kemenpora-PETUNJUK TEKNIS PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA DI DAERAH TAHUN 2016 PDF
kemenpora-PETUNJUK TEKNIS PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA DI DAERAH TAHUN 2016 PDF
Pengarah :
- Dr. H. Sakhyan Asmara, MSP
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda
Penanggungjawab :
Ketua :
- Arief Prahasta Soedarya,S.Pd, MP
Kepala Bidang Pendampingan dan Pengembangan Potensi
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda
Anggota :
- Dr. Sutrija, ST, M.Si
- Ahmad Arsani, S.IP
- Dra. Sapuroh
- Lailiah
- Kurnianto Kentjana, SH, M.Si
- Eko Sulistiawati, SH
- Tutut Bina Sulistiowati, SP., M.Si.
- Perwita Sari, SIP
- Ir. Zul Ichsan, M.Si
- Syamsul Qomar, SE
Sekretariat :
Tim Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda
Penerbit :
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda
Kementerian Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia
Gedung Graha Pemuda lantai 9
Jalan Gerbang Pemuda No. 3
Senayan, Jakarta 10270
Telp/Faks : (021) 5738158
Hal ini perlu mendapat perhatian dan pengelolaan yang professional. Oleh sebab itu
Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda terus melakukan pelbagai upaya untuk
mengoptimalkan program pengembangan kewirausahaan pemuda, sehingga dapat
menghasilkan wirausaha muda yang berprestasi dan berdaya saing. Buku ini diharapkan
menjadi bahan referensi dan acuan dalam pengembangan kewirausahaan pemuda.
Dengan rahmat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan
Kewirausahaan Pemuda di Daerah Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia tahun 2016 telah terwujud. Petunjuk Teknis Pelaksanaan ini diperuntukan bagi
pelaksana tugas dekonsentrasi di daerah dalam melaksanakan program Pelatihan
Kewirausahaan Pemuda, agar dapat berjalan secara optimal.
Tim Penyusun I
Sambutan Ii
Pengantar Iii
Daftar Isi Iv
BAB I .PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 2
C. Tujuan 3
A. Hakekat 5
D. Pelaksanaan Pelatihan 20
E. Evaluasi 20
V. PENUTUP 25
LAMPIRAN : Silabus Pelatihan Dasar Kewirausahaan Pemuda
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penduduk yang bekerja di atas 35 jam ke atas per minggu (pekerja penuh) pada
Agustus 2014 sebanyak 78,9 juta orang (68,80 persen), sedangkan penduduk
yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu sebanyak 6,7 juta orang (5,84
persen). Pada Agustus 2014, penduduk yang bekerja masih didominasi oleh
mereka yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 47,07 persen, sementara
penduduk yang bekerja dengan pendidikan Sarjana ke atas hanya sebesar 7,21
persen. Hal ini memberikan gambaran bahwa TPT usia pemuda masih
mendominasi.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
C. Tujuan
Tujuan pelatihan kewirausahaan pemuda adalah :
1. Mengembangkan minat dan motivasi pemuda untuk terjun ke dunia
wirausaha;
2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan tata
kelola usaha, produksi, pemasaran serta jejaring kemitraan bisnis;
3. Mengembangkan kemampuan wirausaha muda dalam upaya pengembangan
kewirausahaan di kalangan pemuda.
A. Hakekat
Pelatihan kewirausahaan pemuda merupakan bagian dari sistem pengembangan
kewirausahaan pemuda yang dikembangkan oleh Kementerian Pemuda dan
Olahraga sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 40 Tahun 2009 dan Peraturan
Pemerintah No. 41 Tahun 2011.
