PrintJurnal Eka Wahyu Purwaningsih 1115040033
PrintJurnal Eka Wahyu Purwaningsih 1115040033
Oleh :
(1115040033)
MANAJEMEN BISNIS
2017
REVIEW JURNAL
PENGARUH ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA
SAHAM
(Studi Empiris pada Saham Perusahaan Sement yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011 2014)
MUHAMMAD ZAKY
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PGRI SUKABUMI
Jl Raya Pramuka II No. 10, Citamiang Kota Sukabumi.
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan tempat bertemunya antara pihak yang memerlukan modal
dengan pemilik modal baik perorangan maupun kelompok. Pasar modal mempunyai peranan
penting untuk dapat memenuhi kebutuhan modal bagi dunia usaha agar tetap eksis dalam
perekonomian global.
Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan
harga sahamnya. Harga yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang
baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi mengurangi kemampuan investor untuk membeli
sehingga menimbulkan harga saham sulit untuk meningkat lagi. Dengan perubahan posisi
keuangan hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Laporan keuangan dirancang
untuk membantu para pemakai laporan untuk mengidentifikasi hubungan variabel-variabel
dari laporan keuangan. Dengan laporan keuangan perusahaan tersebut, investor dapat
memperoleh data mengenai Price On Ratio (PER), Price Book Value (PBV), Ratio on Activa
(ROA), Ratio on Equity (ROE), , Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER).
Karina Dewi Puspita (2008), pengaruh price Earning Ratio (PER), Debt to Equity
Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga pasar saham setelah penawaran
perdana di BEI. Hasil analisis ini menujukan bahwa hanya PER yang berpengaruh secara
signifikan penentuan harga pasar saham perusahaan. Hasil uji T menunjukan nilai
profitabilitas dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,020, berarti P< 0,05, maka variabel PER
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham sedangkan variabel lain tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Pada Penelitian Gatiningsih (2009) yang menggunakan sample perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI yang menunjukan bahwa Return On Asset (ROA), Return
On Equity (ROE) dan Debt Equity Ratio (DEB) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
harga saham.
30
Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari 2016 | 31
= 100%
(Desmond Wira, 2011, 82)
(2). Rasio Profitabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. (Wira Desmond, 2011, 73). Rasio
profitabilitas terdiri dari:
a. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Marjin laba bersih adalah rasio atau perbandingan antara laba bersih (net profit
atau earning after tax) dengan penjualan (sales). Formula dari rasio ini adalah:
= 100%
= 100%
(Desmond Wira, 2011, 72)
c. Return On Equity (ROE)
Return on equity adalah perbandingan antara laba bersih dengan total ekuitas atau
modal sendiri. Rasio ini bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa jauh hasil
yang diperoleh dari penanaman modalnya.
Return on equity menggunakan rumus:
= 100%
(Desmond Wira, 2011, 72)
Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari 2016 | 4
Hipotesis
H1 : Terdapat pengaruh PER, PBV, ROA, ROE, NPM, DER dengan Harga Saham secara
simultan
H2 : Terdapat pengaruh PER dengan Harga Saham
H3 : Terdapat pengaruh PBV dengan Harga Saham
H4 : Terdapat pengaruh ROA dengan Harga Saham
H5 : Terdapat pengaruh ROE dengan Harga Saham
H6 : Terdapat pengaruh NPM dengan Harga Saham
H7 : Terdapat pengaruh DER dengan Harga Saham
METODE PENELITIAN
Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu yang
dinyatakan dengan angka-angka yang menunjukkan besarnya nilai variabel yang diteliti
berupa laporan keuangan yang mencakup Price earning ratio, Price to Book Value, Return
on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio. sedangkan untuk data
Harga Saham diambil dari harga penutupan (close Price).
Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder diperoleh dari Bursa
Efek Indonesia, IDX dan dari Bank Indonesia. . Pengambilan data dalam penelitia dilakukan
pada periode empat (4) tahun yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Indeks saham wholsale serta termasuk kedalam perusahaan go public periode 2011
sampai dengan tahun 2014 sebanyak 3 perusahaan yang termasuk kedalam perusahaan
sement.
. Dalam penelitian ini metoda pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive
Sampling artinya populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah populasi dengan cara
menetapkan kriteria-kriteria tertentu diantaranya :
1. Seluruh perusahaan yang sahamnya terdaftar di BEI secara terus menerus selama
periode tahun 2011-2014
2. Memiliki laporan keuangan lengkap yang diaudit dan dipublikasikan berturut-turut
selama periode 2011-2014.
3. Berkaitan dengan Harga saham, maka Harga saham adalah close price
Purposive Sampling adalah prosedur yang biasa dilakukan peneliti berpengalaman
dalam memilih contoh berdasarkan pertimbangannya tentang beberapa karakteristik yang
cocok yang berkaitan dengan anggota contoh yang diperlukan untuk menjawab tujuaan
penelitiannya. (Bambang Juanda, 2009:114 )
Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari 2016 | 5
Gambar 4.1
Analisanya :
Metode lain yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang akan akan menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya, seperti terlihat digambar 4.2 dibawah ini
Gambar 4.2
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independent yang
nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,2006). Untuk
mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai
Tolerence dan Variance Infaltion Factor (VIF) yang terdapat pada masing-masing variabel
seperti terlihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
PER .535 1.870
PBV .082 12.146
ROA .011 90.569
ROE .021 46.553
NPM .019 51.838
DER .116 8.604
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber: Data sekunder yang diolah
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah jika mempunyai nilai
Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Dari table 4.2 diatas
diperoleh bahwa semua variabel bebas baik Price to Earning Ratio, Price to Book Value,
Return on Assets, return on equity, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, memiliki nilai
Tolerance berada diatas 0,1 dan nilai VIF jauh di bawah angka 10. Sehingga dengan
demikian dalam model ini dapat dikatakan ada masalah multikolinearitas
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian
dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari 2016 | 7
dan jika berbeda akan disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model
yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Hasil uji heteroskedastisitas dengan
menggunakan grafik scatterplot di tunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 4.3
Data yang digunakan untuk Uji heteroskedastisitas ini adalah data dari variabel
independen, untuk menentukan heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot,
titik-titk yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah
angka 0 pada sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan
model regresi layak digunakan.
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar
baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari Autokorelasi (Ghozali, 2013). Uji Autokorelasi dalam
penelitian ini dengan menggunakan besaran Durbin-Watson (DW test) sebagai berikut:
Hasil Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson
1 2.607
a Predictors: (Constant), PER, PBV, ROA, ROE, NPM, DER,
b Dependent Variable: Harga Saham
Sumber: Data sekunder yang diolah
Hasil Uji Statistik
Hasil Koefisien Determinasi (KD)
Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependenya. Nilai R yang mendekati 1 (satu) berarti
variabel-variabel independenya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Hasil perhitungan koefisien
determinasi tersebut dapat terlihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .979a .958 .907 2546.678
Berdasarkan hasiluji t-test pada model konstanta sebesar -2.218 dengan tingkat asumsi
signifikasi sebesar ,077, selanjutnya untuk variabel PER uji t sebesar 1.031 dengan tingkat
signifikan sebesar ,350, PBV uji t sebesar ,664 dengan tingkat signifikan sebesar ,536, ROA
uji t sebesar ,619 dengan tingkat signifikan sebesar ,563, ROE uji t sebesar -1,097 dengan
tingkat signifikan sebesar ,323, NPM uji t sebesar 2.519 dengan tingkat signifikan sebesar
,017, Sedangkan untuk variabel DER uji t sebesar -,695 dengan tingkat signifikan sebesar
,518.
Analisis Regresi Linier Berganda
Dari tabel diatas data yang diperoleh disusun persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
Harga Saham = -12098.428 + 1,969 PER + 5,528 PBV + 2,203 ROA 4,381 ROE
+ 13,504 NPM + 56.906 DER.
Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari 2016 | 9
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, serangkaian pengolahan data dan analisis serta
pembahasan mengenai pengaruhpengaruh variabel PER, PBV, ROA, ROE, DER, terhadap
Harga Saham, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama yang diajukan menyatakan bahwa
adanya pengaruh dari seluruh variabel bebas yang terdiri dari PER, PBV, ROA, ROE,
NPM, DER secara simultan terhadap variabel terikat yaitu Harga Saham, hal ini sesuai
dengan hipotesisnya yang menyatakan bahwa variabelvariabel independen tersebut
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua yang diajukan menyatakan bahwa variabel
price to earning ratio berpengaruh positif terhadap harga saham.
3. ,Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga yang diajukan menyatakan bahwa
variabel price to book value berpengaruh positif terhadap harga saham.
4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat yang diajukan menyatakan bahwa
variabel return on assets berpengaruh positif terhadap harga saham.
5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima yang diajukan menyatakan bahwa
variabel return on equity berpengaruh negatif terhadap harga saham.
6. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keenam yang diajukan menyatakan bahwa
variabel net profit margin berpengaruh positif terhadap harga saham.
7. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketujuh yang diajukan menyatakan bahwa
variabel debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap harga saham.
ANALISIS JURNAL
Dari jurnal ini menggunakan analisis Price On Ratio (PER), Price Book Value (PBV), Ratio
on Activa (ROA), Ratio on Equity (ROE), , Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER) untuk
mengetahui apakah rasio-rasio tersebut berpengaruh terhadap harga saham. Data-data hasil perhitungan
dari nilai-nilai enam rasio tersebut telah disajikan, namun dalam jurnal tidak disebutkan dengan detail
mengapa dan apa penyebab rasio-rasio tersebut bisa berpengaruh terhadap harga saham.
Jurnal ini lebih banyak menjabarkan tentang uji analisis klasik.
Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari 2016 | 10
Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari 2016 | 11
Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari 2016 | 12
Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari 2016 | 13