Anda di halaman 1dari 19

JURNAL/ LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI I

PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI AMOXICILLINE

KELOMPOK 2 :
 CHARLES ZULKIFLY MALONDA (1903067)
 SALSABILA DAENG SOLO (1903054)
 FATHURRAHMAN BAHANSUBU (1903035)
 FIRLY MAMONTO (1903020)
 SYAHNAZ Z. K. KIYAI (1903070)
 RADINA SALAMA (1903085)
 MIFTA PUTI (1903080)

DOSEN PENGAMPU :

AHLAN SANGKAL, S.Pd.,M.Si


NIDN. 09 180691 01

MUH. HIDAYAT, S.Farm.,M.Si


NIK. 19 200493 74

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH MANADO
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Antibiotikmerupakangolonganobat yang paling banyakdigunakan di
duniaterkaitdenganbanyaknyakejadianinfeksibakterimenurut WHO (2006),
rumahsakitselalumengeluarkanlebihdariseperempatanggarannyauntukbiayapenggunaanantibiotik
di Negara yang sudahmaju 13-37% dariselurupenderita yang di rawat di rumahsakitmendapatkan
antibiotic baiksecaratungggalmaupunkombinasi, sedangkan di Negara berkembang 30-80%
penderita yang menimbulkanmasalahresistensidanefekobat yang tidak di kehendaki,
olehkarenaitupenggunaan antibiotic harusmengikutistrategiperesepan antibiotic (Johns Hopkins
MedianeEtal, 2015).

Antibiotic secaraumumdiartikansebagaiobat yang melawaninfeksi yang


disebabkanolehbakteri. Antibiotikbekerjadenganmenyeranglangsunginfeksibakteri di
dalamtubuhkitalalumelemahkansehinggadapat di bunuhdengankekebalantubuhkitajika antibiotic
tidakdigunakansecaratepatakanmenimbulkanresistensibakkteriterhadap antibiotic
itusendirisehinggaakan di butuhkan antibiotic lain yang
berdosistinggidandapatmenimbulkanefeksamping (Budiyanto, 2012).

Antibiotic merupakanobat yang paling


banyakdigunakanterkaitdenganbanyaknyakeadaaninfeksibakteri yang dideritaolehbanyak orang
di sampingitupenggunaan antibiotic dapatmenimbulkanmasalahresistensidanefekobat yang tidak
di kehendaki (Juwono,2004).

Amoksilinadalahsalahsatujenis antibiotic yang paling banyakdigunakandidunia. Indonesia


sendrimerupakan Negara pengguna Amoxicillin terbanyaksebagai regimen
terapiuntukmengobatipenyakitinfeksi. Amoxicillin adalahsenyawa penicillin semi
sintetikdenganaktivitas anti bakteri spectrum luas yang
bersifatbakterisidefektifterhadapsebagianbesarbakteri gram positifdan gram negative yang
pathogen. (Joenoes,NZ, 1990)

Analisiskualitatifbertujuanuntukmenemukandanmengidentifikasisuatuzat,
sedangkananalisiskuantitatifbertujuanuntukmenetukanjumlah/banyaknyazatjadianalisiskualitatifb
erhubungandenganunsur, ion, atausenyawaapa yang terdapatdalamsuatusampel,
sedangkananalisiskuantitatifberhubunganberhubungandenganberapabanyaksuatuzattertentu yang
adadalamsampelzat yang di tetapkan di sebutkonstituen yang
diinginkanatauanalitsedangkanjumlahbanyaknyasuatuzatdalamsampelbesarnyadinyatakansebagai
kadarataukonsentrasi, misalnyapersenberat, molar, gram perliter, atau PPM. (Sitidarsiti
dkk,2007)

Dalambidangfarmasikhususnyakimiaatauanalisisfarmasiseringdilakukananalisissediaanfarm
asi, baiksecarakualitatifmaupunkuantitatif. Analisiskualitatif yang dilakukansepertiidentifikasi
organoleptic padapercobaan kali iniakandilakukananalisiskualitatif Amoxicillin.
Analisissenyawa amoxicillin (n) di
anggappentingkhususnyabagimahasiswafarmasikarenasebagaimana di ketahui antibiotic
memilikibeberapaaktifitasfarmakologis di antaranyamenghambatsintesispeptidoglikanatau proses
pentingdalamkehidupansuatumikroorganismemeskipunadaefeksampingsepertireaksihipersensivit
asdanmenimbulkanresistensi,
tetapiitulahpentingnyadilakukananalisisuntukmelihatbagaimanakualitatifmutudarisediaan yang
dibuat. Hal inilah yang melatarbelakangidilakukanpercobaanini.
(Sliwandono, 2000)

1.2 TujuanPraktikum
Mempelajaribagaimanacaramengidentifikasi amoxicillin melaluiujikualitatifdenganmetode
organoleptic, kelarutandanujiwarna.

1.3 ManfaatPraktikum
Mengetahuidanmemahamicaramengidentifikasi Amoxicillin denganmetode organoleptic,
kelarutandanujiwarna.

1.4 PrinsipKerja
Mengidentifikasi Amoxicillin melaluiujikualitatifdenganmetode organoleptic,
kelarutandanujiwarna.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 DasarTeori

Amoxicillin adalah salah satu senyawa antibiotic golongan beta-laktam dan memiliki nama
kimiaalfa- amino- hidroksil benzyl-penisilin. Obatiniawalnya di
kembangkanmemilikikeuntunganlebih di bandingkanampisilinyaitudapat di absoorbsilebihbaru
di traktus gastrointestinal. Obatinitersedaidalambentukamoksisilinetrihidratuntukadministrasi
oral danamoksisiline sodium
untukpenggunaanparental.Amoxicillintelahmenggantikanampisilinsebagai antibiotic yang
seringdigunakandiberbagaitempat (Brason, 2010)

Secara kimiawi, amoxicilline asam (2s,JR,6R)-6 [[(2R)-2-Amino-2-(4-hidroksi fenil)


asetil]amino]-dimetil-7-okso-4-tia-1-a2a-bikik10 [3-2-0] hepatana-2-karboksilat. (kawi et al,
2011)

(strukturkimia Amoxicillin)

Amoxicillinemerupakansalahsatu antibiotic golonganpenisiline yang banyakberedar di


pasarandanbanyakdigunakankarenahanya antibiotic golonganinirekatifmurah (harianto,2006)

Obatinitersediadalamberbagaisediaanseperti tablet, kapsul, suspense, oral, dan tablet


dispersible.

A. Analisis kualitatif secara umum

Analisis kualitatif adalah pengenalan senyawa obat dengan menggunakan sifat-sifat suatu
zat atau bahan baik sifat fisik maupun kimianya. Tekniknya didasarkan pada penggolongan obat
menurut jenis senyawa secara kimiadan bukan berdasarkan efek farmakologinya
( Harpolia,2017).
Analisis kualitatif bertujuan untuk menemukan dan mengidentifikasi suatu zat, analisis
kualitatif kandungan dengan unsure, ion atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel
( Harpolia,2017)

Analisis kualitatif dapat menggunakan 2 macam uji yaitu reaksi kering dan reaksi basah
reaksi kering ditetapkan untuk zat-zat padat dan dilakukan dalam keadaan kering, yaitu tanpa
melarutkan sampel, contohnya uji nyata dan uji mubiar beraksi. Sedangkan reaksi basah
diterapkan untuk zat-zat dalam larutan dimana satu reaksi berlangsung ditandai dengan
terbentuknya endapan, pembebasan gas,atau adanya perubahan warna. Pada umumnya analisis
kualitatif dilakukan dengan cara basah ( Harpolia,2017)

(1) Analisis kualitatif Amoxicillin


(i) Sifat fisik Amoxicilline ( Fauziah,2016)
1. Bentuk : serbuk hablur halus
2. Berwarna : putih
3. Bau : khas
4. Rasa : Pahit
5. Bilangan Molekul : 419,4 g/mol
6. Mengandung tidak khas dari 90,0% C16N19N3NaO

Penyakit infeksi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat, khususnya dinegara


berkembang seperti Indonesia salah satu obat andalan untuk mengatasi masalah tersebut adalah
antimikroba antaralain antibakteri/antibiotic merupakan obat yang paling banyak digunakan pada
infeksi yang disebabkan oleh bakteri ( Permenkes, 2011)

Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba pathogen,dan bersifat
sangat dinamis . secara umumproses terjadinya penyakit melibatkan 3 faktor yang saling
berinteraksi : faktor penyebab penyakit (agen)faktor manusia atau pejamu Cho2H dan faktor
lingkungan (Mazm R, 2008)

