan adanya gugatan ini Tergugat tidak akan memberikan lagi.
Bapak Ktua Pengadilan Negeri Waingapu untuk damai tetapi Penggugat
tetap pada gugatannya dan biarlah kebenaran yang berlaku,
12. Bahwa pengukuran tanah sengketa tersebut diukur tahun 1966 (48 tahun
yang lalu), Penggugat tidak menggubris tanah tersebut baru tahun 2014 ini
Penggugat terkejut untuk menggugat Tergugat dan selama ini penggugat
berada dimana, nyatanya diam saja yang bebarti Penggugat sudah secara
langsung mengakui bahwa tanah sengekta tersebut adalah tanah hak milik
Tergugat.
310

Hormat kami
Kuasa Hukum Tergugat

MELKIANUS HAMBA PULU


311

Pembuktian :
Waingapu, 30 Maret 2016
Hal : Pengajuan Alat Bukti
Kepada yang Terhormat
Ketua Pengadilan Negeri Waingapu
Di-
Waingapu
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : GIDION NGGABA WARA NDOY
Umur : 48 tahun
Alamat : Desa Mondu Lambi, Kecamatan LewaTidahu,Kabupaten
Sumba Timur.
Pekerjaan : Petani ;
Untuk menguatkan dan membuktikan dalil-dalil sebagaimana telah
disampaikan didalam surat gugatan maupun replik, dengan ini penggugat hendak
mengajukan bukti-bukti sebagai berikut :
- Bahwa pada tahun 2007 dalam Program Daerah (PRODA) Kantor
Pertanahan Kabupaten Sumba Timur melakukan pengukuran ulang
guna penertiban sertifikat bagi seluruh tanah sawah/ tanah kering
milik seluruh masyarakat atau petani khusunya pada Desa
Umamanu Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur sekarang
Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, kabupaten Sumba
Timur dengan berdasarkan hasil pengukuran dan pembagian tanah
sawah / tanah kering pada tahun 1966 serta berdasarkan petikan
surat Keputusan (SK) Kepala Inspeksi Agraria Propinsi
NusaTenggar timur, yang dikeluarkan melalui Kantor Agraria
Kabupaten Sumba Timur, sekarang kantor Pertanahan Kabupaten
Sumba Timur, pada tahun 1968 dan pengukuran tersebut dimulai
dari U1, U2, U3, U4, U5, U6 ukurannya tidak bermasalah dn
semuanya sesuai yang tercantum pada petikan surat keputusan
312

(SK) Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang


dikeluarkan melalui Kantor Agraria Kabupaten Sumba Timur,
sekarang kantor Pertanahan Kabupaten Sumba Timur pada tahun
1968, selanjutnya petugas ukur melanjutkan pengukuran pada tahun
kering Nomor kode U7 namun tidak sesuai lagi dengan ukuran
tanah yang sebenarnya seperti yang tercantum pada petikan surat
keputusan (SK) Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara
Timur Nomor : A.004.18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah
kering milik almarhum KARAWANG PATI yang luasnya 25.000
M2 dan setelah diukur luasnya 21.250 M2 dan masih mengalami
kekurangan 3.750M2 yang mana kekurangan tersebut masuk dalam
tanah milik Tergugat yang pernah diributkan oleh adik kandung
Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI LENDI dengan Tergugat pada
tahun 2006, selanjutnya penggugat meminta kepada petugas ukur
untuk disesuaikan luas tanah kering tersebut seperti yang tercantum
dalam Petikan surat keputusan (SK) Kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31
Oktober 1968 atas tanah kering milik almarhum KARAWANG
PATI akan tetapi tidak terealisasi dimana Tergugat hadir dan
mebantah atau melarang untuk mengukur tanah yang masuk dalam
tanah milik Tergugat sehingga pengukuran mulai dari Nomor code
U7 dan seterusnya dihentikan sampai dengan saat ini ;
- Bahwa pada tahun 2009 tanah sengketa tersebut telah menjadi tanah
sawah/ irigasi yang mana adik kandung serta keluarga Penggugat
kembali memberi batas dengan pematang sawah sesuai ukuran yang
tercantum dalam Petikan surat keputusan (SK) Kepala Inspeksi
Agraria Propinsi Nusa TenggaraTimur Nomor: A.004/18/A/68
tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas nama
KARAWANG PATI 1 (satu) minggu kemudian Tergugat bukan
saja melarang tetapi membongkar seluruh batas-batas atau
pematang sawah yang sudah dipasang oleh adik kandung Penggugat
313

serta keluarga, selanjutnya Tergugat melaporkan kejadian tersebut


kepada Pemerintah Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba
Timur dengan alasan tanah tersebut adalah milik .......................
Tergugat ; ......................................................................................
- Bahwa pada panggilan pertama belum mencapai kesepakatan maka
Pemerintah Kecamatan kembali memanggil kedua belah pihak
dengan surat panggilan ke 2 (dua) taertanggal 10 Februari 2010
Nomor : 353/23/Trantib/LT/II/2010 kedua belah pihak hadir yang
mana dalam urusan tersebut antara Penggugat dan Tergugat tetap
pada keterangannya sebagaimana yang diuraikan pada point 12
diatas, selanjutnya Pemerintah Kecamatan pun membuat surat
Pelimpahan Masalah yang ditujukan kepada Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Sumba Timur tertanggal 22 Februari 2010, Nomor
: Surat 353/33/Trantib/LT/II/2010;
- Menyatakan hukum bahwa petikan surat keputusan Kepala Inspeksi
Agraria Propinsi NusaTenggara Timur melalui Kantor Agraria
Kabupaten Sumba Timur sekarang kantor Pertanahan Kabupaten
Sumba Timur mengeluarkan Surat Keputusan atas nama Gubernur
Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor:
A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 dan nomor code : U7
sesuai yang termat dalam peta umum desa, atas tanah kering
tersebut yaitu atas nama KARAWANG PATI adalah sah menurut
hukum ; ................................................
- Bahwa pada tahun 1966 saat pembagian atau pengukuran tanah
sawah/tanah kering tersebut Tergugat NNDELU REMI PAY
sedang tidak berada ditempat karena Tergugat sedang ditahan di
Rumaha Tahanan Negara (RUTAN) Waingapu karena Tergugat
terlibat G 30 S PKI ; ................................................
- Bahwa pada tahun 1968 berdasarkan Program Nasional (PRONA)
pada tahun 1966, maka Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa
Tenggara Timur, melalu Kantor Inspeksi Agraria Kabupaten Sumba
314

Timur, sekarang kantor Pertanahan Kabupaten Sumba Timur


menegeluarkan Petikan Surat Keputusan (SK) atas nama Gubernur
Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68
tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas nama
KARAWANG PATI seluas 25.000 M2 dengan nomor code: UT
sesuai yang tercantum dalam peta umum desa, dengan batas-batas
tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II;
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/ Gunung;
c. Sebelah Barat : NNDELU REMI APY (Tergugat);
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K.Megang.

Hormat Kami
Penggugat

GIDION NGGABA WARA NDOY


315

8. Kesimpulan
Waingapu, 10 Juni 2016

Kepada

Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Waingapu

Di_

Waingapu

Nama : MELKIANUS HAMBA PULU

Umur : 37 tahun

Alamat : Desa Umamanu, Kecamatan Lewa Tidas, Kabupaten Sumba Timur

Pekerjaan : Tani

Selanjutnya disebut Kuasa Hukum Tergugat berdasarkan Penetapan Bapak Ketua


Pengadilan Negeri Waingapu Nomor 04/SK/PDT/2014/PN.WGP, terhadap atas
nama :

Nama : NNDELU REMI PAY

Umur : 99 tahun

Alamat : Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur

Pekerjaan : Petani

Selanjutnya disebut Pihak Tergugat;

Dengan ini mengajukan kesimpulan atas gugatan Penggugat,

GIDION NGGABA WARA NDOY, umur 48 tahun, Laki-laki Suku Sumba,


Kebangsaan Indonesia, bertempat tinggal di Mondu Lambi, Kecamatan Lewa
Tidahu, Kabupaten Sumba Timur, Agama Kristen Protestan, Pekerjaan
Tanidisebut sebagai Penggugat;

Adapun pokok-pokok kesimpulan sebagai berikut :


316

1. Surat pernyataan tentang kepemilikan tanah dari nomor 6 (enam) orang saksi
di keluarkan oleh Kepala Desa Mondulambi yang disahkan oleh camat Lewa
Tidas,
2. Kesaksian saksi sebanyak 4 orang;
3. Tentang pembuktian Hak milik yang ada diatas tanah sengketa;
4. Tentang penggarapan tanah sengketa oleh Ayah Penggugat;
5. Tentang bukti-bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa.
a. Tentang surat pernyataan ke 6 (enam) orang saksi sebagai tokoh
masayarakat di Desa Mondu Lambi sangat jelas;
b. Tentang kesaksian 4 (empat) orang saksi yang diajukan oleh Tergigat :
- Bahwa kesaksian ke 4 (empat) orang saksi yang diajukan oleh
Tergugat pada persidangan di Pengadilan Negeri Waingapu,
semuanya menyatakan bahwa tanah sengketa tersebut adalah tanah
milik adat suku Sumba dari Tergugat;
- Khususnya saksi Saudara Kabondju Harangmbani sebagai Petugas
Agraria dan yang mengukur tanah sengketa tersebut membenarkan
bahwa tanah tersebut adalah tanah sah dari Tergugat karena pada
tahun 1969 bersama kepala kampong Renggi Tay telah
mengembalikan tanah tersebut kepada Tergugat karena pada saat
pengukuran tahun 1966 sementara dipinjam pakai oleh Karauta Pati
dan pada saat itu juga tidak mengerjakan lagi sampai saat ini;
c. Tentang pembuktian hak milik yang ada diatas tanah sengketa.
- Bahwa disekitar tanah sengketa tersebut terdapat tanaman kelapa,
pinang, pohon johar, yang ditanam oleh Tergugat dan pada saat
Tergugat melakukan kegiatan penanaman tidak ada yang melarang
untuk melakukan kegiatan tersebut sampai saat ini.
d. Dasar Gugatan Penggugat.
- Bahwa adapun dasar gugatan Penggugat hanyalah berdasarkan SK
(surat keputusan hak milik ) dari Kepala Inspeksi Agraria NTT, No
AOA4/L8a/68, tanggal 31 Oktober 1968. Dan SK tersebut hanya
berlaku 15 tahun yaitu dari tahun 1968 sampai dengan tahun 1983,
317

sepanjang tidak ada peningkatan hak untuk menjadi sertifikat hak


milik;
- Bahwa dengan dasar sebagai tersebut diatas maka SK (surat
keputusan hak milik) tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum
dan tidak berlaku lagi.
e. Tentang penggarapan tanah sengketa
- Bahwa setelah adanya pengembalian tanah tersebut oleh Tergugat
ayah penggugat (Pati Kamelawatar) yaitu tanah sengketa tersebut
tetap digarap oleh tergugat sampai saat ini dan sudah 47 tahun
lamanya, baru sekarang ini penggugat langsung menggugat pada
tergugat.
Bahwa berdasarkan hal-hal sebagai tersebut dari kesimpulan ini, maka
tergugat dan kuasa hukumnya memohon dengan hormat kepada Bapak Ketua
Pengadilan Negeri Waingapu, atau hakim yang mengadili perkara ini untuk
menjatuhkan putusan dengan amarnya sebagai berikut :

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan hukum bahwa tanah sengketa yang terletak di Desa Mondu
Lambi, Kecamatan Lewa Tidas, Kabupaten Sumba Timur dengan batas-
batasnya sebagai berikut:
- Sebelah utara tanah dengan Hamba Pulul;
- Sebelah selatan dengan tanah negara (gunung);
- Sebelah timur dengan tanah katamba mehang dan tanah kauki lendi;
- Sebelah barat dengan tanah MELKIANUS HAMBA PULU
Luas tanah : 25.000 M2 adalah tanah hak milik Tergugat.

3. Menyatakan hukum bahwa SK (surat keputusan hak milik) dari Kepala


Inspeksi Agraria NTT No. A 004/L8a168 tanggal 31 Oktober 1969
terletak di Desa atas nama Karauta Pati yang terletak di Desa Mondu
Lambi, Kecamatan Lewa Tidas, Kabupaten Sumba Timur adalah milik sah
dari NNDELU REMI PAY;
318

4. Menyatakn hukum bahwa di Desa Mondu Lambi tidak ada tanah Negara
bebas, tetapi tanah milik adat sesuai UUPA (Undang-Undang pokok
Agraria) UU No.5 tahun 1960 dan PP 10 tahun 1961 tentang pendaftaran
tanah;
5. Menyatakan bahwa tindakan NNDELU REMI PAY (Tergugat) yang
mengerjakan tanah sengketa tersebut bukanlah tindakan melawan hukum,
karena tidak mengerjakan tanah milik orang lain;
6. Menyatakan bahwa sita jaminan yang terletak diatas sebidang tanah
sengketa, bukan dua bidang tanah sesuai gugatan Penggugat batal demi
hukum;
7. Menghukum pengugat untuk menanggung segala biaya yang timbul akibat
perkara ini.
Dan atau pengadilan berpendapat lain, memohon putusan yang seadil-adilnya.
Demikian kesimpulan ini disampaikan kepada ibu Ketua Pengadilan Waingapu
dan atas perhatian dan bantuannya patut Tergugat/kuasanya menyampaikan terima
kasih.

7. Hormat yang patut


8. Kuasa Hukum Tergugat,

MELKIANUS HAMBA PULU


319

9. Putusan
PUTUSAN

Nomor 05/Pdt.G/2016/PN.WGP

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KEUTUHAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Waingapu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata


gugatan pada peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dibawah ini dalam perkara antara :
....................................................................................................................................

GIDION NGGABA WARA NDOY, umur 48 tahun, Laki-laki Suku Sumba


Kebangsaan Indonesia, Bertempat tinggal di Desa Mondu Lambi, Kecamatan
Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur, Agama Kristen Protestan, pekerjaan Tani
disebut sebagai Pengugat;

Melawan

NNDELU REMI PAY, umur 99 tahun, Laki-laki, Suku Sumba, Kebangsaan


Indonesia, Bertempat tinggal di Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu,
Kabupaten Sumba Timur, Agama Kristen Protestan, Pekerjaan Tani, disebut
sebagai Tergugat;
Dalam hal ini telah memberikan kuasa kepada MELKIANUS HAMBA PULU
berdasarkan Surat Kuasa insidentil tertanggal 24 Februari 2016 dan ijin
memberikan bantuan hukum secara khusus No. 04/SK/PDT/2016/PN.WGP
tertanggal 24 Februari 2014 ;
Pengadilan Negeri tersebut ;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara
ini;
Telah mendengar keterangan Saksi-saksi dari kedua belah pihak yang berperkara ;
Telah meperhatikan bukti-bukti diajukan di persidangan ;
...
320

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa pada tanggal 29 Januari 2016 Pengadilan Negeri


Waingapu telah menerima pendaftaran gugatan atas nama Penggugat yang
ditujukan kepada Tergugat, surat gugatan mana telah didaftarkan pada Registrasi
Perkara Perdata dengan Nomor Perkara : 05/Pdt.G/2016/PN.WGP, dan oleh
karenanya Pengadilan Negeri Waingapu membuka sidang pemeriksaan atasnya ;
...

Menimbang, bahwa setelah melalui pemanggilan yang sah dan patut agar
Para Pihak menghadap ke muka persidangan, persidangan kemudian dibuka pada
hari senin, tanggal 10 Februari 2016, dimana baik Penggugat maupun Tergugat
hadir sendiri sehinga dapat dilanjutkan secara contradictoir;
.......

Menimbang, bahwa terhadap kedua belah pihak yang berperkara telah


dianjurkan untuk mengakhiri perkaranya dengan damai melaui mediasi dan untuk
itu berdasarkan Penetapan No. 05/Pdt.G/2014/PN.WGP tertanggal 10 Februari
2016, Ketua Majelis telah menunjuk hakim mediator yang berada didalam
lingkungan Pengadilan Negeri Waingapu serta menunda sidang hingga proses
mediasi berakhir;

Menimbang, bahwa atas proses mediasi yang telah berlangsung, Majelis


telah menerima laporan dari Hakim Mediator tertanggal 02 Maret 2016 yang
menyatakan bahwa Proses mediasi antara kedua belah pihak tidak mencapai
perdamaian dan selanjutnya mediasi dinyatakan TIDAK BERHASIL (gagal);
..

Menimbang bahwa walaupun mediasi sesuai PERMA No.1 Tahun 2016, telah
dinyatakan gagal, namun berdasarkan Pasal 154 RGB, Majelis hakim tetap
memberikan kesempatam kepada para Pihak untuk tetap mengupayakan
perdamaian diluar persidangan namun karena kedua belah pihak tetap
berkeinginan melanjutkan upaya litigasi maka perkara ini dialanjutkan untuk
321

pemeriksaan dipersidangan;
..

Menimbang, bahwa sebelum Penggugat membacakan gugatannya, telah


diberi kesempatan oleh Ketua Majelis, apabila perlu untuk memperbaiki atau
mengubah isi surat gugatannya tersebut dank arena Penggugat menyatakan tidak
akan mengajukan perubahan gugatan maka sidang dilanjutkan dengan pembacaan
surat gugatan; ..

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertangal 29 Januari


2016, tealh mengemukakan hal-hal sebagai berikut ;
..

1. Bahwa KARAWANG PATI meninggal pada tanggal 15 Oktober 1995 dan


mempunyai seorang istri Yaitu MARIANA JILIK dalam perkawinan tersebut
dikaruniai 5 (lima) orang anak yauti :
..
1. GIDION NGGABA WARA NDOY (Penggugat);
..
2. Kornelis Kawutak Manaha;
..
3. Markus Nggodu Ngguala ;

4. Agustina Tanggu Hana ;
...
5. Kalopas Kauki Lendi ;
..
2. Bahwa Almarhum KARAWANG PATI semasa hidupnya memiliki dan
menguasai sebidang tanah kering seluas 25.000 M2 dengan batas-batas tanah
sebagai berikut ; ...
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II ;
....................
322

b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung ;



c. Sebelah Barat : NNDELU REMI PAY (Tergugat) ;
.
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K. Mehang ;

3. Bahwa semasa hidupnya almarhum KARAWANG PATI telah mengolah dan
mengerjakan Tanah sengketa tersebut sejak tahun 1963 dan dibagina selatan
almarhum KARAWANG PATI membuat sebuah rumah tinggal dan diberi
nama tempat tersebut Kahambu Monu yang sekarang adalah tempat rumah
tinggal Tergugat ; .
4. Bahwa pada tahun 1966 Program Pemerintah melalui Program Nasional
(PRONA) Kantor Agraria Kabupaten Sumba Timur, sekarang Kantor
Pertanahan Kabupaten Sumba Timur ;

..........melakukan pengkuran dan pembagian tanah Negara bebas
yaitu tanah sawah/tanah kering kepada seluruh masyarakat atau petani
khusunya pada Desa Umamanu, Kecamatan Lewa Kabupaten Sumba Timur
sekarang Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba
Timur ; ..
5. Bahwa pada tahun 1968 berdasarkan Surat Petikan Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur melalui Kantor Agraria
Kabupaten Sumba Timur sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Sumba
Timur mengeluarkan Surat Keputusan atas nama Gubernur Kepala Daerah
Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober
1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas nama KARAWANG PATI ;

6. Bahwa saat pengukuran lahan kering/tanah kering tersebut Tergugat Ndeku
Remi Pay sedang tidak berada ditempat karena Tergugat sedang ditahan di
rumah tahanan Negara (RUTAN) karena Tergugat terlibat G 30 S PKI ;

323

7. Bahwa walaupun Tergugat dipenjara, aparat Desa Umamanu, sekarang Desa


Mondu Lambi dan petugas ukur (KABONDJU HARANG MBANI) Kantor
Agraria Kabupaten Sumba Timur sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten
Sumba Timur tetap melakukan pengukuran tanah lahan/tanah kering milik
Tergugat kurang lebih seluas 35.000 M2 yang disaksikan oleh keluarga dan
anak-anak tergugat ;
..
8. Bahwa setelah Tergugat keluar dari rumah tahanan Negara (RUTAN)
Tergugat tidak pernah menggubris atau mempertanyakan tentang tanah/lahan
yang digarap oleh almarhum KARAWANG PATI maupun kepada anak-anak
almarhum yang menggarap atau mengerjakan tanah tersebut ;
..
9. Bahwa pada tahun 2007 dalam program daerah (PRODA) Kantor Pertanahan
Kabupaten Sumba Timur melakukan pengukuran untuk penertiban sertifikat
namun pada saat pengukuran tanah tersebut tidak sesuai lagi dengan ukuran
atau luas tanah yang tercantum surat petikan surat keputusan kepala Inspeksi
Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur melaui Kantor Agraria Kabupaten
Sumba Timur sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Sumba Timur
mengeluarkan surat Keputusan atas nama Gubernur Kepala Daerah Propinsi
Nusa Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68 tangal 31 Oktober 1968 atas
tanah kering tersebut yaitu atas nama KARAWANG PATI sehingga
pengukuran khusu di RT.08 tersebut dihentikan sampai dengan sekarang ;
.
10. Bahwa pada saat pengukuran tersebut Tergugat hadir dan tidak pernah
membantah ataupun melarang untuk melakukan pengukuran terhadap tanah
sengketa tersebut ; ..
11. Bahwa pada tahun 2008 saluran irigasi masuk pada Desa Mondu Lambi,
Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur Tergugat baru mengklaim
bahwa tanah atau lahan tersebut yang digarap oleh anak-anak almarhum
KARAWANG PATI adalah miliknya dan melaporkan pada pemerintah
Kecamatan Lewa Tidahu bahwa tanah sengketa tersebut adalah hak milik
324

Tergugat ;

12. Bahwa atas pengakuan tersebut Tergugat melaporkan hal tersebut pada
pemerintah Desa melalui kepala urusan pemerintahan sehingga baik
Penggugat maupun Tergugat dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut secara kekeluargaan dan didalam urusan pemerintah ditingkat desa
tersebut berhasil mencapai kesepakatan bhawa antara Penggugat dan Tergugat
sepakat berdamai dengan tata cara adat Sumba Timur dan Tergugat meminta
bagian seluas 2.500 M2 dengan alasan mengingat rumah tinggal Tergugat
dekat dengan tanah sengketa tersebut sehingga binatang pemeliharaan seperti
babi, ayam milik Tergugat selalu berkeliaran di tanah sengketa tersebut dan
pihak Penggugat menyetujui atas permintaan dari Tergugat sehingga
perdamaian dilaksanakan dengan tata cara adat sumba timur dimana pihak
Tergugat dalam adat Sumba sebagai Ana Kawini dan pihak Penggugat sebagai
Yiara sehingga Penggugat membawa 2 (dua) ekor babi dan 2 (dua) lembar
kain dan pihak Tergugat membalas 1 (satu) ekor kuda dan 1 (satu) mamuli;

13. Bahwa setelah perdamaian tersebut Penggugat bersama saudara-saudara
Penggugat mengerjakan atau mengolah tanah/lahan tersebut akan tetapi
Tergugat melarang untuk mengerjakan tanah tersebut dan tergugat
mengetakan bahwa tanah tersebut adalah miliknya dan atas kejadian tersebut
tergugat melaporkan pada pihak pemerintah tingkat kecamatan Lewa Tidahu ;
.
14. Bahwa atas laporan tergugat pada pemerintah tingkat kecamatan tersebut para
pihak baik penggugat maupun tergugat dipanggil untuk menyelesaikan
permasalahan sengketa tanah tersebut dan saat itu tergugat meminta tambahan
yang dari 2,500 M2 menjadi 10.000 M2 atas permintaan itu penggugat dengan
tegas bahwa 1 meterpun tidak akan diberikan kepada Tergugat ;


325

15. Bahwa dalam urusan tingkat pemerintah tingkat kecamatan tidak dapat
mendamaikan antara penggugat dan tergugat dan saat itu tergugat dengan
keserakahannya melakukan penyerobotan diatas tanah tersebut dimana
tergugat menguasai dan mengerjakan sebagian tanah tersebut sekitar kurang
lebih 15.000 M2 ; .........................................................................
16. Bahwa atas tindakan Tergugat yang menguasai dan mengerjakan sebagian
tanah atau lahan kurang lebih 15.000 M2 tersebut sangat merugikan pihak
Penggugat dan perbuatan Tergugat tanpa alas hak adalah perbuatan
melawan hukum ;
Bahwa berdasarkan fakta-fakta sebagaimana telah diuraikan diatas Penggugat
berkesimpulan bahwa ;
...

