Anda di halaman 1dari 21

DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111


Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

I. RINGKASAN
1. DATA MAHASISWA
a. Nama : Al Fatih Darussalam Yasfi
b. NRP : 4114100078
c. Semester *) : Gasal Genap
d. Tahun Akademis : 2017/2018
e. Semester ke- :7
f. Sisa Batas Waktu Studi : 7 Semester
g. Jumlah SKS Lulus : 121 SKS
h. Prasyarat Proposal Tugas Akhir*) :
1. Telah lulus mata kuliah Tugas DesainKapal I
2. Sedang mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian
i. Bidang Keahlian*) :
Rekayasa Perkapalan -Desain Kapal
Rekayasa Perkapalan -Hidrodinamika
Rekayasa Perkapalan - Konstruksidan Kekuatan Kapal
Industri Perkapalan

2. MATERI
a. Judul
ANALISA PENGARUH APLIKASI PREHEAT DAN POST
WELD HEAT TREATMENT PADA PENGELASAN ALUMINUM
5083 PROPELLER SHAFT BRACKET MENGGUNAKAN
METODE PENGELASAN GMAW TERHADAP SIFAT MEKANIS
DAN METALURGI
b. Ikhtisar
Aluminum 5083 merupakan salah satu material yang umum digunakan pada
pembuatan kapal. Penyambungan material Alumunium 5058 pada galangan
kapal biasa digunakan dengan metode GMAW, dikarenakan biaya yang lebih
murah dan hasil yang lebih baik. Akan tetapi dalam proses pengelasan sering
terjadi permasalahan pada las lasan. Preheat dan Post Weld Heat Treatment
(PWHT) merupakan cara yang tepat dalam menaggulangi hal tersebut.adanya
Preheat dan PWHT untuk mengubah ataupun mengembalikan sifat mekanis dan
metalurgi dari sebuah logam. Melalui perlakuan panas sebuah logam dapat
diubah menjadi lebih keras, lebih kuat, lebih tangguh, lebih tahan terhadap beban

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:1dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

tiba tiba, selain itu perlakuan panas ini dapat menghilangkan tegangan sisa yang
terbentuk setelah proses pengelasan.
Dalam tugas akhir ini dilakukan terhadap empat material yang masing-masing
memiliki variasi jumlah pengelasan yang berbeda dengan perlakuan preheat dan
PWHT. Terdapat 4 test coupon dengan tebal 8 mm yang diaplikasikan dengan
perlakuan panas yang berbeda beda . Diantaranya material dengan perlakuan
panas Preheat dan PWHT, material dengan perlakuan panas Preheat saja,
material dengan perlakuan panas PWHT saja, dan material dengan tidak
mendapatkan perlakuan panas sama sekali. semua material diberlakukan
dengan suhu preheat 300C dan PWHT 600C. Proses pengelasan yang
digunakan adalah Gas Metal Arc Weelding (GMAW). Selanjutnya dilakukan
pengujian yang mencakup uji tarik, uji kekerasan, uji metalografi dan uji impak.
Dalam tugas akhir ini, material yang diuji dapat diaplikasikan pada bidang
perkapalan yaitu untuk sambungan las pelat sisi lambung dengan tujuan agar
mengetahui bagaimana pengaruh preheat dan PWHT terhadap sifat mekanis
dan metalurgi material terhadap pengelasan GMAW.1

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:2dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

3. CALON DOSEN PEMBIMBING


(Wajibberkonsultasi dengan calon Dosen Pembimbingdan mendapat tandatangan.)

a. Nama : Wing Hendroprasetyo Akbar Putra, S.T., M.Eng.


b. NIP : 197006151995121001

c. Tanda Tangan : ..................................................

KATEGORI PEKERJAAN
(Untuk entry kata kunci database Tugas Akhir.*))

Eksperimen Laboratorium

Pengembangan Teori / Metode / Analisis

Desain Kapal / Sistem

Pembuatan Program Komputer

Studi Kasus / Studi Kelayakan

Lain-lain (sebutkan).........................................................................................................