Menurut UNICEF penyakit infeksi merupakan penyebab kematian utama. Dan 9 juta
kematian pada balita pertahunnya didunia lebih dari 2 juta diantarannya meninggal akibat
penyakit ISPA

WHO melaporkan lebih dari 50% khusus penyakit infeksi berada diAsia Tenggara dan
subs/sahara Afrika.Dilaporkan, 3 perempat kasus infeksi pada balita berada di 15 negara
berkembang.
Analisis kualitatif adalah pemeriksaan ion atau unsure yang terdapat suatu unsure tunggal
atau campuran senyawa-senyawa dalam analisis kualitatif suatu zat atau unsure dalam sampel
dapat ditentukan melalui tahap-tahap :

(1) Analisis Pendahuluan ( Rahman.2009)


(2) Analisis sistematis ( Tim, 2012 )

Analisis pendahuluan merupakan pengamatan terhadap bentuk dan warna zat,reaksi nyata.
Mengamati reaksi terhadap senyawa-senyawa tertentu dan lain-lain. Sedangkan analisis secara
sistematis adalah menganalisis zat berdasarkan golongan yang paling sering digunakan adalah
analisis golongan system H2s. Syarat utamanya sampel harus dalam bentuk larutan (Tim,2012)

Prinsip pemeriksaan karoa menurut H2s adalah :

(i) Perubahan reagen selektif untuk mengendapkan ion-ion dalam golongan


(ii) Pembagian dalam golongan dan swb golongan : serta pemisahan ion-ion
(iii) Reaksi identifikasi dengan menggunakan reagen spesifik (Tim,2012)

Untuk tujuan analisis kualitatif,sistematik kation diklasifikasikan dalam lima golongan


berdasarkan sifat-sifat katunitu terhadap reagen sia. Dengan memakai apa yang disebut reagen
golongan sistematik dapat kita tetapkan ada atau tidaknya golongan-golongan ini untuk
pemeriksaan lanjut (Suhyo,2009)

5S dihitung sevagai antihidrat

( 2) Sifat Kimia ( Depkes,1999)

(i) Sukar larut dalam etanol dan methanol, tidak larut dalam kloroform dan eter, larut
dalam air
(ii) Ketika dilarutkan dalam air secara langsung akan berbentuk amoxicillin supensi oral
dengan Ph antara 5-7,5

Uji organoleptik dilakukan dengan mengamati bentuk,bau,warna dan rasa dari amoxicillin

Uji kelarutan dengan menggunakan aquadest 10 ml, methanol dan etanol sampai larut.

Uji warna menggunkan Fecl3 3%


Tabel Hasil pengamatan ( Maura Syafa Islami,2016)

Nama Uji Hasil


Oragnoleptik Serbuk putih kekuningan, berbau khas, rasa pahit
Uji Kelarutan Sukar larut dalam air dan methanol larut dalam etanol
Uji warna Bereaksi menghasilkan warna kehitaman dengan reagen
Fecl3

Tabel Hasil pengamatan ( Depkes Ri, 1974)

Nama Uji Hasil


Organoleptik Bau khas,serbuk berwarna putih,rasa pahit
Uji kelarutan (Larut dalam 100-1000)air sukar larut
Uji warna Reagen Fecl3 menghasilkan warna kehitaman (merah
intens, biru, ungu, atau hijau

B. Penyakit yang diobati Amoxicillin


Beberapa penyakit yang bisa diobati oleh Amoxicillin antara lain infeksi pada
telinga,radang tonsil,radang tenggorokan, radang pada
laring,bronetitis,pneunaonia,infeksi saluran kenuh,dan infeksi pada kulitAmoxicillin juga
digunakan untuk mengobati genomhea (Medica Store,2013)
Amoxicillin mampu mencegah pertumbs than bakteri. Mengobati infeksi bakteri
yang masih peka terhadap amoxicillin. Misalnya H. influenta, N.Gonore hac, dan
staphylococi, E. coli, presno cucci, streptocucci, actiroycosis, bronhibis, endoksradiks.
(Budiyanto, 2012)
Amoxicilin merupakan antibiotik yang digunakan dalam pengobatan berbagai
infeksi bakteri. (Kelly, beache. 2008).