1. Bahwa tanah yang dipersengketakan tersebut diatas adalah tanah harta warisan
peninggalan dari orang tua Penggugat yaitu Almarhum KARAWANG PATI
yang saat ini dikerjakan oleh anak-anak Almarhum KARAWANG PATI
termasuk Penggugat
sendiri;

2. Bahwa tindakan dan perbuatan Tergugat tanpa alas hak yang ingin menguasai
sebagian tanah milik Penggugat yaitu 15.000 M2 tanah sengketa tersebut
adalah secara melawan hukum dan tanpa alas hak telah melakukan perbuatan
melawan hukum ;
3. Bahwa oleh karena Tergugat beritikad buruk yaitu ingin menguasai sebagian
tanah sengketa tersebut diatas kepada tanpa dasar hukum yang kuat apalagi
Tergugat secara nyata menyerobot dan mengerjakan sebagian tanah sengketa
tersebut adalah perbuatan melawan hukum
;..
4. Bahwa sikap dan tindakan Tergugat tersebut diatas adalah itikad buruk
tergugat sebagaimana diatur dalam pasal 532 KUH Perdata
;
326

Beritikad buruklah kedudukan itu manakala tahu pun yang


memegangnya,bahwa bukan dialah pemilik kebendaan
tadi;...
5. Bahwa Penggugat memiliki sangkaan yang patut dan cukup beralasan, dimana
selama perkara ini berlangsung Tergugat dapat beritikad buruk yang
merugikan Penggugat dengan mengalihkan / menjual / menggadaikan tanah
sengketa tersebut kepada pihak lain. Oleh karena itu Penggugat memohon
kepada Bapak Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Waingapu yang
memeriksa dan mengadili perkara ini agar memerintahkan Jurusita Pengadilan
Negeri Waingapu untuk meletakan Sita Jaminan (conversatoir berlag) atas
tanah sengketa tersebut diatas ;.
Bahwa berdasarkan uraian-uraian yang Penggugat kemukakan diatas, dengan
ini Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Waingapu atau
Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar Penggugat dan Tergugat
diperhadapkan dimuka sidang Pengadilan Negeri Waingapu pada hari dan tanggal
yang ditetapkan oleh Bapak, dan Penggugat mohon pula agar dalam perkara ini
dapat dijatuhkan putusan dengan amarnya sebagai berikut :

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya


;
2. Menyatakan hukum bahwa Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum
KARAWANG PATI ;.
3. Menyatakan hukum bahwa petikan surat putusan Kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur melalui Kantor Agraria Kabupaten Sumba
Timur sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Sumba Timur mengeluarkan
Surat Keputusan atas nama Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara
Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering
tersebut yaitu atas nama KARAWANG PATI adalah sah menurut hukum
;.
4. Menyatakan hukum bahwa Penggugat adalah berhak atas tanah sengketa
sebagai tanah Negara bebas yang kuasai oleh Almarhum KARAWANG
PATI yaitu yang terletak di RT. 08 RW. 04 Dusun Praikaroku Desa
327

MonduLambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur seluas


25.000 M2 dengan batas-batas tanah sebagai berikut
:..
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II
;........
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung
;...
c. Sebelah Barat : NNDELU REMI PAY
(Tergugat);...
d. Sebelah Timur : H.Maling dengan K.Mehang
;.
5. Menyatakan hukum bahwa Tergugat NNDELU REMI PAY yang ingin
menguasai dan mengerjakan sebagian tanah sengketa tersebut yaitu seluas
kurang lebih 15.000 M2 tanpa alas hak dan dasar hukum adalah perbuatan
melawan hukum;
6. Memerintahkan kepada Tergugat atau siapa saja yang mendapat hak dari
Tergugat untuk untuk mengembalikan sebagian tanah sengketa yang telah
dikuasai atau dikerjakan oleh Tergugat seluas kurang lebih 15.000 M2 tersebut
kepada Penggugat dengan tanpa syarat sebagai ahli waris yang sah dan
menghentikan segalah aktifitasnya diatas tanah tersebut
;
7. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (conversatoir beslag) atas kedua
bidang tanah sengketa yang diletak dalam perkara ini
;.
8. Menghukum Tergugat untuk menanggung segala biaya yang timbul dalam
perkara ini
;
.
DAN / ATAU : Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan
hukum dan keadilan
;..
328

Menimbang bahwa setelah gugatan dibacakan kemudian dipersidangan,


Tergugat telah pula mengajukan jawabannya yaitu yang isinya menyatakan
sebagai
berikut;

JAWABAN TERGUGAT
:.

Menanggapi gugatan Penggugat sebagai tersebut diatas, Penggugat


menyatakan bahwa KARAWANG PATI Almarhum benar memiliki sebidang
tanah seluas 25.000 M2 dengan batas-batasnya sebagai berikut
:

-
Sebelah Utara dengan tanah HAMBA PULU I
;...
-
Sebeleh Selatan dengan tanah Negara
(gunung);.
-
Sebelah Timur dengan tanah KATAMBA MEHANG/KAUKI
LENDI;
-
Sebelah Barat dengan tanah DILU REMI PAY
;..
-
Luas tanah 25.000 M2 dengan SK No : A.004/18/A/68, Tanggal 31
Oktober 1968, dan seterusnya, Maka dengan ini Tergugat (kuasanya)
menanggapi sebagai berikut
:.
1. Bahwa KARAWANG PATI yaitu Ayah Penggugat pada dasarnya dalam
pengukuran tanah tahun 1966 oleh petugas Agraria (waktu itu) sekarang
Kantor Pertanahan adalah PATI KAMELA WATAR, namun nama ini
menunjukkan bahwa PATI KAMELA WATAR berasal dari Kamela Watar
Desa Praibakul yang jaraknya puluhan Km, bagaimana mungkin ia memiliki
tanah di Desa Mondu Lambi ;.......
329

2. Bahwa KARAWANG PATI (PATI KAMELA WATAR) bukanlan penduduk


asli Desa Mondu Lambi, tetapi penduduk asli Desa Praibakul, Kec. Katala
Hamulingu dan termasuk Penggugat sendiri hanya berdomosili di Desa
Mondu Lambi, terbukti Penggugat tidak mempunyai Kartu Tanda Penduduk
(KTP) Desa Mondu Lambi sampai sekarang
;
3. Oleh karena PATI KAMELA WATAR (KARAWANG PATI) bukan
penduduk asli Desa Mondu Lambi atau Umamanu dulu, maka PATI
KAMELA WATAR meminta tanah pada Tergugat untuk dijadikan kebun dan
atas dasar permintaan ini Tergugat memberikan tanah pada tahun 1964 dan
bukan tahun 1963 sesuai dengan gugatan Penggugat, diberikan tanah kurang
lebih 1 Ha bukan 25.000 M2 karena pada waktu itu tanah-tanah di Mondu
Lambi belum di ukur ;..
4. Bahwa dengan adanya pengukuran tanah oleh Kantor Agraria sekarang Kantor
Pertahanan dalam rangka penegasan hak milik adat suku Sumba pada tahun
1966 oleh petugas Agraria saudara KABONDJU HARANGMBANI, dan pada
saat pengukuran tanah tahun 1966 tersebut KARAWANGPATI masih
menggarap tanah sengketa tersebut dan atas dasar itulah petugas Agraria
KABUNDJU HARANGMBANI mengatas namakan PATI KAMELA
WATAR ( KARAWANG PATI) ;.
5. Bahwa pengukuran tanah di Desa Umamanu sekarang Desa Mondulambi dari
Kantor Agraria Daerah Kab. Sumba-Timur pada waktu itu, adalah dalam
rangka penegasan hak milik adat Suku Sumba dan bukan Redistribusi tanah
Negara bebes sesuai gugatan
penggugat;
6. Bahwa disekeliling tanah sengketa tersebut sudah ada tanaman umur panjang
berupa kelapa dan tanaman lainnya yang ditanam oleh orang tua Tergugat dan
juga berupa pagar batu yang merupakan pagar hewan yang dibuat oleh nenek
Tergugat yang sudah berumur lebih dari 100 tahun
;.
330

7. Bahwa Penggugat tidak pernah menyatakan dalam gugatan bahwa atas dasar
apa, dan diperolehnya dari mana tanah tersebut oleh KARAWANG PATI
sebagai dasar hukum untuk memiliki tanah tersebut, karena tanah sengketa
tersebut bukanlah tanah Negara
bebas;..
8. Bahwa pada saat pengukuran tanah oleh KABONDJU HARANGMBANI
sebagai petugas Agraria saat itu pada tahun 1966 tergugat tidak berada
ditempat, Tergugat berada di Waingapu dalam tahanan
politik;
9. Setelah tergugat bebas dari tahanan politik pada tahun 1969, tergugat ketahui
tanah tersebut diatas namakan pada KARAWANG PATI almarhum maka
Tergugat tidak terima baik maka Tergugat melaporkan masalah tersebut
kepada kepala kampong (RENGGI TAY) dan pada petugas Agraria saudara
KABONDJU HARANGMBANI dan hasil urusannya tanah tersebut
dikembalikan lagi oleh KARAWANG PATI ayah kandung
penggugat;.
10. Bahwa pada tahun 2005 Penggugat bersama saudara-saudaranya melakukan
penyerobotan tanah sengketa tersebut, dan Tergugat melarang untuk
melakukan kegiatan diatas tanah sengketa tersebut, dan penggugat bersama-
sama saudara-saudaranya memaki-maki pada Tergugat dan atas d asar itulah
pada tahun 2005 itu juga dari pihak Penggugat meminta damai pada Tergugat
dan Penggugat membawa 2(dua) ekor babi dan 2(dua) lembar kain sebagai
bahan perdamaian, dan Tergugat memberikan 1(satu) ekor dan 1(satu) buah
mamuli dan sudah terlaksana;.
11. Bahwa pada bulan desember 2010 saudara LUKAS KENDJU PARAING
bersama saudara-saudaranya datang lagi meminta tanah sengketa tersebut
untuk digarap karena Penggugat sudah terlanjur sebar bibit danTergugat
menginjinkan untuk menggarap 1 Ha, bukan untuk seluruhnya 2,5 Ha
mengingat saudara perempuan tergugat dibelisi oleh tergugat sebagai istri dari
anak Tergugat, dan sampai kini masih digarap oleh Tergugat tetapi bukan
untuk dimiliki;
331

12. Bahwa pada tahun 2010 itu juga oleh saudara YAHYA KANNA BILA dan
KORNELIS KAWUTAK MAHANA datang lagi membawa 1(satu) ekor anak
kerbau betina umur 6(enam) bulan dan 1(satu) ekor anak kerbau masih
dijanjikan sampai saat ini belum diberikan untuk meminta tanah sengketa
tersebut sebagai milik Penggugat tetapi Tergugat belum memberikan
kepastian untuk memberikan karena Tergugat masih merundingkan dengan
anak-anak Tergugat tentang pemberian tanah
tersebut;
.
13. Bahwa dengan adanya perdamaian dengna membawa 2(dua) ekor babi dan
membawa 2(dua) ekor kerbau sebagai tersebut pada nomor 12 dalam
tangkisan ini sudah sangat terbukti bahwa Penggugat sudah mengakui tanah
tersebut adalah milik sah dari
Tergugat;
.
14. Bahwa Penggugat menilai Tergugat beretika buruk, dengan menunjukkan
pasal Undang-undang karena Penggugat adalah ahli hukum, tetapi sebenarnya
Penggugatlah yang beretika buruk, karena sudah di berikan tanah untuk
menyambung hidupnya, dan masih menggugat lagi pada Tergugat tanpa dasar
hukunya hal ini berlakulah pepatah yang menyatakan sudah diberikan susu
dibalas dengna air
tuba;
.
15. Bahwa dengan adanya gugatan ini Tergugat tidak akan memberikan lagi tanah
sengketa tersebut, entah dengan cara apapun karena sesuai anjuran bapak
Ketua Pengadilan Negeri Waingapu untuk damai tetapi Penggugat tetap pada
gugatannya dan biarlah kebenaran yang
berlaku;..
16. Bahwa pengukuran tanah sengketa tersebut diukur tahun 1966 (48 tahun yang
lalu), Penggugat tidak menggubris tanah tersebut baru pada tahun 2014 ini
Penggugat terkejut untuk menggugat Tergugat dan selama ini Penggugat
332

berada dimana, nyatanya diam saja yang berarti Penggugat sudah secara
langsung mengakui bahwa tanah sengketa tersebut adalah milik
Tergugat;.
17. Sebagai pertimbangan Bapak bersama ini Tergugat melampirkan situasi tanah
sengketa, berdasarkan pengukuran tanah
tersebut(terlampir);.
Bahwa berdasarkan uraian-uraian sampai akhir tangkisan ini, maka Tangkisan
ini, maka tergugat memohon dengan hormat pada bapak ketua Pengadilan
Negeri Waingapu untuk menjatuhkan putusan sebgai
berikut:.
1. Menolak gugatan Penggugat untuk
seluruhnya;......
2. Menyatakan hukum bahwa tanah sengketa tersebut adalah Hak Milik
Tergugat
berdasarkan bukti-bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa tersebut
seluas 25.000 M2 dengan batas-batas
:..
-
Sebelah Utara dengan HAMBA PULU
;...
-
Sebelah Selatan dengan tanah Negara
udara;..
-
Sebelah Timur dengan tanah KATAMBA
MEHANG;
-
Sebelah Barat dengan tanah MELKIANUS HAMBA PULU adalah
tanah milik Tergugat.
3. Bahwa tindakan Tergugat mengerjakan tanah sengjeta tersebut, bukanlah
tindakan melanggar hukum Karena tidak menggarap tanah milik orang
lain;...
4. Bahwa tergugat tidak beretika buruk karena bekerja diatas tanah milik
sendiri;..
333

5. Bahwa Tergugat tetap mengerjakan tanah sengketa tersebut karena


mempunyai dasar hukum yang
kuat;...
6. Menyatakan bahwa sita jaminan yang dilakukan diatas 1(satu) bidang
tanah dengan nomor : U 7 batal demi hukum
;..
7. Menghukum penggugat untuk menanggung segala biaya yang timbul
akibat perakara
ini;..
DAN / ATAU : Memohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan hukum
dan
keadilan;

Menimbang bahwa atas jawaban Tergugat tersebut diatas, Penggugat telah


menanggapinya secara tertulis (Replik) dipersidangan sedangkan Tergugat telah
pula mengajukan tanggapannya secara tertulis (Duplik)
dipersidangan;.

Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat


telah mengajukan bukti-bukti surat berupa fotocopy sebagai
berikut:.

1. Foto Copy Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara
Timur tertanggal 31 Oktober 1968 atas nama KARAWANG PATI selanjutnya
disebut bukti P.1
;

2. Foto Copy Peta Situasi Dataran Umamanun Kecamatan Lewa yang diukur /
digambar oleh KABONDJU HARANGMBANI selanjutnya disebut bukit
P.2;
334

3. Foto Copy Surat Permohonan Pengukuran/Pemeriksaan Tanah tertanggal 23


Juni 2010 selanjutnya disebut bukit P.3
;.
4. Foto Copy Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara
Timur tertanggal 31 Oktober 1968 atas nama K MEHANG selanjutnya disebut
bukti P.4;..
5. Foto Copy Sertifikat Hak Milik atas tanah Nomor 10 atas nama SOLEMAN
PUTRA TANYA selanjutnya disebut bukti
P.5;..
6. Foto Copy Sertifikat Hak Milik atas tanah Nomor 11 atas nama SAMUEL
KAUKI NDETA selanjutnya disebut bukti
P.6;
7. Foto Copy Surat Panggilan Menghadap yang ke II (dua) dari Pemerintahan
Kecamatan Lewa Tidahu Bidi Prahing tertanggal 10 Februari 2010 kepada sdr.
NNDELU REMI PAY, sdr. Kornelis K. Mahana, sdr. Kalopas K. Lendi
selanjutnya disebut bukti
P.7;..
8. Foto Copy Surat Pelimpahan Masalah yang dikeluarkan oleh Pemerintahan
Kecamatan Lewa Tidahu Bidi Prahing kepada Kepala Kantor Satuan Polisi
Pamong Praja Kab. Sumba Timur nomor: 353/33/Trantib/LT/II/2010
tertanggal 22 Februari 2010 selanjutnya disebut bukti
P.8;..
9. Foto Copy Surat Keterangan Ahli Waris Nomor : 01/SKAW/PEM/ML/I/2014
tertanggal 10 Januari 2014 selanjutnya disebut bukti P.9
;
10. Foto Copy Surat Keterangan Penyerahan Hak Ahli Waris tertanggal 10
Januari 2014 atas nama GIDION NGGABANA WARA NDOY, selanjutnya
disebut bukti P.10;...
11. Foto Copy Surat Keterangan Kematian nomor : 02/SKK/PEM/ML/I/2014
tertanggal 10 Januari 2014 atas nama KARAWANG PATI selanjutnya disebut
bukti P.11;..
335

12. Foto Copy Surat Keterangan Tanda Penduduk Sementara Nomor :


05/SKTPS/PEM/ML/I/2014 atas nama GIDION NGGABANA WARA
NDOY tertanggal 10 januari 2014, selanjunya disebut bukti P.12
;
Menimbang, bahwa bukti Penggugat berupa bukti P.1 sampai dengan P.12
tersebut diatas telah dibubuhi materai yang cukup dan telah didaftarkan di
Kepanitraan Pengadilan Negeri Waingapu serta dipersidangan telah pula
dicocokkan dengan
aslinya;
.
Menimbang bahwa dipersidangan telahdi beri kesempatan kepada Tergugat
untuk menanggapi bukti-bukti surat penggugat tersebut namun tergugat tidak
memberikan
bantahannya;
.
Menimbang bahwa selain mengajukan bukti bukti surat, Penggugat juga
telah mengajukan saksi saksi yang telah disumpah/janji menurut agamanya
masing-masing yang memberikan keterangan pada pokoknya sebagai
berikut:
1. Saksi KALITU
DOMU;
- Bahwa pada tahun 1966, Umamanu belum menjadi desa melainkan masih
berupa Kampung, yang dipimpin oleh Kepala Kampung RENGGI TAY
yang menjabat sebagai Kepala Kampung sejak tahun 1966 sampai dengan
tahun 1967;
- Bahwa pada tahun 1968, Kampung UMAMANU belum berubah menjadi
Desa Umamanu, yang dikepalai oleh LUKAS KALENDI WAU,
sedangkan pada waktu itu Mondu Lambi belum menjadi Desa dan masih
merupakan bagian dari Desa Umamanu yaitu Dusun Mondu
Lambi;.
336

- Bahwa saksi adalah aparat Desa (Kaur Pembangunan) Desa


Umamanu yang menjabat selama 15(lima belas) tahun yang
mengalami 3 (tiga) kali pergantian Kepala Desa, yaitu sejak tahun
1968 sampai dengan tahun 1973, jabatan Kepala Desa dipegang
oleh LUKAS KALENDI WAU, lalu pada tahun 1973 sampai
dengan tahun 1977 dipegang oleh AGUSTINUS KALINDA
WAU, dan selanjutnya pada tahun 1978 sampai dengan tahun 1982
di pegang oleh TAY PAMARA
TANA;.
- Bahwa pada tahun 1994 Desa Umamanu di mekarkan menjadi dua
desa yaitu Desa Umamanu Desa Mondulambi dan Desa
Mondulambi dipegang oleh Kepala Desa LUKAS KENJU
PRAING selama kurang lebih 15(lima belas)
tahun;..
- Bahwa saksi mengetahui bahwa antara Penggugat dan Tergugat
ada sengketa tanah tanah mana adalah tanah seluas 25.000 M2(dua
puluh lima meter persegi) yang terletak di RT 08/RW 04 Dusun
Praikaroku Desa Mondulambi Kecamatan Tidahu Kabupaten
Sumba Timur dengan batas batas : sebelah utara dengan
HAMBA PULU II, sebelah selatan dengan tanah Negara bebas/
gunung, sebelah barat dengan NNDELU REMI PAY (Tergugat)
sebelah timur dengan H. MALING dan K.MEHANG;...
- Bahwa sengketa tersebut dulunya berada didalam Desa Umamanu
setelah terjadinya pemekaran Desa pada tahun 1994 tanah sengketa
kemudian masuk dalam wilayah desa
Modulambi;
- Bahwa tanah sengketa tersebut telah diukur oleh Agraria melalui
PRONA pada 1966 dan saat itu saksi turut
menyaksikannya;
- Bahwa pada waktu pengukuran tahun 1966 itu dilakukan, saksi
belum menjabat sebagai aparat desa namun sudah menjadi tokoh
337

masyarakat sehingga saksi ikut mendampingi petugas Agraria yaitu


Sdr. KABONDJU KARANG MBANI, melakukan
pengukuran;
- Bahwa setahu saksi tanah sengketa itu adalah milik dari
KARAWANG PATI (almarhum) yang merupakan ayah dari
GIDEON NGGABA WARA NDOY (Penggugat) dan saksi tahu
hal tersebut dari adanya pernyataan kepala kampung pada waktu
itu, RENGGI TAY dan tokoh tokoh masyarakat bahwa tanah
tersebut milik KARAWANG PATI sebabk tahun sejak tahun 1963
tanah tersebut telah dikuasai dan dikerjakan oleh KARAWANG
PATI;.
- Bahwa KARAWANG PATI memperoleh tanah tersebut dari
Negara/ pemerintah melalui PRONA yang diukur oleh petugas
ukur dari agrarian Daerah (Sdr KABONDJU KARANG MBANI)
pada tahun 1966;.
- Bahwa sesuai pengukuran pada tahun 1966 dan sesuai dengan
petikan surat keputusan (SK) tertanggal 31 oktober 1968 dan peta
desa Umamanu, tanah yang diberikan kepada KARAWANG
PATI disebut sebagai tanah U-7 dan lebarnya adalah 100 (seratus)
meter, dan panjangnya 250 ( dua ratus lima puluh) meter sehingga
luasnya menjadi 25.000nM2 (dua puluh lima ribu meter
persegi);.
- Bahwa sebelum dilakukan pengukuran pada tahun 1966, tanah
tanah di kampung Umamanu masih berupa tanah bebas, diamana
siapa saja yang ingin menggarap tanha secara berpindah-pindah
guna mendapat tanah yang bagus untuk dijadikan kebun atau
sawah karena tanah- tanah nya belum ada
kepemilikannya;.
- Bahwa dalam pengukuran tanah (PRONA) tahun 1966, petugas
agraria membagi- bagi kepemilkan tanah berdasarkan siapa yang
menguasai tanah
338

tersebut;

- Bahwa pada umumnya semua tanah didesa Umamanu (sekarang
desa Mandu Lambi) yang diukur pada tahun 1966 adalah tanah
Negara bebas yang sebelumnya telah dikuasai oleh masyarakat
atau petani dan bukan suku adat/marga
tertentu;..
- Bahwa tanah sengketa itu juga bukanlah tanah milik Suku Adat /
Marga tertentu melainkan tanah Negara bebas yang sejak tahun
1963 telah terlebih dahulu dikuasai oleh KARAWANG
PATI;..
- Bahwa pada saat pengukuran dilakukan oleh Agraria pada tahun 1966,
NNDELU REMI PAY (Tergugat) sedang menjalani tahanan di Rutan
Waingapu karena terlibat G30S PKI,
- Bahwa dalam pengukuran tanah pada tahun 1966 tersebut, karena
NNDELU REMI PAY (Tergugat) tidak berada di tempat maka tanah
U-8 diukur dengan disaksikan oleh orang dalam rumah/ hamba
NNDELU REMI PAY yang bernama KANYALI LAKI TARA dan
KAWIDJU TARA MAY. Kedua hamba inilah yang mengambil tanah
U-8 untuk NNDELU REMI PAY (Tergugat) dan keduanyalah yang
menyaksikan pengukuran atas tanah tersebut:
- Bahwa dalam pengukuran tanah U-7 dan U-8 tersebut, kedua belah
pihak yaitu baik KARAWANG PATI dan pihak keluarga NNDELU
REMI PAY tidak ada yang berkeberatan atas hasil pengukurannya
tersebut:
- Bahwa setelah semua tanah di Kampung Umamanu diukur pada tahun
1966 tersebut, maka tahun 1968 Kepala Inspeksi Agraria Propinsi NTT
melalui Kantor Agraria Kabupaten Sumba Timur mengeluarkan
Petikan Surat Keputusan (SK) tertanggal 31 Oktober 1968 yang berisi
data tanah dan kepemilikannya atas setiap tanah yang sudah diukur
339