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:3dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

II. PENDAHULUAN
1 LATAR BELAKANG
Aluminum 5083 merupakan salah satu material yang digunakan pada pembuatan
kapal. Penyambungan material pada kapal merupakan kegiatan utama pada
pembangunan kapal yang disebut pengelaan. Ada beberapa macam proses
pengelasan pada alumunium salah satu nya menggunakan metode Gas Metal Arc
Welding (GMAW). lasan MIG Las MIG merupakan proses penyambungan dua
material logam atau lebih menjadi satu melalui proses pencairan setempat dengan
menggunakan elektroda gulungan (filler) berupa kawat yang sama dengan logam
dasar (base material) dengan menggunakan gas pelindung (inert gas). Gas
pelindung pada
las MIG digunakan untuk mencegah terjadinya oksidasi pada saat proses
pengelasan hingga terjadi pendinginan atau pembekuan (solidification) setelah
pengelasan. Gas pelindung yang digunakan dalam pengelasan MIG adalah gas
argon, gas helium dan gas karbondioksida..
Preheat dan Post Weld Heat Treatment (PWHT) merupakan metode perlakuan
panas yang dilakukan dalam pengelasan. Tujuan perlakuan panas seperti ini adalah
untuk mengubah ataupun mengembalikan sifat mekanis dan metalurgi dari sebuah
logam. Melalui perlakuan panas sebuah logam dapat diubah menjadi lebih keras,
lebih kuat, lebih tangguh, lebih tahan terhadap beban tibatiba, selain itu perlakuan
panas ini dapat menghilangkan tegangan sisa yang terbentuk setelah proses
pengelasan

2 PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh kombinasi aplikasi Preheat dan Post Weld Heat
Treatment (PWHT) terhadap Pengelasan GMAW pada Alumunium 5058 dari
segi sifat mekanis nya?
2. Bagaimana pengaruh aplikasi Post Weld Heat Treatment (PWHT) terhadap
Pengelasan GMAW pada Alumunium 5058 dari segi sifat Metalurginya ?
3. Manakah pengelasan yang memiliki kualitas yang paling baik, dari variasi
perlakuan Preheat dan Post Weld Heat Treatment (PWHT)?

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:4dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

1 TUJUAN
Tujuan pengerjaan Tugas Akhir ini adalah:
1. Mendapatkan hasil sifat mekanis pada Alumunium seri 5083 yang di Las
dengan metode GMAW yang di aplikasikan dengan variasi pelakuan Post
Weld Heat Treatment (PWHT).
2. Mendapatkan hasil sifat Metalurgi pada Alumunium seri 5083 yang di Las
dengan metode GMAW yang di aplikasikan dengan variasi pelakuan Post
Weld Heat Treatment (PWHT).
3. Mendapatkan Kualitas terbaik pada las lasan yang dilakukan kombinasi
Perlakuan panas Preheat dan Post Weld Heat Treatment (PWHT).

2 BATASAN MASALAH
Agar permasalahan dalam tugas akhir ini tidak terlalu melebar dari tujuan yang
ingin dicapai, maka perlu ditentukan batasan masalah, adapun batasan
permasalahan adalah sebagai berikut:

1. Material yang digunakan merupakan Alumunium 5058

2. Material yang digunakan memiliki tebal 14 mm

3. Variasi perlakuan panas di bagi menjadi 4 jenis :

dilakukan perlakuan panas Preheat

dilakukan perlakuan panas PWHT

dilakukan perlakukan panas kombinasi Preheat dan PWHT

Tidak dilakukan perlakuan panas sama sekali

4. Las Lasan menggunakan las GMAW dengan gas Argon

5. Proses pengelasan mengunakan GMAW dengan elektroda ER5356 1.2


mm.

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:5dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

3 MANFAAT
Tugas Akhir ini bermanfaat dalam mengetahui Kombinasi Yang tepat dalam
pengelasan GMAW agar terhindar dari adanya cacat las sehingga membantu
dalam proses pengelasan logam Aluminum 5038.

