Materi Aplikasi Matlab Pada Teknologi Proses STTN PDF
Materi Aplikasi Matlab Pada Teknologi Proses STTN PDF
Oleh
Gde Pandhe Wisnu Suyantara
visnhu.suyantara@gmail.com
Daftar Isi
2.2. Waktu steady state tangki bocor (mencari nilai nol fungsi/root finding problems dan integrasi numeris)
.............................................................................................................................................................. 7
2.3. Kecepatan dan debit aliran cairan diantara dua tangki (root finding problems) ................................... 10
2.4. Pencampuran di dalam tangki dengan pemanas (penyelesaian persamaan diferensial ordiner simultan)
............................................................................................................................................................ 14
2.5. Distribusi suhu pada batang logam diantara dua dinding panas (penyelesaian persamaan diferensial
ordiner dengan permasalahan nilai batas, boundary value problem)................................................... 20
3. Latihan .................................................................................................................. 36
3.1. Penentuan dew point campuran .......................................................................................................... 36
3.3. Reaktor tabung non-adiabatis dan non-isotermal (penyelesaian persamaan diferensial ordiner
simultan) ............................................................................................................................................. 37
i
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
1
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Lebih lengkap lihat pada ketik help funfun dan help elfun pada command window
2
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
2.1. Waktu untuk mencapai ketinggian tertentu pada tangki bocor (integrasi
numeris)
Suatu tangki kosong kemudian disi cairan A dengan debit Fin m3/jam. Pada saat yang
bersamaan bagian dasar tangki mengalami kebocoran sebesar d cm dengan kecepatan cairan
keluar sebesar v m/s yang merupakan fungsi dari tinggi cairan di dalam tangki (h). v sebagai
fungsi h dapat didekati dengan persamaan berikut :
(1.1)
Dengan g adalah percepatan gravitasi bumi yang besarnya 10 m/s 2. Ingin diketahui berapa lama
waktu yang diperlukan agar tinggi cairan di dalam tangki mencapai 0,5 m ? Asumsikan bahwa
densitas cairan tidak mengalami perubahan.
Fin=15 m3/jam
d= 3 cm
Fout m3/jam
D= 3 m
Diketahui:
(1.2)
dengan
; ;
Penyelesaian
Untuk mencari nilai t pada saat h tertentu dapat dilakukan dengan memodifikasi persamaan
neraca massa diatas menjadi:
(1.3)
3
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
(1.4)
Mulai Perhitungan
Input Data
Fin, g, D, d,
h
t Subroutine
integrasi integ_fun
function t=integ_fun(h)
t=quadl(@integ_fun,0,h)
h Hitung A, A0, v, Fout, dan t
Perhitungan
Selesai
% Kasus 1
% Menghitung waktu pengisian tangki
% ==================================
clc
clear all
% Input Data
% ==================================
Fin=15/3600; % m3/jam to m3/s
D=3; % m
d=3/100; % cm to m
g=10; % m/s2
4
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
% Batas integrasi
% ==================================
h=0.5;
% Integrasi numeris
% ==================================
t=quadl(@integ_fun,0,h)
Subroutine integ_fun
function t=integ_fun(h)
global Fin D d g
A=pi*D^2/4;
A0=pi*d^2/4;
v=sqrt(2*g.*h);
Fout=A0*v;
t=A./(Fin-Fout);
% Kasus 1 & 2
% Menampilkan grafik h versus t
% ==================================
% Input Data
% ==================================
tf=12*3600; % jam to s
[ts,hs]=ode45(@fun_ode,[0,tf],[0]);
plot(t/3600,h,'o',ts/3600,hs)
xlabel('waktu, jam')
ylabel('tinggi cairan, m')
legend('hasil hitungan','Location','Best')
Subroutine fun_ode
function dhdt=fun_ode(t,h)
global Fin D d g
5
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
A=pi*D^2/4;
A0=pi*d^2/4;
v=sqrt(2*g.*h);
Fout=A0*v;
dhdt=(Fin-Fout)/A;
Hasil
Waktu yang diperlukan hingga tinggi cairan = 0,50 m adalah 0,38 jam
6
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
2.2. Waktu steady state tangki bocor (mencari nilai nol fungsi/root finding
problems dan integrasi numeris)
Sama seperti pada Kasus 1, hanya saja ingin dicari berapa lama waktu yang diperlukan agar
kondisi di dalam tangki mencapai steady state (tinggi cairan didalam tangki tetap)?