- Bahwa berdasarkan Petikan Surat Keputusan (SK) tertanggal 31


Oktober 1968 tersebut, Kepala Inspeksi Agraria Propinsi NTT melalui
Kantor Agraria Kabupaten Sumba Timur menetapkan bahwa tanah U-
7 adalah milik dari KARAWANG PATI.
- Bahwa saat ini KANYALI LAKI TARA dan KAWIDJU TARA MAY
sudah meninggal dunia:
- Bahwa pada tahun 2007, di Desa Mondu Lambi kembali diadakan
PRODA oleh Agraria Kabupaten Sumba Timur, dan Saksi kembali
ikut
- menyaksikan pengukuran ulang tanah-tanah tersebut untuk
menertibkan sertifikat bagi semua tanah yang telah diukur pada tahun
1966 dan sudah terbit GS nya pada tahun 1968:
- Bahwa benar pada waktu pengukuran ulang tahun 2007 tersebut, tanah
U7 milik KARAWANG PATI yang semula panjangnya 100 (seratus)
Meter berkurang menjadi 78 (tujuh puluh delapan) Meter dan 22 (dua
puluh dua) Meter kekurangannya itu masuk dalam tanah milik
GIDION NGGABA WARA NDOY (Penggugat);
- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 2007 atas tanah U-7 dan
U8 tersebut, GIDION NGGABA WARA NDOY sudah mengajukan
keberatan atas luas tanahnya yang berkurang dan akibat keberatan
tersebut maka pengukuran dihentikan:
- Bahwa karena pengukuran atas tanah U-7 dihentikan dan karena dari
kedua belah pihak tidak terjadi penyelesaian atas tanah tersebut maka
petugas Agraria tidak meneruskan pembuatan sertifikat atas tanah U-7
tersebut;
- Bahwa saat ini Saksi dengar bahwa dari luas 25.000 M (dua puluh lima
ribu meter persegi) tanah milik KARAWANG PATI tersebut, seluas
15.000 MP (lima belas ribu meter persegi) tengah digarap oleh
Tergugat sehingga Penggugat hanya menggarap seluas 10.000 M
(sepuluh ribu meter persegi) saja:
340

- Bahwa Saksi adalah orang yang dipercayai keluarga KARAWANG


PATI yaitu Marga TUMBU KARABU KAMELAWATAR untuk
memandu setiap acara adat termasuk yang dilakukan oleh
KARAWANG PATI dan hubungan dengan keluarga KARAWANG
PATI ini sudah berlangsung terus menerus sebab Saksi juga bertindak
selaku juru bicara dalam keluarga tersebut;
- Bahwa sebagai aparat Desa (Kaur Pembangunan) Desa Umamanu
yang telah menjabat selama 15 (lima belas) tahun, Saksi tidak pernah
mendengar adanya penyerahan tanah dari KARAWANG PATI kepada
NNDELU REMI PAY (Tergugat);
- Bahwa selama bertugas sebagai aparat desa selama 15 (lima belas)
tahun, Saksi juga tidak pernah mendapat laporan dari NNDELU
REMI PAY (Tergugat) tentang keberatannya atas hasil pengukuran
tahun 1966 tersebut;
- Bahwa saat ini pada tanah sengketa, tidak ada sama sekali pagar batu
yang mengelilingi tanah sengketa, yang ada adalah pagar batu yang
terdapat di dalam hutan yaitu kurang lebih 500 (lima ratus) meter
diluar tanah sengketa;
- Bahwa benar di dekat tanah sengketa ada tanaman umur panjang tapi
posisinya hanya ada di sebelah Selatan dan tidak mengelilingi tanah
sengketa. Yang ada di dekat tanah sengketa hanyalah pohon pisang
pohon Johar yang ditanam oleh Tergugat;
- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 1966, kami memberi
batas tanah dengan menanam pohon Kehi tapi saat ini batas itu sudah
tidak ada lagi karena sudah mati namun ada batas-batas alam yang
dapat dipakai yaitu gunung-gunung;
- Bahwa sesuai dengan Petikan Surat Keputusan (SK) tertanggal 31
Oktober 1968 yang berisi data tanah dan kepemilikannya, tanah U-8
milik NNDELU REMI PAY luasnya adalah sebesar 35.000 M2
dengan batasbatas : sebelah Utara dengan NG KAMBA DJAWA,
sebelah Selatan dengan Tanah Negara/Gunung sebelah Timur dengan
341

KARAWANG PATI (Ayah Penggugat) dan sebelah Barat dengan


NDENANGGABA:
- Bahwa NNDELU REMI PAY kembali ke Desa Umamanu setelah
keluar dari penjara pada tahun 1969, sedangkan dalam pengukuran
tanah pada tanggal 10 Juni 1966, sudah dinyatakan dan disepakati
bahwa tanah U-7 adalah milik KARAWANG PATI:
- Bahwa KARAWANG PATI adalah orang asli Desa Mondu Lambi dan
menikah dengan istri bernama MARIANA JILIK yang berasal dari
Desa Praibakul:
- Bahwa orang tua KARAWANG PATI adalah KAUKI LENDI, dan
anak KARAWANG PATI adalah GIDION NGGABA WARA
NDOY (Penggugat).
- Bahwa KARAWANG PATI memilik 5 (lima) orang anak yaitu : 1)
GIDION NIGGABA WARA NDOY (Penggugat), 2) KORNELIS
KAWUTAK MAHANA, 3) MARKUS NGGODU NGGUALA, 4)
AGUSTINUSTANGGU HANA dan 5) KALOPASKAUKI LENDI;
- Bahwa KARAWANG PATI sudah meninggal pada tanggal 15
Oktober 1995 sedangkan MARIANAJILIK masih hidup sampai
sekarang ini:
- Bahwa setelah KARAWANG PATI meninggal dunia, tanah sengketa
kemudian dikuasai oleh GIDION NGGABA WARA NDOY dan
saudarasaudaranya selaku anak KARAWANG PATI:
- Bahwa pada tahun 2008, di Desa Mondu Lambi dibangun saluran
irigasi namun pada waktu itu Saksi belum mendengar adanya sengketa
tanah antara GIDION NGGABA WARA NDOY dan NNDELU
REMI PAY, dan baru setelah tahun 2016 inilah Saksi mendengar
mengenai sengketa itu;
- Bahwa benar sebelum adanya irigasi di Desa Mondu Lambi, tanah
ditempat itu semuanya berupa tanah kering yang hanya bisa ditanami
jagung, ubi kayu, kacang-kacangan, namun setelah irigasi ada, tanah
bisa dijadikan sawah untuk menanam padi;
342

- Bahwa tanah U-9 yang berbatasan dengan tanah milik NNDELU


REMI PAY adalah tanah milik Almarhum NDENA NGGABA yang
luasnya 4000 M (empat ribu meter persegi) sedangkan tanah U-6
seluas 20.000 M (dua puluh ribu meter persegi) yang berbatasan
dengan tanah U-7 adalah milik dari KATAMBA MEHANG yang
sekarang dikuasai oleh SOLEMAN PURA TANYA, adik sepupu dari
KATAMBA MEHANG dan sudah bersertifiktat:
- Bahwa tanah U-5 seluas 30.000 M (tiga puluh ribu meter persegi) atas
nama HUNGA MALING sekarang dikuasai oleh cucu kandungnya,
SEMUEL KAUKINDETA dan BENYAMIN NDENA NGGABA.
Tanah inipun sudah bersertifikat:

2. Saksi TARRA KAWODUNUNU: -


- Bahwa tanah yang disengketakan adalah tanah milik KARAWANG PATI
sebab KARAWANG PATI telah menggarap tanah tersebut sebelum
dilakukan pengukuran tahun 1966, sedangkan NNDELU REMI PAY dan
anak-anaknya baru mulai menggarap tanah tersebut sejak tahun 2010:
- Bahwa tanah sengketa yang digarapa NNDELU REMI PAY pada tahun
2010 adalah seluas 1,5 (satu setengah) Hektar sedangkan sisanya yaitu
seluas 1 (satu) Hektar masih dikuasai oleh Penggugat (GIDION
NGGABA WARA NDOY);
- Bahwa yang setelah KARAWANG PATI meninggal, tanah tersebut
diwariskan kepada GIDION NGGABA WARA NDOY dan
saudarasaudara selaku anak kandung KARAWANG PATI:
- Bahwa tanah tersebut telah diukur pada tahun 1966 oleh Agraria dan pada
tahun 1968 terbitlah SK/GSnya;
- Bahwa pada tahun 2006. GIDION NGGABA WARA NDOY memasang
patok atau batas dan mengambil tanah milik KARAWANG PATI seluas
22 (dua puluh dua) Meter yang terletak di bagian Barat sehingga adik
Penggugat (KALOPAS KAUKI LENDI) tidak terima dan terjadi adu
mulut di lokasi tanah sengketa
343

- Bahwa akibat berselisih dengan KALOPAS KAUKI LEDI tersebut pada


tahun 2006, NNDELU REMI PAY (Tergugat) melapor ke Pemerintah
Desa bahwa adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI LENDI
telah memotong patok yang berada di dalam tanah milik KARAWANG
PATI serta memaki-maki NNDELU REMIPAY:
- Bahwa Saksi mengetahui laporan itu sebab Saksi adalah Ketua LPM Desa
Mondu Lambi; Bahwa atas laporan itu, Kepala Keamanan, Sdr.
KULLANANGI KEWA memanggil kedua belah pihak di rumah Kepala
Desa LUKAS KENDJU PRANG untuk menyelesaikan masalah tersebut
dan pada saat itu hadir kedua belah pihak termasuk GIDION NGGABA
WARA NDOY (Penggugat)
- Bahwa inti pokok masalah itu adalah mengenai batas patok yang dipasang
NNDELU REMI PAY pada tahun 2006 yang menurut KALOPAS
KAUKI LENDI sudah masuk jauh yaitu sejauh 22 (dua puluh dua) Meter
kedalam tanah milik KARAWANG PATI:
- Bahwa dalam pertemuan itu Kepala Urusan Keamanan, KULLA NANGI
KEWA tidak berhasil penyelesaian sengketa mengenai batas tanah, namun
KULLA NANGI KEWA berhasil mendorong dilakukannya perdamaian
diantara kedua belah pihak atas masalah perbuatan KALOPAS KAUKI
LENDI yang telah secara kasar memaki-maki dan merusak pembatas
tanah yang dibuat oleh NNDELU REMI PAY dengan mengingat bahwa
keduanya masih terikat dalam hubungan kekeluargaan yang dekat :
- Bahwa pada saat perdamaian dilakukan Saksi tidak menghadirinya,
namun Saksi mendengar bahwa perdamaian itu dilakukan sesuai dengan
adat Sumba Timur dimana Penggugat membawa 2 (dua) ekor babi, 2
(dua) lembar kain, sedangkan Tergugat membalas dengan memberikan 1
(satu) buah mamuli, 1 (satu) ekor kuda:
- Bahwa benar Saksi mendengar bahwa dalam pertemuan itu, NNDELU
REMI PAY meminta 1 (satu) ekor) kuda dan 1 (satu) ekor kerbau kepada
adik Penggugat (KORNELIS KAWUTAK MAHANA) dan tanah seluas
25 (dua puluh lima) Are dari tanah sengketa karena hewan peliharaan
344

NNDELU REMI PAY sering berkeliaran diatas tanah tersebut dan


GIDION NGGABA WARA NDOY menyetujuinya:
- Bahwa memang betul GIDION NGGABA WARA NDOY menyetujui
permintaan NNDELU REMI PAY atas tanah miliknya seluas 25 (dua
puluh lima) Are namun persetujuan itu belum sah sebab NNDELU REMI
PAY belum menyerahkan Surat Pelimpahan kepada Satpol PP Kabupaten
Sumba Timur sehingga tanah tersebut belum berpindah secara sah dalam
kekuasaan NNDELU REMIPAY:
- Bahwa setelah urusan di Kecamatan pada tahun 2010 itu, NNDELU
REMI PAY langsung menggarap sebagian dari tanah sengketa serta
mengklaim tanah itu sebagai tanah miliknya tanpa terlebih dahulu
melanjutkan proses pelimpahan tanah dengan meneruskan Surat
Pelimpahan kepada Satpol PP Kabupaten Sumba Timur.
- Bahwa Saksi melihat pada Peta Umum Desa Umamanu yang dibuat oleh
petugas Agraria pada waktu itu yaitu Sdr. KABONDJU HARANG
MBANI dan pada daftar nama-nama Petani dataran Umamanu serta pada
SK Kantor Inspeksi Agraria tahun 1968, tanah U-7 adalah milik dari
KARAWANG PATI;
- Bahwa KARAWANG PATI memilik 5 (lima) orang anak yaitu : 1)
GIDION NIGGABA WARA NDOY (Penggugat), 2) KORNELIS
KAWUTAK MAHANA, 3) MARKUS NGGODU NGGUALA, 4)
AGUSTINUSTANGGUHANA dan 5) KALOPASKAUKILENDI
- Bahwa KARAWANG PATI sudah meninggal tahun 1995:
- Bahwa ada Saudara perempuan GDION NGGABA WARA NDOY tetapi
bukan kandung yang diambil sebagai istri oleh anak NNDELU REMI
PAY:
- Bahwa setahu Saksi, irigasi masuk ke Desa Mondu Lambi pada tahun
2008:
- Bahwa Saksi mengetahui bahwa tanah sengketa adalah tanah seluas
25.000 M (dua puluh lima ribu meter persegi) yang terletak di RT
08/RW.04 Dusun Praikaroku, Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa
345

Tidahu, Kabupaten Sumba Timur dengan batas-batas : sebelah Utara


dengan HAMBA PULU II, sebelah Selatan dengan tanah Negara bebas
Gunung, sebelah Barat dengan NNDELU REMI PAY (Tergugat) dan
sebelah Timur dengan H. MALING dan K. MEHANG;
- Bahwa Saksi mengetahui bahwa luas tanah milik Tergugat adalah seluas
30.000 M (tiga puluh ribu meter persegi) yang terletak di RT 08/RW.04
Dusun Praikaroku, Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu,
Kabupaten Sumba Timur dengan batas-batas : sebelah Utara dengan
NGKAMBA DJAWA, sebelah Selatan dengan tanah Negara
bebas/Gunung, sebelah Barat dengan NDENA NGGABA II dan sebelah
Timur dengan KARAWANG PATI;
- Bahwa Saksi bertempat tinggal 1 (satu) Km jauhnya dari tanah sengketa.
namun karena Saksi adalah Aparat Desa yang selalu berkunjung di rumah
GIDION NGGABA WARA NDOY dan Saksi juga mengolah sawah
yang ada di dekat tanah sengketa maka Saksi mengetahui mengenai
sengketa ini:
- Bahwa Saksi mendengar bahwa NNDELU REMI PAY telah mengklaim
bahwa tanah sengketa adalah tanah miliknya, namun setahu Saksi, tanah
sengketa adalah milik dari KARAWANG PATI dan Saksi sendiri melihat
bahwa KARAWANG PATI dan anak-anaknya lah yang menggarap tanah
tersebut dari tahun ke tahun;
- Bahwa selain itu, Saksi juga melihat dari Peta Umum Desa Umamanu
yang dibuat dan ditandatangani oleh petugas Agraria yaitu Sdr.
KABONDJU HARANG MBANI serta juga melihat dari nama-nama yang
termuat dalam daftar nama Petani dataran Desa Umamanu dan SK/GS
yang dikeluarkan oleh Agraria tahun 1968 dimana didalamnya tercatat
bahwa KARAWANG PATI sebagai pemilik yang sah dari tanah sengketa;
3. Saksi SOLEMAN PURA TANYA
- Bahwa Saksi adalah penguasa tanah berkode U-6 yang sebelumnya masih
atas nama Bapak Saksi yaitu KATAMBA MEHANG lalu berubah menjadi
atas nama Saksi setelah dilakukan pengukuran tahun 2007:
346

- Bahwa tanah U-6 luasnya 20.000 M (Dua puluh ribu meter persegi) dan
berbatasan sebelah Utara dengan U-5 Hunga Maling sebelah Setalan
dengan Gunung sebelah Timur dengan Kuburan, dan sebelah Barat dengan
U-7 (KARAWANG PATI):
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P3 berupa Dafar Nama Petani Dataran
Umamanu dan atasnya Saksi membenarkan bahwa tanah U-6 miliknya itu
yang terdaftar atas nama K. MEHANG dengan luas 2 (dua) Hektar:
- Bahwa tanah milik Saksi (U-6) sudah pernah diukur pada tahun 1966 atas
nama Bapak Sepupu Saksi yaitu KATAMBA MEHANG dan sertifikatnya
terbit pada tahun 2007 atas nama Saksi (SOLEMAN PURATANYA):
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P.5 berupa Sertifikat Hak Milik atas tanah
No 10 tahun 2007 atas nama SOLEMAN PURA TANYA dan atasnya Saksi
membenarkan bahwa sertifikat itulah yang mewakili tanah U-6 miliknya dan
bahwa tanahnya itu berbatasan sebelah Timur dengan obyek sengketa:
- Bahwa Saksi mengerjakan tanah U-6 sejak kira-kira tahun 1994 pada saat
Saksi berumur 20 (dua puluh) tahun dimana tanah U-6 masih berupa
kebun:
- Bahwa saat ini tanah U-6 sudah menjadi sawah sejak adanya irigasi:
- Bahwa menurut Bapak sepupu Saksi (KATAMBA MEHANG) sewaktu
masih hidup, tanah U-6 diperoleh KATAMBA MEHANG dari
Negara/Pemerintah melalui PRONA, dimana pengukurannya dilakukan
oleh Agraria Kabupaten Sumba Timur pada tahun 1966;
- Bahwa tanah U-6 bukanlah tanah yang berasal dari milik Suku Adat atau
Marga melainkan berasal dari tanah Negara bebas.
- Bahwa selama Saksi bekerja di tanah U-6, Saksi melihattanah U-7 (tanah
sengketa) digarap oleh KARAWANG PATI dan anak-anaknya secara
terus-menerus:
- Bahwa tanah U-7 itu terletak di Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa
Tidahu, Kabupaten Sumba Timur dengan batas-batas : sebelah Utara
dengan tanah U-37 milik HAMBA PULU II, sebelah Selatan dengan
tanah negara / gunung, sebelah Barat dengan tanah U-8 milik
347

NNDELU REMI PAY (Tergugat), dan sebelah Timur dengan tanah


U-6 milik KATAMBA MEHANG dan tanah U-5 milik HUNGA
MALING;
- Bahwa selama KARAWANG PATI masih hidup, Saksi sama sekali
tidak melihat NNDELU REMI PAY dan anak-anaknya ada mengolah
tanah U7 (tanah sengketa), dan baru setelah tahun 2010 Saksi melihat
NNDELU REMI PAY dan anak-anaknya menggarap sebagian dari
tanah tersebut dan mengklaim sebagian tanah U-7 tersebut sebagai
tanah miliknya;
- Bahwa berdasarkan Peta Umum Desa dan juga dalam daftar nama-
nama Petani Desa Umamanu serta juga GS/SK yang diterbitkan oleg
Agraria tahun 1968, dapat diketahui bahwa U-7 (Tanah sengketa)
adalah milik KARAWANG PATI dan bukan milik bersama antara
Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa pada tahun 2006 adik kandung Penggugat memotong batas
patok yang dipasang oleh NNDELU REMI PAY (Tergugat) dengan
alasan bahwa patok batas sudah masuk jauh menjorok kedalam tanah
milik Penggugat sehingga tanah U-7 milik Penggugat berkurang
luasnya;
- Bahwa benar pada tahun 2007 melalui PRONA. Agraria kembali
melakukan pengukuran ulang untuk menerbitkan sertifikat dan pada
saat tanah U-7 (tanah sengketa) diukur ternyata luasnya berkurang dari
hasil pengukuran berdasarkan GS/SK tahun 1966 dimana lebar tanah
yang semula panjang 100 Meter (seratus meter) berkurang menjadi
hanya 78 Meter (tujuh puluh delapan meter) dimana 22 Meter (dua
puluh dua meter) telah diambil oleh NNDELU REMI PAY
(Tergugat):
- Bahwa pada tahun 2008, tanah U-7 masih juga diributkan oleh
Penggugat dan Tergugat yaitu ketika Penggugat bersama saudara-
saudaranya hendak mengerjakan tanah U-7 (tanah sengketa) dan
memasang pematang pada batas sebagaimana yang termuat dalam
348

SK/GS tahun 1966 yaitu lebar 100 (seratus) Meter X 250 (dua ratus
lima puluh (dua ratus lima puluh) Meter namun NNDELU REMI
PAY (Tergugat) bersama anak-anaknya membongkar kembali
pematang pembatas tersebut:
- Bahwa sejak tahun 2010, NNDELU REMI PAY (Tergugat) dan
anakanaknya mengerjakan sebagian dari tanah U-7 (tanah sengketa)
yaitu seluas kurang lebih 15.000 M (lima belas ribu meter persegi) atau
1,5 (satu setengah) Hektar;
- Bahwa pada awalnya, NNDELU REMI PAY hanya mengerjakan
tanah U-7 (tanah sengketa) seluas 10.000 M (sepuluh ribu meter
persegi) yaitu yang terletak di bagian bawah got induk lalu kemudian
NNDELU REMI PAY kembali mengerjakan seluas 500 M2 (lima
ratus meter persegi) dari tanah U-7 (tanah sengketa) yang berada di
bawah saluran atau got pembagian got tersier atau saluran tengah
sehingga total keseluruhan luas tanah U-7 (tanah sengketa) yang
dikerjakan NNDELU REMI PAY adalah seluas 15.000 Mo (lima
belas ribumeter persegi);
- Bahwa tanah milik Saksi (tanah U-6) berbatasan langsung dengan
tanah U-7 milik Penggugat:
- Bahwa disekitar tanah U-7 ada tanaman umur panjang yang ditanam
oleh NNDELU REMI PAY yaitu tepatnya pas di bagian Selatan atau
di bawah rumah tetangga;
- Bahwa di tanah sengketa (U-7) tidak ada pagar batu dan pagar batu
yang ada hanya terletak di dalam tengah hutan yang jaraknya 500
Meter dari tanah sengketa
4. Saksi SAUL MBUARA LALU
- Bahwa Saksi adalah pemilik tanah U-37 yang berbatasan Utara dengan
tanah U-7 (tanah sengketa) yang terletak di RT. 08 / RW, 04 Dusun
Praikaroku, Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten
Sumba Timur;
349

Kepada Saksi diperlihatkan bukti P3 berupa Daftar Nama Petani Dataran


Umamanu dan atasnya Saksi membenarkan bahwa tanah U-37 miliknya itu
yang terdaftar atas nama HAMBA PULU II;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P2 berupa Peta Situasi Dataran Desa
Umaman dan sekitarnya yang dibuat oleh petugas Agraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dah atas bukti tersebut Saksi menunjukkan
bahwa tanah miliknya (tanah U-37) berbatasan sebelah Utara dengan obyek
sengketa):
- Bahwa tanah U-7 (tanah sengketa) luasnya sekitar 25.000 M2 dengan
sebelah Utara berbatasan dengan HAMBA PULU II, sebelah Selatan
dengan Tanah Negara Gunung, sebelah Timur dengan HUNGA
MALING dan KATAMBA MEHANG dan sebelah Barat dengan
NNDELU REMI PAY (Tergugat)
- Bahwa Saksi memperoleh tanah U-37 dari Kakek Saksi yang bernama
HAMBA PULU II sedangkan tanah U-7 diturunkan oleh
KARAWANG PATI kepada anak kandungnya GIDION NGGABA
WARA NDOY:
- Bahwa yang Saksi tau dari Peta Umum Desa dan Daftar nama-nama
Petani Dataran Desa Umamanu serta dari SK/GS tahun 1968 bahwa
tanah U-7 adalah tanah milik KARAWANG PATI :
- Bahwa KARAWANG PATI adalah ayah kandung dari GIDION
NGGABA WARA NDOY (Penggugat);
- Bahwa menurut kakek Saksi (HAMBA PULU II), KARAWANG
PATI dan Kakek Saksi mendapat tanah dari Negara / Pemerintah yang
diukur melalui PRONA pada tahun 1966 dan olehnya telah pula
diterbitkan SKGS oleh Agraria pada tahun 1968:
- Bahwa menurut kakek Saksi (HAMBA PULU II), baik tanah U-37
milik Saksi maupun tanah U-7 milik Penggugat bukan berasal dari
tanah Suku Adat Marga tertentu melainkan berasal dari tanah Negara
bebas:
350

- Bahwa sebelum dilakukan pengukuran tahun 1966, para petani desa


Umamanu bebas menggarap tanah dimana saja dalam wilayah Desa
Umamanu secara berpindah-pindah untuk mencari lahan yang cocok
untuk bercocoktanam;
- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 1966, tanah U-37 diukur
dengan memakai nama Kakek Saksi yaitu HAMBA PULU II sehingga
sampai saat ini didalam SK/GS masih tertera nama kakek Saksi
walaupun tanah U-37 sudah diwariskan kepada Saksi;
- Bahwa setahu Saksi pada saat dilakukan pengukuran tahun 1966,
NNDELU REMI PAY tidak berada di Desa Umamanu melainkan
tengah berada di penjara dan baru tahun 1969, NNDELU REMI PAY
kembali ke desa Umamanu;
- Bahwa selama Saksi bekerja menggarap tanah U-37, Saksi melihat
bahwa yang menggarap tanah U-7 adalah KARAWANG PATI dan
anak-anaknya dan selama itu juga Saksi sama sekali tidak melihat
NNDELU REMI PAY ataupun anak-anaknya menggarap tanah U-7,
dan setelah tahun 2010, barulah NNDELU REMI PAY bersama anak-
anaknya menggarap tanah U-7 tersebut;
- Bahwa tanah sengketa (U-7) tidak dikelilingi oleh pagar baru ataupun
tanaman umur panjang namun dibagian Selatan saja ada pohon Johar
yang masih kecil-kecil, pohon Kelapa yang masih kecil dan tanaman
pisang yang ditanam oleh Tergugat;
- Bahwa benar ada pagar batu tapi pagar batu tersebut letaknya sekitar
500 Meter dari batas tanah sengketa yaitu tepatnya berada di dalam
hutan;
- Bahwa pada tahun 2006, Saksi mendengar ada terjadi pertengkaran
antara Adik Penggugat (KALOPAS KAUKI LENDI) dengan Tergugat
di atas tanah sengketa (U-7) mengenai batas yang dipasang oleh
Tergugat ternyata telah masuk jauh ke dalam tanah milik
KARAWANG PATI karena Tergugat telah mengambil sebagian tanah
dibagian Barat milik KARAWANG PATI sepanjang 22 (dua puluh
351

dua) Meter namun pertengkaran itu telah diurus di Kepala Desa pada
tahun 2006:
- Bahwa Saksi masih terlalu kecil ketika dilakukan pengukuran tahun
1966, namun Saksi ikut menyaksikan dalam pengukuran tahun 2007
dimana seluruh tanah-tanah yang telah diukur pada tahun 1966 dan
atasnya telah terbit SK/GS tahun 1968 kembali diukur untuk
penerbitan sertifikatnya:
- Bahwa yang melakukan pengukuran tahun 2007 adalah petugas dari
Agraria yang bernama Sdr. KABONJU HARANG MBANI sedangkan
yang ikut menyaksikan dan hadir dalam pengukuran tanah U-7 adalah
GIDION NGGABA WARANDOY dan NNDELU REMIPAY:
- Bahwa dalam pengukuran ulang pada tahun 2007 itu, diketahui bahwa
benar tanah U-7 (Tanah sengketa) telah berkurang lebarnya sepanjang
22 (dua puluh dua) Meter di bagian Barat yaitu yang semula di dalam
GS/SK disebutkan sepanjang 100 (seratus) Meter menjadi hanya 78
(tujuh puluh delapan) Meter dimana kekurangan 22 (dua puluh dua)
meter itu terjadi karena sebagian tanah U-7 telah diambil oleh
NNDELU REMI PAY (Tergugat);
- Bahwa sebagian tanah U-7 yang telah diambil oleh NNDELU REMI
PAY itu adalah tanah U-7 tang terletak di bagian Barat yang langsung
berbatasan dengan tanah U-8 milik yaitu kurang lebih seluas 15.000
M2 (lima belas ribu meter persegi):
- Bahwa pada saat diketahui telah berkurangnya luas tanah U-7 dalam
pengukuran tersebut, GIDION NGGABA WARA NDOY
(Penggugat) telah meminta klarifikasi kepada Petugas Agraria namun
pada saat itu tidak ada penyelesaian sehingga pengukuran atas tanah
U-7 (tanah sengketa) tidak diteruskan:
- Bahwa tahun 2010, Saksi melihat NNDELU REMI PAY
mengerjakan sebahagian dari tanah U-7 (tanah sengketa) tersebut yaitu
kurang lebih seluas 15.000 Meter2 (lima belas ribu meter persegi):
352

- Bahwa anak KARAWANG PATI ada 5 (lima) orang yaitu GIDION


NGGABA WARA NDOY, KORNELIS KAWUTAK MAHANA,
MARKUS NGGODU NGGUALA, AGUSTINA TANGGU HANA
dan KALOPAS KAUKI LENDI;
- Bahwa dalam pengukuran tahun 2008 irigasi masuk kedalam Desa
Umamanu;
- Bahwa benar adik sepupu Penggugat menikah dengan anak sepupu
tergugat;
5. Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK
- Bahwa Saksi lahir tahun 1954 dan pada tahun 1966, yaitu ketika Saksi
berumur 12 (dua belas) tahun terjadi pengukuran atas tanah-tanah yang
ada di Desa Umamanu:- Bahwa pada saat pengukuran, Saksi ikut
mengukur dengan memegang tali bersama-sama dengan Kakek Saksi
dari awal pengukuran hingga selesainya:
- Bahwa Saksi juga mempunyai tanah disekitar tanah sengketa U-7 yaitu
tanah U-5 atas nama HUNGA MALING yaitu Kakek kandung
SaksiBahwa pada saat pengukuran, NNDELU REMI PAY (Tergugat)
tidak berada di Desa Umamanu dan tengah berada dalam tahanan G-
30S PKI sehingga pengukuran atas tanah U-8 milik NNDELU REMI
PAY (Tergugat) dilakukan dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang
keluarga Tergugat yaitu KANYALI LAKI TARA yang adalah Paman
Tergugat dan LAWIDJU TARA MAY sebagai Saudara Sepupunya
Tergugat;------------- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran atas tanah
milik NNDELU REMI PAY (Tanah U-8), KARAWANG PATI hadir
sebagai saksi batas sebelah Timur;
- Bahwa Saksi mengenal KARAWANG PATI sebagai ayah kandung
dari GIDION NIGGABA WARA NDOY (Penggugat):
- Bahwa setelah KARAWANG PATI meninggal dunia tahun 1995,
seluruh tanah sengketa yaitu seluas 25.000 M2 (dua puluh lima ribu
meter persegi) di kerjakan oleh LANJA MEHA, anak sepupu
KARAWANG PATI, lalu seluruh tanah sengketa yaitu seluas 25.000
353

M (dua puluh lima ribu meter persegi) dikerjakan oleh GIDION


NGGABA WARA NDOY (Penggugat) dan saudara-saudaranya
(KALOPAS KAUKI LENDI dan MARKUS NGGODUNGGUALA);
- Bahwa pada tahun 1985 GDION NGGABA WARA NDOY sempat
menanami tanah U-7 dengan pohon kelapa dalam rangka Proyek
Perkebunan Kelapa dari Dinas Perkebunan Kabupaten Sumba Timur
- Bahwa KARAWANG PATI telah menempati tanah sengketa (U-7)
sejak tahun 1962 dan membangun rumah disebelah Selatan tanah
sengketa yang diberi nama KAHABU MONU yang sekarang menjadi
lokasi rumah NNDELU REMI PAY (Tergugat);
- Bahwa NNDELU REMI PAY (Tergugat) membangun rumah di dekat
tanah sengketa pada tahun 1996; Bahwa KARAWANG PATI lalu
mengolah tanah sengketa (tanah U-7) sejak tahun 1963 dan pada saat
pengukuran tanah tahun 1966. KARAWANG PATI hadir dan tanah U-
7 diukur atas nama KARAWANG PATI;
- Bahwa Saksi juga mengetahui bahwa tanah U-5 diukuratas nama
HUNGA MALING dan tanah U-6 diukuratas nama KATAMBA
MEHANGiBahwa batas-batas tanah sengketa (U-7) adalah : sebelah
Utara berbatasan dengan HAMBA PULU II, Sebelah Selatan
berbatasan dengan tanah negara. Gunung, sebelah Timur dengan tanah
HUNGA MALING dan KATAMBA MEHANG, sebelah Barat dengan
NNDELU REMI PAY (Tergugat);
- Bahwa setahu Saksi sebelum tahun 1966 belum ada pembagian tanah
oleh Pemerintah dan semua petani masih bebas bekerja dan tidak
menetap di satu tempat lalu setelah ada pengukuran tanah, petani sudah
menetap dan menggarap tanah masing-masing;
- Bahwa pengukuran tanah tahun 1966 dilakukan dalam rangka Program
Nasional (Prona) melalui Agraria Daerah Sumba Timur dan
dikeluarkan SK secara kolektif pada tahun 1968;
354

- Bahwa pada tahun 2007, melalui Program Nasional (Prona) oleh


Agraria telah diterbitkan sertifikat atas tanah kode U-1 sampai dengan
tanah kode U-6;
- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 2007, tanah kode U-7
atas nama KARAWANG PATI telah berkurang lebarnya di bagian
Barat yang langsung berbatasan dengan tanah milik Tergugat (Tanah
U-8):
- Bahwa berdasarkan SK/GS tahun 1968, tanah U-7 milik
KARAWANG PATI lebarnya 100 (seratus) Meter namun ketika
diukur pada tahun 2007, tanah U-7 lebarnya hanya 78 (tujuh puluh
delapan) Meter saja dan berkurang sebanyak 22 (dua puluh dua)
Meter;
- Bahwa kekurangan 22 (dua puluh dua) Meter yang dialami tanah U-7
itulah yang menjadi sebab terjadinya pertengkaran (keributan) antara
adik Penggugat (KALOPAS KAUKI LENDI) dengan NNDELU
REMI PAY (Tergugat) yang telah diurus di Desa pada tahun 2006:
- Bahwa tanah sengketa U-7 tidak dikelilingi oleh pagar batu dan tidak
pula dikelilingi oleh tanaman umur panjang; Bahwa tanah sengketa U-
7 bukan berasal dari tanah Suku Adat/Marga melainkan berasal dari
tanah Negara bebas;
- Bahwa setahu Saksi, RENGGI TAY tidak lagi menjabat selaku Kepala
Kampung sejak tahun 1966 dan juga pada tahun 1969;
- Bahwa pada tahun 1968, yang menjabat selaku Kepala Desa adalah
LUKAS KALENDI WAU dan bukan RENGGI TAY;
- Bahwa sebelum pengukuran tahun 1966, tanah sengketa (U-7)
ditanami padi ladang dan jagung dan sejak ada irigasi tahun 2008,
tanah U-7 ditanami padi sawah:
- Bahwa setahu Saksi tanah sengketa (U-7) mulai bermasalah pada tahun
2006 dimana NNDELU REMI PAY (Tergugat) memasang patok
batas tanah jauh didalam tanah sengketa (tanah U-7) dan mengambil
alih tanah sengketa selebar kurang lebih 22 (dua puluh dua) meter
355

sehingga KALOPAS KAUKI LENDI (adik Penggugat) dan NNDELU


REMI PAY (Tergugat) bertengkar namun berhasil didamaikan di
Desa:
- Bahwa pengambilan sebagian tanah sengketa (U-7) oleh Tergugat
(NNDELU REMI PAY) dilakukan setelah irigasi masuk kedesa
Mandu Lambi (dulu Desa Umamanu) pada tahun 2008:
- Bahwa pada tahun 2008, yang mengerjakan tanah U-7 adalah
GIDION NGGABA WARA NDOY dan saudara-saudaranya
termasuk juga Kepala Desa LUKAS KENJU PRANG yang merupakan
Saudara sepupu Penggugat;
- Bahwa pada tahun 2008 tersebut, GIDION NGGABA WARA
NDOY mengerjakan tanah sengketa (U-7) secara keseluruhan yaitu
seluas 25.000 M2 (dua puluh lima ribu meter persegi) dan membuat
pematang keliling dengan ukuran 100 (seratus) Meter x 250 (dua ratus
lima puluh) meter sebagaimana yang tertera pada SK/GS Gubernur
Propinsi Nusa Tenggara Timur dan 1 (satu) minggu kemudian
NNDELU REMI PAY (Tergugat) bersama anak-anaknya
membongkar seluruh pematang yang dipasang Penggugat;
- Bahwa saat ini GIDION NGGABA WARA NDOY tidak lagi
menguasai tanah sengketa (Tanah U-7) secara keseluruhan melainkan
menguasai hanya seluas 10.000 M (sepuluh ribu meter persegi) saja
sedangkan seluas 15.000 M (lima belas ribu meter persegi) dikuasai
oleh NNDELU REMI PAY (Tergugat);
Menimbang bahwa untuk menambah keyakinan Majelis mengenai
batas-batas obyek sengketa itu, berdasarkan Pasal 180 RBG dan Surat
Edaran Mahkamah Agung RI No. 7 tahun 2001 yang pada pokoknya
menyatakan bahwa pemeriksaan setempat menjadi penting untuk
membuktikan kejelasan dan kepastian tentang lokasi, ukuran, dan batas-
batas objek sengketa, dan untuk memperjelas objek gugatan serta
menghindari objek barang yang akan dieksekusi tidak jelas dan tidak
pasti Majelis telah melakukan pemeriksaan setempat atas 1 (satu) bidang
356

tanah yaitu tanah sengketa sebagaimana yang didalilkan Penggugat dalam


gugatannya sebagai tanah seluas 25.000 M2 (dua puluh lima ribu meter
persegi) yang dahulu terletak di Desa Umamanu, Kecamatan Lewa,
Kabupaten Sumba Timur, dan setelah terjadi pemekaran menjadi terletak
di Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba
Timur, dengan batas-batas tanah : Sebelah Utara berbatasan dengan
Hamba Pulu II, sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah Negara Gunung.
Sebelah Barat berbatasan dengan NNDELU REMI PAY (Tergugat) dan
Sebelah Timur berbatasan dengan H.Maling dengan K. Mehang:
Menimbang bahwa dari pemeriksaan setempat tersebut diketahui
bahwa :
1. Bahwa baik Tergugat maupun Penggugat mengakui bahwa tanah U-7
adalah tanah seluas 25.000 MP (dua puluh lima ribu meter persegi)
yang terletak di RT 08/RW.04 Dusun Praikaroku, Desa Mondu
Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur dengan
batas-batas: sebelah Utara dengan HAMBA PULU II (Sekarang
SAUL MBUARA LALU), sebelah Selatan dengan tanah Negara
bebas Gunung, sebelah Barat dengan NNDELU REMI PAY
(Tergugat) dan sebelah Timur dengan H. MALING dan K. MEHANG
(Sekarang SOLEMAN PURA TANYA SEMUEL KAUKI NDETA
dan BENYAMINNDENANGGABA):
2. Bahwa atas pengukuran luas tanah U-7 dalam pemeriksaan setempat,
baik Penggugat maupun Tergugat telah menunjukkan batas-batas
tanah menurut versi masing-masing, dan dari padanya diperoleh
perhitungan luas yang jauh berbeda satu dengan lainnya:
3. Bahwa menurut versi Penggugat, tanah U-7 adalah seluas 25.000 M2
(dua puluh lima ribu meter persegi) yang diukur dari titik sudut ketitik
sudut, dengan rincian:
Ukuran LEBAR tanah sebelah UTARA yang berbatasan langsung
dengan tanah HAMBA PULU II SAUL MBUARA LALU (tanah
U-37) yaitu sepanjang 100 (seratus) Meter:
357

Ukuran LEBAR tanah sebelah SELATAN yang berbatasan


langsung dengan tanah Negara/Gunung yaitu sepanjang 100
(seratus) Meter:
Ukuran PANJANG tanah sebelah BARAT yang berbatasan
langsung dengan tanah NNDELU REMI PAY (tanah U-8) yaitu
sepanjang 250 (dua ratus lima puluh) Meter;
Ukuran PANJANG tanah sebelah TIMUR yang berbatasan
langsung dengan tanah (Tanah U-5) atas nama HUNGA MALING
(Sekarang SEMUEL KAUKI NDETA dan BENYAMIN NDENA
NGGABA dan tanah U-6 atas nama K MEHANG (Sekarang
SOLEMAN PURA TANYA) yaitu sepanjang 250 (dua ratus lima
puluh) Meter:
4. Bahwa menurut versi Tergugat, tanah U-7 adalah seluas 25.000 M2
(dua puluh lima ribu meter persegi) yang diukur dari titik sudut ketitik
sudut, dengan rincian:
Ukuran LEBAR tanah sebelah UTARA yang berbatasan langsung
dengan tanah HAMBA PULU II SAUL MBUARA LALU (tanah
U-37) yaitu sepanjang 78 (tujuh pulu delapan) Meter:
Ukuran LEBAR tanah sebelah SELATAN yang berbatasan
langsung dengan tanah Negara/Gunung yaitu sepanjang 78 (tujuh
puluh delapan) Meter:
Ukuran PANJANG tanah sebelah BARAT yang berbatasan
langsung dengan tanah NNDELU REMI PAY (tanah U-8) yaitu
sepanjang 320.50 (tiga ratus dua puluh koma limapuluh)
MeterUkuran PANJANG tanah sebelah TIMUR yang berbatasan
langsung dengan tanah U-5 atas nama HUNGA MALING
(Sekarang SEMUEL KAUKINDETA dan BENYAMDNNDENA
NGGABA) dan tanah atas nama KATAMBA MEHANG
(Sekarang SOLEMAN PURA TANYA) yaitu sepanjang 320.50
(tiga ratus dua puluh koma lima puluh) Meter:
358

5. Bahwa pengukuran yang dilakukan berdasarkan versi Penggugat


menghasilkan ukuran tanah yang bersesuaian dengan batas-batas
tanahtetangga yang sudah ada terlebih dahulu:
6. Bahwa pengukuran yang dilakukan berdasarkan versi Tergugat
menghasilkan ukuran tanah batas Utara obyek sengketa tidak
bersesuaian dengan batas Utara dan bahkan masuk menembus hingga
kedalam tanah U-37 milik SAUL MBUARA LALU:
7. Bahwa selain dari pada itu, obyek sengketa juga terbagi dalam 2 (dua)
bagian yaitu seluas 15.000 M (lima belas ribu meter persegi) yang
berada dalam kekuasaan Tergugat dan seluas 10.000 M (sepuluh ribu
meter persegi) yang dikuasai oleh Penggugat:
8. Bahwa obyek sengketa (tanah U-7) saat ini berupa sawah yang
ditanami padi dengan pengairan yang berasal dari irigasi yang terletak
di sebelah Utara tanah sengketa;
9. Bahwa disekeliling obyek sengketa tidak terdapat pagar batu dan juga
tidak terdapat tanaman umur panjang yang sudah berumur 100
(seratus) tahun;
10. Bahwa benar rumah Tergugat (NNDELU REMI PAY) terletak
dibagian Selatan rumah dengan jarak sekitar 20 meter dari obyek
sengketa:
Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Jawabannya,
dipersidangan Tergugat telah mengajukan bukti-bukti surat berupa :
1. Surat Pernyataan Kepemilikan Sebidang tanah yang dikeluarkan oleh Kepala
Desa Mondu Lambi (Oktavianus Njurumana) dan diketahui oleh Camat Lewa
Tidahul (Drs. Banju Ndakumanung) tertanggal 10 Maret 2016 selanjutnya
disebut sebagai bukti T.1:
Menimbang, bahwa ASLI bukti surat T.1 tersebut telah difoto copy dan
berdasarkan Pasal 15 Ayat (2) huruf b UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan
Notaris telah di registrasi (waarmerking) oleh Notaris PAU DJARA LIWE, S.H
namun tidak dibubuhi materei yang cukup dan tidak pula ditunjukkan aslinya
sehingga tidak dapat dilakukan pencocokan;
359

Menimbang bahwa dipersidangan telah diberi kesempatan kepada


Penggugat untuk menanggapi bukti surat Tergugat tersebut namun Penggugat
tidak memberikan bantahannya;
Menimbang bahwa dipersidangan, Kuasa Tergugat juga telah menghadirkan
saksi-saksi yang telah didengarkan keterangannya dibawah sumpah menurut
ajaran Agamanya yang pada pokoknya menjelaskan sebagai berikut :
1. Saksi LUPANG NDENANGGABA
- Bahwa Saksi mengetahui bahwa antara Penggugat dan Tergugat tengah
mempersengketakan tanah U-7;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P.2 berupa Peta Situasi Dataran Desa
Umamanu dan sekitarnya yang dibuat oleh petugas Agraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dan bukti P 1 berupa Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/68 tertanggal 31
Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada
KARAWANG PATI atasnya Saksi menyatakan tidak tahu dimana posisi tanah
Sengketa:
- Bahwa Saksi tidak mengetahui asal usultanah sengketa- Bahwa Saksi
tidak tahu mengenai pengukuran atas tanah-tanah di Desa Umamanu
pada tahun 1966;
- Bahwa Saksi mengetahui bahwa tanah sengketa adalah tanah milik
NNDELU REMI PAY yang merupakan warisan dari orang tua
Tergugat melalui cerita Tergugat kepada Saksi namun Saksi tidak tahu
siapa nama orang tua NNDELU REMI PAY;
- Bahwa tanah sengketa telah diukur oleh petugas Agraria bernama Sdr.
KABONJUHARANG MBANI:
- Bahwa Saksi melihat NNDELU REMI PAY lah yang mengolah tanah
itu sejak dahulu kala sebab dahulu Saksi dan NNDELU REMI PAY
yang bergotong royong mengolah tanah di sekitar itu;
- Bahwa tanah sengketa bukanlah berasal dari tanah suku Adat atau
Marga melainkan berasal dari tanah negara bebas;
360

- Bahwa rumah Saksi berjarak sekitar 1 (satu) Kilometer dari tanah


sengketa;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui letak (posisi), luas dan batas-batas tanah
sengketa:
- Bahwa Saksi tidak tahu banyak tentang tanah sengketa karena Saksi
jarang berkunjung ke tanah sengketa bahkan dalam satu tahun hampir
tidak pernah;:
- Bahwa Saksi mengenal KARAWANG PATI dan anaknya GIDION
NGGABA WARA NDOY dan saat ini KARAWANG PATI sudah
meninggal dunia;
2. Saksi KABONDJUHARANG MBANI:
- Bahwa Saksi adalah petugas Agraria yang melakukan pengukuran atas
tanah-tanah milik masyarakat Desa Umamanu (saat ini Desa Mondu
Lambi) termasuk juga tanah yang disengketakan saat ini (Tanah U-7):
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P2 berupa Peta Situasi Dataran Desa
Umamianu dan sekitarnya yang dibuat oleh petugas Agraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dan atasnya Saksi membenarkan bahwa Peta
itulah yang Saksi buat berdasarkan pengukuran pada tahun 1966:
- Bahwa pengukuran tanah-tanah di Desa Umamanu (sekarang Desa
Mondu Lambi) pada tahun 1966 itu adalah yang pertama kali diadakan
dan SKnya terbit pada tahun 1968, lalu pengukuran yang kedua, Saksi
lakukan pada tahun 2007 dalam rangka Penegasan Hak Milik (PHM)
dan untuk penerbitan Sertifikat:
- Bahwa dalam pengukuran yang pertama tahum 1966, pengukuran
dilakukan untuk membuat Peta Dasar Pendaftaran tanah:
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P. berupa Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/68 tertanggal 31
Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada
KARAPANG PATI dan bukti P4 berupa Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/1968 tertanggal 31 Oktober 1968
yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada KMEHANG dan
361

atasnya Saksi membenarkan bahwa dari kedua Surat Keputusan itulah yang telah
terbit setelah dilakukannya pengukuran di Desa Umaman pada tahun 1966:
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P.5 berupa Sertifikat Hak Milik atas tanah
No 10 tahun 2007 atas nama SOLEMAN PURA TANYA dan bukti P.6 berupa
Sertifikat Hak Milik atas tanah No 11 tahun 2007 atas nama SEMUEL KAUKI
NDETA dan atas kedua bukti tersebut, Saksi membenarkan bahwa keduanya
terbit setelah dilakukan pengukuran yang kedua kalinya yaitu pada tahun 2007
dan bahwa tanah U-7 hingga saat ini masih berstatus Tanah Negara:
- Bahwa pengukuran pada tahun 1966 di Desa Umamanu (sekarang Desa
Mondu Lambi) itu dilakukan dalam rangka Penegasan Hak Milik Adat
dan bukan pembagian tanah negara bebas melalui Progran PRONA:
- Bahwa pengukuran di Desa Umamanu pada tahun 1966 itu dilakukan
secara menyeluruh/masal/sistemik atas semua tanah-tanah yang ada di
desa Umamanu:
- Bahwa pengukuran ini bersifat wajib atas semua tanah-tanah di Desa
Umamanu sebab pengukuran ini adalah program nasional untuk tertib
adminsitrasi pertanahan;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P 1 dan bukti P4 berupa Surat Keputusan
Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/68
tertanggal 31 Oktober 1968 yang salah satu isinya mengenai pembebanan
kewajiban pembayaran harga tanah/ganti rugi uang pengukuran dan lain-lain
kepada NEGARA terhadap orang yang diberikan hak kepemilikan tersebut dan
atas bukti ini, Saksi menyatakan bahwa tanah-tanah yang ada di Desa Umamanu
pada waktu itu adalah merupakan tanah adat/marga dan pengukuran dilakukan
untuk menetapkan mengenai hak atas tanah adat:
- Bahwa dalam pengukuran tersebut, setiap pemilik tanah yang akan
diukur dikenai biaya yang wajib dibayarkan secara tunai ataupun secara
menyicil:
- Bahwa tujuan penegasan Hak Milik Adat melalui Prona itu adalah
bertujuan untuk membantu masyarakat tidak mampu guna mendapatkan
sertifikat Hak Milik yang murah pembayarannya:
362

