Asam Mefenamat
Asam Mefenamat
pH adalah angka yang menunjukan derajat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan.
Pengukuran pH dapat dilakukan beberapa cara antara lain menggunakan kertas, zat warna dan
yang saat ini umum digunakan adalah pH meter. pH meter adalah alat pengukur pH dengan
ketelitian yang sangat tinggi. pH meter ini terdiri dari alat ukur dan sensornya yakni elektroda
gelas. Sensor berfungsi mendeteksi jumlah konsentrasi ion hydrogen, yang kemudian dinyatakan
dalam bentuk beda potensial sedangkan pH meter mengubahnya dalam satuan pH. Untuk
mengetahui benar tidaknya pengukuran pH, kita perlu mengetahui ketelitian dan ketepatan alat
ukur serta sensor dari pH. Saat ini pengukuran pH tidak lagi menggunakan zat warna atau kertas,
tetapi sudah menggunakan elektroda yakni elektroda gelas yang menghasilkan potensial
berkaitan dengan konsentrasi ion hydrogen. (Poerwanto, 2008)
Alkalimetri merupakan metode titrasi asam-basa dengan menggunakan larutan baku sekunder
basa dan larutan baku primer asam
o Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis volumetrik
2. Reaksinya harus sederhana serta dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi yang
kuantitatif/stokiometrik.
3. Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen tercapai, baik secara kimia
4. Harus ada indicator jika reaksi tidak menunjukkan perubahan kimia atau fisika. Indikator
berfluorisensi sehingga metode ini juga dapat digunakan untuk penentuan kuantitatif.
Reaksi Identifikasi turunan asam salisilat seperti aspirin dapat digunakan reaksi
dengan Fe3+
yang membentuk warna biru sampai merah ungu tergantung dari jenis
Alkalimetri
Asam mefenamat dapat ditentukan kadarnya dengan metode alkalimetri. Alkalimetri
merupakan penetapan kadar untuk senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku
basa. Asam mefenamat adalah salah satu obat antiinflamasi nonsteroid derivat asam karboksilat yang
praktis tidak larut dalam air dan merupakan asam lemah dengan pKa 4,2 sehingga penetapan
kadarnya tidak dapat dilakukan dengan titrasi langsung melainkan dengan titrasi semi bebas air.
Titrasi semi bebas air adalah suatu cara titrasi asam-basa yang memakai pelarut yang masih
mengandung air seperti etanol (Alamsyah, 2007).
2.5.2 Prinsip Penetapan Kadar Asam Mefenamat
Berdasarkan prinsip alkalimetri pada titrasi asam mefenamat dengan larutan NaOH 0,1 N
terjadi reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam (asam mefenamat)
dengan ion hidroksida yang berasal dari basa (larutan NaOH 0,1 N) untuk menghasilkan air
(Rohman, 2007).
Pada penetapan kadar asam mefenamat dengan metode alkalimetri digunakan larutan NaOH
0,1 N sebagai larutan pentiter yang telah dibakukan terlebih dahulu dengan larutan baku primer
kalium biftalat.
2.5.4 Indikator
Pada penetapan kadar asam mefenamat dengan metode alkalimetri digunakan merah fenol
sebagai indikator (Ditjen POM, 2009). Merah fenol merupakan indikator asam basa dengan trayek
pH 6,8 8,4. Indkator asam basa adalah zat yang berubah warna atau membentuk kekeruhan pada
suatu range (trayek) pH tertentu (Khopkar, 1990).
dapus
Alamsyah, A. (2007). Analisis Farmasi Secara Titrimetri. Medan: Universitas Sumatera Utara. Hal.
2, 5
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 4, 43.
Khopkar, S.M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press. Hal. 43.
Poerwanto, dkk. 2008. Instrumentasi dan Alat Ukur. Yogyakarta : Graha Ilmu
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Jakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 120, 136.
Tan Hoan Tjay, (1991), Obat-obat Penting, DirJen POM DepKes RI, Jakarta,3147.
Pudjaatmaka, H., (1894), Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, EGC,
Jakarta