Penyelesaian
Steady state digambarkan sebagai kondisi dimana tinggi cairan di dalam tangki tetap. Pada
gambar 3, kondisi steady tercapai pada saat dh/dt=0 sehingga dari persamaan (1.2)
(2.1)
Terlebih dahulu dicari berapa nilai h yang memenuhi persamaan (2.1). Kemudian nilai h yang
diperoleh digunakan sebagai kondisi batas atas persamaan (1.4) untuk mencari waktu yang
diperlukan mencapai ketinggian h steady state dengan cara yang sama seperti pada kasus 1.
Mulai Perhitungan
Input Data
Fin, g, D, d
t Subroutine
integrasi integ_fun
function t=integ_fun(h)
t=quadl(@integ_fun,0,h)
h Hitung A, A0, v, Fout, dan t
Perhitungan
Selesai
7
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
% Kasus 2
% Menghitung waktu steady state
% ==================================
clc
clear all
% Input Data
% ==================================
Fin=15/3600; % m3/jam to m3/s
D=3; % m
d=3/100; % cm to m
g=10; % m/s2
% Integrasi numeris
% ==================================
t=quadl(@integ_fun,0,0.999*h)
Subroutine steady_state
function f=steady_state(h)
global Fin D d g
A=pi*D^2/4;
A0=pi*d^2/4;
v=sqrt(2*g.*h);
Fout=A0*v;
f=A./(Fin-Fout);
Hasil
Waktu yang diperlukan hingga steady state adalah 10,81 jam (tinggi cairan = 1,74 m)
8
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Gambar 5. Profil tinggi cairan terhadap waktu dan kondisi steady state
9
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
2.3. Kecepatan dan debit aliran cairan diantara dua tangki (root finding
problems)1
2
z2
1
z1 D, Le
v,Q
Suatu cairan akan dialirkan dari tangki 1 menuju tangki 2 melalui pipa dengan diameter D
dengan bantuan pompa. Panjang ekuivalen pipa, Le, diketahui. Karakteristik pompa sentrifugal
yang dipakai berupa hubungan antara head pompa (Hm, cm) dengan debit (Q, cm 3/detik) dapat
didekati dengan persamaan :
(3.1)
Ingin dihitung kecepatan cairan di dalam pipa (v) dan debit aliran (Q)
Diketahui:
Persamaan Bernoulli
(3.2)
P1=P2=1 atm. Asumsi bahwa diameter tangki cukup besar sehingga v1 dan v2 dapat dianggap nol,
maka persamaan tersebut menjadi :
(3.3)
1
W.B. Sediawan dan A. Prasetya, 1997,Pemodelan Matematis dan Penyelesaian Numeris dalam Teknik Kimia,
hal.115-117, Penerbit Andi : Yogyakarta.
10
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Dengan :
(3.4)
(3.5)
(3.6)
(3.7)
(3.8)
Diketahui harga-harga:
=1 g/cm3; =0,01 g/cm/s; g=981 cm/s2 ; z1=300 cm; z2=800 cm; D=4 cm; Le=20000 cm.
Objective function
(3.9)
Penyelesaian
Harga v dapat ditentukan melalui prosedur trial and error (coba-coba) dengan memasukkan nilai
v ke dalam persamaan fobj diatas hingga diperoleh nilai fobj(v)=0
% Kasus 3
% Menghitung v dan Q pada pengaliran cairan
% ================================================
clc
clear
% Input data
% ================================================
g=981; % cm/s2
Le=20000; % cm
Z1=300; % cm
11
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Z2=800; % cm
rho=1; % g/cm3
miu=0.01; % g/cm/s
D=4; % cm
% Tampilkan hasil
% ================================================
fprintf(' kecepatan cairan (v) = %6.4f cm/s \n',v)
fprintf(' debit cairan (Q) = %6.4f cm3/s \n',Q)
Subroutine obj_fun
function fobj=obj_fun(v)
global g Z1 Z2 Le rho miu D
Q=pi/4*D^2*v;
Hm=3718.5-2.3496*Q+7.8474e-4*Q^2-9.5812e-8*Q^3;
Re=rho*v*D/miu;
f=0.0596./Re.^0.215;
F=f*Le*v^2/2/g/D;
W=-Hm;
fobj=Z1-Z2-F-W;
Hasil
kecepatan cairan (v) = 227.6735 cm/s
12
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Subroutine
function fobj=obj_fun(v)
Masukkan nilai Hitung v Hitung Q=f(vtrial)
vtrial v=fzero(@obj_fun,vtrial) Hitung Hm=f(Q)
Hitung Q=f(v) Hitung Re=f(v)
Hitung f=f(Re)
Hitung fobj(v)
vhitung=vtrial?