- Bahwa benar Desa Tanarara, Desa Laihau, Kecamatan Lewa Tidahu


yang mendapatkan Program Nasional (PRONA) yakni pembagian tanah
negara bebas, sedangkan Desa Umamanu (sekarang Desa Mondulambi)
tidak mendapatkan Program Nasional (PRONA) melainkan proyek
Nasional Agraria dalam rangka penegasan Hak Milik Adat (PHM):
- Bahwa dalam melakukan pengukuran, Saksi dibantu oleh aparat desa
dan seluruh masyarakat Desa Umamanu (sekarang Desa Mondu Lambi):
- Bahwa benar tanah dengan kode U-7 sebelum diukur pada tahun 1966
dikuasai oleh KARAWANG PATI dan hal itu Saksi ketahui dari
pengakuan Kepala Kampung RENGGI TAY dan tokoh-tokoh
masyarakat desa:
- Bahwa salah satu prosedur dalam tata tertib Administrasi Pertanahan
yang harus dipenuhi sebelum dilakukannya pengukuran adalah bahwa
tanah yang akan diukur dalam keadaan tidak tengah disengketakan dan
bahwa tanah itu telah terlebih dahulu dikuasai oleh seseorang
- Bahwa dalam pengukuran tahun 1966, salah satu dasar diberikannya
tanah kepada individu adalah bahwa tanah sudah terlebih dahulu
dikuasai oleh individu tersebut dan tengah tidak disengketakan oleh
orang lain:- Bahwa terhadap tanah yang tengah disengketakan atasnya
tidak akan dilakukan pengukuran dan dengan demikian tidak akan
diterbitkan Sk nya:
- Bahwa akibat dari tidak diukurnya tanah dan tidak diterbitkannya SK
atas tanah tersebut adalah bahwa tanah tersebut terdaftar sebagai tanah
negara:
- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 1966, tanah U-7 sedang
tidak tengah disengketakan dan telah dikuasai oleh KARAWANG PATI
sehingga memenuhi syarat untuk diukur:
- Bahwa setelah dilakukan pengukuran tahun 1966, maka tahun 1968
terbitlah SK/GS dimana didalamnya tertera tanah U-7 dimiliki oleh
KARAWANG PATI;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P berupa Surat Keputusan Kepala
363

Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/68 tertanggal


31 Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada
KARAWANG PATI dan bukti P3 berupa Nama Petani Dataran Umaman dan
sekitarnya yang ditentukan oleh SK tahun 1968 sebagai pemilik tanah. Atas kedua
bukti tersebut Saksi membenarkan bahwa obyek sengketa adalah benar milik
KARAWANG PATI;
- Bahwa dalam pengukuran atas tanah U-7 pada tahun 1966 tidak ada
pihak yang berkeberatan termasuk juga pemilik tanah-tanah batas
sehingga tanah U-7 dapat dibuatkan SK/GS nya:
- Bahwa pada saat pengukuran tahun 1966, NNDELU REMI PAY tidak
ikut menyaksikan sebab terlibat G30SPKI namun pihak keluarga
Tergugat ada yang menghadiri dan menyaksikan pengukuran atas tanah
U-7 dan pada saat itu tidak ada yang protes;
- Bahwa pada tahun 1969, ketika NNDELU REMI PAY keluar dari
penjara, saat itulah NNDELU REMI PAY menyatakan keberatan atas
pengukuran tanah sengketa dengan alasan bahwa tanah sengketa adalah
miliknya (NNDELU REMI PAY) yang sebelumnya dipinjamkan
kepada KARAWANG PATI dan selanjutnya NNDELU REMI PAY
melaporkan hal tersebut kepada kepala Kampung dan juga kepada Saksi:
- Bahwa setelah Saksi dan Kepala Kampung mengklarifikasi tanah U-7
tersebut lalu kemudian KARAWANG PATI mengembalikan tanah
sengketa tersebut kepada NNDELU REMI PAY pada tahun 1969:
- Bahwa dalam pengembalian tanah sengketa oleh KARAWANG PATI
kepada NNDELU REMI PAY tersebut, Kepala Kampung maupun
Saksi tidak membuat berita acara atau pun surat pernyataannya dan pada
waktu itu tidak pula ada pihak lain yang turut menyaksikan selain Saksi
dan Tergugat;
- Bahwa setelah dilakukan penyerahan tanah sengketa oleh KARAWANG
PATI kepada NNDELU REMI PAY, Saksi selaku petugas Agraria
tidak melaporkan hal tersebut ke Kantor Agraria dan tidak juga
melakukan perubahan nama dalam SK/GS dari KARAWANG PATI
364

menjadi NNDELU REMI PAY sehingga hingga saat ini SKGS masih
atas nama KARAWANG PATI;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P. berupa Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/68 tertanggal 31
Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada
KARAWANG PATI dan bukti P4 berupa Surat Keputusan Kepala Inspeksi
Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/1968 tertanggal 31
Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada K.
MEHANG dimana dalam isinya bagian KEDUA point fdisebutkan bahwa : Hak
milik yang diberikan/ditegaskan itu dilarang untuk dialihkan kepada orang lain
jika tidak diperoleh jin lebih dahulu dari Kepala Agraria Daerah yang
bersangkutan dan atas bukti-bukti tersebut, Saksi menyatakan bahwa benar atas
pengembalian tanah oleh KARAWANG PATI kepada NNDELU REMI PAY oleh
Saksi selaku Petugas Agraria tidak melaporkannya dan tidak pula membuatkan
jin untuk pengalihannya ataupun SK untuk pembatalan kepemilikan tanahnya:
- Bahwa menurut ketentuan yang berlaku, pencabutan hak atau peralihan
hak atas tanah tidak dapat dilakukan tanpa adanya surat atau SK dari
Kantor Agraria setempat:
- Bahwa benar Saksilah yang membuat Daftar Nama-nama Petani dataran
Desa Umamanu, Gambar Situasi Desa Umamanu dan SK nya pada
tahun 1968 dan Saksi pulalah yang menandatanganinya:
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P.2 berupa Peta Situasi Dataran Desa
Umaman dan sekitarnya yang dibuat oleh petugas Agraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dan atasnya Saksi membenarkan bahwa peta
itulah yang Saksi buat dan tandatangani;
- Bahwa pada tahun 1969, Desa Umamanu (sekarang Desa Mondu
Lambi) sudah dipimpin oleh Kepala Desa difinitif yakni LUKAS
KALENDI WAU, sedangkan dari tahun 1966 sampai dengan tahun
1967, Desa Umamanu (sekarang Desa Mondu Lambi) masih dipimpin
oleh Kepala Kampung RENGGI TAY;
3. Saksi KULLANANGIKEWA
365

- Bahwa Saksi adalah aparat desa yang bersama-sama aparat desa lainnya
mengurus masalah sengketa tanah U-7 antara Penggugat dan Tergugat
pada tahun 2006:
- Bahwa masalah sengketa tanah tersebut antara Penggugat dan Tergugat
adalah mengenai adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI
LENDI telah memaki-maki NNDELU REMI PAY (Tergugat) namun
Saksi tidak tau apa yang menyebabkan KALOPAS KAUKI LENDI
memaki-maki NNDELU REMI PAY:
- Bahwa kedudukan Saksi pada waktu itu adalah sebagai Kepala Urusan
Keamanan di Desa Mondu Lambi:
- Bahwa pada tahun 2005 Desa Umamanu telah mekar menjadi Desa
Mondulambi dan Desa Umananu dan Saksi menjabat selaku Kepala
Urusan Pemerintahan pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010:
- Bahwa setelah pemekaran tahun 1968, Kepala Desa Umamanu dijabat
oleh LUKAS KALENDI WAU sedangkan Kepala Desa Mondulambi
dijabat oleh LUKAS KENJU PRAING:
- Bahwa sebelum pemekaran, lokasi Desa Mondu Lambi masih berupa
Kampung dan belum ada Kepala Desa yang menjabat- Bahwa lokasi
tanah sengketa U-7 berada di Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa
Tidahu, Kabupaten Sumba Timur namun Saksi tidak mengetahui
tepatnya dimana;
- Bahwa Saksi juga merupakan warga desa Mondu Lambi:
- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tanah tahun 1966, Saksi masih
berumur 14 (empat belas) tahun dan Saksi tidak menyaksikan
pengukuran tersebut;
- Bahwa Saksi mengetahui mengenai pengukuran tahun 1966 itu dari
cerita Petugas Agraria yang bernama KABONJU HARANG MBANI-
Bahwa Saksi mengetahui bahwa tanah sengketa U-7 adalah tanah
warisan orang tua NNDELU REMI PAY (Tergugat) yang bernama
NDUNDU GUTUNG---- - Bahwa Saksi mengetahui tanah U-7 adalah
366

tanah waris dari NDUNDU GUTUNG dari melihat Peta Umum Desa
namun Saksi sendiri tidak memiliki Peta tersebut:
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P2 berupa Peta Situasi Dataran Desa
Umamanu dan sekitarnya yang dibuat oleh petugas Agraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dan atasnya Saksi membenarkan bahwa dari
Peta itulah Saksi mengetahui bahwa obyek sengketa merupakan harta waris dari
INDUNDU GUTUNG kepada NDELU REMI PAY (Tergugat) ;
- Bahwa usia antara Saksi dan NNDELU REMI PAY, NNDELU REMI
PAY lah yang lebih tua, dan antara NNDELU REMI PAY dengan
KARAWANG PATI, KARAWANG PATI lah yang lebih tua namun
yang lebih duluan meninggal adalah NDUNDU GUTUNG:
- Bahwa permasalahan sengketa tanah antara GIDION NGGABA
WARA NDOY (Penggugat) dengan NNDELU REMI PAY (Tergugat),
Saksi upayakan penyelesaiannnya di rumah Kepala Desa LUKAS
KENJU PRAING pada tahun 2006;
- Bahwa GDION NGGABA WARA NDOY adalah anak kandung dari
KARAWANG PATI dan saat ini KARAWANG PATI sudah meninggal
dunia;
- Bahwa dalam urusan permasalahan tanah antara Penggugat dengan
Tergugat tahun 2006 tersebut telah terjadi perdamaian yang isinya
Penggugat membawa babi 2 (dua) ekor, 1 (satu) lembar kain dan
Tergugat membalas dengan 1 (satu) ekor kuda dan 1 (satu) mamuli;
- Bahwa perdamaian itu dilakukan agar hubungan keluarga antara
Penggugat dan Tergugat menjadi baik kembali;
- Bahwa setelah perdamaian terjadi antara Penggugat dan Tergugat, pada
tahun 2008 sebagian tanah sengketa U-7 kemudian dikerjakan oleh
Kepala Desa LUKAS KENJU PRAING atas dasar meminjam kepada
NNDELU REMI PAY sebab LUKAS KEMJU PRAING sudah
terlanjur menyebarkan bibit diatas tanah tersebut;
- Bahwa luas sengketa yang dikerjakan oleh LUKAS KENJU PRAING
adalah seluas 1 (satu) Hektar;
367

- Bahwa saat ini tanah sengketa U-7 dikuasai oleh NNDELU REMI PAY
dan GIDION NGGABA WARA NDOY dimana tanah yang dikuasai
oleh GIDION NGGABA WARA NDOY adalah tanah seluas 1 (satu)
Hektar yang sebelumnya telah dikerjakan oleh Kepala Desa LUKAS
KENJU PRAING:
- Bahwa sisa dari tanah yang telah dikerjakan oleh GIDION NGGABA
WARA NDOY (Penggugat) adalah seluas 1.5 (Satu setengah) Hektar
dikerjakan oleh NNDELU REMI PAY (Tergugat):
- Bahwa tanah-tanah di Desa Umamanu (sekarang Desa Mondulambi)
termasuk tanah sengketa U-7 adalah bukan tanah Suku Adat Marga
tertentu melainkan tanah negara bebas:
- Bahwa rumah Saksi ada disebelah kali yang berjarak 1 (satu) Km dari
tanah sengketa;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui letak tanah sengketa dan juga tidak
mengetahui batas-batas tanah sengketa tersebut;
4. Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI
- Bahwa Saksi mengetahui adanya sengketa tanah U-7 dari mendengar
dari NNDELU REMI PAY (Tergugat) secara langsung:
- Bahwa menurut cerita NNDELU REMI PAY, tanah sengketa U-7
hanya dipinjamkan oleh NNDELU REMI PAY kepada Penggugat sejak
tahun 2002;
- Bahwa tanah milik Saksi berbatasan sebelah Barat dengan tanah milik
NNDELU REMI PAY dan diberi kode U-9:
- Bahwa tanah Saksi diatas namakan orang tua Saksi yaitu NDENA
NGGABA;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P3 berupa daftar Nama Petani Dataran
Umamanu dan atas nya Saksi menunjukkan bahwa tanah milik orang tuanya
adalah yang diatas namakan NDENA NGGABA II seluas 3,5 Ha (tiga setenga
Hektar) dan diberi kode U-9:
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P.2 berupa Peta Situasi Dataran
Umamanu dan sekitarnya dan Saksi menunjukkan bahwa yang dimaksudkan
368

tanah milik NNDELU REMI PAY (Tergugat) yang berbatasan Barat dengan
tanah milik Saksi adalah tanah dengan kode U-8-:
- Bahwa tanah sengketa terletak di Desa Mondu Lambi dan irigasi masuk
ke desa Mondulambi pada tahun 2008;
- Bahwa sebelum irigasi masuk tahun 2008, NNDELU REMI PAY telah
menggarap tanah U-8 namun Saksi tidak mengetahui sejak kapan tanah
U-8 digarap oleh NNDELU REMI PAY;
- Bahwa sesudah irigasi masuk pada tahun 2008, tanah sengketa
dikerjakan oleh GIDIONNGGABA WARANDOY dan saudara-
saudaranya lalu juga oleh NNDELU REMI PAY dan anak-anaknya;
- Bahwa Saksi melihat NNDELU REMI PAY (Tergugat) menggarap
tanah sengketa seluas 1,5 (satu setengah) Hektar sedangkan GIDION
NGGABA WARANDOY mengerjakan hanya seluas 1 (satu) Hektar:
- Bahwa Saksi tidak mengetahui batas-batas tanah sengketa dan setahu
Saksi, tanah sengketa U-7 bukanlah berasal dari tanah Suku Adat/Marga
tertentu melainkan berasal dari tanah negara bebas:
- Bahwa setahu Saksi tanah sengketa adalah milik dari NNDELU REMI
PAY (Tergugat) yang diwarisi dari orang tuanya yang bernama
NDUNDU GUTUNG:
- Bahwa tanah sengketa tidak dipagari batu dan yang ada hanya tanaman
pohon di bagian Selatannya:

Menimbang, bahwa setelah mengajukan bukti-bukti Surat dan Saksi-saksi,


kedua belah pihak menyatakan tidak akan mengajukan pembuktian apapun lagi
dan kemudian Penggugat dan Tergugat melalui kuasanya, menyerahkan

kesimpulannya (Konklusi) dan selanjutnya memohon agar Pengadilan


memberikan putusannya;

Menimbang bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini maka segala hal
yang terjadi di dalam persidangan dan telah termuat dalam Berita Acara

Persidangan perkara ini dianggap termuat dalam putusan dan menjadi bagian yang

tak terpisahkan dari isi Putusan ini:


369

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA


Menimbang, bahwa atas pendaftaran perkara gugatan ini, karena domisili
Penggugat berada dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Waingapu dan juga
karena obyek sengketa yaitu tanah seluas + 25000 M (dua puluh lima ribu meter
persegi) terletak di Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten
Sumba Timur yang juga berada di dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri
Waingapu, maka dengan demikian sudahlah tepat apabila gugatan ini diajukan di
Pengadilan Negeri Waingapu;
Menimbang bahwa setelah dipanggil secara sah dan patut baik Penggugat
maupun Tergugat yang diwakili Kuasanya telah hadir dipersidangan maka acara
persidangan dilaksanakan secara contradictoir;
Menimbang, bahwa adapun yang menjadi persengketaan kedua belah pihak
adalah mengenai sebidang tanah dengan luas 15.000 M2 (lima belas ribu meter
persegi) yang merupakan bagian dari tanah seluas 25.000 M2 (dua puluh lima ribu
meter persegi) yang terletak di Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu,
Kabupaten Sumba Timur yang batas-batasnya adalah sebelah Barat dengan tanah
U-8 milik NNDELU REMI PAY (Tergugat), sebelah Utara berbatasan dengan
tanah U-37 milik HAMBA PULU II, sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah
negara/gunung dan sebelah Timur berbatasan dengan tanah U-5 milik HUNGA
MALING dan tanah U-6 milik KATAMBA MEHANG untuk selanjutnya disebut
sebagai OBYEK SENGKETA:
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada pokoknya
untuk menuntut agar Tergugat dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan
hukum karena yang telah menguasai sebagian tanah milik Penggugat secara tanpa
hak ataupun tanpa dasar hukum;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah
mengajukan bantahannya melalui Jawabannya tertanggal 1 Maret 2016:
Menimbang, bahwa sebagaimana Pasal 283 Rbg maka haruslah Penggugat
membuktikan dalil-dalil gugatannya dan haruslah Tergugat membuktikan dalil
dalil Jawabannya;
370

Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil gugatan yang tidak mendapat


bantahan haruslah dinyatakan telah terbukti dan menjadi dalil tetap adanya:
Menimbang bahwa dipersidangan baik Penggugat maupun Tergugat telah
mengajukan Saksi-saksi maupun bukti-bukti suratnya untuk menguatkan dalil
masing-masing:

Menimbang bahwa mengenai bukti-bukti Penggugat yang diajukan


dipersidangan, karena seluruh bukti surat yang diajukan Penggugat telah dibubuhi
materei yang cukup dan diketahui bahwa masing-masing foto copy bukti-bukti
tersebut bersesuaian dengan aslinya serta Tergugat tidak menyatakan keberatan
atas bukti-bukti surat pihak lawannya itu, maka dengan demikian seluruh
buktibukti surat Penggugat tersebut sah untuk diangkat dipersidangan dan
mempunyai nilai pembuktian yang cukup:

Menimbang bahwa mengenai bukti Surat T.1 Tergugat yang diajukan


dipersidangan, karena tidak dibubuhi materei yang cukup maka sebagaimana
Pasal 11 Ayat (1) butir a UU No. 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materei yang
menyatakan bahwa (1) Pejabat Pemerintah, hakim, panitera, jurusita, notaris, dan
pejabat umum lainnya, masing-masing dalam tugas atau jabatannya tidak
dibenarkan a. Menerima, mempertimbangkan atau menyimpan dokumen yang
Bea Matereinya tidak atau kurang dibayar, maka bukti surat T.1 tersebut haruslah
diabaikan dalam pertimbangan putusan ini:

Menimbang, bahwa mengenai Saksi-saksi yang diajukan baik oleh


Penggugat maupun Tergugat, karena setelah dipastikan dipersidangan bahwa
berdasarkan hubungan pertautan darah dan pertautan karena perkawinan, Saksi-
saksi Penggugat tidak mempunyai halangan untuk bersaksi dan demikian juga
halnya dengan Saksi-saksi dari pihak Tergugat, dan karena masing-masing juga
tidak terikat oleh sumpah jabatan yang menghalangi untuk didengarkan
keterangannya maka Para Saksi tersebut layak diajukan kepersidangan dan
keterangannya mempunyai nilai pembuktian;
371

I. MENGENAI LEGITIMA PERSONA STANDI IN JUDICIO


PENGGUGAT

Menimbang, bahwa karena Penggugat telah mengajukan gugatan atas


namanya terhadap Tergugat maka secara tidak langsung ia menyatakan bahwa ia
mempunyai hak dan kewenangan untuk menggugat Tergugat atas telah
dikuasainya obyek sengketa berupa sebidang tanah kering seluas 15.000 MP (lima
belas ribu meter persegi) yang terletak di Desa Umamanu (sekarang Desa Mondu

Lambi) Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur oleh Tergugat;

Menimbang, bahwa Pasal 1365 KUHPerdata mengisyaratkan bahwa hanya


pihak yang merasa dirugikan saja yang berwenang menggugat, maka sebelum
masuk dalam pembuktian perkara pokoknya, Majelis secara ex officio akan
memastikan terlebih dahulu mengenai Legitima Persona Standi in Judicio nya

Penggugat:

Menimbang, bahwa dalam dalil ke 1 gugatannya, Penggugat menguraikan


bahwa Penggugat adalah anak kandung dari KARAWANG PATI dan istrinya,
MARIANA JILIK, dan bahwa KARAWANG PATI telah meninggal dunia pada
tahun 1995. Bahwa dalil ini telah dikuatkan dengan bukti surat P-9, bukti P.10,
dan bukti P.II serta dikuatkan oleh keterangan yang saling bertautan dari Saksi
KALITA DOMU, Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi SOLEMAN PURA
TANYA Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi THOMAS KARAUTA
NGGALUK, Saksi LUPANG NDENA NGGABA, Saksi KULLA NANGI
KEWA dan Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI serta tidak juga dibantah oleh
Tergugat sehingga dengan demikian dalil ini haruslah diterima dan menjadi dalil
tetap adanya;

Menimbang, bahwa dalam kedudukan Penggugat selaku anak kandung dari


KARAWANG PATI, maka sebagaimana Asas le Mort saisi le Vir dan Pasi | 832
KUHPerdata (pewarisan terjadi seketika setelah Pewaris meninggal dunia
Penggugat mutatis mutandis menjadi ahli waris ayahnya, KARAWANG PATI
begitu KARAWANG PATI meninggal, dan berhak mewarisi harta kekayaan dari
372

Almarhum ayahnya itu (Pasal 833 Ayat (1) KUHPerdata dan Pasal 874
KUHPerdata);

Menimbang, bahwa dengan telah nyata adanya hak mewaris Penggugat dari
KARAWANG PATI, maka sekedar hanya untuk pemenuhan syarat formilnya
gugatan, haruslah Majelis menyatakan bahwa benar Penggugat memiliki hak dan
kewenangan untuk menggugat (Legitima Persona Standi in Judicio) dalam perkara
ini, sedangkan mengenai hak Penggugat atas obyek sengketa itu sendiri haruslah
dapat dibuktikan oleh Penggugat lebih jauh lagi:-

II. MENGENAI KEPEMILIKAN TANAH SENGKETA (Tanah U-7) OLEH


KARAWANG PATI SEBELUM DILAKUKAN PENGUKURAN
(PRONA) TAHUN 1966

Menimbang, bahwa mengenai apakah obyek sengketa berupa tanah kering


seluas 15.000 M2 (lima belas ribu meter persegi) yang merupakan bagian dari
tanah seluas 25.000 M (dua puluh lima ribu meter persegi) atau yang disebut
sebagai tanah U-7 yang terletak di Desa Umamanu (sekarang Mondu Lambi)
Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur adalah benar termasuk harta
kekayaan KARAWANG PATI, Majelis telah mempertimbangkannya sebagai
berikut:

Menimbang, bahwa dalam dalil ke-2, dan dalil ke-3 gugatannya, Penggugat
menguraikan mengenai kepemilikan KARAWANG PATI atas sebidang tanah
seluas 25.000 M (dua puluh lima ribu meter persegi) atau disebut sebagai tanah U-
7 yang terletak di Desa Umamanu (sekarang Mondu Lambi) Kecamatan Lewa
Tidahu, Kabupaten Sumba Timur yang berbatasan sebelah Utara dengan tanah
milik HAMBA PULU II, sebelah Barat dengan tanah milik NNDELU REMIPAY
(Tergugat), sebelah Selatan dengan tanah negara / gunung dan sebelah Timur
dengan tanah milik KATAMBA MEHANG dan HUNGA MALING, sejak tahun
1963:
373

Menimbang bahwa dalil-dalil Penggugat ini dikuatkan oleh keterangan


Saksi KALITU DOMU yang bertindak selaku tokoh masyarakat yang ikut
mendampingi petugas Agraria ketika dilakukan pengukuran pada tahun 1966,
Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK selaku masyarakat umum yang ikut
membantu pelaksanaan pengukuran obyek sengketa pada tahun 1966, dan
keterangan Saksi KABONDJU HARANG MBANI selaku petugas Agraria yang
melakukan pengukuran atas obyek sengketa pada tahun 1966, sehingga dari
padanya peroleh fakta hukum bahwa : obyek sengketa benar telah dikuasai oleh
KARAWANG PATI sejak tahun 1963, dimana KARAPANG PATI telah
menggarap obyek sengketa menjadi ladang dan kemudian membangun diatasnya
rumah yang diberi nama KAHAMBU MONU, sehingga oleh karenanya ketika
dilakukan pengukuran (PRONA) pada tahun 1966, RENGGI TAY selaku Kepala
Kampung Umaman pada saat itu dan tokoh-tokoh masyarakat desa telah
memberikan penegasan bahwa obyek sengketa adalah hak miliknya
KARAWANG PATI:

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Penggugat tersebut atas, Tergugat


melalui dalil ke-1, dalil ke-2, dalil ke 3, dalil ke 4, dalil ke 6 dan dalil ke 7
jawabannya telah memberikan bantahannya yang pada pokoknya menyatakan
bahwa KARAWANG PATI yang bernama asli PATI KAMELA WATAR
bukanlah orang asli Desa Mondulambi sehingga tidak berhak atas obyek sengketa
yang merupakan tanah adat Sumba dan bahwa tanah adat itu dimiliki NNDELU
REMI PAY (Tergugat) secara turun temurun dengan bukti kepemilikan adanya
pagar tanaman umur panjang berumur 100 (seratus) tahun berupa kelapa dan
tanaman lainnya yang ditanam oleh nenek Tergugat. Karena bukan penduduk asli
Desa Mondulambi maka pada tahun 1964 KARAWANG PATI telah meminta
tanah kepada NNDELU REMI PAY (Tergugat) untuk digarap dan oleh
NNDELU REMI PAY diberikan seluas 1 (satu) Hektar itulah makanya ketika
pengukuran tahun 1966 dilakukan, tanah masih berada dalam kekuasaan
KARAWANG PATI:
374

Menimbang, bahwa mengenai dalil ke I, dalil ke 2, dan dalil ke 3 Tergugat


yang menyatakan bahwa : KARAWANG PATI sebenarnya bernama PATI
KAMELA WATAR dan bukanlah orang asli Desa Mondu Lambu (dahulu
Kampung Umamanu), dipersidangan Saksi NDENA NGGABA LUPANG telah
menyatakan hal yang sama namun karena keterangan Saksi ini tidak didukung
oleh bukti yang lain, maka sebagaimana ketentuan Pasal 306 RBg dan Pasal 1905
KUHPerdata keterangan ini haruslah diabaikan sebab bukan merupakan bukti
(Unus testis nullus testis);

Menimbang bahwa dipersidangan Majelis juga telah pula mendengar


keterangan Saksi KALITU DOMU, Saksi SOLEMAN PURATANYA dan Saksi
KULLA NANGI KEWA bahwa : KARAPANG PATI adalah orang asli Umaman
(sekarang Desa Mondu Lambi), dan karena diberikan secara bertautan

maka keterangan-keterangan tersebut menjadi fakta hukum oleh karenanya;

Menimbang, bahwa karena dalil ke 1, dalil ke 2 dan dali ke 3 Jawaban


Tergugat sepanjang mengenai pernyataan Tergugat bahwa : KARAWANG PATI
sebenarnya bernama PATI KAMELA WATAR dan sepanjang mengenai
pernyataan bahwa : KARAWANG PATI bukanlah orang asli Mondu Lambi, telah
tidak terbukti, maka fakta hukum bahwa KARAWANG PATI adalah orang asli
Desa Mondulambi (dahulu Kampung Umamanu) tersebut haruslah diterima oleh

karenanya ;

Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 3 Jawaban Tergugat yang


menyatakan bahwa : pada tahun 1964, KARAWANG PATI telah meminta tanah
kepada NNDELU REMI PAY (Tergugat) untuk dijadikan kebun, dan oleh
karenanya INNDELU REMI PAY memberikan tanah seluas I (satu) Hektar
kepada KARAPANG PATI, dipersidangan Majelis telah mendengar keterangan
Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI yang menjelaskan bahwa : obyek sengketa
hanya dipinjamkan oleh NNDELU REMI PA Y kepada Penggugat dan
keterangan Saksi KABONDJU HARANG MBANI yang menyatakan bahwa :
pada tahun 1969, obyek sengketa telah dikembalikan oleh KARAWANG PATI
kepada NNDELU REMI ;
375

Menimbang, bahwa mengenai keterangan Saksi LAZARUS LODU


PEKUWALI tersebut diatas, karena dalam keteranganya yang lain, Saksi
menjelaskan bahwa : pengetahuannya tentang dipinjamkannya obyek sengketa
oleh NNDELU REMI PAY kepada KARAWANG PATI itu diperoleh Saksi dari
cerita NNDELU REMI PAY sendiri, maka sebagaimana ketentuan Pasal 309
Rbg dan Pasal 1970 KUHPerdata, dapat diketahui bahwa keterangan Saksi
LAZARUS LODU PEKUWALI itu bersifat testimoni de auditu sebab bukan
berasal dari peristiwa/kejadian yang didengar, dilihat atau dialami sendiri oleh
saksi:

Menimbang, bahwa walaupun kesaksian Saksi LAZARUS LODU


PEKUWALI bersifat testimoni de auditu, namun karena Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 818 K Sip/ 1983, tanggal 18 Agustus 1984
menyatakan bahwa keterangan Auditu dapat dipergunakan apabila didukung oleh
alat bukti yang lainnya, dan karena keterangan Saksi KABONDJU HARANG
MBANI yang menyatakan bahwa : pada tahun 1969, obyek sengketa telah
dikembalikan oleh KARAWANG PATI kepada NNDELU REMI PAY bersifat
mendukung keterangan Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI tersebut,

maka keduanya haruslah dinilai telah memenuhi syarat batas minimumnya

pembuktian dan menjadi fakta hukum;

Menimbang, bahwa karena dalam perbuatan MEMINJAMKAN dan


perbuatan MENGEMBALIKAN obyek sengketa yang terjadi antara NDILU
REMI PAY dan KARAWANG PATI erat kaitannya dengan kedudukan
kepemilikan obyek sengketa, dan karena kedudukan kepemilikan obyek sengketa
inilah yang menjadi sengketa dalam perkara ini, maka haruslah fakta hukum

tersebut diatas dipertimbangkan lebih seksama lagi:

Menimbang bahwa untuk membuktikan kepemilikannya atas obyek


sengketa itu, dalam dali ke 4, dalil ke 5 dan dalil ke 7 Jawabannya, Tergugat
menyatakan bahwa : obyek sengketa adalah tanah adat suku Sumba dan bukanlah
tanah negara bebas. Bahwa mengenai dalil-dalil Tergugat tersebut, apabila dapat
376

dibuktikan maka mutatis mutandis dalil-dalil mengenai kepemilikan NNDELU


REMIPAY (Tergugat) atas obyek sengketa sebagai warisan ayahnya, NDUNDU
GUTUNG menjadi juga dapat diterima;

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Tergugat yang menyatakan bahwa :


obyek sengketa adalah tanah adat suku Sumba dan bukanlah tanah negara bebas
tersebut, dipersidangan telah didengarkan keterangan Saksi KABONDJU
HARANG MBANI yang mengatakan bahwa pengukuran (PRONA) yang dilakukan
pada tahun 1966 itu adalah dalam rangka penegasan hak milik adat

suku Sumba dan bukan restribusi tanah negara bebas:

Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengarkan keterangan Saksi


KALITU DOMU, Saksi THOMAS KARAUTA: NGGALUK Saksi TARRA
KAWODU NUNU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi SAUL MBUARA
LALU, Saksi LUPANG NDENANGGABA, Saksi KULLANANGIKEWA dan
Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI yang diberikan secara bertautan sehingga
menjadi fakta hukum bahwa : tanah-tanah di Desa Umamanu (Sekarang Desa
Mondu Lambi) termasuk juga obyek sengketa adalah tanah yang berasal dari
tanah negara bebas, dan bukanlah tanah Adat atau tanah Marga, dan hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya pola bercocok tanam masyarakat Kampung Umaman
(sekarang Desa Mondulambi) pada waktu itu, yang bebas menggarap

tanah secara berpindah pindah dan bebas memilih tanah garapannya tanpa

adanya batasan kepemilikan;

Menimbang, bahwa selain dari pada itu, dipersidangan telah pula didengar
keterangan Saksi Ahli dari Kantor Pertanahan Kabupaten Sumba Timur, DANIEL
IMANUEL LIUNESI yang menjelaskan pada pokoknya bahwa : dalam
pengukuran tahun 1966 tersebut, yang didistribusikan adalah tanah-tanah negara
bebas dan bukanlah tanah-tanah ada, dengan tujuan untuk dijadikan lahan petani
produktif yang didanai dari pusat, dan bahwa pendanaan itu ditujukan bagi tanah
kering dan sawah tadah hujan yang sebelumnya sudah dikuasai

masyarakat:
377

Menimbang, bahwa atas adanya fakta hukum bahwa obyek sengketa berasal
dari tanah negara bebas, dan karena keterangan Saksi KABONDJU HARANG
MBANI yang menyatakan obyek sengketa sebagai tanah adat itu adalah
keterangan yang berdiri sendiri tanpa didukung adanya bukti lain, maka dengan
demikian haruslah Majelis meyakini fakta hukum tersebut dan sekaligus
mengabaikan keterangan Saksi KABONDJU HARANG MBANI sebab bukan
merupakan bukti;

Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 3, dan dalil ke 6 Jawaban Tergugat


yang menyatakan pada pokoknya bahwa obyek sengketa adalah milik NNDELU
REMI PAY (Tergugat) yang diperoleh secara turun temurun, dipersidangan
Tergugat telah mengajukan Saksi LUPANG NDENA NGGABA, Saksi
KABONDJU HARANG MBANI, Saksi KULLA NANGI KEWA, dan Saksi
LAZARUSLODU PEKUWALI yang menyatakan hal yang sama secara bertautan

sehingga keterangan-keterangan tersebut menjadi fakta hukum oleh karenanya:

Menimbang bahwa mengenai fakta hukum bahwa obyek sengketa adalah


milik NNDELU REMI PAY yang diperoleh secara turun temurun ini, karena
dalam pertimbangan sebelumnya telah dinyatakan terbukti bahwa obyek sengketa
adalah berasal dari tanah negara bebas dan bukan tanah adat atau tanah marga,
maka dengan demikian dalil yang menyatakan bahwa obyek sengketa adalah
tanah milik NNDELU REMI PAY yang diperoleh secara turun temurun menjadi
tidak sinkron/tidak bersesuaian;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis mengabaikan dalil yang menyatakan


bahwa obyek sengketa dimiliki oleh NDELU REMI TAY secara turun temurun,
karena dipersidangan Tergugat telah mengajukan Saksi-saksi untuk menguatkan
dalil tersebut, maka untuk dapat memberikan keadilan yang maksimal, adalah
bijaksana apabila Majelis tetap mempertimbangkannya dengan juga memastikan
dengan seksama dengan cara bagaimana saksi memperoleh kesaksiannya itu,

sebagaimana yang disyaratkan oleh Pasal 308 RBg dan Pasal 1907 KUHPerdata:
378

Menimbang bahwa dipersidangan Saksi NDENANGGABA LUPANG telah


menjelaskan bahwa "obyek sengketa adalah milik NNDELU REMI PAYyang
diwariskan ayahnya, NDUNDU GUTUNG, namun dalam keterangan
selanjutnya, Saksi telah memberikan keterangan bahwa : pewarisan obyek
sengketa dari NDUNDU GUTUNG kepada NNDELU REMI PAY ini Saksi
dengar dari cerita NNDELU REMIPAY sendiri;

Menimbang bahwa mengenai keterangan Saksi NDENA NGGABA


LUPANG tersebut diatas, karena keterangan itu berasal dari cerita NNDELU
REMI PAY (Tergugat) sendiri dan bukan berasal dari peristiwa/kejadian yang
didengar, dilihat atau dialami sendiri oleh saksi maka berdasarkan pasal 309 RBg
dan pasal 1970 KUH Perdata, kesaksian NNDELU REMI PAY ini adalah

kesaksian yang bersifat testimonide auditu:

Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengarkan keterangan Saksi


KULLA NANGI KEWA yang menjelaskan bahwa Obyek sengketa adalah milik
NNDELU REMI PAY (Tergugat) yang diwarisi Tergugat dari ayahnya
(NDUNDU GUTUNG) namun dalam penjelasan selanjutnya Saksi menyatakan
bahwa Saksi mengetahui hal tersebut dari melihat Peta Umum Desa

Umamanu";

Menimbang, bahwa karena keterangan Saksi KULLA NANGI KEWA


mengenai obyek sengketa sebagai milik NNDELU REMIPAY yang diwarisi dari
ayahnya (NDUNDU GUTUNG) ternyata sama dengan keterangan yang
disampakan oleh Saksi NDENANGGABA LUPANG yang bersifat Testimonium
de auditu, maka sebagaimana putusan Mahkamah Agung No. 818 K Sip/1983
tanggal 13 Agustus 1984 yang menyatakan bahwa : dalam kondisi yang tidak ada
bukti maka testimonium de auditu dapat dijadikan pelengkap untuk melengkapi
batas minimal pembuktian (unus testis mulus testis), penggabungan dari kedua

keterangan Saksi tersebut haruslah dinilai telah memenuhi batas minimumnya

pembuktian:
379

Menimbang, bahwa namun demikian, sebelum mengangkat fakta hukum


tersebut diatas sebagai bagian dari pembuktian, Majelis telah memperbaikan bukti
P2 Penggugat berupa Peta Situasi Dataran Umamanu dan sekit dimana dari
padanya diketahui bahwa Peta Situasi Dataran Umananu P.2) adalah peta buta
yang tidak memuat nama-nama pemilik tanah, termasuk juga nama NDUNDU
GUTUNG selaku pemilik tanah U-7, sehingga keterangan Saksi KULLA NANGI
KEWA ini menjadi sangat kabur dan haruslah diabaikan oleh
karenanya;
Menimbang, bahwa karena keterangan Saksi KULLA NANGI KEWA telah
diabaikan dalam pembuktian, dengan demikian keterangan Saksi NDENA
NGGABA LUPANG yang bersifat Testimoni De Auditu itu mutatis mutandis
menjadi bukti yang berdiri sendiri, dan sebagaimana Putusan Mahkamah Agung
RI no Putusan Mahkamah Agung No. 239 K/Sip/1973 tanggal 25 November
1975, putusan Mahkamah Agung No. 308 K/Pdt/1959 tanggal 11 November 1959
dan putusan Mahkamah Agung No. 818 K Sip/1983 tanggal 13 Agustus 1984
yang pada pokoknya menyatakan testimonide auditu yang berdiri sendiri tidak
dapat dijadikan bukti maka keterangan saksi NDENANGGABA LUPANG
tersebut haruslah diabaikan:

Menimbang bahwa selain dari pada itu, untuk menguatkan keterangannya


mengenai kepemilikan obyek sengketa oleh NNDELU REMI PAY secara turun
temurun, Saksi NDENANGGABA LUPANG juga telah memberikan keterangan
bahwa : Saksi dan Tergugat lah yang telah bergotong royong menggarap obyek
sengketa, namun keterangan ini menjadi sangat kabur ketika Saksi selanjutnya
menjelaskan hal yang bertentangan bahwa : Saksi tidak mengetahui LETAK
maupun batas-batas obyek sengketa, sehingga dengannya Majelis menjadi ragu
akan itikad baik, kejujuran dan ketulusan hati Saksi NDENA NGGABA
LUPANG dalam memberikan keterangan, dan oleh karenanya, keterangan-
keterangan Saksi tersebut dalam pembuktian perkara ini haruslah diabaikan:

Menimbang, bahwa dipersidangan Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI


telah menjelaskan bahwa Saksi mengetahui bahwa obyek sengketa adalah milik
380

NNDELU REMI PAY yang berasal dari warisan Ayahnya, NDUNDU


GUTUNG, namun dalam kesaksian selanjutnya, dan setelah Majelis
memperlihatkan bukti P2 berupa Peta Dataran Umamanu dan sekitarnya kepada
Saksi, dan atasnya, Saksi telah menunjuk tanah U-8 (tanah milik NNDELU
REMI PAYTergugat) yang berbatasan sebelah Barat dengan tanah U-9 milik
Saksi sebagai tanah sengketa, maka dari padanya diketahui bahwa Saksi telah
salah silabirancu pengetahuannya mengenai obyek sengketa (errorin object) dan
oleh karenanya pengetahuan Saksi tersebut tidak dapat dipakai sebagai bukti dan
haruslah diabaikan dalam pembuktian perkara ini:

Menimbang, bahwa karena seluruh keterangan Saksi-saksi yang


menguatkan dalil ke 3 dan dalil ke 6 Tergugat telah diabaikan dari pertimbangan
maka dengan demikian kedua dalil tersebut, sepanjang mengenai kepemilikan
obyek sengketa oleh NNDELU REMI PAY yang berasal dari warisan ayahnya
NDUNDU GUTUNG haruslah dinyatakan tidak terbukti;
Menimbang, bahwa selanjutnya karena dalam dalil Jawaban ke 6 Tergugat
juga menyatakan bahwa sebagai bukti kepemilikan NNDELU REMI PAY atas
tanah sengketa, disekeliling tanah sengketa telah dibangun pagar batu (pagar
hewan) dan ditanami tanaman umur panjang oleh Nenek Tergugat yang umurnya
sudah mencapai 100 tahun, maka dipersidangan telah didengar pula keterangan
Saksi KALITADOMUSaksiTHOMASKARAUTANGGALUK, SaksiTARRA
KAWODU NUNU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA Saksi SAUL MBUARA
LALU, dan Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI menyatakan secara bertautan
bahwa : disekitar tanah sengketa tidak terdapat pagar batu ataupun tanaman umur
panjang dan bahwa memang benar ada pagar batu namun letaknya masih sekitar
500 (lima ratus) Meter dari tanah sengketa dan berada ditengah hutan, serta
tambahan keterangan dari Saksi SOLEMAN PURA TANYA dan Saksi SAUL
MBUARA LALU yang menyatakan bahwa : benar ada pagar batu namun
letaknya sekitar 500 (lima ratus) Meter jauhnya masuk kedalam hutan sedangkan
tanaman umur panjang yang ada hanyalah tanaman Joharyang masih kecil-kecil

yang ditanam Tergugat dan terletak di bagian Selatan atau tepatnya di bawah
381

rumah Tergugat:

Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan setempat yang dilakukan Majelis


atas obyek sengketa, diketahui bahwa benar disekeliling obyek sengketa tidak
terdapat pagar batu sebagaimana yang didalilkan Tergugat dan juga tidak terdapat
tanaman umur panjang yang telah berumur 100 (seratus) tahun;

Menimbang, bahwa karena dalil ke 6 Tergugat mengenai keberadaan pagar


batu dan tanaman umur panjang tidak dapat dibuktikan oleh Tergugat mana
dengan demikian dalil ke 6 Tergugat sepanjang mengenai bukti kepemilikan
NNDELU REMI PAY (Tergugat) berupa pagar batu dan tanaman umur panjang
haruslah dinyatakan tidak terbukti;

Menimbang, bahwa karena seluruh bukti mengenai kepemilikan NNDELU


REMI PAY atas obyek sengketa sebelum dilakukan pengukuran (PRONA) tahun
1966 telah diabaikan maka dengan demikian dalil ke l, dalil ke 2, dalil ke 3, dalil
ke 4, dalil ke 5, dalil ke 6 dan dalil ke 7 Tergugat menjadi tidak terbukti dan
haruslah ditolak oleh karenanya:

Menimbang, bahwa karena Penggugat dapat membuktikan dalil ke 2 dan


dalil ke 3 gugatannya maka dengan demikian dalil-dalil mengenai kepemilikan
KARAWANG PATI atas obyek sengketa sebelum dilakukannya pengukuran pada
tahun 1966 tersebut haruslah diterima dan menjadi dalil-dalil tetap adanya:-

Menimbang, bahwa karena telah terbukti bahwa tanah U-7 (obyek sengketa)
adalah milik KARAWANG PATI dan terdaftar atas nama KARAWANG PATI
maka dengan demikian mutatis mutandis keterangan Saksi KABONDJU
HARANG MBANI dan keterangan Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI yang
menyatakan bahwa obyek sengketa telah dipinjamkan oleh NNDELU REMIPAY
(Tergugat) kepada KARAWANG PATI dan KARAWANG PATI telah
mengembalikan tanah tersebut kepada NNDELU REMI PAY (Tergugat) menjadi
tidak relevan/tidak sinkron dan oleh karenanya haruslah diabaikan:
382

III. MENGENAI KEPEMILIKAN TANAH SENGKETA Tanah U-7)


OLEH KARAWANG PATI SETELAH DILakUKAN
PENGUKURAN (PRONA) PADA TAHUN 1966

Menimbang, bahwa dalam dalil ke 3, dalil ke 4, dan dali ke S guge.


Penggugat menguraikan mengenai kepemilikan KARAWANG PA
Sengketa pada saat dan setelah dilakukannya pengukuran (PRONA) pada tahun
1966;
Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Penggugat tersebut, dipersidangan telah
didengarkan keterangan saksi KALITU DOMU selaku tokoh masyarakat yang
ikut membantudan menyaksikan dilakukannya pengukuran, yang dikuatkan oleh
keterangan Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK selaku masyarakat umum
yang ikut mebantu pelaksanaan pengukuran, sehingga menjadi fakta hukum
bahwa : dalam pengukuran tahun 1966, obyek sengketa ditetapkan sebagai milik
KARAWANG PATI atas dasaradanya penegasan dari RENGGY TAY selaku
Kepala Kampung dan tokoh-tokoh masyarakat Kampung Umamanu bahwa
selama itu KARAWANG PATI lah yang menguasai obyek sengketa dan atasnya
tidak tengah dipersengketakan;
Menimbang, bahwa persidangkan Saksi Tergugat, KABONDJU HARANG
MBANI selaku petugas Agraria yang melakukan pengukuran (PRONA) tahun
1966 telah pula memberikan keterangan yang sama menguatkan dalil-dalil
Penggugat tersebut diatas ;
Menimbang, bahwa di persidangan telah pula didengar keterangan saksi
SOLEMAN PUTRA TANYA, saksi TARRA KAWODU NUNU dan saksi SAUL
MBUARA LALU yang menyatakan bahwa : obyek sengketa adalah milik
KARAWANG PATI dan hal itu Saksi ketahui melalui melihat Peta Dataran
Umamanu dan sekitarnya (bukti P.2) Daftar nama-nama Petani Dataran
Umamanu (bukti P.3) dan SK/GS yang dikeluarkan oleh Agraria pada tahun 1968
(bukti P.1):
Menimbang, bahwaatas keterangan Saksi SOLEMAN PURA TANYA,
Saksi TARRA KAWODU NUNU dan saksi SAUL MBUAR LALU tersebut,
383

Majelis telah meneliti bukti P.1, berupa Surat Keputusan Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./68 tertanggal 31Oktober
1968, bukti P.2 berupa Peta Situasi Dataran Umamanu dan sekitarnya yang
diukur/digambar oleh petugas Agraria, KABONDJU HARANG MBANI pada
tahun 1966 dimana didalamnya termuat juga gambar tanah kode U-7, dan bukti
P.3 berupa Daftar Nama Petani Dataran Umamanu dan sekitarnya, dan dari
padanya Majelis menemukan bahwa isi ketiga bukti surat Penggugat tersebut
secara bertautan telah menegaskan bahwa tanah U-7 (obyek sengketa) seluas 2.50
Ha (dua setengah hektar) adalah tanah Hak Milik KARAWANG PATI ;
Menimbang, bahwa mengenai pengetahuan Saksi SOLEMAN PURA
TANYA, Saksi TARRA KAWODU NUNU maupun Saksi SAUL MBUARA
LALU yang berasal dari ketiga bukti tersebut adalah produk hukum pertanahan
yang diterbitkan secara sah oleh lembaga yang diberikan kewenanangan oleh
undang-undang untuk itu, maka ketiganya menjadi akta oetentik dan mempunyai
nilai pembuktian yang kuat, dan oleh karenanya haruslah dipahami bahwa, baik
Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi TARRA KAWODU NUNU maupun
Saksi SAUL MBUARA LALU telah memperoleh pengetahuannya dari sumber
utama yaitu akta-akta oetentik sehingga keterangan ketiga Saksi tersebut harus
diterima sebab bukan Testimony de auditu;
Menimbang, bahwa penegasan kepala kampung RENGGY TAY adan
tokoh-tokoh masyarakat Kampung Umamanu atas penguasaan obyek sengketa
oleh KARAWANG PATI itu sinkron/bersesuaian dengan dalil ke 2 dan dalil ke 3
Penggugat yang sebelumnya telah dinyatakan terbukti, dan sinkron/bersesuaian
juga dengan ketentuan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961
Tentang Pendaftaran Tanah yang pada pokonya mengisyaratkan bahwa :
pengukuran tanah dalam rangka pendaftaran tanah baru dapat dilakukan stelah
terlebih dahulu dipastikan mengenai penguasaan atas tanah tersebut berdasarkan
riwayat dan penentuan batas-batasnya;
Menimbang bahwa selain dikuatkan oleh keterangan saksi, dipersidangan
Penggugat juga telah mengajukan bukti surat P.1 berupa Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./68
384

tertanggal 31Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik kepada
KARAWANG PATI atas tanah, bukti P.2 berupa Peta Situasi Dataran Umamanu
dan Sekitarnya yang diukur/digambar oleh PetugasAgraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dimana didalamnya termuat juga gambar
tanah kode U-7,bukti P.3 berupa Daftar Nama Petani Dataran Umamanu dan
sekitarnya yang menyebutkan bahwa KARAWANG PATI adalah pemilik tanah
kering kode U-7 seluas2.50 Ha (dua setengah hektar), bukti P.4 berupa Surat
Keputusan pemberian Hak Milik atas tanah oleh Kepala Inspeksi Agraria Propinsi
Nusa Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./1968 atas nama KARAWANG PATI ;
Menimbang, bahwa pertautan antara keterangan Para Saksi, bukti-bukti surat
Penggugat dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 Tentang pendaftaran
Tanah tersebut dapatlah ditarik fakta hukum bahwa KARAWANG PATI telah
terdaftar sebagai Pemilik tanah U-7 ;
Menimbang, bahwa atas dalil-dalil penggugat tersebut diatas, Tergugat telah
memberikan bantahan dalam dalil ke 8, dan dalil ke 9 Jawabannya yang pada
pokoknya menyatakan bahwa : pada saat pengukuran tahun 1966, obyek sengketa
dapat didaftarkan atas nama KARAWANG PATI sebab padawakti itu NNDELU
REMI PAY (Tergugat) tengah berada dalam tahanan politik dan kemudian ketika
Tergugat kembali ke kampung, Tergugat tidak terima dan melaporkan hal
tersebut kepada Kepala Kampung RENGGY TAY dan kepada Saksi KABONDJU
HARANG MBANI sehingga kemudian tanah dikembalikan oleh KARAWANG
PATI kepada Tergugat ;
Menimbang, bahwa mengenai ketidakhadiran NNDELU REMI PAY
(Tergugat) dalam pengukuran Tahun 1966 sebab tengan dalam tahanan G30S
PKI, karena hal tersebut telah didalilkan pula oleh Penggugat melalui dalil ke 6
dan dalil ke 7 gugatannya, maka dengan demikian fakta hukum ini dapat diterima
dan kedua dalil tersebut menjadi dalil tetap adanya;
Menimbang, bahwa Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 10 yahun 1961
Tentang Pendaftaran Tanah yang berlaku saat itu mengisyaratkan bahwa atas
setiap bidang tanah yang akan diukur harus terlebih dahulu dilakukan penelitian
mengenai riwayat dan batas-batasnya. Ketentuan Pasal 3 ini secara tidak langsung
385

mewajibkan kepada setiap PetugasAgraria yang akan melakukan pengukuran


tanah untuk menghadirkan semua pihak yang terkait dengan tanah tersebut,
termasuk juga penguasa tanah, untuk didengar keterangannya dengan tujuan agar
sebelum tanah didaftarkan, sudah dapat diperoleh kepastian hukum mengenai data
yuridis dan data fisik tanah dan dengan demikian terjadinya konflik dimasa yang
akan datang dapat dihindari;
Menimbang, bahwa apabila ketentuan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor
10 tahun 1961 TentangPendaftaran Tanah mewajibkan pengukuran dilakukan
dengan disaksikan oleh penguasa tanah, sedangkan NNDELU REMI PAY
(Tergugat) selaku orang yang mengakui telah menguasai obyek sengketa secara
turun temurun tidak hadir dalam pengukuran atas obyek sengketa pada tahun 1966
itu, maka adalah sinkron apabila pada faktanya obyek sengketa tidak diukur atas
nama Tergugat (NNDELU REMI PAY) ;
Menimbang, bahwa dipersidangan baik Saksi KALITU DOMU, Saksi
KABONDJU HARANG MBANI dan Saksi THOMAS KARUTA NGGALUK
telah memberikan ketrangan yang saling bertautan bahwa : pada saat dilakukan
pengukuran tahun 1966, KARAWANG PATI dan para pemilik tanah batas hadir
menyaksikan dan karena dalam pengukuran itu tidak terjadi
perselisihan/persengketaan mengenai kepemilikan dan batas-batas obyek
sengketa (tanh U-7) maka obyek sengketa kemudian diukur atas nama
KARAWANG PATI ;
Menimbang, bahwa masih dalam keterangan Para Saksi tersebut diatas,
dikemukakan juga bahwa, : karena NNDELU REMI PAY (Tergugat) tidak berada
ditempat maka Sdr. KANYALI LAKI TARA dan Sdr. KAWIDJU TARA MAY yang
merupakan orang dalam rumah (keluarga/hamba) NNDELU REMI PAY
(Tergugat) telah bertindak mewakili NNDELU REMI PAY (Tergugat) menjadi
Saksi batas ketika dilakukan pengukuran atas tanah U-7 dan pada saat itu
keduanya tidak mengajukan keberatan. Bahwa keteranagn para saksi tersebut
bersesuaian dengan dalil ke 7 Penggugat dan karena hal tersebut tidak dibantah
oleh Tergugat maka dengan demikian dalil ke 7 gugatan Penggugat itu haruslah
diterima dan menjadi dalil tetap adanya ;
386

Menimbang, bahwa adanya fakta hukum mengenai hadirnya KARAWANG


PATI pada saat pengukuran tahun 1966 dan fakta hukum mengenai adanya
penegasan dari Kepala Kampung dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai hak
KARAWANG PATI atas obyek sengketa, serta fakta hukum mengenai tidak
adanya keberatan (perselisihan) mengenai kepemilikan obyek sengketa dan
mengenai batas-batas obyek sengketa, maka mutatis mutandis harus diyakini
bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 1966, KARAWANG PATI telah
memenuhi syarat untuk diakui sebagai pemilik obyek sengketa dan berhak pula
untuk mendaftarkan obyek sengketa sebagai milik kepunyaannya ;
Menimbang, bahwa setelah pengukuran atas obyek sengketa tahun tahun
1966 dilakukan maka pada tahun 1968 telah diterbitkan Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./68
tertanggal 31Oktober 1968 mengenai pemberian Hak Milik kepada KARAWANG
PATI atas tanah (bukti P.1) disertai Daftar Nama Petani Dataran Umamanu dan
sekitarnya yang menyebutkan bahwa KARAWANG PATI adalah pemilik tanah
kering kode U-7 seluas 2.50 (dua setengah) Hektar (bukti P.3) dan Peta Umum
Dataran Umamanu (bukti P.2), bukti-bukti surat maka telah dibenarkan oleh saksi
KALITU DOMU ,Saksi KABONDJU HARANG MBANI, Saksi THOMAS
KARAUTA NGGALUK, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi SAUL
MBUARA LALU, Saksi KULLA NANGI KEWA dan Saksi LAZARUS LODU
PEKUWALI sebagai bukti kepemilikan KARAWANG PATI tasa obyek
sengketa:
Menimbang, bahwa mengenai dalil- ke 9 Tergugat, yaitu sepanjang yang
menyatakan bahwa : pada tahun 1969, KARAWANG PATI telah mengembalika
obyek sengketa kepada NNDELU REMI PAY (Tergugat) , dieprsidangan dalil ini
telah dikuatkan oleh keterangan Saksi KABONDJU HARANG MBANI dan saksi
LAZARUS LODU PEKUWALI yang diberikan secara bertautan sehingga
menjadi fakta hukuman namun karena dalam pertimbangan sebelumnya obyek
sengketa telah terbukti milik dari KARAWANG PATI maka kedua ketrangan
Saksi tersebut menjadi tidak singkron/tidak relevan lagi sehingga harus diabaikan
dalam pembuktian ;
387

Menimbang, bahwa mengenai dalil 9 jawaban Tergugat yang menyatakan


bahwa obyek sengketa telah dikembalikan KARAWANG PATI kepada NNDELU
REMI PAY (Tergugat) dipersidangan telah diperhatikan pertautan keterangan
Saksi KALITU DOMU, Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi
THOMASKARAUTA NGGALUK serta saksi KABONDJU HARANG MBANI
sendiri menyatakan bahwa: RENGGI TAY menjabat selaku Kepala Kampung
Umamanu sejak tahun 1966 hiungga tahun 1967, lalu pada tahun 1968 Kampung
Umamanu telah berubah status menjadi Desa Umamanu yang dikepalai oeh
Kepada Desa LUKAS KALENDI WAU, dan bahwa keterangan Para Saksi ini tidak
dibantah oleh Tergugat sehingga harus diterima sebagai fakta hukum adanya ;
Menimbang, bahwa karena RENGGY TAY padatahun 1969 sudah tidak
lagi menjabat selaku kepala kampung, dan karena status Umamanu sejak tahun
1968 bukan lagi sebagai kampung melainkan DESA yang dipimpin oleh Kepala
Desa LUKAS KALENDI WAU, maka dalil ke 9 Jwaban Tergugat, sepanjang
mengenai pengembalian obyek sengekta yang disaksikan oleh Kepala Kampung
RENGGI TAY pada tahun 1969 menjadi kabur maka sudahlah tepat apabila dalil
ini dinyatakan tidak terbukti ;
Menimbang, bahwa selain menyatakan dalil ke 9 Jawaban Tergugat
terbukti, Majelis juga telah memperhatikan point 9 Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi NusaTenggara Timur tertanggal 31 Oktober 1968 yang
memuat larangan untuk mengalihkan Hak Milik yang diberikan/ditegaskan dalam
SK kepada orang lain, sebelum terlebih dahulu dikeluarkannya ijin dari Kepala
Agraria Daerah yang bersangkutan. Bahwa apabila benar obyek sengketa telah
dikembalikan oleh KARAWANG PATI kepada NNDELU REMI PAY (Tergugat)
maka telah terjadi peralihan hak kepemilikan atas obyek sengketa dari
KARAWANG PATI kepada NNDELU REMI PAY (Tergugat) dan bahwa
peralihan itu haruslah tetap mendapat ijin dari Kepala KantorAgraria Daerah dari
mutatis mutandis diikuti pula oleh terbitnya produk administrasi pertanahan yang
mencabut/menggantikan berlakunya Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur tertanggal 31Oktober 1968 incasu;
388

Menimbang, bahwa dalam keterangannya dipersidangan, Saksi


KABONDJU HARANG MBANI telah menjelaskan bahwa : hingga saat ini
belum pernah dilakukan pencabutan atas berlakunya Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur tertanggal 31 Oktober 1968
(bukti P.1) dan bahwa SK/GS atas nama KARAWANG PATI yang belum
dicabut/diganti hingga sekarang ini menurut administrasi pertanahan
membuktikan bahwa KARAWANG PATI lah yang masih berhak atas tanah
tersebut;
Menimbang, bahwa kesaksian Saksi KABONDJU HARANG MBANI
tersebut telah dikuatkan oleh keterangan Saksi Ahli DANIEL IMANUEL
LEUNESI menyatakan pada pokonya bahwa : semua perubahan atau peralihan
atas tanah harus dilaporkan dan didaftarkan pada Kantor Pertanahan setempat
dan bahwa ketiadaan pencabutan atau penggantian Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./68
tertanggal 31 Oktober 1968 denag SK yang baru menandakan bahwa Surat
Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
A.004/18/A./68 tertanggal31 Oktober 1968 tersebut masih berlaku dan
KARAWANG PATI masih berhak atas tanah U-7 tersebut, sehingga dengan
demikian majelis menjadi yakin bahwa benar pada tahun 1969 obyek sengketa
tidak pernah terjadi pengembalian pbyek sengketa oleh KARAWANG PATI
kepada NNDELU REMI PAY (Tergugat) ;
Menimbang, bahwa selain dari pada itu, dengan dapat dibuktikannya dalil-
dalil Penggugat mengenai ditetapkannya KARAWANG PATI sebagai pemilik
obyek sengketa (tanah U-7) berdasarkan penegasan dari Kepala Kampung
RENGGI TAY dan tokoh-tokoh masyarakat dan atas telah diterbitkannya Surat
Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
A.004/18/A./68 tertanggal 31 Oktober 1968 atasa nama KARAWANG PATI,
dan dengan telah dapat ditariknya fakta hukum bahwa AtasSurat Keputusan
Kepala Inspeksi Agararia Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
A.004/18/A./68 tertanggal 31 Oktober 1968 atas nama KARAWANG PATI itu
belum pernah dilakukan pencabutan atau penggantian, serta dengan tidak dapat
389

dibuktikannya dalil Tergugat mengenai pada tahun 1969 obyek sengketa telah
dikembalikan oleh KARAWANG PATI kepada NNDELU REMI PAY maka
Majelis telah meyakini bahwa benar pada saat dilakukannya pengukuran tahun
1966 obyek sengketa dimiliki oleh KARAWANG PATI, dan setelah dilakukan
pendaftarn tahun 1966 tersebut, status kepemilikan obyek sengketa masih tetap
berada ditangan KARAWANG PATI ;
IV. MENGENAI KEPEMILIKAN KARAWANG PATI ATAS OBYEK
SENGEKTA PADA SAAT DAN SETELAH DILAKUKAN
PENGUKURAN (PRODA) PADATAHUN 2007
Menimbang, bahwa dalam dalil ke 9 gugatan Penggugat, didalilkan bahwa :
pada tahun 2007 telah dilakukan pengukuran atas obyek sengketa untuk
penertiban sertifikat. Karena dalil ini telah dikuatkan oleh Saksi KALITU
DOMU, Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi
SOLEMAN PURA TANYA, Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK, Saksi
KABONDJU HARANG MBANI, Saksi KULLA NANGI KEWA, dan Saksi
LAZARUS LODU PEKUWALI, serta tidak dibantah pula oleh Tergugat, maka
dalil ke 9 Penggugat ini sepanjang mengenai dilakukannya pengukuran ilang atas
obyek sengketa pada tahun 2007 harus diterima dan menjadi dalil tetap adanya;
Menimbang, bahwa masih dalam dalil ke 9 gugatannya tersebut, diuraikan
pula oleh Penggugat bahwa : dalam pengukuran tahun 2007 atas obyek sengketa
(tanah U-7) telah terjadi perbedaan luas antara luas yang tercantum dalam Surat
Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
A.004/18/A./68 tertanggal 31 Oktober 1968 atas nama KARAWANG PATI (bukti
P.1) dengan luas hasil perhitungan dilapangan sehingga pengukuran dihentikan;
Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 9 gugatan penggugat sepanjang
mengenai penghentian pengukuran atas obyek sengketa yang terjadi tahun
2007,karena dipersidangan Tergugat tidak mengajukan bantahan terhadapnya
maka dengan demikian dalil ke 9 gugatan Penggugat ini haruslah diterima sebagai
dalil tetap adanya ;
Menimbang, bahwa mengenai dihentikannya pengukuran ulang atasobyek
sengketa karena terjadi perbedaan luas ini, Saksi KALITU DOMU, Saksi
390

TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN


PURA TANYA, Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK, dan Saksi
KABONDJU HARANG MBANI telah memberikan keterangan yang saling
bertautan bahwa : dalam pengukuran obyek sengketa tahun 2007, terdapat
kekuranagn lebar obyek sengketa sekitar 22 (dua puluh dua) Meter dibagian
sebelah Barat yang berbatasan dengan tanah milik U-8 milik NNDELU REMI
PAY (Tergugat). Bahwa seharusnya lebar obyek sengketa adalah 100 (seratus)
meter namun saat dilakukan pengukuran tahun 2007 itu, diketahui bahwa lebar
obyek sengketa telah berkurang menjadi tinggal 78 (tujuh puluh delapan ) Meter.
Bahwa keterangan para saksi tersebut tidak dibantah oleh Tergugat sehingga harus
diterima dan menjadi fakta hukum adanya ;
Menimbang, bahwa majelis telah memperhatikan bukti P.1 berupa Surat
Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa TenggaraTimur Nomor
A.004/18/A.68 tertanggal 31 Oktober 1968 atas nama KARAWANG PATI (bukti
P.1) dan bukti P.3 berupa Daftar Nama-nama Petani Dataran Umamanu dan
sekitarnya, dimana dari padanya diketahui bahwa ukuran tanah (U-7) yang
dimiliki oleh KARAWANG PATI adalah seluas 25.000 M2 (dua puluh lima ribu
meter persegi) ;
Menimbang bahwa karena dipersidangan dalil ke 9 gugatan Penggugat
sepanjang mengenai telah terjadi selisih luasobyek sengketa ini tidak mendapat
bantahan dari Tergugat maka dengan dalil tersebut menjadi daili tetap adanya ;
Menimbang, bahwa untuk keperluan pemastian letak, batas dan ukuran
obyek sengketa, maka Majelis telah melakukan pemeriksaan setempat dilokasi
obyek sengketa dan menemukan bahwa dalam perhitungan luas obyek sengekta ;
1. Menurut versi Penggugat telah sama sebagaimana luas obyek sengketa yang
tercantum dalam Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa
Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./68 tertanggal 31 Oktober 1968 atas
nama KARAWANG PATI (bukti P.1) yaitu 25.000 M2 (dua puluh lima ribu
meter persegi ) dengan ukuran lebar 100 (seratus) meter dan ukuran panjang
250 (dua ratus lima puluh) Meter dan bahwa ukuran ini bersesuaian dengan
batas-batas tanah tetangga yang telah ada sebelumnya;
391

2. Menurut versi Tergugat,obyek sengketa luasnya tetap 25.000 M2 (dua puluh


lima ribu meter persegi) dengan ukuran lebar 78 (tujuh puluh delapan) meter
sedangkan ukuran panjangnya mencapai 320,50 (tiga ratus dua puluh koma
lima puluh) Meter namun ukuran panjang versi Tergugat ini dalam
pengukurannya dilapangan ternyata jauh melewati batas tanah dan masuk
kedalam tanah U-37 milik SAUL MBUARA LALU ;
Menimbang, bahwa atas perhitungan luas obyek sengketa tersebut diatas,
Majelis melihat bahwa perhitungan menurut versi Tergugat dimana lebar obyek
sengketa hanya mencapai 78 (tujuh puluh delapan) Meter adalah perhitungan yang
tidak sesuai denganPeta Umum dataran Umamanu (bukti P.2), sebab dengan
demikian maka selain denah obyek sengketa menjadi tdak bersesuaian lagi dengan
gambar situasi tanah-tanah disekitar obyek sengekta, juga membuat ukuran lebar
tanah Milik NNDELU REMI PAY (Tergugat) menjadi bertambah sedangkan
ukuran panjang tanah U-37 milik SAUL MBUARA LALU menjadi berkurang ;
Menimbang, bahwa mengenai dihentikannya pengukuran atas obyek
sengketa karena adanya selisih perhitungan luas pada tahun 2007 tersebut, Pasal
31 Ayat (2) Jo Pasal 30 Ayat (1) huruf b Peraturan Pemerintah RI No 24 thun
1997 tentang Pendaftaran Tanah menyatakan pada pokonya : jika didalam buku
tanah terdapat catatan sebagaimana Pasal 30 ayat (1) huruf b (catatan yang
cantumkan dalam pembukuan buku tanahnya mengenai belum lengkapnya data
fisik atau data yuridis tanah) yang menyangkut data yuridis, atau catatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) hurufc, d dan e yang menyangkut
data fisik maupun data yuridis, maka penerbitan sertifikat ditangguhkan sampai
catatan yang bersangkutan dihapu;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan tersebut diatas diketahui bahwa
walaupun data fisik obyek sengketa dinyatakan belum lengkap karena adanya
perselisihan luas sebagaimana disebutkan dalam pertimbangan sebelumnya,
namun hal itu tidak dengan serta merta menghapus status kepemilikan
KARAWANG PATI atas obyek sengketa, melainkan hanya menunda
diterbitkannya sertifikat hingga perselisihan itu diselesaikan baik melaui
musyawarah ataupun melalui penyelesaian di pengadilan (Vide Pasal 30 Ayat (1)
392

huruf c dan d Peraturan Pemerintah RI No 24 tahun 1997 tentang


Pendaftaran Tanah:
Menimbang, bahwa karena perselisihan mengenai data fisik (luas) obyek
sengketa tidak menghapus kepemilikan KARAWANG PATI atasobyek sengketa
diaman nama KARAWANG PATI tetap termuat dalam buku tanah obyek
sengketa, maka dengan demikian sejak pengukuran tahun 2007 itu dihentikan
hingga sekarang ini, obyek sengketa tetap menjadi milik dari KRAWANG PATI
atau mulik Penggugat sebagai ahli warisnya;
Menimbang, bahwa dalam dalil ke 10 gugatan Penggugat diuraikan
Penggugat bahwa: Tergugat juga hadir dalam pengukuran tahun 2007 namun
tidak membantah maupun melarang dilakukan pengukuran. Karena dipersidangan
dalil tersebut telah dikuatkan oleh Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi
THOMASKARAUTA NGGALUK, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi
SOUL MBUARA LALU, Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI , dan Saksi
KULLA NANGGI KEWA dan juga tidak dibantah oleh Tergugat maka dalil ke
10 Penggugat ini dapat diterima dan menjadi dalil tetap adanya;
Menimbang, bahwa mengenai berkurangnya luas tanah obyek sengketa
dalam pengukuran tahun 2007 tersebut, dipersidangan Saksi KALITU DOMU,
Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi
SOLEMAN PURA TANYA, Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK, dan
Saksi KABONDJU HARANG MBANI telah memberikan keterangan yang
bertautan bahwa : terjadinya kekuranagn 22 (dua puluh dua ) meter adalah
karena pada tahun 2005,NNDELU REMI PAY (Tergugat) telah membuat batas
tanah U-8 (tanah milik NNDELU REMI PAY) yang masuk menjorok kedalam
tanah U-7 (obyek sengketa) dan bahwa berdasarkan hal itulah maka KALOPAS
KAUKI LENDI, adik Penggugat memotong batas tanah dan memaki-maki
Tergugat;
Menimbang, bahwa atas fakta hukum tersebut diatas, Tergugat tidak
mengajukan bantahannya ;
Menimbang, bahwa atas fakta hukum tersebut diatas Tergugat telah
memberikan jawabannya dalam dalil ke 10 yang menyatakan bahwa: pada tahun
393

