Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pencemaran biasanya identik dengan adanya gangguan terhadap
lingkungan baik secara visual maupun perasaan tidak nyaman yang disebabkan
oleh sampah yang bersifat padat, cair, maupun udara. Pencemaran visual adalah
suatu gangguan yang menyangkut pencitraan secara kasat mata yang disebabkan
oleh adanya sampah visual yang merebah di lingkungan. Contoh sampah visual
diantaranya adalah spanduk, baliho, maupun MMT yang sudah tidak layak
dipajang namun masih bertebaran di pinggir jalan. Tentu saja hal ini menggangu
mata kita untuk menikmati keindahan alam semesta ini. Banyak kita menemui
spanduk atau MMT yang sudah tidak layak pajang dijejer di tepi jalan dan di
pemisah jalan, dipakukan pada pepohonan, ditempel di bangunan sekitar
kawasan strategis dengan sesuka hati. Tentu saja hal ini menimbulkan
ketidaknyamanan bagi semua orang baik dari segi visual maupun perasaan
emosional. Pencemaran visual ini seharusnya mampu dikendalikan dengan
tindakan yang baik dan benar, karena jika tidak maka akan menimbulkan
berbagai dampak buruk. Bayangkan saja jika pepohonan yang tumbuh subur
ditempeli papan reklame dengan cara dipakukan, tentunya pertumbuhan pohon
itu akan sangat terganggu. Sebagai manusia yang baik seharusnya kita mampu
menjaga keseimbangan alam, karena alam lah tempat kita melangsungkan
kehidupan. Sehingga tindakan konservasi sangat diperlukan dalam pelestarian
alam raya kita ini. Jika dilihat dari segi yang lebih mengerikan sampah visual ini
juga bisa berdampak buruk bagi keselamatan pengguna jalan, misalnya terdapat
papan baliho ataupun spanduk MMT yang tumbang dan jatuh mengenai
pengendara kendaraan bermotor, tentunya kecelakaan lalu lintas sangat
memungkinkan untuk terjadi. Hal inilah yang seharusnya diperhatikan oleh para
pemajang reklame yang kebanyakan tidak bertanggung jawab atas tindakannya
yang menodai citra kota maupun kenyamanan berkendara. Berdasarkan seminar
dari Pak Edwi, beliau berargumentasi bahwa, sesuatu yang dilihat secara terus-
menerus (lebih dari 63 kali) dapat menimbulkan rasa bosan dan kesal bagi orang
1
yang melihatnya (Muhammad Iqbal Ramadhan, 2013). Dan realita yang terjadi
adalah iklan luar ruang yang sifatnya liar dan tanpa kontrak waktu tertentu yang
kebanyakan dipasang di pinggir-pinggir jalan, dipaku di bawah pohon, diikat di
tiang listrik. Dengan jangka waktu yang sangat panjang hingga lebih dari 2 bulan
bahkan hingga bertahun-tahun, tentu hal seperti ini sangat mengganggu sekali.
Menurut pendapat dari Sumbo Tinarbuko, Dosen Komunikasi Visual ISI
Yogyakarta dan relawan pendiri dari komunitas Reresik Sampah Visual
bahwa, ruang publik seharusnya tetap menjadi ruang publik bukan menjadi
privatisasi oleh merek dagang dan promosi partai politik. Menurut beliau tempat
yang seharusnya indah, asri, dan nyaman dipandang mata tiba-tiba rusak karena
adanya sampah visual. Pohon-pohon yang seharusnya bisa hidup dengan umur
yang panjang, tersiksa dan mati karena tusukan-tusukan paku yang menempel di
batangnya. Tiang-tiang listrik, pagar dan dinding yang seharusnya bersih
menjadi kotor akibat ulah biro iklan penghasil sampah visual. Maka dari itu kita
sebagai manusia yang cinta terhadap citra dan kelestarian alam hendaknya
mampu untuk mengubah keadaan ini dengan melakukan upaya hierarki sampah
diantaranya mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah, dan daur ulang.
Ini adalah cara pengelolaan sampah visual yang sangat baik untuk
memanfaatkan produk-produk praktis yang tidak memiliki nilai guna menjadi
sesuatu yang memiliki keuntungan maksimal dan tentunya meminimalisasi
polusi sampah visual di lingkungan yang indah ini.

B. Rumusan Masalah
Rumusan permasalahan yang perlu diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengolah sampah visual khususnya spanduk bekas atau sudah
tidak layak pajang menjadi bahan pelengkap dalam pembuatan sepatu?
2. Bagaimana cara memperkenalkan produk sepatu yang komposisi
pelengkapnya spanduk bekas atau sudah tidak layak pajang kepada
masyarakat pada umumnya dan kalangan remaja pada khususnya?