C. Sejarah Obat amoxicillin


Amoxicillin ditemukan pada tahun l1958 dan digunakan secara medis pada tahun
1972 amoxicillin tersedia sebagai obat generic. pada tahun 2017 obat ini adalah obat ke
delapan belas yang paling sering di resepkan di Amerika Serikat dengan lebih dari 27
juta resep (Roy, Siben. 2012)
Amoxicillin merupakan salah satu dari beberapa turunan Semi sintesis dari asam
6- amino Penisilanat (6 - APA yang dikembangkan di Beecham inggris pada tahun 1960
an, obat ini mulai di jual pada tahun 1972, dan merpakan golongan amino penisilin
kedua yang dapat di pasarkan (setelah ampisilin pada tahun 1961). Co-amoxiclau mulai
dijual pada tahun 1981 Cravina, E.2014)
ketika Amoxicillin mulai dipasarkan pada tahun 1972. (Roy Jiben, 2012) Obat ini
termasuk dalam Daftar obat Esensial organisasi kesehatan dunia, obat yang perlu ada
dalam sistem kesehatan mendasar. obat ini merupakan salah satu antibiotik yang paling
sering diresepkan pada anak-anak (Kelly, Deider. 2008) Amoxicillin tersedia dalam
bentuk obat generik

D. HKSA Amoxicilin
Obat golongan penisilin, menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengganggu
reaksi transpeptidesi sintetes dinding sel bakteri. Dinding sel adalah lapisan/luar yang
unik pada setiap spesies bakteri. Dengan terhambatnya rekasi ini maka akan
menghentikan sintesis peptidoglikan dan mematikan bakteri (Katzung, 2007)
Secara spesifik amoxicillin memiliki antimikroba yang baik terhadap
mikroorganisme seperti Hacmophilus influenza, Eschericia coli, dan proteus mirabilis.
( Bruton et al, 2006)
Penisilin yang tahan asam, karena adanya gugus Penarik elektron seperti gugus
Peroksi yang terlihat pada rantai samping amino. gugus tersebut mencegah
penataulangan penisilin menjadi asam Penilat yang terjadi dalam suasana asam (Harpolia
2012)
Penisilin yang tahan terhadap B-laktamase. Karena adanya gugus merah (bulky)
pada rantai samping / amino, misalnya Cincin aromatic yang pada kedudukan into
mengandung gugus halogen atas metoksi (Harpolia, 2017)
Penisilin dengan spektrum luas, yaltu karena adanya, gugus hidrofil seperti NH2
pada rantan samping hingga penebusan obat melalui pori saluran protein membran
terluar bakteri gram negatif menjadi lebih besar (harpolia, 2017)
Penesilin yang aktif terhadapa bakteri gram negatif dan Pseudomonas aeruginosa
di sebabkan adanya gugus asidik pada rantai samping seperti COOH, SO3H, dan NHCO
(harpolia, 2017)
Penisilin yang bekerja sebagai (pra-obat) didapatkan melalui cara-cara sebagai
berikut :
1. Dibuat dalam bentuk gramnya
2. Menutupi gugus amino bebas 3. Membentuk ester pada gugus karbonil yang terikat
pada atom C3
Gugus Aktif senyawa Amoxicilin adalah gugus Cincin B-laktam yang berperan
sebagai anti bakteri. Berikut gugus aktifnya/ cincin B laktam (Richard,dkk.2007)

( Cincin B-Laktam )

2.2 Uraian Bahan


2.2.1. Amoxiciline (Kaur S, Relo. 2011)
Nama Resmi : AMOXICILLINE
Nama Lain : Amoksisilin
Rumus Molekul : C16H19N303S
Berat Molekul : 365,4 g/mol
Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk putih atau hampir putih


Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol; Sangat
sukar larut dalam aseton, praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam
eter
Indikasi : Infeksi saluran kemih, ototis media, susitis, bronchitis kronis,
salmoneloru Invasive, genore, juga untuk profikasis endoleraditis dan
lterapi tambahan pada meningitis listeria (Iso, 2018)
Kontra indikasi : hipertensitif terhadap betalaktam (Iso, 2018)
Dosis : Dewasa dan anak BB > 20 kg : sehari 200-500mg sebelum makan. anak
BB < 20kg : 20-4- mg/kg BB
Farmakologi : Amoksisilin resistensi terhadap inaktivasi oleh asam lambung, Hal ini
lebih cepat dan lebih benar-benar diserap daripada ampisilin bila diberikan
secara oral. konsentrasi Plasma puncak amoksisilin sekitar 5
mikrogram/mL telah diamah 1-2 jam setelah dosis 250 mg, dengan jumlah
yang terdeteksi hingga 8 jam. pergandaan dosis dapat melipat gandakan
konsentrasi.. Keberadaan makanan di dalam perut bisa menimbulkan
Pengurangan jumlah total yang diserap. Sekitar 20% terletak pada protein
plasma dan plasma waktu penuh 1-1,5 Jam telah dilaporkan. waktu penuh
mungkin berkepanjangan pada lansia dan pasien dengan gangguan ginjal.
(swetman, 2009)
Efek Samping : Reaksi kepekaan seperti tash eritomato
Penyimpanan : Makulopapular, urtikaria, Serum sickness, gangguan saluran pencernaan
(Iso, 2018)
Kegunaan : Antibiotik

2.2.2 Aquadest (FI Edisi III, 1979)


Nama Resmi : AQUADESTILATA
Nama Lain : Air suling
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,tidak mempunyai rasa
Rumus Molekul : H20
Berat Molekul : 18,02 g/mol
Rumus Struktur :

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


Kegunaan : Sebagai pelarut

2.2.3 ETANOL (FI Edisi III, 1979)


Nama Resmi : ACHTANOLUM
Nama Lain : Alkohol, etanol,etil alkohol
Rumus Molekul : C2H6O
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah


menguap dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas. Mudah
terbakardan memberikan nyala biru yang tak berasap
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut

2.2.4 METANOL (FI Edisi III, 1979)


Nama Resmi : METHANOL
Nama Lain : Methanol absolute
Rumus Molekul : CH3OH
Rumus Struktur :

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air membentuk cairan


jernih tidak berwarna
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, bau khas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut

2.2.4 FeCl3 (FI Edisi III, 1979)


Nama Resmi : FERRI CHOLORIDA
Nama Lain : Besi (III) Klorida
Rumus Molekul : CH3OH
Rumus Struktur :

Kelarutan : Larut dala air, Larutan berflorokrosi berwarna jingga


Pemerian : Hablur atau hablur serbuk hitam kehijauan, bebas warna jingga
dari gram hidrat yang telah terpengaruhi oleh kelembapan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi

BAB II
METODE PRAKTIKUM
3.1. Alat
 Timbangan Analitik
 Gelas Ukur (volume disesuaikan)
 Tabung Reaksi
 Pipet Tetes
 Beaker Gelas/Gelas Kimia/Gelas Piala
 Batang Pengaduk
 Lumpang dan Alu
 Sudip
 Corong
3.2.Bahan
 Aquadest
 Sampel Obat
 FeCl3
 Etanol
 Methanol
3.3.Cara Kerja
3.3.1.Uji Organoleptik
1. Siapkan alat dan bahan
2. Amati bentuk,warna,bau dan rasa dari sampel yang digunakan
3.3.2.Uji Kelarutan 
 Di dalam Air
1. Siapkan alat dan bahan
2. Gerus sampel sampai halus
3. Sampel yang sudah halus di timbang 100mg
4. Masukkan dalam tabung reaksi
5. Tambahkan air
6. Amati Kelarutannya
 Di Dalam Etanol
1. Siapkan alat dan bahan
2. Gerus sampel sampai halus
3. Sampel yang sudah halus di timbang 100mg
4. Masukkan dalam tabung reaksi
5. Tambahkan Etanol
6. Amati kelarutannya

 Di dalam metanol
1. Siapkan alat dan bahan 
2. Gerus sampai halus
3. Sampel yang sudah halus di timbang 100mg
4. Masukkan dalam tabung reaksi
5. Tambahkan methanol
6. Amati kelarutannya
3.3.3 Uji Warna
1. Siapkan alat dan bahan
2. Gerus sampel sampai halus
3. Timbang 1,5mg sampel,masukkan dalam tabung reaksi
4. Timbang 5 tetes FeCl3
5. Amati perubahan warna yang terjadi
6. Hasil dinyatakan positif,jika warna yang terbentuk warna ungu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
1. Uji Organoleptik

Bahan Warna Bau  Rasa Bentuk

Amoxiciline Putih Berbau khas Pahit Kaplet

2. Uji Kelarutan

Bahan Aquadest Etanol Metanol

Amoxiciline SukarLarut Tidak larut Tidak larut

3. Uji Warna

Perlakuan Hasil pengamatan

1,5 gr Amoxiciline + 5 tetes FeCl3 Coklat

4. Dokumentasi

No Dokumentasi Keterangan
.

