BAB I
PENDAHULUAN
1
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang desain signage yang sesuai
dengan karakter anak asuh Panti Asuhan Mauhammadiyah Karangpilang sehingga
dapat memberikan dampak pada perilaku pengguna. Kajian ini diharapkan
menghasilkan panduan desain singage yang sesuai dengan hasil penelitian.
2
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Signage
2.1.1 Pengertian Signage
Secara umum, sign berarti segala macam bentuk komunikasi yang
mengandung sebuah pesan. Sebuah signage adalah sign secara kolektif. Sebuah
Sign tidak terbatas pada kata-kata namun juga termasuk gambar, gerakan, bau, rasa,
tekstur, dan suara, atau dengan kata lain segala macam cara bagaimana sebuah
informasi dapat disampaikan atau diekspresikan oleh mahkluk hidup.
Sign atau signage menurut Oxford Advance Learner Dictionary of Current
English adalah sebuah kata atau kata-kata, desain dan lain-lain pada sebuah papan
atau lempengan untuk memberikan peringatan atau untuk mengarahkan seseorang
menuju sesuatu. Menurut Lawrence K.Frank, arti sign adalah pesan atau informasi
yang muncul secara berturut-turut atau teratur dalam hubungannya dengan tanda-
tanda yang penting dan menimbulkan respon pada manusia.
Menurut pengertian-pengertian di atas, sebuah sign selalu berkaitan dengan
pesan atau informasi yang ingin disampaikan ke orang lain, dan menimbulkan
respon pada manusia. Media untuk penyampaian pesan tersebut sangat bervariasi.
Walaupun biasanya sebuah sign biasa tertera pada lempengan atau papan seperti
yang dijabarkan oleh Oxford Advance Learner Dictionary of Current English,
media lain juga bisa digunakan dan tidak terbatas pada penyampaian melalui
gambar dan tulisan saja, seperti gerakan, bau, tekstur, dan suara seperti pada
pengertian pertama.
Pengertian menurut oxford memperlihatkan arti sign dari segi visual, yang
menonjolkan kata-kata atau desain yang tertera pada papan atau lempengan yang
berarti dapat dikenali dengan cara dilihat, untuk kemudian dipahami informasinya.
Lawrence menyebutkan juga bahwa sebuah sign muncul secara berturut-turut atau
teratur, tapi maksud dari berturut-turut atau teratur ini tidak dijelaskan lebih lanjut
sehingga untuk saat ini hal itu tidak akan menjadi pertimbangan pengertian sebuah
sign.
Dengan kata lain, didapat dua pengertian sign, yaitu pengertian sign secara
3
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
4
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
5
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
3. Simbol
Simbol merupakan salah satu elemen grafis yang sering digunakan pada
sebuah sign. Simbol biasa merepresentasikan sesuatu dan merupakan cara yang
sederhana untuk mengkomunikasikan sesuatu yang terhalang oleh bahasa yang
berbeda.Di samping itu sebuah simbol dapat didesain sedemikian rupa agar
memiliki nilai estetika tersendiri dan dapat digunakan untuk memberikan sebuah
ciri atau kepribadian pada sign-sign di tempat sign tersebut berada.
4. Panah (Arrow)
Panah (Arrow) sebagai elemen sign juga memegang peranan penting dalam
keberhasilan penyampaian pesan dari sebuah sign. Panah berfungsi untuk
menunjukkan arah/orientasi, yang biasa disertai dengan teks untuk memperjelas
maksud dari tanda, seperti tempat apa yang sedang diarahkan oleh gambar panah
tersebut. Panah sebagai salah satu jenis simbol yang bersifat universal karena
digunakan hampir di seluruh dunia, cara pengunaaanya juga harus dipertimbangkan
dalam sign agar sign tersebut dapat berkomunikasi secara efektif.
5. Pencahayaan
Pencahayaan pada signage adalah hal yang penting untuk menjaga visibilitas
dan legibilitas sign, terutama apabila daerah di sekitar sign cukup gelap sehingga
sign tidak akan terlihat tanpa cahaya. Cahaya yang sesuai dan tidak berlebihan juga
dapat membuat penampilan sign lebih menarik (contoh gambar Pencahayaan yang
digunakan dapat berasal lampu dari spot light, downligt, dan lain-lain.
6
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
7
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
kepentingan umum mengenai lingkungan dimana sign tersebut berada. Sign jenis
ini memberi informasi arah, identitas dan lain-lain yang mendukung kepentingan
navigasi semata-mata untuk masyarakat umum, tanpa tujuan atau kepentingan
pribadi. Contohnya adalah life safety sign (sign exit,sign tangga kebakaran), toilet,
dan musholla.
2. Private sign, yaitu signage yang berisi informasi khusus yang sifatnya individual,
dan memiliki tujuan-tujuan pribadi seperti memperkenalkan atau mempromosikan
sesuatu dan memberi informasi kepemilikan suatu tempat. Sign jenis ini sering
digunakan untuk tujuan komersil.
2.2 Tipografi
2.2.1 Pengertian Tipografi
Tipografi adalah pengetahuan mengenai huruf yang dapat dipelajari dalam
sebuah disiplin seni (Sihombing, 2001:3). Sumber lain mendefinisikan tipografi
sebagai ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya
pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat
menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal
mungkin (id.wikipedia.org).
Sebagai salah satu pembahasan dalam ilmu desain, tipografi memiliki prinsip
yang sama dengan berbagai ilmu desain lainnya: membuat sesuatu menjadi beguna,
dan mudah digunakan. Fungsi utama dari tipografi ialah membuat teks menjadi
berguna dan mudah digunakan,sehingga membuat orang awam memiliki
kemudahan membaca teks (readability) dan kemudahan mengenali setiap huruf dan
kata (legibility).tujuan diciptakannya tipografi yaitu :
a. Membuat teks menjadi menarik, sehingga pembaca penasaran dan ingin
membaca teks.
b. Tipografi memenjara pembaca dalam teks: sekali pembaca mulai membaca,
berhenti membaca dan melakukan hal lain akan menjadi sulit
c. Tipografi diciptakan untuk menghargai konten (teks) dengan memaksimalkan
penampilan koten tersebut.
d. Tipografi diciptakan untuk memanjakan pembaca dengan memberikan
pengalaman yang menarik dalam membaca teks.
8
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
9
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
kebutuhan fisik, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga memperoleh
kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi pengembangan kepribadiannya
sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita
bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta aktif dalam bidang pembangunan
nasional (Depsos RI, 2004:4).
Santoso (2005) memberikan pengertian sebuah panti asuhan sebagai suatu
lembaga yang sangat terkenal untuk membentuk perkembangan anak-anak yang
tidak memiliki keluarga ataupun yang tidak tinggal bersama dengan keluarga.
Anak-anak panti asuhan diasuh oleh pengasuh yang menggantikan peran orang tua
dalam mengasuh, menjaga dan memberikan bimbingan kepada anak agar anak
menjadi manusia dewasa yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan
terhadap masyarakat di kemudian hari.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa panti asuhan
merupakan salah satu lembaga perlindungan anak yang berfungsi memberikan
perlindungan terhadap hak anak-anak sebagai wakil orang tua dalam memenuhi
kebutuhan mental dan sosial pada anak asuh agar mereka memiliki kesempatan
untuk mengembangkan diri sampai mencapai tingkat kedewasaan yang matang
serta mampu melaksanakan perannya sebagai individu dan warga negara didalam
kehidupan bermasyarakat.
10
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
11
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
12
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
c. Organisasi dan Tata Kerja. Memiliki struktur organisasi dan tata kerja dalam
rangka penyelenggaraan kegiatan.
2. Sumber Daya Manusia, mencakup dua aspek:
a. Aspek penyelenggara panti, terdiri dari tiga unsur:
Unsur Pimpinan, yaitu kepala panti dan kepala-kepala unit yang ada
dibawahnya.
Unsur Operasional, meliputi pekerja sosial, instruktur, pembimbing
rohani, dan pejabat fungsional lainnya.
Unsur Penunjang, meliputi pembina asrama, pengasuh, juru masak,
petugas kebersihan, satpam dan sopir.
b. Pengembangan personil panti seperti SDM.
3. Sarana Prasarana, mencakup:
a. Pelayanan Teknis. Mencakup peralatan asesmen, bimbingan sosial,
ketrampilan fisik dan mental.
b. Perkantoran. Memiliki ruang kantor, ruang rapat, ruang tamu, kamar mandi,
WC, dan peralatan kantor seperti: alat komunikasi, alat transportasi dan
tempat penyimpanan dokumen.
c. Umum. Memiliki ruang makan, ruang tidur, mandi dan cuci, kerapihan diri,
belajar, kesehatan dan peralatannya (serta ruang perlengkapan).
4. Pembiayaan
a. Memiliki anggaran yang berasal dari sumber tetap maupun tidak tetap.
5. Pelayanan Sosial Dasar
a. Memiliki pelayanan sosial dasar untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari
klien, meliputi: makan, tempat tinggal, pakaian, pendidikan, dan kesehatan.
6. Monitoring dan Evaluasi, meliputi:
a. Monev Proses, yakni penilaian terhadap proses pelayanan yang diberikan
kepada klien.
b. Monev Hasil, yakni monitoring dan evaluasi terhadap klien, untuk melihat
tingkat pencapaian dan keberhasilan klien setelah memperoleh proses
pelayanan.
13
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
BAB III
METODOLOGI RISET
1. Latar Belakang
2. Pengumpulan Data
Data Data
Lapangan Literatur
3. Analisa Data
5. Konsep Desain
14
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
2. Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam proses riset adalah data lapangan dan data
literatur.
a. Data Lapangan
Data lapangan merupakan data yang diperoleh objek penelitian. Data
lapangan yang dibutuhkan adalah keadaan signage eksisting objek, aktivitas
pengguna, fasilitas dan pendapat mengenai kondisi signage pada objek. Data
lapangan diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner.
b. Data Literatur
Data literatur merupakan data yang diperoleh melalui buku, jurnal, artikel dan
situs internet. Data literatur yang dibutuhkan adalah data mengenai subjek
penelitian (signage), objek penelitian (panti asuhan) dan dasar-dasar tipografi
sebagai penunjang signage. Data literatur dapat melengkapi data lapangan yang
diperoleh dan menjadi landasan teori dalam menganalisis permasalahan.
3. Analisis Data
Data lapangan dan data literatur yang diperoleh kemudian dianalisis satu
persatu. Analisis data berfungsi untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi
tersebut dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dan dapat menjadi solusi
permasalahan.
15
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
16
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang
diperlukan oleh (Mardalis: 2008: 66) Penelitian ini menggunakan angket atau
kuesioer, daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur dengan bentuk pertanyaan
pilihan berganda (multiple choice questions) dan pertanyaan terbuka (open
question). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi desain
interior dari responden.
17
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
18
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
19
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
20
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
Portrait
Bentuk ini cukup jarang dijadikan bentuk
signage, tetapi sering dijadikan bentuk
3.
poster. Biasanya jarang digunakan karena
cenderung sulit mengatur proporsi tulisan
dalam bentuk ini.
21
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
5. Literatur
Studi literatur merupakan mencari referensi teori yang relevan melalui buku,
jurnal, artikel, dan situs internet. Tujuan dari studi literatur adalah untuk
memperkuat dan melengkapi data yang didapatkan serta sebagai dasar teori dalam
mendesain.
22
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 Data
4.1.1 Hasil Obervasi
Observasi pada objek penelitian meliputi kondisi signage pada eksisting.
Baik dalam segi desain maupun peletakan. Berikut hasil obervasi signage pada
objek penelitian:
No. Kondisi Signage Keterangan
Area wudhu
Penempatan signage sudah
tepat dan dapat dilihat dengan
jelas, namun tidak terdesain
1. dengan baik.
Kalimat himbauan yang tertera
kurang dipahami oleh anak
asuh
23
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
Halaman panti
Asrama Panti
Pada ruang asrama terdapat
aturan mengenai tata tertib
kamar tidur, berukuran besar dan
4.
memuat 8 aturan dengan bahasa
formal, sehingga kurang dapat
dipahami oleh anak.
24
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
25
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
26
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
27
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
Hasil dari kuisioner pertanyaan nomor 1 tentang huruf yang menarik bagi
responden, sebanyak 60 persen responden atau 15 anak memilih jawaban font
Cursive. Mayoritas responden yang memilih jenis huruf ini adalah dari tingkat
pendidikan SD.
Melansir dari website teoridesain.com huruf Cursive merupakan jenis font
pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada dan biasa digunakan untuk
desain yang berhubungan dengan imajinasi seperti teks pada komik, produk anak
anak untuk menarik pehatian mereka dengan bentuknya yang cute dan unik, dan
lain-lain. Huruf cursive memiliki kesan dekoratif dan ornamental.
Karakteristik huruf ini mempengaruhi anak untuk memilih jawaban tersebut
karena cenderung menarik dan sudah mereka kenali lewat buku-buku yang selama
ini mereka baca.
28
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
12%
Warna Cerah
16%
Warna Aksentuasi
Warna Monokrom
72%
29
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
12%
Simbol
40%
Kartun
Karakter
48%
30
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
40%
Hasil kuesioner pertanyaan nomor 4 tentang bentuk yang menarik bagi anak,
sebanyak 40 persen atau 10 anak memilih jawaban bentuk landscape sebagai
bentuk yang menarik bagi mereka.
Bentuk landscape peneliti anggap sebagai perwakilan dari bentuk signage
yang sering terlihat di tempat umum namun dibuat oleh orang awam dalam artian
tidak terdesain dengan matang. Orang awam kebanyakan membuat signage dalam
bentuk landscape karena memiliki luasan yang cukup untuk diberi tulisan yang
banyak. Tanpa disadari, bentuk ini sering dijumpai masyarakat baik di tempat
umum atau tidak.
Bentuk landscape ini sendiri juga sering dijumpai di signage dalam panti
asuhan, sehingga responden memilih bentuk tersebut karena sudah akrab dengan
bentuknya dibandingkan 2 bentuk yang lain yaitu square dan portrait.
12%
Desain 1
Desain 2
56% 32%
Desain 3
31
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
Hasil dari pertanyaan nomor 5 tentang contoh poster yang menarik bagi
responden, sebanyak 56 persen atau 14 anak memilih desain poster nomor 3 yang
menarik bagi mereka.
Desain poster nomor 3 ini menggunakan bentuk portrait dengan warna
aksentuasi, bergambar kartun dan menggunakan bahasa yang akrab terkesan tidak
menggurui anak, menjadi pilihan yang menarik bagi mereka. Poster ini menarik
bagi anak karena mereka jarang menemui desain poster seperti itu di lingkungan
sekitar. Sehingga menjadi hal baru dan menarik perhatian mereka.
32
LAPORAN RISET DESAIN INTERIOR | RI 141313
33
Kajian Desain Signage di Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang yang
Sesuai dengan Karakter Anak Asuh
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Signage banyak ditemui pada area public. Adanya signage bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai keberadaan suatu tempat atau memberikan
himbauan maupun larangan. Keberhasilan dari signage terletak pada penempatan
dan desain signage yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, sehingga mudah
dipahami oleh orang. Namun pada Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang
Surabaya, desain signage kurang diperhatikan sehingga kurang menarik perhatian
anak dan berdampak pada anak-anak yang masih melanggar peraturan.
Berdasarkan hasil penelitian, responden yang merupakan anak-anak Panti
Asuhan Karangpilang, anak-anak memilih beberapa elemen signage yang menarik
bagi mereka yaitu font cursive, perpaduan warna cerah, gambar kartun dan juga
bentuk landscape. Hasil ini dapat dijadikan panduan dalam membuat desain
signage yang menarik bagi anak sehingga dapat memberikan dampak pada
kesadaran diri mereka.
5.2 Saran
Penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan. Berikut beberapa saran
yang diberikan peneliti untuk penelitian sejenis kedepannya:
1. Responden yang hanya berjenis kelamin laki-laki sehingga sudut pandang hasil
penelitian ini hanya berasal dari anak laki-laki. Sebaiknya responden juga
berasal dari anak berjenis kelamin perempuan sehingga hasil penelitian lebih
mencakup psikologi anak secara umum.
2. Objek penelitian hanya satu tempat sehingga kurang dapat mewakili kondisi
semua Panti Asuhan yang ada di Surabaya. Sebaiknya objek penelitian ditambah
agar dapat mewakili kondisi signgage pada Panti Asuhan yang ada di Surabaya.
34