2005 Penggugat telah melakukan penyerobotan atas obyek sengketa sehingga


Tergugat melarang Penggugat melakukan kegiatan diatas obyek sengketa dan
karena itulah maka Penggugat bersama saudara-saudaranya telah memaki-maki
Tergugat sehingga dengan dasar itulah Penggugat dan Tergugat melakukan
perdamaian Tergugat atas sebagian obyek sengketa yaitu seluas 2.500 M2(dua
ribu lima ratus meter persegi) kepada Penggugat ;
Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 10 Jwaban Tergugat tersebut diatas,
dipersidangan dalil ini telah dikuatkan Saksi KALITU DOMU saksi TARRA
KAWODU NUNU, Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN PURA
TANYA, dan Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK, dan tidak pula dibantah
oleh Tergugat sehingga menjadi fakta hukum, namun tidak demikian halnya
dengan dalil ke 10 Jawaban Tergugat yang menyatakan bahwa Pengguga ttelah
mlakukan penyerobotan, dan oleh karenanya Majelis mempertimbangkannya
sebagai berikut ;
Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 10 Jawaban Tergugat yaitu sepanjang
yang menyatakan bahwa : penggugat telah menyerobot sengketa , karena dalam
pertimbangan sebelumnya, obyek sengketa telah dinyatakan sebagai milik
KARAWANG PATI dan telah terbukti bahwa penggugat adalah ahli waris dari
Almarhum KARAWANG PATI , serta karena telah terbukti pula bahwa obyek
sengketa tidak pernah beralih kepemilikannya dari KARAWANG PATI kepada
NNDELU REMI PAY (Tergugat), dan karena akibatdari penghentian pengukuran
tahun 2007, status kepemilikan obyek sengketa tidak berubah yaitu tetap atas
nama KARAWANG PATI maka dalil ke 10 Jawaban Tergugat mengenai
penyerobotan tanah oleh Penggugat ini menjadi tidak berdasarkan hukum dan
oleh karenanya haruslah diabaikan;
Manimbang, bahwa karena obyek sengketa benar dihaki oleh penggugat
sebagai warisan dari ayahnya, Almarhum KARAWANG PATI semnetara telah
nyata dalam pertimbanagn sebelumnya bahawadalam pengukuran tahun 2007,
ukuran lebar obyek sengketa telah berkurang sekitar 22 (dua puluh dua) Meter,
serta adanya fakta hukum bahwa tergugatlah yang telah membuat batas tanah
bagian Barat yang menjorok masuk selebar 22(dua puluh dua) meterkedalam
394

obyeksengketa, maka adalah cukup beralasan apabila diayakini oleh Majelis ,


bahwa penguasaan obyek sengketa oelh NNDELU REMI PAY (Tergugat) itu
telah melanggar hak subyektif penggugat dan bertentangan dengan kewajiban
hukum Tergugat sendiri sehingga harus dinyatakan sebagai perbuatan melawan
hukumnya Tergugat ;
Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 10 tergugat yang menguraikan
mengenai adanya pemotongan batas tanah dan caci maki dari Penggugat dan
Saudara-saudaranya yang ditujukan kepada Tergugat, karena dalam persidangan
Saksi KALITU DOMU, Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL
MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi THOMAS
KARAUTA NGGALUK dan Saksi KULA NANGI KEWA telah menjelaskan
halyang sama yaitu maka dengan demikian dalil ke 10 Jawaban Tergugat tersebut
haruslah diterima dan menjadi dalil tetap adanya ;
Menimbang, bahwa adapun dalil ke 10 Jawaban Tergugat mengenai
adanya perdamaian secara adat, perbuatan Penggugat dan Saudara-saidaranya
yang telah memotong batas tanah dan mencaci makib Tergugat, karena
dipersidangan KALITU DOMU, Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL
MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA , Saksi THOMAS
KARAUTA NGGALUK , dan Saksi KULLA NANGI KEWA yang
membenarkan hal tersebut dan bahwa dalil ini tidak mendapat bantahan dari
Penggugat sehingga dengan demikian dalil ke 10 Jawaban Tergugat sepanjang
mengenai telah dilakukannya perdamaian adat haruslah diterima dan menjadi dalil
tetap adanya;
Menimbang, bahwa keberadaan pardamaian adat sebagaiamana dalam dalil
ke 10 Jawaban Tergugat ini telah dilogikakan oleh Tergugat sebagai pengakuan
Penggugat (GIDION NGGABA WARANDOY) atas kepemilikan obyek sengketa
oleh Tergugat (NNDELU REMI PAY) sebagaimana diuraikan dalam dalil ke 13
Jawabannya ;
Menimbang, bahwa atas dalil ke 13 Jawaban Tergugat tersebut diatas,
karena dalam pertimbangan sebelumnya obyek sengketa telah diakui sebagai
milik KARAWANG PATI dan oleh karenanya keberadaan Tergugat diatas tanah
395

itu telah dinyatakan sebagai pembuatan melawan hukum, dan sebagaimana


keterangan Saksi KALITU DOMU, Sakasi TARRA KAWODU NUNU, Saksi
SAUL MBUARA LALAU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi THOMAS
KARAUTA NGGALUK , dan Saksi KULLA NANGI KEWA yang pada
pokonya menjelaskan bahwa : dalam perdamaian itu, tidak dibahas lagi
mengenai perselisihan batas tanah sengketa melainkan hanya semata-mata untuk
mendamaikan dua keluarga, maka diyakini oleh Majelis bahwa hingga selesainya
perdamaian Adat yang dilakukan pada tahun 2006 tersebut status kepemilikan
obyek sengketa tidak mengalami perubahan yaitu masih tetap dimiliki oleh
KARAWANG PATI ;
Manimbang, bahwa karena diyakini majelis bahwa perdamaian adat yang
diuraikan dalam dalil ke 10 jawaban dan dalam dalil 9 Duplik Tergugat
tidakmembawaperubahan status kepemilikan atas obyek sengketa maka dengan
demikian dalil ke 13 Jawaban Tergugat menjadi tidak sinkron mutatis mutandis
haruslah diabaikan ;
Menimbang, bahwa karena perselisiahn batas obyek sengketa
antaraPenggugat dan Tergugat tidak dibahas dalam perdamaian tahun 2006
tersebut, maka harus diyakini Majelis bahwa kondisi batas sebelah Barat obyek
sengketa masih dalam posisi masuk menjorok kearah Barat/ masuk kedalam
obyek sengketa sejauh 22 (dua puluh dua) meter, sehingga dengan demikian
adalah sinkron dan logis apabila dalam pengukuran tahun 2007 ditemukan bahwa
luas obyek sengketa sudah tidak sesuai lagi dengan luas yang tertera dalam Surat
Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
A.004/18/A,/68 tertanggal 3 Oktober 1968 atas nama KARAWANG PATI (bukti
P.1);
Menimbang, bahwa dalam dalil ke 11 dan dalil ke 12 gugatan Penggugat
diuraikan bahwa setelah irigasi masuk Desa Mondu Lambi tahun 2008, barulah
Tergugat mengklaim obyek sengketa sebagai miliknya dan atasnya diadakan
perdamaian ditingkat Desa dan dicapai perdamaian dimana Penggugat
memberikan 2 (dua) ekor babi dan 2 (dua) lembar kain kepada Tergugat dan
Tergugat membalas dengan memberikan 1 (satu) ekor kuda dan 1 (satu) buah
396

mamuli kepada penggugat serta Tergugat meminta sebagian obyek sengketa yaitu
seluas 2.500M2 (dua ribu lima ratus meter persegi) untuk diberikan kepadanya
dan disetujui oleh Penggugat;
Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 11 dan dalil ke 12 guagatan
Penggugat sepanjang mengenai telah diadakannya perdamaian antara NNDELU
REMI PAY (Tergugat) dan GIDION NGGABA WARA NDOY (Penggugat),
dipersidangan telah didengarkan keterangan Saksi TABRA KAWONDU NUNU,
Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Sakasi
THOMAS KARAUTA NGGALUK, dan Saksi KULLA NANGI KEWA yang
menyatakan bahwa perdamaian yang dilakuakan secara adat Sumba Timur
dengan pemberian 2 (dua) ekor babi dan 2 (dua) lembar kain dari Penggugat
kepada Tergugat dan sebaliknya pemberian 1 (satu) ekor kuda dan 1 (satu) buah
mamuli oleh Tergugat kepada Penggugat itu bukanlah terjadi ditahun 2008
melainkan terjadi ditahun 2006 sebagai akibat pertengkaran antara KALOPAS
KAUKI LENDI dengan NNDELU REMI PAY (Tergugat) atas perbuatan
KALOPAS KAUKI LENDI yang memotong batas barat tanah sengketa pada
tahun 2006;
Menimbang,bahwa keterangan para saksi tersebut diatas bersesuaian dengan
dalil ke 10 Jawaban Tergugat dan Duplik huruf H nya, sehingga dengan demikian
dalil ke 11 gugatan Penggugat yaitu sepanjang mengenani perdamaian baru
diadakan setelah tahun 2008 haruslah dinyatakn tidak terbukti dan dengan
demikian dalil ke 10 Jawaban dan huruf H Duplik Tergugat sepanjang mengenai
perdamaian dilakukan pada tahun 2006 menjadi terbukti dan oleh karenanya
menjadi dalil tetap adanya ;
Menimbang, bahwa adapun mengenai permintaan Tergugat atas sebagian
obyek sengketa yaitu tanah seluas 2.500 M2 (dua ribu lima ratus meter persegi)
yang menjadi bagian dalam dalil ke 12 guagatan Penggugat, karena
dipersidangan, saksi TARRA KAWODA NUNU menjadi satu-satunya Saksi yang
menguatkan dalil tersebut maka keterangan Saksi TARRA KAWODA NUNU
menjadi bukti yang berdiri sendiri dan haruslah diabaikan, sedangkan dalil ke 12
gugatan Penggugat tersebut menjadi dalil yang tidak terbukti;
397

Menimbang, bahwa dalam dalil ke 13, dalil ke 14, dalil ke 15 dan dalil ke
16 gugatannya Penggugat menyatakan pada pokoknya bahwa : setelah
perdamaian, Penggugat masih mengerjakan obyek sengketa namun dilarang oleh
Tergugat sehingga hal tersebut dilaporkan Tergugat pada Pemerintah tingkat
Kecamatan namun dalam pertemuan Tergugat meminta tambahan tanah dari
2.500 M2 (dua ribu lima ratus meter persegi) menjadi 10.000 M2 (sepuluh ribu
meter persegi) dan karena ditolak oleh Penggugat, Tergugat lalu menyerobot
sebagian obyek sengketa yaitu seluas 15.000 M2 (lima belas ribu meter persegi)
sehingga merugikan Penggugat:
Menimbang, bahwa mengenai dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut,
dipersidangan telah didengarkan keterangan Saksi TARRA KAWODU NUNU,
Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA Saksi
THOMAS KARAUTA NGGALUK, dan Saksi KULLA NANGI KEWA yang
saling bertautan sehingga menjadi fakta hukum bahwa : setelah KARAWANG
PATI meninggal dunia tahun 1995, masing-masing Saksi melihat Penggugat dan
saudara-saudara Penggugat lah yang mengerjakan obyek sengketa dan membuat
pematang batas, lalu setelah irigasi masuk pada tahun 2008, Terguga dan
anakanaknya membongkar pematang tersebut lalu menguasai obyek sengketa
seluas 15.000 M2 (lima belas ribu meter persegi) sedangkan sisanya yaitu seluas
10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi) masih dikuasai oleh Penggugat. Bahwa
permasalahan ini telah diajukan ke Pemerintah Kecamatan untuk diselesaikan:
Menimbang, bahwa selain Saksi-saksi dipersidangan telah pula diajukan
bukti surat P7 berupa Surat Panggilan Menghadap yang ke II (dua) dari
Pemerintahan Kecamatan Lewa Tidahu Bidi Praing tertanggal 10 Februari 2010
kepada Sdr. NNDELU REMI PAY, Sdr. Kornelis K. Mahana, Sdr. Kalopas K.
Lendi, dan bukti surat P.8 berupa Surat Pelimpahan Masalah yang dikeluarkan
oleh Pemerintahan Kecamatan Lewa Tidahu Bidi Praing kepada Kepala Kantor
Satuan Polisi Pamong Praja Kab, Sumba Timur Nomor
353/33/Trantib/LT/II/2010 tertanggal 22 Februari 2010 dimana kedua bukti ini
menjelaskan mengenai adanya upaya penyelesaian di tingkat kecamatan dan pada
tingkat Pemerintah Kabupaten:
398

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Penggugat tersebut, Tergugat telah


mengajukan bantahannya dalam dalil ke 12 dan dalil ke 13 Jawabannya yang pada
pokoknya menguraikan bahwa : pada tahun 2010 Terguga telah mengijinkan Sdr.
LUKAS KENDJU PRAING untuk mengolah sebagian obyek sengketa yaitu tanah
seluas 1 (satu) Hektar sebab Penggugat telah terlanjur sebarkan bibit lalu pada
tahun yang sama Sdr. YAHYA KANNA BILA dan KORNELIS KAWUTAK
MAHANA datang dengan membawa 1 (satu) ekor anak kerbau betina umur 6
(enam) bulan dan 1 (satu) ekor anak kerbau yang masih dijanjikan untuk meminta
obyek sengketa dari Tergugat
Menimbang, bahwa atas dasar dali ke 11 dan dalil ke 12 Jawaban Tergugat
tersebut, Tergugat telah melogikakan sebagaimana yang terurai dalam dalil ke 13
nya bahwa pemberian hewan oleh Pihak Penggugat kepada Tergugat sebagaimana
dalam dalil-dalil Tergugat tersebut membuktikan bahwa Penggugat telah
mengakui kepemilikan Obyek sengketa oleh Tergugat:
Menimbang, bahwa dalil ke 11, dalil ke 12 dan dalil ke 13 Jawaban
Tergugat tersebut telah dikuatkan oleh keterangan Saksi KULLA NANGI KEWA,
Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK, Saksi SOLEMAN PURA TANYA Saksi
LAZARUS LODU PEKUWALI. Saksi TARRA KAWODU NUNU yang secara
bertautan menerangkan bahwa : pada tahun 2010 obyek sengketa dikerjakan oleh
Sdr. LUKAS KENDJU PRAING seluas 1 (satu) Hektar dan sisanya seluas 1.5
(satu setengah) Hektar dikuasai oleh Tergugat dan bahwa tanah yang digarap
oleh Sdr. LUKAS KENDJU PRAING itulah yang kemudian dikuasai oleh
Penggugat hingga sekarang ini;\
Menimbang, bahwa atas adanya dalil-dalil Gugatan dan dalil-dali Jawaban
Tergugat tersebut diatas, Majelis telah memberikan pertimbangan sebagai
Berikut:
Menimbang, bahwa selanjutnya dipersidangan Saksi KULLA NANGI
KEWA, Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI, Saksi KALITU DOMU, Saksi
TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN
PURA TANYA, dan Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK telah pula
menjelaskan bahwa : selama ini obyek sengketa telah digarap baik oleh Penggugat
399

maupun oleh Tergugat. Bahwa keterangan Saksi-saksi ini tidak dibantah oleh
Penggugat maupun oleh Tergugat sehingga haruslah diterima menjadi fakta
hukum bahwa benar setelah dilakukan pengukuran tahun 2007, obyek sengketa
(tanah U-7) dikuasai bukan hanya oleh Penggugat namun juga
oleh Tergugat:
Menimbang, bahwa apabila fakta hukum yang menyatakan bahwa obyek
sengketa telah digarap baik oleh Penggugat maupun oleh Tergugat, ini
disinkronkan dengan fakta hukum bahwa Penggugat menggarap obyek sengketa
seluas 10.000 M2 (sepuluh ribu Meter persegi) atau seluas 1 (satu) Hektar dan
Tergugat menggarap seluas 15.000 M2 (lima belas ribu Meter persegi), lalu
disinkronkan pula dengan fakta hukum bahwa obyek sengketa adalah milik
KARAWANG PATI, maka akan diperoleh suatu alur logika hukum bahwa jelas
Penggugat tidak dapat dikatakan telah menyerobot obyek sengketa dan Tergugat
tidak dapat melarang Penggugat untuk menggarap obyek sengketa sebab obyek
sengketa adalah milik kepunyaan Penggugat yang diperolehnya melalui mewaris
dari ayahnya, KARAWANG PATI:
Menimbang, bahwa karena obyek sengketa telah dinyatakan sebagai milik
kepunyaan KARAWANG PATI maka perbuatan Tergugat yang telah membuat
pematang batas yang menjorok sejauh 22 (dua puluh dua) meter kedalam obyek
sengketa dan melarang Penggugat untuk menggarap obyek sengketa adalah
perbuatan melawan hukum sebab bertentangan dengan hak subyektif Pengugat
dan bertentangan pula dengan kewajiban hukum Tergugat sendiri:-
Menimbang, bahwa karena dalam pertimbangan sebelumnya, obyek sengketa
telah dinyatakan terbukti sebagai milik dari KARAWANG PATI dan telah
terbukti pula bahwa Penggugat adalah ahli waris KARAWANG PATI sehingga
berhak atas obyek sengketa, dan karena telah terbukti pula bahwa hingga sekarang
ini belum pernah terjadi peralihan hak milik atas obyek sengketa dari
KARAWANG PATI kepada NNDELU REMI PAY (Tergugat) maka mutatis
mutandis obyek sengketa bukanlah milik NNDELU REMI PAY (Tergugat):
Menimbang, bahwa karena obyek sengketa bukanlah milik NNDELU REMI
PAY (Tergugat) maka penguasaan NNDELU REMI PAY (Tergugat) atas
400

sebagian dari obyek sengketa yaitu sekuas 15.000 M2 (lima belas ribu meter
persegi) tanpa seijin dan sekehendak dari Penggugat adalah merupakan perbuatan
melawan hukum sebab telah melanggar hak subyektif Penggugat dan bertentangan
pula dengan kewajiban hukum dari Tergugat sendiri;
Menimbang, bahwa adapun mengenai dalil ke 14 gugatan Penggugat
sepanjang mengenai Tergugat meminta tambahan tanah dari 2.500 M2 (dua ribu
lima ratus meter persegi) menjadi 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi), karena
dalam pertimbangan sebelumnya dalil Penggugat mengenai pemberian sebagian
obyek sengketa berupa tanah seluas 2.500 M2 (dua ribu lima ratus meter persegi)
telah dinyatakan tidak terbukti dan karena dipersidangan tidak ada satu orang
Saksi atau satu bukti suratpun yang menguatkan dalil ke 14 Penggugat tersebut
maka mutatis mutandis dalil ke 14 Penggugat ini sepanjang mengenai Tergugat
meminta tambahan tanah dari 2.500 M2 (dua ribu lima ratus meter persegi)
menjadi 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi) menjadi tidak terbukti;
Menimbang, bahwa dipersidangan Tergugat telah mengajukan Jawabannya
atas dalil-dalil Penggugat tersebut melalui dalil ke 11, dalil ke 12, dalil ke 13 yang
pada pokoknya menyatakan bahwa pada tahun 2010 pihak Pengguga yaitu
LUKAS KENDJU PRAING YAHYA KANNA BILA dan KORNELIS
KAWUTAK MAHANA telah datang untuk meminta bagian dari obyek sengketa
yaitu selas I Ha (satu hektar) kepada Tergugat dengan membawa hewan sehingga
jelas terlihat bahwa tanah tersebut diakui oleh Penggugat sebagai milik sah dari
Tergugat;
Menimbang bahwa karena dalam pertimbangan sebelumnya telah
dinyatakan terbukti bahwa obyek sengketa adalah milik dari KARAWANG PATI
dan terdaftar atas nama KARAWANG PATI maka pernyataan Tergugat tentang
kedatangan pihak Penggugat untuk meminta sebagian dari obyek sengketa
menjadi tidak sinkron dan tidak beralasan hukum sehingga dalil perdamaian tidak
akan membawa akibat hukum apapun bagi kepemilikan KARAWANG PATI atas
obyek sengketa:- Menimbang, bahwa mengenai permintaan Penggugat agar diatas
obyek sengketa diletakkan Sita Jaminan (conversatoir beslag) berdasarkan
sangkaan yang patut dan cukup beralasan, bahwa Tergugat beritikad buruk yang
401

merugikan Penggugat dengan mengalihkan menjual/menggadaikan tanah sengketa


tersebut kepada pihak lain, karena dipersidangan Majelis tidak melihat terbuktinya
persangkaan Penggugat tersebut maka permohonan Penggugat tersebut haruslah
tidak dikabulkan;
Menimbang, bahwa karena Penggugat dapat mempertahankan sebagian
besar dari dalil gugatannya sedangkan Tergugat tidak dapat membuktikan dalil-
dalil jawabannya dan karena tujuan dari gugatan inipun tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku maka dengan demikian gugatan Penggugat haruslah
dinyatakan dikabulkan untuk sebagian
Menimbang bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan, sebagian maka
dengan demikian Tergugat haruslah dinyatakan sebagai Pihak yang kalah dan oleh
karenanya haruslah kepada Tergugat dibebankan untuk menanggung
seluruh biaya yang muncul akibat proses beracara dalam perkara ini:-
Memperhatikan, segala peraturan-peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan dengan perkara ini:
M E N G AD I L I
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian:
2. Menyatakan hukum bahwa Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum
KARAWANG PATI;
3. Menyatakan hukum bahwa petikan surat keputusan Kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur melalui Kantor Agraria Kabupaten Sumba
Timur sekarang kantor Pertanahan Kabupaten Sumba Timur mengeluarkan
Surat Keputusan atas nama Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara
Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 dan Nomor code :
U7 sesuai yang termuat dalam peta umum desa, atas tanah kering tersebut
yaitu atas nama KARAWANG PATI adalah sah menurut Hukum :
4. Menyatakan hukum bahwa Penggugat berhak atas tanah sengketa sebagai
tanah Negara bebas yang kuasai oleh Almarhum KARAWANG PATI yaitu
yang terletak di RT. 08 RW. 04 Dusun Praikaroku Desa Mondu Lambi,
Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur seluas 25.000 M dengan
batas-batas tanah sebagai berikut :
402

a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II:


b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/ Gunung;
c. Sebelah Barat : NNDELU REMI PAY (Tergugat);
d. Sebelah Timur : H.Maling dengan K. Mehang.
5. Menyatakan hukum bahwa Tergugat NNDELU REMI PAY yang ingin
menguasai dan mengerjakan sebagian tanah sengketa tersebut yaitu seluas
kurang lebih 15.000 M tanpa alas hak dan dasar hukum adalah perbuatan
malawan hukum :
6. Memerintahkan kepada Tergugat atau siapa saja yang mendapat hak dari
Tergugat untuk mengembalikan sebagian tanah sengketa yang telah
dikuasai atau dikerjakan oleh Tergugat seluas kurang lebih 15.000 M'
tersebut kepada Penggugat dengan tanpa syarat sebagai ahli waris yang
sah dan menghentikan segala aktifitasnya diatas tanah tersebut;
7. Menghukum Tergugat untuk menanggung segala biaya perkara yang
sampai hari ini di tetapkan sejumlah Rp.3.041.000.00,- (Tiga juta empat
puluh satu ribu rupih );
8. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya:-
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Waingapu pada hari Kamis tanggal 30 Juni 2016 oleh kami
ANGELIKY HANDAJANI DAY, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua,
BUSTARUDDIN, S.H, dan YEFRI BI MUSU, S.H, masing-masing sebagai
Hakim Anggota serta putusan mana diucapkan pada hari Kamis tanggal 30 Juni
2016 oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-hakim Anggota dalam
persidangan yang terbuka untuk umum dibantu oleh ADRIANA MOOY RESSA
sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat sendiri dan Kuasa
Hukum Tergugat;
HAKIM-HAKIMANGGOTA HAKIM KETUA
ttd ttd
I.B. MADE ARISUAMBA S.H. ANGELIKY H. DAY S.H.M.H.
ttd
ANAKAGUNG AYU DHARMA YANTHI, S.H., M.Hum.
403

PANITERA PENGGANTI
ttd

ADRIANAMOOYRESSA

Perincian Biaya Perkara:


1. Pendaftaran Perkara Rp 30.000,
2. Biaya Panggilan Rp 950.000,
3. Materai Rp 6.000,
4. Redaksi Rp 5.000
5. Biaya PS Rp.2.000.000
6. Biaya Proses Rp. 50.000,-
Jumlah Rp.3.041.000.-
(tiga juta empat puluh satu ribu rupiah)
UNTUKTURUNAN YANG RESMI :
PANITERA

PENGADILAN NEGERI WAINGAPU


BERTHA RIU PASSA
NIP: 1956022 1980I 2001
404

BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Praktik Pengalaman Beracara (PBB) yang kami laksanakan melalui kegiatan
Observi Pengadilan Negeri Waingapu Propinsi Nusa Tenggara Timur kami dapat
memberi kesimpulan bahwa:
Sistem peradilan yang dibangun dalam melaksanakan tugas dan
fungsi berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada,
bahwa dalam menangani suatu permasalahan dalam hal ini suatu
perkara baik itu perdata maupun pidana semua unsur penegakan
hukum harus melaksanakan fungsinya dengan sebaik mungkin
Dituntut kedisplinan yang tinggi dalam melaksanakan melaksanakan
tugas dan tanggungjawab
ketersediaan sarana dan prasarana sangat penting dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab, serta kegiatan yang
direncanakan dan yang akan dilaksanakan
Tahapan dalam proses penyelesaian suatu perkara tidak semerta
merta langsung pada putusan saja tetapi melalui beberapa tahapan
Dari Praktik Pengalaman Beracara (PPB) yang dilakukan mahasiswa dapat
merasakan semakin bertambahnya pengetahuan tentang setiap tugas dari
masingmasing struktur yang ada dalam peradilan, dari Mulai Ketua Wakil Ketua,
Majelis Hakim Organisasi Kepaniteraan, Kesekretariatan, dan lain-lain,
Memahami bagaimana proses berperperkara dalam Pengadilan, dan perjalanan
perkara tersebut, dari mulai masuknya perkara tersebut yang diajukan oleh para
pencari keadilan sampai dipersidangan dan diputuskan serta di eksekusi
Bentuk Kegiatan Praktik Peradilan Pidana dan Perdata adalah sebagai berikut :
Mengamati secara langsung fenomena yang berkaitan sekitar praktek
permasalahan yang dihadapi dilapangan yang ada di Pengadilan Negeri
Waingapu, Penerimaan Materi Pengenalan Struktur Pengadilan Negeri Waingapu,
Tanya Jawab (setelah menerima penyampaian materi), menyaksikan Praktik
Persidangan secara langsung Penyusunan Laporan. Setelah apa yang didapatkan,
405

baik pengetahuan atau pengalaman dalam proses berperkara di peradilan,


diharapkan mahasiswa ketika lulus dan masuk dalam lembaga peradilan bisa
langsung menyesuaikan dan menjadi mahasiswa yang kompeten dalam
bidangnya
B. Saran-saran
Beberapa rekomendasi atau saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut :
1. Penambahan kegiatan diskusi atau seminar adanya praktik peradilan pidana dan
peradilan perdata sehingga menambah wawasan dan pengetahuan,
2. Penambahan bentuk kegiatan berupa wawancara langsung dengan para pihak
Penggugat maupun Tergugal, dan atau para tersangka maupun pelapor sehingga
bisa lebih mengetahui dan memahami kasus yang sedang diikuti dalam
persidangan.
3. Sosialisasi diharapkan dapat dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum kegiatan
Praktik Pengalaman Beracara (PPB), sehingga mahasiswa dapat berusaha
semaksimal mungkin mengumpulkan data yang yang dibutuhkan.
406

DAFTAR PUSTAKA
Buku Kumpulan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, Kitab Undang-
undang Hukum Acara Perdata, Penerbit Pustaka Buana, 2014 Tim Program Studi
Ilmu Hukum - FISIP. Buku Panduan Praktik
Pengalaman Beracara Program Studi S1 Ilmu Hukum, Penerbit Universitas
Terbuka, 2015

Anda mungkin juga menyukai