Tidak
coba nilai v baru
Ya
Perhitungan
selesai
13
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
C1,kg/m3 C2,kg/m3
Fv1, m3/jam Fv2, m3/jam
T1, oC T2, oC
Cp1, J/kg/oC Cp2, J/kg/oC
C, kg/m3
V, m3
T, oC
C,kg/m3
Fv, m3/jam
T, oC
U, watt/m2/oC Cp,J/kg/oC
A, m2
Sebuah tangki dilengkapi dengan pengaduk dan pemanas akan digunakan untuk mencampur
cairan B berkonsentrasi C1 dan bersuhu T1 dengan cairan B berkonsentrasi C2 dan bersuhu T2.
Campuran keluar tangki dengan konsentrasi C dan suhu T. Untuk mencapai suhu T, fluida
pemanas sebanyak Fs dengan suhu Ts, dialirkan melalui koil pemanas yang sepenuhnya
terendam di dalam cairan B. Ingin diketahui bagaimanakah profil suhu dan konsentrasi terhadap
waktu jika tangki dioperasikan selama 3 jam. Diketahui mula-mula di dalam tangki ada sebanyak
V cairan A dengan suhu T0 dan konsentrasi C0. Nilai kapasitas panas cairan dapat dianggap
tetap.
Diketahui:
14
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
(4.1)
Jika densitas cairan dapat dianggap konstan maka persamaan tersebut menjadi:
(4.2)
Kondisi awal:
(4.4)
(4.5)
Kondisi awal:
Neraca panas
(4.7)
15
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Kondisi batas:
Penyelesaian
Diperoleh persamaan diferensial ordiner simultan dengan permasalahan kondisi awal sebagai
berikut:
Kondisi awal
Untuk menyelesaikan ketiga persamaan tersebut secara simultan maka dapat digunakan metode
Runge-Kutta. Di dalam toolbox Matlab, metode ini digunakan dalam ode45. Sintaks ode45
adalah sebagai berikut :
[t,Y] = ode45(odefun,tspan,y0)
[t,Y] = ode45(odefun,tspan,y0,options)
[t,Y,TE,YE,IE] = ode45(odefun,tspan,y0,options)
sol = ode45(odefun,[t0 tf],y0...)
% input data
% ===============================================================
16
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
C1 = 10; % kg/m3
C2 = 2; % kg/m3
C0 = 8; % kg/m3
T1 = 35+273; % C
T2 = 95+273; % C
Ts = 120+273; % C
T0 = 35+273; % C
Fv1 = 5; % m3/jam
Fv2 = 3; % m3/jam
Fv= 5; % m3/jam
Fs = 60; % kg/jam
V = 1; % m3
U = 15; % watt/m2/C
A = 25; % m2
Cp = 3; % J/kg/C
tf=3; % jam
Tref=298; % K
subroutine mix_heat_ode_fun
function dYdt=mix_heat_ode_fun(t,Y)
global Fv1 Fv2 Fv C1 C2
global T1 T2 Ts Tref U A Cp
V=Y(1);
C=Y(2);
T=Y(3);
17
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
dYdt=zeros(3,1);
dYdt(1)=(Fv1+Fv2-Fv);
dYdt(2)=(Fv1.*C1+Fv2.*C2-Fv.*C-C.*dYdt(1))./V;
dYdt(3)=(Fv1.*C1.*(T1-Tref)+Fv2.*C2.*(T2-Tref)+U.*A.*(Ts-T)./Cp...
-Fv.*C.*(T-Tref)-T.*(C.*dYdt(1)+V.*dYdt(2)))./V./C;
Mulai perhitungan
Input data
C1 ; C2 ; C0 ; T1 ; T2 ; Ts
; T0 ; Fv1 ; Fv2 ; Fv ; Fs
; V ; U; A ; Cp ; Cp1 ;
Cp2 ; tf ; Tref
Subroutine
t function dYdt=mix_heat_ode_fun(t,Y)
Perhitungan ode simultan Y=V,C0,T0 dVdt=f(V)
[t,Y]=ode45(@mix_heat_ode_fun,[0,tf],[V,C0,T0]) dCdt=f(V,C)
dYdt dTdt=f(V,C,T)
dYdt=[dVdt;dCdt;dTdt]
Tampilkan hasil
perhitungan dalam
bentuk grafik
Perhitungan
selesai
18
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
hasil
19
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
2.5. Distribusi suhu pada batang logam diantara dua dinding panas
(penyelesaian persamaan diferensial ordiner dengan permasalahan
nilai batas, boundary value problem)
Suatu batang dengan panjang L dan diameter D, kedua ujungnya ditempelkan pada dinding
panas dengan suhu yang dijaga konstan masing-masing Ta dan Tb (gambar 12). Ingin diketahui
distribusi suhu pada batang logam sebagai fungsi panjang logam pada saat steady state.
