Anda di halaman 1dari 4

Asam Mefenamat

2.3.1 Tinjauan Umum


Rumus bangun :
Rumus molekul : C15H15NO2
Nama kimia : Asam N-2,3-xililantranilat
Berat molekul : 241,29
Pemerian : Serbuk halus, putih atau hampir putih; melebur
o
pada suhu lebih kurang 230 disertai peruraian
Kelarutan : larut dalam alkali hidroksida, agak sukar larut
dalam klorofom, sukar larut dalam etanol dan metanol, praktis tidak
larut dalam air (Ditjen POM, 1995)

Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik; sebagai anti-inflamasi,asam mefenamat kurang


efektif dibandingkan aspirin. Asam mefenamat terikatsangat kuat pada protein plasma
dengan demikian interaksi terhadap obatantikoagulan harus diperhatikan. Efek samping
terhadap saluran cerna seringtimbul, terutama diare hebat pada orang lanjut usia. Efek
samping lainnya berdasarkan hipersensitivitas ialah eritem kulit dan bronkokonstriksi
(Ganiswarna,1995). Asam mefenamat merupakan derivat anthranilat (O-
aminobenzoat)dengan daya antiradang sedang. Plasma tnya adalah 2-4 jam. Obat ini
tidak dianjurkan untuk anak-anak (Tan Hoan Tjay, (1991).Metode identifikasi senyawa-
senyawa asam dapat ditahapkan sebagai berikut (Pudjaatmaka, H.,
(1894) :1.Penyandraan (organoleptis) dengan mengamati warna, bau, rasa dari suatuzat.
2.Penentuan sifat-sifat fisika seperti kelarutan, penentuan titik lebur, titik ddih,indeks
bias, kekentalan, bobot jenis, rotasi jenis dan lain-lain.3.Penentuan unsur-
unsur.4.Penentuan gugus fungsional yang khas dan proses pemisahan campuransecara
kimiawi.5.Penentuan jenis zat berdasarkan reaksi-reaksinya dengan zat-zat pereaksi.

pH adalah angka yang menunjukan derajat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan.
Pengukuran pH dapat dilakukan beberapa cara antara lain menggunakan kertas, zat warna dan
yang saat ini umum digunakan adalah pH meter. pH meter adalah alat pengukur pH dengan
ketelitian yang sangat tinggi. pH meter ini terdiri dari alat ukur dan sensornya yakni elektroda
gelas. Sensor berfungsi mendeteksi jumlah konsentrasi ion hydrogen, yang kemudian dinyatakan
dalam bentuk beda potensial sedangkan pH meter mengubahnya dalam satuan pH. Untuk
mengetahui benar tidaknya pengukuran pH, kita perlu mengetahui ketelitian dan ketepatan alat
ukur serta sensor dari pH. Saat ini pengukuran pH tidak lagi menggunakan zat warna atau kertas,
tetapi sudah menggunakan elektroda yakni elektroda gelas yang menghasilkan potensial
berkaitan dengan konsentrasi ion hydrogen. (Poerwanto, 2008)
Alkalimetri merupakan metode titrasi asam-basa dengan menggunakan larutan baku sekunder
basa dan larutan baku primer asam
o Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis volumetrik

adalah sebagai berikut :

1. Reaksinya harus berlangsung sangat cepat.

2. Reaksinya harus sederhana serta dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi yang

kuantitatif/stokiometrik.

3. Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen tercapai, baik secara kimia

maupun secara fisika.

4. Harus ada indicator jika reaksi tidak menunjukkan perubahan kimia atau fisika. Indikator

potensiometrik dapat pula digunakan.

Identifikasi kualitatif turunan anilin (asetaminofen, asetanilida, fenasetin, dsb)

diidentidikasi secara khas melalui reaksi indofenol, sedangkan untuk analisa

kuantitatif dapat dilakukan dengan cara gravimeti, kolorimetri, dan amperometri.

Turunana antranilat (fenamat) seperti asam mefenamat, asam meklofenamat, dsb

diidentifikasi dengan menggunakan reaksi oksidasi atau kondensasi yang mengubah

struktur difenilamin. Reaksi dengan formaldehida dapat membentuk senyawa yang

berfluorisensi sehingga metode ini juga dapat digunakan untuk penentuan kuantitatif.

Reaksi Identifikasi turunan asam salisilat seperti aspirin dapat digunakan reaksi

dengan Fe3+

yang membentuk warna biru sampai merah ungu tergantung dari jenis

pelarut dan pH (Ebel, 1992).

Alkalimetri
Asam mefenamat dapat ditentukan kadarnya dengan metode alkalimetri. Alkalimetri
merupakan penetapan kadar untuk senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku
basa. Asam mefenamat adalah salah satu obat antiinflamasi nonsteroid derivat asam karboksilat yang
praktis tidak larut dalam air dan merupakan asam lemah dengan pKa 4,2 sehingga penetapan
kadarnya tidak dapat dilakukan dengan titrasi langsung melainkan dengan titrasi semi bebas air.
Titrasi semi bebas air adalah suatu cara titrasi asam-basa yang memakai pelarut yang masih
mengandung air seperti etanol (Alamsyah, 2007).
2.5.2 Prinsip Penetapan Kadar Asam Mefenamat
Berdasarkan prinsip alkalimetri pada titrasi asam mefenamat dengan larutan NaOH 0,1 N
terjadi reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam (asam mefenamat)
dengan ion hidroksida yang berasal dari basa (larutan NaOH 0,1 N) untuk menghasilkan air
(Rohman, 2007).
Pada penetapan kadar asam mefenamat dengan metode alkalimetri digunakan larutan NaOH
0,1 N sebagai larutan pentiter yang telah dibakukan terlebih dahulu dengan larutan baku primer
kalium biftalat.
2.5.4 Indikator
Pada penetapan kadar asam mefenamat dengan metode alkalimetri digunakan merah fenol
sebagai indikator (Ditjen POM, 2009). Merah fenol merupakan indikator asam basa dengan trayek
pH 6,8 8,4. Indkator asam basa adalah zat yang berubah warna atau membentuk kekeruhan pada
suatu range (trayek) pH tertentu (Khopkar, 1990).

dapus

Alamsyah, A. (2007). Analisis Farmasi Secara Titrimetri. Medan: Universitas Sumatera Utara. Hal.
2, 5

Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 4, 43.

Ebel. 1992. Obat Sintetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Khopkar, S.M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press. Hal. 43.

Poerwanto, dkk. 2008. Instrumentasi dan Alat Ukur. Yogyakarta : Graha Ilmu

Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Jakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 120, 136.

5.Ganiswarna, Sulistia G., (1995), Farmakologi dan Terapi, PT Gaya Baru,Jakarta,2176.

Tan Hoan Tjay, (1991), Obat-obat Penting, DirJen POM DepKes RI, Jakarta,3147.

Pudjaatmaka, H., (1894), Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, EGC,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai