Anda di halaman 1dari 4

Rumus yang harus diingat perawat bag.

1 (Hasil COPAS)
1. Rumus Tetesan Cairan infus
Terkadang sebagai perawat, menghitung tetesan perawat lebih sering dilakukan
dengan ilmu kirologi, walaupun ada beberapa yang tepat, namun tak banyak juga
yang benar-benar meleset jauh, karena kondisi pasien tak bisa semua modal
kirologi, beberapa penyakit gagal organ akan sangat berdampak buruk akibat
kelebihn cairan yang kita berikan.
Sambil mereview lagi, mari kita hitung rumus tetesan infuse Macro Jika yang
ingin dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari dengan modal kita
tahu jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya waktu, maka rumus nya
adalah:
Tetes/menit :
( jumlah cairan x 20 ) / ( Lama Infus x 60 )
Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis, maka rumusnya adalah
sebagai berikut:
Lama Infus:
( Jumlah Cairan x 20 ) / ( jumlah tetesan dlm menit x 60 )
Misal: seorang pasien harus mendapat terapi cairan 500 ml dalam waktu
4 jam, maka jumlah tetesan yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / (
4 x 60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42 tetes/menit begitupun untuk rumus
lama infuse tinggal dibali kaja.
Micro Selang infuse micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih
kecil dari macro, biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya
digunakan untuk bayi, anak dan pasien jantung dan ginjal.
Rumus untuk menghitung jumlah tetesan nya adalah sebagai berikut:
Jumlah tetes/menit :
(Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60)
Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah sebagai berikut:
Lama waktu :
( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60)

2. Rumus Rumpleed test


Rumpleed test biasanya dilakukan untuk mengetahui tanda gejala awal adanya
ptekee (bintik merah pada penderita DBD), ptekee muncul akibat pecahnya
pembuluh darah kapiler, sehingga pada fase awal tidak akan langsung muncul,
oleh karena itu tujuan rumpled test adalah untuk mengetahui lebih awal adanya
ptekee.
Rumus yang dipakai adalah (Sistole + Diastole) / 2, lalu tahan 5 10 menit.
Positif : Jika terdapat sepuluh atau lebih bintik merah, maka dikatakan
rumpled test positif,
Negatif : jika kurang maka disebut rumpled test negative.
Misal kita melakukan tensi darah hasilnya 120/80 mmHg (systole : 120, Diastole:
80), maka (120 + 80)/2 = 100 mmHg, maka kita pompa hingga alat tensi darah
menunjukkan angka 100 mmHg, kita tutup tepat di angka 100 dan tahan selama
5 10 menit, lepaskan baru kita hitung jumlah bintik merahnya. Rumpleed test
merupakan uji awal adanya gangguan trombosit pada penderita DBD, namun
bukanlah hal untuk menegakkan diagnose DBD.

3. Rumus Kebutuhan Cairan


Kebutuhan cairan pada tubuh data dihitung sebagai berikut:
Pada anak < 10 Kg ,
Maka 10 Kg dihitung 100 ml/ BB.
Misal BB 8 kg maka kebutuhan cairan adalah 8 x 100 = 800 ml/hari.

Pada anak dengan BB 10 - 20 Kg,


Maka 1000 ml pada 10 kg pertama dan ditambah 50 ml per Kg
penambahan berat badannya.
Missal BB = 15 kg, maka 1000 ml ditambah 5 x 50 ml maka menjadi 1250
ml/ hari ke butuhan cairannya.
Pada seorang dengan berat badan > 20 Kg
Maka rumusnya adalah 1 500 ml pada 20 kg pertama dan ditambah 20
ml/Kg sisanya,
Missal seseorang dengan BB 40 Kg, maka 20 kg pertama adalah 1500 ml,
sedangkan 20 kg sisanya x 20 ml = 400 ml sehingga kebutuhan cairan
seseorang dengan berat 40 kg adalah 1500 + 400 ml = 1900 ml/hari

4. Rumus luas Luka Bakar


Rumus luas luka bakar memang terkadang membuat kita harus lebih
mengerutkan dahi, karena memang sulit-sulit gampang dalam penerapannya.
Rumus pada bayi menggunakan rumus 10 - 20 %,
Jika tangan dan kaki yang terkena maka 10 %,
Jika kepala, leher dan badan depan dan belakang maka 20 %.
Untuk dewasa menggunakan rumus Rule of Nine

5. Rumus Body mass index (BMI)


Body Mass Index dicari menggunakan rumus : BB (Kg) / TB2 (m)
Hasil :
Underweight : Kurang dari 18.5
Normal : 18.5 - 24.9
Overweight/pre-obes : 25.0 - 29.9
Obes I : 30-34.9
Obes II : 35-39.9
Obes III : lebih dari atau sama dengan 40

Anda mungkin juga menyukai