Ketiga tahapan pelatihan yang akan diselenggarakan ini didasarkan pada tahapan
perkembangan usaha WMP, yaitu pre start-up, start-up dan post start-up. Detail
dari masing-masing tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
Sasaran dari pelatihan dasar ini adalah pemuda yang memiliki minat untuk
memulai usaha (pre start-up stage). Setelah mengikuti pelatihan ini para
pemuda diharapkan memiliki motivasi yang kuat untuk berwirausaha,
menemukan ide usaha yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan potensi,
Sasaran dari pelatihan penguatan usaha ini adalah pada wirausaha muda
pemula yang berada pada tahap memulai usaha (the start-up stage) dan tahap
pertumbuhan awal usaha (early-growth stage). WMP yang berada pada tahap
ini sudah mulai menemukan masalah dalam belanja bahan produksi, proses
produksi, manajemen usaha, dan pemasaran. Pada sebagian WMP yang
berada pada tahap early-growth stage juga mulai dihadapkan pada persoalan
keterbatasan modal dan teknologi untuk menghasilkan barang dan jasa sesuai
dengan permintaan pasar.
Waktu (JPL)
No Materi
T P PL JLH
A Materi Dasar
3 Motivasi Kewirausahaan 4 - - 4
Jumlah 8 8
B Materi Inti
Jumlah 6 8 2 16
C Materi Penunjang
3 Field Tript 2 - 4 4
Jumlah 8
TOTAL 32
A Materi Dasar
Karakter Sukses: Change for
1 Pengenalan Teori 2
Success
Re-Orientasi Pola Pikir
Membangun Pola Pikir dan
2 dan Sikap Teori 2
Sikap Kewirausahaan Pemuda
kewirausahaan
a. Extra Ordinary
Motivasi Entrepreneur
3 Teori 4
Kewirausahaan b. Human Excellence for
Entrepreneur
Jumlah 8
B Materi Inti
Jumlah 16
C Materi Penunjang
Jumlah 8
TOTAL 32
6. Proses Pembelajaran :
Proses pembelajaran untuk menyampaikan seluruh materi pelatihan sebagaimana
diuraikan di atas, memerlukan waktu antara 3 s.d. 5 hari, tergantung pada
rancangan alokasi waktu dan ketersediaan anggaran. Dengan asumsi waktu
pelaksanaan pelatihan yang tersedia adalah 4 hari, maka dapat dirancang proses
pembelajaran sebagai berikut.
A. Persiapan
Pelaksana kegiatan pelatihan pada tahap awal harus mempersiapkan beberapa hal
sebagai berikut.
1. Tempat pelatihan, termasuk sarana akomodasi, tempat praktik dan tempat/gedung
untuk kegiatan belajar dalam kelas;
2. Surat-surat dan administrasi lainnya, antara lain:
a. Surat pemanggilan terhadap peserta mencakup tema, waktu, tempat, jadwal,
persyaratan atau bahan-bahan yang harus dipersiapkan/dibawa oleh peserta;
b. Surat undangan pembukaan pelatihan untuk pejabat dan mitra serta pelatih dan
narasumber;
c. Surat permohonan tenaga pelatih/narasumber pelatihan;
d. Surat keputusan pejabat (kepala dinas) tentang pembentukan panitia pelaksana
susunan kepanitiaan, pelatih dan peserta pelatihan;
e. Daftar hadir, blanko data pribadi peserta dan pelatih;
f. Blanko pemantauan proses pelatihan;
g. Blanko pendaftaran.
3. Pengadaan alat tulis kantor (ATK) pelatihan dan perlengkapan keperluan peserta
dan pelatih (training kit);
4. Penggandaan bahan-bahan belajar dan alat evaluasi;
5. Mengadakan rapat akhir persiapan pelatihan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengecek dan memeriksa segala kelengkapan
peralatan dan bahan serta kesiapan tenaga pelatih, panitia dan narasumber. Melalui
kegiatan ini dapat diketahui dan diambil tindakan untuk hal-hal yang diketahui masih
belum optimal disiapkan.
Agar penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan terkoordinasi dengan baik dan untuk
menghindari terjadinya tumpang tindih kepesertaan, diharapkan setiap penyelenggara
kegiatan pelatihan melakukan koordinasi dengan Dinas/SKPD yang mengelola urusan
kepemudaan di masing-masing daerah.
Oleh karena Kemenpora baru menyelenggarakan ToT pada tahun 2013 sampai
dengan 2015 dengan jumlah peserta yang terbatas, maka untuk pelatihan di daerah
dapat menugaskan seorang fasilitator yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:
1) Berpengalaman melatih secara andragogis;
2) Menguasai materi yang akan dilatihkannya;
3) Menguasai dasar-dasar kewirausahaan, psikologi pemuda, manajemen dan
pengembangan kapasitas usaha.
D. Pelaksanaan Pelatihan
Adapun tahapan pelaksanaan pelatihan kewirausahaan pemuda adalah sebagai
berikut:
1. Pendaftaran Peserta, Pelatih/Narasumber
2. Menempatkan Peserta di penginapan dan distribusi trainning Kit
3. Melaksanakan upacara pembukaan
4. Melakukan penjelasan teknis tentang proses dan hasil pelatihan kepada peserta
5. Mengadakan test awal (pre-test) dan tes akhir (pos-tes) kepada peserta serta me-
ngolah dan menginformasikan hasil test awal kepada pelatih
6. Melaksanakan review harian untuk menilai kemajuan pembelajaran, menilai proses
dan hasil pelatihan, merancang kegiatan tindak lanjut
7. Melaksanakan upacara penutupan serta penjelasan kegiatan tindak lanjut pelatihan
E. Evaluasi
1. Pengertian
Evaluasi terhadap pelatihan kewirausahaan pemuda dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam mengumpulkan
dan mengolah data serta menyajikan informasi yang akan dipergunakan sebagai
bahan pengambil keputusan untuk menentukan nilai dari seluruh aspek yang
berkaitan dengan penyelenggaran pelatihan kewirausahaan pemuda.
2. Sasaran
Sasaran evaluasi dalam Pelatihan Kewirausahaan Pemuda ini adalah:
a. Peserta
Terjadinya perubahan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap/peri-
laku peserta baik selama pelatihan maupun setelah pelatihan.
b. Fasilitator
Kemampuan fasilitator dalam penguasaan materi sajian, metode serta media
yang digunakan.
c. Penyelenggara
Pelayanan penyelenggara pelatihan termasuk kesekretariatan, konsumsi, akomo-
dasi dan lain-lain.
3. Aspek-Aspek
a. Peserta
Aspek yang dievaluasi adalah:
1) Pengetahuan
2) Sikap
3) Keterampilan
b. Fasilitator
Aspek yang dievaluasi adalah:
1) Penguasaan materi
2) Penggunaan metode dan alat bantu
3) Daya simpati, gaya dan sikap
c. Penyelenggara
Aspek yang dievaluasi adalah:
1) Program
2) Pelaksanaan
5. Format Evaluasi
Untuk mengetahui tercapainya tujuan pelatihan, diperlukan pengumpulan data
dengan cara menjaring data yang diperlukan kedalam sebuah format. Jenis dan
komponen evaluasi yang dapat diformatkan adalah :
Pelatihan kewirausahaan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam mendukung pencapaian pembentukan
5176 wirausaha baru pada tahun 2016 yang merupakan target kinerja yang ditugaskan
kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga.
A. Materi Dasar
Latar
Belakang Karakter merupakan faktor kunci dalam mengembangkan
usaha. Setiap orang dilahirkan dengan karakter yang berbeda,
begitu juga dalam dunia usaha. Para wirausaha mempunyai
DNA yang berbeda. Temukan karakter wirausaha sebagai
langkah awal, dan manfaatkan Kekuatan itu untuk menopang
kelemahan guna membangun usaha. Seorang wirausaha bukan
mesin serba bisa yang memiliki semua kemampuan, namun
seorang yang mampu mengorganisir dan mengintegrasikan
sumber daya. Baik internal dalam dirinya maupun eksternal dari
luar dirinya. Hal pertama yang akan diubah tentu saja faktor
internal; di mana dalam hal ini seseorang memiliki kuasa penuh
atas perubahan dirinya. Jika sebelumnya sulit berubah karena
menyalahkan faktor luar, maka seorang pengusaha sukses
akan mengubah dirinya menjadi orang yang pertama kali
menyalahkan dirinya jika terjadi ketidaksesuaian antara goal
dan pencapaian, dan dengan secara sadar melakukan
perbaikan.
2. MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN
Pokok
1. Latar belakang Indonesia Emas 2020
Bahasan
2. Penetapan tujuan pribadi sebelum memulai bisnis
Setelah Siap Diri (Goal) nya tercapai maka orang itu membuat
Outcome-nya (impian) diciptakannya Strategic Thinking Skills
lengkap dengan Systemic Thinking Skills menuju Relational
Skills.
Bisnis plan adalah hal yang selama ini diketahui bisa secara
lengkap menggambarkan bisnis dan perencanaan kedepannya.
Namun kendala dalam membuat bisnis plan adalah mengenai
rumit dan banyaknya item yang harus dilengkapi.
Untuk kreatif, jangan takut untuk bermimpi, karena itu sama saja
kita membatasi kreatifitas. Nantinya impian itu akan terukur
dalam tahap Dreamer- Realist -Critic. Yang harus diingat adalah,
semua langkah harus logis dan detil agar mudah dijalankan.
Pokok
1. Metode kreatif Walt Disney
Bahasan
2. Group Discussion
d) finance
Ini juga merupakan salah satu aspek yang sangat penting
dalam bisnis. Pemahaman terhadap finance tidak hanya
Tujuan
Pelatihan 1. Memahami bahwa wirausaha perlu memiliki perencanaan
yang matang tentang pengelolaan usaha baru.
2. Memahami bahwa pengelolaan usaha baru memerlukan
focus pada satu usaha saja sampai dengan titik tertentu dapat
mengembangkan bisnis ke arah lain.
3. Memahami cara agar bisnis awal ini bisa tetap konsisten
produktif.
4. Memahami bahwa strategi keuangan dalam perusahaan juga
penting untuk menjaga kelangsungan dan pengembangan
bisnis itu sendiri.
Pokok 1. Penyusunan tujuan bisnis
Bahasan
2. Penyusunan business process cari bisnis yang dijalankan
Latar Pada bisnis pemula, masalah yang sering kali terjadi adalah
Belakang gagal atau terlambat dalam merespon tantangan bisnis yang
muncul secara tidak terduga. Sebagai contoh: sangat lambat
dalam mendeteksi adanya peluang-peluang bisnis baru serta
dalam mendeteksi pergerakan yang dilakukan oleh kompetitor;
C. Materi Penunjang
1. CERITA SUKSES WIRAUSAHA MUDA PEMULA
2. FIELD
Durasi 4 Sesi (180 menit) Praktik Lapangan, 2 Sesi (90 menit) Teori
Latar
Game ini bertujuan untuk mengenalkan sejak awal tentang
Belakang
pelbagai karakter wirausaha yang dianggap penting dan perlu
dimiliki oleh para pemuda wirausaha dengan menggunakan
game peserta diajak bermain kompetisi yang berkaitan dengan
wirausaha sekaligus juga memberikan pelajaran tentang karakter
wirausaha.
Format game :
1. Peserta dikelompokkan sekitar 3-4 orang.
2. Peserta akan ditempatkan di lokasi dengan jarak sekitar 20
km dari tempat menginap dan dalam jangkauan kendaraan
umum.
3. Peserta akan melewati 3 - 4 pos pemberhentian dengan
masing - masing pos memiliki target tertentu yang harus
dicapai oleh peserta. Rancangannya sebagai berikut :
a. Pos I: Peserta ditugaskan untuk membantu pedagang
disebuah pasar tradisional (dipilih dan dilobby sendiri)
dengan target membantu pedagang tersebut untuk
mendapatkan omzet sebanyak-banyaknya dalam waktu 1
jam. Tim terbaik akan diberi privelige naik taksi/mobil
sewaan dari Panitia, Peserta lainnya diberi uang transport
naik angkutan umum.
b. Pos II: Peserta kembali ditugaskan untuk membantu
pedagang, diwajibkan semua makan (karena waktunya
bersamaan dengan jam makan siang). Targetnya adalah
mendapatkan pesanan delivery order sebanyak-banyaknya
(dinilai dari jumlah porsi yang dipesan). Waktu sekitar 2
jam.
c. Pos III: Peserta diberi uang sekitar Rp 200 Ribu (misalnya)
dan diberi kebebasan untuk menentukan akan berbisnis