C. Tujuan
2
Tujuan dari proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Meminimalisasi polusi sampah visual yang merusak tata citra lingkungan.
2. Mendaur ulang sampah visual guna mengoptimalkan pengolahan barang yang
sudah tidak memiliki nilai guna agar menghasilkan produk berkualitas.
3. Menghasilkan produk sepatu yang menggunakan sampah visual khususnya
spanduk bekas atau sudah tidak layak pajang sebagai bahan tambahan dalam
pembuatannya.
4. Mengembangkan produk sepatu berbahan tambahan spanduk bekas atau
sudah tidak layak pajang dalam bidang kewirausahaan.

D. Luaran yang Diharapkan


Dalam proyek ini luaran yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Terciptanya suatu hasil berupa produk sepatu berbahan tambahan spanduk
bekas atau sudah tidak layak pajang yang dapat diperkenalkan serta
dipasarkan kepada masyarakat.
2. Terciptanya peluang wirausaha mandiri yang bergerak dalam sektor
penjualan sepatu.
3. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa agar mampu berinovasi dalam bidang
kewirausahaan untuk memenuhi produk yang bermanfaat bagi masyarakat
dalam upaya peningkatan kelestarian lingkungan.
4. Publikasi ilmiah

E. Kegunaan Program
Manfaat yang diharapkan dari terlaksananya program ini adalah :
1. Bagi Pemerintah
a. Membantu meningkatkan pencitraan lingkungan yang bersih, sehat dan
nyaman.
b. Membantu mengatasi polusi sampah di lingkungan.
2. Bagi Masyarakat
a. Menambah wawasan masyarakat dalam ilmu pengetahuan di bidang
pengelolaan sampah.
3
b. Mengurangi polusi sampah visual yang mengganggu kenyamanan
masyarakat.
3. Bagi Akademisi
a. Meningkatkan pola pikir para pelajar dan mahasiswa dalam inovasi sebagai
upaya pengolahan kembali sampah visual.
b. Meningkatkan pola pikir para pelajar dan mahasiswa dalam kreatifitas
sebagai upaya peningkatan mutu suatu produk sepatu.

BAB II
GAMBARAN UMUM RANCANGAN USAHA
Produk sepatu berbahan tambahan spanduk bekas memang terlihat
asing bagi masyarakat, karena dalam kehidupan sehari-hari mereka menganggap
spanduk bekas hanyalah sebuah benda yang tidak memiliki nilai guna. Hal
tersebut terjadikarena masyarakat belum berani untuk melakukan tindakan yang
inovatif untuk mengurangi dampak polusi visual yang merusak tata citra
lingkungannya. Maka dari itu, perlu diciptakan inovasi agar polutan sampah
visual khususnya spanduk bekas menjadi sebuah produk bernilai guna, yang
mampu bergerak dalam bidang kewirausahaan dan tentunya di lain sisi mampu
meminimalisasi polusi sampah visual untuk menciptakan tata citra lingkungan
yang bersih, sehat dipandang, rapi dan nyaman. Maka dari itu perlu adanya
strategi pemasaran agar sepatu berbahan tambahan spanduk ini dikenal dan
diminati oleh masyarakat, diantaranya sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi sektor pasar berdasarkan demografi serta tipe pelanggan
atau mengetahui sasaran atau target pemasaran.
2. Memposisikan sesuai sektor yang telah diidentifikasi, sehingga produk
sepatu ini mampu diterima dengan baik oleh masyarakat.
3. Marketing mix yang meliputi:
a. Produk
Produk sepatu yang dihasilkan memiliki kelebihan sebagai berikut:
1). Memiliki bahan tambahan yang mudah didapatkan yakni spanduk
bekas atau sudah tidak layak pajang.
4
2). Memiliki desain yang unik dan menarik perhatian saat dikenakan.
3). Sepatu ini sangat fleksibel sehingga sangat cocok digunakan oleh
kalangan remaja maupun dewasa sesuai ukuran yang dikehendaki.
4). Sepatu ini mampu diproduksi dalam skala besar.
b. Tempat
Tempat pemasaran yang dijangkau sangat memungkinkan bagi sepatu
ini untuk dikenalkan dan dipasarkan.
c. Harga
Dengan bahan tambahan yang mudah didapat sehingga harga produksi
relatif murah, sehingga harga produk ini pun relatif terjangkau.
d. Promosi
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan produk ini adalah sebagai
berikut:
1). Melakukan pengenalan dan kegiatan jual beli secara langsung
kepada konsumen khususnya masyarakat dengan cara berjualan di
kampus UMS dan sekitarnya.
2). Melakukan pengenalan dan kegiatan jual beli secara tidak langsung
dengan menggunakan media broadcast SMS, BBM, maupun dengan
selebaran pamflet yang diberikan kepada para mahasiswa UMS dan
masyarakat sekitar kampus UMS.
3). Melakukan pengenalan dan kegiatan jual beli secara online, baik
dengan menggunakan media sosial seperti facebook, twitter, maupun
pemasangan iklan di website jual beli online.