Diketahui :
Tu=35 oC
qkonveksi
x x+x
qkonveksi
x=0 x=L
=0
Dengan: ;dan
20
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Persamaan tersebut diatur ulang dan dibagi dengan elemen volum serta diambil limit x
Karena nilai k tetap maka diperoleh PD ordiner order dua sebagai berikut:
(5.1)
dengan batas-batas:
Penyelesaian
Persamaan matematis yang diperoleh merupakan permasalahan PD ordiner dengan permasalahan
nilai batas. Matlab menyediakan tools berupa bvp4c untuk menyelesaikan permasalahan jenis
ini. Akan tetapi, bvp4c hanya dapat digunakan untuk menyelesaikan PD ordiner order satu
sehingga terlebih dahulu persamaan (5.1) dimanipulasi sedemikian sehingga menjadi PD ordiner
order 1 simultan.
Misalkan :
maka
(5.2)
(5.3)
21
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
sol = bvp4c(odefun,bcfun,solinit)
sol = bvp4c(odefun,bcfun,solinit,options)
sol = bvp4c(odefun,bcfun,solinit,options,p1,p2...)
Mulai perhitungan
Input data
Ta,Tb, Tu, h, k, L, D
Subroutine
function bc_res=bc_fun(Ya,Yb)
bc_res Pada x=0, T=Ta
Pada x=L, T=Tb
Ya,Yb
Perhitungan numeris dengan bvp4c
sol = bvp4c(@ode_fun,@bc_fun,solinit) Subroutine
dy function dy=ode_fun(x,y)
dTdx=f(y)
x,y dydx=f(T)
dy=[dTdx;dydx]
Tampilkan hasil
perhitungan dalam
bentuk grafik
Perhitungan
selesai
22
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
% Kasus 5
% Distribusi suhu pada batang logam
% =================================
% Input data
% =================================
Ta=400; % deg C
Tb=100; % deg C
Tu=35; % deg C
k=0.2; % cal/s/cm/deg C
D=1.5; % cm
L=15; % cm
h=0.002; % cal/s/cm2/deg C
subroutine ode_fun
function dy=ode_fun(X,Y)
global Tu k D h
dy=zeros(2,1);
23
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
dy(1)=Y(2);
dy(2)=4*h/k/D*(Y(1)-Tu);
subroutine bc_fun
function bc_res=bc_fun(Ya,Yb)
global Ta Tb
bc_res=[Ya(1)-Ta
Yb(1)-Tb];
Hasil
24
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
y=H.C (6.1)
Kecepatan perpindahan massa uap air dari permukaan padatan ke udara mengikuti
persamaan
(6.2)
Dengan y* adalah kadar H2O di udara setimbang dengan kadar H2O pada permukaan
silinder. Karena kadar air dalam silinder sudah cukup rendah, maka kecepatan difusi H 2O dari
dalam silinder ke permukaan berpengaruh dan karena silinder sangat panjang (R<<L), maka
difusi H2O dianggap hanya kea rah radial. Ingin dicari kadar air dalam silinder (C) pada berbagai
posisi (r) dan waktu (t).
r
L
R
r+r
Gambar 15. Skema sistem pengeringan dan elemen volum pada silinder
Analisis matematis terhadap sistem pengeringan silinder menghasilkan sebuah PDP sebagai
berikut :
2
Soal diambil dari buku Pemodelan Matematis dan Penyelesaian Numeris dalam Teknik Kimia, hal.147, karya
W.B. Sediawan dan A. Prasetya dengan modifikasi.
25
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
(6.3)3
C(r,0)=C0
C(0,t)=finite atau
C(R,t)=NAA=kGA(H.C-yud)
De=0,04 cm2/jam; kG=0,08 g/cm2/jam; H=0,2; R=0,2 cm; C0=0,2 g/cm3; yud=0,002 g/g udara;
waktu pengeringan=25 jam ;L=10 cm;
Penyelesaian
Penyelesaian persamaan differensial parsial (PDP) tersebut secara numeris dapat dilakukan
dengan menggunakan metode implisit, eksplisit atau dengan metode Crank-Nicolson. Khusus
untuk penyelesaian numeris PDP parabolik dan elliptik dengan satu variabel bebas ruang (x) dan
satu variabel bebas waktu (t), Matlab menyediakan tools yang bernama pdepe untuk
menyelesaikan PDP tersebut. Secara umum untuk permasalahan nilai awal, sintaks yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut :
sol = pdepe(m,pdefun,icfun,bcfun,xmesh,tspan)
sol = pdepe(m,pdefun,icfun,bcfun,xmesh,tspan,options)
sol = pdepe(m,pdefun,icfun,bcfun,xmesh,tspan,options,p1,p2...)
3
Penurunan persamaan dapat dilihat pada buku Pemodelan Matematis dan Penyelesaian Numeris dalam Teknik
Kimia, hal.147, karyaW.B. Sediawan dan A. Prasetya
26
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Mulai perhitungan
Input data
De; kG; H; R; C0; yud; t0;
tf; L
Subroutine
function [c,f,s]=pdefun(x,t,u,DuDx)
Subroutine
function [pl,ql,pr,qr]=bcfun(xl,ul,xr,ur,t)
Tampilkan hasil
perhitungan dalam
bentuk grafik
Perhitungan
selesai
Untuk menggunakan pdepe, persamaan matematis yang diperoleh harus menyesuaikan dengan
kehendak dari bentuk umum persamaan yang digunakan pada pdepe yaitu:
27
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Modifikasi persamaan
Bentuk Matlab:
Jika u=C, x=r maka nilai-nilai dari variable c, m, f dan s sebagai berikut:
m=1
IC kasus : C(r,0)=C0
IC:
28
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Modifikasi BC
sehingga :
Modifikasi BC
sehingga :
sol = pdepe(m,pdefun,icfun,bcfun,xmesh,tspan)
pdefun
function [c,f,s]=pdefun(x,t,u,DuDx)
global De
c=1/De;
f=DuDx;
s=0;
icfun
function u0=icfun(x)
global C0
u0=C0;
29
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
bcfun
function [pl,ql,pr,qr]=bcfun(xl,ul,xr,ur,t)
global kG H yud R L
NA=kG*(H*ur-yud)
A=2*pi*R*L
pl=0;
ql=1;
pr=ur-NA*A;
qr=0;
Sementara itu pada program pada main program adalah sebagai berikut
% Kasus 6
% Pengeringan padatan silinder
% ===============================
% Input data
% ===============================
De=0.04; % cm2/jam
KG=0.08; % g/cm2/jam
H=0.2; % tanpa satuan
Yud=0.002; % g/g udara
R=2; % cm
C0=0.2; % g/cm3
L=10; % cm
t0=0; % jam
tf=25; % jam
% definisi geometri
% ===============================
m=1;
30
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
% Menyelesikan pdepe
% ===============================
sol=pdepe(m,@pdefun1,@icfun1,@bcfun1,xmesh,tspan)
% Menampilkan hasil
% ===============================
surf(rmesh,tspan,sol)
xlabel('Radius batang, cm')
ylabel('waktu, jam')
zlabel('konsentrasi air, g/cm3')
Hasil
Gambar 17. Konsentrasi air pada padatan silinder sebagai fungsi waktu pengeringan dan radius
31
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Dijalankan dalam sebuah reactor batch dan diperoleh data konsentrasi tiap waktu sebagai
berikut:
t (men) 0 3 5 8 10 12 15 17.5
CA (mol/l) 4,0 2,89 2,25 1,45 1,0 0,65 0,25 0,07
Penyelesaian
CA
4
Fogler, H.S., 1999, Elements of Chemical Reaction Engineering, 3 rd ed. p.270,Prentice Hall, Inc., Nw Jersey.
32
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
(7.2)
Untuk menentukan nilai k dan digunakan metode minimasi sum of squared errors (SSE) yang
didefinisikan sebagai:
(7.3)
Semakin kecil nilai SSE maka, semakin baik model tersebut mewakili data percobaan. Cmodel
diperoleh dari hasil penyelesaian persamaan (7.2) dengan mencoba-coba nilai k dan agar
memberikan nilai Cmodel yang sedekat mungkin dengan Cdata atau dengan kata lain nilai SSE
seminimum mungkin.