4 HIPOTESIS
Hipotesis dari tugas akhir ini adalah adanya Kombinasi dengan melakukan
Preheat dan PWHT pada pengelasan Alumunium 5058 dengan metode GMAW,
akan menghasilkan kualitas las lasan yang terbaik.

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:6dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

III. STUDI LITERATUR


1 DASAR TEORI
Pemanasan awal atau preheat merupakan panas yang diberikan kepada
suatu logam yang akan dilas. Preheat temperature merupakan suhu dari logam
induk (base metal) disekitar area yang akan dilas, sebelum pengelasan itu
dimulai. (AWS,1996). Terdapat empat alasan utama untuk memanfaatkan
perlakuan preheat (Funderburk, 1997):
1. Memperlambat laju pendinginan pada logam las dan logam dasar sehingga
menghasilkan struktur logam lebih ulet yang memiliki ketahanan terhadap
retak yang lebih besar,
2. Memungkinkan hidrogen dapat terdifusi keluar sehingga mengurangi
potensi retak
3. Mengurangi tegangan sisa dalam logam las dan pada daerah HAZ
4. Mengurangi resiko patah getas dan meningkatkan ketangguhan logam las
Laju pendinginan setelah pengelasan dipengaruhi oleh besarnya temperatur
preheat, dimana semakin tinggi temperatur menyebabkan pendinginan semakin
lama dan kekerasan mikrostruktur menjadi lebih rendah. Hal tersebut dapat
ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 3.1 Diagram Fasa AlMg


Selain itu dalam pengelasan juga dikenal dengan Post Weld Heat Treatment
(PWHT). Post Weld Heat Treatment (PWHT) adalah proses perlakuan panas

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:7dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

pada baja sesudah dilakukan pengelasan yang dilakukan berdasarkan syarat


aplikasi yang mengacu pada standart yang ada, PWHT dilakukan berdasarkan
untuk meningkatkan ketahanan terhadap sifat getas dan meringankan tegangan
sisa, selain itu hasil yang diharapkan juga dapat berupa pengurangan kekerasan
dan perubahan kekuatan material. PWHT digunakan untuk meminimalkan
kemungkinan hydrogen induced cracking (HIC). [Funderburk, 1998]

2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alumunium
2.1.1 Pengertian Dasar Aluminium
Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi
yang baik dan hantaran listrik serta sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat
logam. Adanya penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dan sebagainya akan
meningkatkan kekuatan mekanik Aluminium (Tata Surdia, 1999)
2.1.2 Klasifikasi Aluminium dan Paduannya
Material aluminium merupakan logam kedua setelah baja yang digunakan
dalam kontruksi dan manufaktur, oleh sebab itu logam non ferrous yang
dijelaskan pada kesempatan ini adalah logam aluminium.
. Paduan Aluminium dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok utama,
yaitu:
1. Paduan Aluminium Tempa (Aluminium Wrought Alloy) Paduan ini dibuat
untuk dikerjakan dengan proses forming untuk menghasilkan bentuk yang
diinginkan seperti pelat, lembaran, atau kawat.
2. Paduan Aluminium Cor (Aluminium Casting Alloy) Pada paduan ini,
bentuk benda yang diinginkan diperoleh dari logam cair yang dituang pada
cetakan dengan bentuk yang diinginkan dan dibiarkan membeku, sehingga
didapatkan produk yang mendekati bentuk aslinya untuk kemudian difinishing.
3. Paduan aluminium yang dapat diberi perlakuan panas (Heat-Treatable
Aluminium Alloy) Pada paduan ini ditambahkan beberapa elemen untuk
Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:8dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