1. Gerus sampel Amoxiciline sampai halus atau homogen

2. Sampel Amoxiciline yang sudah homogen diletakkan di


atas kertas perkamen
3. Sampel Amoxiciline di larutkan dengan aquadest

4. Sampel Amoxiciline dilarutkan dengan methanol

5.  Sampel Amoxiciline dilarutkan dengan etanol


\

6.  Sampel Amoxiciline ditimbang terlebih dahulu sebelum


diteteskan FeCl3
7.  Sampel Amoxiciline di taruh pada kaca arloji sebelum
diteteskan FeCl3

8. Sampel Amoxicilin yang telah di teteskan FeCl3


sebanyak 5 tetes

9. Hasil warna coklat pada sampel yang telah diteteskan


FeCl3

4.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan analisis kualitatif dengan menggunakan metode konvensional.
Zat akhir yang kami gunakan sebagai sampel yaitu amoxicillin. Amoxicilline Merupakan suatu
antibiotik semisentetik Penicilin yang memiliki cincin ß-laktam aktivitas sebagai antibakteri
yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan,termasuk antibiotik yang sering digunakan
dalam berbagai gram positif dan Gram negatif. Obat ini merupakan lini pertama untuk
Pengobatan infeksi telinga tengah obat ini juga dapat digunakan un tule mengobati Faringitis
streptokokus, pneumonia, infeksi kulit dan infeksi saluran kemih (Keelly,Deldre. 2008)
Antibiotik amoxicillin ini juga dapat digunakan pada terapi pneumonia dan penyakit lain,
termasuk infeksi bakteri pada telinga, tenggorokan, sinus, kulit, saluran kemih, abdomen dan
darah (kassaye dan Geneta, 2013);

Karakteristik sifat Amoxicillin yaitu molekul 419,95 gr/ml dengan titik leleh 132° Berwarna
putih praktis tidak berbau. sukar larut dalam air dan metanol. Tidak larut dalam benzena , Serbuk
hablur, dan larut dalam air. Ketika dilarutkan dalam air secara langsung pH pada suspensi oral
antara 5-7,5 (Depkes R1, 1995)
Alasan kami melakukan analisis kualitatif karena ingin mengetahui senyawa yang berlindung
dalam amoxicillin. Uji organoleptik sangat sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah
terjadi perubahan bau, warna dan rasa. Uji kelarutan dilakukan untuk mengetahui apakah
amoxicilin dapat larut dalam aquades, etanol, dan metanol yang dapat mempenngaruhi efek
terapi di dalam tubuh Khususnya dalam formulasi obat. Uji warna dilakukan untuk mendeteksi
adanya gugus hidroksil yang terikat pada inti aromatik, salah satunya gugus Fenol yang terdapat
dalam amoxicillin.

Adapun hasil Praktikum yang kami dapat dari uji organoleptik berbentuk kaplet. Berwarna putih.
Bau khas dan rasa pahit. Seharusnya menurut farmakope indonesia edisi V. Amoxicillin
berbentuk serbuk hablur. Putih. Praktis dan tidak berbau. Hal ini mungkin saja terjadi karena
bahan baku sudah terkontaminasi atau sudah disimpan terlalu lama sehingga terjadi degradasi
pada struktur kimianya. Selanjutnya adalah pengujian pelarutan amoxilin dengan berbagai
pelarut seperti aquades etanol dan metanol. Di Dalam etanol dan metanol sampel amoxilin tidak
larut dan tidak sesuai dengan literatur dimana menurut farmakope edisi V. Amoxicillin sukar
larut dalam air dan metanol hal ini dapat terjadi karena banyaknya kontaminasi atau predator di
dalam sampel sehingga dapat menurunkan kelarutan. Untuk uji menggunakan pereaksi fecl3
yang kami dapat berwarna coklat. Ini tidak sesuai dengan literatur farmakope karena seharusnya
berwarna biru , hijau merah ungu atau hitam. (Kementerian kesehatan, RI, 2014 buku farmakope
edisi v halaman 120 )

Menurut maura syafa islami 2016 dalam jurnalnya (analisis kualitatif dan kuantitatif bahan baku
amoxicillin ) menuliskan fecl3 dapat mendeteksi adanya gugus fenol dengan gugus fenol
umumnya menghasilkan warna merah intens, biru, ungu, atau hijau karena terbentuknya fenol
dengan ion Fe. Reaksi pada percobaan untuk pereaksi FeCl3.

Mekanisme reaksi dengan


menggunakan pereaksi fcl3, penambahan fecl3 pada amoxilin akan merubah warna larutan
menjadi kehitaman hal ini warna fecl3 dapat mendeteksi adanya gugus hidroksil yang terikat
pada inti aromatis salah satunya gugus fenol ( day end ander wood, 2002).

Dalam dunia farmasi analisis kualitatif sangat penting untuk memastikan jenis senyawa obat,
mengetahui sifat fisika dan kimia dari obat karena sangat mempengaruhi efek terapi yang akan
diberikan. Uji kelarutan dilakukan untuk membantu mengetahui apakah senyawa obat
terabsorpsi atau tidak sehingga seseorang farmasi dapat memformulasikan sediaan obat. Uji
warna dilakukan untuk mengetahui apakah sampel mengandung amoxicillin untuk mengetahui
kemurniannya.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Telah dilakukan percobaan identifikasi Amoxicilin melalui uji kualitatif dengan metode
konvensional. Pengujian yang dilakukan yaitu uji organoleptis,uji kelarutan, dan uji warna. Pada
pengujian organoleptis,hasil yang didapatkan yaitu Amoxicilin putih, berbau khas dengan bentuk
kaplet dan rasanya pahit. Untuk uji kelarutan didapatkan hasil yaitu Amoxicilin tidak dapat larut
dalam etanol dan metanol. Sedangkan pada Aquades Amoxicilin sukar larut. Pengujian yang
terakhir yaitu uji warna dengan menambahkan FeCl3 sehingga hasil yang didapatkan warna
coklat.
5.2. Saran
Sebaiknya selama praktikum bisa lebih teliti dalam melakukan praktikum hal ini
dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dalam / saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto. 2012. Peranan Bakteri Actinomycetes dalam industri Antibiotik, Journal online
Biosains, volume 1
Depkes R1. (1995). Farmakope Indonesia Edisi keempat. Jakarta: Departemen kesehatan
Republik Indonesia
Depkes RI. (1997). Farmakope Indonesia Edise Ketiga. Jakarta : Departamen kesehatan
Republik Indonesia
Floty.k.1978, Analytical profiles of Drugs substance, volume 7. New Brunswick. Academia
press, page 53-57
Harpolia, Cartika. 2017. Modul bahan ajar cetak farmasi. Kimia farmasi. Jakarta Selatan
Islami, maura syafa. 2016. Analisis kualitatif dan kuantitatif bahan baku Amoxicillin. Jurusan
Farmasi, fakultas Farmasi. universitas padjajaran. Jatinagor sumedang.
Joenez, N.Z. 1990. Ars prescribendi resep, Airlangga university Press. surabaya
kassaye, L dan Genete, G..2013. Evaluation and comparison of in-ultro dissolution profiles for
different brands of Amoxicilin capsule. African Health Sciences, XIII
Kelly, Deidre. (2008) Disease of the liver and biliary system in children (Edisi ke-3). chichester,
UK : wiley. Blackwell. Hlm 217
Ravina, E. (2014). The Evolution of Drug Discovery. Weinheim: wiley-vch. hlm. 262
Roy, jiben (2012). An Introduction to pharmacological sciences Production, chemistry,
techniques and technology. Cambridge: wood head pub. hlm 262
Siswandoro, dan soekardjo. 2000. Kimia medisinal Jilid II, Edisi ll. Airlangga university Press.
surabaya
Kaur S, Rao R, Nanda S. Amoxicillin: A Broad spectrum Antibiotik. int s pharm sel. 2011 May,
3 (3):30-)
Richard schwalbe, Lynn steele-moore, Avery c. Gooden. (2007). Antimicrobial seisceptibility
testing protocols. CRC Press

Anda mungkin juga menyukai