Karena fungsi yang akan diminimasi merupakan fungsi nonlinier maka pilihan tools pada Matlab
yang tersedia adalah fminbnd atau fminsearch. Oleh karena tidak ada indikasi nilai batas k
dan yang memberikan nilai SSE minimum, maka fminsearch akan lebih tepat untuk
digunakan.
33
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Mulai perhitungan
Subroutine
function fsse=hit_sse(kons)
Penyelesaian ode_reaktor
Minimasi fungsi objektif SSE Hitung fsse
kons_hit=fminsearch(@hit_sse,k0)
Subroutine
function dCdt=ode_reaktor(t,C,kons)
dCdt=f(C)
Tampilkan hasil
perhitungan dalam
bentuk grafik
Perhitungan
selesai
Subroutine hit_sse
function fsse=hit_sse(kons)
global t C C_hit residual
% Menyelesaikan PD ordiner untuk memperoleh nilai C model dengan ode45:
[thit,C_hit]=ode45(@ode_reaktor,t,C(1,1),[],kons);
% Hitung nilai residual:
residual=C_hit-C';
% Hitung fungsi tujuan:
fsse=sse(residual)/(length(t)-length(kons));
34
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Subroutine ode_reaktor
function dCdt=ode_reaktor(t,C,kons)
dCdt=-kons(1).*C^kons(2);
Hasil
Nilai k =0.1991
Nilai =0.5027
35
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
3. Latihan
(1.1)
Komponen6 A B C
Benzen 13,8594 2773,78 220,07
Toluen 14,0098 3103,01 219,79
Petunjuk : kesetimbangan uap-cair mengikuti hokum Roult-Dalton
(1.2)
dengan xi adalah fraksi mol cairan i, Pio adalah tekanan uap murni komponeni, yi adalah fraksi
mol uap i, dan PT adalah tekanan total system.
f(T)=x1+x2-1 (1.3)
(1.4)
5
Smith,J.M., Van Ness, H.C., dan Abbott, M.M., 2001, Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics,
edisi ke-6, hal. 361, McGraw-Hill : Singapore.
6
Tabel 10.2 pada Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics karya Smith, J.M., Van Ness, H.C., dan
Abbott, M.M.
36
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
G=0,2 gmol udara bebas A/detik; yAF=0,1 gmol A/gmol udara bebas A; yAB=0,05 gmol
A/gmol udara bebas A; H=0,1 gmol larutan bebas A/gmol udara bebas A; dan V=10 gmol bebas
A.
Dijalankan dalam sebuah reaktor tabung plug-flow, berdiameter dalam D dan panjang L.
Kecepatan reaksi dapat didekati dengan persamaan
Dengan
7
Soal ujian sisipan mata kuliah Perhitungan dengan Komputer, Magister Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia FT
UGM, tanggal 14 Januari 2011
8
W.B. Sediawan dan A. Prasetya, 1997,Pemodelan Matematis dan Penyelesaian Numeris dalam Teknik Kimia,
hal.135-139, Penerbit Andi : Yogyakarta.
37
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
Dengan adalah perubahan entalpi reaksi pada suhu T ref. Umpan reaktor berjumlah F0
(mol/detik) bersuhu T0 dengan komposisi 90% A dan 10% inert (I). Tekanan sepanjang reaktor
dianggap tetap. Untuk menjaga agar suhu reaktor tidak terlalu tinggi, pendingin berupa cairan
jenuh bersuhu Ts dialirkan diluar tabung (dalam anulus). Pendingin meninggalkan annulus dalam
keadaan uap jenuh pada suhu Ts (sehingga suhu pendingin tetap). Koefisien perpindahan panas
antara gas dan pendingin dihitung berdasarkan luas permukaan dalam tabung=U. Kapasitas
panas gas-gas dianggap tetap dan gas dapat dianggap ideal. Ingin dicari konversi A (X) dan suhu
gas (T) pada berbagai posisi (z), pada keadaan steady.
Diketahui:
Ts
z=L
F0,T0,P
90% A
10% I xout
D
z=0
z z+z
Ts
(3.1)
(3.2)
9
Penurunan persamaan dapat dilihat pada buku Pemodelan Matematis dan Penyelesaian Numeris dalam Teknik
Kimia, hal.135-139, karyaW.B. Sediawan dan A. Prasetya
38
Aplikasi Matlab pada Teknologi Proses 2011
(3.3)
(3.4)
(3.5)
39