Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

TA4121 KESTABILAN BAWAH TANAH

Kelompok 5:
1. Maria Pradnya Paramita 12114013
2. Patrick 12114015
3. Addien Wisnu Harnoko 12114020
4. M. Riski Afdol 12114024
5. Nabila Khairunnisa Ansory 12114029
6. Wahyuni Sri Lestari 12114032
7. Lanang Sanjivani 12114059
8. Alifianty Delila Imani S. 12114092

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
DATA PILAR STABIL

Pada tambang bawah tanah, nilai faktor keamanan (FoS) agar pillar stabil adalah 1,2. Adapun pada
data diatas, Pillar ID 3 dan ID 14 nilai FoSnya kurang dari 1,2 namun digolongkan ke dalam pillar yang
stabil. Hal ini dapat terjadi karena,

Pada Pillar ID 3, walaupun nilai FoS hanya 0,84 namun nilai perbandingan lebar dan tinggi
(w/h) pillarnya adalah 2,7 dengan lebar 8,1 m dan tinggi 3 m. Dengan perbandingan w/h yang
tinggi dan lubang bukaan (wo) hanya 3,6 m pillar mampu menahan stress yang diberikan.
Pada Pillar ID 14, walaupun nilai FoS hanya 1,13 namun pilar ini tergolong stabil karena nilai
Sp (Strength Pillar) lebih tinggi dari stress yang harus ditahan oleh pillar. Ditambah dengan
tingginya nilai w/h membuat pillar ini stabil.

1
DATA PILALR TAK STABIL

Pada tambang bawah tanah, nilai faktor keamanan (FoS) agar pillar stabil adalah 1,2. Adapun pada
data diatas, Pillar ID 16, ID 17 dan ID 25 nilai FoSnya lebih dari 1,2 namun digolongkan ke dalam
pillar yang tidak stabil. Hal ini dapat terjadi karena,

Walaupun nilai FoSnya tinggi, namun nilai perbandingan antara lebar pillar dengan tinggi
pilar (w/h) sangat kecil, bahkan kurang dari satu sehingga menyebabkan pillar tidak stabil.
Selain faktor diatas, kemungkinan adanya bidang diskontinyu, air tanah, dan sifat batuan pada
pillar yang heterogen juga perlu diperhatikan dalam menentukan stabil tidaknya kondisi
sebuah pillar.

2
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Setelah mendapatkan data penelitian terkait dengan kestabilan pillar yang dilakukan oleh Mohan
et al. (2001), Penulis diharapkan dapat memberikan rekomendasi terkait dengan besar perbandingan
lebar dan tinggi pillar (w/h) yang dibutuhkan agar didapatkan dimensi pillar yang aman (FoS 1,2).

Untuk mendapatkan nilai rekomendasi tersebut Penulis melakukan regresi terhadap grafik
hubungan FoS dan w/h pada setiap kondisi (kondisi stabil dan tidak stabil) dan didapatkan suatu
persamaan yang diharapkan mampu menjadi rekomendasi, yang dapat dilihat pada grafik dibawah.

HUBUNG A N A NTA RA W /H DE NG A N FO S
(STA BLE PI LLA R)
6

4
y = 0,1055x + 2,0056
R = 0,0262
FOS

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
W/H

G RA FI K HUBUNG A N W /H DE NG A N FO S
(FA I LE D PI LLA R)
1,6
1,4
1,2 y = -0,0783x + 1,1313
R = 0,0762
1
FOS

0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
W/H

Agar persamaan regresi dapat digunakan, maka nilai kepercayaan (R2) haruslah lebih besar dari
0,7. Namun, dapat dilihat pada grafik diatas, nilai R2 terlalu kecil. Pada grafik hubungan w/h dengan
FoS pada pillar stabil nilai R2 hanya 0,02 dan pada kondisi pillar tidak stabil nilai R2 hanya 0,07. Karena

3
nilai kepercayaan kedua grafik tersebut jauh lebih kecil dari 0,7 maka persamaan regresi tersebut tidak
dapat digunakan.

Oleh karena itu Penulis menggunakan cara lain untuk membuat suatu rekomendasi, yakni dengan
menarik suatu garis yang membatasi dua zona, yakni zona stabil dan zona tidak stabil (dilihat pada
grafik rekomendasi di bawah). Zona Stabil berada diatas garis pembatas, dan Zona Tidak Stabil
berada dibawah garis pembatas. Apabila data diplot berada di Zona Stabil, maka dapat diprediksi pillar
yang akan dibuat dengan nilai w/h tertentu akan stabil, dan apabila data diplot berada di Zona Tidak
Stabil, maka dapat diprediksi pillar dengan nilai w/h tertentu tidak stabil dan berpotensi untuk runtuh.

Pada grafik rekomendasi dibawah, masih terdapat kondisi stabil (titik biru) di bawah garis
pembatas. Kondisi ini merupakan kondisi anomali, dan menurut Penulis lebih baik terdapat kondisi
stabil di zona yang diprediksi tidak stabil daripada terdapat kondisi tidak stabil di zona yang diprediksi
stabil.

GRAFIK REKOMENDASI
6

4
FoS

1
Stable
Failed
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
w/h

4
Persamaan garis pembatas pada grafik rekomendasi:

Titik perpotongan garis pembatas dengan sumbu x dan sumbu y:

x1 = 0 x2 = 7,18
y1 = 2,23 y2 = 0
Dengan rumus:

1 1
=
2 1 2 1

Sehingga,

2,23 0
=
0 2,23 7,18 0

2,23
=
2,23 7,18

7,18 16,01 = 2,23

= 0,31 + 16,01

dengan y = Faktor keamanan (FoS)


x = Nilai perbandingan lebar dan tinggi pillar (w/h)

Dengan persamaan garis diatas, agar didapatkan nilai FoS = 1,2 maka, nilai w/h = 3,32.

Jadi, sesuai dengan persamaan diatas, agar pillar stabil maka nilai perbandingan antara lebar dan
tinggi pillar haruslah lebih dari 3,32. Namun kondisi ini bersifat ideal dan matematis, secara aktual perlu
dipertimbangkan faktor faktor lain, seperti lebar bukaan, kondisi batuan, bidang diskontinyu, dan lain
sebagainya untuk menentukan apakah suatu pilar akan stabil atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai