Makalah Teori Belajar Kognitif
Makalah Teori Belajar Kognitif
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Psikologi
Pendidikan
Disusun oleh:
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
Teori kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses belajar.
Kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa
mengamati, melihat, menyangka, memperhatikan, menduga dan menilai.
Dengan kata lain, kognisi menunjuk pada konsep tentang pengenalan. Teori
kognitif menyatakan bahwa proses belajar terjadi karena ada variabel
penghalang pada aspek-aspek kognisi seseorang (Mulyati, 2005).Belajar
kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur- unsur kognisi,
terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang
datang dari luar. Aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses
internal berfikir, yakni proses pengolahan informasi. Teori belajar kognitif
lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam
akal pikiran manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka didapat rumusan masalah:
1. Bagaimanakah pandangan teori kognitif tetntang belajar ?
2. Bagaimanakah teori pengolahan informasi tentang belajar ?
3. Bagainamakah teori konstruktivisme tentang belajar ?
4. Bagaimanakah konsep tentang lupa dan ingat ?
C. TUJUAN
Setelah dibuatnya makalah ini peserta didik diharapkan memiliki
kemampuan dalam:
1. Menjelaskan pandangan teori kognitif tetntang belajar
2. Menjelaskan teori pengolahan informasi tentang belajar
3. Menjelaskan teori konstruktivisme tentang belajar
4. Menjelaskan konsep tentang lupa dan ingat
BAB II
PEMBAHASAN
A. PANDANGAN BELAJAR
Pikiran yang berada pada diri manusia adalah alat yang sangat bermanfaat
dalam pembuatan makna dari suatu obyek atau stimulus. Dari setiap mili detik,
manusia melihat mendengar, merasakan sesuatu, dan pada saat itu juga
memutuskan apa yang sedang diamatinya, menghubungkanya dengan apa yang
telah diketahui sebelumnya, dan membuat keputusan apakah obyek yang telah
diamati itu perlu disimpan ataukah dilupakan begitu saja.
Pengkajian terhadap teori belajar kognitif memerlukan penggambraan
tentang perhatian, memori, elaborasi, rehearsal, pelacakan kembali, dan
pembuatan informasi yang bermakna.
Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilku manusia tidak ditentukan
oleh stimulus yang berada di luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada
diriya sendiri. Teori psikologi kognitif memandang belajar sebagai proses
pengfungsian unur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran untuk dapat mengenal
dan memahami stimulus yang datang dari luar.Dengan kata lain aktivitas belajar
manusia ditekankan pada proses belajar internal dalam berpikir, yakni proses
pengolahan informasi.
Teori belajar kognitif menekankan pada cara- cara seseorang
menggunakan pikiranya untuk belajar, mengingat dan penggunakan pengetahuan
yang diperoleh dan disimpan di dalam pikiranya secara efektif.
Teori belajar konstruktivistik menyatakan bahwa pendidik tidak dapat
memberikan pengetahuan kepada peserta didik, sebaliknya peserta didik harus
mengkonstruksikan penegetahuannya sendiri. Intisari teori belajar
konstruktivisme adalah bahwa belajar merupakan proses penemuan (discovery)
dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang.
B. TEORI BELAJAR PENGOLAHAN INFORMASI
Berbagai informasi yang memasuki pikiran setiap orang adalah melalui
alat alat penginderaan, seperti melihat, mendengar atau merasakan.Setiap
informasi yang masuk ke dalam alat penginderaan itu sebagian ada yang
diabaikan dan ada yang masuk kedalam alat penginderaan tanpa disadari. Namun
ada sebagian informasi disimpan sebantar di dalam memori dan kemudian
dilupakan.
Berbagai penelitian telah dilakukan terhadap memori manusia untuk
membatu para pakar teori belajar dalam menggambarkan proses mengingat
taupun melupakan informasi
Dalam model pangolahan informasi (Gage dan Berliner, 1984) tampak
bahwa stimulus fisik seperti cahaya, panas, tekanan udara, ataupun suara
ditangkap oleh seseorang dan disimpan secara cepat di dalam sistem
panampungan penginderaan jangka pendek (STSS).Apabila informasi itu
diperhatikan, maka informasi itu disampaikan ke memori jangka pendek (STM)
dan sistem panampungan memori kerja (WM). Informasi dalam STM dan WM
jika dilang ulang ataupun disandikan maka dapat dimasukan dalam memori
jangka panjang (LTM). Berikut di deskribsikan masing masing komponen dalam
teori pengolahan informasi.
c. Stimulus kesenjangan
Stimulus yang mampu membangkitkan perhatian sebagian
terhgantung pada efek kebaharuan, kompleksitas, dan
keunikannya.Pendidik dalam menjelaskan materi dengan
menggunakan gambar, dan memberikan sedikit tulisan sebagai
penjelasan akan lebih menarik dibandingkan dengan ketika pendidik
memberikan banyak tulisan dalam menjelaskan materi pelajaran.
d. Manding stimuli
Mand merupakan pernyataan verbal yang memiliki konsekuensi
tinggi.dalam pembelajaran misalnya, pendidik pada waktu
menjelaskan materi pelajaran tiba tiba menyatakan Nah! Sekarang
perhatikan benda benda disekeliling kamu!. Pernyataan verbal ini
memberi konsekuensi tertentu sehinngga peserta didik segera
memperhatikan benda n=benda yang ada di sekelilingnya.
2. Memori Jangka Pendek (STM) dan Memori Kerja (WM)
Kapasitas penampungan ini terbatas, kurang lebih tujuh penggal
informasi.informasi dapat digeser oleh informasi baru.STM adalah memori
kesadaran , yakni seseorang menyadari adanya informasi.
Informasi yang diamati dan diperhatikan oleh seseorang akan masuk
ke dalam memori jangka pendek (STM) atau memori kerja (WM) melalui
STSS. STM merupakan bagian dari memori dimana suatu informasi pada
akhirnya dipikirkan untuk disimpan.Apabila seseorang berhenti
memikirkakn informasi yang baru masuk, maka informasi akan segera
hilang dari STM nya.
Salah satu cara untuk menyimpan informasi ke dalam STM adalah
memikirkan atau mengucapkanya secara terus menerus. Proses
mempertahankan informasi di dalam STM melalui pengulangan disebut
reharsal.Reharsal ini penting dalam belajar karena semakin lama informasi
itu berada di STM , semakin besar peluangnya untuk dialihkan kedalam
LTM.
KESIMPULAN