Overhaul Sepeda Motor
Overhaul Sepeda Motor
LANDASAN TEORI
3. LANDASAN TEORI
KEPALA SELINDER
Bagian paling atas dari kontruksi mesin sepeda motor adalah kepala
silinder. Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok
silinder dan tempat dudukan busi.
Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya
disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran
kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan
bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan
Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi serta
ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk
membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.
5
BLOK SILINDER
6
PISTON
7
campuran udara bahan bakar. Sekaligus, permukaan atas piston juga dirancang
untuk melancarkan pembuangan gas sisa pembakaran.
KATUP (Valve)
8
diameter roda gigi pada poros engkol. Sebabitu lintasan pena engkol setengah kali
lintasan poros cam.Katup dibuat dari bahan yang keras dan mudah menghantarkan
panas. Katup menerima panas dan tekanan yang tinggi dan selalu bergerak naik
dan turun, sehingga memerlukan kekuatan yang tinggi. Selain itu hendaknya
katup tahan terhadap panas dan gesekan.
Fungsi katup sebenarnya untuk memutuskan dan menghubungkanruang silinder di
atas piston dengan udara luar pada saat yang dibutuhkan. Karena proses
pembakaran gas dalam silinder mesin harus berlangsung dalam ruang bakar yang
tertutup rapat.
Jika sampai terjadi kebocoran gas meski sedikit, maka proses pembakaran akan
terganggu. Oleh karenanya katup-katup harus tertutup rapat pada saat pembakaran
gas berlangsung.
9
katup masuk. Sedangkan tameng cembung dipakai sebagai katup buang karena
kekuatannya yang lebih tinggi. Pada katup juga terpasang pegas-pegas. Pegas-
pegas katup ditugaskan untuk menutup katup sesuai dengan gerak tuas ungkit
menjauhi ujung batang katup.
10
Kerenggangan Katup
Tekanan kompresi di dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh
penyetelan celah katup. Jika celah katup lebih kecil dari standar berarti katup
cepat membuka dan lebih lama menutup, pembukaan yang lebih lama membuat
gas lebih banyak masuk.
Akibatnya bensin lebih boros dan akibat dari keterlambatan katup menutup
adalah tekanan kompresi menjadi bocor karena pada saat terjadi langkah kompresi
(saat piston bergerak dari bawah keatas), katup belum menutup padahal
seharusnya pada saat itu katup harus menutup rapat hal ini mengakibatkan tenaga
mesin berkurang. Mesin tidak bisa stasioner, dan sulit dihidupkan, selain itu
akibat celah katup terlalu sempit dapat terjadi ledakan pada karburator.
Selanjutnya apabila celah katup lebih besar dari standar berarti katup
terlambat membuka dan cepat menutup. Apabila hal ini terjadi pada katup masuk
maka pemasukan campuran bahan bakar udara berlangsung cepat sehingga jumlah
campuran yang masuk sedikit. Tekanan kompresi menjadi rendah karena jumlah
campuran bensin dan udara yang dikompresikan sedikit. Jika tekanan kompresi
rendah maka akan berakibat tenaga motor menjadi berkurang. Akibat selanjutnya
adalah mesin sulit dihidupkan. Setelah hidup maka suara mesinpun berisik sekali.
Karena pemasukan gasnya kurang, mesin akan tersendatsendat pada putaran
tinggi. Sementara itu mesin tidak dapat berputar stasioner. Itulah sebabnya celah
katup harus disetel dengan tepat.
Biasanya besar kerenggangan celah katup masuk dan katup buang sekitar 0,04
0,07 mm.. Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan:
11
2. Jika posisi piston belum tepat pada posisi top kompresi putar poros engkol
dengan kunci. Agar memutarnya ringan maka lepas busi dari dudukannya.
3. Setel celah katup dengan feeler sesuai dengan ketentuan. Untuk menyetel celah
katup, kendorkan mur dan masukkan feeler dengan ketebalan yang sesuai
spesifikasi. Setelah itu putar baut penyetel dan keraskan mur pengunci sedemikian
rupa sehingga feeler hanya dapat ditarik dengan sedikit tahanan (agak berat).