memperkuat aluminium, elemen yang ditambahkan biasanya copper (seri


2xxx), magnesium dan silikon (seri 6xxx) dan zinc (seri 7xxx) dalam hal ini
material dipanaskan antara 900-10500F tergantung dari paduannya dan
kekuatan paduannya tergantung pada pemanasan, quenching dan arifticial
aging.
4. Paduan aluminium yang tidak dapat diberi perlakuan panas (Non-Heat
Treateble Aluminium Alloy) Pada paduan ini ditambahkan beberapa elemen
untuk memperkuat paduan aluminium dan ada yang murni aluminium (seri
1xxx), elemen yang ditambahkan pada jenis paduan ini adalah mangan (seri
3xxx), silikon (4xxx), magnesium (5xxx) dalam meningkatkan kekuatan dari
paduan aluminium ini dilakukan dengan memvariasikan suhu dari cold working
(pendinginan) atau strain hardening.

2.2 Definisi Post Weld Heat Treatment (PWHT)

Post Weld Heat Treatment (PWHT) adalah proses perlakuan panas pada
baja sesudah dilakukan pengelasan yang dilakukan berdasarkan syarat aplikasi
yang mengacu pada standart yang ada, PWHT dilakukan berdasarkan untuk
meningkatkan ketahanan terhadap sifat getas dan meringankan tegangan sisa,
selain itu hasil yang diharapkan juga dapat berupa pengurangan kekerasan dan
perubahan kekuatan material. PWHT digunakan untuk meminimalkan
kemungkinan hydrogen induced cracking (HIC). HIC terjadi karena beberapa
variable, yang dapat dilihat pada Gambar II.3. [Funderburk, 1998]
2.3 Definisi preheat
Definisi preheat menurut AWS (American Welding Society) adalah panas
yang diberikan kepada logam yang akan dilas untuk mendapatkan dan
memelihara preheat temperature. Sedangkan preheat temperature sendiri
definisinya adalah suhu dari logam induk (base metal) disekitar area yang akan
dilas, sebelum pengelasan itu dimulai. Pada multipass weld definisi preheat
temperature adalah suhu sesaat sebelum pengelasan pada pass (celah)
Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:9dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

selanjutnya dimulai. Pada multipass weld disebut juga sebagai interpass


temperature (suhu antar pass (celah).
Preheating bisa saja menggunakan gas burner, oxy-gas flame, electric
blancket, pemanasan induksi, atau pemanasan di furnace. Pemanasan disekitar
area pengelasan diusahakan merata untuk mendapatkan hasil yang bagus.
Pemanasan yang berlebihan atau tidak merata dapat menyebabkan tegangan
sisa yang tinggi, distorsi, atau perubahan metalurgi yang tidak diinginkan pada
logam induk [Sunaryo,2008].

2.4 Pengelasan GMAW

Pengelasan GMAW salah satu jenis proses Pengelasan atau


penyambungan bahan logam yang menggunakan sumber panas dari energi
listrik yang dirubah atau dikonversi menjadi energi panas, pada proses Las
GMAW ini menggunakan kawat las yang digulung dalam suatu roll dan
menggunakan gas sebagai pelindung logam las yang mencair saat proses
pengelasan berlangsung.

Proses pengelasan GMAW ini terjadi karena adanya perpindahan ion anoda
dan katoda pada base metal dan logam pengisi sehingga menyebabkan
timbulnya energi panas yang menyebabkan logam induk dan filler metal mencair.
Pengelasan GMAW dibagi menjadi 2 tipe :

Proses Pengelasan MAG (Metal Active Gas) :


Proses Las MAG adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas
pelindung CO2 saat proses pengelasan berlangsung. Namun kelemahan gas
ini tidak dapat digunakan untuk jenis pengelasan GMAW spray transfer, jika
ingin menggunakan jenis spray transfer maka harus dilakukan pencampuran
gas CO2 dengan gas Helium atau gas Argon.
Proses Pengelasan MIG (Metal Inert Gas) :
Proses Las MIG adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas
pelindung Argon dan Helium, karena penggunaan gas inert atau mulia ini
Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:10dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

maka disebut dengan Las MIG (Metal Inert Gas). Untuk jenis pengelasan ini
biasanya digunakan untuk material non logam seperti Alumunium, stainless
steel, paduan nikel tinggi dan beberapa material lainnya.
[http://www.pengelasan.net]

2.5 Sifat mekanik


Sifat mekanik adalah salah satu sifat terpenting karena sifat mekanik
menyatakan kemampuan suatu bahan untuk menerima beban/gaya sampai
menimbulkan kerusakan pada bahan tersebut. Beberapa sifat mekanik yang
penting adalah: [http://www.academia.edu].
Kekuatan (strength) menyatakan kemampuan bahan untuk menerima
tegangan tanpa menyebabkan patah.
Kekerasan (hardness) menyatakan kemampuan bahan untuk tahan terhadap
penggoresan, pengikisan, indentensi atau penetrasi.
Ketangguhan (toughness) menyatakan kemampuan untuk menyerap
sejumlah energi tanpa mengakibatkan kerusakan. Selain itu juga dapat
dikatakan sebagai ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk
mematahkan suatu benda kerja pada suatu kondisi tertentu.
Kelelahan (fatigue) merupakan kecenderungan dari logam untuk patah bila
menerima tegangan berulang-ulang yang besarnya masih jauh dibawah
kekuatan elastisnya.
Kekenyalan (elasticity) merupakan kemampuan bahan untuk menerima
tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang
permanen setelah tegangan dihilangkan. Kekenyalan juga menyatakan
seberapa banyak perubahan bentuk elastis yang dapat terjadi sebelum
perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi. Dengan kata lain
kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk dan
ukuran semula setelah menerima beban yang menimbulkan deformasi.
2.6 Pengujian Mekanik
2.4.1 Pengujian Metalografi
Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:11dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

Pengujian metalografi adalah suatu teknik atau ilmu untuk melihat struktur
mikro dan makro material. Pengujian metalografi pada dasarnya terdiri dari
pengujian makro dan pengujian mikro. Pengujian mikro bertujuan untuk
mengetahui kondisi struktur mikro penyusun logam akibat proses pengelasan,
pemanasan, dan pendinginan. Struktur mikro berupa butiran-butiran yang
dipisahkan oleh batas butir (gram boundary). [http://ardra.biz/sain-
teknologi/metalurgi].
2.4.2 Pengujian Kekerasan
Kekerasan (hardness) adalah salah satu sifat mekanik (mechanical
properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui
khususnya untuk material yang dalam penggunaannya akan mengalami
pergesekan (frictional force) dan deformasi plastis. Deformasi plastis sendiri
suatu keadaan dari suatu material ketika material tersebut diberikan gaya maka
struktur mikro dari material tersebut sudah tidak bisa kembali ke bentuk asal.
Dengan kata lain material tersebut tidak dapat kembali ke bentuk semula. Lebih
ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk
menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan)/ [http://www.alatuji.com].
Nilai kekerasan dapat diketahui dengan beberapa metode. Metode tersebut
diantaranya rockwell test, brinnel test, dan vickers test. Metode pengujian vickers
menggunakan indensor berbentuk piramida intan.
2.4.3 Pengujian Tarik
Pengujian tarik adalah salah satu metode pengujian material yang paling luas
penggunaannya. Pada pengujian tarik spesimen uji mengalami pembebanan
satu sumbu (uniaxial loading) yang menyebabkan terjadinya deformasi baik
elastis maupun plastis. Dari pengujian ini dapat dipelajari perilaku dari material
sebagai respon terhadap beban yang diberikan. [http://www.teknikmesin.org]

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:12dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

Gambar 3.2 Kurva Tegangan-Regangan


2.4.4 Uji Impak
Dasar pengujian impak ini adalah penyerapan energi potensial dari
pendulum beban yang berayun dari suatu ketinggian tertentu dan
menumbuk benda uji sehingga benda uji mengalami deformasi. Secara
umum metode pengujian impak terdiri dari dua jenis, yaitu metode charpy
dan metode izod. Metode charpy merupakan pengujian tumbuk dengan
meletakkan posisi test piece uji pada tumpuan dengan posisi horizontal dan
arah pembebanan berlawanan dengan arah takikan. Metode izod adalah
pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi test piece uji pada tumpuan
dengan posisi dan arah pembebanan searah dengan takikan.

IV. METODOLOGI
Metodologi dalam pengerjaan tugas akhir ini dapat digambarkan dalam diagram alir
(flowchart) sebagai berikut:

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:13dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

Mulai

Identifikasi dan Perumusah Masalah

Pengumpulan Data Studi Literatur

Penyiapan Specimen
(Alumunium 5058 ukuran 300x150x14 mm)

Proses Pengelasan
(Pengelasan GMAW dengan gas Ar dan Elektroda ER5356)

Variasi Perlakuan Panas

Preheat & PWHT Preheat Tanpa Perlakuan


PWHT
Panas

Proses Pengujian
(Uji Tarik, Bending, Impak, dan MIkro)

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:14dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

Pengujian Pengujian
Tarik Kekerasan
(2 Spesimen) (27 titik tiap test coupon)

Hasil: Kuat tarik Hasil: Koefisien distribusi


kekerasan pada BM, WM
setiap pengelasan
dan HAZ

Pengujian Pengujian Mikro


Impak (3 lokasi tiap test
(3 Spesimen) coupon)

Hasil: Pada daerah Hasil: Foto mikro daerah


WM WM, BM dan HAZ

Data

Analisa Data dan Pembahasan

Kesimpulajn dan Saran

Selesai

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:15dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

Adapun rencana sistematika dan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tugas akhir
ini adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Tahap ini merupakan tahap awal dalam pengerjaan tugas akhir yaitu dengan menetapkan
tujuan penelitian serta melakukan perumusan dan pembatasan masalah dari apa yang akan
dikerjakan pada tugas akhir.
2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari dan mempelajari literatur yang relevan dan
telah ada dengan pembahasan tugas akhir sehingga dapat mempermudah dalam proses
penelitian maupun menganalisis hasil penelitian.
3. Dilakukan Kombinasi Perlakuan Panas preheat pada material dengan suhu 300C & PWHT
pada material dengan suhu 600C
4. Pengelasan GMAW terhadap material baja Alumunium 5058
5. Ukuran test coupon 300x150x14 mm dan 300x150x14 mm 4 buah
6. Electrode yang digunakan pada pengelasan Gas Metal Arc Welding (GMAW) adalah
ER5356
7. Pembuatan Test Piece
Jumlah test piece yang digunakan berjumlah 7 buah tiap test coupon. Pengujian yang
dilakukan diantaranya:
a. Pengujian Tarik (2 test piece)
b. Pengujian Impak (3 test piece)
c. Pengujian Kekerasan (1 test piece)
d. Pengujian Mikro
8. Proses Pengujian
Pengujian Tarik
Spesimen yang dibuat dan setiap pengelasan ulang dilakukan pengujian tarik untuk
mengetahui kuat tarik setiap pengelasannya
Pengujian Impak
Notch yang dibuat pada daerah weld metal
Pengujian Kekerasan
Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:16dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

Spesimen yang dibuat pada daerah weld metal, base metal dan HAZ dengan jumlah
titik sebanyak 27 titik.
Pengujian Mikro
Pengujian dilakukan untuk mengetahui perubahan struktur mikro yang diamati pada
daerah weld metal, base metal dan HAZ.

V. RENCANA SISTEMATIKA
Untuk memperoleh hasil laporan tugas akhir yang sistematis dan tidak keluar dari pokok
permasalahan maka dibuat sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penulisan tugas akhir.
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Batasan Masalah
1.5 Manfaat
1.6 Hipotesis
BAB II STUDI LITERATUR
Berisikan teori penunjang yang memberikan penjelasan mengenai teori yang digunakan
dalam penelitian.
II.1 Dasar Teori
II.2 Tinjauan Pustaka
BAB III METODOLOGI
Pada bab ini akan dibahas tentang kegiatan yang dilakukan selama proses penelitian.
III.1 Bahan Penelitian
III.2 Peralatan Penelitian
III.3 Proses Pengelasan
III.4 Prosedur Penelitian
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:17dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

Bab ini berisi tentang analisa dan pembahasan terhadap hasil pengujian yang telah
dilakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, serta rekomendasi dan saran untuk penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

VI. RENCANA JADWAL KEGIATAN


(
BULAN
1 2 3 4
RENCANA KEGIATAN
MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Penyiapan Spesimen
Proses Pengelasan dan Proses
Pengujian
Proses Analisis Data dan
Pembahasan
Pembuatan Laporan

VII. DAFTAR PUSTAKA

AWS, 1996, ANSI/AWS D1.1-96, Structural Welding Code: Steel, The American Welding
Society.
Funderburk, R. S., 1997, Fundamentals of Preheat, Welding Innovation Vol. XIV No.2

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:18dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

VIII. LEMBAR EVALUASI


(Lembar halaman ini diisi oleh Tim Pengarah pada saat Pengarahan Proposal Tugas Akhir.)

Setelah membaca, mempelajari, dan menimbang Proposal Tugas Akhir ini, maka Tim
Pengarah Proposal tersebut pada daftar di bawah ini menyatakan bahwa:

Kelayakan Proposal:*)

Sudah pernah dilakukan oleh mahasiswa lain


Permasalahan terlalu tinggi untuk program Sarjana
Permasalahan terlalu rendah untuk program Sarjana
Tidak jelas hubungan judul dengan teori yang dipakai
Metode analisis tidak cocok dengan permasalahan yang dibahas
Perolehan data/survei/percobaan terlalu sulit untuk dilakukan
Perlu peralatan/piranti canggih untuk penyelesaian dan belum tersedia di Departemen
Tujuan tidak jelas
Metodologi tidak jelas
Lain-lain (sebutkan):

Keputusan Tim Pengarah:*)

Menerima Proposal tanpa perbaikan.

Menerima Proposal dengan perbaikan.


(Lihat Daftar Perbaikan Proposal Tugas Akhir.)

Menolak Proposal dan ganti judul dan/atau topik.

Catatan:
*) Beri tanda centang

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:19dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

IX. DAFTAR PERBAIKAN

a. Judul : ................................................................................

b. Latar Belakang : ................................................................................

c. Perumusan Masalah : ................................................................................

d. Tujuan : ................................................................................

e. Batasan Masalah : ................................................................................

f. Hipotesis : ................................................................................

g. Studi Literatur : ................................................................................

h. Metodologi : ................................................................................

i. Sistematika Tugas Akhir : ................................................................................

j. Jadwal Kegiatan : ................................................................................

k. Lain-Lain : ................................................................................

Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:20dari21
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax: 031 596 4182, Email: kapal@its.ac.id
http://www.na.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


NomorDokumen: Form TA-01 Edisi: Agustus2017 Revisi : 01

X. USULAN DOSEN PEMBIMBING


(Dosen Pembimbing diusulkan oleh Tim Pengarah Proposal Tugas Akhir pada saat Pengarahan Proposal Tugas
Akhir dan ditetapkan oleh Kepala Departemen untuk mendapat pengesahan, dengan mempertimbangkan beban
penugasan dosen dan relevansi masalah untuk Tugas Akhir.)

1.2.1.1 ...................................

1.2.1.2 ...................................

XI. TIM PENGARAH


Nama Tanda Tangan

a. Ketua Tim ............................................... ...................................

b. Anggota 1. ...................................... ...................................

2. ...................................... ...................................

3. ...................................... ...................................

4. ...................................... ...................................

5. ...................................... ...................................

Surabaya, ........................
Kepala Laboratorium *)

...................................................
NIP

Catatan:
*) Diisi nama laboratorium sesuai Rumpun Mata Kuliah (RMK)
Halaman
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
:21dari21

Anda mungkin juga menyukai