Ada 3 alternatif desain yang masing-masing dibuat untuk melihat pengaruh desain pasif
bangunan terhadap kinerja energinya. Berdasarkan modifikasi desain pasif bangunan, yaitu rasio
bukaan dengan dinding, lebar teritisan, dan jenis material dan insulasi untuk atap, dinding dan
kaca. Pada alternatif pertama, bangunan ditambahkan shading dengan lebar 1m dan pada
alternatif kedua tetap tidak menambahkan shading pada bangunan. Pada alternatif kedua, seluruh
selubung bangunan akan diganti menggunakan material berinsulasi tinggi, yaitu dengan
menggunakan kaca double pane clear high performance yang memiliki spesifikasi Low-e, Tvis
tinggi dan SHGC rendah, dengan mengganti material pada kaca, alternatif kedua memiliki U
Value yang lebih rendah dengan nilai 1.63. Hasil dari simulasi energy terhadap baseline dan
kedua alternatif tersebut,dapat dilihat bagan 1.
EUI (kWh/m2/tahun)
180
160
140
120
100
80 EUI (kWh/m2/tahun)
60
40
20
0
Baseline Alternatif 1 Alternatif 2
Berdasarkan Tabel 1 dan Bagan 1, dapat dilihat beberapa pengaruh perubahan desain pasif bangunan
terhadap kinerja energi bangunan.Saya memilih alternatif 2, karena menurut saya pada alternatif
2,mengubah material kaca menjadi material yang memiliki insulasi lebih tinggi. Namun, dengan
adanya pergantian pada material kaca yang memiliki U-Value lebih kecil pun memberikan pengaruh
positif terhadap kinerja energy pada bangunan.Pada alternatif 2 juga membuat bangunan lebih hemat
energy.Dengan analisa ini benar adanya dengan teori yang menyatakan bahwa semakin kecil U-
Value akan menghasilkan kinerja energi bangunan yang lebih baik.