Setelah dikeraskan mur penguncinya, masukkan sekali lagi foler tersebut sebagai
pengecekan apakah penyetelannya sudah tepat.
4. Setelah kedua katup disetel, pasang kembali bagian yang dilepas dan hidupkan
motor untuk pengontrolan. Jika ternyata celah katup terlalu longgar maka akan
timbul suara berisik dari arah kepala silinder. Jika celah katup terlalu sempit
biasanya motor agak sulit dihidupkanb. Penyetelan celah katup sepeda motor dua
silinder
1. Kunci kontak OFF. Posisi piston silinder pertama pada top kompresi. Untuk
memastikan bahwa posisi piston silinder pertama pada top kompresi, perhatikan
bahwa pada saat ini tanda T pada rotor magnet tepat segaris dengan tanda garis
pada bodi motor, celah platina membuka dan kedua katup silinder pertama
menutup.
2. Jika posisi piston belum pada top kompresi, putar poros engkol dengan kunci.
Agar memutarnya ringan, lepas terlebih dahulu busi dari dudukannya.
3. Setel kedua katup silinder pertama seperti cara menyetel katup pada sepeda
motor satu silinder. Katup silinder yang satunya dapat disetel setelah poros engkol
diputar satu kali putaran penuh dari kedudukannya. Perhatikan
1. Jika baut penyetel diputar ke kanan searah putaran jarum jam maka celah katup
menjadi sempit. Jika baut penyetel diputar ke kiri, berlawanan dengan arah putar
jarun jam, celah katup menjadi longgar.
2. Pada saat mengeraskan mur pengunci baut penyetel harus ditahan agar celah
katup tidak berubah.
12
3. Feeler yang sudah aus sekali atau bengkok sebaiknya tidak digunakan untuk
menyetel celah katup.
4. Jangan mengeraskan mur pengunci terlalu keras karena akan menyulitkan untuk
mengendorkannya kembali.
5. Untuk memudahkan penyetelan katup, lepas bagian-bagian yang menggangu,
seperti tangki bensin untuk jenis sepeda motor
tertentu.
13
Dalam mesin empat langkah katup-katup akan membuka setengah lebih sedikit,
oleh karena itu dua putaran penuh crankshaft terjadi di setiap putaran camshaft.
Gesekan luncur antara bagian muka cam dengan follower tergantung kepada
besarnya gesekan. Untuk mengurangi aus ini, cam dan follower mempunyai
permukaan yang keras, dan minyak pelumas modern mengandung bahan yang
secara khusus mengurangi gesekan luncur. Lobe (daun telinga) dari camshaft
biasanya meruncing, mengakibatkan follower atau pengangkat katup berputar
sedikit dalam setiap tekanan, dan membuat aus komponen. Biasanya bagian muka
dari cam dan follower dirancang untuk aus bersamaan, jadi ketika salah satu
telah aus maka keduanya harus diganti untuk mencegah aus yang berlebihan.
Katup masuk dan katup buang pada sepeda motor membuka dan menutup
sesuai dengan proses yang terjadi pada ruang bakar. Proses yang terjadi pada
ruang bakar motor ditentukan oleh langkah piston di mana langkah piston tersebut
ditentukan oleh putaran poros engkol. Sebaliknya putaran poros engkol
dipengaruhi pula oleh proses yang terjadi dalam ruang bakar. Dengan demikian
14
ada hubungan timbal-balik antara putaran poros engkol dan proses yang terjadi
dalam ruang bakar Agar pembukaan katup-katup sesuai dengan proses yang
terjadi dalam ruang bakar maka mekanisme pembukaan dan penutupan katup
katup tersebut digerakkan oleh putaran poros engkol. Ada tiga macammekanisme
penggerak katup, yaitu dengan batang pendorong, roda gigi, dan rantai (rantai
camshaft).
Rantai camshaft sepeda motor harus dipasang dengan tegangan yang cukup.
Rantai camshaft yang terlalu tegang akan menimbulkan bunyi mendesing
15
3.1 PEMBAHASAN MASALAH
16
Perbaikan : Silinder cop
diverbus
17
RING PISTON BERMASALAH
Pada umumnya, salah satu yang menyebabkan kondisi ini adalah adanya
kebocoran kompresi mesin. Kompresi yang normal akan menghasilkan tenaga
mesin yang maksimal. Kompresi menjadi tidak normal ketika terdapat kebocoran.
Kebocoran dapat menyebabkan kompresi mesin menurun sehingga output yang
dihasilkan mesin pun kecil.
18
ternyata di bawah standar, langkah selanjutnya adalah menemukan penyebab
masalah kompresi.
Hubungan antara kompresi dan kerusakan ring piston dapat diketahui dengan cara
menambahkan oli ke dalam silinder pada saat melakukan tes kompresi. Tes ini
perlu dilakukan mengingat penyebab kompresi bocor tidak hanya kerusakan pada
ring piston. Bisa juga disebabkan oleh seal katup dan katupnya aus; paking
silinder head (gasket) tidak dapat merapatkan blok silinder dan silinder head.
Apabila, kompresi naik setelah ditambahkan oli, maka penyebab utamanya hanya
dua:dinding silinder dan ring piston. Bila sudah terbukti ring piston rusak,
solusi satu-satunya adalah overhaul.
Begitu juga air radiator. Kuantitas dan kulitasnya harus dijaga. Jangan
sampai timbul korosi berlebihan yang dapat menghambat proses pendinginan
mesin.
Piston dibuat dari campuran aluminium karena bahan ini dianggap ringan tetapi
cukup memenuhi syarat-syarat :
19
Piston terdiri dari piston, ring piston dan batang piston. Setiap piston
dilengkapi lebih dari satu buah ring piston. Ring tersebut terpasang longgar pada
alur ring. ring piston dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Ring Kompresi, jumlahnya satu, atau dua dan untuk motor-motor yang lebih
besar lebih dari dua. Fungsinya untuk merapatkan antara piston dengan dinding
silinder sehingga tidak terjadi kebocoran pada waktu kompresi.
2. Ring oli, dipasang pada deretan bagian bawah dan bentuknya sedemikian rupa
sehingga dengan mudah membawa minyak pelumas untuk melumasi dinding
silinder Ring piston mesin dua langkah sedikit berbeda dangan ring piston mesin
empat langkah. Ring piston mesin dua langkah biasanya hanya 2 buah, yang
keduanya berfungsi sebagai ring kompresi. Pemasangan ring piston dapat
dilakukan tanpa alat bantu tetapi harus hati-hati karena ring piston mudah patah.
Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ring piston dua langkah dapat berakibat:
20
GERAKAN LANGKAH PISTON
Untuk menjamin agar mesin tetap beroperasi, piston harus selalu bergerak
secara berkesinambungan, gerakan piston akan berhenti di TMA (Titik Mati Atas)
atau di TMB (Titik Mati Bawah). Kedua titik ini disebut dead center. Ketika
piston bergerak keatas, dari TMB ke TMA, atau bergerak turun dari TMA ke
TMB, satu kali gerak tunggal dari piston dinamakan langkah, jarak pergerakan
piston ini diukur dengan satuan mm.
21
Sambungan ring piston (celah) tidak boleh segaris, artinya jika ada tiga
ring piston maka jarak antar sambungan ring piston harus sama yaitu 1200. jika
ada dua ring piston jarak antar sambungannya adalah 1800. Di samping itu
sambungan ring piston tidak boleh segaris dengan pena pistonnya. Kesemua ini
untuk mencegah kebocoran kompresi. Untuk pemasangan ring piston sepeda
motor dua langkah, spi pada ring piston harus masuk pada lekukan di dalam alur
pistonnya.
Ring piston dipasang pada piston untuk menyekat gas diatas piston agar
proses kompresi dan ekspansi dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya, karena
saat proses tersebut ruang silinder di atas piston harus betul-betul tertutup rapat,
ring piston ini juga membantu mendinginkan piston, dengan cara menyalurkan
sejumlah panas dari piston ke dinding silinder.
22
Bagian lain dari piston yaitu batang piston sering juga disebut dengan
setang piston, ia berfungsi menghubungkan piston dengan poros engkol. Jadi
batang piston meneruskan gerakan piston ke poros engkol. Dimana gerak bolak-
balik piston dalam ruang silinder diteruskan oleh batang piston menjadi gerak
putaran (rotary) pada poros engkol. Ini berarti jika piston bergerak naik turun,
poros engkol akan berputar. Ujung sebelah atas di mana ada pena piston
dinamakan ujung kecil batang piston dan ujung bagian bawahnya disebut ujung
besar. Di ujung kecil batang piston ada yang dilengkapi dengan memakai bantalan
peluru dan dilengkapi lagi dengan logam perunggu atau bush boaring (namanya
dalam istilah di toko penjualan komponen kendaraan bermotor). Ujung besarnya
dihubungkan dengan penyeimbang poros engkol melalui king pin dan bantalan
peluru.
23
digunakan pada silinder mesin standard sedangkan piston over size digunakan
pada silinder yang sudah over size. Yang dimaksud dengan over size adalah
perluasan diameter silinder. Diperluasnya diameter silinder tersebut karena
keausan dinding silinder. Ukuran-ukuran piston untuk keperluan sepeda motor
antara lain adalah:
- + STD = Piston yang masih asli/baru
- Ukuran + 0,25 mm = Piston over size 25
- Ukuran 0,25 mm
- Ukuran 0,50 mm
- Ukuran 0,75 mm
- Ukuran 1,0 mm
Pemasangan piston ke dalam silindernya harus memperhatikan tanda-tanda
yang ada. Tanda yang ada biasanya berupa anak panah. Anak panah tersebut harus
menghadap ke saluran buang (knalpot), jika pemasangan piston terbalik maka
akibatnya sangat fatal yaitu keausan yang terjadi antara dinding silinder dengan
sisi pistonnya menjadi sangat besar. Tanda lain yang harus diperhatikan adalah
apabila kita hendak mengganti piston, jika pada permukaan kepala piston tertulis
angka tertentu, angka tersebut menunjukkan bahwa diameter silinder sepeda
motor sudah mengalami over size. Piston pengganti harus sesuai dengan ukuran
silindernya atau sama dengan piston yang diganti. Dalam perawatannya piston
perlu di servis, tahapan perlakuannnya adalah:
24
6. Periksa apakah terjadi keretakan pada piston. Keretakan piston sekecil apapun
harus diganti.
7. Lepas pen piston. Sebelum pen piston dilepas beri tanda sehingga mudah
dipasang kembali seperti posisi semula.
8. Bila pen piston tipe apungan, lepas ring pengunci sehingga pen mudah
dikeluarkan. Hati-hati waktu melepas ring, jangan sampai rusak. Umumnya mesin
saat ini menggunakan pen yang dapat bergerak dalam piston dan dipres pada
batang piston.
9. Setelah pemeriksaan terhadap pen piston selesai pasang kembali seperti semula.
Karena kebebasan pen terhadap pistonnya sangat kecil yaitu antara 0,005 sampai
0,0127 mm untuk piston dari almunium maka perlu pemasangan dengan teliti.
Kebebasan pada batang piston yang menggunakan bantalan sedikit lebar besar
yaitu sekitar 0,0127 mm.
25
maka kedua bagian tersebut perlu dilumasi. Macetnya poros dan nok
menyebabkan centrifugal advancer tidak dapat berfungsi sehingga tenaga mesin
lemah saat putaran menengah maupun tinggi karena saat pengapian kurang maju.
Bila dilakukan penyetelan tenaga mesin baik pada putaran menengah dan tinggi
maka mesin tidak dapat stasioner karena saat stasioner pengapian terlalu maju,
atau sebaliknya. Memeriksa apakah poros dengan nok macet dengan cara
memutar rotor dengan tangan searah putaran rotor saat poros tertahan, bila rotor
dapat bergerak dan saat dilepas kembali lagi maka hubungan poros dengan nok
normal. Pemeriksaan juga dapat menggunakan timing tester dan selang vacuum
advancer dilepas. Hidupkan mesin dan tambah putaran mesin, maka pengapian
harus semakin maju sebanding dengan bertambahnya putaran, bila tetap maka
poros macet. 4). Nok aus. Nok selalu bergesekan dengan rubbing blok, sehingga
bila tidak diperhatikan pelumasanya menyebabkan cepat aus. Keausan nok
menyebabkan celah semakin sempit untuk sudut dweel yang sama, sempitnya
celah menyebabkan percikan api pada permukaan kontak pemutus arus besar,
waktu pemutusan lambat dan induksi tegangan tinggi menjadi kecil. Selain itu
percikan api pada permukaan kontak pemutus arus yang besar menyebabkan
pemutus arus cepat aus. Keausan nok sering tidak merata antara nok silinder satu
dengan yang lain, akibatnya saat dilakukan penyetelan celah pemutus arus celah
berubah-ubah saat dilakukan pengecekan ulang. Misalnya saat penyetelan berada
di rubbing blok yang aus, celah disetel 0,40 mm dan kemudian mesin dihidupkan.
Setelah beberapa saat dilakukan pengecekan, saat pengecekan rubbing block
berada pada nok yang normal, maka hasil pengecekan akan menunjukkan celah
yang lebih lebar dari 0,40 mm.
26
3.2 MELEPAS, MEMBONGKAR DAN MERAKIT KEPALA SILINDER
27
bubungan terhadap goresan, serpihan atau bagian-bagian yang datar
Lepaskan tutup kepala silinder, turunkan mesin, baut soket/cincin
kepala silinder lalu lepaskan kepala silinder, penghantar rantai mesin,
gasket dan pena belah
Bersihkan permukaan bidang kontak antara kepala silinder dan
silinder sisa-sisa gasket
Keluarkan penekan rantai mesin, periksa penekan rantai mesin
terhadap keausan berlebihan
Periksa penghantar rantai mesin terhadap keausan berlebihan
Lepaskan baut engsel penekan rantai mesin, cincin dan penekan rantai mesin
Lepaskan baut-baut soket dan isolator karburator
Sementara menekan pegas klem dan kunci perkakas penekan pegas klep,
lepaskan cotter klep
Agar tegangan pegas tidak melemah jangan menekan pegas klep lebih dari
daripada yang diperlukan untuk melepaskan cotter klep
Longgarkan penekan klep pegas dan keluarkan penahan pegas, pegas klep
luar dan dalam, dudukan klep, klep masuk dan buang, sil tangkai klep
Tandailah semua suku cadang yang dibongkar untuk memastikan
pemasangan kembali yang tepat
Bersihkan ruang pembakaran dari kerak karbon
Bersihkan permukaan pemasangan kepala silinder dari sis-sisa gasket
Periksa kepala silinder dari perubahan bentuk dengan penggaris pengukur
kedataran permukaan
Periksa klep terhadap perubahan bentuk, keadaaan terbakar, goresan atau
keausan tangkai yang berlebihan
Masukkan masing-masing klep ke dalam bos klep dan periksalah pergerakan
klep di dalam bush klep
Lakukan reaming pada bush klep untuk membersihkan pertumbuhan
karbon sebelum memeriksa bush klep. Perhatikan untuk selalu memutar
reamer searah jarum jam sewaktu memasukkan, mengeluarkan dan saat
mereamer
Jika jarak kelonggaran antara tangkai klep ke bush klep melebihi batas
servis, tentukan apakah dengan memasang bush klep baru dengan ukuran
standar akan mengembalikan jarak kelonggran dalam toleransi
Lakukan skur pada dudukan klep jika memasang bush klep baru
Setelah memasang bush klep baru, direamer dengan menggunakan reamer
penghantar katup/klep. Dan selama pengerjaan jangan lupa menggunakn
minyak mesin bubut
Bersihkan kepala silinder secara menyeluruh untuk mengeluarkan serpihan
logam, skur, dudukan klep
Bersihkan klep masuk dan buang secara menyeluruh dari kerak karbon
28
Putar klep pada dudukan klep menggunakan selang karet atau alat
tangan lainnya untuk skur klep
Lepaskan alat perkakas dan pemeriksaan lebar daripada masing-
masing dudukan klep. Jika dudukan klep terlalu lebar, maka harus
diskur. Jika klep tidak dapat diskur maka gantilah dengan yang baru.
Untuk memperbaiki dudukan klep yang aus, gunakan alat pengasah
atau peralatan skur dudukan klep yang setaraf.
Pasang dudukan pegas klep dalam/luar dan sil tangkai klep baru. Jangan lupa
untuk melumasinya dengan minyak mesin
Masukkan klep masuk dan buang pada bush klep
Pasang dudukan pegas klep dengan ulir yang pendek dekat dengan ruang
pembakaran
Tekan pegas klep dan pasang kuku klep (cotter klep)
Pukul tangkai klep dengan ringan dengan palu plastic untuk mendudukkan
kuku dengan erat
Ganjal kepala silinder diatas permukaan meja kerja untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada klep
Periksalah bahwa cincin bulat isolator berada dalam kondisi yang baik,
sebaiknya gantilah dengan yang baru, pasang isolator
Kencangkan baut engsel sesuai torsi yang ditentukan
Letakkan ujung bawah penghantar rantai mesin pada alur di dalam bak mesin
kiri dan bagian atasnya pada alur di permukaan atas silinder
Bersihkan bidang penempatan gasket pada kepala silinder dari sisa-sisa
gasket lama
Pasang pena bilah dan gasket kepala silinder baru
Pasang kepala silinder
Pasang sebuah cincin sil baru dan baut engsel penekan melalui lubang
penekan, dankencangkan sesuai torsi yang ditentukan
Olesi oli pada poros-poros pelatuk, kemudian pasang pelatuk dan pompa
pelatuk pada tutup kepala silinder
Pasang pelat penahan poros pelatuk dengan menempatkan pelat dengan
potongan pada pompa pelatuk yang diletakkan di sebalah dalam
Kencangkan sekrup pemasangan dengan erat
Pasang pena belah dan tutup karet
Olesi bubungan dan bantalan poros bubungan dengan oli, kemudian pasang
pada kepala slinder
Tuangkan oli baru pada rongga-rongga oli pada kepala silinder sampai
bubungan terendam oli
Olesi cairan perapat pada permukaan pemasangan daripada tutup kepala
silinder
Pasang tutup kepala silinder pada kepala silinder
Olesi oli pada ulir mur topi
Pasang cincin sil baru, mur-mur topi dan baut-baut flens
29
Tepatkan roda T pada roda penerus dengan tanda penyesuai pada tutup bak
mesin kiridengan memutar poros engkol dalam arah berlawanan putaran
jarum jam
Pasang sprocket pompa bubungan dan ranati mesin pada sprocket
Olesi baut-baut sprocket poros bubungan dengan oli kemudian pasang
dan kencangkan sesuai torsi yang ditentukan
Putar poros penekan searah jarum jam dengan obneg kecil untuk menarik
mundur penekan dari tahan dalam posisi tertarik penuh, penekan akan
terdorong keluar oleh pegas ketika dilepaskan
Ganjal poros penekan dengan kawat untuk menahan penekan
Pasang sebuah gaskt baru pada pengangkat penekan rantai mesin dan
kencangkan baut soketnya, kemudian lepaskan kawat penahannya
Pasang dan kencangkan sekrup bersama sebuah cincin bulat baru
Putar poros engkol berlawanan arah jarum jam beberapa kali dan
periksalah waktu pembukaan klep
Pasang sebuah gasket baru dan cincin bulat baru pada tutup sprocket
Pasang tutup sprocket dengan kantong oli di sebelah bawah dan
kencangkan baut-baut tutup dengan erat
Olesi minyak mesin baru ke cincin bulat daripada tutup
lubang penyetelan klep
Pasang dan kenangkan baut-baut tutup
Pasang dan kencangkan tutup lubang pemeriksaan waktu pengapian
dan tutup lubang pada ujung poros engkol
30
Check lubang busi dan daerah sekitar katup dan check kelengkungan
cylinder head dengan straight edge (water pass) dan feeler gauge.
Jika hasil pengukuran kelengkungannya melewati : servis maka
cylinder head harus diperbaiki atau diganti.
31
3.4 CARA PENYETELAN KLEP
setelan klep yang benar atau salah akan mempengaruhi terhadap performa
mesin Sepeda Motor.
Berikut ini cara-cara ringkas yang tepat menyetel klep pada Sepeda Motor Honda
vario.
1. Persiapkan alat-alat antara lain:
Obeng (-) besar
Ring 8-9 (untuk motor tipe bebek)
Ring 24 (untuk motor tipe bebek)
Fuller gauge 1set
Valve Adjusting wrech (kunci klep)
2. Buka kedua tutup klep (In dan Ex) dengan menggunakan kunci Ring 17(tipe
bebek) atau Kunci Ring 24(tipe Sport)
3. Awalnya posisikan agar kondisi valve bebas atau posisi piston pada Titik Mati
Atas (TMA), dengan cara buka tutup magnet pada blok mesin kiri dengan
menggunakan Obeng (-) besar (ada 2 buah ), pergunakan kunci Ring 14/17 untuk
memutar poros engkol berlawanan dengan jarum jam,
4. Sambil memutar poros engkol, perhatikan pada saat valve In bergerak, lihat pada
lubang kecil di blok magnet, posisikan tanda T pada garis lurus di lubang kecil
blok magnet,
5. Kemudian pegang dan gerak-gerakkan kedua klep untuk memastikan keduanya
sudah dalam posisi bebas,
6. Jika langkah diatas sudah benar, maka lakukan penyetelan valve dengan ukuran
untuk tiap-tiap motor sbb:
-Tipe Matic (Vario) ukuran celah klep ( Klep In : 0,15mm (0,01mm) Klep Ex :
0,26mm (0,01mm) )
Cara penyetelannya adalah, kendorkan mur pengikat tappet adjuster (baut stelan
klep) dengan menggunakan Ring 8-9 / 10-11,
1. Lalu letakkan Fuller gauge sesuai ukuran celah klep kedalam ujung batang klep,
putar tappet adjuster(baut stelan klep) sampai terasa apabila fuller gauge di tarik
terasa seret dan apabila didorong tidak bisa,
2. Kemudian keraskan lagi mur stelan klep dan cek ulang hasil stelan klep tadi,
sampai hasilnya tepat, (bila fuller gauge terasa ditarik seret dan di dorong tidak
bisa),
3. Tutup kembali semua komponen yang tadi dibuka kemudian rasakan hasilnya.
TIPE-TIPE BUSI
- Busi Standart
Busi standar dipakai pada mesin bensin, kendaraan roda-4 (mobil),
maupun kendaraan roda-2 (motor) untuk pemakaian seharihari
- Busi Resistor
Sistem Kelistrikan pada kendaraan dengan teknologi digital atau
elektronik (EFI) dengan arus kecil dengan terganggu dengan pemakaian busi
32
standard,
Gangguan tersebut juga bisa dirasakan pada televisi dan radio akibat interfrensi
gelombang
-Busi Iridium
Busi Iridium adalah busi generasi baru dengan ujung elektroda positif
berdiameter 0,7 mm untuk pemakaian standar dengan umur pemakaian lebih
panjang.Sedangkan diameter 0,4 mm merupakan yang terkecil didunia dipakai
untuk kecepatan tinggi atau balapan.Bahan ujung inti elektroda yang digunakan
adalah campuran Iridium dan Rhodium (Iridium alloy).Keiistimewaan Busi
Iridium antara lain dapat menambah campuran bahan bakar udara yang miskin
sehingga meningkatkan performa pembakaran baik pada kondisi idle maupun saat
berkendara.Kebutuhan tegangan juga lebih baik disetiap kondisi, demikian juga
dengan daya akselerasinya.
info teknik
Untuk menghasilkan unjuk kerja busi yang baik, diperlukan pemasangan
yang baik pula. Pemasangan busi yang salah dapt merusak busi ataupun mesin.
Prosedure :
14 mm 2.0~2.5 kg.m
18 mm 3.0~4.0 kg.m
33
-Mudah dihidupkan, juga pada putaran mesin tinggi ataupun rendah, mesin
bekerja dengan baik.
Solusi:
1. Penggunaan bahan bakar yang baik
2. Diperlukan perbaikan (service).
3. Gantilah busi dengan nomor tingkat panas busi yang setingkat lebih panas
(nomor kecil)
-KOTORAN OLEH OLI (OIL FOULING)
Ciri: Basah oleh oli yang melapisi permukaan insulator dan elektroda. Kelihatan
hitam dan basah.Kondisi Mesin: Hampir 90% gangguan mesin yang disebabkan
oleh busi, dikarenakan kotor oleh endapan karbon (carbon fouling), kotor oleh
endapan oli dan kotor oleh endapan timah hitam.
Penyebabnya:
1. Kerusakan pada piston ring (piston ring aus) atau renggangnya klep tidak tepat.
2. Campuran gas bensin dan udara berlebihan (terlalu banyak bensin)
3. Pada mesin 2 tak, campuran oli terlalu banyak/melebihi pemakaian standar.
4. Mesin baru saja turun mesin (overhaul) dimana pada waktu pemasangan bagian
mesin menggunakan banyak oli.
Solusi:
1. Ganti/perbaiki bagian mesin yang sudah aus/rusak.
2. Stel/bersihkan karburator.
3. Gantilah busi dengan nomor tingkat panas busi yang setingkat lebih panas
(nomor kecil)
4. Pada mesin 2 tak, stel pompa oli sesuai dengan standar
5. Gunakan Spesifikasi oli mesin yang tepat (sesuai Standar) dan bermutu baik.
34
Kondisi Mesin: Mesin terasa tersendat-sendat pada waktu menambah kecepatan
(akselerasi) atau pada waktu kecepatan tinggi.
Penyebabnya: Bensin yang bercampur dengan senyawa timah hitam. Bekas
pembakaran senyawa ini, menempel pada ujung busi. Bila kendaraan akselerasi
atau dengan kecepatan tinggi, senyawa itu akan meleleh sehingga menimbulkan
kebocoran listrik dan kegagalan pembakaran.
Solusi:
1. Gantilah busi dengan nomor tingkat panas busi yang setingkat lebih panas
(nomor kecil)
2. Pergunakan bensin premium
3. Jangan mengemudi dengan kecepatan rendah terlalu lama
Solusi:
1. Perbaiki/ganti bagian yang rusak.
2. Perbaiki/ganti saringan udara.
3. Pergunakanlah oli yang bermutu baik dan campuran yang tepat
4. Gunakan Spesifikasi oli mesin yang tepat (sesuai Standar) dan bermutu baik.
Penyebabnya:
35
Solusi:
1. Pergunakanlah busi dengan nomor tingkat panas busi (heat range) yang
setingkat lebih dingin.
2. Sesuaikanlah waktu pengapian (ignition -> timing).
3. Periksa/perbaiki sistim pendinginan
4. Stel dan bersihkan karburator.
36