BAB III
METODE PELAKSANAAN
5
A. Persiapan
Sebelum masuk dalam tahap produksi terdapat beberapa persiapan yang harus
dilakukan untuk menciptakan sistem produksi yang efektif dan efisien serta
mampu mempertahankan mutu produk secara optimal.

B. Pembuatan Pola
Membuat gambar desain di atas kain atau bahan imitasi dengan menggunakan
alat berupa pulpen, spidol dan penggaris.

C. Pemotongan Pola dan Penjahitan


Melakukan pemotongan sesuai dengan gambar desain serta menggabungkan
bagian-bagian sepatu dengan bantuan mesin jahit dan menggunakan lem sebagai
bahan perekat.

D. Perakitan
Menyatukan bagian sepatu yang sudah dibuat sebelumnya. Bahan yang telah
dijahit kemudian dibentuk dengan tangan menggunakan cetakan sepatu
berbentuk kaki yang terbuat dari kayu. Kemudian menyatukan bahan sepatu
yang sudah terbentuk dengan bagian bawah sepatu.

E. Finishing
Sebelum masuk dalam tahap pemasaran harus dilakukan revisi atau pemeriksaan
kembali hasil produksi. Apabila sepatu mengalami kerusakan atau cacat maka
dilakukan perbaikan. Jika memang sepatu benar-benar sudah jadi / selesai
diproduksi maka ditempelkan stiker ukuran sepatu, kemudian dipacking
menggunakan kardus.

F. Pemasaran

6
Pemasaran diawali pada kalangan mahasiswa. Mulai dari teman dekat, setelah
mendapat antusias dari teman dekat, lalu ke tiap-tiap fakultas dari satu
universitas dan kemudian dilanjutkan ke masyarakat luas.

G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah pemasaran selesai dilakukan, karena pemasaran
menentukan bagus tidaknya produk. Evaluasi mulai dari kualitas produk,
kemasan, dan harga yang ditetapakan per satu pasang sepatu.

7
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
NO. JENIS PENGELUARAN BIAYA (Rp)
1. Peralatan penunjang 3.250.000
2. Bahan habis pakai 6.870.000
3. Perjalanan 1.250.000
4. Lain-lain 1.250.000
JUMLAH 12.300.000

B. Justikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Keterangan
Pemakaian (Rp)
Mesin jahit 3 200.000
Mesin PON 3 500.000
Pisau seset 12 30.000
Cutter 4 10.000
Palu 3 10.000
Tang 2 15.000
Sepatu kayu 5 30.000
Kompor 1 50.000
Alat semprot 4 20.000
Sikat gigi 3 5.000

8
Gunting 2 5.000
Spidol 2 3.000
Penggaris 2 2.000
SUBTOTAL 2.930.000

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Kain bahan
Bahan baku 30 40.000/meter
sepatu
Spons Bahan baku 30 10.000/meter
Tali Bahan baku 30 3.000/meter
Pur CE Bahan baku 30 15.000/meter
Ujung keras Bahan baku 30 10.000/meter
Sol Bahan baku 30 20.000/kodi
Tekson Bahan baku 30 10.000/kodi
Embos merek Bahan baku 30 5.000/kodi
Spanduk
Bahan baku 30 20.000/kodi
bekas
Kardus Bahan baku 30 15.000/kodi
Lem Bahan baku 4 15.000/buah
Benang jahit Bahan baku 60 15.000/buah
Bahan baku
Lateks 30 30.000/buah

Aksesoris Bahan baku 30 10.000/buah


SUBTOTAL 6.870.000

9
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Keterangan
Perjalanan (Rp)
Pabelan- 3
Sukoharjo Pemasaran
250.000
dan Produk
sekitarnya
Sukoharjo- Pemasaran 3
500.000
Surakarta Produk
Sukoharjo- Pemasaran 3
500.000
Jogja Produk
SUBTOTAL 1.250.000

4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Keterangan
Pemakaian (Rp)
Pengiriman
30 50.000
barang
Pamflet 50 50.000
Upah
1 1.000.000
penjahit
Biaya website 1 50.000

10
Listrik 1 100.000
SUBTOTAL 1.250.000

C. Jadwal Kegiatan
No. Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1. Persiapan
2. Survei Kondisi Sekitar Masyarakat
3. Pelaksanaan Program Penelitian :
a. Di lapangan
b. Pencarian alternatif data
c. Observasi lahan
d. Penyuluhan
e. Pengolahan dan penanaman lahan
4. Evaluasi
5. Penyusunan Laporan
6. Pengadaan
7. Laporan Akhir

11
DAFTAR PUSTAKA

Jamal, Famella.2014. Sampah Visual Bersihkan,


http://www.chunielciiguniess08.blogspot.com/, (diakses 11 Juni 2015
pukul 18.15 WIB)

Iqbal, Muhammad Ramadhan. 2013. Gangguan Sampah Visual di Bumi Pertiw,


http://www.green.kompasiana.com/, (diakses 12 Juni 2015 pukul 13.30
WIB)

12

Anda mungkin juga menyukai