Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa

pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia masih belum optimal. Walaupun di

daerah Wonosobo dan Gorontalo terdapat contoh nyata keberhasilan

pelaksanaan Otonomi Daerah, tetapi kedua daerah tersebut hanya merupakan

contoh keberhasilan kecil dari pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia.

Secara keseluruhan, pelaksanaan Otonomi Daerah di tempat-tempat lain di

seluruh pelosok Indonesia masih belum dapat berjalan dengan optimal.

Belum optimalnya pelaksanaan Otonomi Daerah antara lain disebabkan

karena adanya berbagai macam penyelewengan yang dilakukan oleh berbagai

pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Otonomi Daerah di daerah-daerah

otonom.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan

Otonomi Daerah, tetapi hal yang paling penting yang harus dilakukan untuk

meningkatkan pelaksanaan Otonomi Daerah itu adalah dengan meningkatkan

kualitas Sumber Daya Manusia sebagai pelaksana dari Otonomi Daerah

tersebut.
Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan subjek dimana faktor-

faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan Otonomi

Daerah ini bergantung. Oleh karena itu, sangat penting sekali untuk

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia karena inilah kunci penentu dari

berhasil tidaknya pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia.

B. Saran

Dari kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka dapat diberikan saran

antara lain:

1. Pemerintahan daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas

penyelenggaraan otonomi daerah, perlu memperhatikan hubungan

antarsusunan pemerintahan dan antarpemerintah daerah, potensi dan

keanekaragaman daerah.

2. Konsep otonomi luas, nyata, dan bertanggungjawab tetap dijadikan acuan

dengan meletakkan pelaksanaan otonomi pada tingkat daerah yang paling

dekat dengan masyarakat.

3. Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah

juga perlu diupayakan. Kesempatan yang seluas-luasnya perlu diberikan

kepada masyarakat untuk berpartisipasi dan mengambil peran. Masyarakat


dapat memberikan kritik dan koreksi membangun atas kebijakan dan

tindakan aparat pemerintah yang merugikan masyarakat dalam

pelaksanaan Otonomi Daerah. Karena pada dasarnya Otonomi Daerah

ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu,

masyarakat juga perlu bertindak aktif dan berperan serta dalam rangka

menyukseskan pelaksanaan Otonomi Daerah.

4. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan Otonomi Daerah

sebaiknya membuang jauh-jauh egonya untuk kepentingan pribadi ataupun

kepentingan kelompoknya dan lebih mengedepankan kepentingan

masyarakat. Pihak-pihak tersebut seharusnya tidak bertindak egois dan

melaksanakan fungsi serta kewajibannya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai